• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI ATAS SISTEM DAN PROSEDUR PRODUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EVALUASI ATAS SISTEM DAN PROSEDUR PRODUK"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DALAM KAITANNYA DENGAN PERSEDIAAN BARANGJADI

STUDI KASUS PADA PT. CAHAYA BUANA INTITAMA

Oleh

Yayuk Nurjanah dan Supardji

Dos e n Se kolah Tinggi Ilmu Ekonom i Ke s atuan

ABSTRAK

Mengingat pent ingnya persediaan, maka diperlukan suat u Sist em dan Prosedur Produksi yang t erint egrasi dengan baik yang dapat menghasilkan inf ormasi yang sangat berpengaruh t erhadap keakurat an nilai Persediaan Barang Jadi perusahaan. Dimana nilai Persediaan t ersebut akan menent ukan harga j ual unt uk keunt ungan perusahaan. Oleh karena it u perusahaan harus mempunyai Sist em dan Prosedur Produksi yang mempunyai sist em pengawasan dan pengendalian yang ket at at as sist em dan prosedur dari mulai masukan, t ransf ormasi, dan keluaran Sist em Produksi yang berguna bagi para pemakainya.

Pada bagian penyerahan hasil produksi dan pendat aannya, penulis melihat bahwa para pelaksana serah t erima hasil produksi belum dapat menghit ung j umlah barang secara akurat karena ket erbat asan wakt u sert a banyaknya it em barang yang harus dihit ung pada 30 menit t erakhir sebelum akhir shif t sert a budaya saling mempercayai ant ara bagian masing-masing. Hal ini dapat mengakibat kan st ok barang dan nilai persediaan barang j adi menj adi t idak akurat karena adanya selisih ant ara j umlah f isik barang dan laporan administ rasi nya.

Dari pembahasan dalam penelit ian ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa perlu adanya kedisiplinan dalam melaksanakan pengendalian Sist em dan Prosedur Produksi secara ef ekt if dan t idak membiasakan budaya saling mempercayai ant ara masing-masing bagian agar keakurat an j umlah barang dan nilai persediaan barang j adi dapat dipert anggung j awabkan.

Keywor ds : Si st em dan Pr osedur Pr oduksi , Per sediaan Bar ang Jadi

PENDAHULUAN

Produksi adalah adalah salah sat u kegiat an pent ing dalam suat u perusahaan t erut ama dalam perusahaan manuf akt ur. Karena dengan kegiat an Produksi perusahaan dapat menghasilkan barang at au j asa unt uk di j ual at au di sewagunakan dengan t uj uan memperoleh prof it .

Unt uk memperoleh hasil Produksi yang secara kualit as dan kuant it as baik maka

diperlukan suat u Sist em dan Prosedur Produksi yang baik dan t erint egrasi sat u dengan yang lainnya agar t ercipt a suat u kegiat an Produksi yang ef ekt if dan ef f isien sesuai dengan Schedule Produksi yang di berikan oleh Divisi PPIC (Product ion Planning And Invent ory Cont rol) kepada Divisi Produksi.

Dalam kegiat an Produksi yang bert uj uan unt uk pemenuhan Persediaan Barang Jadi dapat dipengaruhi oleh dua macam sist em perhit ungan biaya Produksi, yait u :

1. Sist em perhit ungan biaya berdasarkan pesanan ( Job Or der Cost i ng ).

2. Sist em perhit ungan biaya berdasarkan Proses

( Pr oses Cost i ng ).

Dalam Sist em perhit ungan biaya berdasarkan pesanan (Job Order Cost ing at au Job Cost ing ), biaya Produksi diakumulasikan unt uk set iap pesanan ( Job ) yang t erpisah, hal ini berbeda dengan sist em perhit ungan biaya berdasarkan proses dimana biaya diakumulasikan unt uk suat u Operasi at au Subdivisi dari suat u perusahaan, sepert i Depart emen.

Sist em Produksi berdasarkan pesanan berart i bahwa perusahaan akan melaksanakan kegiat an Produksi apabila t erdapat pesanan yang masuk. Inf ormasi dari pesanan yang masuk sampai dengan pelaksanaan Produksi dalam perusahaan t ersebut sebaiknya diat ur dengan sist em yang t epat , sehingga semua bagian yang t erlibat dengan pesanan t ersebut dapat menget ahuinya dengan past i, sert a dalam wakt u yang cepat . Bagian-bagian yang segera menget ahui adanya pesanan yang masuk t ersebut paling t idak adalah bagian produksi, bagian Gudang Bahan Baku, bagian Gudang Barang Jadi sert a bagian-bagian yang lain yang akan dit ent ukan oleh pimpinan perusahaan yang bersangkut an.

Persediaan Barang Jadi adalah suat u Depart emen dimana f ungsinya adalah menyimpan, mengont rol, dan mendist ribusikan barang hasil Produksi kepada Cust omer. Salah sat u upaya unt uk meminimalkan “Cust omer Compl ai n” adalah dengan cara pengendalian mut u barang hasil produksi yang dilakukan oleh Inspekt or QC ( Qual i t y Cont r ol ) secara bert ahap dari mulai Produksi, Persediaan Barang Componen, Assembl i ng, sampai dengan Persediaan barang j adi.

(2)

bagaimana out put dari sist em Produksi dapat didist ribusikan ke Gudang Barang Jadi sesuai dengan pesanan dan t epat wakt u sesuai dengan

Schedul e produksi yang t elah direncanakan oleh bagian PPIC dengan menghit ung ket ersediaan Bahan Baku, Tenaga Kerj a Langsung, Dana yang t ersedia unt uk modal kerj a, kapasit as Produksi dan f akt or penunj ang lainnya, sehingga konsumen akan mendapat kan barang sesuai dengan pesanan dalam wakt u yang t elah disepakat i ant ara kedua belah pihak.

METODOLOGI PENELITIAN

Met ode Penelit ian yang digunakan adalah met ode yang sesuai dengan j enis dan t uj uan penelit ian. Hal t ersebut dij alankan dan dilakukan unt uk menghasilkan penelit ian yang benar–benar berguna.

Dat a yang di kumpulkan berupa dat a primer yait u berupa gambaran umum perusahaan, sist em dan Prosedur Produksi, Prosedur Penerimaan Barang Jadi dari Produksi dan Persediaan Barang Jadi dan dat a sekunder, dat a yang dikumpulkan dengan melakukan st udi kepust akaan dengan mempelaj ari lit erat ur yang berhubungan dengan masalah yang dit elit i. Met ode analisis yang digunakan dalam penelit ian ini adalah deskript if , yait u mencoba mengumpulkan dat a secara t eorit is unt uk menilai suat u aplikasi nyat a sebagai prakt ek sesungguhnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Persediaan Barang Jadi pada PT. Cahaya Buana Intit ama

Persediaan merupakan unsur akt iva yang t ersedia dengan t uj uan unt uk dij ual dalam rangka kegiat an normal perusahaan, dalam Proses Produksi, at au dalam bent uk bahan at au perlengkapan unt uk digunakan dalam Proses Produksi.

Susunan penyaj iannya di Neraca adalah Persediaan Barang Jadi, Persediaan Barang dalam Proses, Persediaan Bahan Baku, dan persediaan Spar e par t. Posisi Persediaan yang dilaporkan adalah persediaan yang ada di gudang dan persediaan t it ipan yait u st ock display di t oko, konsinyasi, pameran, dan lain-lain yang belum diset uj ui sebagai penj ualan.

Nilai persediaan harus meliput i biaya pembelian, biaya konversi (upah langsung, dan

Over head) yang t imbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan t empat yang siap unt uk dij ual at au dipakai (Pr esent Locat ion and Condi t i on) dan j ika barang t ersebut dij ual, maka nilai persediaan t ersebut harus diakui sebagai beban pada periode dimana pendapat an at as penj ualan t ersebut diakui.

Biaya pembelian persediaan meliput i harga pembelian, bea masuk, biaya Ekspedisi, biaya bongkar muat , biaya asuransi, dan biaya-biaya lainnya yang secara langsung dapat diat ribusikan / di kelompokkan pada perolehan persediaan.

Biaya pembelian selain harga pembelian dialokasikan kepada t iap j enis barang secara Proposional berdasarkan nilai f akt ur pembelian ( harga yang berlaku ), demikian j uga apabila t erdapat pot ongan pembelian yang periodenya sama dengan periode pengakuan / pencat at an nilai pembelian harus dikurangkan secara Proposional.

Met ode at au rumus penilaian persediaan adalah menggunakan met ode rat a-rat a t ert imbang (Wei ght ed Aver age Cost Met hod), sedangkan unt uk keperluan penilaian sisa persediaan khususnya persediaan barang dalam proses digunakan alat pengukur unit Equival ent

yait u kesat uan unit barang sesudah memperhit ungkan t ingkat penyelesaian pengerj aan barang yang bersangkut an.

St andar d Cost digunakan sebagai alat unt uk menganalisa penyimpangan / analisa selisih yang t erj adi dialokasikan kedalam Cost Of Goods Manuf act ur i ng dan Fi ni sh Goods secara proposional sehingga secara t ot al act ual cost

akan t ercermin kembali pada saat t ut up buku. Pencat at an pemakaian bahan berdasarkan Act ual yang dipakai (bukan st andar) dengan bukt i yang memadai.

Set iap t erj adi mut asi persediaan harus didukung bukt i / dokumen yang j elas, lengkap, dan valid sert a dicat at baik di kart u st ock gudang maupun di Administ rasi persediaan

(Cent r al St ock). Hal ini menunj ukkan bahwa dalam mencat at persediaan, PT. Cahaya Buana Int it ama menggunakan met ode pencat at an persediaan dengan menggunakan met ode buku / perpet ual.

Minimal 1 (sat u) bulan sekali, yait u menj elang t ut up buku at au pada awal bulan berikut nya harus dilakukan perhit ungan f isik oleh sat u t eam kepanit iaan yang melibat kan bagian Account ing, gudang, dan Produksi (unit produksi) dengan t ahapan pekerj aan t erdiri dari Perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.

1. Dat a Persediaan Barang j adi

(3)

Dat a persediaan yang ada pada set iap perusahaan biasanya mencakup Jenis / t ype barang, j umlah barang, harga barang maupun mut asi keluar masuk barang. Selain dibut uhkan unt uk memudahkan arus keluar masuk barang, j uga sangat pent ing dalam penilaian persediaan barang unt uk pencat at an di laporan keuangan perusahaan. Perusahaan akan menget ahui seberapa besar asset usahanya yang berupa persediaan.

Dalam penelit ian ini , penulis menyaj ikan dat a persediaan PT. Cahaya Buana Int it ama yang secara keseluruhan dij abarkan dalam bent uk laporan persediaan yang dapat dilihat pada lampiran 15 . Pada t abel ini dapat diket ahui banyaknya persediaan dari berbagai j enis yang mencakup saldo awal, penerimaan, barang t ersedia, pengeluaran, dan saldo akhir. Penulis j uga menyaj ikan dat a berupa laporan mut asi persediaan barang j adi periode Desember 2006 sebesar Rp 324. 475. 540. 78 unt uk j enis produk Family Cont ainer.

Dari dat a persediaan barang unt uk j enis Family Cont ainer t ersebut dapat dilihat bahwa j enis ini merupakan nilai persediaan yang paling besar baik dari saldo awal, penerimaan, barang t ersedia dan pengeluarannya apabila dibandingkan dengan j enis persediaan lain.

St andar Operat ing Procedures Persediaan

Berdasarkan penelit ian yang ada, diket ahui bahwa pelaksanaan akt ivit as usahanya berkait an dengan persediaan barang j adi berpedoman pada bent uk pengendalian int ern yang sudah dibuat oleh manaj emen perusahaan. Bent uk pengendalian int ern ini diwuj udkan dalam bent uk sist em dan prosedur persediaan barang j adi.

Sist em dan prosedur at as persediaan barang j adi ini sangat pent ing perannya, selain agar akt ivit as usaha yang berkait an dengan persediaan dapat berj alan pada j alur yang seharusnya, t erkendali dan mengarah pada t uj uan yang t elah dit et apkan perusahaan, j uga dapat berf ungsi sebagai alat kont rol dari set iap kesalahan dan penyimpangan yang t erj adi at as t ransaksi yang berhubungan dengan persediaan. Tanpa adanya suat u sist em dan prosedur yang t epat , dapat dipast ikan akt ivit as t idak akan berj alan dengan baik, bahkan sangat besar kemungkinan t ingkat kesalahan akan sering t erj adi dan banyak dilakukan oleh para karyawan. Bent uk dari pengendalian int ern t erhadap persediaan barang j adi ini mencakup langkah-langkah yang seharusnya dalam segala akt ivit as at as persediaan.

Bent uk dari sist em dan prosedur persediaan barang j adi yang dibuat oleh manaj emen PT. Cahaya Buana Int it ama ini mencakup empat bagian, yait u :

1. Sist em dan prosedur unt uk penerimaan barang

2. Sist em dan prosedur unt uk penyimpanan barang

3. Sist em dan prosedur unt uk pengeluaran barang

4. Sist em dan prosedur unt uk pencat at an Administ rasi gudang

Sist em dan Prosedur Penerimaan Barang

Penerimaan barang di PT. Cahaya Buana Int it ama (PT. CBI) berasal dari pembelian barang kepada Supplier ekst ern perusahaan. Pada umumnya adalah j enis barang umum yang bahan bakunya non plast ik, yakni bahan baku besi dan solid (kayu) sepert i met al bed (ranj ang besi), kursi makan, mej a makan, kursi dan mej a t amu, mej a set rika, kursi kant or, rak piring besi, dan lain-lain.

Sist em dan Prosedur Penerimaan barang, yait u :

1. Perlakuan t erhadap surat j alan, surat j alan harus diserahkan saat it u j uga set elah barang dit erima oleh pihak perusahaan.

2. Perlakuan t erhadap pembayaran, perlakuan pembayarannya menggunakan dokumen PUTG (Permint aan Uang Tunai / Giro).

2. Sist em Dan Prosedur Penyimpanan Persediaan Barang Jadi

Akt ivit as operasional perusahaan unt uk bagian penyimpanan barang ini merupakan salah sat u rangkaian akt ivit as yang ut ama set elah akt ivit as penerimaan barang. Hal ini dikarenakan begit u barang dit erima selanj ut nya akan diserah t erimakan kepada bagian penyimpanan barang digudang. Dalam hal ini dit ugaskan unt uk it u adalah pet ugas rowman, yakni orang yang diberi wewenang unt uk mengat ur keluar masuknya persediaan barang digudang.

Dalam mengat ur mut asi barang secara f isik , PT. Cahaya Buana Int it ama menerapkan sist em FIFO (First in f irst out ), walaupun sif at barang t ahan lama. Akan t et api dalam prakt eknya, sist em ini t idak mut lak dapat dilaksanakan dengan lancar, karena beberapa hal menyulit kan pelaksanaan sist em t ersebut . Beberapa hal yang dimaksud ant ara lain : adanya kesulit an dalam mengident if ikasi barang yang masuk dan j uga adanya ket erbat asan t empat sehingga mempersulit keluar masuknya barang. Hal ini diakibat kan f akt or kondisi f isik barang yang t idak memungkinkan unt uk dibongkar pasang dalam susunan barangnya.

(4)

persediaan barang j adi yang ada kedalam t iga kelompok barang, yait u :

1. Kelompok barang j adi Housewar e, yait u peralat an rumah t angga dapur yang menggunakan bahan dasar plast ik.

2. Kelompok barang j adi plast ik, yait u Fur nit ur e

(peralat an rumah t angga) lainnya yang menggunakan bahan dasar dari plast ik, sepert i mej a dan kursi plast ik, lemari dan nakas plast ik.

3. Kelompok barang j adi umum, yait u peralat an rumah t angga yang menggunakan bahan dasar dari besi, kayu, alumunium, dan part ikel kayu.

Beberapa akt ivit as yang t erj adi pada f ungsi penyimpanan barang ini diant aranya adalah : 1. Serah t erima barang masuk.

2. serah t erima barang keluar

3. Akt ivit as perapihan dan penyusunan barang. 4. Akt ivit as perakit an barang.

Sist em dan prosedur yang dit erapkan unt uk serah t erima barang masuk adalah sebagai berikut :

1. Fisik barang dibawa oleh oper at or i ncomi ng

besert a Taggingnya dan diserahkan kepada Rowman.

2. Rowman menghit ung kembali j umlah f isik barang yang dibawa oper at or incomi ng, kemudian set elah sesuai j umlah f isik dan barang dengan j umlah yang t ert era pada t agging, Rowman menandat angani t agging t ersebut , dan Rowman mengambil Taggi ng

rangkap ke-2 (dua) warna merah.

3. Fisik barang set erusnya dibawa oleh oper at or i ncomi ng kearea yang t elah disiapkan oleh t im susun, dan diserahkan kepada t im susun. 4. Tim susun menat a dan merapikan susunan

barang agar mempermudah dalam pengambilan dan penghit ungan barang. Sedangkan Sist em dan Prosedur serah t erima barang keluar adalah sebagai berikut :

1. Tim siap membawa not a pesanan dari cust omer rangkap ke-2 dan ke-3 (merah dan kuning), kemudian diserahkan ke rowman yang bersangkut an.

2. Set elah barang diperiksa dan t ersedia, maka rowman menyerahkan sej umlah pesanan yang dimint a t ersebut , dan rowman menyimpan not a pesanan rangkap ke-2 (merah).

3. Barang dibawa oleh t im siap menuj u pint u keluar, dan menyerahkan not a pesanan (NP) rangkap ke-3 (kuning) kepada pangawas muat .

4. Pengawas muat menghit ung kembali f isik barang yang siap diangkut ke t ruk at au kont ainer.

5. Set elah barang selesai disususn dalam t ruk at au kont ainer, pengawas muat membuat dokumen muat rangkap 2 (dua), yang berisi inf ormasi barang yang berhasil dimuat .

Selanj ut nya rangkap ke-2 dari dokumen muat t ersebut diserahkan kepada rowman.

6. Rowman mencat at pengeluaran st ock berdasarka j umlah barang yang t ercat at pada dokumen muat set elah dicocokkan dengan NP yang dit erima sebelumnya.

7. Jika ada barang yang t ersisa (t idak t ermuat karena ruang kont ainer at au t ruk t idak cukup), maka barang t ersebut dikembalikan kepada rowman yang bersangkut an dan pengembalian barang sepenuhnya menj adi t anggung j awab pengawas muat sampai barang t ersebut dit erima oleh rowman yang bersangkut an.

Sist em dan Prosedur untuk pengeluaran barang

Selain akt ivit as penerimaan dan penyimpanan barang, point ket iga dari akt ivit as operasional PT. CBI yang paling ut ama adalah akt ivit as pengeluaran barang. Dapat dikat akan bahwa dalam akt ivit as operasional perusahaan, secara umum bagian pengeluaran barang merupakan t it ik yang paling rawan, karena pada bagian ini sering t erj adi kasus kehilangan barang saat dimuat . Lolosnya barang t anpa disert ai dokumen surat j alan, kerusakan barang akibat kecerobohan pet ugas dalam menaikkan barang ke mobil dan lain-lain. Oleh karena it u pada bagian ini perlu dibuat suat u sist em dan prosedur pengeluaran barang yang benar-benar bisa mencipt akan suat u kont rol yang ef ekt if , selain it u j uga akt ivit as pengeluaran barang ini perlu diawasi oleh pet ugas yang paling t idak set ingkat Super vi sor .

Sist em dan Prosedur Pencat at an Administ rasi Persediaan Barang

Pada dasarnya t erdapat t iga f ungsi gudang yang secara administ rat if t erkait dengan masalah persediaan barang, yait u f ungsi administ rasi gudang, Fungsi Cust omer Inf or mat ion ser vi ce, dan f ungsi mer chandi se. Pada awalnya ket iga f ungsi t ersebut t ergabung dalam sat u depart emen yait u War ehouse dan Di st r i but i on Depar t ement. Akan t et api, dengan alasan semakin meningkat nya akt ivit as pada ket iga f ungsi t ersebut , maka dilakukan pemecahan dari f ungsi-f ungsi t ersebut menj adi depart emen t ersendiri, kecuali f ungsi administ rasi gudang. Fungsi ini masih t et ap dibawah koordinasi war ehouse and di st r i but i on depar t ement.

Unt uk memudahkan pelaksanaan akt ivit as operasional administ rasi gudang, at as f ungsi t ersebut dibagi lagi kedalam 2 (dua) sub f ungsi, yait u :

(5)

2. Bagian input penj ualan at au surat j alan keluar.

Unt uk lebih j elasnya mengenai kedua f ungsi t ersebut diat as, penulis akan membahasnya sat u per sat u.

1. Bagian input pembelian at au BPB dari supllier , merangkap input mut asi int ern lainnya.

St andar operasional dan prosedur unt uk menginput Bukt i Penerimaan Barang adalah sebagai berikut

a. Barang dikirim oleh supllier dan dit erima oleh bagian penerimaan barang

(i ncoming). Dokumen yang menyert ai kiriman barang t ersebut adalah surat j alan (dua rangkap).

b. Surat j alan diot orisasi dan dist empel oleh pengawas i ncomi ng. Pengawas i ncomi ng

membuat t agging at as barang yang dit erimanya.

c. Lembar surat j alan asli dikembalikan kepada supl l i er , lembar kedua dit eruskan ke bagian administ rasi sub bagian input pembelian dengan dilampiri salah sat u rangkapan t aggingnya.

Unt uk penginput an mut asi lainnya sepert i t ransf er, ret ur dan t ransaksi int ern lainnya t idak penulis bahas secara mendalam, karena t idak t erlalu j auh dengan st andar prosedur operasional yang berlaku umum unt uk t ransaksi-t ransaksi t ersebut . Selain it u j uga karena t idak t erlalu banyak masalah yang t imbul dalam penginput an mut asi lainnya t ersebut .

2. Bagian input penj ualan at au surat j alan keluar

St andar Operasional dan Prosedur unt uk bagian sub-i nput penj ualan ini dimulai dari pembuat an dokumen muat oleh pengawas muat barang. Rincian operasionalnya sebagai berikut :

a. Barang yang akan dikirim t erlebih dahulu di r e-check ulang oleh pengawas muat (set elah sebelumnya dicek dan dihit ung oleh bagian penyiapan barang), kemudian unt uk barang t ersebut dibuat kan dokumen muat nya.

b. Dokumen muat diserahkan kepada bagian administ rasi gudang sub-f ungsi unit penj ualan.

c. Dat a dari dokumen muat diinput dan diproses dengan menggunakan media komput er.

d. Out put dari proses t ersebut adalah surat j alan barang keluar.

e. Surat j alan keluar t ersebut harus diot orisasi oleh Supervisor dist ribusi dan diket ahui oleh manager gudang sebelum diserahkan ke sopir.

f . Salah sat u rangkapan dari surat j alan t ersebut diserahkan kepada bagian ekspedisi unt uk sopir yang akan mengirim

barang t ersebut . Sedangkan surat j alan yang aslinya dit eruskan ke depart emen

account i ng bagian i nput harga penj ualan.

B. Evaluasi at as Sist em dan Prosedur Produksi dalam kait annya dengan Persediaan Barang Jadi pada PT. Cahaya Buana Intit ama.

Hubungan at au ket erkait an ant ara Sist em Produksi dan Persediaan Barang Jadi t erlet ak pada keluaran Sist em Produksi yakni Out put . Bagian gudang barang j adi menerima inf ormasi dari sist em inf ormasi produksi Set elah dinyat akan OK oleh QC, Operat or Produksi membawa hasil produksi ke area operat or input dat a. Unt uk produk yang memerlukan proses lebih lanj ut oleh bagian assembling(unt uk dirakit , di packing, at au lainnya), maka serah t erima produk t ersebut dilakukan oleh operat or produksi dengan oper at or assembl y. Bersama-sama dengan oper at or input dat a mereka menghit ung j umlahnya. Kemudian oper at or i nput dat a mengisi dat anya kedalam f orm Bukt i serah t erima barang yang kemudian dit andat angani oleh ket iga pihak t ersebut . Unt uk Produk yang t idak perlu diproses lebih lanj ut oleh bagian assembl y, maka serah t erima produk t ersebut dilakukan dua t ahap, yait u : Pert ama, dilakukan oleh operat or produksi dengan operat or input dat a, mereka menghit ung j umlahnya. Kemudian operat or input dat a mengisi dat anya kedalam f orm bukt i serah t erima barang yang kemudian dit andat angani oleh kedua belah pihak t ersebut . Kemudian produk t ersebut dillet akkan diarea t r ansit War ehouseFi ni sh Goods.

Kedua, set iap awal shif t 1 (pagi), berdasarkan bukt i serah t erima barang, For eman war ehouse Fi ni sh goods memeriksa kesesuaiannya, Jika sesuai menandat angani bukt i serah t erima barang. Jika t idak sesuai, Sect ion Head war ehouse Fi ni sh goods menindaklanj ut i.

Bukt i serah t erima barang yang t elah diisi dan dit andat angani di-input dat anya ke komput er oleh oper at or ent r y dat a.

Permasalahan dari sist em dan prosedur penyerahan hasil produksi dan pendat aannya t erlet ak pada wakt u pengiriman t erakhir yait u 30 menit t erakhir menj elang akhir shif t . Hal ini mengakibat kan Operat or Produksi dan oper at or Assembl y sert a oper at or ent r y dat a t idak dapat menghit ung j umlah barang secara akurat karena ket erbat asan wakt u sert a banyaknya it em barang yang harus dihit ung j umlahnya. Berdasarkan penelit ian dilapangan t ersebut penulis melihat bahwa perhit ungan barang sebagian hanya berdasarkan kepercayaan dari

oper at or Assembl y dan oper at or i nput dat a

(6)

sangat t inggi t erhadap keakurat an st ock persediaan dan nilai persediaan yang disebabkan oleh selisih ant ara st ock f isik dan st ock Administ rasinya.

Sedangkan unt uk St andar cost yang digunakan sebagai alat unt uk menganalisa penyimpangan / analisa selisih yang t erj adi dialokasikan kedalam Cost Of Goods Manuf act ur i ng dan Fi ni sh Goods secara proposional sehingga secara t ot al Act ual cost

akan t ercermin kembali pada saat t ut up buku t idak diinf ormasikan oleh sist em inf ormasi produksi dengan baik karena sist em inf ormasi produksi memberikan inf ormasi mengenai perhit ungan berat produk Act ual dilapangan menggunakan St andard berat produk yang ada, bukan berdasarkan berat produk act ual. Hal ini mengakibat kan sulit nya menganalisa adanya penyimpangan / analisa selisih berat produk st andar dengan berat produk act ual yang t ent unya akan berpengaruh kepada nilai persediaan secara keseluruhan.

Set elah Sist em Inf ormasi Produksi memberikan inf ormasi t ent ang hasil produksi yang dikirim ke gudang barang j adi, maka akan dilaksanakan St ock opname yang bert uj uan unt uk memeriksa kebenaran laporan bagian Warehouse dengan f isik barangnya.

Pelaksanaan st ock opname pada PT. Cahaya Buana Int it ama dilaksanakan minimal 1 (sat u) bulan sekali, yait u menj elang t ut up buku at au pada awal bulan berikut nya yang melibat kan bagian Account ing, gudang, dan Produksi (unit produksi) dengan t ahapan pekerj aan t erdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Pada kenyat aannya pelaksanaan st ock opname ini selalu dihadapkan pada masalah-masalah sebagai berikut :

a. Banyaknya j enis dan it em persediaan. b. Kecilnya luas are gudang.

c. Adanya kesalahan dalam melakukan penyimpanan dan penyusunan barang.

Kurangnya penget ahuan para pelaksana st ock opname mengenai spesif ikasi persediaan yang dipakai.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Set elah mengadakan penelit ian dan mengumpulkan dat a sert a inf ormasi lainnya kemudian melakukan pembahasan t erhadap dat a yang ada t erut ama pada Sist em Produksi dan Persediaan Barang Jadi pada PT. Cahaya Buana Int it ama, maka ada beberapa simpulan yang dapat penulis kemukakan, diant aranya yait u sebagai berikut :

1. PT. Cahaya Buana Int it ama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang indust ri Manuf akt ur produk Furnit ure dengan produk ut ama kursi plast ik Napolly Top dan

perabot an rumah t angga lainnya yang t erbuat dari plast ik

2. Adanya St rukt ur organisasi perusahaan yang j elas sert a pembagian t ugas yang j elas dari set iap bagian.

3. Penerapan pengendalian Sist em Produksi khususnya yang berkait an dengan Persediaan Barang j adi, yait u masalah Sist em serah t erima barang hasil Produksi, masih belum berj alan sesuai dengan prosedur yang dit erapkan dikarenakan masih adanya budaya saling mempercayai ant ara masing-masing bagian. Sehingga berakibat banyaknya selisih ant ara Laporan hasil produksi dengan f isik dilapangan.

4. Perhit ungan berat produk act ual dilapangan dalam laporannya t elah disesuaikan dengan berat st andar sehingga mengakibat kan sulit nya unt uk menganalisa penyimpangan / analisa selisih berat produk act ual VS berat produk st andar yang t ent unya akan berpengaruh pada harga st andar produk yang kemudian akan mempengaruhi pula harga pokok produksi dan nilai persediaan secara keseluruhan. Karena nilai persediaan yang sesungguhnya t idak t ercermin di neraca secara akurat .

5. Pelaksanaan st ock Opname pada PT. Cahaya Buana Int it ama dilaksanakan minimal 1 (sat u) bulan sekali, yait u menj elang t ut up buku at au pada awal bulan berikut nya yang melibat kan bagian Account ing, gudang, dan Produksi (unit produksi) dengan t ahapan pekerj aan t erdiri dari Perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Tuj uan dari St ock opname ini adalah unt uk memeriksa kebenaran laporan bagian gudang dengan f isik barangnya. Pelaksanaan st ock opname ini sering dihadapkan pada masalah - masalah sebagai berikut :

1. Banyaknya j enis dan it em persediaan. 2. Kecilnya luas area gudang.

3. Adanya kesalahan dalam melakukan penyimpanan dan penyusunan barang. 4. Kurangnya penget ahuan para pelaksana

st ock opname mengenai spesif ikasi persediaan yang diperiksa.

B. Saran

Dengan t idak bermaksud mengecilkan kemampuan perusahaan, penulis mencoba memberikan saran yang dapat berguna bagi PT. Cahaya Buana Int it ama, yait u :

1. Perlu dit ingkat kannya kedisiplinan dalam melaksanakan pengendalian Sist em dan Prosedur Produksi secara ef ekt if dan t idak membiasakan budaya saling mempercayai ant ara masing-masing bagian.

(7)

persediaan, oleh orang-orang yang mengert i bet ul akan persediaan t ersebut . Hal ini disarankan unt uk dilakukan karena adanya ket erbat asan wakt u dan t enaga dibandingkan dengan banyaknya j umlah persediaan. Disamping it u perusahaan harus mampu memberdayakan karyawan bagian gudang dalam menangani penyimpanan dan penyusunan persediaan sesuai dengan j enis dan kat egorinya.

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George H; and William S. Hopwood. 2003. Si st em Inf or masi Akunt ansi, Salemba Emban Pat ria, Jakart a.

E. K. St ice, D. St ice, James; dan K. Fred Skousen. 2004. Int er medi at e Account i ng. Edisi 15, Salemba Empat , Jakart a.

Hall, James A. 2002. Si st em Inf or masi Akunt ansi. Alih Bahasa : Amir Abadi Yusuf , Salemba Empat , Jakart a.

Henry Simamora. 2000. Akunt ansi Basi s Si st em Pengambi l an Bi sni s II, Salemba Empat , Jakart a.

Ikat an Akunt ansi Indonesia. 2004. St andar Akunt ansi Keuangan, Salemba Empat , Jakart a.

Johar Arif in dan Wicaksono, Busono. 2006.

Komput er Akunt ansi Dengan Mi cr osof t Excel, PT. Elex Media Komput indo, Jakart a

Mcleod, Raymond Jr, 2001. Management Inf or mat ion Syst em, Alih bahasa : Hendra Teguh, PT Prenhallindo, Jakart a.

Mcleod, Raymond; and George Shell. 2001.

Management Inf or mat i on Syst em, New Jersey: Prent ice-Hall Inc.

Mcleod, Raymond Jr; and George Shell. 2004.

Management Inf or mat i on Syst em, New Jersey: Prent ice-Hall Inc.

Mulyadi. 2001. Si st em akunt ansi, Salemba Empat , Jakart a.

Narko. 2004. Si st em Akunt ansi , Yayasan Pust aka Nusat ama, Yogyakart a.

Nugroho Widj aj ant o. 2001. Si st em Inf or masi Akunt ansi, Erlangga, Jakart a

Romney, Marshall B; and Paul John St einbart . 2003. Account ing Inf or mat i on Syst em.

Edisi 9. Penerj emah : Deny Arnos Kwary dan Dewi Fit riasari, Salemba Empat , Jakart a.

Rudiant o. 2006. Akunt ansi Manaj emen, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakart a. Sof j an Assauri. 2004. Manaj emen Pr oduksi Dan

Oper asi. Lembaga Penerbit FE UI, Jakart a. Sukrisno Agus. 2004. Audit ing. Edisi 3, Penerbit

Fakult as Ekonomi Universit as Indonesia. Warren, Carl S, James M. Reeve; and Philips

E-Fess. 2005. Account i ng. Twent y f irst edit ion, New Jersey: Upper Saddle River. Wilkinson, Joseph W at . al. 2000. Account ing

Inf or mat ion Syst em, Essent i al concept and Appl i cat i on. Fourt h Edit ion , New York: Joan Wiley and Son – Inc.

Wing Wahyu Winarno. 2004. Sist em Inf ormasi Manaj emen, UPP AMP YKPN, Yogyakart a. Zaki Baridwan. 2004. Int ermediat e Account ing.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisa di peroleh penambahan lapisan zinc hasil proses pelapisan electroplating berpengaruh negatif terhadap kekuatan sambungan las, Variasi arus 8000 A dan

ABSTRAK: Pelaksanaan Tata Kelola Keuangan DPRD dalam Perspektif Kepemerintahan yang Baik. Karena lemahnya pelaksanaan tata kelola keuangan DPRD yang belum memenuhi

Hubungan baik antara PGN dan Pertamina sebagai mitra bisnis serta dukungan dan proteksi penuh dari pemerintah kepada BUMN Migas khususnya PGN, dapat menjadi

Investasi pada modal bank, entitas keuangan dan asuransi diluar cakupan konsolidasi secara ketentuan, net posisi short yang diperkenankan, dimana Bank tidak memiliki lebih

Energi panas tersebut berupa fluida dengan fasa air atau uap yang terbentuk di dalam reservoir panas bumi akibat pemanasan yang dilakukan oleh batuan beku panas

Bagi pihak manajemen koperasi pegawai PT “X” Madiun harus mengembangkan strategi – strategi dalam perusahaan dan agar lebih kreatif lagi dalam melakukan

Maklumat yang diperoleh dapat membantu pihak yang berkaitan dan berkepentingan dalam menjadikan aktiviti perumahan ini lebih berjaya khususnya koperasi yang

Aterosklerosis merupakan penyakit arteri berukuran besar dan sedang yang terbentuk akibat adanya lesi lemak (plak ateromatosa) di permukaan dalam dinding pembuluh darah