PENGARUH PENGUNGKAPAN
CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY
TERHADAP
RETURN
SAHAM
(Studi Empiris Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI
Tahun 2014-2016)
Oleh :
Rico Elia Anggajaya 232014601
TUGAS AKHIR
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan
penyertaanNya, saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Return Saham”. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, tanpa bantuan tersebut skripsi ini
tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, dengan tulus ucapan terima
kasih disampaikan kepada:
1. Neil Semuel Rupidara, S.E., M.Sc., Ph.D., Rektor Universitas Kristen Satya
Wacana yang telah memberi kesempatan untuk dapat belajar dan menyelesaikan
sarjana ekonomi di kampus tercinta Universitas Kristen Satya Wacana.
2. Roos Kities Andadari, SE., MBA., Ph.D., Dekan Fakultas Ekonomika dan
Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana yang telah memberikan fasilitas
belajar yang dapat memperlancar pembelajaran di FEB hingga terselesaikannya
masa belajar.
3. Dr. Theresia Woro Damayanti, S.E., M.Si., Kaprogdi S1 Akuntansi FEB
UKSW yang telah memberi pelayanan akademik pada program studi akuntansi,
sehingga dapat menyelesaikan pembelajaran di S1 Akuntansi dengan baik.
4. Hans Hananto Andreas, S.E., M.Si, dosen pembimbing yang selalu memberi
bimbingan dan memberikan saran serta masukan guna penyelesaian skripsi ini.
6. Segenap dosen Program Studi Akuntansi yang telah memberikan ilmu.
7. Keluarga besar penulis, yakni:
a. Dewangga Hartanto selaku Ayah tercinta dari penulis, yang telah
memberikan doa dan semangat,
b. Ernawati selaku Ibu tercinta yang sudah berada disisiNya, yang telah
memberikan kenangan terindah selama masa hidupnya, membuat
semangat tersendiri bagi penulis dalam menyelesaikan tugas dan
viii
c. Retno Gusni, Ratno Priadi, Robby Juan P. Anggajaya, selaku saudara -
saudari dari penulis yang telah memberikan doa dan semangat selama
penulis menyelesaikan skripsi,
8. Vina Ikawati terima kasih telah memberikan doa, semangat dan waktunya, serta
menjadi teman diskusi selama proses pembuatan skripsi.
9. Yosua, Ocu, Tya, Jean, Yosepin, Nathania, Budi, Silvi, Zega terima kasih
selalu mendukung dalam kelompok sel di gereja dan selalu memberikan semangat
kepada saya dalam keadaan apapun.
10. Marta, Dian, Mela, Nanda, Kania, Aken, Yana, Lovyta terima kasih selalu
menemani dan memberi dukungan hingga akhir masa perkuliahan ini.
11. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pelaku pendidikan khususnya dan
masyarakat pada umumnya.
Salatiga, 23 Februari 2018
ix MOTTO
YOU SAY, "IT'S IMPOSSIBLE."
GOD SAYS, "ALL THINGS ARE POSSIBLE WITH ME"
(MATTHEW 19 : 26).
"DIBERKATI UNTUK MENJADI BERKAT"
(KEJADIAN 12 : 1-3)
"Ketika Orangtua sudah mulai menua, hanya satu hal yang ia
banggakan, bukan banyak harta yang ia miliki, melainkan
x
PENGARUH PENGUNGKAPAN
CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY
TERHADAP
RETURN
SAHAM
(Studi Empiris Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI
Tahun 2014-1016)
Oleh :
Rico Elia Anggajaya 232014601
Abstract
The purpose of this study is to determine the effect of Corporate Social
Responsibility Disclosure on Return of stock at mining companies listed on the
Stock Exchange. The study also includes several control variables such as Debt
Equity Ratio and Price to Book Value. CSR is measured by GRI G4 index whereas
Stock return is measured with annual stock return.
Objects in this study are mining companies listed on the BEI in 2014-2016.
Samples taken by purposive sampling method with companies that meet the
criteria in three years of research are as many as 108 samples. Data were
analyzed by multiple linear regression test. This result shows that the disclosure
of Corporate Social Responsibility has a positive effect on stock Return. In this
study the control variable Debt to Equity Ratio can not be a control variable,
while the PBV can be a control variable.
xi
PENGARUH PENGUNGKAPAN
CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY
TERHADAP
RETURN
SAHAM
(Studi Empiris Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI
Tahun 2014-1016)
Oleh :
Rico Elia Anggajaya 232014601
Saripati
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pengungkapan
Corporate Social Responsibility terhadap Return saham pada perusahaan
pertambangan yang terdaftar di BEI. Penelitian ini juga menyertakan beberapa
variabel kontrol seperti Debt to Equity Ratio dan Price to Book Value. CSR diukur
dengan indeks GRI G4 sedangkan Return saham diukur dengan return saham
tahunan.
Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar
di BEI tahun 2014-2016. Sampel diambil dengan metode purposive sampling
dengan perusahaan yang memenuhi kriteria dalam tiga tahun penelitian adalah
sebanyak 108 sampel. Data dianalisis dengan uji regresi linier berganda. Hasil ini
menunjukan bahwa pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh
positif terhadap Return saham. Dalam penelitian ini variabel kontrol Debt to
Equity Ratio tidak dapat menjadi variabel kontrol, sedangkan Price to Book Value
dapat menjadi variabel kontrol.
xii
KATA PENGANTAR
Corporate Social Responsibility merupakan topik yang menarik untuk
dipelajari karena konsep mengenai Corporate Social Responsibility bisa disebut
juga sebagai pengendalian yang digunakan agar perusahaan memperhatikan
kehidupan sosial atau lingkungan sekitar perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk pertimbangan calon investor dalam
pengambilan keputusan investasi terkait pengungkapan Corporate Social
Responsibility yang dilakukan oleh perusahaan.
Akhir kata, dengan segala keterbatasan yang ada, penulis berharap
penelitian ini dapat melengkapi penelitian-penelitian yang terdahulu serta menjadi
referensi yang baik bagi penelitian yang akan datang. Saran dan kritik sangat
diharapkan oleh penulis untuk dapat memberikan masukan yang membangun dan
berguna bagi penelitian yang lebih baik.
Salatiga, 23 Februari 2018
Penulis
xiii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT...ii
KEASLIAN KARYA TULIS ... iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES...iv
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING...v
LEMBAR PENGESAHAN ... vi
UCAPAN TERIMA KASIH ... vii
HALAMAN MOTTO ... ix
ABSTRACT ... x
SARIPATI ... xi
KATA PENGANTAR ... xii
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xv
PENDAHULUAN ... 1
LANDASAN TEORI ... 5
Teori Stakeholder ... 5
Corporate Social Responsibility ... 5
Pengungkapan Corporate Social Responsibility ... 6
Return Saham ... 7
Pengembangan Hipotesis ... 9
METODA PENELITIAN ... 11
Populasi dan Sampel ... 11
Jenis Data dan Sumber Data ... 11
xiv
Alat Analisis Data ... 13
Pengujian Hipotesis ... 14
HASIL ANALISIS ... 14
Statistik Deskriptif ... 14
Hasil Pengujian Asumsi Klasik ... 16
Pengujian Hipotesis ... 19
Pembahasan ... 20
PENUTUP ... 22
Simpulan ... 22
Keterbatasan ... 22
Saran ... 22
DAFTAR PUSTAKA ... 23
LAMPIRAN ... 25
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kriteria Pemilihan Sampel ... 14
Tabel 2 Statistik Deskriptif ... 15
Tabel 3 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ... 16
Tabel 4 Hasil Pengujian Multikolinearitas ... 17
Tabel 5 Hasil Pengujian Autokorelasi ... 17
Tabel 6 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ... 18
Tabel 7 Hasil Koefisien Determinasi ... 18
Tabel 8 Hasil Uji F ... 19
1 PENDAHULUAN
Corporate Social Responsibility merupakan topik yang menarik untuk
dipelajari karena konsep mengenai CSR bisa disebut juga sebagai pengendalian
yang digunakan agar perusahaan memperhatikan kehidupan sosial atau
lingkungan sekitar perusahaan. Fenomena munculnya CSR, dikarenakan pada saat
perusahaan dalam melakukan aktivitas produksi untuk mendapatkan profit,
perusahaan tersebut menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya,
maka dari itu dengan adanya CSR dapat mengingatkan kepada perusahaan untuk
memperhatikan lingkungan sekitarnya. Konsep CSR muncul saat kesadaran
berkelanjutan jangka panjang pada perusahaan lebih penting daripada keuntungan
yang diperolehnya (Sayidatina, 2011). Tujuan perusahaan mengungkapkan CSR
adalah untuk menunjukkan kepada masyarakat apa saja yang telah dilakukan
perusahaan terkait dengan aktivitas sosial dan efeknya terhadap lingkungan. Maka
CSR menjadi isu penting untuk diperhatikan oleh investor.
Menurut Jogiyanto (2010), investor harus pandai dalam melakukan
pengambilan keputusan yang rasional dalam melakukan investasi. Laporan
tahunan berisi tentang informasi-informasi yang diungkapkan oleh perusahaan,
salah satunya adalah CSR perusahaan. Konsep CSR merupakan sekumpulan
praktik dan kebijakan yang berhubungan dengan nilai-nilai, stakeholder,
penghargaan masyarakat, pemenuhan ketentuan hukum dan lingkungan
(Kurniasari, 2010). Seiring pesatnya perkembangan di bidang ekonomi, penerapan
CSR bertujuan untuk mendorong perusahaan lebih bijak dalam menjalankan
aktivitas bisnisnya agar tidak menimbulkan dampak yang buruk di masyarakat
dan lingkungan hidup, sehingga dunia usaha dapat berkelanjutan dalam
memperoleh manfaat ekonomi (Antariksih, 2012).
Pengungkapan CSR perusahaan bertujuan untuk mengungkapkan kepada
masyarakat bagaimana perusahaan melakukan aktivitas sosialnya dan apakah
dampaknya bagi lingkungan sekitar perusahaan tersebut. Meskipun pengungkapan
CSR akan memberikan dampak pada perusahaan yaitu cost akan tetapi dimasa
mendatang akan memberikan keuntungan yang berlipat (Muid, 2011). CSR ini
2
Terbatas, khususnya Undang-Undang No.40 Pasal 74 Tahun 2007, ayat 1 yang
menyatakan bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan
atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan. Namun beberapa penelitian masih menyebutkan bahwa
CSR adalah pengungkapan secara sukarela (Sayidatina, 2011; Sembiring, 2005).
CSR merupakan salah satu cara untuk menunjukkan bahwa perusahaan tidak
cuma mementingkan shareholders dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. CSR
juga merupakan salah satu strategi perusahaan agar memenuhi kepentingan dan
kebutuhan para stakeholder. Oleh sebab itu, informasi mengenai CSR sangat
dibutuhkan oleh stakeholders. Informasi CSR dapat ditemukan dalam laporan
tahunan yang diterbitkan setiap akhir tahun oleh perusahaan (Muid, 2011).
Menurut Junaedi (2005), laporan tahunan menggambarkan kinerja perusahaan
tentang informasi non keuangan maupun informasi keuangan kepada masyarakat,
calon investor, dan pemerintah. Hal ini akan berdampak pada tingkat
pengembalian atau return di pasar modal.
Meningkatnya kesadaran dan harapan pentingnya CSR dalam Industri
Pertambangan Mineral dan Batubara di Indonesia semakin jelas dengan di
undangkannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara (UU Minerba). Dalam UU Minerba para pemegang IUP
dan IUPK wajib menyusun program pengembangan dan pemberdayaan
masyarakat. Penyusunan program tersebut untuk kemudian akan dikonsultasikan
kepada Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Dalam UU PT,
pengaturan mengenai CSR hanya terdapat dalam 1 (satu) pasal yakni Pasal 74.
Pasal 74 menegaskan perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang
dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan, yang mana kewajiban tersebut dianggarkan dan
diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukandengan
memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Apabila kewajiban tersebut tidak
dijalankan maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya dalam penjelasan pasal tersebut ditegaskan
3
hubungan Perseroan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai,
norma, dan budaya masyarakat.
Return merupakan tingkat pengembalian akan investasi yang ditanamkan
oleh seseorang (Jogiyanto, 2010). Para investor menanamkan modalnya karena
berharap mendapatkan return atau keuntungan yang tinggi atas investasi yang
dilakukan. Apabila kinerja perusahaan baik maka minat investor untuk
berinvestasi di perusahaan tersebut semakin tinggi, dengan kinerja yang baik
diharapkan return yang semakin besar. Dengan demikian, perusahaan harus
menunjukkan kinerja yang baik agar investasi yang dilakukan investor bisa
memberikan keuntungan bagi perusahaan. Salah satunya dengan cara melakukan
akitivitas lingkungan dan kegiatan sosial sebagai bentuk tanggung jawab atau
kepedulian perusahaan dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini sesuai dengan teori
stakeholder.
Teori stakeholder mengungkapkan bahwa pengungkapan CSR perusahaan
dilakukan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan stakeholders. Maka dari itu
perusahaan harus menunjukkan kinerja terbaiknya agar mendapatkan kepercayaan
dari stakeholders. Misalnya investor yang bersedia menanamkan modalnya karena
adanya kepercayaan untuk mendapatkan return yang menguntungkan. Dengan
semakin meningkatnya kesadaran stakeholder maka perusahaan akan berperan
serta dalam peningkatan kesadaran untuk mengungkapkan CSR dalam laporan
keuangan perusahaan atau mendukung kegiatan CSR.
Beberapa penelitian yang menguji tentang pengaruh CSR misalnya
penelitian oleh Muid (2011) meneliti mengenai "Pengaruh Corporate Social
Responsibility terhadap stock return". Sampel yang dipakai adalah perusahaan
industri rawan lingkungan. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa CSR
(environment) tidak memiliki pengaruh terhadap return saham sedangkan CSR
(social) memiliki pengaruh positif terhadap return saham. Hal tersebut sama
seperti yang dinyatakan oleh Sayidatina (2011). CSR (environment) merupakan
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan terkait dengan kepedulian pada
lingkungan sekitarnya. CSR (Social) merupakan pengungkapan tanggung jawab
4
Hasil penelitian oleh Nuzula dan Kato (2010) dengan sampel
perusahaan-perusahaan yang ada di Jepang, menyimpulkan bahwa pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan mendapatkan respon dari investor. Di Indonesia, hasil
penelitian oleh Nurdin dan Cahyandito (2006) menyimpulkan bahwa
pengungkapan dengan tema-tema lingkungan dan sosial dalam laporan tahunan
berpengaruh signifikan terhadap reaksi investor yang diukur menggunakan
volume perdagangan saham dan abnormal return. Hal tersebut sama dengan
penelitian Sayekti dan Ludovicus (2007) yang mengatakan bahwa pelaksanaan
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan memiliki efek positif yang
signifikan terhadap reaksi pasar. Akan tetapi, pada penelitian lain telah
menunjukan hasil yang berbeda, seperti penelitian yang dilakukan oleh Dahlia dan
Veronica (2008), Lorraine (2004). Dahlia menggunakan sampel yang ada di BEI
dan hasilnya adalah tidak ada pengaruh antara pengungkapan CSR terhadap
return saham. Lorraine (2004) menyatakan bahwa pengungkapan CSR terkait
kinerja lingkungan tidak berpengaruh terhadap return saham.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh
Muid (2011). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Muid (2011) adalah
periode yang digunakan. Penelitian Muid (2011) menggunakan periode
2008-2009 sedangkan penelitian ini menggunakan periode 2014-2016 dengan
mengambil data tiga tahun terakhir yang update, selain itu pada penelitian ini
menggunakan sampel perusahaan pertambangan dan menggunakan pengukuran
CSR terbaru sesuai dengan kriteria GRI G4. Alasan digunakannya perusahaan
pertambangan adalah karena perusahaan pertambangan berkaitan langsung dengan
alam atau lingkungan dan akan berdampak pada CSR.
Berdasarkan penjelasan di atas maka perumusan masalah yang muncul
adalah "Apakah terdapat pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility
terhadap return saham?" dan berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap return saham". Hasil
dalam penelitian yang dilakukan diharapkan bisa memberikan manfaat sebagai
5
1. Manfaat Akademis
Diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam
pengembangan ilmu ekonomi, khususnya pada bidang ilmu akuntansi.
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan
perbandingan untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan
pengungkapan Corporate Social Responsibility dan return saham.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Pihak Perusahaan / Manajemen
Diharapkan bisa digunakan sebagai referensi bagi manajemen
perusahaan dalam pengambilan kebijakan mengenai pengungkapan
Corporate Social Responsibility yang akan disajikan dalam laporan
keuangan.
b. Bagi Calon Investor
Diharapkan bisa digunakan sebagai pertimbangan calon investor dalam
pengambilan keputusan investasi terkait pengungkapan CSR yang
6 LANDASAN TEORI
Teori Stakeholder
Teori stakeholder menyatakan bahwa kesuksesan sebuah perusahaan
tergantung pada kemampuannya menyeimbangkan
bermacam-macam kepentingan para stakeholdernya. Apabila perusahaan tersebut mampu
atau dapat menyeimbangkan bermacam-macam kepentingan stakeholdernya
dengan baik dan benar maka perusahaan akan mendapatkan banyak dukungan dari
stakeholdernya dan meningkatkan profit atau kinerjanya dimasa mendatang. Teori
ini berkembang pada tahun 1980-an dan dilatar belakangi oleh keinginan
perusahaaan untuk membangun suatu kerangka kerja yang responsif terhadap
masalah yang dihadapi para manajer saat itu yaitu perubahan lingkungan
(Freeman dan McVea, 2001). Menurut Lako (2011) masyarakat dan lingkungan
merupakan pemangku kepentingan yang utama bagi perusahaan yang harus
diperhatikan.
Menurut Gray, et al. (1986), dukungan stakeholder sangat penting bagi
kelangsungan hidup perusahaan dan akan berdampak pada peningkatan aktivitas
perusahaan. Perusahaan bukan sebuah entitas yang beroperasi hanya demi
kepentingannya sendiri, dan perusahaan harus bisa memberikan keuntungan atau
manfaat bagi stakeholder, agar semua aktivitas perusahaan dapat didukung oleh
stakeholdernya.
Corporate Social Responsibility
Bagi para pelaku ekonomi, CSR adalah suatu hal yang sangat penting
dikarenakan CSR menjadi perhatian dalam segala aspek, mulai dari hubungan
mereka dengan stakeholders perusahaan dan aktivitas perusahaan. Kegiatan sosial
perusahaan ini tidak hanya sebuah cara untuk mencapai hasil ekonomi, namun
juga dalam mengembangkan hubungan baik dengan stakeholders. Dengan
demikian secara tidak langsung dapat menciptakan citra positif bagi perusahaan.
Pelaksanaan Corporate Social Responsibility merupakan hal yang penting karena
berhubungan dengan pembentukan nilai positif bagi perusahaan. Oleh karena itu,
7
sebagai pusat biaya (cost center) melainkan sebagai pusat laba (profit center) di
masa mendatang. Suharto (2008) menyatakan bahwa CSR merupakan komitmen
perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis untuk meningkatkan keuntungan
bagi perusahaan secara finansial dan sosial-ekonomi secara menyeluruh dan
berkelanjutan.
Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Lako (2011) menyatakan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan merupakan salah satu proses mengukur, mencatat, pelaporan, dan
mengungkapkan informasi yang terkait dengan apa saja efek sosial dan
lingkungan dari tindakan-tindakan ekonomi yang dilakukan perusahaan pada
masyarakat dan stakeholder perusahaan.
Pengungkapan CSR adalah sebuah proses komunikasi dari efek sosial dan
lingkungan dari aktivitas ekonomi suatu organisasi terhadap stakeholders dan
masyarakat. Pengungkapan tanggung jawab sosial diukur dengan proksi CSRDI
(Corporate Social Responsibility Disclosure Index) berdasarkan indikator GRI G4
(Global Reporting Initiatives). GRI G4 merupakan jaringan berbasis organisasi
yang mempelopori perkembangan dunia dalam memakai kerangka laporan
keberlanjutan dan berkomitmen untuk terus menerus melakukan perbaikan dan
penerapan di seluruh dunia. Item pengungkapan CSR terdiri dari 3 kategori yaitu
kinerja lingkungan, kinerja sosial dan kinerja ekonomi. Dalam GRI G4 total
indikator kinerja mencapai 91 Indikator.
GRI G4 menyebutkan bahwa dalam menjalankan aktivitas bisnis
perusahaan, pada bagian standar disclosures perusahaan harus bisa menjelaskan
apa saja dampaknya bagi lingkungan, sosial dan ekonomi. Banyak perusahaan
yang sudah melaksanakan aktivitas CSR yang beraup biaya besar, namun
pelaporannya dalam laporan keuangan dan laporan tahunan direksi sangat minim.
Kemauan perusahaan mereformasi pelaporan CSR dan perlakuan akuntansi pada
bagian laporan keuangan membawa dua konsekuensi berikut: pertama,
perusahaan akan menanggung potential costs; dan kedua, perusahaan menikmati
8
benefits, mengurangi perceived risks dan asimetri informasi, dan menjadikan
perusahaan the good corporate citizenship (Gray dkk, 1990 dalam Lako, 2011).
GRI G4, yang diluncurkan pada bulan Mei 2013, merupakan hasil dari
konsultasi ekstensif dengan para pemangku kepentingan serta dialog dengan
ratusan pakar di seluruh dunia, dari berbagai sektor, termasuk perusahaan,
masyarakat sipil, organisasi buruh, akademisi, dan lembaga keuangan. Tujuan G4
adalah untuk membantu pelapor dalam menyusun laporan keberlanjutan
perusahaan yang bermakna dan membantu pelapor dalam membuat pelaporan
keberlanjutan yang bagus dan terukur agar menjadi praktik standar (GRI G4
Guidelines, 2016).
Pedoman GRI G4 terdapat dua standar pengungkapan sustainability
report, yaitu standar umum dan standar khusus. Pengungkapan standar umum
berlaku untuk semua perusahaan yang menyiapkan sustainability report.
Perusahaan harus mengidentifikasi pengungkapan standar umum yang wajib
untuk dilaporkan. Pengungkapan standar umum dibagi menjadi tujuh aspek, yaitu
strategi dan analisis, profil perusahaan, aspek material dan boundary
teridentifikasi, hubungan dengan stakeholder, profil laporan, tata kelola, serta
etika dan integritas (GRI G4 Guildelines, 2016).
Pengungkapan standar khusus pada pedoman GRI G4 dibagi kedalam tiga
kategori, yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial (GRI G4 Guidelines, 2016).
Kategori sosial dibagi kedalam empat subkategori, yaitu praktik ketenagakerjaan
dan kenyamanan bekerja, hak asasi manusia, masyarakat, serta tanggung jawab
atas produk. Sustainability report perusahaan memberikan informasi terkait
dengan aspek material, aspek yang dampaknya diidentifikasi oleh perusahaan.
Aspek material adalah aspek yang mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan,
dan sosial perusahaan secara signifikan, atau yang secara nyata mempengaruhi
penilaian dan pengambilan keputusan stakeholder.
Return Saham
Jogiyanto (2003) menyatakan bahwa hasil dari investasi adalah return.
9
ekspektasi (expected return) merupakan hasil dari investasi. Ang (1997)
mengemukakan bahwa stock return adalah tingkat pengembalian keuntungan
yang dinikmati oleh pemberi modal atas investasi saham yang sudah
dilakukannya. Dari pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa return saham adalah
tingkat pengembalian keuntungan yang diperoleh para investor yang telah
berinvestasi di pasar modal yang berupa return realisasi dan return ekspektasi.
Dengan adanya return yang baik dan keuntungan yang tinggi, akan
meningkatkan motivasi para investor untuk berinvestasi. Apabila tidak ada return,
maka para investor tidak mungkin melakukan investasi. Jadi, dalam hal ini tujuan
utama seseorang melakukan investasi adalah untuk memperoleh return yang
tinggi. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa investor mengharapkan imbalan
atas investasi yang dilakukannya yaitu berupa return. Return atas suatu investasi
dipengaruhi beberapa faktor. Faktor pertama, faktor internal perusahaan seperti
kualitas dan reputasi manajemen, struktur permodalan, struktur hutang
perusahaan, dan pengungkapan CSR. Faktor kedua adalah menyangkut faktor
eksternal, seperti pengaruh kebijakan fiskal dan moneter, perkembangan sektor
industri, dan lain sebagainya (Ang, 1997).
Salah satu hal yang sangat penting untuk menjadi pertimbangan sebelum
menentukan investasi adalah return. Melalui analisis return, kita dapat
menganalisis return diterima pada periode sebelumnya (return historis). Ketika
mendapatkan hasil dari analisis tersebut, kemudian hasil tersebut akan digunakan
untuk menganalisis return yang diharapkan (expected return). Expected return
adalah tingkat pengembalian investasi yang diharapkan seorang investor atas
suatu investasi yang akan diterima di masa datang. Return dari suatu investasi
tergantung pada instrumen investasinya, seperti halnya saham. Return yang kita
dapat dalam berinvestasi saham tidaklah pasti. Namun, beberapa komponen
return pada saham yang memungkinkan investor meraih keuntungan adalah
10 Pengembangan Hipotesis
Corporate Social Responsibility adalah suatu masalah yang sangat penting bagi
para pelaku ekonomi. Kegiatan sosial perusahaan bukan hanya sekedar cara untuk
mencapai manfaat ekonomi, namun juga dapat mengembangkan hubungan baik
dengan stakeholders. Dengan demikian secara tidak langsung dapat menciptakan
citra positif bagi perusahaan. Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan
merupakan salah satu indikator yang erat dalam ruang lingkup sosial. GRI G4
menyebutkan beberapa indikator kinerja sosial yang terdiri dari pengungkapan
masyarakat atau sosial, tanggungjawab produk, dan hak asasi manusia.
Dimanapun perusahaan itu berada tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat
sebagai lingkungan eksternalnya. Dalam sisi aspek sosial, setiap perusahaan wajib
memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat dengan cara
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat disekitarnya. Keselamatan dan
kesejahteraan karyawan juga harus diperhatikan oleh perusahaan. Karena
masyarakat dan karyawan adalah bagian dari stakeholders.
Investor akan bereaksi positif ketika perusahaan mengungkapkan CSR dan
akan bereaksi negatif apabila perusahaan tidak melakukan kegiatan CSR atau
mengungkapkan CSR (Sayidatina, 2011). Semakin tinggi perusahaan dalam
mengungkapkan CSR, ini akan menjadi berita yang bagus bagi investor sehingga
akan berdampak pada peningkatan minat investor untuk berinvestasi, yang pada
akhirnya akan berdampak pada peningkatan hargasaham perusahaan yang
bersangkutan dan menyebabkan meningkatnya return saham. Berdasarkan
deskripsi argumen tersebut dapat dikatakan adanya pengaruh positif antara
pengungkapan CSR terhadap return saham.
Pengungkapan CSR diharapkan memiliki kandungan informasi, sehingga pasar
atau investor akan bereaksi setelah pengumuman itu diterima. Signal positif ini
diharapkan dapat menghasilkan respon positif dari pasar. Reaksi investor menurut
Jogiyanto (2009) dapat diukur dengan menggunakan abnormal return. Adapun
reaksi investor beragam atas sebuah informasi. Informasi yang memberikan
keyakinan atas prospek perusahaan yang bagus di masa yang akan datang akan
11
bahwa pengungkapan informasi CSR dalam laporan tahunan perusahaan
berpengaruh terhadap returnsaham. Semakin baik indikator-indikator yang
diungkapkan dalam laporan perusahaan, makin membuktikan bahwa kinerja
finansial perusahaan baik pula, hal ini akan menarik minat investor untuk
berinvestasi di perusahaan tersebut. Banyaknya investor yang melakukan
penawaran terhadap saham perusahaan tersebut, akan membuat harga saham
perusahaan makin tinggi.
Penelitian oleh Sayidatina (2011) menyatakan bahwa CSR berpengaruh positif
terhadap return saham, dengan variabel kontrol yaitu DER dan PBV juga
berpengaruh dengan return saham. Penelitian oleh (Almilia dan Wijayanto, 2007)
menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan kinerja lingkungan dengan
baik,maka akan mendapatkan respon positif dari investor melalui harga saham
yang tinggi, sedangkan jika kinerja lingkungannya buruk maka akan mendapatkan
respon yang negatif dan investor akan ragu untuk melakukan investasi
diperusahaan tersebut.
Salah satu penelitian di Jepang yang dilakukan oleh Nuzula dan Kato (2010)
menyatakan bahwa dengan adanya pengungkapan CSR yang dilakukan
perusahaan akan mendapatkan respon positif dari investor dan di Indonesia,
penelitian yang dilakukan Nurdin dan Cahyandito (2006) menyimpulkan
bahwa CSR sangat berpengaruh signifikan terhadap reaksi investor yang diukur
dengan abnormal return dan volume perdagangan saham. Hal tersebut sama
dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Sayekti dan Ludovicus (2007).
Sehingga hipotesis penelitian yang dikemukakan adalah sebagai berikut:
H1: Pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh positif
12 METODA PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2016.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive
sampling, yaitu metode pemilihan sampel atas dasar kesesuaian karakteristik
dengan kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya.
Kriteria-kriteria yang digunakan untuk melakukan pemilihan sampel
yaitu:
1. Data perusahaan yang lengkap untuk penelitian, yaitu data untuk CSR dan
return saham.
2. Laporan keuangan yang menggunakan mata uang Rupiah.
Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yang bersumber dari laporan tahunan yang telah diaudit dan dipublikasikan.
Datanya adalah pengungkapan CSR yang ada di dalam laporan tahunan periode
2014-2016 yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.
Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan variabel, yaitu:
Variabel Independen
Variabel independen pada penelitian ini adalah pengungkapan
Corporate Social Responsibility yang akan diukur dengan banyaknya
pengungkapan masing-masing perusahaan. CSR sendiri dapat diukur
dengan menggunakan Corporate Social Responbility Disclosure Index
(CSRDI). CSRDI sendiri dapat dihitung dengan memberi nilai 1 untuk item
CSR yang diungkapkan dan 0 untuk yang tidak diungkapkan. Rumus
13
CSRIj = ∑ Xij nj
Keterangan:
CSRIj = Corporate Social Responsibility Disclosure Index Perusahaan
nj = jumlah item untuk perusahaan j, nj ≤ 91
Xij = dummy variable: 1 = jika item 1 diungkapkan, 0 = jika item 1
tidak diungkapkan. Dengan demikian, 0 ≤ CSRIj ≤ 1
Variabel Dependen
Variabel dependen pada penelitian ini adalah return saham yang
dihitung dengan rumus: (Muid, 2011)
Rit = Pit - Pit-1
Pit-1
Keterangan:
Rit = Return saham i pada periode t
Pit = Harga saham i pada periode t
Pit-1 = Harga saham i pada periode t-1
Variabel Kontrol
Dalam penelitian ini menambahkan Variabel Kontrol yaitu DER
dan PBV. Alasan digunakannya DER dan PBV sebagai kontrol adalah untuk
melihat apakah hutang perusahaan lebih besar dibandingkan dengan ekuitas
perusahaan dan apakah harga pasar saham meningkat atau tidak yang
berkaitan dengan CSR.
DER dan PBV dihitung dengan rumus:
1. DER (Debt to Equity Ratio)
DER merupakan rasio hutang terhadap total ekuitas dan dihitung
dengan rumus:
14
2. PBV (Price to Book Value)
PBV merupakan rasio harga saham terhadap nilai buku, dan dapat
dihitung dengan rumus:
PBV = Harga Pasar Saham / Nilai Buku Per Lembar Saham
Alat Analisis Data Uji Asumsi Klasik
Karena penelitian ini dalam mengolah data menggunakan uji regresi, maka
sebelumnya perlu dilakukan uji asumsi klasik untuk melihat apakah model regresi
tersebut layak dipakai (Ghozali, 2013).
a. Normalitas.
Uji normalitas dilakukan dengan uji kolmogorov-smirnov terhadap
unstandardized residual hasil regresi. Jika nilai signifikansi < 0.05 maka
data tidak normal. Jika nilai signifikansi > 0.05 maka data normal.
b. Multikolinearitas.
Pendeteksiannya dilakukan dengan tolerance value dan VIF, jika tolerance
value > 0.10 dan VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinieritas.
Pengujiannya dilakukan dengan menggunakan uji regresi linear.
c. Autokorelasi.
Uji auto korelasi dideteksi menggunakan Durbin-Watson Statistic test. Cara
mengetahui tidak terjadi masalah autokorelasi apabila hasil perhitungan dari
Durbin-Watson berada di antara dU dan 4-dU. Jika terkena autokorelasi
maka dapat dilakukan pengobatan dengan cara transformasi data menjadi
data Log. atau LN.
d. Heteroskedastisitas.
Uji heteroskedastisitas di deteksi menggunakan Glejser Test. Cara
mengetahui tidak terjadi masalah heterokedastisitas apabila nilai signifikasi
> 0.05. Jika terjadi heteroskedastisitas maka dapat dilakukan transformasi
15 Pengujian Hipotesis
Y = α+ β1X1 + β2X2+ β3X3+ e
Keterangan:
Y = Return saham
α = konstanta
β1-3 = koefisien regresi
X1 = tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility
X2 = DER
X3 = PBV
e = error
Kriteria pengujian:
a. Ho diterima jika Sig. t > 0,05
b. Ho ditolak jika Sig. t < 0,05
HASIL ANALISIS Statistik Deskriptif
Pada bagian ini akan dibahas mengenai statistik deskriptif pada
penelitian ini. Data pada penelitian ini berjumlah 108 observasi dan berikut ini
adalah hasil sebagai berikut:
Tabel 1
Kriteria Pemilihan Sampel
No Keterangan 2014 2015 2016
1. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI 39 43 45
2. Laporan Keuangan tidak lengkap (2) (6) (6)
3. Laporan Keuangan tidak dalam Rupiah (1) (1) (3)
16 Tabel 2 Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Rit 108 -1,00 1,26 -0,0631 0,48437
DER 108 -433,36 14,32 -3,0905 41,91451
PBV 108 -52,49 15,25 1,0758 5,67291
CSR 108 0,22 0,46 0,2914 0,06327
Sumber: Data Sekunder yang Diolah (2017)
Berdasarkan pada Tabel 2 dapat diketahui bahwa untuk Rit memiliki
nilai minimum sebesar 1,00 dan maksimum 1,26 serta nilai ratarata sebesar
-0,0631 serta standar deviasi 0,48437 yang artinya rata-rata perusahaan pada
penelitian ini memiliki rata-rata tingkat pengembalian yang mengalami
kerugian sebesar 6,31%.
Sedangkan untuk DER memiliki rata-rata -3,0905 dengan nilai
minimum -433,36 dan nilai maksimum 14,32 serta standar deviasi sebesar
41,91451. Perusahaan memiliki nilai rata-rata DER sebesar -3,0905. Artinya
perbandingan antara total hutang dan total ekuitas pada perusahaan sebanyak
3,0905 kali.
PBV perusahaan memiliki nilai rata-rata sebesar 1,0758 dengan
standar deviasi 5,67291 serta nilai minimum -52,49 dan maksimum 15,25.
Rata-rata PBV perusahaan sampel sebesar 1,0758. Artinya perbandingan
antara harga saham dengan nilai buku saham sebanyak 1,0758 kali.
Sedangkan untuk variabel CSR perusahaan sampel memiliki nilai
minimum sebesar 0,22 dan nilai maksimum 0,46 serta nilai rata-rata sebesar
0,2914 yang artinya perusahaan memiliki pengungkapan CSR 29,14% dari
17 Hasil Pengujian Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik pada penelitian ini dilakukan dengan uji normalitas,
multikolinearitas, autokorelasi dan uji heteroskedastisitas:
a. Uji Normalitas
Untuk pengujian normalitas data pada penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan uji Kolmogorov Sminov dengan hasil sebagai
berikut:
Tabel 3
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Unstandardized
Sumber: Data Sekunder yang Diolah (2017)
Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa ternyata hasil
pengujian untuk normalitas dapat dilihat dari nilai Kolmogorov-Smirnov
sig. sebesar 0,200 > 0,05 dapat dikatakan bahwa data pada penelitian ini
normal.
b. Uji Multikolinearitas
Adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah antar variabel
independen terjadi korelasi atau tidak. Untuk mengetahui ada tidaknya
multikolinearitas maka dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation
Factor) dan Tolerance. Jika nilai VIF < 10 dan Tolerance > 0,1, maka
18 Tabel 4
Hasil Pengujian Multikolinearitas
Model
Sumber: Data Sekunder yang Diolah (2017)
Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa ternyata hasil
pengujian untuk multikolinearitas memiliki nilai Tolerance untuk
masing-masing variabel independen > 0,1 dan untuk nilai VIF < 10 sehingga dapat
dikatakan tidak terjadi multikolinearitas pada penelitian ini.
c. Uji Autokorelasi
Untuk mengetahui adanya autokorelasi dalam suatu model regresi
dilakukan dengan uji Durbin-Watson (DW) hasilnya adalah sebagai
berikut:
Tabel 5
Hasil Pengujian Autokorelasi
Model R
1 0,380a 0,145 0,120 0,45436 1,994
a. Predictors: (Constant), PBV, CSR, DER
b. b. Dependent Variable: Rit
Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa ternyata hasil
pengujian untuk autokorelasi sebesar 1,994 berada diantara 1,7437 (dU)
19
d. Uji Heteroskedastisitas
Dalam penelitian ini untuk menguji heterokedastisitas digunakan uji
Glejser. Dalam uji Glejser, nilai mutlak residual ( |u| ) diregresikan dengan
variabel independen. Berikut ini adalah hasil pengujiannya:
Tabel 6
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Model
Sumber: Data Sekunder yang Diolah (2017)
Berdasarkan pada Tabel 6 dapat diketahui bahwa ternyata hasil pengujian
heteroskedastisitas untuk masing-masing variabel independen memiliki
nilai signifikansi di atas 0,05 sehingga dengan demikian dapat dikatakan
tidak terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 7
Hasil Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjusted R Square
1 0,380a 0,145 0,120
a. Predictors: (Constant), PBV, CSR, DER
b. Dependent Variable: Rit
Dari tabel 7 diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,12
artinya variabel independen mempengaruhi dependen sebesar 12% sedangkan
20
Dari tabel 8 diketahui bahwa nilai signifikansi F sebesar 0,001 < 0,05
artinya variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel
dependen atau dengan kata lain model fit.
Pengujian Hipotesis
Setelah semua asumsi terpenuhi, maka berikutnya adalah melakukan
pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen (CSR). Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji t
dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 9
Sumber: Data Sekunder yang Diolah (2017)
Dari Tabel 9 diketahui ternyata nilai signifikansi t untuk variabel CSR
adalah sebesar 0,003 < 0,05 sehingga artinya hipotesis pertama pada penelitian ini
diterima. Nilai koefisien regresi sebesar +2,140 menunjukkan pengaruhnya
21
return saham perdana. Artinya semakin tinggi pengungkapan CSR akan semakin
tinggi return saham perusahaan yang bersangkutan.
Sedangkan untuk variabel kontrol DER pengaruhnya tidak signifikan
karena nilai signifikansi sebesar 0,130 > 0,05 dan untuk PBV nilai signifikansinya
0,025 < 0,05. Artinya DER tidak dapat menjadi variabel kontrol, tetapi PBV dapat
menjadi variabel kontrol.
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa nilai nilai signifikansi t untuk
variabel CSR adalah sebesar 0,003 < 0,05 sehingga hipotesis pertama pada
penelitian ini diterima. Nilai koefisien regresi sebesar +2,140 menunjukkan
pengaruhnya bernilai positif. Jadi terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
pengungkapan CSR terhadap return saham perusahaan. Artinya semakin tinggi
pengungkapan CSR akan semakin tinggi return saham perusahaan yang
bersangkutan. Jadi semakin tinggi CSR menunjukkan bahwa perusahaan tersebut
melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial lebih baik kepada masyarakat
atau publik sehingga ini menjadi good news dan akhirnya berdampak pada harga
saham dan return sahamnya, dengan demikian dapat dikatakan ada pengaruh
positif antara CSR terhadap return saham.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Muid (2011) yang menyatakan
bahwa hanya variabel CSR (social) secara parsial berpengaruh positif terhadap
return saham, sedangkan variabel CSR (environment) tidak berpengaruh terhadap
return saham. Secara bersama – sama dengan menggunakan variabel kontrol baik variabel environment dan social berpengaruh positif terhadap return saham.
Sayidatina (2011) yang menyatakan bahwa CSR berpengaruh positif terhadap
return saham. Penelitian oleh Sayidatina (2011) menyatakan bahwa CSR
berpengaruh positif terhadap return saham. Penelitian oleh Almilia dan Wijayanto
(2007) menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan kinerja lingkungan
dengan baik,maka akan mendapatkan respon positif dari investor melalui harga
saham yang tinggi, sedangkan jika kinerja lingkungannya buruk maka akan
22
investasi diperusahaan tersebut. Salah satu penelitian di Jepang yang dilakukan
oleh Nuzula dan Kato (2010) menyatakan bahwa dengan adanya pengungkapan
CSR yang dilakukan perusahaan akan mendapatkan respon positif dari investor
dan di Indonesia, penelitian yang dilakukan Nurdin dan Cahyandito (2006)
menyimpulkan bahwa CSR sangat berpengaruh signifikan terhadap reaksi
investor yang diukur dengan abnormal return dan volume perdagangan saham.
Hal tersebut sama dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Sayekti dan
Ludovicus (2007), namun tidak sama dengan penelitian Dahlia dan Veronica
(2008) yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara pengungkapan CSR
terhadap return saham. Lorraine (2004) menyatakan bahwa pengungkapan CSR
terkait kinerja lingkungan tidak berpengaruh terhadap return saham.
Sedangkan untuk variabel kontrol DER pengaruhnya tidak signifikan karena
nilai signifikansi sebesar 0.130 > 0.05 dan nilai koefisien regresi sebesar -0.004
sedangkan untuk variabel kontrol PBV nilai signifikansinya 0,025 < 0,05. Artinya
DER tidak dapat dipertimbangkan sebagai variabel kontrol, hal ini dimungkinkan
DER bukan variabel yang dipertimbangkan oleh investor ketika berinvestasi.
23 PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan pada hasil analisis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap
return saham. Sedangkan untuk variabel kontrol, hanya PBV yang bisa menjadi
variabel kontrol dalam pengaruh pengungkapan CSR terhadap return saham,
sedangkan untuk DER tidak bisa menjadi variabel kontrol.
Keterbatasan
Adapun keterbatasan pada penelitian ini adalah:
1. Indeks pengungkapan CSR yang digunakan sebagai ukuran besarnya
pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan perusahaan
sampel cenderung bersifat subyektif. Hal ini terjadi karena adanya
perbedaan sudut pandang dari masing-masing pembaca dalam melihat
pengungkapan tanggung jawab sosial yang diungkapkan perusahaan.
2. Terjadinya inflasi dan bencana alam menyebabkan naik atau turunnya
harga saham yang bisa berubah setiap saat dan akan mempengaruhi hasil
dari perhitungan dalam setiap penelitian yang telah dilakukan.
3. Informasi CSR yang digunakan dalam penelitian ini hanya yang ada di
laporan keuangan tahunan saja.
Saran
Saran yang dapat dikemukakan pada penelitian ini adalah:
1. Pengukuran Indeks CSR harus terus mengikuti perkembangan yang ada
dari berbagai badan internasional yang terkait dengan CSR dan
disesuaikan dengan keadaan di Indonesia.
2. Disarankan dalam penelitian berikutnya bisa menggunakan variabel selain
return saham. misalnya ukuran perusahaan, profitabilitas, dan Earning
Response Coeffcient.
3. Disarankan dalam penelitian berikutnya bisa mencari informasi CSR yang
24 DAFTAR PUSTAKA
Almilia, L. Spica. dan D. Wijayanto. 2007. Pengaruh Environmental Performance Dan Environmental Disclosure Terhadap Economical Performance. Proceedings The 1st Accounting Confrence, Depok, 7-9 November 2007. pp. 1-23.
Ang, R. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia.Jakarta:Media Staff. Indonesia
Antariksih, S. 2012. Implementasi CSR (Corporate Social Responsibility) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Oleh PT. Telkom Tbk. Solo.Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Chariri dan Ghozali, Achmad. 2007. Teori Akuntansi. Yogyakarta: ANDI.
Dahlia, Lely, dan Sylvia Veronica Siregar. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak
Freeman, R.E. dan J. McVea. 2001. “A Stakeholder Approach to Strategic Management”.http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=26351 1. SSRN
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Ketujuh. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
GRI G4 Guidelines, 2016. Global Reporting Initiatives.
Gray, et. al. 1986. Corporate Social and Environmental Reporting: A Review of Literature and a Longitudinal Study of UK Disclosure. Accounting, Audiitng, and Accountability Journal, Vol.8 No 2: 47-76.
Hardiningsih, Pancawati, L. Suryanto, A. Chariri. 2002. Faktor Fundamental Dan Resiko Ekonomi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Di Bursa Efek, Jakarta: Studi Kasus Basic Industry & Chemical. Jurnal Bisnis dan Strategi, Vol 8
Jogiyanto, H. 2003. Teori Portofollio dan Analisis Investasi, Edisi kelima. Yogyakarta: BPEE
25
Junaedi,D. 2005. Dampak Tingkat Pengungkapan Informasi Perusahaan terhadap volume perdagangan dan return saham: Penelitian Empiris pada perusahaan-perusahaan yang tercatat di BEJ. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 2 (2): 1-28.
Kurniasari, D. 2010. Hubungan Antara Persepsi Corporate Social Responsibility (CSR) Dengan Sikap Masyarakat Terhadap Eksistensi Perusahaan.
Lako, A. 2011. Dekonstruksi CSR dan Re3formasi Paradigma Bisnis Dan Akuntansi. Jakarta: Erlangga.
Lorraine. 2004. Corporate Social Responsibility A Study of Four Successful Vermont. Journal Accounting, 1 (2): 58-62.
Muid, D. 2011. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Stock Return (Studi Empiris Perusahaan yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2009). Fokus Ekonomi, Vol. 6 No. 1 Juni 2011 : 105 – 121
Nurdin, E. dan Cahyandito, M. 2006. Pengaruh Kualitas Pengungkapan Sosial dan Lingkungan dalam Laporan Tahunan terhadap Reaksi Investor. Jurnal Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran
Nuzula, N.F dan Kato, M. 2010. Quantitative Relations between Corporate
Social Responsibility Activity and Share Price: Introducing “Nila” Unit.
Research Journal of Internatıonal Studıes-Issue, 146
Sayekti, Y. dan L. S. Wondabio. 2007.“Pengaruh CSR Disclosure terhadap Earning Response Coefficient (Suatu Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Makalah disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi IX,
Sayidatina, K. 2011. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Stock Return (Studi Empiris Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008-2009). Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. .
Sembiring, E.R. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung JawabSosial:Study Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi VIII.
Suharto, E. 2008. Corporate Social Responsibility: What is and Benefit for Corporate makalah yang disajikan pada Seminar Dua Hari, Corporate Social Responsibility: Strategy, Management and Leadership, Intipesan, Hotel Aryaduta Jakarta
26
LAMPIRAN I
Tabel 1
91 Indikator berdasarkan GRI G4 KATEGORI EKONOMI
-Kinerja Ekonomi EC1 Nilai Ekonomi langsung dihasilkan dan didistribusikan.
EC2 Implikasi finansial dan risiko serta peluang lainnya kepada kegiatan organisasi karena perubahan iklim.
EC3 Cakupan kewajiban organisasi atas imbalan. EC4 Bantuan finansial yang diterima dari
pemerintah.
-Keberadaan Pasar EC5 Rasio upah standar pegawai pemula (entry level) menurut gender dibandingkan dengan upah minimum regional di lokasi-lokasi operasional yang signifikan.
EC6 Perbandingan manajemen senior yang dipekerjakan dari masyarakat lokal dioperasi yang signifikan.
-Dampak Ekonomi Tidak Langsung
EC7 Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur dan jasa yang diberikan. EC8 Dampak ekonomi tidak langsung yang
signifikan, termasuk besarnya dampak. -Praktir Pengadaan EC9 Perbandingan dari pemasok lokak
operasional yang signifikan.
KATEGORI LINGKUNGAN
-Bahan EN1 Bahan yang digunakan berdasarkan berat
dan volume.
EN2 Presentase bahan yang digunakan yang merupakan bahan input daur ulang.
-Energi EN3 Konsumsi energi dalam organisasi.
EN4 Konsumsi energi diluar organisasi. EN5 Intensitas energi.
EN6 Pengurangan konsumsi energi.
-Air EN7 Konsumsi energi diluar organisasi.
EN8 Total pengambilan air berdasarkan sumber. EN9 Sumber air yang secara signifikan
27
EN10 Persentase dan total volume air yang didaur ulang dan digunakan kembali.
-Keanekaragaman Hayati
EN11 Lokasi-lokasi operasional yang dimiliki, disewa, dikelola didalam, atau yang berdekatan dengan kawasan lindung dan kawasan dengan keanekaragaman hayati tinggi diluar kawasan lindung.
EN12 Uraian dampak signifikan kegiatan, produk, dan jasa terhadap keanekaragaman hayati tinggi diluar kawasan lindung dan kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi dikawasan lindung.
EN13 Habitat yang dilindungi dan dipulihkan.
KATEGORI LINGKUNGAN
-Keanekaragaman Hayati
EN14 Jumlah total spesies dalam IUCN RED LIST dan spesies dalam daftar spesies yang dilindungi nasional dengan habitat ditempat yang dipengaruhi operasional, berdasarkan tingkat risiko kepunahan.
-Emisi EN15 Emisi gas rumah kaca (GRK) langsung
(Cakupan 1).
EN16 Emisi gas rumah kaca (GRK) energi tidak langsung (Cakupan 2).
EN17 Emisi gas rumah akca (GRK) tidak langsung lainnya.
EN18 Intensitas emisi gas rumah kaca (GRK). EN19 Pengurangan emisi gas rumahkaca (GRK). EN20 Emisi bahan perusak ozon (BPO).
EN21 , ,dan emisi udara signifikan lainnya.
-Efluen dan Limbah EN22 Total air yang dibuang berdasarkan kualitas dan tujuan.
EN23 Bobot total berdasarkan jenis dan metode pembuangan.
EN24 Jumlah dan volume total tumpahan signifikan.
28
atau diolah dan persentase limbah yang diangkut untuk pengiriman internasional. EN26 Identitas, ukuran dan status lindung, dan
nilai keanekaragaman hayati dari badan air dan habitat terkait yang secara signifikan terkena dampak dari pembuangan dan air limpasan dari oganisasi
-Produk dan Jasa EN27 Tingkat mitigasi dampak terhadap dampak lingkungan produk dan jasa.
EN28 Persentase produk yang terjual dan
kemasannya yang direklamasikan menurut kategori.
-Kepatuhan EN29 Nilai moneter denda yang signifikan dan
jumlah total sanksi non-moneter atas ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan lingkungan.
-Transportasi EN30 Dampak lingkungan signifikan dari
pengakutan produk dan barang lain serta untuk operasional organisasi dan
pengangkutan tenaga kerja.
-Lain-lain EN31 Total pengeluaran dan investasi
perlindungan lingkungan berdasarkan jenis. -Asesmen Pemasok atas
Lingkungan
EN32 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria lingkungan. EN33 Dampak lingkungan negatif signifikan
aktual dan potensial dalam rantai pasikan dan tindakan yang diambil.
-Mekanisme Pengaduan Masalah Lingkungan
EN34 Jumlah pengaduan tentang dampak lingkungan yang diajukan, ditangani dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi.
KATEGORI SOSIAL
Sub Kategori : Praktik Ketenagakerjaan dan Kenyamanan Bekerja
-Kepegawaian LA1 Jumlah total dan tingkat perekrutan
karyawan baru dan turnover karyawan menurut kelompok umur, gender dan wilayah.
29
lokasi operasi yang signifikan. LA3 Tingkat kembali bekerja dan tingkat
resistensi setelah cuti melahirkan, menurut gender.
-Hubungan Industrial LA4 Jangka waktu minimum pemberitahuan mengenai perubahan operasional, termasuk apakah hal tersebut tercantum dalam perjanjian bersama.
-Kesehatan dan Keselamatan Kerja
LA5 Persentase total tenaga kerja yang diwakili dalam komite bersama formal manajemen pekerja yang membantu mengawasi dan memberikan saran program kesehatan dan keselamatan kerja.
LA6 Jenis dan tingkat cedera, penyakit akibat kerja, hari hilang dan kemangkiran serta jumlah total kematian akibat kerja, menurut daerah dan gender.
LA7 Pekerjaan yang sering terkena atau beresiko tinggi terkena penyakit yang terkait dengan pekerjaan mereka.
LA8 Topik kesehatan dan keselamatan tercakup dalam perjanjian formal serikat pekerja. -Pelatihan dan
Pendidikan
LA9 Jam pelatihan rata-rata pertahun
perkaryawan menurut gender, dan menurut kategori karyawan.
LA10 Program untuk manajamen keterampilan dan pembelajaran seumur hidup yang mendukung keberlanjutan kerja karyawan dan membantu mereka mengelola purna bakti.
LA11 Persentase karyawan yang menerima review kinerja dan pengembangan karir secara regular menurut gender dan kategori karyawan.
-Keberagaman dan Kesetaraan Peluan
LA12 Komposisi badan tata kelola dan pembagian karyawan perkategori karyawan menurut gender, kelompok usia, keanggotaan kelompok minoritas dan indikator keberagaman lainnya.
30
Perempuan dan Laki-Laki
perempuan terhadap laki-laki menurut kategori karyawan, berdasarkan lokasi operasional yang signifikan
-Asesmen Pemasok Terkait Praktik Ketenaga Kerjaaan
LA14 Persentase penapisan pemasok abru menggunakan praktik ketenagakerjaan. LA15 Dampak negatif aktual dan potensial yang
signifikan terhadap praktik ketenagakerjaan rantai pasokan dan tindakan yang diambil. LA16 Jumlah pengaduan tentang praktik
ketenagakerjaan yang diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui pengaduan resmi.
KATEGORI SOSIAL Sub Kategori : Hak Asasi Manusia
-Investasi HR1 Jumlah total dan persentase perjanjian dan
kontrak investasi yang signifikan yang menyertakan klausul terkait hak asasi manusia atau penapisan berdasarkan hak asasi manusia.
HR2 Jumlah waktu pelatihan karyawan tentang kebijakan/prosedur HAM terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan operasi. -Non Diskriminasi HR3 Jumlah total insiden diskriminasi dan
tindakan korektif yang diambil. -Kebebasan Berserikat
dan Perjanjian Kerja Bersama
HR4 Operasi pemasok teridentifikasi yang mungkin melanggar atau beresiko tinggi melanggar hak untuk melaksanakan kebebasan berseikat dan perjanjian kerja bersama dan tindakan yang diambil untuk mendukung hak-hak tersebut.
-Pekerja Anak HR5 Operasi dan pemasok yang diidentifikasi beresiko tinggi melakukan eksploitasi pekerja anak dan tindakan yang diambil untuk berkontribusi dalam penghapusan pekerja anak yang efektif.
-Pekerja Paksa atau Wajib Kerja
HR6 Operasi dan pemasok diidentifikasi beresiko tinggi melakukan pekerja paksa atau wajib kerja dan tindakan untuk berkontribusi dalam penghapusan segala bentuk pekerja paksa atau wajib kerja.
31
dalam kebijakan atau prosedur HAM di organisasi yang relevan dengan operasi.
-Hak Adat HR8 Jumlah total insiden pelanggaran yang
melibatkan hak-hak masyarakat adat dan tindakan yang diambil.
-Asesmen HR9 Jumlah total dan persentase operasi yang
telah melakukan review atau asesmen dampak hak asasi manusia.
-Asesmen Pemasoka atas Hak Asasi Manusia
HR10 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria HAM.
HR11 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap HAM dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil. -Mekanisme Pengaduan
Masalah Hak Asasi Manusia
HR12 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap HAM yang diajukan, ditangani dan
diselesaikan melalui pengaduan formal.
KATEGORI SOSIAL Sub Kategori : Masyarakat
-Masyarakat Lokal SO1 Persentase operasi dengan pelibatan masyarakat lokal, dampak dan pengembangan.
SO2 Operasi dengan dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap
masyarakat lokak.
-Anti Korupsi SO3 Jumlah total dan persentase operasi yang dinilai terhadap risiko terkait dengan korupsi dan risiko signifikan yang teridentifikasi.
SO4 Komunikasi dan pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur anti korupsi. SO5 Insiden korupsi terbukti dan tindakan yang
diambil.
-Kebijakan Publik SO6 Nilai total kontribusi politik berdasarkan negara dan penerima manfaat.
-Anti Persaingan SO7 Jumlah total tindakan hukum terkait anti persaingan, anti-trust, serta praktik monopoli dan hasilnya.
-Kepatuhan SO8 Nilai moneter denda yang signifikan dan
32
dan peraturan. -Asesmen Pemasok atas
Dampak Terhadap Masyarakat
SO9 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria untuk dampak terhadap masyarakat.
SO10 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan terhadap masyarakat dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil.
-Mekanisme Pengaduan Dampak Terhadap Masyarakat
SO11 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap masyarakat yang diajukan, ditangani dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi.
KATEGORI SOSIAL
Sub Kategori : Tanggungjawab dan Produk
-Kesehatan
Keselamatan Pelanggan
PR1 Persentase kategori produk dan jasa yang signifikan dampaknya terhadap kesehatan dan keselamatan yang dinilai untuk peningkatan.
PR2 Total jumlah insiden ketidakpatuhan
terhadap peraturan dan koda sukarela terkait dampak kesehatan dan keselamatan dari produk dan jasa sepanjang daur hidup, menurut jenis hasil.
-Pelabelan Produk dan Jasa
PR3 Jenis Informasi produk dan jasa yang diharuskan oleh prosedur organisasi terkait dengan informasi dan pelabelan produk dan jasa yang signifikan harus mengikuti
informasi sejenis.
PR4 Jumlah total insiden ketidakpatuhan
terhadap peraturan dan koda sukarela terkait informasi dan pelabelan produk dan jasa, menurut jenis hasil.
PR5 Hasil survei untuk mengukur kepuasan pelanggan.
-Komunikasi Pemasaran PR6 Penjualan produk yang dilarang atau disengketakan.
33
dengan pelanggaran pribasi pelanggan dan hilangnya data pelanggan.
-Kepatuhan PR9 Nilai moneter denda yang signifikan atas
34
LAMPIRAN II
DAFTAR PERUSAHAAN
No Perusahaan Kode Nama Perusahaan
1 ADRO ADARO ENERGY
2 ARII Atlas Resources
3 ATPK Bara Jaya Internasional
4 BRAU Berau Coal Energy
5 BSSR Baramulti Suksessarana
6 BUMI Bumi Resources
13 ITMG Indo Tambangraya Megah
14 KKGI Resource Alam Indonesia
15 MBAP PT. Mitrabara Adiperdana
16 MYOH Samindo Resources
17 PKPK Perdana Karya Perkasa
18 PTBA Bukit Asam
27 MEDC Medco Energi Internasional
28 RUIS Radiant Utama Interinsco
29 ANTM Aneka Tambang
30 CITA Cita Mineral Investindo
31 CKRA Cakra Mineral
32 DKFT Central Omega Resources
33 INCO Vale Indonesia
34 PSAB J RESOURCES ASIA PASIFIK
35 TINS PT. Timah
36 CTTH Citatah
37 SMRU SMR Utama
35
3 Bara Jaya Internasional -0.2259 -0.0718 -1.0000
4 Berau Coal Energy -0.6613 - -
5 Baramulti Suksessarana 0.1277 -0.3019 0.2703
6 Bumi Resources -0.7333 -0.3750 0.3600
13 Indo Tambangraya Megah -0.4605 -0.6276 1.9476
14 Resource Alam Indonesia -0.5098 -0.5821 2.5714
15 PT. Mitrabara Adiperdana 0.0480 -0.1390 0.3027
16 Samindo Resources -0.0653 0.1463 0.2000
17 Perdana Karya Perkasa 0.0233 -0.4318 0.0800
18 Bukit Asam 0.2255 -0.6036 1.7624
27 Medco Energi Internasional 0.0704 -0.7908 0.6604
28 Radiant Utama Interinsco -0.9482 -0.0092 0.0977
29 Aneka Tambang 0.1920 -0.6488 1.8503
30 Cita Mineral Investindo 1.4103 0.0000 -0.0426
31 Cakra Mineral -0.0744 -0.7487 0.3600
32 Central Omega Resources 0.0447 0.0000 -0.1587
36
LAMPIRAN IV
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY INDEX PERUSAHAAN
No Nama Perusahaan CSR Index
2014 2015 2016
1 ADARO ENERGY 0.40659 0.42857 0.43956
2 Atlas Resources 0.32967 0.31868 0.36264
3 Bara Jaya Internasional 0.35165 0.34066 0.36264
4 Berau Coal Energy 0.29670 - -
5 Baramulti Suksessarana 0.39560 0.28571 0.34066
6 Bumi Resources 0.23077 0.38462 0.41758
7 Bayan Resources 0.39560 0.25275 0.26374
8 Darma Henwa 0.29670 0.43956 0.39560
9 Delta Dunia Makmur 0.32967 0.27473 0.29670
10 Golden Energy Mines 0.24176 0.32967 0.34066
11 Garda Tujuh Buana 0.31868 0.25275 -
12 Harum Energy 0.27473 0.31868 0.25275
13 Indo Tambangraya Megah 0.36264 0.26374 0.34066
14 Resource Alam Indonesia 0.23077 0.36264 0.27473
15 PT. Mitrabara Adiperdana 0.28571 0.32967 0.40659
16 Samindo Resources 0.35165 0.27473 0.25275
17 Perdana Karya Perkasa 0.25275 0.32967 0.32967
18 Bukit Asam 0.26374 0.25275 0.37363
19 Petrosea 0.27473 0.32967 0.28571
20 GOLDEN EAGLE ENERGY 0.24176 0.28571 0.23077
21 Toba Bara Sejahtra 0.23077 0.31868 0.32967
22 Ratu prabu Energi 0.29670 0.29670 0.26374
23 Benakat Integra 0.32967 0.31868 0.25275
24 Elnusa 0.27473 0.29670 0.34066
25 Energi Mega Persada 0.23077 0.30769 0.34066
26 Surya Esa Perkasa 0.46154 0.24176 0.24176
27 Medco Energi Internasional 0.25275 0.46154 0.27473
28 Radiant Utama Interinsco 0.21978 0.26374 0.45055
29 Aneka Tambang 0.23077 0.28571 0.24176
30 Cita Mineral Investindo 0.25275 0.24176 0.23077
31 Cakra Mineral 0.23077 0.24176 0.21978
32 Central Omega Resources 0.28571 0.25275 0.25275
33 Vale Indonesia 0.21978 0.23077 0.25275
34 J RESOURCES ASIA PASIFIK 0.26374 0.24176 0.26374
35 PT. Timah 0.27473 0.21978 0.24176
36 Citatah 0.25275 0.25275 0.21978
37 SMR Utama - 0.26374 0.25275