• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan tentang: Jenis

Penelitian; Subjek Penelitian; Jenis Data dan Prosedur

Pengumpulan Data; serta Teknik Analisis Data.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian mengenai peran komite sekolah dalam

manajemen berbasis sekolah di sekolah dasar Gugus

diponegoro, kecamatan dempet ini merupakan

peneli-ian deskriptif, karena ingin menggambarkan peran

komite sekolah baik sebagai badan pertimbangan,

badan pendukung, badan pengontrol, maupun sebagai

mediator antara sekolah dengan masyarakat.

3.2 Subjek Penelitian

Penelitian ini memilih Gugus Diponegoro

Keca-matan Dempet, terdiri dari 7 sekolah dasar yang telah

melaksanakan manajemen berbasis sekolah. Subjek

penelitian terdiri dari pengurus komite sekolah, kepala

sekolah, guru, orang tua siswa, dan siswa. Pengurus

komite sekolah diminta untuk mengisi kuesioner dan

menjawab beberapa pertanyaan melalui wawancara.

Kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua siswa

dimintai keterangan dengan wawancara mengenai

peran komite sekolah sebagai informasi tambahan.

(2)

40

3.3 Jenis Data dan Prosedur Pengumpulan

Data

3.3.1 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data primer. Data primer diperoleh dan diolah

secara langsung dari subjek pertama, yaitu subjek

penelitian atau orang kunci (key informan) yang

dianggap kompeten untuk memberikan informasi.

Subjek penelitian atau informan kunci dalam

peneli-tian ini adalah pengurus komite sekolah, kepala

sekolah, guru, orang tua siswa, dan siswa dari empat

sekolah dasar yang tergabung dalam Gugus

Dipo-negoro kecamatan Dempet. Subjek penelitian dipilih

dari: 1) Pengurus komite sekolah yang bukan berasal

dari dewan guru; 2) Semua kepala sekolah se-Gugus

Diponegoro kecamatan Dempet; 3) Guru kelas 4, 5,

dan 6 dari masing-masing sekolah; 4) Orang tua siswa

kelas 4, 5, dan 6 masing-masing 1 orang yang dipilih

secara acak, serta 5) Siswa kelas 4, 5, dan 6

masing-masing 1 dari setiap sekolah yang orang tuanya

terpilih menjadi responden.

3.3.2 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini

meliputi:

a. Kuesioner

Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai

salah satu instrumen pengumpulan data. Kuesioner

(3)

bertujuan untuk menggali pendapat responden

terha-dap peran komite sekolah dalam manajemen berbasis

sekolah. Kuesioner yang digunakan adalah butir-butir

peran komite sekolah sebagaimana terdapat dalam

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor:

044/U/2002 tanggal 2 April 2002 tentang Dewan

Pendidikan dan Komite Sekolah. Peran komite sekolah

sesuai Kepmendiknas tersebut selanjutnya diuraikan

dalam indikator empirik.

NO PERAN KOMITE

SEKOLAH INDIKATOR EMPIRIK

1 Badan Pertimbangan (Advisory Agency)

1.1. Mengadakan pendataan kondisi social eko-nomi masyarakat dan sumberdaya pendidikan di masyarakat sekitar sekolah.

1.2. Menganalisis hasil pendataan sebagai bahan pemberian masukan, pertimbangan dan reko-mendasi kepada sekolah.

1.3. Menyampaikan masukan, pertimbangan atau rekomendasi secara tertulis kepada sekolah 1.4. Memberikan pertimbangan kepada sekolah

dalam rangka pengembangan KTSP.

1.5. Memberikan pertimbangan kepada sekolah untuk meningkatkan mutu pembelajaran 1.6. Memberikan pertimbangan kepada sekolah

untuk menyelenggarakan pembelajaran yang menyenangkan (PAKEM)

1.7. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada sekolah dalam penyusunnan visi, misi, tujuan, kebijakan, program dan kegiatan pen-didikan di sekolah.

1.8. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada sekolah dalam penyusunan RAPBS. 2 Badan

Pendukung (Supporting Agency)

2.1. Mengadakan pertemuan secara berkala dengan stakeholders di lingkungan sekolah.

2.2 Mendorong peraan serta masyarakat dan dunia usaha/industri untuk mendukung penyelengga-raan pembelajaran yang bermutu.

2.3. Memotivasi masyarakat kalangan menengah ke atas untuk meningkatkan komitmennya bagi upaya peningkatan mutu pembelajaran di sekolah.

2.4. Mendorong orang tua dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan

(4)

42

NO PERAN KOMITE

SEKOLAH INDIKATOR EMPIRIK

3 Badan Pengontrol (Controlling Agency)

3.1. Meminta penjelasan sekolah tentang hasil belajar siswa di sekolahnya

3.2. Mencari penyebab ketidakberhasilan belajar siswa, dan memperkuat berbagai hal yang menjadi keberhasilan siswa.

3.3. Menyampaikan hasil kajian pelaksanaan program kepada stakeholder secara periodic, baik keberhasilan maupun kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran program sekolah.

3.4. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban bantuan masyarakat baik berupa materi, maupun non materi kepada masyarakat dan pemerintah setempat.

4 Badan Mediator

(Mediator)

4.1. Memembina hubungan dan kerjasama yang harmonis dengan seluruh stakeholders pendidikan di sekitar sekolah.

4.2. Mengadakan penjajakan tentang kemungkinan untuk dapat mengadakan kerjasama dengan lembaga lain di luar sekolah untuk memajukan mutu pembelajaran di sekolah.

4.3. Menyebarkan kuisioner untuk memperoleh masukan, saran, dan ide kreatif dari stakeholders pendidikan di sekitar sekolah. 4.4. Menyampaikan laporan kepada masyarakat

secara tertulis tentang hasil pengamatannya terhadap perkembangan pendidikan di daerah sekitar sekolah.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada pengurus 42

komi-te sekolah, 7 kepala sekolah, 14 guru, 14 orang tua

siswa, dan 21 siswa. Hasil wawancara akan menjadi

penguat bagi hasil kuesioner.

(5)

Daftar Pertanyaan Wawancara

NO RESPONDEN PERTANYAAN

1. Komite

Sekolah

a. Sejak kapan bapak/ibu/ Saudara menjadi anggota Komite Sekolah?

b. Apakahselama masa pengabdian Bapak/Ibu/ Sau-dara sebagai anggota Komite Sekolah sering dila-kukan reorganisasi kepengurusan Komite Sekolah? c. Berapa kali dalam satu tahun Bapak/Ibu/ Saudara

diundang pihak sekolah untuk mengadakan rapatdengan dewan guru di sekolah?

d. Apa sajakah yang dibicarakan dalam rapat dengan dewan guru?

e. Berapa kali dalam satu tahun Bapak/Ibu/ Saudara diundang pihak sekolah untuk mengadakan rapat pleno dengan wali murid?

f. Apa sajakah yang dibahas dalam rapat pleno dengan wali murid?

g. Apakah Bapak/Ibu/Saudara sering datang ke sekolah tanpa undangan dari pihak sekolah? h. Untuk keperluan apa sajakah Bapak/Ibu/ Saudara

datang ke sekolah tanpa undangan dari pihak sekolah?

2. Kepala Sekolah

a. Bagaimana prosedur yang Bapak/Ibu tempuh dalam pembentukan Komite Sekolah?

b. Unsur-unsur apa sajakah yang Bapak/Ibu rekrut ke dalam keanggotaan Komite Sekolah?

c. Apa yang Bapak/Ibu lakukan untuk menentukan calon anggota Komite Sekolah yang berasal dari unsure masyarakat?

d. Bagaimana kriteria yang Bapak/Ibu tentukan untuk merekrut anggota Komite Sekolah yang berasal dari dewan guru?

e. Apa saja langkah yang Bapak/Ibu tempuh dalam menyusun program sekolah?

f. Apa saja bentuk sumbangan yang diberikan oleh Komite Sekolah kepada sekolah Bapak/ Ibu? g. Apa yang Bapak/Ibu harapkan dari Komite Sekolah

dalam rangka pengembangan sekolah?

3. Guru a. Apakah Komite Sekolah sering memberikan masukan tentang kegiatan belajar mengajar di kelas?

b. Apakah Komite Sekolah sering menjadi nara sumber teknis dalam kegiatan belajar mengajar? c. Apakah Komite Sekolah sering menanyakan

tentang kondisi siswa di kelas saudara?

d. Apakah Komite Sekolah sering mengajukan saran tentang buku yang saudara gunakan dalam

(6)

44

NO RESPONDEN PERTANYAAN

kegiatan belajar mengajar?

e. Apakah Komite Sekolah sering memberikan saran kepada saudara tentang kegiatan belajar mengajar?

4. Orang Tua Siswa

a. Apakah saudara sering datang ke sekolah untuk urusan pendidikan putra-putri saudara?

b. Berapa kali saudara datang ke sekolah dalam satu tahun untk urusan pendidikan?

c. Apakah saudara sering datang ke sekolah atas inisiatif saudara sendiri?

d. Apakah saudara puas dengan layanan yang diberikan oleh sekolah kepada putra-putri saudara? e. Apa saran yang dapat saudara ajukan kepada

sekolah untuk meningkatkan pelayanan?

5. Siswa b. Apakah kamu sering mendapatkan pengarahan dari Komite Sekolah tentang ha-hal yang berkait-an dengan kenakalan remaja?

c. Apakah kamu sering mendapatkan bimbingan dari anggota Komite Sekolah dalam kegiatan ekstrakurikuler?

3.4 Teknik Analisis Data

Dari data angket hasil penelitian yang telah

dilakukan akan dianalisis dengan menggunakan

metode statistik deskriptif. Alat pengukuran data yang

digunakan adalah nilai minimal, maksimal, mean dan

standar deviasi. Kategori tinggi rendahnya peran

komite sekolah dalam manajemen berbasis sekolah

ditentukan berdasarkan jawaban kuesioner yang

diperoleh dari responden.

Tiap indikator diukur melalui deskriptor yang

tampak dalam tiap aspek yang diukur. Data yang

diperoleh dikuantitatifkan dengan memberi skor

(penilaian) berdasarkan skala ordinal (skala Likert)

pada setiap alternatif jawaban responden. Kemudian

(7)

dari jawaban tersebut diberi bobot nilai sebagai

berikut:

• Tidak Pernah diberi skor 1

• Kurang Sering diberi skor 2

• Kadang-kadang diberi skor 3

• Sering diberi skor 4

• Sangat Sering diberi skor 5

Data yang terkumpul dibagi dalam lima kategori yaitu:

tinggi sekali, tinggi, cukup, rendah, dan rendah sekali.

Untuk menentukan tinggi rendahnya kategori

jawaban responden tentang peran komite sekolah

ditentukan dengan rumus:

Dengan demikian interval untuk tinggi

rendah-nya peran komite sekolah dalam manajemen berbasis

sekolah ditentukan seperti pada Tabel 3.3 berikut:

(8)

46

Tabel 3.3

Interval Kategori Alernatif Jawaban

Kategori Range (X) Kurang sekali 1,00 - 1,79 Kurang 1,80 - 2,59 Cukup 2,60 - 3,39 Baik 3,40 - 4,19 Baik Sekali 4,20 - 5,00

Referensi

Dokumen terkait

maka Pokja 5 (lima) Unit Layanan Pengadaan Kordinator Wilayah Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara menetapkan Pemenang pada Paket tersebut di atas sebagai berikut

Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin mengetahui apakah persepsi nilai, emotional branding , dan kepercayaan merek berpengaruh kepada loyalitas pengguna sepeda

Psoriasis adalah penyakit kulit kronik residif dengan lesi yang khas berupa bercak- bercak eritema berbatas tegas, ditutupi oleh skuama yang tebal berlapis-lapis

7.2 Kondisi untuk penyimpanan yang aman, termasuk ketidakcocokan Bahan atau campuran tidak cocok. Pertimbangan untuk nasihat lain •

Kurikulum pendidikan kepramukaan yang mencakup aspek nilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) dan kecakapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 disusun sesuai dengan

No Satuan Kerja Kegiatan Volume Pagu

Proses manajemen kinerja melakukan pendekatan holistik untuk mengelola kinerja yang menjadi kepentingan setiap orang dalam organisasi.Namun, tidak perlu menjadi praktik

The aim of this study was to test the attenuated priors theory of perception in ASC in a visual social perception task by determining: (1) whether the influence of a prior on