• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penerapan Manajemen Risiko Kred (13)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Penerapan Manajemen Risiko Kred (13)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Page 1 Analisis Penerapan Manajemen Risiko Kredit Dan Instrument Derivatif Pada

PT. Bank MNC InternasionalTbk.

Putri Anggi Pratiwi

UniversitasTrilogi

A. Latar Belakang

Pada saat kini para bankir menyadari bahwa dalam menjalankan fungsi jasa – jasa keuangan, bank harus dapat mengelola berbagai jenis risiko keuangan secara efektif, agar dampak negatif tidak dapat terjadi dan menghindari atau menghilangkan kerugian yang besar akibat dari tidak dijalankannya manajemen risiko yang efektif dan disiplin. Risiko yang diterima oleh sebuah bank diakibatkan terjadinya sebuah atau serangkaian peristiwa bersifat negatif dan tidak diinginkan terjadi yang dapat mengakibatkan kegagalan atau kerugian dan bukannya menguntungkan bank. Risiko terkait dengan aktivitas perbankan, tidak dapat dihilangkan tetapi dapat dikurangi. Klasifikasi risiko yang sering dahadapi oleh bank diantaranya adalah risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional . Manajemen risiko adalah suatu proses untuk mengindentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul serta mengambil langkah – langkah perbaikan yang dapat menyesuaikan risiko pada tingkat yang dapat diterima, sehingga bank dapat memiliki komposisi portofolio dengan risk dan return yang seimbang.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran umum menentukan dan menganalisis instrument derivative untuk mengatasi resiko kredit serta mengidentifikasi strategi yang diambil dan kebijakan yang dijalankan dalam mengelola risiko, khususnya dalam mengelola risiko kredit atas efektifitas penerapan manajemen risiko kredit terhadap kualitas portofolio kredit yang dimiliki termasuk memberikan alternatif solusi pengelolaan manajemen risiko yang baik.

C. Pembahasan

(2)

Page 2 risiko dan tingkat keuntungan yang diharapkan dapat diperoleh atas risiko kredit yang mungkin terjadi. Strategi harus bersifat kontinyu dengan memperhitungkan siklus dan pergerakan ekonomi. Bank harus mengidentifikasi dan menganalisis risiko kredit yang melekat pada seluruh produk dan kegiatannya. Identifikasi dimaksud berasal dari kajian yang seksama terhadap karakteristik risiko kredit yang ada ataupun potensi risiko dari produk/aktivitas bank.Bank harus mengembangkan pemahaman yang jelas dan analisis mengenai risiko-risiko

kredit yang terdapat dalam kegiatan usaha yang lebih kompleks (misalnya pinjaman kepada sector industri tertentu, sekuritisasi aset, derivatif kredit, dan sebagainya). Bank harus menjamin bahwa risiko risiko yang terkandung dalam produk/kegiatan baru sudah tercakup dalam proses manajemen risiko, dan telah mendapat persetujuan direksi. Bank harus memiliki metodologi yang memungkinkan pengukuran risiko kredit baik individu peminjam atau counterparty. Bank juga harus dapat menganalisis risiko kredit pada tingkat produk dan portofolio agar dapat mengidentifikasi setiap sensitivitas atau konsentrasi khusus. Sesuai dengan ketentuan ayat 2 dan ayat 3 Pasal 4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum yang dikeluarkan sebagai pelaksanaan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan juncto UU No. 10 / 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992, ditetapkan bahwa Bank hanya dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99% dari jumlah saham yang bersangkutan (ayat 2 Pasal 4); dan sekurang-kurangnya 1% dari saham Bank yang dimaksud ayat 2 yang tidak dicatat di Bursa Efek harus tetap dimiliki oleh Warga Negara Indonesia dan/atau Badan Hukum Indonesia (ayat 3 Pasal 4). Dengan demikian untuk menghindari kepemilikan saham Perseroan, selaku bank umum sebagaimana dimaksud dalam peraturan perbankan yang berlaku di Republik Indonesia, oleh Pemodal Asing yang melebihi 99%, maka Perseroan hanya akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99% dari jumlah saham yang diterbitkan Perseroan, sehingga seluruh saham Perseroan yang dicatatkan di Bursa Efek dapat dibeli oleh Pemodal Asing tanpa pembatasan. Bagian 1% dari saham Perseroan yang tidak dicatatkan di Bursa Efek adalah sejumlah 191.295.631 (seratus sembilan puluh satu juta dua ratus sembilan puluh lima ribu enam ratus tiga puluh satu) saham, dimana sejumlah 10.000.000 saham milik AJB Bumiputera 1912, dan 181.295.631 saham milik PT MNC Kapital Indonesia Tbk.

.

D. Rekomendasi

Perlu adanya pengembangan sistem penyimpanan data atas industri yang up to date sehingga data yang digunakan dalam analisis kredit masih up to date dan diharapkan hasil analisis lebih obyektif. Meningkatkan kemampuan individu staff pengelola kredit yang sudah ada dibidang perkreditan baik melalui inhouse training, workshop, benchmarking study, maupun sertifikasi manajemen risiko bagi seluruh staff.

E. Kesimpulan

Strategi yang diambil membangun manajemen risiko yang mempertimbangkan aspek-aspek

portofolio management, dan penggunaan rating system dalam menganalisis risiko. Dengan

(3)

Page 3 Penerapan kebijakan manajemen risiko ini juga mempunyai kelemahan diantaranya, membutuhkan effort yang lebih besar dibanding metode konvensional (waktu, biaya, perangkat lunak/keras), memerlukan kontiunitas/konsistensi dalam review dan updating data agar dapat menghasilkan informasi yang lebih akurat dan data yang digunakan bersifat historis sehingga penolakan/penerimaan kredit tidak memperhitungkan prospek usaha.

F. References

Kisman, Z.(2017). Model For Overcoming Decline in Credit Growth (Case Study of Indonesia with Time Series Data 2012M1-2016M12). Journal of Internet Banking and Commerce, December 2017, vol. 22, no. 3.

Setiawan, Dharma. (2007) Analisis Terhadap Penerapan Manajemen Risiko Kredit Pada Pt. Bank Ekspor Indonesia .

(4)

Referensi

Dokumen terkait

Sebenarnya untuk warga nelayan yang berada di sepanjang pantai utara jepara telah memiliki atau tergabung dalam organisasi yang bernama Forum Nelayan (Fornel), namun karena

195, yang mengatakan bahwa Pener apan atur an-atur an konstitusi mengenai pembuatan undang-undang dapat di jamin secar a efekti f hanya jika suatu or gan selain or gan legislatif

memperoleh jawaban yang tepat. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar.. merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil atau

Berkembangnya system ke- percayaan ini ketika Pangeran Madrais tinggal di Cireundeu dan bertemu den- gan Haji Ali, kakek dari abah Emen (ket- ua adat Cireundeu) pada tahun

[r]

KESATU : Mengangkat dalam jabatan baru Personel yang nama dan pangkat/golongannya tersebut dalam lampiran Keputusan ini, diangkat dalam jabatan baru sebagaimana

Skripsi dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Pair Checks Berbantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) Terhadap Hasil Belajar. Matematika Siswa Kelas

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan pemahaman, pengusaan dan keterampilan terhadap pengetahuan yang telah