• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah filsafat Hakikat pengetahuan Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah filsafat Hakikat pengetahuan Indonesia"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah fllaaaa

Hakikaa pengeaahuan

Dilulun

O

L

E

H

(2)

BAB I

mengenal pula aneka keterangan serba ghaib yang tidak mungkin diuji sahnya untuk menjelaskan rangkaian pristiwa yang masih berada diluar jangkauan pemahamannya.1[1]

Terlepas dari berbagai macam pengelompokan atau pembagian dalam ilmu pengetahuan kita dapat mensinyalir bahwa peranan ilmu pengetahuan terhadap kehidupan manusia, baik individual maupun sosial menjadi sangat menentukan. Karena itu implikasi yang timbul adalah bahwa ilmu yang satu sangat erat hubungannya dengan cabang ilmu yang lain serta semakin kaburnya garis batas antara ilmu dasar murni atau teoritis dengan ilmu terapan atau praktis.

1

Banyaknya ilmu pengetahuan yang telah kita dapat dan yang berada di sekeliling kita. Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini sangatlah pesat. Tidak jarang, kemajuan ilmu dan teknologi serta pengetahuan yang kita dapat yang terus berlangsung hingga saat ini, membuat banyak manusia khawatir, bingung dan banyaknya terjadi kesalahpahaman terhadap sebuah ilmu dan pengetahuan yang kita peroleh dari berbagai sumber. Manusia takut dan khawatir akan dampak negatifnya sebuah

pengetahuan dan ilmu apabila mereka tidak dapat menelaah atau

memahami betul arti dari sebuah ilmu dan pengetahuan. Apakah ilmu dan pengetahuan tersebut baik atau buruk, membawa manfaatkah ilmu itu. Seharusnya kita memahami terlebih dahulu tentang jenis ilmu

pengetahuan, teori-teori yang membenarkan pengetahuan itu, klasifkasi sebuah pengetahuan dan sejarah dari perkembngan ilmu. Berawal dari itulah kita bisa menelaah, mencerna dan memahami apa arti yang

1[1] Surajiyo, filsafat illu iaa i薃erkeeruaa aa aa ial in an erslae i(Jakarta: Bumi

(3)

sesungguhnya dari pengetahuan dan ilmu, dan kita juga dapat memilih atau menyaring mana ilmu yang baik untuk hidup kita atau yang buruk. 2

B.Rumulan Malalah

Dilihat dari latar belakang masalah di atas, maka dapat ditarik pokok permasalahannya, yaitu :

1. Menjelaskan defnisi hakikat pengetahuan?

2. Menjelaskan jenis-jenis pengetahuan?

(4)

\

BAB II

PEMBAHASAN

A. Defnili Hakikaa Pengeaahun

Pengetahuan Secara etimologi ipengetahuan berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu knowledge, Secara terkul nlnal

pengetahuan

(e nwleraaer) adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara

langsung dari kesadarannya sendiri. Menurut aristoteles pengetahuan bisa didapat berdasarkan pengamatan dan pengalaman.2[2]

Pengetahuan adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk menuturkan apabila seseorang mengenal sesuatu. Suatu hal yang menjadi pengetahuannya adalah selalu terdiri atas unsur yang mengetahui dan yang diketahui serta kesadaran mengenai hal yang ingin diketahuinya itu. Oleh karena itu, pengetahuan selalu menuntut adanya subjek yang mempunyai kesadaran untuk mengetahui tentang sesuatu dan objek yang merupakan sesuatu yang dihadapinya sebagai hal yang diketahuinya. Jadi bisa dikatakan pengetahuan adalah hasil pengetahuan manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek yang dihadapinya,atau hasil usaha manusia untuk memahami suatu objek tertentu.

B.Jenil-Jenil Pengeaahuan

2[2] Mohammad Hatta, Alau iPlelka iY a l, (Jakarta: universitas Indonesia UI

(5)

Menurut Plato jenis pengetahuan itu dibagi menurut tingkatan-tingkatan pengetahuan sesuai dengan karakteristik objeknya. Pembagiannya adalah sebagai berikut: 3[3]

Pengeaahuan Eikalia (Khayalan)

Pengetahuan yang objeknya berupa bayangan atau gambaran. Pengetahuan ini isinya adalah hal-hal yang berhubungan dengan kesenangan atau kesukaan serta kenikmatan manusia. Pengetahuan dalam tingkatan ini misalnya seseorang yang mengkhayal bahwa dirinya pada saat tertentu mempunyai rumah yang mewah,besar dan indah,serta dilengkapi dengankendaraan dan lain-lainsehingga khayalannya itu terbawa mimpi. Di dalam mimpinya, ia betul-betul merasa mempunyai dan menempati rumah itu. Apabila seseorang dalam keadaan sadar dan menganggap bahwa khayal dan mimpinya betul-betul berupa fakta yang ada dalam dunia kenyataan.4[4]

2. Pengeaahuan Pilail (Sublaanlial)

Pengetahuan mengenai hal-hal yang tampak dalam dunia kenyataan atau hal-hal yang dapat diindrai langsung. Objek pengetahuan pistis biasanya disebut znnaa karena isi pengetahuan semacam ini mendekati suatu keyakinan (kepastian yang bersifat sangat pribadi atau kepastian subjektif) dan pengetahuan ini mengandung nilai kebenaran apabila mempunyai syarat-syarat yang cukup bagi suatu tindakan mengetahui, misalnya mempunyai pendengaran yang baik,penglihatan yang normal, serta indra yang normal.5[5]

3.Pengeaahuan Dianoya (maaemaaik)

Pengetahuan ini ialah tingkatan yang ada didalamnya sesuatu tidak hanya terletak pada bagaimana cara berfkirnya. Contoh yang dituturkan oleh plato tentang pengetahuan ini ialah para ahli matematika atau geometri,dimana objeknya adalah matematik yakni sesuatu yang harus

3[3] Surajiyo, filsafat illu iaa i薃erkeeruaa aa aa ial in an erslae i(Jakarta: Bumi

aksara2013), hlm. 60.

4[4] nalae ihlm. 60.

(6)

diselidiki dengan akal budi dengan melalui gambar-gambar,diagram kemudian ditarik hipotesis. Hipotesis ini diolah terus hingga sampai pada kepastian. Dengan demikian dapat dituturkan bahwa bentuk pengetahuan tingkat dianoya ini adalah pengetahuan yang banyak berhubungan dengan masalah matematik atau kuantitas entah luas,isi,jumlah,berat yang semata-mata merupakan kesimpulan dari hipotesis yang diolah oleh akal pikir karenanya pengetahuan ini disebut pengetahuan pikir.6[6]

5

4.Pengeaahuan Noelil (fllaaaa)

Plato menerangkan tentang pengetahuan ini adalah hampir sama dengan pengetahuan pikir, tetapi tidak lagi menggunakan pertolongan gambar,diagram melainkan dengan pikiran yang sungguh-sungguh abstrak. Tujuannya adalah untuk mencapai prinsip-prinsip utama yang isinya hal-hal yang berupa kebaikan, kebenaran, dan keadilan.7[7]

Jenis-jenis pengetahuan menurut Burhanuddin salam pengetahuan yang dimiliki manusia itu ada empat yaitu:8[8]

1.Pengeaahuan Biala

Adalah pengetahuan yang dalam flsafat dikatakan dengan istilah

cnuun i ser ser, dan sering diartikan dengan anna i ser ser, karena

seseorang memiliki sesuatu di mana ia menerima secara baik.

2.Pengeaahuan Ilmu

Adalah ilmu sebagai terjemahan dari scler cer. Dalam pengertian yang sempit scler cer diartikan untuk menunjukkan ilmu pengetahuan alam.

Ilmu dapat merupakan suatu metode berpikir secara objektif

(najerctlver i thl el a), tujuannya untuk menggambarkan dan memberi

makna terhadap dunia factual. Pengetahuan yang diperoleh dengan ilmu,

6[6] nala. hlm. 61.

7[7] nala. ihlm. 61.

(7)

diperolehnya melalui observasi, eksperimen, klasifkasi. Analisis ilmu itu obkektif dan menyampingkan unsur pribadi, pemikiran logika diutamakan, netral, dalam arti tidak dipengaruhi oleh sesuatu yang bersifat kedirian (subjektif), karena dimulai dengan fakta.

6

3.Pengeaahuan Fillaaaa

Pengetahuan manusia itu ada tiga yaitu pengetahuan sains,pengetahuan flsafat dan pengetahuan mistik.Pengetahuan flsafat ialah pengetahuan yang berdasarkan logika.9[9] Pengetahuan yang

diperoleh dari pemikiran yang bersifat kontemplatif dan spekulatif. Pengetahuan flsafat lebih menekankan pada universalitas dan kedalaman kajian tentang sesuatu. kalau ilmu hanya pada satu bidang pengetahuan yang sempit ,flsafat membahas hal yang lebih luas dan mendalam. Filsafat biasanya memberikan pengetahuan yang refektif dan kritis, sehingga ilmu yang tadinya kaku dan cenderung tertutup menjadi longgar kembali.

4.Pengeaahuan Agama

Adalah pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat para utusan-Nya. Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agama. Pengetahuan mengandung beebrapa hal yang pokok, yaitu ajaran tentang cara berhubungan dengan tuhan, yang sering juga disebut dengan hubungan vertical dan cara berhubungan dengan sesame manusia, yang sering juga disebut dengan hubungan horizontal.

C.Hakikaa Dan Sumber Pengeaahuan 1. Hakikaa Pengeaahuan

Pengetahuan pada dasarnya adalah keadaan mental (mental state). Mengetahui sesuatu adalah menyusun pendapat tentang suatu objek,

(8)

dengan kata lain menyusun gambaran tentang fakta yang ada di luar akal. Ada dua teori untuk mengetahui hakikat pengetahuan, yaitu:10[10]

a. Realilme

Teori ini mempunyai pandangan realistis terhadap alam. Pengetahuan menurut realisme adalah gambaran yang sebenarnya dari apa yang ada di alam nyata (dari fakta atau hakikat). Pengetahuan atau gambaran yang ada dalam akal adalah dari yang asli yang ada diluar akal. Hal ini tidak ubahnya seperti gambaran yang terdapat dalam sebuah foto. Dengan demikian, relisme berpendapat bahwa pengetahuan adalah benar dan tepat bila sesuai dengan kenyataan.

b. Idealilme

Ajaran idealisme menegaskan bahwa untuk mendapatkan pengetahuan yang benar-benar sesuai dengan kenyataan adalah mustahil. Pengetahuan adalah proses psikologis yang bersifat subjektif. Oleh karena itu, pengetahuan bagi seorang idealis hanya merupakan gambaran subjektif bukan gambaran objektif tentang realitas. Subjektif dipandang sebagai suatu yang mengetahui, yaitu dari orang yang membuat gambaran tersebut. Karena itu, pengetahuan menurut teori ini tidak menggambarkan hakikat kebenaran. Yang diberikan hanyalah gambaran menurut pendapat atau pengelihatan orang yang mengetahui.

2. Sumber Pengeaahuan

Dalam hal ini ada beberapa pendapat tentang sumber pengetahuan antara lain:11[11]

10[10] Ahmad Tafsir.filsafat illu . (Bandung: Remaja rosda karya, 2004), hlm.

144.

11[11] Burhanuddin Salam, Per aa tak iFllsafate i(Jakarta : Bumi Aksara, 2008),

(9)

a. Empirilme

Empirisme adalah aliran flsafat yang berpendapat bahwa pengetahuan bersumber dari pengalaman, sehingga pengenalan indrawi merupakan pengenalan yang paling jelas dan sempurna.

(10)

b. Ralionalilme

Aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian pengetahuan. Pengetahuan diukur dengan akal. Manusia memperoleh pengetahuan melalui kegiatan merangkap objek.

Para penganut rasionalisme yakin bahwa kebenaran dan kesesatan terletak dalam ide dan bukunya di dalam diri barang sesuatu. Jika kebenaran mengandung makna mempunyai ide yang sesuai dengan yang menunjuk kepada kenyataan, kebenaran hanya dapat ada di dalam pikiran kita dan hanya dapat diperoleh dengan akal budi saja.

c. Inauili

(11)

Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan. Sebagai dasar untuk menyusun pengetahuan secara intuisi tidak dapat diandalkan. Pengetahuan intuisi dipergunakan sebagai hipotesa bagi analisis selanjutnya dalam menentukan benar tidaknya pernyataan yang dikemukakan. Kegiatan intuisi dan analisis bisa bekerja saling membantu dalam menemukan kebenaran. Bagi Nietzchen intuisi merupakan belakang dan tujuan penciptaan manusia, dunia, dan segenap isinya serta kehidupan di akhirat nanti. akal dan pikiran yang harus digunakan untuk mengetahui sesuatu yang belum mereka ketahui.

(12)
(13)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengetahuan Secara etimologi ipengetahuan berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu knowledge, Secara terkul nlnal

pengetahuan

(e nwleraaer) adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara

langsung dari kesadarannya sendiri. Menurut aristoteles pengetahuan bisa didapat berdasarkan pengamatan dan pengalaman.

Menurut Plato jenis pengetahuan itu dibagi menurut tingkatan-tingkatan pengetahuan sesuai dengan karakteristik objeknya.

Pembagiannya adalah sebagai berikut: 1. Pengetahuan Eikasia (Khayalan) 2. Pengetahuan Pistis (Substansial) 3.Pengetahuan Dianoya (matematik) 4.Pengetahuan Noesis (flsafat)

Jenis-jenis pengetahuan menurut Burhanuddin salam pengetahuan yang dimiliki manusia itu ada empat yaitu:

1.Pengetahuan Biasa 2.Pengetahuan Ilmu 3.Pengetahuan Filsafat 4.Pengetahuan Agama

1. Hakikat Pengetahuan

(14)

B.SARAN

(15)
(16)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tafsir.filsafat illu . Bandung: Remaja rosda karya, 2004.

Ahmad Tafsir, filsafat illu , Bandung: Remaja rosda karya, 2012.

Burhanuddin Salam, Per aa tak iFllsafate iJakarta : Bumi Aksara, 2008.

Mohammad Hatta. alau i薃lelka ia a i, Jakarta: universitas Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitan: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan tingkat kepatuhan diet sebelum dan setelah afirmasi positif pada pasien Diabetes Mellitus di

dikarenakan pada proses penentuan nilai pembatas masing-masing himpunan tidak ada variabel pembatas pembanding, hanya nilai atribut kualitas layanan persepsi 1 yang

Penentuan pembangunan laboratorium komputer sekolah di dinas kabupaten Kepulauana Meranti yang terdiri dari 5 kriteria dapat ditentukan dengan metode SAW ( simple

1) Kebijakan penurunan fraksi pertambahan jumlah penduduk dan dampaknya pada penurunan jumlah limbah yaitu limbah KJA, ternak babi dan sapi, tinja manusia, dan

ummi, dalam meningkatkan prestasi guru selalu mengikutkan setiap ada perlombaan dan prestasi yang mereka dapatkan meningkat terlihat dari piala yang mereka dapatkan cukup

•Salah memilih obat •Salah dosis/cara pemberian obat •Komplikasi •Reaksi obat •Kuman resisten terhadap obat •Kuman patogen yang lain •Bakteri (mikobak- teria

Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Maret 2015– hal 3 Amandemen yang disetujui pada bulan Maret 2015 berjumlah lima amandemen yang terdiri dari dua

metode bermain peran, metode dialog, metode bantah membantah, dan metode bercerita (Sudrajat, 2009). Kemampuan guru dalam memilih dan memilah metode yang relevan