KAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH
DALAM PILKADA GUBERNUR
DKI JAKARTA
Ringkasan temuan utama
Secara umum, kampanye yang sedang berlangsung tidak merubah perilaku
pemilih.
Kampanye belum mampu merubah perilaku pemiluh terhadap pasangan calon.
Sebelum dan sesudah tiga hari kampanye, jumlah pemilih Adang dan Fauzi tidak
berubah. Selisihnya tetap sekitar 32%-34%, di mana Faizi-Prijanto unggul atas
Adang-Dani.
Sebab tidak banyaknya pengaruh kampanye adalah bahwa pada umumnya
warga sudah memutuskan pilihan sebelum masa kampanye. Sementara kualitas
dan intensitas kampanye relatif seimabang.
LATAR BELAKANG MASALAH
Kampanye adalah untuk meningkatkan peluang menang seorang calon, atau
untuk merubah peta kekuatan dukungan pada calon. Apakah ini terjadi dalam
kampanye Pilkada DKI? Kalau dalam survei sebelum kampanye selisih
kemungkinan perolehan suara antara Adang dan Fauzi sekitar 32% di mana
Fauzi berada di atas Adang, apakah setelah kampanye berlangsung 3 hari terjadi
perubahan selisih ini, menjadi lebih kecil atau menjadi lebih besar? Bila tidak
maka kampanye tidak ada manfaatnya bagi kedua calon.
INDIKATOR
Pilihan atas pasangan calon bila Pilkada dilakukan sekarang.
Kemungkinan merubah pilihan
Kemungkinan merubah pilihan karena kampanye
Media kampanye
Kampanye: Di tingkat agregat, sebelum dilakukan kampanye
Metodologi
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di PROPINSI DKI
JAKARTA yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang
sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei
dilakukan.
Dalam survei ini jumlah sampel ditetapkan sebanyak 600 orang. Dengan
metode multistage random sampling, dan memiliki toleransi kesalahan
(margin of error) sebesar +/- 4.1% pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel berasal dari 60 Kelurahan dari seluruh Kota yang terdistribusi secara
proporsional.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang
telah dilatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu desa/kelurahan (10
responden).
Flow Chart : Multistage Random Sampling
Populasi desa/kelurahan
tingkat DKI Jakarta
Desa/kelurahan di tingkat
Kota/Kabupaten dipilih secara random
dengan jumlah proporsional
RT/lingkungan dipilih secara random
sebanyak 5 dari tiap-tiap desa terpilih
Di masing-masing RT/Lingkungan
dipilih secara random dua KK
Profile Demografi Responden Relatif Terhadap Populasi
KATEGORI BPS LSI KATEGORI BPS LSI
Laki-laki 50.6 50.2 <= SD 32.3 23.3 Perempuan 49.4 49.8 SLTP 21.5 15.1 SLTA 36.2 40.7 Muslim 85.7 88.7 Kuliah 10.0 20.8 Katolik 4.0 3.4
Protestan 6.0 5.3 JAKARTA BARAT 21.1 22.4 Lainnya 4.2 2.4 JAKARTA PUSAT 11.8 12.2 JAKARTA SELATAN 22.8 23.0 Jawa 35.2 35.2 JAKARTA TIMUR 28.2 27.7 Betawi 27.6 27.6 JAKARTA UTARA 15.8 14.7 Sunda 15.3 15.3 KEPULAUAN SERIBU 0.3 0.0 Minang 3.2 3.2
Tionghoa 5.5 5.5 Lainnya 13.2 13.2
PENDIDIKAN
WILAYAH GENDER
AGAMA
Apakah Ibu/Bapak memiliki KTP?…(%)
98
0,8 0,9
Ya, dan masih berlaku Punya tapi sudah kadaluarsa
Tidak punya
Apakah Ibu/Bapak tahu/pernah dengar bahwa pada bulan
8 Agustus 2007
Gubernur DKI Jakarta akan dipilih secara langsung oleh warga DKI Jakarta?…(%)
88 94
12
6
0 25 50 75 100
Pre-kampanye (16-18 Juli) Masa kampanye 1 (22-25 Juli)
Tahu
Tidak tahu
Seandainya pemilihan langsung Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta diadakan hari,
pasangan mana yang akan dipilih atau dianggap paling pantas untuk didukung?…(%)
22
56
22
Adang darodjatun – Dani Anwar
Fauzi Bowo – Prijanto Belum tahu
Trend pilihan kotor: mengabaikan yang tak terdaftar dan
yang menyatakan tak akan ikut memilih (%)
22
Agus' 06 Jan' 07 Feb'07 April' 07 Mei' 07 Juli, 15-18
Seberapa besar kemungkinannya ibu/bapak merubah pilihan tersebut?…(%)
Sangat besar Cukup besar Kecil Tidak mungkin atau hampir tidak
mungkin
Tidak tahu
Kemungkinan Merubah Pilihan
Perilaku memilih menurut “kemungkinan merubah pilihan.”
Sangat besar Cukup besar Kecil Hampir tidak akan
Adang-Dani
Fauzi-Prijanto
Belum tahu
Sebentar lagi atau bahkan sudah mulai ibu/bapak memasuki hari-hari kampanye calon gubernur DKI Jakarta untuk menarik agar ibu/bapak memilih salah satu calon gubernur DKI. Apakah kampanye dua minggu sebelum pemilihan pada tanggal 8 Agustus 2007 nanti bisa merubah pilihan ibu/bapak terhadap pasangan calon gubernur
DKI yang sekarang sudah ibu/bapak pilih?…(%)
5.9
25.2
35.1 31.4
2.4
Sangat besar Cukup besar Kecil Tidak mungkin atau hampir tidak mungkin
Tidak tahu
Kemungkinan Merubah Pilihan
Perilaku memilih menurut “kemungkinan berubah karena
kampanye dua minggu menjelang hari H” (%)
23
Sangat besar Cukup besar Kecil Hampir tidak mungkin
Adang-Dani Fauzi-Prijanto Belum tahu
Ada berbagai cara calon gubernur DKI Jakarta menarik atau meyakinkan pemilih. Di antara cara-cara berikut, mana yang menurut ibu/bapak paling menarik dan meyakinkan ibu/bapak sejauh
ini sehingga mau memilih calon tersebut?…(%)
0,1
Iklan calon di radio Lewat penjelasan teman kerja, kuliah, dll Berita, bukan iklan, di radio Lewat penjelasan orang-orang partai pendukung Iklan calon di Koran Lewat penjelasan kelompok-kelompok di masyarakat Lewat penjelasan anggota keluarga Berita, bukan iklan, di Koran Lewat penjelasan tokoh-tokoh masyarakat Pertemuan umum Spanduk/baliho/stiker Berita, bukan iklan, di TV Tatap muka langsung dengan calon Iklan calon di Televisi
Menurut ibu/bapak pasangan mana yang paling mengesankan lewat cara di atas?…(%)
26.1
57.1
16.8
ADANG DARODJATUN - DANI ANWAR
FAUZI BOWO - PRIJANTO TT/TJ
Kampanye
25,8
Pertemuan umum Spanduk/baliho/stiker Berita, bukan iklan, di
TV
Tatap muka langsung dengan calon Iklan calon di Televisi
ADANG DARODJATUN - DANI ANWAR FAUZI BOWO - PRIJANTO
Kampanye
Menurut ibu/bapak pasangan mana yang paling mengesankan lewat cara di atas?…(%)
Menurut ibu/bapak, kampanye mana yang lebih simpatik dan dapat menarik pemilih oleh calon dari cara-cara kampanye berikut?…(%)
18.2
34.9
46.6
Pawai dan pertemuan massa pemilih
Penjelasan visi dan misi di koran, TV, atau radio oleh
calon, tanpa berdebat dengan lawan-lawannya
Debat visi-misi calon dan disiarkan secara langsung
lewat televisi
Kampanye
Beberapa hari yang lalu ada demonstrasi yang meminta KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK) mengusut dugaan korupsi pembebasan tanah di daerah DKI yang diduga melibatkan
Wakil Gubernur Fauzi Bowo. Apakah ibu/bapak pernah membaca atau mendengar berita tersebut?…(%)
24
76
Ya Tidak
Kalau pernah baca atau dengar, apakah ibu/bapak yakin bahwa Fauzi Bowo terlibat dalam korupsi tersebut?…(%)
16,4
78,4
5,2
Yakin Tidak yakin karena
demontrasi itu digerakan oleh lawan Fauzi dalam pemilihan
gubernur
Tidak tahu
Kampanye
Kalau pemilihan umum untuk memilih anggota DPR diadakan hari ini, partai politik
mana yang akan ibu/bapak pilih?…(%)
Pemilu legislatif
PKS DEMOKRAT PDIP GOLKAR PPP PAN Lainnya TT/BT
Perilaku memilih menurut “pilihan partai bila pemilu anggota DPR
diadakan sekarang” (%)
55
PKS PD PDIP PAN PPP GOLKAR nonpartisan
Adang-Dani Fauzi-Prijanto Belum tahu
Kesimpulan
Tidak ada indikasi yang menunjukan adanya perubahan berarti dalam perilaku memilih
warga DKI Jakarta sebelum dan sesudah tiga hari kampanye berlangsung.
Kampanye tidak merubah pilihan warga terhadap calon. Sebelum dan sesudah tiga hari
kampanye, kecenderungan pilihan pada pasangan Adang-Dani dan Fauzi-Prijanto tidak
berubah. Fauzi-Prijanto masih 32% di atas Adang-Dani, dan yang belum menentukan pilihan juga tidak berubah, yakni sekitar 22%.
Bila analisis dipilah hanya pada warga yang tahu diri mereka terdaftar, tahu tidak terdaftar,
atau tidak tahu apakah terdaftar atau tidak terdaftar, Fauzi-Prijanto tetap unggul jauh atas Adang-Dani.
Bila analisis dipilah menurut warga yang pesimis dan yang optimis dengan hasil Pilkada, juga
tidak ada perbedaan jumlah pilihan pada dua pasangan ini.
Demikian juga bila analisis pilihan pada calon didasarkan atas warga yang berpotensi Golput
ataupun yang hampir dipastikan akan memilih, tidak ada perbedaan perolehan suara yang berarti dari dua pasangan ini.
Tidak berpengaruhnya Kampanye terhadap perilaku pemilih karena sebagian besar warga
Kesimpulan
Yang 30% ini kemungkinan besar terdistribusi secara random, sehingga kemungkinan tidak
merubah siapa yang akan menang dalam Pilkada nanti.
Di samping itu, hampir setiap warga sudah aware dengan dua pasangan calon itu,
sementara kampanye mereka hingga sekarang masih terbatas pada upaya untuk
memperkenalkan diri dan dengan slogan-slogan dangkal. Tidak dalam, dan karena itu tidak mampu membongkar sikap pemilih yang umumnya telah menentukan pilihan itu.
Menurut pemilih, mereka lebih simpati pada kampanye dialog atau debat secara langsung di
media massa, bukan dengan pertemuan umum atau pengerahan massa. Bila ini dilakukan secara intensif dalam sisa waktu kampanye yang ada, mungkin bisa merubah
kecenderungan perilaku pemilih warga DKI Jakarta. Bila tidak ada perubahan cara kampanye ini, maka kampanye tidak akan merubah perilaku pemilih.
Tidak berpengaruhnya kampanye juga disebabkan oleh posisi kekuatan dua calon yang tidak