PROSEDUR OPERASI TURBIN UAP
A. PERSIAPAN START
1. POSISI KATUP/VALVE
Cek semua posisi valve untuk steam, oil dan air.
Pastikan : MAIN STOP VALVE
: CLOSE
EMERGENCY STOP VALVE
: CLOSE
GLAND SEALING STEAM ISOLATION VALVE
: CLOSE
2. SYSTEM LUBRIKASI
Cek posisi level gauge untuk oli di reservoir tank
3. SYSTEM ELEKTRIK
Cek semua koneksi
4. KESIAPAN PANEL PANEL
Cek semua panel sudak energized ( Turbin Control Panel)
5. MOTOR-MOTOR AUXILIARY
Cek koneksi power : No.1 & 2 motor pompa control oil
No.1 & 2 motor pompa lube oil
Motor fan oil reservoir vapor
Motor turning device
No.1 & 2 motor fan gland exhaust
No. 1 & 2 motor pompa vacuum
No. 1 & 2 motor pompa condensate
Motor pompa oli emergency
6. DIGITAL GOVERNOR
Cek program Electric Governor 505
Ketika power sudah on putar ketiga reset switch di ketiga CPU dan putar kembali ke
posisi semula.
7. SYSTEM SUPPLY INSTRUMENT AIR Cek supply instrument air
8. INSTRUMENT AIR
Buka valve regulator dan atau stop valve dan atur tekanannya.
DISKRIPSI POSISI RANGE (Bar)
2 unit Sealing control valve open 4 – 9.5
Surface condenser hotwell level control valve open 4 – 9.5
Surface condenser circulating valve Open 4 – 9.5
Surface condenser hotwell level controler open 4 – 9.5
10. AIR PENDINGIN ( COOLING WATER) Buka secara penuh valve2 berikut :
Inlet dan outlet air cooler untuk generator
Inlet dan outlet untuk oil cooler
Inlet dan outlet untuk surface condenser
Inlet dan outlet untuk gland condenser
Buka bleed valve kemudian tutup kembali ketika air meluap. 11. SUPPLY STEAM
Cek kondisi steam
12. PEMANASAN PIPA STEAM DAN SALURAN DRAIN
Lakukan pemanasan pipa steam, dan drain di melalui drain valve atau drain trap. Pipa steam disini adalah sebelum main stop valve.
Cek juga pipa sealing steam.
UNTUK MENCEGAH TERJADINYA WATER HAMMER PADA SAAT START, PIPA STEAM ANTARA TURBIN DAN CHECK VALVE HARUS SUDAH DI DRAIN.
B. START AUXILIARY.
1. START SYSTEM PELUMASAN (OIL UNIT)
> Start oil reservoir vapor fan untuk menghilangkan udara atau gas pada tanki > Pastikan valve valve pada pompa No 1 terbuka dan No 2 tertutup.
> Start pompa lube oil No 1 untuk melumasi bearing pada turbin dan generator > Pastikan tekanan lube oil 1.0 sampai 1.5 bar
> Pastikan tekanan trip oil 4.0 + 0.5 Bar > Pompa emergency Lube oil posisi stand by. > Start pompa control oil No. 1
> Pastikan Tekanan control oil 20 + 2 bar
> Pompa control oil dan lube oil No. 2 posisi stand by.
Pastikan lampu indikasi STAND BY untuk pompa pompa yang stand by di Turbin Control Panel menyala. 2. FILTER OLI
Differential pressure masing masing filter harus kurang dari 0.8 bar. Jika lebih berarti terjadi blocking, cek kondisi filter.
3. OIL AIR VENT ( Venting uap Oli)
Pada saat pertama kali start, buka secara perlahan bleed valve di oil cooler / oil filter untuk mengeluarkan gas atau udara yang terjebak., kemudian tutup kembali jika oil sudah keluar. Untuk start yang kedua dan seterusnya tidak perlu dilakukan.
4. KEBOCORAN OLI
Pastikan tidak ada oli yang bocor dari pipa, pompa dan tempat lainnya. 5. TURNING DEVICE
> Start pompa jacking oil untuk mengangkat poros generator. Kemudian pastikan tidak ada alarm Low Oil Pressure. Cek tekanan oli dan pastikan putaran halus.
Kopling otomatis tersambung pada rotor.
6. START GLAND STEAM CONDENSER
Start kedua Fan Extractor pada gland steam condenser. 7. START POMPA CONDENSATE
Pastikan valve valve pompa No 1 terbuka dan No 2 tertutup. 1. Buka valve untuk mengisi hotwell sampai level yang ditentukan.
2. Buka secara penuh valve inlet dan outlet cooling water di water box surface condenser, kemudian buka bleed valve untuk mengeluarkan udara atau gas yang terjebak, kemudian tutup kembali setelah air yang keluar.
3. Pada TCP switch pompa kondensate no 1 ke USUAL dan No 2 Ke AUX .
4. Pompa No 1 ( USUAL ) start dengan cara tekan STAND BY, kemudian cek tekanan discharge/ keluaran pompa. Pastikan indikasi nya di TCP.
5. Pompa No. 2 (AUX) disetting ke STAND BY MODE dengan cara tekan ON pad TCP. Pastikn indikasinya pada TCP.
6. Cek apakah level control system berfungsi yaitu level controller dan valve level control. 7. Spray Water Valve posisi STAND BY
8. Cek tekanan Steam Sealing, normal 30 bar
9. Pastikan kedua valve suction pada pompa vacuum terbuka dan jalankan START pompa vakum NO 1 dan NO 2 STAND BY, untuk menghisap sisa steam yang tidak terkondensasi dan menjaga tekanan surface condenser tetap vakum.
10. Cek tekanan pada Exhaust Team di TCP , Normal 0.1 Bar
11. Kemudian Buka secara PERLAHAN Main Stop valve untuk memanaskan pipa steam. PROSES INI KIRA KIRA 5 MENIT.
12. Tekan FAULT RESET di TCP untuk mereset setiap fault.
C. START TURBIN
1. TURBIN RESET (ESV OPEN)
Dengan mereset Turbin Reset, solenoid valve ( remote trip valve) tereset.
2. Dengan Turbin Reset Emergrncy Stop Valve terbuka penuh, pastikan valve terbuka penuh. 3. Buka secara full Governor Valve Drain
4. Setelah drain valve terbuka full tunggu 2 sampai 3 menit untuk memanaskan governor valve dan drain di HP Casing.
5. START TURBIN dilakukan pada governor, dengan start governor, governor valve secara perlahan membuka dan speed rotor turbin bertambah. Disini dibutuhkan beberapa menit untuk menambah speed rotor.
6. Setelah putaran rotor bertambah otomatis turning gear lepas secara perlahan.
7. Motor Turning kemudian stop ketika putaran sudah mendekati 10 % dari putaran normal ( 3000 RPM)
8. “IDLE” Putaran turbin secara otomatis ditahan oleh governor pada putaran 400 RPM untuk memanaskan (Warming Up)
9. Cek temperature lube oil 35o C– 50o C
10. Set temperature lube oil 40o C– 50o C dengan mengatur flow cooilng water pada oil cooler
11. SPEED UP : Pilih RATED SPEED untuk mempercepat putaran dari IDLE ke speed normal secara otomatis dikontrol oleh governor.
Critical speed atau putarn kritis (1336 – 1670 RPM) harus dilewati secara cepat oleh program pada governor.
SPEED BREAK : Signal speed break dapat menSTOP SPEED UP, yang terjadai pad putaran kirtis.
Re SPEED Up bias dilakukan jika signal SPEED Break sudah hilang.
12. Ketika putaran sudah 95 % Auxilary Lube Oil pump berhenti secara otomatis tetai tetapi dalam kondisi Stand By.
13. Setelah mencapai putaran normal (Rated Speed) turbin berputar secara stabil di 3000 RPM ( Full Speed No Load)
- Drain Valve HP casing Drain - Drain valve Emergency Stop valve - Drain valve Governor Valve
15. Kemudian cek tekanan dan temperatur Inlet Steam, tekanan exhaust steam, tekanan dan temperatur lube oil , trip oil, dan control oil, temperature bearing, vibrasi, noise dll.
D. SINKRONISASI DAN PENAMBAHAN BEBAN 1. Setelah putaran turbin stabil , siap untuk SINKRONISASI . 2. Sebelum sinkron cek tegangan dan frequensi
3. Setelah semua OK siap untuk sinkron dengan Grid. 4. Set Beban pertama di 10 % atau 5 MW
5. Untuk penambahan beban sampai beban maksimal tidak lebih dari 2 MW per menit.
E.NORMAL STOP
1. Normal stop adalah mematikan turbin secar prosedur dan sudah direncanakan terlebih dulu. 2. Turunkan beban dengan tidak lebih dari 1 MW per menit.
3. Setelah sampai pada beban minimal 5 MW putuskan breaker.
4. Setelah breaker terputus turbin running dengan putaran normal atau Full Speed No Load. 5. Kemudian pilih TURBIN STOP Command, setelah itu putaran turbin secara perlahan turun. 6. Ketika putaran di 95 % atau 2850 RPM Governor akan menerima Signal Emergency Stop. 7. Kemudian Turbin akan SHUT DOWN. Posisi Emergency Stop Valve Full Closed dan Governor
Valve Full Close.
8. Kemudian Pompa Lube Oil No 1 akan secara otomatis running, untuk mempertahankan tekanan lube oil.
9. Dan Turning Motor Otomatis Running .
10. Dan ketika putaran rotor mendekati putaran turning maka secara otomatis turning gear akan couple. Dan Turning secara otomatis start.
11. Buka drain valve pada Emergency Stop Valve.
F. STOP AUXILIARY.
1. Setelah Turbin Shut Down dan kita akan mematikan Auxiliary nya, pastikan Main Stop Valve sudah Full Close.
2. Kemudian Tutup Drain Valve pada Emergency Stop Valve 3. Kemudian Pompa Vakum No 2 Stop dan No 1 Stand By. 4. Tutup Isolating Valve untuk Gland Sealing Steam 5. Stop Gland Steam Condenser exhaust fan 6. Pompa Control Oil No 2 Stop dan No 1 Stand By 7. Turning running minimal 48 jam
8. Kemudian Motor Turning stop oleh signal Turning Device Stand By. OFF 9. Lube Oil ke turbin di stop setelah 2 jam Turning Device stop
10. Posisi Pompa Emergency oil Stand By Off 11. Pompa lube oil No 2 Stop
12. Pompa Condensate No 1 Stand By Off dan No 2 Stop. 13. Jika perlu tutup drain valve Emergency Stop valve, 14. Kemudian matikan cooling water system
G. EMERGENCY TRIP
1. MANUAL TRIP : Putar switch manual trip di local panel.
3. Pada saat Emergency Stop Valve full closed ( oleh pilot valve trip), yaitu untuk memutus tekana oli pada valve. Maka secara ototmatis Turbin Shutdoen dan generator circuit breaker langsung open dan governor valve langsung full close.
4. Kemudian secara otomatis pompa lube oil akan running untuk mempertahankan tekanan lube oil
TURBIN AKAN TRIP JIKA
1. TEKANAN LUBE OIL DIBAWAH 0.45 + 1.0 BAR 2. TEKANAN CONTROL OIL DIBAWAH 7.5 + 1.0BAR 3. TEKANAN EXHAUST MELEBIHI 0.2 + 0.05BAR 4. PERGESERAN AXIAL + 1.0 MM
5. VIBRASI PADA STEAM TURBIN 80 µ m VIBRASI PADA GENERATOR 75 µ m 6. PUTARAN TURBIN LEBIH 3270 + 33 RPM
PUTARAN GENERATOR 3300 + 33 RPM 6. TEMPERATUR BEARING LEBIH 105 +5/-0 C