• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standar audit Sa 315 pengidentifikasian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Standar audit Sa 315 pengidentifikasian"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

  • Sekolah: Universitas
  • Mata Pelajaran: Audit
  • Topik: Standar Audit SA 315 Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman Atas Entitas dan Lingkungannya
  • Tipe: Dokumen
  • Tahun: 2013
  • Kota: Jakarta

I. Pendahuluan

Standar Audit SA 315 menetapkan tanggung jawab auditor untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan. Pemahaman yang mendalam tentang entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internal, sangat penting untuk mencapai tujuan ini. Standar ini berlaku efektif untuk audit laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013 untuk Emiten dan 1 Januari 2014 untuk entitas lainnya. Penerapan dini dianjurkan untuk entitas selain Emiten.

II. Ruang Lingkup

SA 315 mencakup semua aspek yang diperlukan untuk melaksanakan penilaian risiko kesalahan penyajian material. Hal ini meliputi pemahaman terhadap entitas, pengendalian internal, serta prosedur yang harus dilakukan auditor untuk mengidentifikasi dan menilai risiko tersebut. Standar ini bertujuan untuk memberikan panduan yang jelas kepada auditor dalam merencanakan dan melaksanakan audit secara efektif.

III. Tujuan

Tujuan utama dari SA 315 adalah untuk memastikan bahwa auditor dapat mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan, pada tingkat laporan keuangan dan asersi. Dengan memahami entitas dan lingkungannya, auditor dapat merancang respons yang sesuai terhadap risiko yang telah diidentifikasi, sehingga meningkatkan kualitas audit.

IV. Definisi

Dalam konteks SA 315, beberapa istilah penting didefinisikan. Misalnya, 'asersi' merujuk pada representasi manajemen dalam laporan keuangan, sedangkan 'risiko bisnis' adalah risiko yang dapat mempengaruhi kemampuan entitas untuk mencapai tujuannya. Definisi ini penting untuk memastikan pemahaman yang konsisten di antara auditor dan pihak terkait lainnya.

V. Ketentuan Prosedur Penilaian Risiko dan Aktivitas Terkait

Auditor diwajibkan untuk melaksanakan prosedur penilaian risiko yang komprehensif untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material. Prosedur ini mencakup permintaan keterangan dari manajemen, analisis prosedur, serta observasi dan inspeksi. Dengan demikian, auditor dapat mengumpulkan informasi yang cukup untuk mengevaluasi risiko secara efektif.

VI. Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya yang Diharuskan

Auditor harus memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi entitas. Ini termasuk industri, regulasi, serta struktur organisasi dan operasional entitas. Pemahaman ini membantu auditor dalam menilai risiko kesalahan penyajian material yang mungkin terjadi.

VII. Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material

Auditor harus secara sistematis mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material, baik pada tingkat laporan keuangan maupun asersi. Proses ini melibatkan analisis faktor-faktor yang dapat menyebabkan kesalahan dan mempertimbangkan pengendalian yang relevan. Dengan pendekatan ini, auditor dapat merancang prosedur audit yang lebih efektif.

VIII. Dokumentasi

Dokumentasi audit harus mencakup diskusi tim, pemahaman yang diperoleh tentang entitas, serta risiko yang diidentifikasi. Hal ini penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses audit. Dokumentasi yang baik juga membantu auditor dalam mempertahankan keputusan yang diambil selama audit.

Referensi

Dokumen terkait

Auditor internal berperan dalam menilai efektivitas pengendalian internal pemberian kredit investasi pada Bank Jabar Banten, seperti pemisahan fungsi pada bagian kredit,

Sebaliknya, semakin kurang efektif pengendalian internal entitas klien maka semakin luas prosedur audit yang direncanakan dan ditetapkan dalam pekerjaan lapangan

37 auditor mungkin dapat melaksanakan prosedur analitis 38 terbatas untuk tujuan perencanaan audit atau memperoleh 39 beberapa informasi melalui permintaan keterangan,

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini sesuai dengan klausul pelaporan keuangan yang tercantum dalam Pasal 27 dari Kontrak, dan atas pengendalian

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fungsi auditor internal dan pengendalian internal terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance secara brsama-sama pada SPBU Kota Malang..