• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Return Saham: Studi Empiris Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2014-2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Return Saham: Studi Empiris Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2014-2016"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGUNGKAPAN

CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY

TERHADAP

RETURN

SAHAM

(Studi Empiris Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI

Tahun 2014-2016)

Oleh :

Rico Elia Anggajaya 232014601

TUGAS AKHIR

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

vii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan

penyertaanNya, saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Return Saham”. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, tanpa bantuan tersebut skripsi ini

tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, dengan tulus ucapan terima

kasih disampaikan kepada:

1. Neil Semuel Rupidara, S.E., M.Sc., Ph.D., Rektor Universitas Kristen Satya

Wacana yang telah memberi kesempatan untuk dapat belajar dan menyelesaikan

sarjana ekonomi di kampus tercinta Universitas Kristen Satya Wacana.

2. Roos Kities Andadari, SE., MBA., Ph.D., Dekan Fakultas Ekonomika dan

Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana yang telah memberikan fasilitas

belajar yang dapat memperlancar pembelajaran di FEB hingga terselesaikannya

masa belajar.

3. Dr. Theresia Woro Damayanti, S.E., M.Si., Kaprogdi S1 Akuntansi FEB

UKSW yang telah memberi pelayanan akademik pada program studi akuntansi,

sehingga dapat menyelesaikan pembelajaran di S1 Akuntansi dengan baik.

4. Hans Hananto Andreas, S.E., M.Si, dosen pembimbing yang selalu memberi

bimbingan dan memberikan saran serta masukan guna penyelesaian skripsi ini.

6. Segenap dosen Program Studi Akuntansi yang telah memberikan ilmu.

7. Keluarga besar penulis, yakni:

a. Dewangga Hartanto selaku Ayah tercinta dari penulis, yang telah

memberikan doa dan semangat,

b. Ernawati selaku Ibu tercinta yang sudah berada disisiNya, yang telah

memberikan kenangan terindah selama masa hidupnya, membuat

semangat tersendiri bagi penulis dalam menyelesaikan tugas dan

(8)

viii

c. Retno Gusni, Ratno Priadi, Robby Juan P. Anggajaya, selaku saudara -

saudari dari penulis yang telah memberikan doa dan semangat selama

penulis menyelesaikan skripsi,

8. Vina Ikawati terima kasih telah memberikan doa, semangat dan waktunya, serta

menjadi teman diskusi selama proses pembuatan skripsi.

9. Yosua, Ocu, Tya, Jean, Yosepin, Nathania, Budi, Silvi, Zega terima kasih

selalu mendukung dalam kelompok sel di gereja dan selalu memberikan semangat

kepada saya dalam keadaan apapun.

10. Marta, Dian, Mela, Nanda, Kania, Aken, Yana, Lovyta terima kasih selalu

menemani dan memberi dukungan hingga akhir masa perkuliahan ini.

11. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pelaku pendidikan khususnya dan

masyarakat pada umumnya.

Salatiga, 23 Februari 2018

(9)

ix MOTTO

YOU SAY, "IT'S IMPOSSIBLE."

GOD SAYS, "ALL THINGS ARE POSSIBLE WITH ME"

(MATTHEW 19 : 26).

"DIBERKATI UNTUK MENJADI BERKAT"

(KEJADIAN 12 : 1-3)

"Ketika Orangtua sudah mulai menua, hanya satu hal yang ia

banggakan, bukan banyak harta yang ia miliki, melainkan

(10)

x

PENGARUH PENGUNGKAPAN

CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY

TERHADAP

RETURN

SAHAM

(Studi Empiris Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI

Tahun 2014-1016)

Oleh :

Rico Elia Anggajaya 232014601

Abstract

The purpose of this study is to determine the effect of Corporate Social

Responsibility Disclosure on Return of stock at mining companies listed on the

Stock Exchange. The study also includes several control variables such as Debt

Equity Ratio and Price to Book Value. CSR is measured by GRI G4 index whereas

Stock return is measured with annual stock return.

Objects in this study are mining companies listed on the BEI in 2014-2016.

Samples taken by purposive sampling method with companies that meet the

criteria in three years of research are as many as 108 samples. Data were

analyzed by multiple linear regression test. This result shows that the disclosure

of Corporate Social Responsibility has a positive effect on stock Return. In this

study the control variable Debt to Equity Ratio can not be a control variable,

while the PBV can be a control variable.

(11)

xi

PENGARUH PENGUNGKAPAN

CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY

TERHADAP

RETURN

SAHAM

(Studi Empiris Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI

Tahun 2014-1016)

Oleh :

Rico Elia Anggajaya 232014601

Saripati

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pengungkapan

Corporate Social Responsibility terhadap Return saham pada perusahaan

pertambangan yang terdaftar di BEI. Penelitian ini juga menyertakan beberapa

variabel kontrol seperti Debt to Equity Ratio dan Price to Book Value. CSR diukur

dengan indeks GRI G4 sedangkan Return saham diukur dengan return saham

tahunan.

Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar

di BEI tahun 2014-2016. Sampel diambil dengan metode purposive sampling

dengan perusahaan yang memenuhi kriteria dalam tiga tahun penelitian adalah

sebanyak 108 sampel. Data dianalisis dengan uji regresi linier berganda. Hasil ini

menunjukan bahwa pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh

positif terhadap Return saham. Dalam penelitian ini variabel kontrol Debt to

Equity Ratio tidak dapat menjadi variabel kontrol, sedangkan Price to Book Value

dapat menjadi variabel kontrol.

(12)

xii

KATA PENGANTAR

Corporate Social Responsibility merupakan topik yang menarik untuk

dipelajari karena konsep mengenai Corporate Social Responsibility bisa disebut

juga sebagai pengendalian yang digunakan agar perusahaan memperhatikan

kehidupan sosial atau lingkungan sekitar perusahaan.

Penelitian ini bertujuan untuk pertimbangan calon investor dalam

pengambilan keputusan investasi terkait pengungkapan Corporate Social

Responsibility yang dilakukan oleh perusahaan.

Akhir kata, dengan segala keterbatasan yang ada, penulis berharap

penelitian ini dapat melengkapi penelitian-penelitian yang terdahulu serta menjadi

referensi yang baik bagi penelitian yang akan datang. Saran dan kritik sangat

diharapkan oleh penulis untuk dapat memberikan masukan yang membangun dan

berguna bagi penelitian yang lebih baik.

Salatiga, 23 Februari 2018

Penulis

(13)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT...ii

KEASLIAN KARYA TULIS ... iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES...iv

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING...v

LEMBAR PENGESAHAN ... vi

UCAPAN TERIMA KASIH ... vii

HALAMAN MOTTO ... ix

ABSTRACT ... x

SARIPATI ... xi

KATA PENGANTAR ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

PENDAHULUAN ... 1

LANDASAN TEORI ... 5

Teori Stakeholder ... 5

Corporate Social Responsibility ... 5

Pengungkapan Corporate Social Responsibility ... 6

Return Saham ... 7

Pengembangan Hipotesis ... 9

METODA PENELITIAN ... 11

Populasi dan Sampel ... 11

Jenis Data dan Sumber Data ... 11

(14)

xiv

Alat Analisis Data ... 13

Pengujian Hipotesis ... 14

HASIL ANALISIS ... 14

Statistik Deskriptif ... 14

Hasil Pengujian Asumsi Klasik ... 16

Pengujian Hipotesis ... 19

Pembahasan ... 20

PENUTUP ... 22

Simpulan ... 22

Keterbatasan ... 22

Saran ... 22

DAFTAR PUSTAKA ... 23

LAMPIRAN ... 25

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kriteria Pemilihan Sampel ... 14

Tabel 2 Statistik Deskriptif ... 15

Tabel 3 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ... 16

Tabel 4 Hasil Pengujian Multikolinearitas ... 17

Tabel 5 Hasil Pengujian Autokorelasi ... 17

Tabel 6 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ... 18

Tabel 7 Hasil Koefisien Determinasi ... 18

Tabel 8 Hasil Uji F ... 19

(16)

1 PENDAHULUAN

Corporate Social Responsibility merupakan topik yang menarik untuk

dipelajari karena konsep mengenai CSR bisa disebut juga sebagai pengendalian

yang digunakan agar perusahaan memperhatikan kehidupan sosial atau

lingkungan sekitar perusahaan. Fenomena munculnya CSR, dikarenakan pada saat

perusahaan dalam melakukan aktivitas produksi untuk mendapatkan profit,

perusahaan tersebut menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya,

maka dari itu dengan adanya CSR dapat mengingatkan kepada perusahaan untuk

memperhatikan lingkungan sekitarnya. Konsep CSR muncul saat kesadaran

berkelanjutan jangka panjang pada perusahaan lebih penting daripada keuntungan

yang diperolehnya (Sayidatina, 2011). Tujuan perusahaan mengungkapkan CSR

adalah untuk menunjukkan kepada masyarakat apa saja yang telah dilakukan

perusahaan terkait dengan aktivitas sosial dan efeknya terhadap lingkungan. Maka

CSR menjadi isu penting untuk diperhatikan oleh investor.

Menurut Jogiyanto (2010), investor harus pandai dalam melakukan

pengambilan keputusan yang rasional dalam melakukan investasi. Laporan

tahunan berisi tentang informasi-informasi yang diungkapkan oleh perusahaan,

salah satunya adalah CSR perusahaan. Konsep CSR merupakan sekumpulan

praktik dan kebijakan yang berhubungan dengan nilai-nilai, stakeholder,

penghargaan masyarakat, pemenuhan ketentuan hukum dan lingkungan

(Kurniasari, 2010). Seiring pesatnya perkembangan di bidang ekonomi, penerapan

CSR bertujuan untuk mendorong perusahaan lebih bijak dalam menjalankan

aktivitas bisnisnya agar tidak menimbulkan dampak yang buruk di masyarakat

dan lingkungan hidup, sehingga dunia usaha dapat berkelanjutan dalam

memperoleh manfaat ekonomi (Antariksih, 2012).

Pengungkapan CSR perusahaan bertujuan untuk mengungkapkan kepada

masyarakat bagaimana perusahaan melakukan aktivitas sosialnya dan apakah

dampaknya bagi lingkungan sekitar perusahaan tersebut. Meskipun pengungkapan

CSR akan memberikan dampak pada perusahaan yaitu cost akan tetapi dimasa

mendatang akan memberikan keuntungan yang berlipat (Muid, 2011). CSR ini

(17)

2

Terbatas, khususnya Undang-Undang No.40 Pasal 74 Tahun 2007, ayat 1 yang

menyatakan bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan

atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab

Sosial dan Lingkungan. Namun beberapa penelitian masih menyebutkan bahwa

CSR adalah pengungkapan secara sukarela (Sayidatina, 2011; Sembiring, 2005).

CSR merupakan salah satu cara untuk menunjukkan bahwa perusahaan tidak

cuma mementingkan shareholders dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. CSR

juga merupakan salah satu strategi perusahaan agar memenuhi kepentingan dan

kebutuhan para stakeholder. Oleh sebab itu, informasi mengenai CSR sangat

dibutuhkan oleh stakeholders. Informasi CSR dapat ditemukan dalam laporan

tahunan yang diterbitkan setiap akhir tahun oleh perusahaan (Muid, 2011).

Menurut Junaedi (2005), laporan tahunan menggambarkan kinerja perusahaan

tentang informasi non keuangan maupun informasi keuangan kepada masyarakat,

calon investor, dan pemerintah. Hal ini akan berdampak pada tingkat

pengembalian atau return di pasar modal.

Meningkatnya kesadaran dan harapan pentingnya CSR dalam Industri

Pertambangan Mineral dan Batubara di Indonesia semakin jelas dengan di

undangkannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan

Mineral dan Batubara (UU Minerba). Dalam UU Minerba para pemegang IUP

dan IUPK wajib menyusun program pengembangan dan pemberdayaan

masyarakat. Penyusunan program tersebut untuk kemudian akan dikonsultasikan

kepada Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Dalam UU PT,

pengaturan mengenai CSR hanya terdapat dalam 1 (satu) pasal yakni Pasal 74.

Pasal 74 menegaskan perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang

dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan, yang mana kewajiban tersebut dianggarkan dan

diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukandengan

memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Apabila kewajiban tersebut tidak

dijalankan maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya dalam penjelasan pasal tersebut ditegaskan

(18)

3

hubungan Perseroan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai,

norma, dan budaya masyarakat.

Return merupakan tingkat pengembalian akan investasi yang ditanamkan

oleh seseorang (Jogiyanto, 2010). Para investor menanamkan modalnya karena

berharap mendapatkan return atau keuntungan yang tinggi atas investasi yang

dilakukan. Apabila kinerja perusahaan baik maka minat investor untuk

berinvestasi di perusahaan tersebut semakin tinggi, dengan kinerja yang baik

diharapkan return yang semakin besar. Dengan demikian, perusahaan harus

menunjukkan kinerja yang baik agar investasi yang dilakukan investor bisa

memberikan keuntungan bagi perusahaan. Salah satunya dengan cara melakukan

akitivitas lingkungan dan kegiatan sosial sebagai bentuk tanggung jawab atau

kepedulian perusahaan dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini sesuai dengan teori

stakeholder.

Teori stakeholder mengungkapkan bahwa pengungkapan CSR perusahaan

dilakukan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan stakeholders. Maka dari itu

perusahaan harus menunjukkan kinerja terbaiknya agar mendapatkan kepercayaan

dari stakeholders. Misalnya investor yang bersedia menanamkan modalnya karena

adanya kepercayaan untuk mendapatkan return yang menguntungkan. Dengan

semakin meningkatnya kesadaran stakeholder maka perusahaan akan berperan

serta dalam peningkatan kesadaran untuk mengungkapkan CSR dalam laporan

keuangan perusahaan atau mendukung kegiatan CSR.

Beberapa penelitian yang menguji tentang pengaruh CSR misalnya

penelitian oleh Muid (2011) meneliti mengenai "Pengaruh Corporate Social

Responsibility terhadap stock return". Sampel yang dipakai adalah perusahaan

industri rawan lingkungan. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa CSR

(environment) tidak memiliki pengaruh terhadap return saham sedangkan CSR

(social) memiliki pengaruh positif terhadap return saham. Hal tersebut sama

seperti yang dinyatakan oleh Sayidatina (2011). CSR (environment) merupakan

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan terkait dengan kepedulian pada

lingkungan sekitarnya. CSR (Social) merupakan pengungkapan tanggung jawab

(19)

4

Hasil penelitian oleh Nuzula dan Kato (2010) dengan sampel

perusahaan-perusahaan yang ada di Jepang, menyimpulkan bahwa pengungkapan tanggung

jawab sosial perusahaan mendapatkan respon dari investor. Di Indonesia, hasil

penelitian oleh Nurdin dan Cahyandito (2006) menyimpulkan bahwa

pengungkapan dengan tema-tema lingkungan dan sosial dalam laporan tahunan

berpengaruh signifikan terhadap reaksi investor yang diukur menggunakan

volume perdagangan saham dan abnormal return. Hal tersebut sama dengan

penelitian Sayekti dan Ludovicus (2007) yang mengatakan bahwa pelaksanaan

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan memiliki efek positif yang

signifikan terhadap reaksi pasar. Akan tetapi, pada penelitian lain telah

menunjukan hasil yang berbeda, seperti penelitian yang dilakukan oleh Dahlia dan

Veronica (2008), Lorraine (2004). Dahlia menggunakan sampel yang ada di BEI

dan hasilnya adalah tidak ada pengaruh antara pengungkapan CSR terhadap

return saham. Lorraine (2004) menyatakan bahwa pengungkapan CSR terkait

kinerja lingkungan tidak berpengaruh terhadap return saham.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh

Muid (2011). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Muid (2011) adalah

periode yang digunakan. Penelitian Muid (2011) menggunakan periode

2008-2009 sedangkan penelitian ini menggunakan periode 2014-2016 dengan

mengambil data tiga tahun terakhir yang update, selain itu pada penelitian ini

menggunakan sampel perusahaan pertambangan dan menggunakan pengukuran

CSR terbaru sesuai dengan kriteria GRI G4. Alasan digunakannya perusahaan

pertambangan adalah karena perusahaan pertambangan berkaitan langsung dengan

alam atau lingkungan dan akan berdampak pada CSR.

Berdasarkan penjelasan di atas maka perumusan masalah yang muncul

adalah "Apakah terdapat pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility

terhadap return saham?" dan berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap return saham". Hasil

dalam penelitian yang dilakukan diharapkan bisa memberikan manfaat sebagai

(20)

5

1. Manfaat Akademis

Diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam

pengembangan ilmu ekonomi, khususnya pada bidang ilmu akuntansi.

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan

perbandingan untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan

pengungkapan Corporate Social Responsibility dan return saham.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Pihak Perusahaan / Manajemen

Diharapkan bisa digunakan sebagai referensi bagi manajemen

perusahaan dalam pengambilan kebijakan mengenai pengungkapan

Corporate Social Responsibility yang akan disajikan dalam laporan

keuangan.

b. Bagi Calon Investor

Diharapkan bisa digunakan sebagai pertimbangan calon investor dalam

pengambilan keputusan investasi terkait pengungkapan CSR yang

(21)

6 LANDASAN TEORI

Teori Stakeholder

Teori stakeholder menyatakan bahwa kesuksesan sebuah perusahaan

tergantung pada kemampuannya menyeimbangkan

bermacam-macam kepentingan para stakeholdernya. Apabila perusahaan tersebut mampu

atau dapat menyeimbangkan bermacam-macam kepentingan stakeholdernya

dengan baik dan benar maka perusahaan akan mendapatkan banyak dukungan dari

stakeholdernya dan meningkatkan profit atau kinerjanya dimasa mendatang. Teori

ini berkembang pada tahun 1980-an dan dilatar belakangi oleh keinginan

perusahaaan untuk membangun suatu kerangka kerja yang responsif terhadap

masalah yang dihadapi para manajer saat itu yaitu perubahan lingkungan

(Freeman dan McVea, 2001). Menurut Lako (2011) masyarakat dan lingkungan

merupakan pemangku kepentingan yang utama bagi perusahaan yang harus

diperhatikan.

Menurut Gray, et al. (1986), dukungan stakeholder sangat penting bagi

kelangsungan hidup perusahaan dan akan berdampak pada peningkatan aktivitas

perusahaan. Perusahaan bukan sebuah entitas yang beroperasi hanya demi

kepentingannya sendiri, dan perusahaan harus bisa memberikan keuntungan atau

manfaat bagi stakeholder, agar semua aktivitas perusahaan dapat didukung oleh

stakeholdernya.

Corporate Social Responsibility

Bagi para pelaku ekonomi, CSR adalah suatu hal yang sangat penting

dikarenakan CSR menjadi perhatian dalam segala aspek, mulai dari hubungan

mereka dengan stakeholders perusahaan dan aktivitas perusahaan. Kegiatan sosial

perusahaan ini tidak hanya sebuah cara untuk mencapai hasil ekonomi, namun

juga dalam mengembangkan hubungan baik dengan stakeholders. Dengan

demikian secara tidak langsung dapat menciptakan citra positif bagi perusahaan.

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility merupakan hal yang penting karena

berhubungan dengan pembentukan nilai positif bagi perusahaan. Oleh karena itu,

(22)

7

sebagai pusat biaya (cost center) melainkan sebagai pusat laba (profit center) di

masa mendatang. Suharto (2008) menyatakan bahwa CSR merupakan komitmen

perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis untuk meningkatkan keuntungan

bagi perusahaan secara finansial dan sosial-ekonomi secara menyeluruh dan

berkelanjutan.

Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Lako (2011) menyatakan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan merupakan salah satu proses mengukur, mencatat, pelaporan, dan

mengungkapkan informasi yang terkait dengan apa saja efek sosial dan

lingkungan dari tindakan-tindakan ekonomi yang dilakukan perusahaan pada

masyarakat dan stakeholder perusahaan.

Pengungkapan CSR adalah sebuah proses komunikasi dari efek sosial dan

lingkungan dari aktivitas ekonomi suatu organisasi terhadap stakeholders dan

masyarakat. Pengungkapan tanggung jawab sosial diukur dengan proksi CSRDI

(Corporate Social Responsibility Disclosure Index) berdasarkan indikator GRI G4

(Global Reporting Initiatives). GRI G4 merupakan jaringan berbasis organisasi

yang mempelopori perkembangan dunia dalam memakai kerangka laporan

keberlanjutan dan berkomitmen untuk terus menerus melakukan perbaikan dan

penerapan di seluruh dunia. Item pengungkapan CSR terdiri dari 3 kategori yaitu

kinerja lingkungan, kinerja sosial dan kinerja ekonomi. Dalam GRI G4 total

indikator kinerja mencapai 91 Indikator.

GRI G4 menyebutkan bahwa dalam menjalankan aktivitas bisnis

perusahaan, pada bagian standar disclosures perusahaan harus bisa menjelaskan

apa saja dampaknya bagi lingkungan, sosial dan ekonomi. Banyak perusahaan

yang sudah melaksanakan aktivitas CSR yang beraup biaya besar, namun

pelaporannya dalam laporan keuangan dan laporan tahunan direksi sangat minim.

Kemauan perusahaan mereformasi pelaporan CSR dan perlakuan akuntansi pada

bagian laporan keuangan membawa dua konsekuensi berikut: pertama,

perusahaan akan menanggung potential costs; dan kedua, perusahaan menikmati

(23)

8

benefits, mengurangi perceived risks dan asimetri informasi, dan menjadikan

perusahaan the good corporate citizenship (Gray dkk, 1990 dalam Lako, 2011).

GRI G4, yang diluncurkan pada bulan Mei 2013, merupakan hasil dari

konsultasi ekstensif dengan para pemangku kepentingan serta dialog dengan

ratusan pakar di seluruh dunia, dari berbagai sektor, termasuk perusahaan,

masyarakat sipil, organisasi buruh, akademisi, dan lembaga keuangan. Tujuan G4

adalah untuk membantu pelapor dalam menyusun laporan keberlanjutan

perusahaan yang bermakna dan membantu pelapor dalam membuat pelaporan

keberlanjutan yang bagus dan terukur agar menjadi praktik standar (GRI G4

Guidelines, 2016).

Pedoman GRI G4 terdapat dua standar pengungkapan sustainability

report, yaitu standar umum dan standar khusus. Pengungkapan standar umum

berlaku untuk semua perusahaan yang menyiapkan sustainability report.

Perusahaan harus mengidentifikasi pengungkapan standar umum yang wajib

untuk dilaporkan. Pengungkapan standar umum dibagi menjadi tujuh aspek, yaitu

strategi dan analisis, profil perusahaan, aspek material dan boundary

teridentifikasi, hubungan dengan stakeholder, profil laporan, tata kelola, serta

etika dan integritas (GRI G4 Guildelines, 2016).

Pengungkapan standar khusus pada pedoman GRI G4 dibagi kedalam tiga

kategori, yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial (GRI G4 Guidelines, 2016).

Kategori sosial dibagi kedalam empat subkategori, yaitu praktik ketenagakerjaan

dan kenyamanan bekerja, hak asasi manusia, masyarakat, serta tanggung jawab

atas produk. Sustainability report perusahaan memberikan informasi terkait

dengan aspek material, aspek yang dampaknya diidentifikasi oleh perusahaan.

Aspek material adalah aspek yang mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan,

dan sosial perusahaan secara signifikan, atau yang secara nyata mempengaruhi

penilaian dan pengambilan keputusan stakeholder.

Return Saham

Jogiyanto (2003) menyatakan bahwa hasil dari investasi adalah return.

(24)

9

ekspektasi (expected return) merupakan hasil dari investasi. Ang (1997)

mengemukakan bahwa stock return adalah tingkat pengembalian keuntungan

yang dinikmati oleh pemberi modal atas investasi saham yang sudah

dilakukannya. Dari pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa return saham adalah

tingkat pengembalian keuntungan yang diperoleh para investor yang telah

berinvestasi di pasar modal yang berupa return realisasi dan return ekspektasi.

Dengan adanya return yang baik dan keuntungan yang tinggi, akan

meningkatkan motivasi para investor untuk berinvestasi. Apabila tidak ada return,

maka para investor tidak mungkin melakukan investasi. Jadi, dalam hal ini tujuan

utama seseorang melakukan investasi adalah untuk memperoleh return yang

tinggi. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa investor mengharapkan imbalan

atas investasi yang dilakukannya yaitu berupa return. Return atas suatu investasi

dipengaruhi beberapa faktor. Faktor pertama, faktor internal perusahaan seperti

kualitas dan reputasi manajemen, struktur permodalan, struktur hutang

perusahaan, dan pengungkapan CSR. Faktor kedua adalah menyangkut faktor

eksternal, seperti pengaruh kebijakan fiskal dan moneter, perkembangan sektor

industri, dan lain sebagainya (Ang, 1997).

Salah satu hal yang sangat penting untuk menjadi pertimbangan sebelum

menentukan investasi adalah return. Melalui analisis return, kita dapat

menganalisis return diterima pada periode sebelumnya (return historis). Ketika

mendapatkan hasil dari analisis tersebut, kemudian hasil tersebut akan digunakan

untuk menganalisis return yang diharapkan (expected return). Expected return

adalah tingkat pengembalian investasi yang diharapkan seorang investor atas

suatu investasi yang akan diterima di masa datang. Return dari suatu investasi

tergantung pada instrumen investasinya, seperti halnya saham. Return yang kita

dapat dalam berinvestasi saham tidaklah pasti. Namun, beberapa komponen

return pada saham yang memungkinkan investor meraih keuntungan adalah

(25)

10 Pengembangan Hipotesis

Corporate Social Responsibility adalah suatu masalah yang sangat penting bagi

para pelaku ekonomi. Kegiatan sosial perusahaan bukan hanya sekedar cara untuk

mencapai manfaat ekonomi, namun juga dapat mengembangkan hubungan baik

dengan stakeholders. Dengan demikian secara tidak langsung dapat menciptakan

citra positif bagi perusahaan. Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan

merupakan salah satu indikator yang erat dalam ruang lingkup sosial. GRI G4

menyebutkan beberapa indikator kinerja sosial yang terdiri dari pengungkapan

masyarakat atau sosial, tanggungjawab produk, dan hak asasi manusia.

Dimanapun perusahaan itu berada tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat

sebagai lingkungan eksternalnya. Dalam sisi aspek sosial, setiap perusahaan wajib

memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat dengan cara

meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat disekitarnya. Keselamatan dan

kesejahteraan karyawan juga harus diperhatikan oleh perusahaan. Karena

masyarakat dan karyawan adalah bagian dari stakeholders.

Investor akan bereaksi positif ketika perusahaan mengungkapkan CSR dan

akan bereaksi negatif apabila perusahaan tidak melakukan kegiatan CSR atau

mengungkapkan CSR (Sayidatina, 2011). Semakin tinggi perusahaan dalam

mengungkapkan CSR, ini akan menjadi berita yang bagus bagi investor sehingga

akan berdampak pada peningkatan minat investor untuk berinvestasi, yang pada

akhirnya akan berdampak pada peningkatan hargasaham perusahaan yang

bersangkutan dan menyebabkan meningkatnya return saham. Berdasarkan

deskripsi argumen tersebut dapat dikatakan adanya pengaruh positif antara

pengungkapan CSR terhadap return saham.

Pengungkapan CSR diharapkan memiliki kandungan informasi, sehingga pasar

atau investor akan bereaksi setelah pengumuman itu diterima. Signal positif ini

diharapkan dapat menghasilkan respon positif dari pasar. Reaksi investor menurut

Jogiyanto (2009) dapat diukur dengan menggunakan abnormal return. Adapun

reaksi investor beragam atas sebuah informasi. Informasi yang memberikan

keyakinan atas prospek perusahaan yang bagus di masa yang akan datang akan

(26)

11

bahwa pengungkapan informasi CSR dalam laporan tahunan perusahaan

berpengaruh terhadap returnsaham. Semakin baik indikator-indikator yang

diungkapkan dalam laporan perusahaan, makin membuktikan bahwa kinerja

finansial perusahaan baik pula, hal ini akan menarik minat investor untuk

berinvestasi di perusahaan tersebut. Banyaknya investor yang melakukan

penawaran terhadap saham perusahaan tersebut, akan membuat harga saham

perusahaan makin tinggi.

Penelitian oleh Sayidatina (2011) menyatakan bahwa CSR berpengaruh positif

terhadap return saham, dengan variabel kontrol yaitu DER dan PBV juga

berpengaruh dengan return saham. Penelitian oleh (Almilia dan Wijayanto, 2007)

menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan kinerja lingkungan dengan

baik,maka akan mendapatkan respon positif dari investor melalui harga saham

yang tinggi, sedangkan jika kinerja lingkungannya buruk maka akan mendapatkan

respon yang negatif dan investor akan ragu untuk melakukan investasi

diperusahaan tersebut.

Salah satu penelitian di Jepang yang dilakukan oleh Nuzula dan Kato (2010)

menyatakan bahwa dengan adanya pengungkapan CSR yang dilakukan

perusahaan akan mendapatkan respon positif dari investor dan di Indonesia,

penelitian yang dilakukan Nurdin dan Cahyandito (2006) menyimpulkan

bahwa CSR sangat berpengaruh signifikan terhadap reaksi investor yang diukur

dengan abnormal return dan volume perdagangan saham. Hal tersebut sama

dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Sayekti dan Ludovicus (2007).

Sehingga hipotesis penelitian yang dikemukakan adalah sebagai berikut:

H1: Pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh positif

(27)

12 METODA PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2016.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive

sampling, yaitu metode pemilihan sampel atas dasar kesesuaian karakteristik

dengan kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya.

Kriteria-kriteria yang digunakan untuk melakukan pemilihan sampel

yaitu:

1. Data perusahaan yang lengkap untuk penelitian, yaitu data untuk CSR dan

return saham.

2. Laporan keuangan yang menggunakan mata uang Rupiah.

Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yang bersumber dari laporan tahunan yang telah diaudit dan dipublikasikan.

Datanya adalah pengungkapan CSR yang ada di dalam laporan tahunan periode

2014-2016 yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.

Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan variabel, yaitu:

Variabel Independen

Variabel independen pada penelitian ini adalah pengungkapan

Corporate Social Responsibility yang akan diukur dengan banyaknya

pengungkapan masing-masing perusahaan. CSR sendiri dapat diukur

dengan menggunakan Corporate Social Responbility Disclosure Index

(CSRDI). CSRDI sendiri dapat dihitung dengan memberi nilai 1 untuk item

CSR yang diungkapkan dan 0 untuk yang tidak diungkapkan. Rumus

(28)

13

CSRIj = ∑ Xij nj

Keterangan:

CSRIj = Corporate Social Responsibility Disclosure Index Perusahaan

nj = jumlah item untuk perusahaan j, nj ≤ 91

Xij = dummy variable: 1 = jika item 1 diungkapkan, 0 = jika item 1

tidak diungkapkan. Dengan demikian, 0 ≤ CSRIj ≤ 1

Variabel Dependen

Variabel dependen pada penelitian ini adalah return saham yang

dihitung dengan rumus: (Muid, 2011)

Rit = Pit - Pit-1

Pit-1

Keterangan:

Rit = Return saham i pada periode t

Pit = Harga saham i pada periode t

Pit-1 = Harga saham i pada periode t-1

Variabel Kontrol

Dalam penelitian ini menambahkan Variabel Kontrol yaitu DER

dan PBV. Alasan digunakannya DER dan PBV sebagai kontrol adalah untuk

melihat apakah hutang perusahaan lebih besar dibandingkan dengan ekuitas

perusahaan dan apakah harga pasar saham meningkat atau tidak yang

berkaitan dengan CSR.

DER dan PBV dihitung dengan rumus:

1. DER (Debt to Equity Ratio)

DER merupakan rasio hutang terhadap total ekuitas dan dihitung

dengan rumus:

(29)

14

2. PBV (Price to Book Value)

PBV merupakan rasio harga saham terhadap nilai buku, dan dapat

dihitung dengan rumus:

PBV = Harga Pasar Saham / Nilai Buku Per Lembar Saham

Alat Analisis Data Uji Asumsi Klasik

Karena penelitian ini dalam mengolah data menggunakan uji regresi, maka

sebelumnya perlu dilakukan uji asumsi klasik untuk melihat apakah model regresi

tersebut layak dipakai (Ghozali, 2013).

a. Normalitas.

Uji normalitas dilakukan dengan uji kolmogorov-smirnov terhadap

unstandardized residual hasil regresi. Jika nilai signifikansi < 0.05 maka

data tidak normal. Jika nilai signifikansi > 0.05 maka data normal.

b. Multikolinearitas.

Pendeteksiannya dilakukan dengan tolerance value dan VIF, jika tolerance

value > 0.10 dan VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinieritas.

Pengujiannya dilakukan dengan menggunakan uji regresi linear.

c. Autokorelasi.

Uji auto korelasi dideteksi menggunakan Durbin-Watson Statistic test. Cara

mengetahui tidak terjadi masalah autokorelasi apabila hasil perhitungan dari

Durbin-Watson berada di antara dU dan 4-dU. Jika terkena autokorelasi

maka dapat dilakukan pengobatan dengan cara transformasi data menjadi

data Log. atau LN.

d. Heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas di deteksi menggunakan Glejser Test. Cara

mengetahui tidak terjadi masalah heterokedastisitas apabila nilai signifikasi

> 0.05. Jika terjadi heteroskedastisitas maka dapat dilakukan transformasi

(30)

15 Pengujian Hipotesis

Y = α+ β1X1 + β2X2+ β3X3+ e

Keterangan:

Y = Return saham

α = konstanta

β1-3 = koefisien regresi

X1 = tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility

X2 = DER

X3 = PBV

e = error

Kriteria pengujian:

a. Ho diterima jika Sig. t > 0,05

b. Ho ditolak jika Sig. t < 0,05

HASIL ANALISIS Statistik Deskriptif

Pada bagian ini akan dibahas mengenai statistik deskriptif pada

penelitian ini. Data pada penelitian ini berjumlah 108 observasi dan berikut ini

adalah hasil sebagai berikut:

Tabel 1

Kriteria Pemilihan Sampel

No Keterangan 2014 2015 2016

1. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI 39 43 45

2. Laporan Keuangan tidak lengkap (2) (6) (6)

3. Laporan Keuangan tidak dalam Rupiah (1) (1) (3)

(31)

16 Tabel 2 Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Rit 108 -1,00 1,26 -0,0631 0,48437

DER 108 -433,36 14,32 -3,0905 41,91451

PBV 108 -52,49 15,25 1,0758 5,67291

CSR 108 0,22 0,46 0,2914 0,06327

Sumber: Data Sekunder yang Diolah (2017)

Berdasarkan pada Tabel 2 dapat diketahui bahwa untuk Rit memiliki

nilai minimum sebesar 1,00 dan maksimum 1,26 serta nilai ratarata sebesar

-0,0631 serta standar deviasi 0,48437 yang artinya rata-rata perusahaan pada

penelitian ini memiliki rata-rata tingkat pengembalian yang mengalami

kerugian sebesar 6,31%.

Sedangkan untuk DER memiliki rata-rata -3,0905 dengan nilai

minimum -433,36 dan nilai maksimum 14,32 serta standar deviasi sebesar

41,91451. Perusahaan memiliki nilai rata-rata DER sebesar -3,0905. Artinya

perbandingan antara total hutang dan total ekuitas pada perusahaan sebanyak

3,0905 kali.

PBV perusahaan memiliki nilai rata-rata sebesar 1,0758 dengan

standar deviasi 5,67291 serta nilai minimum -52,49 dan maksimum 15,25.

Rata-rata PBV perusahaan sampel sebesar 1,0758. Artinya perbandingan

antara harga saham dengan nilai buku saham sebanyak 1,0758 kali.

Sedangkan untuk variabel CSR perusahaan sampel memiliki nilai

minimum sebesar 0,22 dan nilai maksimum 0,46 serta nilai rata-rata sebesar

0,2914 yang artinya perusahaan memiliki pengungkapan CSR 29,14% dari

(32)

17 Hasil Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik pada penelitian ini dilakukan dengan uji normalitas,

multikolinearitas, autokorelasi dan uji heteroskedastisitas:

a. Uji Normalitas

Untuk pengujian normalitas data pada penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan uji Kolmogorov Sminov dengan hasil sebagai

berikut:

Tabel 3

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Unstandardized

Sumber: Data Sekunder yang Diolah (2017)

Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa ternyata hasil

pengujian untuk normalitas dapat dilihat dari nilai Kolmogorov-Smirnov

sig. sebesar 0,200 > 0,05 dapat dikatakan bahwa data pada penelitian ini

normal.

b. Uji Multikolinearitas

Adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah antar variabel

independen terjadi korelasi atau tidak. Untuk mengetahui ada tidaknya

multikolinearitas maka dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation

Factor) dan Tolerance. Jika nilai VIF < 10 dan Tolerance > 0,1, maka

(33)

18 Tabel 4

Hasil Pengujian Multikolinearitas

Model

Sumber: Data Sekunder yang Diolah (2017)

Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa ternyata hasil

pengujian untuk multikolinearitas memiliki nilai Tolerance untuk

masing-masing variabel independen > 0,1 dan untuk nilai VIF < 10 sehingga dapat

dikatakan tidak terjadi multikolinearitas pada penelitian ini.

c. Uji Autokorelasi

Untuk mengetahui adanya autokorelasi dalam suatu model regresi

dilakukan dengan uji Durbin-Watson (DW) hasilnya adalah sebagai

berikut:

Tabel 5

Hasil Pengujian Autokorelasi

Model R

1 0,380a 0,145 0,120 0,45436 1,994

a. Predictors: (Constant), PBV, CSR, DER

b. b. Dependent Variable: Rit

Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa ternyata hasil

pengujian untuk autokorelasi sebesar 1,994 berada diantara 1,7437 (dU)

(34)

19

d. Uji Heteroskedastisitas

Dalam penelitian ini untuk menguji heterokedastisitas digunakan uji

Glejser. Dalam uji Glejser, nilai mutlak residual ( |u| ) diregresikan dengan

variabel independen. Berikut ini adalah hasil pengujiannya:

Tabel 6

Hasil Pengujian Heteroskedastisitas

Model

Sumber: Data Sekunder yang Diolah (2017)

Berdasarkan pada Tabel 6 dapat diketahui bahwa ternyata hasil pengujian

heteroskedastisitas untuk masing-masing variabel independen memiliki

nilai signifikansi di atas 0,05 sehingga dengan demikian dapat dikatakan

tidak terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 7

Hasil Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square

1 0,380a 0,145 0,120

a. Predictors: (Constant), PBV, CSR, DER

b. Dependent Variable: Rit

Dari tabel 7 diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,12

artinya variabel independen mempengaruhi dependen sebesar 12% sedangkan

(35)

20

Dari tabel 8 diketahui bahwa nilai signifikansi F sebesar 0,001 < 0,05

artinya variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel

dependen atau dengan kata lain model fit.

Pengujian Hipotesis

Setelah semua asumsi terpenuhi, maka berikutnya adalah melakukan

pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen (CSR). Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji t

dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 9

Sumber: Data Sekunder yang Diolah (2017)

Dari Tabel 9 diketahui ternyata nilai signifikansi t untuk variabel CSR

adalah sebesar 0,003 < 0,05 sehingga artinya hipotesis pertama pada penelitian ini

diterima. Nilai koefisien regresi sebesar +2,140 menunjukkan pengaruhnya

(36)

21

return saham perdana. Artinya semakin tinggi pengungkapan CSR akan semakin

tinggi return saham perusahaan yang bersangkutan.

Sedangkan untuk variabel kontrol DER pengaruhnya tidak signifikan

karena nilai signifikansi sebesar 0,130 > 0,05 dan untuk PBV nilai signifikansinya

0,025 < 0,05. Artinya DER tidak dapat menjadi variabel kontrol, tetapi PBV dapat

menjadi variabel kontrol.

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa nilai nilai signifikansi t untuk

variabel CSR adalah sebesar 0,003 < 0,05 sehingga hipotesis pertama pada

penelitian ini diterima. Nilai koefisien regresi sebesar +2,140 menunjukkan

pengaruhnya bernilai positif. Jadi terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

pengungkapan CSR terhadap return saham perusahaan. Artinya semakin tinggi

pengungkapan CSR akan semakin tinggi return saham perusahaan yang

bersangkutan. Jadi semakin tinggi CSR menunjukkan bahwa perusahaan tersebut

melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial lebih baik kepada masyarakat

atau publik sehingga ini menjadi good news dan akhirnya berdampak pada harga

saham dan return sahamnya, dengan demikian dapat dikatakan ada pengaruh

positif antara CSR terhadap return saham.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Muid (2011) yang menyatakan

bahwa hanya variabel CSR (social) secara parsial berpengaruh positif terhadap

return saham, sedangkan variabel CSR (environment) tidak berpengaruh terhadap

return saham. Secara bersama – sama dengan menggunakan variabel kontrol baik variabel environment dan social berpengaruh positif terhadap return saham.

Sayidatina (2011) yang menyatakan bahwa CSR berpengaruh positif terhadap

return saham. Penelitian oleh Sayidatina (2011) menyatakan bahwa CSR

berpengaruh positif terhadap return saham. Penelitian oleh Almilia dan Wijayanto

(2007) menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan kinerja lingkungan

dengan baik,maka akan mendapatkan respon positif dari investor melalui harga

saham yang tinggi, sedangkan jika kinerja lingkungannya buruk maka akan

(37)

22

investasi diperusahaan tersebut. Salah satu penelitian di Jepang yang dilakukan

oleh Nuzula dan Kato (2010) menyatakan bahwa dengan adanya pengungkapan

CSR yang dilakukan perusahaan akan mendapatkan respon positif dari investor

dan di Indonesia, penelitian yang dilakukan Nurdin dan Cahyandito (2006)

menyimpulkan bahwa CSR sangat berpengaruh signifikan terhadap reaksi

investor yang diukur dengan abnormal return dan volume perdagangan saham.

Hal tersebut sama dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Sayekti dan

Ludovicus (2007), namun tidak sama dengan penelitian Dahlia dan Veronica

(2008) yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara pengungkapan CSR

terhadap return saham. Lorraine (2004) menyatakan bahwa pengungkapan CSR

terkait kinerja lingkungan tidak berpengaruh terhadap return saham.

Sedangkan untuk variabel kontrol DER pengaruhnya tidak signifikan karena

nilai signifikansi sebesar 0.130 > 0.05 dan nilai koefisien regresi sebesar -0.004

sedangkan untuk variabel kontrol PBV nilai signifikansinya 0,025 < 0,05. Artinya

DER tidak dapat dipertimbangkan sebagai variabel kontrol, hal ini dimungkinkan

DER bukan variabel yang dipertimbangkan oleh investor ketika berinvestasi.

(38)

23 PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan pada hasil analisis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap

return saham. Sedangkan untuk variabel kontrol, hanya PBV yang bisa menjadi

variabel kontrol dalam pengaruh pengungkapan CSR terhadap return saham,

sedangkan untuk DER tidak bisa menjadi variabel kontrol.

Keterbatasan

Adapun keterbatasan pada penelitian ini adalah:

1. Indeks pengungkapan CSR yang digunakan sebagai ukuran besarnya

pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan perusahaan

sampel cenderung bersifat subyektif. Hal ini terjadi karena adanya

perbedaan sudut pandang dari masing-masing pembaca dalam melihat

pengungkapan tanggung jawab sosial yang diungkapkan perusahaan.

2. Terjadinya inflasi dan bencana alam menyebabkan naik atau turunnya

harga saham yang bisa berubah setiap saat dan akan mempengaruhi hasil

dari perhitungan dalam setiap penelitian yang telah dilakukan.

3. Informasi CSR yang digunakan dalam penelitian ini hanya yang ada di

laporan keuangan tahunan saja.

Saran

Saran yang dapat dikemukakan pada penelitian ini adalah:

1. Pengukuran Indeks CSR harus terus mengikuti perkembangan yang ada

dari berbagai badan internasional yang terkait dengan CSR dan

disesuaikan dengan keadaan di Indonesia.

2. Disarankan dalam penelitian berikutnya bisa menggunakan variabel selain

return saham. misalnya ukuran perusahaan, profitabilitas, dan Earning

Response Coeffcient.

3. Disarankan dalam penelitian berikutnya bisa mencari informasi CSR yang

(39)

24 DAFTAR PUSTAKA

Almilia, L. Spica. dan D. Wijayanto. 2007. Pengaruh Environmental Performance Dan Environmental Disclosure Terhadap Economical Performance. Proceedings The 1st Accounting Confrence, Depok, 7-9 November 2007. pp. 1-23.

Ang, R. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia.Jakarta:Media Staff. Indonesia

Antariksih, S. 2012. Implementasi CSR (Corporate Social Responsibility) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Oleh PT. Telkom Tbk. Solo.Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Chariri dan Ghozali, Achmad. 2007. Teori Akuntansi. Yogyakarta: ANDI.

Dahlia, Lely, dan Sylvia Veronica Siregar. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak

Freeman, R.E. dan J. McVea. 2001. “A Stakeholder Approach to Strategic Management”.http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=26351 1. SSRN

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Ketujuh. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

GRI G4 Guidelines, 2016. Global Reporting Initiatives.

Gray, et. al. 1986. Corporate Social and Environmental Reporting: A Review of Literature and a Longitudinal Study of UK Disclosure. Accounting, Audiitng, and Accountability Journal, Vol.8 No 2: 47-76.

Hardiningsih, Pancawati, L. Suryanto, A. Chariri. 2002. Faktor Fundamental Dan Resiko Ekonomi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Di Bursa Efek, Jakarta: Studi Kasus Basic Industry & Chemical. Jurnal Bisnis dan Strategi, Vol 8

Jogiyanto, H. 2003. Teori Portofollio dan Analisis Investasi, Edisi kelima. Yogyakarta: BPEE

(40)

25

Junaedi,D. 2005. Dampak Tingkat Pengungkapan Informasi Perusahaan terhadap volume perdagangan dan return saham: Penelitian Empiris pada perusahaan-perusahaan yang tercatat di BEJ. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 2 (2): 1-28.

Kurniasari, D. 2010. Hubungan Antara Persepsi Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Sikap Masyarakat Terhadap Eksistensi Perusahaan.

Lako, A. 2011. Dekonstruksi CSR dan Re3formasi Paradigma Bisnis Dan Akuntansi. Jakarta: Erlangga.

Lorraine. 2004. Corporate Social Responsibility A Study of Four Successful Vermont. Journal Accounting, 1 (2): 58-62.

Muid, D. 2011. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Stock Return (Studi Empiris Perusahaan yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2009). Fokus Ekonomi, Vol. 6 No. 1 Juni 2011 : 105 – 121

Nurdin, E. dan Cahyandito, M. 2006. Pengaruh Kualitas Pengungkapan Sosial dan Lingkungan dalam Laporan Tahunan terhadap Reaksi Investor. Jurnal Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran

Nuzula, N.F dan Kato, M. 2010. Quantitative Relations between Corporate

Social Responsibility Activity and Share Price: Introducing “Nila” Unit.

Research Journal of Internatıonal Studıes-Issue, 146

Sayekti, Y. dan L. S. Wondabio. 2007.“Pengaruh CSR Disclosure terhadap Earning Response Coefficient (Suatu Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Makalah disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi IX,

Sayidatina, K. 2011. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Stock Return (Studi Empiris Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008-2009). Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. .

Sembiring, E.R. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung JawabSosial:Study Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi VIII.

Suharto, E. 2008. Corporate Social Responsibility: What is and Benefit for Corporate makalah yang disajikan pada Seminar Dua Hari, Corporate Social Responsibility: Strategy, Management and Leadership, Intipesan, Hotel Aryaduta Jakarta

(41)

26

LAMPIRAN I

Tabel 1

91 Indikator berdasarkan GRI G4 KATEGORI EKONOMI

-Kinerja Ekonomi EC1 Nilai Ekonomi langsung dihasilkan dan didistribusikan.

EC2 Implikasi finansial dan risiko serta peluang lainnya kepada kegiatan organisasi karena perubahan iklim.

EC3 Cakupan kewajiban organisasi atas imbalan. EC4 Bantuan finansial yang diterima dari

pemerintah.

-Keberadaan Pasar EC5 Rasio upah standar pegawai pemula (entry level) menurut gender dibandingkan dengan upah minimum regional di lokasi-lokasi operasional yang signifikan.

EC6 Perbandingan manajemen senior yang dipekerjakan dari masyarakat lokal dioperasi yang signifikan.

-Dampak Ekonomi Tidak Langsung

EC7 Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur dan jasa yang diberikan. EC8 Dampak ekonomi tidak langsung yang

signifikan, termasuk besarnya dampak. -Praktir Pengadaan EC9 Perbandingan dari pemasok lokak

operasional yang signifikan.

KATEGORI LINGKUNGAN

-Bahan EN1 Bahan yang digunakan berdasarkan berat

dan volume.

EN2 Presentase bahan yang digunakan yang merupakan bahan input daur ulang.

-Energi EN3 Konsumsi energi dalam organisasi.

EN4 Konsumsi energi diluar organisasi. EN5 Intensitas energi.

EN6 Pengurangan konsumsi energi.

-Air EN7 Konsumsi energi diluar organisasi.

EN8 Total pengambilan air berdasarkan sumber. EN9 Sumber air yang secara signifikan

(42)

27

EN10 Persentase dan total volume air yang didaur ulang dan digunakan kembali.

-Keanekaragaman Hayati

EN11 Lokasi-lokasi operasional yang dimiliki, disewa, dikelola didalam, atau yang berdekatan dengan kawasan lindung dan kawasan dengan keanekaragaman hayati tinggi diluar kawasan lindung.

EN12 Uraian dampak signifikan kegiatan, produk, dan jasa terhadap keanekaragaman hayati tinggi diluar kawasan lindung dan kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi dikawasan lindung.

EN13 Habitat yang dilindungi dan dipulihkan.

KATEGORI LINGKUNGAN

-Keanekaragaman Hayati

EN14 Jumlah total spesies dalam IUCN RED LIST dan spesies dalam daftar spesies yang dilindungi nasional dengan habitat ditempat yang dipengaruhi operasional, berdasarkan tingkat risiko kepunahan.

-Emisi EN15 Emisi gas rumah kaca (GRK) langsung

(Cakupan 1).

EN16 Emisi gas rumah kaca (GRK) energi tidak langsung (Cakupan 2).

EN17 Emisi gas rumah akca (GRK) tidak langsung lainnya.

EN18 Intensitas emisi gas rumah kaca (GRK). EN19 Pengurangan emisi gas rumahkaca (GRK). EN20 Emisi bahan perusak ozon (BPO).

EN21 , ,dan emisi udara signifikan lainnya.

-Efluen dan Limbah EN22 Total air yang dibuang berdasarkan kualitas dan tujuan.

EN23 Bobot total berdasarkan jenis dan metode pembuangan.

EN24 Jumlah dan volume total tumpahan signifikan.

(43)

28

atau diolah dan persentase limbah yang diangkut untuk pengiriman internasional. EN26 Identitas, ukuran dan status lindung, dan

nilai keanekaragaman hayati dari badan air dan habitat terkait yang secara signifikan terkena dampak dari pembuangan dan air limpasan dari oganisasi

-Produk dan Jasa EN27 Tingkat mitigasi dampak terhadap dampak lingkungan produk dan jasa.

EN28 Persentase produk yang terjual dan

kemasannya yang direklamasikan menurut kategori.

-Kepatuhan EN29 Nilai moneter denda yang signifikan dan

jumlah total sanksi non-moneter atas ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan lingkungan.

-Transportasi EN30 Dampak lingkungan signifikan dari

pengakutan produk dan barang lain serta untuk operasional organisasi dan

pengangkutan tenaga kerja.

-Lain-lain EN31 Total pengeluaran dan investasi

perlindungan lingkungan berdasarkan jenis. -Asesmen Pemasok atas

Lingkungan

EN32 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria lingkungan. EN33 Dampak lingkungan negatif signifikan

aktual dan potensial dalam rantai pasikan dan tindakan yang diambil.

-Mekanisme Pengaduan Masalah Lingkungan

EN34 Jumlah pengaduan tentang dampak lingkungan yang diajukan, ditangani dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi.

KATEGORI SOSIAL

Sub Kategori : Praktik Ketenagakerjaan dan Kenyamanan Bekerja

-Kepegawaian LA1 Jumlah total dan tingkat perekrutan

karyawan baru dan turnover karyawan menurut kelompok umur, gender dan wilayah.

(44)

29

lokasi operasi yang signifikan. LA3 Tingkat kembali bekerja dan tingkat

resistensi setelah cuti melahirkan, menurut gender.

-Hubungan Industrial LA4 Jangka waktu minimum pemberitahuan mengenai perubahan operasional, termasuk apakah hal tersebut tercantum dalam perjanjian bersama.

-Kesehatan dan Keselamatan Kerja

LA5 Persentase total tenaga kerja yang diwakili dalam komite bersama formal manajemen pekerja yang membantu mengawasi dan memberikan saran program kesehatan dan keselamatan kerja.

LA6 Jenis dan tingkat cedera, penyakit akibat kerja, hari hilang dan kemangkiran serta jumlah total kematian akibat kerja, menurut daerah dan gender.

LA7 Pekerjaan yang sering terkena atau beresiko tinggi terkena penyakit yang terkait dengan pekerjaan mereka.

LA8 Topik kesehatan dan keselamatan tercakup dalam perjanjian formal serikat pekerja. -Pelatihan dan

Pendidikan

LA9 Jam pelatihan rata-rata pertahun

perkaryawan menurut gender, dan menurut kategori karyawan.

LA10 Program untuk manajamen keterampilan dan pembelajaran seumur hidup yang mendukung keberlanjutan kerja karyawan dan membantu mereka mengelola purna bakti.

LA11 Persentase karyawan yang menerima review kinerja dan pengembangan karir secara regular menurut gender dan kategori karyawan.

-Keberagaman dan Kesetaraan Peluan

LA12 Komposisi badan tata kelola dan pembagian karyawan perkategori karyawan menurut gender, kelompok usia, keanggotaan kelompok minoritas dan indikator keberagaman lainnya.

(45)

30

Perempuan dan Laki-Laki

perempuan terhadap laki-laki menurut kategori karyawan, berdasarkan lokasi operasional yang signifikan

-Asesmen Pemasok Terkait Praktik Ketenaga Kerjaaan

LA14 Persentase penapisan pemasok abru menggunakan praktik ketenagakerjaan. LA15 Dampak negatif aktual dan potensial yang

signifikan terhadap praktik ketenagakerjaan rantai pasokan dan tindakan yang diambil. LA16 Jumlah pengaduan tentang praktik

ketenagakerjaan yang diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui pengaduan resmi.

KATEGORI SOSIAL Sub Kategori : Hak Asasi Manusia

-Investasi HR1 Jumlah total dan persentase perjanjian dan

kontrak investasi yang signifikan yang menyertakan klausul terkait hak asasi manusia atau penapisan berdasarkan hak asasi manusia.

HR2 Jumlah waktu pelatihan karyawan tentang kebijakan/prosedur HAM terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan operasi. -Non Diskriminasi HR3 Jumlah total insiden diskriminasi dan

tindakan korektif yang diambil. -Kebebasan Berserikat

dan Perjanjian Kerja Bersama

HR4 Operasi pemasok teridentifikasi yang mungkin melanggar atau beresiko tinggi melanggar hak untuk melaksanakan kebebasan berseikat dan perjanjian kerja bersama dan tindakan yang diambil untuk mendukung hak-hak tersebut.

-Pekerja Anak HR5 Operasi dan pemasok yang diidentifikasi beresiko tinggi melakukan eksploitasi pekerja anak dan tindakan yang diambil untuk berkontribusi dalam penghapusan pekerja anak yang efektif.

-Pekerja Paksa atau Wajib Kerja

HR6 Operasi dan pemasok diidentifikasi beresiko tinggi melakukan pekerja paksa atau wajib kerja dan tindakan untuk berkontribusi dalam penghapusan segala bentuk pekerja paksa atau wajib kerja.

(46)

31

dalam kebijakan atau prosedur HAM di organisasi yang relevan dengan operasi.

-Hak Adat HR8 Jumlah total insiden pelanggaran yang

melibatkan hak-hak masyarakat adat dan tindakan yang diambil.

-Asesmen HR9 Jumlah total dan persentase operasi yang

telah melakukan review atau asesmen dampak hak asasi manusia.

-Asesmen Pemasoka atas Hak Asasi Manusia

HR10 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria HAM.

HR11 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap HAM dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil. -Mekanisme Pengaduan

Masalah Hak Asasi Manusia

HR12 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap HAM yang diajukan, ditangani dan

diselesaikan melalui pengaduan formal.

KATEGORI SOSIAL Sub Kategori : Masyarakat

-Masyarakat Lokal SO1 Persentase operasi dengan pelibatan masyarakat lokal, dampak dan pengembangan.

SO2 Operasi dengan dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap

masyarakat lokak.

-Anti Korupsi SO3 Jumlah total dan persentase operasi yang dinilai terhadap risiko terkait dengan korupsi dan risiko signifikan yang teridentifikasi.

SO4 Komunikasi dan pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur anti korupsi. SO5 Insiden korupsi terbukti dan tindakan yang

diambil.

-Kebijakan Publik SO6 Nilai total kontribusi politik berdasarkan negara dan penerima manfaat.

-Anti Persaingan SO7 Jumlah total tindakan hukum terkait anti persaingan, anti-trust, serta praktik monopoli dan hasilnya.

-Kepatuhan SO8 Nilai moneter denda yang signifikan dan

(47)

32

dan peraturan. -Asesmen Pemasok atas

Dampak Terhadap Masyarakat

SO9 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria untuk dampak terhadap masyarakat.

SO10 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap masyarakat dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil.

-Mekanisme Pengaduan Dampak Terhadap Masyarakat

SO11 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap masyarakat yang diajukan, ditangani dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi.

KATEGORI SOSIAL

Sub Kategori : Tanggungjawab dan Produk

-Kesehatan

Keselamatan Pelanggan

PR1 Persentase kategori produk dan jasa yang signifikan dampaknya terhadap kesehatan dan keselamatan yang dinilai untuk peningkatan.

PR2 Total jumlah insiden ketidakpatuhan

terhadap peraturan dan koda sukarela terkait dampak kesehatan dan keselamatan dari produk dan jasa sepanjang daur hidup, menurut jenis hasil.

-Pelabelan Produk dan Jasa

PR3 Jenis Informasi produk dan jasa yang diharuskan oleh prosedur organisasi terkait dengan informasi dan pelabelan produk dan jasa yang signifikan harus mengikuti

informasi sejenis.

PR4 Jumlah total insiden ketidakpatuhan

terhadap peraturan dan koda sukarela terkait informasi dan pelabelan produk dan jasa, menurut jenis hasil.

PR5 Hasil survei untuk mengukur kepuasan pelanggan.

-Komunikasi Pemasaran PR6 Penjualan produk yang dilarang atau disengketakan.

(48)

33

dengan pelanggaran pribasi pelanggan dan hilangnya data pelanggan.

-Kepatuhan PR9 Nilai moneter denda yang signifikan atas

(49)

34

LAMPIRAN II

DAFTAR PERUSAHAAN

No Perusahaan Kode Nama Perusahaan

1 ADRO ADARO ENERGY

2 ARII Atlas Resources

3 ATPK Bara Jaya Internasional

4 BRAU Berau Coal Energy

5 BSSR Baramulti Suksessarana

6 BUMI Bumi Resources

13 ITMG Indo Tambangraya Megah

14 KKGI Resource Alam Indonesia

15 MBAP PT. Mitrabara Adiperdana

16 MYOH Samindo Resources

17 PKPK Perdana Karya Perkasa

18 PTBA Bukit Asam

27 MEDC Medco Energi Internasional

28 RUIS Radiant Utama Interinsco

29 ANTM Aneka Tambang

30 CITA Cita Mineral Investindo

31 CKRA Cakra Mineral

32 DKFT Central Omega Resources

33 INCO Vale Indonesia

34 PSAB J RESOURCES ASIA PASIFIK

35 TINS PT. Timah

36 CTTH Citatah

37 SMRU SMR Utama

(50)

35

3 Bara Jaya Internasional -0.2259 -0.0718 -1.0000

4 Berau Coal Energy -0.6613 - -

5 Baramulti Suksessarana 0.1277 -0.3019 0.2703

6 Bumi Resources -0.7333 -0.3750 0.3600

13 Indo Tambangraya Megah -0.4605 -0.6276 1.9476

14 Resource Alam Indonesia -0.5098 -0.5821 2.5714

15 PT. Mitrabara Adiperdana 0.0480 -0.1390 0.3027

16 Samindo Resources -0.0653 0.1463 0.2000

17 Perdana Karya Perkasa 0.0233 -0.4318 0.0800

18 Bukit Asam 0.2255 -0.6036 1.7624

27 Medco Energi Internasional 0.0704 -0.7908 0.6604

28 Radiant Utama Interinsco -0.9482 -0.0092 0.0977

29 Aneka Tambang 0.1920 -0.6488 1.8503

30 Cita Mineral Investindo 1.4103 0.0000 -0.0426

31 Cakra Mineral -0.0744 -0.7487 0.3600

32 Central Omega Resources 0.0447 0.0000 -0.1587

(51)

36

LAMPIRAN IV

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY INDEX PERUSAHAAN

No Nama Perusahaan CSR Index

2014 2015 2016

1 ADARO ENERGY 0.40659 0.42857 0.43956

2 Atlas Resources 0.32967 0.31868 0.36264

3 Bara Jaya Internasional 0.35165 0.34066 0.36264

4 Berau Coal Energy 0.29670 - -

5 Baramulti Suksessarana 0.39560 0.28571 0.34066

6 Bumi Resources 0.23077 0.38462 0.41758

7 Bayan Resources 0.39560 0.25275 0.26374

8 Darma Henwa 0.29670 0.43956 0.39560

9 Delta Dunia Makmur 0.32967 0.27473 0.29670

10 Golden Energy Mines 0.24176 0.32967 0.34066

11 Garda Tujuh Buana 0.31868 0.25275 -

12 Harum Energy 0.27473 0.31868 0.25275

13 Indo Tambangraya Megah 0.36264 0.26374 0.34066

14 Resource Alam Indonesia 0.23077 0.36264 0.27473

15 PT. Mitrabara Adiperdana 0.28571 0.32967 0.40659

16 Samindo Resources 0.35165 0.27473 0.25275

17 Perdana Karya Perkasa 0.25275 0.32967 0.32967

18 Bukit Asam 0.26374 0.25275 0.37363

19 Petrosea 0.27473 0.32967 0.28571

20 GOLDEN EAGLE ENERGY 0.24176 0.28571 0.23077

21 Toba Bara Sejahtra 0.23077 0.31868 0.32967

22 Ratu prabu Energi 0.29670 0.29670 0.26374

23 Benakat Integra 0.32967 0.31868 0.25275

24 Elnusa 0.27473 0.29670 0.34066

25 Energi Mega Persada 0.23077 0.30769 0.34066

26 Surya Esa Perkasa 0.46154 0.24176 0.24176

27 Medco Energi Internasional 0.25275 0.46154 0.27473

28 Radiant Utama Interinsco 0.21978 0.26374 0.45055

29 Aneka Tambang 0.23077 0.28571 0.24176

30 Cita Mineral Investindo 0.25275 0.24176 0.23077

31 Cakra Mineral 0.23077 0.24176 0.21978

32 Central Omega Resources 0.28571 0.25275 0.25275

33 Vale Indonesia 0.21978 0.23077 0.25275

34 J RESOURCES ASIA PASIFIK 0.26374 0.24176 0.26374

35 PT. Timah 0.27473 0.21978 0.24176

36 Citatah 0.25275 0.25275 0.21978

37 SMR Utama - 0.26374 0.25275

Gambar

Tabel 1 Kriteria Pemilihan Sampel ......................................................................
Tabel 1  Kriteria Pemilihan Sampel
Tabel 2 Statistik Deskriptif
Hasil Uji Normalitas Tabel 3 Kolmogorov-Smirnov
+7

Referensi

Dokumen terkait

Karena itu, untuk keperluan desain konseptual unit konversi daya kogenerasi dengan konfigurasi siklus langsung seperti pada Gambar 1 ini, maka IHX harus didesain mampu

Alasan penulis memilih Provinsi Jawa Barat sebagai penelitiannya karena Jawa Barat mempunyai pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi dengan tingkat PDRB yang cukup

Dengan jumlah watt (energi listrik) yang lebih kecil, lampu TL atau neon lebih murah digunakan daripada membeli lampu pijar biasa, dan saat ini jenis lampu TL juga bervariasi

Jamur Metarhizium anisopliae merupakan agensia hayati yang bersifat parasit pada berbagai larva hama seperti hama Oryctes rhinoceros dan Lepidiota stigma.. Metarhizium

Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulawesi Utara dalam periode tahun anggaran 2015 telah menerapkan

Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai pupuk cair foliar yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo,

Arti dari kata idealisme sendiri adalah suatu setandar kesempurnaan, Keunggulan, Keindahan, dan kebaikan, dapat juga diartikan sebagai objek tujuan sempurna dan hasrat untuk

Belum optimalnya pedoman teknis atau peraturan daerah terkait penataan lingkungan permukiman Optimalisasi penerapan dan pengendalian teknis pembangunan sesuai dengan