BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan
merupakan salah satu kota besar di Indonesia, penduduknya berjumlah 2.109.339
dengan luas 265,10 km² dan kepadatan 7956,76 Orang/km2. Penduduk yang padat
berbanding lurus dengan aktifitas dan mobilitas masyarakat, sehingga kegiatan
masyarakat juga menjadi semakin padat dan beragam. Aktivitas yang padat
tersebut membuat masyarakat menjadi jenuh, lelah dan stress sehingga butuh
sarana atau tempat yang dapat mengurangi hal tersebut, yaitu dengan hiburan
salah satunnya dengan berolahraga. Hal ini tampak pada hari libur, tempat-tempat
hiburan seperti mall, cafe, tempat olahraga, dan tempat hiburan lainya ramai
dikunjungi.
Medan yang merupakan kota ketiga terbesar di Indonesia dengan
perkembangan pembangunan yang pesat, hal ini sangat berpengaruh bagi
kehidupan masyarakat kota medan, baik dari segi ekonomi maupun tingkat sosial
masyarakatnya. Pertumbuhan penduduk kota medan yang relatif tinggi
mengakibatkan bertambahnya aktivitas masyarakatnya, sehingga meningkat pula
kebutuhan masyarakat akan fasiltas pendukung yang memiliki peran penting dalam
perkembangan kota.
Kehidupan di kota besar, seperti Medan yang penuh dengan aktivitas dan
rutinitas dapat menimbulkan kejenuhan dan tekanan mental pada masyarakatnya.
Hal ini juga menyebabkan keterbatasan waktu luang mereka untuk bersantai guna
melepas kejenuhan akan rutinitas yang dijalankan setiap harinya. Dalam kondisi
seperti inilah mereka membutuhkan suatu sarana untuk mendapatkan perubahan
suasana yang dapat menjadi suatu terapi untuk memulihkan dan menyegarkan
kembali jiwa dan raga mereka.
Kehidupan kota besar dengan kompleksitas yang tinggi menyebabkan
manusia harus mempunyai vitalitas extra dalam menghadapi dan menjalankan
pekerjaan. Karena adanya keseragaman jenis pekerjaan yang menuntut spesialisasi
dan penanganan secara profesional, sehingga masyarakat dituntut untuk berpacu
dan bersaing dengan mobilitas yang tinggi. Bila kondisi tersebut dihadapi secara
mendorong mereka untuk mencari perubahan suasana yang dapat memberikan
kesegaran dan mengembalikan semangat kerja. Suasana ini dapat ditemukan
dengan melakukan kegiatan yang bersifat rekreasi, yang dilakukan berdasarkan
kesenangan dan hobi.
Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan berolahraga secara
teratur, yang dapat menghindarkan kita dari penyakit, lebih fit dan segar. Aktivitas
berolahraga secara teratur tidak lagi dianggap sebagai gaya hidup, akan tetapi
sudah merupakan suatu kebutuhan. Kegiataan rekreasi dalam bentuk olahraga
dapat memulihkan tenaga dan meningkatkan semangat setelah kelelahan dari
rutinitas dan kegiatan yang dilakukan.
Olahraga merupakan salah satu sarana hiburan yang banyak diminati
masyarakat. semua kalangan masyarakat, baik anak-anak maupun dewasa karena
dengan berolahraga manusia mendapat kesehatan dan kesenangan. Olahraga juga
merupakan satu keharusan dari aspek biologis manusia guna mengembangkan
ketahanan yang bersifat menyeluruh, pembentukan ketrampilan hidup, ketrampilan
sosial, ketrampilan berfikir, pembentukan prestasi, penghayatan nilai-nilai sportifitas,
nilai-nilai moral dan estetika. Dengan demikian, olahraga mengalir dari aspek
kemanusiaan dan bermuara kepada sifat-sifat manusia.
Kesibukan dalam kehidupan duniawi, sering menyebabkan orang menjadi
kurang gerak, dan apabila disertai stress dapat mengundang berbagai penyakit
seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan stroke. Guna mencegah
timbulnya penyakit dan untuk meningkatkan kualitas hidup, manusia perlu
menjalankan pola hidup sehat dan melakukan olahraga. Seperti yang dikatakan
oleh Giriwijoyo (2007), olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan
terencana untuk mempertahankan hidup kualitas hidup. Dengan berolahraga
diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan, baik kesehatan jasmani maupun
rohani. Hal ini sesuai dengan konsep sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) bahwa: “Sehat adalah sejahtera jasmani, rohani dan sosial, bukan hanya
bebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan”.
Bagi masyarakat yang maju dan modern kususnya masyarakat dengan
tingkat ekonomi menengah ke atas kegiatan olahraga sudah menjadi kebutuhan
dalam kehidupan sehari-hari. Olahraga telah dipandang memiliki berbagai fungsi
yang tidak hanya untuk mengembangkan kualitas kebugaran fisik saja, melainkan
dan mantap. Melalui olahraga, individu dapat mengembangkan segi-segi mental
kepribadian, moral, kepemimpinan, kesetiaan, loyalitas, pengabdian, relasi intra dan
interpersonal lebih baik lagi (Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Kemdiknas,
2010).
Olahraga adalah kegiatan seseorang dengan sengaja meluangkan waktunya
untuk melakukan satu atau lebih kegiatan fisik, dengan tujuan meningkatkan
kesegaran jasmani secara teratur, atau meningkatkan prestasi atau untuk hiburan.
Kegiatan olahraga dapat berupa latihan atau pertandingan atau rekreasi/hiburan.
Setiap orang mempunyai tujuan yang berbeda-beda dalam melakukan
olahraga. Umumnya seseorang berolahraga bertujuan untuk meningkatkan/menjaga
stamina tubuh agar tetap sehat, tetapi ada pula mereka yang melakukannya dengan
tujuan meningkatkan prestasi, rekreasi/hiburan, dan lainnya. Olahraga rekreasi
ditujukan dalam rangka memenuhi kebutuhan akan kegembiraan yang
menyegarkan dan menghilangkan kejenuhan dari aktivitas sehari-hari.
Banyaknya masyarakat yang melakukan kegiatan olahraga juga harus
seimbang dengan fasilitas yang tersedia sehingga dapat mengakomodasi
masyarakat yang ingin berolahraga. Lapangan olahraga yang terdapat di Kota
Medan sebanyak 233 buah yang tersebar di 21 kecamatan. Dengan jumlah
penduduk Kota Medan sebanyak 2.102.105 jiwa maka rasio lapangan olahraga per
1.000 penduduk sebesar 0,10%. Data tersebut menunjukkan bahwa masih sangat
minimnya ketersediaan lapangan olahraga di Kota Medan. (LPPD Kota Medan
Tahun 2008)
Dalam rangka membantu masyarakat kota Medan dalam hal memenuhi
kebutuhan untuk mengurangi rasa jenuh, lelah dan stress dari aktivitas yang padat
sehari-hari dan menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh , melalui proyek tugas
akhir ini, penulis ingin membuat sebuah sarana yang dapat mewadahi kegiatan
yang dapat menjadi penghibur atau menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat kota
medan dengan judul “Sport Club”. Sehingga nantinya diharapkan dapat
berkontribusi pada pembentukan ketrampilan hidup, ketrampilan sosial, ketrampilan
berfikir, pembentukan prestasi, penghayatan nilai-nilai sportifitas, nilai-nilai moral
dan estetika masyarakat kota Medan.
1.2. Masalah Perancangan
dalam perencanaan dan perancangan proyek. Dengan mengetahui masalah yang
akan dihadapi, maka akan diupayakan untuk mencari solusi untuk mengatasi
masalah – masalah yang akan terjadi. Dengan demikian, diharapkan dalam proses
perancangan dapat bejalan dengan baik dan lancar. Dalam kasus proyek Sports
Club ini, masalah perancangan yang muncul adalah:
merancang sebuah tempat olahraga untuk rekreasi, prioritas untuk masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah keatas, selain fungsional juga
mengutamakan pengalaman ruang dan suasana ruang yang bagus bagi
pengunjung. sehingga pengunjung dapat merasakan suasana yang di
diharapkan dapat menjadi pemulih rasa jenuh, stress dan lelah dari aktivitas
yang padat sehari-hari.
Merancang fasilitas yang sesuai dengan syarat-syarat teknis fungsi masing-masing fasilitas dalam satu perancangan yang saling berintegrasi agar lebih
efektif dan efisien.
penenerapan tema (arsitektur tropis) kedalam desain sehingga tema dapat mendukung fungsi-fungsi yang di buat menjadi lebih bagus.
Pemisahan zona antara olahraga yang membutuhkan ruang yang tenang dengan olahraga yang menimbulkan kebisingan dan antara fasilitas penunjang
dengan fasilitas utama.
1.3. Maksud Dan Tujuan
Adapun pelaksanaan proyek ini memiliki tujuan yang ingin dicapai, yaitu
dengan adanya "Sport Club " ini diharapkan dapat menjadi tempat rekreasi untuk
masyarakat kota Medan dengan prioritas masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi
menengah keatas melalui fasilitas olahraga.
1.4. Pendekatan
Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan agar masalah peranc angan
yang timbul selama proses mendesain dapat diselesaikan sehingga menghasilkan
desain yang diharapkan adalah sebagai berikut:
Studi Literatur mencakup karakteristik dan citra sebuah fasilitas olahraga, standar ruang, tipologi bangunan olahraga dan fasilitas pendukung. studi
banding tema sejenis sebagai perbandingan dalam perancangan proyek
Survey Lapangan mencakup survey lokasi site untuk mengetahui kondisi site, permasalahan dan potensi yang dapat menjadi prospek bangunan olahraga
yang akan direncanakan, melakukan studi banding proyek sejenis dengan
melakukan survey yang berhubungan dengan proyek sejenis sehingga dapat
mengadopsi tipologi yang ada dari hasil survey.
1.5. Lingkup dan Batasan
Skala pelayanan ini mencakup wilayah Kecamatan Medan Tuntungan dan
sekitarnya, dengan sasaran pengunjung masyarakat umum dan prioritas pada
masyarakat tingkat ekonomi mengengah keatas. Sports Club ini nantinya
diharapkan dapat menjadi satu tempat hiburan bagi masyarakat, yang menyediakan
fasilitas olahraga yang banyak diminati oleh masyarakat kota Medan seperti:
olahraga bola : badminton, tenis, futsal, basket, voli, squash, tenis meja. olahraga
senam :aerobik, yoga, fitness. olahraga air : renang dan olahraga lainya: bowling,
biliar, golf indoor serta fasilitas lain seperti Sauna, Kids klub, dan fasilitas penunjang
lain seperti café, food &drink shop dan toko olahraga.
1.6. Asumsi-asumsi
Dengan Pertimbangan bahwa kasus proyek bersifat fiktif, maka dibutuhkan
asumsi-asumsi sebagai dasar perencanaan dan perancangan proyek, diantaranya : Kepemilikan bangunan diasumsikan sebagai milik swasta dengan fungsi
banguan olahraga.
1.7. Kerangka Berfikir
Latar Belakang
Akti vitas dan rutinitas sehari-hari yang padat serta mobilitas yang tinggi membuat masyarakat kota medan jenuh, lelah dan stress , sehingga masyarakat perlu melakukan kegiatan yang bersifat rekreasi untuk memulihkan raga dan pikiran dari hal tersebut, dan juga merupakan salah satu kebutuhan untuk menjaga kesehatan.
Tujuan
Dengan adanya "Sport Club " ini diharapkan dapat menjadi s ebuah wadah atau sarana yang dapat membantu masyarakat kota Medan dalam hal memenuhi kebutuhan untuk mengurangi rasa jenuh, lelah dan stress dari aktivitas yang padat sehari-hari yaitu dengan tujuan rekreasi dan menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh .
Masalah Perancangan
merancang sebuah tempat olahraga untuk rekreasi, prioritas untuk masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah keatas, selain fungsional juga mengutamak an pengalaman ruang dan suasana ruang yang bagus bagi pengunjung . sehingga pengunjun g dapat merasakan suasana yang di diharapkan dapat menjadi pemulih rasa jenuh, stress dan lelah dari aktivitas yang padat sehari-hari.
Merancang fasilitas yang sesuai dengan syarat -syarat teknis fungsi masing-masing fasilitas dalam satu perancangan yang saling berintegrasi agar lebih efektif dan efisien.
penenerapan tema (arsitektur tropis) kedalam desain sehingga t ema dapat mendukung fungsi -fungsi yang di buat menjadi lebih bagus.
1.8. Sitematika Laporan
BAB I :PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, permasalahan,
pendekatan, lingkup kajian dan batasan,asumsi-asumsi, kerangka berpikir,
sistematika laporan.
BAB II :DESKRIPSI PROYEK
Berisi tentang pengertian Sport club, Lokasi, tinjauan fungsi, dan
studibanding terhadap proyek sejenis.
BAB III :ELABORASI TEMA
Menguraikan tentang pengertian, Interpretasi, dan keterkaitan tema dengan
judul serta studi banding terhadap banguan-banguan yang menerapkan
tema sejenis.
BAB IV :ANALISIS
Menguraikan tentang analisa kondisi lingkungan dan potensi lahan, karakter
lingkungan, peraturan bangunan sekitar, prasarana, karakter lingkungan,
pemandangan, orientasi, lalu lintas, sirkulasi, organisasi ruang, program
ruang dan persyaratan teknis.
BAB V :KONSEP PERANCANGAN
Menguraikan tentang konsep dasar, rencana t apak (tata letak, gubahan
massa, pencapaian, hirarki ruang, sirkulasi, parkir, utilitas, tata hijau),
bangunan (bentuk, fungsi, sirkulasi, struktur dan konstruksi, bahan, desain
interior, utilitas, pentahapan pembangunan, penyelesaian ruang
luar/lansekap)
BAB VI :HASIL RANCANGAN
Menguraikan tentang gambar-gambar hasil rancangan dan foto-foto hasil
perancangan akhir.