• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unduh BRS Ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Unduh BRS Ini"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 29/05/13/Th. XVII, 05 Mei 2014

No. 29/05/13/Th. XVII, 05 Mei 2014

K

EADAAN

K

ETENAGAKERJAAN

F

EBRUARI

2014

F

EBRUARI

2014:

T

INGKAT

P

ENGANGGURAN

T

ERBUKA

S

EBESAR

6,32

P

ERSEN

 Jumlah angkatan kerja di Sumatera Barat pada Februari 2014 mencapai 2,5 juta orang, bertambah sebanyak 286,0 ribu orang dibanding angkatan kerja Agustus 2013 sebanyak 2,2 juta orang atau bertambah sebanyak 41,0 ribu orang dibanding Februari 2013.

 Jumlah penduduk yang bekerja di Sumatera Barat pada Februari 2014 mencapai 2,34 juta orang, bertambah sebanyak 283,4 ribu orang dibanding keadaan pada Agustus 2013 sebanyak 2,06 juta orang atau bertambah 39,2 ribu orang dibanding keadaan Februari 2013.

 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sumatera Barat pada Februari 2014 mencapai 6,32 persen, mengalami penurunan dibanding TPT Agustus 2013 sebesar 7,02 persen dan TPT Februari 2013 sebesar 6,35 persen.

 Selama setahun terakhir (Februari 2013―Februari 2014), jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan pada hampir semua sektor, terutama di Sektor Lainnya (Pertambangan & Penggalian, Listrik, Gas dan Air) sebanyak 43,2 ribu orang (42,69 %), Sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi sebanyak 15,8 ribu orang (16,29 %), serta Sektor Konstruksi sebanyak 2,6 ribu orang (2,56 %). Sedangkan sektor yang mengalami penurunan adalah Sektor Industri Pengolahan dan Sektor Perdagangan yang mengalami penurunan jumlah penduduk bekerja masing-masing sebesar 15,64 persen dan 4,78 persen.

 Berdasarkan jumlah jam kerja pada Februari 2014, sebanyak 1,56 juta orang (66,40 %) bekerja di atas 35 jam per minggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 jam per minggu mencapai 164,6 ribu orang (7,02 %).

 Pada Februari 2014, penduduk bekerja pada jenjang pendidikan SD kebawah masih tetap mendominasi yaitu sebanyak 962,7 ribu orang (41,06 %), sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan Diploma sebanyak 89,6 ribu orang (3,82 %) dan penduduk bekerja dengan pendidikan Universitas sebanyak 226,0 ribu orang (9,64 %).

1.

Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran

(2)

jika dibanding keadaan Februari 2013. Dalam setahun terakhir, besaran kenaikan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) relatif stagnan.

Tabel 1

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama, 2012–2014

Jenis Kegiatan Utama Satuan 2012

*) 2013*) 2014**)

Februari Agustus Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

2.

Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Struktur lapangan pekerjaan hingga Februari 2014 tidak mengalami perubahan, dimana Sektor Pertanian, Perdagangan, Jasa Kemasyarakatan, dan Sektor Industri secara berurutan masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Sumatera Barat. Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2013, jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan pada hampir semua sektor terutama di Sektor Lainnya (Pertambangan, Listrik, Gas dan Air dan Lambaga Keuangan) sebanyak 43,2 ribu orang (42,69 %), Sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi sebanyak 15,8 ribu orang (16,29 %), serta Sektor Konstruksi sebanyak 2,6 ribu orang (2,56 %). Sektor-sektor yang mengalami penurunan meliputi Sektor Industri sebanyak 29,1 ribu orang (15,64 %) dan Sektor Perdagangan sebanyak 23,1 ribu orang (4,78 %).

Tabel 2

Jumlah dan Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2012–2014

Lapangan Pekerjaan Utama Satuan 2012

*) 2013*) 2014**)

Februari Agustus Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Industri Pengolahan (000)

(%) 162,8 7,20

Jasa Kemasyarakatan (000)

(%)

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 29/05/13/Th. XVII, 05 Mei 2014

3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama

Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Februari 2014 sebanyak 839,4 ribu orang (35,80 %) bekerja pada kegiatan formal dan 1,51 juta orang (64,20 %) bekerja pada kegiatan informal.

Dalam setahun terakhir (Februari 2013―Februari 2014), penduduk bekerja dengan status berusaha

dibantu buruh tetap berkurang 3,8 ribu orang dan penduduk bekerja berstatus buruh/karyawan bertambah sebanyak 49,8 ribu orang. Keadaan ini menyebabkan jumlah pekerja formal bertambah sekitar 46,0 ribu orang dan persentase pekerja formal naik dari 34,42 persen pada Februari 2013 menjadi 35,80 persen pada Februari 2014.

Komponen pekerja informal terdiri dari penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas di pertanian, pekerja bebas di nonpertanian dan pekerja

keluarga/tak dibayar. Dalam setahun terakhir (Februari 2013―Februari 2014), pekerja informal secara

absolut bertambah sebanyak 59,2 ribu orang, demikian juga secara persentase pekerja informal bertambah dari 62,72 persen pada Februari 2013 menjadi 64,20 persen pada Februari 2014. Kenaikan secara absolut ini berasal dari pertambahan penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri, sedangkan pada empat komponen lain mengalami penurunan secara kuantitas.

Tabel 3

Jumlah & Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2012–2014

Status Pekerjaan Utama Satuan 2012

*) 2013*) 2014**)

Februari Agustus Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Berusaha sendiri (000)

(%)

Berusaha dibantu buruh tidak tetap (000)

(%)

Berusaha dibantu buruh tetap (000)

(%)

Pekerja bebas di pertanian (000)

(%)

Pekerja bebas di nonpertanian (000)

(%)

Pekerja keluarga/tak dibayar (000)

(%)

(4)

4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja

Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja seluruhnya selama seminggu yang lalu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap

sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam

keatas perminggu, pada Februari 2014 jumlahnya mencapai 1,56 juta orang (66,40 %). Sementara itu, dalam setahun terakhir pekerja tidak penuh (jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu) menurun sebanyak 55,5 ribu orang (-6,58 %), dan penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam per minggu pada Februari 2014 mencapai 164,6 ribu orang (7,02 %).

Tabel 4

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu, 2012–2014

(ribu orang)

Jumlah Jam Kerja per Minggu 2012

*) 2013*) 2014**)

Februari Agustus Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1–7 31,7 41,3 59,5 62,3 55,0

8–14 155,1 125,2 131,3 167,2 109,6

15–24 306,3 310,3 322,2 370,1 325,1

25–34 308,3 352,2 330,2 296,0 298,0

1–34 801,4 829,0 843,2 895,6 787.7

35+ ***) 1.460,8 1.265,6 1.462,1 1.165,5 1.556,8

Jumlah 2.262,2 2.094,6 2.305,3 2.061,1 2.344,5

***) Termasuk sementara tidak bekerja

5.

Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan

Penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2014 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah yaitu SD kebawah sebanyak 962,7 ribu orang (41,06 %) dan Sekolah Menengah Pertama sebanyak 441,1 ribu (18,81 %). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sebanyak 315,6 ribu orang mencakup 89,6 ribu orang (3,82 %) berpendidikan Diploma dan sebanyak 226,0 orang (9,64 %) berpendidikan Universitas.

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 29/05/13/Th. XVII, 05 Mei 2014 Tabel 5

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2012–2014

(ribu orang)

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

2012*) 2013*) 2014**)

Februari Agustus Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

SD Kebawah 939,8 900,4 989,8 871,0 962,7

Sekolah Menengah Pertama 454,0 402,0 417,0 399,8 441,1

Sekolah Menengah Atas 398,8 374,4 392,1 356,4 378,0

Sekolah Menengah Kejuruan 217,3 193,1 243,6 192,0 247,1

Diploma I/II/III 86,3 73,0 81,8 72,6 89,6

Universitas 166,0 151,7 181,0 169,3 226,0

Jumlah 2.262,2 2.094,6 2.305,3 2.061,1 2.344,5

6.

Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan

Jumlah pengangguran pada Februari 2014 mencapai 158,2 ribu orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) cenderung menurun, dimana TPT Februari 2014 sebesar 6,32 persen turun dari TPT Agustus 2013 sebesar 7,02 persen dan TPT Februari 2013 sebesar 6,35 persen.

Pada Februari 2014, TPT untuk pendidikan Sekolah Menengah Atas menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 12,54 persen, disusul oleh TPT Sekolah Menengah Pertama sebesar 7,39 persen, sedangkan TPT terendah terdapat pada tingkat pendidikan SD kebawah yaitu sebesar 3,71 persen. Jika dibandingkan keadaan Februari 2013, TPT pada semua tingkat pendidikan mengalami penurunan kecuali pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan.

Tabel 6

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2012–2014

(persen)

PendidikanTertinggi yang Ditamatkan 2012

*) 2013*) 2014**)

Februari Agustus Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

SD Kebawah 3,22 3,90 4,15 3,85 3,71

Sekolah Menengah Pertama 7,20 6,57 7,20 6,13 6,03

Sekolah Menengah Atas 10,70 10,70 12,77 11,23 12,54

Sekolah Menengah Kejuruan 10,13 9,62 3,29 13,00 7,39

Diploma I/II/III 6,31 5,23 4,67 6,98 3,79

Universitas 5,83 8,26 5,97 8,30 6,38

Jumlah 6,41 6,60 6,35 7,02 6,32

Technical notes:

*) Februari 2012-Agustus 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi Penduduk yang digunakan pada Februari 2014

**) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2014 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk

(6)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Yomin Tofri, MA

Kepala BPS Propinsi Sumatera Barat

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian mengenai Faktor- faktor yang berhubungan dengan tindakan ekstraksi vakum pada persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah

1) Mempunyai landasan, prinsip, dan sudut pandang tertentu yang melandasi konsep-konsep yang digunakan dalam buku teks harus jelas.. 3) Menarik minat pembaca

Oleh karena merubah sumberdaya manusia sangatlah sulit dilakukan maka melalui rekayasa kelembagaan (pengaturan di dalam batas yurisdiksi, hak kepemilikan, mekanisme

Parameter yang diambil dari pedometer adalah durasi estrus, langkah total selama estrus, langkah rata-rata selama estrus, langkah maksimum selama estrus, langkah normal pada

Waktu yang digunakan mahasiswa mengunakan internet antara10 sampai 40 jam per bulannya, artinya mahasiswa Universitas Bina Darma termasuk dalam kategori medium users ,

Tentunya pembaca yang melihat novelnya akan berasumsi bahwa novel ini akan menyajikan kehidupan para tokohnya di sebuah rig lengkap dengan landskap sebuah rig dan tantangan

Hasil penelitian menunjukkan, keempat industri pengolahan salak yang diteliti layak untuk dilaksanakan, namun industri kripik salak lebih unggul dibandingkan industri

Desain bendung Batang Air Haji berdasarkan hasil perhitungan sebagai berikut, lebar efektif bendung 37 meter, mercu bendung tipe ogee, tinggi bendung 3 meter, tipe kolam