• Tidak ada hasil yang ditemukan

RASIONALITAS PILKADA DAN CALON INDEPENDEN UNTUK PILKADA DKI JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "RASIONALITAS PILKADA DAN CALON INDEPENDEN UNTUK PILKADA DKI JAKARTA"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

RASIONALITAS PILKADA DAN

CALON INDEPENDEN UNTUK

PILKADA DKI JAKARTA

Temuan Survei 23-29 Mei 2007

Urban Poor Consortium (UPC) &

Lembaga Survei Indonesia (LSI)

(2)

Tujuan Survei

„ Mengetahui evaluasi warga DKI Jakarta tentang isu-isu krusial

DKI Jakarta.

„ Mengetahui evaluasi warga tentang kinerja PEMDA DKI

Jakarta.

„ Mengetahui opini warga DKI JAKARTA tentang calon

(3)

PERSPEKTIF

„ Apa yang membedakan demokrasi dan bukan demokrasi dalam pemerintahan terutama adalah adanya pertanggung jawaban yang berkuasa kepada publik (accountability) setidaknya lewat mekanisme pemilihan umum tentang kinerja pemerintahan

hingga berujung pada diterima atau tidak diterimanya pertanggung jawaban tersebut (Prezeworski et al, 1999). „ Accountability yang berujung pada reward and punishment

merupakan rasionalitas demokrasi.

„ Sebuah demokrasi punya fungsi rasional dalam mengatur hubungan antara elite penguasa dan massa pemilih bila asas accountability, reward and punishment, terhadap elite

pemerintah berjalan.

„ Reward and punishment ini pada dasarnya bertumpu pada sejauhmana elite yang berkuasa bekerja sesuai dengan

kepentingan pemilih: Semakin kinerja yang berkuasa mendekati kepentingan pemilih maka peluang untuk mendapat reward,

(4)

Lanjutan…

„ Untuk melihat sejauhmana rasionalitas demokrasi di atas bekerja atau tidak bekerja, pertama-tama bagaimana publik

mengevaluasi kinerja pemerintah yang sedang berkuasa. „ Komponen apa yang harus dievaluasi harus dilihat urgensi

persoalan yang paling dirasakan masyarakat, dan kemudian bagaimana pemerintah menangani masalah-masalah tersebut. Bila dinilai negatif, diharapkan calon yang berasal dari

pemerintah yang sedang berkuasa tidak dipilih, dan bila sebaliknya, dipilih.

„ Tapi, seperti akan ditunjukan di bawah, ada indikasi bahwa rasionalitas demokrasi ini tidak bekerja dalam perilaku pemilih Pilkada DKI.

„ Sumber irasionalitas ini adalah kegagalan calon alternatif dalam membangun rasionalitas Pilkada DKI Jakarta, dan

(5)

LANJUTAN

„ Komponen dasar dari Pilkada demokratis adalah dijaminnya hak warga untuk memilih dan dipilih secara jurdil.

„ Undang-undang Pilkada harus ditundukan pada prinsip maksimalisasi hak memilih dan dipilih tersebut.

„ Tidak boleh ada undang-undang yang menghalang-halangi hak politik warga tersebut.

„ Undang-undang Pilkada kita selama ini menghambat

maksimalisasi hak dipilih warga ketika warga hanya diakui sah sebagai calon kepala daerah bila dicalonkan oleh partai politik. „ Undang-undang tersebut menghalangi maksimalisasi hak dipilih

(6)

LANJUTAN

„ Undang-undang ini mencederai prinsip dasar demokrasi, dan mempersempit rekrutmen pemimpin terbaik menurut aspirasi rakyat yang merupakan komponen dasar dari demokrasi.

„ Undang-undang itu harus dicabut, dan diganti dengan yang lebih memaksimalkan pelaksanaan demokrasi dan memaksimalkan

hasil dalam rekrutmen kepala daerah.

„ Dibolehkannya secara sah calon independen untuk kepala daerah merupakan wujud dari maksimalisasi hak dipilih warga, dan

maksimalisasi pelaksanaan demokrasi, dan akan menjaga rasionalitas Pilkada.

„ Bagaimana warga DKI Jakarta memandang aspirasi calon

(7)

Metodologi

„ Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di PROPINSI DKI

JAKARTA yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei

dilakukan.

„ Dalam survei ini jumlah sampel ditetapkan sebanyak 1090 orang. Dengan

metode multistage random sampling, dan memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sebesar +/- 3% pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel berasal dari 109 Kelurahan dari seluruh Kota yang terdistribusi secara proporsional.

„ Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang

telah dilatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu desa/kelurahan (10 responden).

„ Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar

(8)

Flow Chart : Multistage Random Sampling

Populasi desa/kelurahan tingkat Propinsi

Desa/kelurahan di tingkat

Kota/Kabupaten dipilih secara random dengan jumlah proporsional

RT/lingkungan dipilih secara random sebanyak 5 dari tiap-tiap desa terpilih Di masing-masing RT/Lingkungan dipilih secara random dua KK

(9)
(10)

Profile Demografi Responden Relatif Terhadap Populasi

KATEGORI BPS LSI KATEGORI BPS LSI

Laki-laki 50.6 50.0 <= SD 32.3 30.9

Perempuan 49.4 50.0 SLTP 21.5 20.7

SLTA 36.2 33.4

Muslim 85.7 88.5 Kuliah 10.0 12.0

Katolik 4.0 2.7

Protestan 6.0 4.9 JAKARTA BARAT 21.1 21.1

Hindu 0.3 0.4 JAKARTA PUSAT 11.8 11.9

Budha 3.8 2.9 JAKARTA SELATAN 22.8 22.9

Lainnya 0.1 0.6 JAKARTA TIMUR 28.2 27.5

JAKARTA UTARA 15.8 15.6

Jawa 35.2 36.6 KEPULAUAN SERIBU 0.3 0.9

Betawi 27.6 28.6

Sunda 15.3 15.4

Minang 3.2 2.6

Tionghoa 5.5 5.1

Lainnya 13.2 11.7

PENDIDIKAN

WILAYAH GENDER

AGAMA

(11)
(12)

57,9

25,1

15,4

1,7

15 17,1

55,6

12,3

Lebih Buruk Tidak ada perubahan Lebih Baik TT/TJ

Sekarang dibanding tahun lalu Setahun kedepan dibanding sekarang

KONDISI EKONOMI

Bagaimana Ibu/Bpk melihat kondisi Ekonomi DKI Jakarta sekarang ini dibanding tahun lalu, dan kondisi Ekonomi DKI Jakarta setahun kedepan dibandingkan

sekarang ini?…(%)

(13)

Menurut Ibu/Bapak, kira-kira apa masalah paling mendesak yang harus

pemerintah/pemda DKI Jakarta segera tangani dalam lima tahun ke depan? (%)

(14)

Setelah itu, masalah apa yang paling mendesak berikutnya yang harus

pemerintah/pemda DKI Jakarta segera tangani dalam lima tahun ke depan? (%)

(15)

2,8 Penggusuran (pengusiran) pemukiman liar Penggusuran (pengusiran) pedagang kaki lima Penertiban Pemukiman liar Jumlah penduduk yang terlalu banyak Penertiban pedagang kaki lima Sarana transportasi umum Kebersihan kota Pelayanan pemerintah pada masyarakat Kriminalitas (kejahatan) Narkoba Banjir Korupsi di pemerintahan Kemacetan Biaya Kesehatan/obat-obatan mahal Banyaknya orang miskin Biaya pendidikan/sekolah Pengangguran

MASALAH MENDESAK

Setelah itu, masalah apa lagi yang paling mendesak berikutnya yang harus pemerintah/pemda DKI Jakarta segera tangani dalam lima tahun ke depan? (%)

(16)

Bagaimana Ibu/Bpk melihat Pemda DKI Jakarta menangani masalah-masalah berikut? (%)

91.6 71.2

79.6

91.4

7.4

27.2 18.7

7

Kemacetan Banjir Kemiskinan Pengangguran

Buruk Baik

(17)

Bagaimana Ibu/Bpk melihat Pemda DKI Jakarta menangani masalah berikut (%)

74.4 63.5

71

18.1

34.9 27.2

Pemberantasan korupsi di jajaran Pemda DKI

Mengatasi masalah kejahatan/kriminal Pembersihan kali/sungai

Buruk Baik

(18)
(19)

TIDAK RASIONAL

„ Umumnya warga DKI Jakarta merasakan bahwa kondisi ekonomi DKI

Jakarta tahun ini lebih buruk dari sebelumnya.

„ Masalah utama dan paling mendesak yang dirasakan warga pada

umumnya dan meminta segera ditangani dalam lima tahun ke depan adalah pengangguran, kemacetan, dan banjir.

„ Warga DKI Jakarta umumnya menilai bahwa Pemda DKI Jakarta

sekarang gagal dalam menanggulangi tiga masalah utama tersebut.

„ Evaluasi negatif warga terhadap kinerja Pemda seperti itu seharusnya

berimplikasi pada tidak dipilihnya calon yang berasal dari Pemda.

„ Bila tetap dipilih berarti Pilkada DKI Jakarta tidak rasional, dan calon

alternatif yang ada (Adang Darajatun) gagal membangun rasionalitas Pemilih Pilkada.

„ Kemungkinan kegagalan rasionalitas Pilkada juga karena mekanisme

Pilkada yang mengkerangkeng prinsip dasar dari demokrasi, yakni dibatasinya hak warga untuk dipilih hanya bila dicalonkan oleh partai politik.

„ Sebagaimana akan ditunjukan di bawah bahwa pembatasan pencalonan

(20)
(21)

10,4

77,3

7,6

0,5 4,2

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

TT/TJ

Komitmen

(22)

2,9

40,5

46,4

6,0 4,1

Sangat puas Cukup puas Kurang puas Tidak puas sama sekali

TT/TJ

Evaluasi

(23)

87.7

43.4

-44.3

Komitmen Pelaksanaan Defisit

(24)

Temuan

„ Komitmen warga terhadap demokrasi sebagai sistem

pemerintahan terbaik bagi negeri kita tumbuh sangat luas dalam masyarakat DKI Jakarta. Hanya satu dari sepuluh warga DKI

yang tidak punya komitmen terhadap demokrasi tersebut.

(25)

PILKADA DAN PERSEPSI

(26)

Apakah Ibu/Bapak tahu/pernah dengar bahwa pada bulan Agustus nanti akan diadakan pemilihan Gubernur DKI Jakarta secara langsung?…(%)

86,3

13,7

Ya Tidak

(27)

Apakah Ibu/Bpk setuju atau tidak setuju dengan pandangan bahwa setiap warga yang punya hak pilih dalam pemilihan Gubernur juga punya hak untuk mencalonkan diri

sebagai Gubernur?…(%)

10,7

79,4

9,5

0,4 0,1

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

TT/TJ

HAK DIPILIH

(28)

Apakah Ibu/Bpk yakin dengan pandangan bahwa pencalonan seseorang menjadi Gubernur DKI Jakarta oleh PARPOL akan menghasilkan Gubernur yang sesuai dengan keinginan

pemilih/rakyat?…(%)

5,2

29,8

64,0

0,2 0,8

Sangat yakin Cukup yakin Kurang yakin Tidak yakin sama sekali

TT/TJ

PARTAI TAK MEJAMIN ASPIRASI WARGA

(29)

6,8

80,0

12,5

0,5 0,3

Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

TT/TJ

PERILAKU PEMILIH

Untuk membuka kesempatan seluas-luasnya bagi munculnya calon gubernur DKI Jakarta terbaik bagi warga Jakarta, ada yang usul agar pencalonan gubernur DKI Jakarta tidak harus hanya oleh partai politik, tapi dibolehkan juga oleh individu atau kelompok masyarakat di luar partai politik.

Apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju dengan pendapat tersebut ?…(%)

Hampir semua warga (87%) setuju agar pencalonan gubernur dibuka tidak hanya untuk

(30)

39,4

59,3

1,3

Yang dicalonkan oleh partai politik

Yang tidak dicalonkan oleh partai politik

TT/TJ

PERILAKU PEMILIH

Kalau ada dua calon gubernur dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta nanti, yang satu dicalonkan oleh partai politik, dan yang satu lagi dicalonkan bukan oleh partai politik (calon independen), tapi oleh kelompok masyarakat di luar partai politik. Calon yang mana yang akan

Ibu/Bapak pilih ?…(%)

(31)
(32)

Apakah Ibu/Bpk setuju atau tidak setuju dengan pandangan bahwa setiap warga yang punya hak pilih dalam pemilihan Gubernur juga punya hak untuk mencalonkan diri sebaga

Gubernur?…(%)

(33)

Apakah Ibu/Bpk yakin dengan pandangan bahwa pencalonan seseorang menjadi Gubernur DKI Jakarta oleh PARPOL akan menghasilkan Gubernur yang sesuai dengan keinginan

pemilih/rakyat?…(%)

(34)

PERILAKU PEMILIH

Untuk membuka kesempatan seluas-luasnya bagi munculnya calon gubernur DKI Jakarta terbaik bagi warga Jakarta, ada yang usul agar pencalonan gubernur DKI Jakarta tidak

harus hanya oleh partai politik, tapi dibolehkan juga oleh individu atau kelompok masyarakat di luar partai politik. Apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju dengan

pendapat tersebut ?…(%)

0.6

(35)

PERILAKU PEMILIH

Kalau ada dua calon gubernur dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta nanti, yang satu dicalonkan oleh partai politik, dan yang satu lagi dicalonkan bukan oleh partai politik (calon independen), tapi oleh kelompok masyarakat di luar partai politik. Calon yang

mana yang akan Ibu/Bapak pilih ?…(%)

2.8 Bukan dari partai

Dari partai KATEGORI

(36)

Apakah Ibu/Bpk setuju atau tidak setuju dengan pandangan bahwa setiap warga yang punya hak pilih dalam pemilihan Gubernur juga punya hak untuk mencalonkan diri sebaga Gubernur?…(%)

PERILAKU PEMILIH

KATEGORI Sangat

setuju Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak

setuju TT/TJ

Laki-laki 13,1% 76,5% 9,9% 0,6%

Perempuan 8,3% 82,3% 9,0% 0,2% 0,2%

<= 19 thn 3,2% 83,9% 12,9%

SLTP 7,5 81,6 10,9

SLTA 12,7 77,0 10,0 0,2

KULIAH 14,5 75,4 9,2 1,0

JAWA 10,8% 80,2% 8,8% 0,3%

BETAWI 9,9% 81,3% 8,5% 0,3%

SUNDA 9,6% 78,4% 10,8% 1,2%

CINA 10,9% 72,7% 16,4%

Lainny a 13,7% 75,8% 9,7% 0,8%

JAK-BAR 10,1% 76,8% 12,7% 0,4%

JAK-PUS 8,6% 81,3% 8,6% 1,6%

JAK-SEL 10,4% 80,0% 9,6%

JAK-TIM 12,3% 79,3% 8,0% 0,3%

JAK-UT 10,6% 80,0% 8,8% 0,6%

KEP. SERIBU 10,0% 90,0%

WILAYAH GENDER

USIA

ETNIS PENDIDIKAN

(37)

Apakah Ibu/Bpk yakin dengan pandangan bahwa pencalonan seseorang menjadi Gubernur DKI Jakarta oleh PARPOL akan menghasilkan Gubernur yang sesuai dengan keinginan pemilih/rakyat?…(%)

PERILAKU PEMILIH

KATEGORI Sangat yakin Cukup yakin

Kurang yakin

Tidak yakin sama

sekali TT/TJ Laki-laki 7,2% 26,1% 65,4% 0,4% 0,9%

Perempuan 3,1% 33,5% 62,6% 0,7%

<= 19 thn 12,9% 35,5% 51,6%

KULIAH 3,9 20,3 73,9 0,5 1,4

JAWA 4,0% 30,9% 64,3% 0,8%

BETAWI 6,7% 30,4% 61,7% 0,3% 0,9%

SUNDA 4,2% 31,1% 64,1% 0,6%

CINA 3,8% 39,6% 56,6%

Lainnya 6,5% 18,5% 72,6% 0,8% 1,6%

JAK-BAR 3,5% 31,0% 64,2% 1,3%

JAK-PUS 8,6% 30,5% 60,2% 0,8%

JAK-SEL 4,0% 27,7% 67,5% 0,4% 0,4%

JAK-TIM 6,0% 26,8% 65,6% 0,3% 1,3%

JAK-UT 4,1% 36,1% 59,8%

KEP. SERIBU 20,0% 30,0% 50,0%

GENDER USIA

PENDIDIKAN ETNIS

WILAYAH

(38)

PERILAKU PEMILIH

Kalau ada dua calon gubernur dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta nanti, yang satu dicalonkan oleh partai politik, dan yang satu lagi dicalonkan bukan oleh partai politik (calon independen), tapi oleh

kelompok masyarakat di luar partai politik. Calon yang mana yang akan Ibu/Bapak pilih ?…(%)

KATEGORI Yang dicalonkan oleh partai politik

Yang tidak dicalonkan oleh

partai politik TT/TJ

Laki-laki 38,0% 60,2% 1,9%

Perempuan 40,8% 58,4% 0,8%

<= 19 thn 54,8% 45,2%

SLTP 41,8 57,7 0,5

SLTA 38,0 60,8 1,2

KULIAH 29,6 67,3 3,0

JAWA 39,2% 60,3% 0,5%

BETAWI 42,9% 55,3% 1,8%

SUNDA 40,9% 58,5% 0,6%

CINA 34,0% 64,0% 2,0%

Lainnya 30,6% 66,1% 3,3%

JAK-BAR 40,9% 58,6% 0,5%

JAK-PUS 40,7% 58,5% 0,8%

JAK-SEL 43,6% 56,0% 0,4%

JAK-TIM 30,3% 67,2% 2,4%

JAK-UT 46,4% 51,2% 2,4%

KEP. SERIBU 30,0% 70,0%

GENDER

USIA

PENDIDIKAN

ETNIS

(39)
(40)

Kesimpulan dan saran-saran

‰ Warga DKI Jakarta yang punya hak pilih pada umumnya menilai kinerja Pemda DKI gagal dalam mengatasi masalah-masalah yang mereka rasakan paling mendesak (pengangguran, banjir, dan kemacetan).

‰ Evaluasi negatif atas Pemda DKI Jakarta ini bisa membuat Fauzi Bowo sebagai calon yang terkait langsung dengan kinerja Pemda tidak dipilih bila Pilkada berlangsung secara rasional: menghukum pejabat yang dinilai gagal dengan tidak memilihnya.

‰ Bila Fauzi tetap terpilih berarti Pilkada DKI Jakarta tidak rasional, dan lawannya Adang Darajatun gagal membangun rasionalitas Pilkada DKI Jakarta.

‰ Irasionalitas itu bisa juga lahir karena Undang-undang Pilkada DKI (pemilu presiden dan Pilkada-Pilkada daerah-daerah lain kecuali Aceh) mempersempit munculnya peluang lebih besar bagi calon-calon alternatif.

(41)

Kesimpulan dan saran-saran

‰ Undang-undang yang membatasi agar calon gubernur hanya bisa dicalonkan secara sah oleh partai politik bertentangan juga dengan aspirasi warga DKI Jakarta.

‰ Hampir semua warga DKI Jakarta mengakui hak bahwa setiap warga yang punya hak pilih juga punya hak untuk dipilih.

‰ Hampir semua warga DKI Jakrta menginginkan agar pencalonan gubernur DKI Jakarta tidak hanya boleh oleh partai politik tapi juga boleh oleh perorangan maupun oleh kelompok masyarakat di luar partai politik.

(42)

Kesimpulan dan saran-saran

‰ Bila ada dua calon, yang satu dicalonkan oleh partai dan yang lainnya tidak dicalonkan oleh partai, mayoritas pemilih DKI akan memilih calon yang tidak dicalonkan oleh partai politik.

‰ Dalam demokrasi aspirasi warga ini penting untuk didengar dan diterjemahkan ke dalam keputusan politik. Karena itu PEMBATASAN CALON GUBERNUR DKI JAKARTA HANYA OLEH PARTAI POLITIK HARUS DICABUT, DAN DIBERIKAN KESEMPATAN PENCALONAN OLEH PERORANGAN ATAU OLEH KELOMPOK MASYARAKAT DI LUAR PARTAI POLITIK.

‰ Mahkamah konstitusi harus segera meninjau ulang (menguji) konstitusionalitas Undang-Undang yang mengatur pencalonan kepala daerah apakah bertentangan dengan Konstitusi atau tidak, apakah bertentangan dengan suara rakyat sebagai sumber dasar demokrasi, atau tidak.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi daun puring ( Codiaeum variegatum ) dalam menyerap logam timbal (Pb) dengan menggunakan metode

Tujuan Program Standar Kecakapan Ubudiyah dan Akhlakul Karimah (SKUA) yang terdapat dalam surat yang dikeluarkan oleh kepala kantor kementerian agama provinsi Jawa

Uji normalitas ini dimaksudkan untuk mengetahui bahwa distribusi penelitian tidak menyimpang secara signifikan dari distribusi normal. Salah satu cara untuk

System manajemen basisdata ( DBMS ) adalah kumpulan data yang saling berhubungan dan kumpulan program untuk mengakses data. Tujuan utama system manajemen basisdata adalah

Nilai parameter yang ditunjukan persamaan tersebut dapat dibaca sebagai jika di suatu kabupaten/kota terjadi peningkatan alokasi tenaga kerja pada sektor yang lebih

Untuk mengidentifikasi saluran pemasaran ternak sapi potong di Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan mengikuti alur pemasaran menggunakan analisis deskriptif; untuk mengetahui

Gravitasi mempengaruhi segala aspek dalam kehidupan, pada penelitian ini peneliti beranggapan bahwa gravitasi akan mempengaruhi hasil tekanan darah dengan cara

Pasal 158 ini telah dianulir oleh Putusan Mahkamah Konstitusi No 012/PUU-1/2003 tanggal 28 Oktober 2004, karena dengan adanya ketentuan tersebut, telah terjadi