• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Pengaruh Kebijakan Keimigrasian Dan Pelayanan Terhadap Kepuasan Pemohon Paspor Republik Indonesia Di Kantor Imigrasi Kelas I Polonia Medan (Studi Kasus Di Kantor Imigrasi Kelas I Polonia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Pengaruh Kebijakan Keimigrasian Dan Pelayanan Terhadap Kepuasan Pemohon Paspor Republik Indonesia Di Kantor Imigrasi Kelas I Polonia Medan (Studi Kasus Di Kantor Imigrasi Kelas I Polonia)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dokumen izin perjalanan keluar negeri merupakan kewajiban bagi setiap warga negara yang ingin mengunjungi negara lain baik melakukan urusan bisnis, kedinasan, bekerja, naik haji, umroh maupun sebagai wisatawan. Kesibukan Kantor Imigrasi Kelas I Polonia Medan yang merupakan instansi yang berwenang mengeluarkan perizinan Keimigrasian khususnya dalam bentuk pemberian Paspor Republik Indonesia yang semakin hari semakin banyak melayani pemohon Paspor.

Bahwa pengaturan Keimigrasian yang meliputi lalu lintas orang masuk atau keluar wilayah Indonesia, merupakan hak dan wewenang Negara Republik Indonesia serta merupakan salah satu perwujudan dari kedaulatannya sebagai negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

(2)

Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Sumatera Utara sebagai instansi vertikal yang berkedudukan di provinsi dan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan HAM RI sebagaimana disebutkan dalam peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor: M.01.PR.07.10 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM, mempunyai fungsi melaksanakan semua tugas-tugas Departemen Hukum dan HAM RI di wilayah Sumatera Utara. Untuk menegakkan supremasi hukum dan HAM serta berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Kebijakan publik dalam mendukung tugas pokok dan fungsi Keimigrasian mengacu pada UU No. 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian dan dirumuskan maupun ditetapkan dalam hal pelayanan kepada Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing selama tidak dihambat oleh hukum.

Dalam memberikan pelayanan keimigrasian dituntut banyak hal seperti: mudah, ramah berkeadilan (First Timing First), oleh karena itu dibuat standarisasi pelayanan berbasis teknologi. Hal inipun tetap tidak terlepas arti “Pengamanan”, sehingga dibuat spesifikasi teknis tertentu bagi dokumen keimigrasian, agar tidak dipalsukan.

(3)

sebagai unit pelaksana teknis Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang sesuai tugas dan fungsi pokoknya, mempunyai peranan di bidang fungsi pelayanan, fungsi penegakan hukum, dan fungsi keamanan (Tri Fungsi Imigrasi). Dalam pelaksanaan diperlukan suatu perangkat pendukung yang mantap untuk meningkatkan mutu dan pelayanan tanpa mengurangi fungsi penegakan hukum dan fungsi keamanan.

Kebijakan Publik dalam mendukung Tupoksi Keimigrasian mengacu pada Undang-Undang No. 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian dan dirumuskan/ditetapkan dalam hal:

1. Pelayanan kepada WNI dengan pemberian Paspor bagi yang bermaksud melakukan perjalanan keluar negeri,

2. Memberikan pelayanan kepada WNI atau orang asing untuk masuk atau keluar Wilayah Indonesia sepanjang tidak dihambat oleh hukum,

3. Mencegah orang asing masuk/keluar atau berada di wilayah Indonesia dengan alasan: 1) Dihambat oleh hukum, 2) Menimbulkan beban bagi negara (tidak bermanfaat bagi kepentingan negara), 3) Tidak menimbulkan Kamtibmas, dan 4) Tidak mengidap penyakit menular.

Masih adanya keluhan dari masyarakat tentang proses penyelesaian Paspor R.I, berarti di dalam pelayanan Keimigrasian masih ada kelemahan yang harus diperbaiki untuk tercapainya suatu pelayanan Keimigrasian yang optimal.

(4)

peralatan, dana, dan metode. Masalah sumber daya manusia adalah masih kurangnya kesadaran pejabat dan pegawai Kantor Imigrasi Kelas I Polonia Medan akan makna pentingnya pelayanan. Rendahnya kesadaran ini menimbulkan sikap dan etika pelayanan yang buruk, sehingga mutu pelayanan masih tidak tercapai sebagaimana diharapkan oleh kebanyakan masyarakat.

Sebagai lembaga pemerintah, Kantor Imigrasi Kelas I Polonia Medan merupakan institusi yang berperan memberikan pelayanan prima kepada publik, relevan dengan wujud Pemerintah yang bersih, berwibawa serta transparan (Good

Governance). Tetapi sistem pelayanan pemberian Paspor Republik Indonesia yang

ada saat ini belum memenuhi syarat pelayanan prima seperti harapan banyak orang, yang menjadi isu aktual di Kantor Imigrasi Kelas I Polonia Medan yaitu: kurangnya pelayanan pengurusan Paspor (SPRI), kurangnya informasi pengurusan Paspor (SPRI), kurangnya kualitas petugas Imigrasi, kurangnya jumlah petugas pelayanan yang memadai, dan kurangnya perangkat pendukung pelayanan Paspor (SPRI).

Karena pelayanan pemberian Paspor Republik Indonesia tersebut merupakan salah satu usaha untuk menyeleksi seseorang yang akan bepergian ke luar dari wilayah Republik Indonesia, sesuai dengan prosedur yang berlaku dalam rangka pelaksanaan prinsip selektif di bidang Keimigrasian yang merupakan kebijakan Pemerintah Indonesia.

(5)

dengan memiliki identitas yang baik. Pada prinsipnya imigrasi itu melayani dokumen-dokumen keimigrasian. Dokumen keimigrasian diperlukan dalam rangka orang melakukan perjalanan dan dalam perjalanan orang mengukurnya dengan kecepatan. Karena koordinasi internal bertujuan untuk mencegah timbulnya konflik dalam pelaksanaan pekerjaan, mencegah adanya persaingan yang tidak sehat, mencegah kekosongan pekerjaan dan mencegah munculnya persepsi yang berkotak- kotak di dalam pelaksanaan tugas yang pada dasarnya saling menunjang dan saling berkaitan.

1.2. Perumusan Masalah

Dari uraian pada latar belakang di atas dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh pelayanan terhadap respon pemohon paspor Republik

Indonesia di Kantor Imigrasi Kelas I Polonia Medan?

2. Bagaimana pengaruh kebijakan Keimigrasian dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pemohon Paspor Republik Indonesia di Kantor Imigrasi Kelas I Polonia Medan?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis respon pemohon Paspor RI terhadap

(6)

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kebijakan Keimigrasian dan

kualitas pelayanan terhadap kepuasan pemohon Paspor Republik Indonesia di Kantor Imigrasi Kelas I Polonia Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:

1. Bahan masukan bagi Kantor Imigrasi Kelas I Polonia Medan dalam rangka peningkatan pelayanan pembuatan paspor Republik Indonesia.

2. Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dalam mengembangkan studi kepustakaan dan sebagai bahan penelitian selanjutnya mengenai pengaruh kebijakan keimigrasian terhadap kepuasan pemohon paspor Republik Indonesia.

3. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dalam mengembangkan hal-hal yang berhubungan dengan Manajemen Kebijakan Publik yang berkaitan dengan pelayanan.

4. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti permasalahan yang sama di masa yang akan datang.

1.5. Kerangka Berpikir

(7)

yang telah ditetapkan oleh masyarakat tersebut. Hasil atau prestasi yang dapat dikatakan memiliki pelayanan yang baik jika lembaga tersebut mampu memenuhi semua spesifikasi pelayanan yang dituntut oleh masyarakat dengan apa yang diberikan lembaga. Kepuasan yang dirasakan masyarakat merupakan gambaran atas kualitas pelayanan tersebut.

Jika pegawai Kantor Imigrasi Kelas I Polonia Medan memiliki dorongan yang kuat untuk bekerja, maka mereka akan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya, termasuk dalam hal mengidentifikasi respon-respon yang diungkapkan masyarakat. Respon ini kemudian akan dijadikan sebagai bahan analisis dan menjadi alternatif- alternatif yang dapat meminimalisasikan respon negatif dan memaksimalkan segala respon positif. Dengan demikian keluhan masyarakat akan lebih tertangani yang pada akhirnya melahirkan perasaan senang bagi pemohon.

Pelayanan yang diterima para pemohon tidak terlepas dari fungsi Kantor Imigrasi Kelas I Polonia Medan meliputi:

1. Perumusan kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan pembinaan serta pemberian perizinan keimigrasian sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

2. Pelaksanaan tugas di bidang keimigrasian berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

3. Pengamanan teknis atas pelaksanaan tugas di bidang keimigrasian sesuai

(8)

Dengan fungsi itulah Kantor Imigrasi Kelas I Polonia Medan yang mempunyai kewenangan menempatkan pegawai Imigrasi sebagai:

a. Unsur aparat pelayanan masyarakat. b. Unsur aparat keamanan.

c. Unsur aparat penegakan hukum.

Dengan demikian aparat Imigrasi harus mampu menerapkan ciri-ciri: Cepat dan tepat dalam pelayanan, teliti dan cermat dalam pengamanan, serta tegar dan tangguh dalam melaksanakan penegakan hukum (Moekadar, 1997: 4-5).

(9)

PELAYANAN RESPON

- UU NO. 9 TH. 1992 tentang Keimigrasian

-Kepmen. Hukum dan HAM RI.

1. Pelayanan berpengaruh terhadap respon pemohon Paspor RI Indonesia di Kantor Imigrasi Kelas I Polonia Medan

2.a.Kebijakan Keimigrasian berpengaruh terhadap kepuasan pemohon Paspor R.I, di mana kebijakan keimigrasian terdiri dari: UU No. 9 Tahun 1992

tentang Keimigrasian, Pasal 29 ayat (1), Peraturan Menteri Hukum dan HAM

(10)

Maret 2005 tentang Penggantian Blanko Paspor Desain Baru, Peraturan

Dirjen Imigrasi No. IMI 891.01.01 Tahun 2008 tentang Standar Operasional Prosedur Sistem Penerbitan SPRI, Surat Edaran Dirjen. Imigrasi No.IMI.PL.03.10-139 Jakarta, tanggal 04 Juni 2008 tentang Sistem Penerbitan SPRI berpengaruh terhadap kebijakan pelayanan paspor Republik Indonesia.

b. Kualitas pelayanan yang terdiri dari: Tangibles (bukti fisik), Empathy (kepedulian), Responsiveness (ketanggapan), Assurance (jaminan), dan

Reliability (keandalan) berpengaruh terhadap kepuasan pemohon Paspor

Gambar

Gambar 1.1. Kerangka Berpikir

Referensi

Dokumen terkait

(2) Dalam hal perusahaan penerima pemborongan pekerjaan atau perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh tidak menyesuaikan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada

 Pada bulan Mei 2014 di Kota Padang terjadi inflasi sebesar 0,05 persen dan di Kota Bukittinggi juga terjadi inflasi sebesar 0,47 persen sehingga secara keseluruhan Provinsi

[r]

Bukti Penerimaan Order Penjualan Penagihan Piutang dagang Persediaan Barang Simpan Pengiriman Penjualan Faktur jual Simpan (13) (20) (15) Posting Siklus Akuntansi (19) (14)

[r]

memverifikasi permohonan rekomendasi lisensi gubernur melalui instansi lingkungan hidup provinsi mengajukan permohonan rekomendasi.. lisensi ke

Ketentuan mengenai tim teknis dan sekretariat komisi penilai merujuk pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup yang mengatur mengenai tata kerja komisi

[r]