Proses terbentuknya alam semesta
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakikatnya, dunia merupakan sedikit perwujudan dari Kekuasaan Tuhan yang
Maha Luas. Yang demikian itu, sebagaimana dinyatakan dalam Hadits Qudsi yang
mengembalikan gagasan Penciptaan kepada gagasan Pengetahuan, seperti dinyatakan “Aku
adalah harta benda yang tersembunyi; Aku ingin diketahui (atau mengetahui) maka Aku
menciptakan dunia”. Sesuai Firman-Nya
ننمم اننللعنجنون **امنههــننلقتنفنفن اقققلترن اتننناڪ
ن ضنلرأنللٱون تماونــمنسسنلٱ نسنأن ااوورهفنكن ننيذملسنٱ رنين لملنونأن
)
ننونهمملؤيه النفنأن **ىسىحن ءىلىشن لسنكه ءمآمنللٱ
٣٠
Artinya:“Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit
dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka
tiada juga beriman?”(Q.S Al-Anbiya’[21]:30)
Pembahasan tentang proses lahirnya alam semesta, pastilah berbicara apa yang
termasuk dalam Alam Semesta tersebut, seperti bumi, manusia, langit, bintang dan segala
sesuatu yang berawal dari adam(tidak ada) menjadi maujud(ada).
Proses lahirnya alam semesta dapat ditinjau dari perfektif Agama Islam (Al-Qur’an &
Hadits) dan Ilmu Pengetahuan/Sains. Ilmu pengetahuan mengemukakan beberapa teori asal
usul Alam Semesta seperti Bigbang.Sedangkan Al-Qur’an dan Hadits menguak hal tersebut
dengan menyiratkannya dalam ayat-ayat suci. Perbedaan cara-cara pengungkapan proses
inilah yang membuat kami mengangkat tema ini. Dari teori-teori para ilmuwan yang
bermunculan berkenaan dengan lahirnya alam ini serta dalil-dalil naqli yang tersirat dalam
Al-Qur’an dan Hadits tersebut pastilah dapat ditarik benang merah atau kesamaan di antara
Adanya kesamaan inilah secara tidak langsung membuktikan bahwa Al-Qur’an
merupakan Kitab suci seluruh zaman, menyingkap kejadian lalu, sekarang dan akan datang.
Semua bukti ini memantapkan rasa ta’jub luar biasa kepada Sang Khalik Alam Semesta Allah
Azza Wa Jalla.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Alam Semesta?
2. Bagaimana proses lahirnya Alam Semesta menurut Ilmu Pengetahuan/Sains?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alam Semesta
Pengertian Alam Semesta sangatlah luas, dan tentu saja pengertian tersebut berbeda
antara Ilmu Kosmologi/Fisiska dan Astronomi dengan pengertian yang diciptakan Tuhan. Kata alam semesta (universe) digunakan pada pertengahan abad ke-20 untuk
menjelaskan seluruh ruang waktu kontinu dimana makhluk hidup berada, dengan energi dan
materi yang dimilikinya.Yang termasuk materi disini adalah matahari, bulan, bintang-bintang,
planet-planet, galaksi, komet, asteroid, awan nebula, dan ruang diantaranya.1[1]
Menurut orang Babylonia (kurang lebih 700-600 SM), alam semesta merupakan suatu
ruangan atau selungkup dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit beserta bintang
sebagai atapnya.2[2]
Menurut pendapat lain alam semesta atau jagad raya dapat diartikan sebagai suatu
ruangan yang maha besar, dimana didalamnya terjadi segala peristiwa alam yang dapat
diungkapkan manusia maupun yang belum dapat diungkapkan manusia.3[3]
Makna alam semesta yang Tuhan ciptakan terkandung dalam salah satu firmannya,
...
ننيامملناعنلا بسمرن
Artinya :”. …….Tuhan semesta alam[3].(Q.S Al-Fatihah [1]:2)
[3]……..'Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya. Allah Pencipta semua alam-alam itu.
Dari keterangan tersebut, alam semesta dapat dijelaskan sebagai “alam yang
diciptakan Tuhan beserta segala isi yang ada di dalamnya, baik yang tampak ataupun tidak”.
1[1] Firman Suadi, Alam Semesta yang Menakjubkan, (Jakarta: Bee Media Indonesia, 2009), h. 6
2[2] Biasa Saja, Pengertian Semesta, dalam
http://www.santriuniversitas.blogspot.com., 05 November 2010
3[3] Ayu Redhatya, Tugas Imu Alamiah Dasar, dalam
Singkatnya, alam yang dimaksud Tuhan adalah segala apa yang ada di alam semesta beserta
apa yang melingkupinya termasuk yang gaib(tidak terlihat).
B. Proses Lahirnya Alam Semesta Menurut Sains/Il-Peng
Lahirnya Alam Semesta ditinjau dari segi Sains dapat di jelaskan oleh beberapa Teori,
diantaranya:
1. Teori Big Bang atau dentuman
Big Bang atau dentuman/ledakan besar merupakan teori Ilmu Pengetahuan yang
dikemukakan oleh Edwin Hubble.Teori ini diyakini banyak ilmuwan sebagai awal dari
terbentuknya alam semesta.Teori ini menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam
semesta.
Berdasarkan teori Big Bang, alam semesta ini terbentuk dari ledakan mahadasyat yang
terjadi sekitar 13.700 juta tahun lalu. Ledakan tersebut berawal dari materi yang terbentuk
kemudian terpadatkan menjadi setitik massa dengaan suhu dan tekanan yang sangat tinggi
sehingga kemudian meledak. Ledakan mahadahsyat ini melontarkan materi dalam jumlah
sangat besar ke segala penjuru alam semesta.Setelah mendingin dalam perjalanan waktu,
serpihan materi-materi ini kemudian mengisi alam semesta dalam bentuk bintang, planet,
debu kosmis, asteroid/komet, energi, dan partikel lainnya di alam semesta ini dengan susunan
yang rapi dan teratur pada orbitnya masing-masing4[4]. 2. Teori Osilasi
Teori ini menyatakan bahwa “Materi alam semesta bergerak saling menjauhi kemudian
akan berhenti, lalu akan mengalami pemampatan demikian seterusnya secara periodik.”
Teori ini mengemukakan bahwa alam semesta sekarang sedang mengembang karena
sebelumnya telah terjadi penyusutan. Dalam proses ini tidak ada materi yang rusak atau
hilang ataupun tercipta, hanya mampat atau merenggang.
Teori osilasi memandang kejadian alam semesta sama dengan teori keadaan tetap, yaitu
bahwa alam semesta tidak berawal dan tidak akan berakhir. Bedanya dalam teori osilasi
masih mengakui adanya dentuman besar dan pada suatu saat gravitasi akan menyedot
kembali sehingga alam semesta akan mengempis (collapse) yang pada akhirnya akan
menggumpal kembali dalam kepadatan yang tinggi dengan temperatur yang tinggi dan akan
terjadi dentuman besar kembali. Setelah big-bang kedua terjadi, dimulai kembali ekspansi
kedua dan suatu saat akan mengempis kembali dan meledak untuk ketiga kalinya, begitulah
seterusnya.5[5]
3. Teori keadaan tetap (steady-state theory)
Tahun 1948, teori kedaan-tetap atau teori alam semesta tak terhingga dicetuskan oleh Fred
Hoyle, Thomas Gold dan Hermann Bondi sebagai alternatif dari teori ledakan besar (Big
Bang theory). Teori ini tidak lebih dari perpanjangan paham materialistis abad ke 19 yang
mengabaikan adanya sang Pencipta dan model semesta yang tanpa batas. Menurut model ini,
ketika alam semesta mengembang, materi baru terus-menerus muncul dengan sendirinya
dalam jumlah tepat sehingga alam semesta berada dalam “keadaan stabil”.
Galaksi baru yang terciptakan dari materi baru ini akan membuat jagat raya tampak sama
sepanjang masa. Untuk mempertahankan kerapatan jagat raya konstan, laju penciptaan materi
cukup kecil yakni satu atom hidrogen per sentimeter kubik setiap 1 milyar tahun. Dengan
kata lain, alam semesta menurut teori ini adalah statis/tetap, tidak permulaan atau akhir.
Walaupun mereka mengakui bahwa alam semesta berekspansi, namun mereka menyatakan
bahwa alam semesta akan tetap sama kelihatannya sampai kapanpun. Teori ini segera runtuh
dan tidak banyak penggemarnya ketika ditemukan radiasi latar belakang kosmik.Teori ini
berdasarkan prinsip kosmopologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta
dimanapun dan bagaimanapun selalu sama.berdasarkan prinsip tersebut, alam semesta terjadi
pada suatu saat tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu di alam semesta selalu tetap sama
walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. Kenyataanya bahwa
galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama.
Ada beberapa pendapat tentang Teori Keadaan Tetap, diantaranya:6[6]
a. Gatot Subroto mengatakan ”Menurut teori ini , jagat raya selalu memuai dengan kecepatan
tetap dan pembentukan materi baru terus-menerus berlangsung , sehingga dalam ruang
tertentu selalu dijumpai jumlah materi-materi yang sama. Teori ini tidak mengenal dentuman
(ledakan) ke pusat jagat raya”.
b. Menurut Samadi, Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, Herman Bondi, dan Thomas Gold.
Mereka menyatakan bahwa alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir. Mereka
berpendapat bahwa alam semesta selalu dalam kaedaan tetap karena secara terus-menerus
diimbangi dengan terciptanya materi baru. Materi baru itu kemudian memadat menjadi
galaksi, selanjutnya mengisi ruang-ruang yang kosong untuk mengganti materi yang
berpindah akibat pemuaian.
c. Sumber Danang Endarto,Sarwono,Singgih Prihadi menyatakan bahwa Teori Creatio
Continua (keadaan tetap) dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Teori ini
menyatakan bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya
ada dan akan tetap ada atau dengan kata lain alam semesta tidak pernah bermula dan tidak
akan berakhir. Pada setiap ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap. Partikel-partikel
tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan
jasad-jasad alam semesta. Partikel yang di lahirkan lebih besar dari yang lenyap, sehingga
mengakibatkan jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta.
pengembangan ini akan mencapai titik batas kritis pada 10 milyar tahun lagi. Dalam waktu
10 milyar tahun, akan di hasilkan kabut kabut baru. menurut teori ini 90% materi alam
semesta adalah hidrogen dan hidrogenin, kemudian akan terbentuk helium dan zat zat
lainnya.
C. Proses Lahirnya Alam Semesta Menurut Agama Islam
Proses lahirnya alam semesta ditinjau dari sudut pandang Agama dapat diketahui
dengan mentadaburi apa yang tersirat dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Al-Qur’an telah menegaskan secara jelas bahwa alam semesta atau kosmos yang
terdiri atas benda-benda langit, seperti bintang, planet, termasuk bumi didalamnya, satelit,
dan asteroid, pada mulanya menyatu membentuk asap atau kabut. Kemudian Allah Swt
memisahkannya sejak milyaran tahun silam menjadi benda-benda, sebagaimana yang
terdapat di alam raya ini.7[7]
Sesuai dengan firman-Nya
merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya
menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang
dengan suka hati".(Q.S Fushilat [41]:11)
Artinya:”Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit
dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka
tiada juga beriman?”(Q.S Al-Anbiya [21]:30)
Awal penciptaan alam semesta dimulai dengan perintah Tuhan, Kun, “Jadilah!”[1]. [1]Dalam Bahasa Arab, Kun terdiri dari dua huruf, yakni kaf dan nun. Kaf mewakili kata kamal, atau kesempurnaan, dan Nun mewakili kata nur atau cahaya. Maka, wujudlah dari cahaya yang sempurna. Ciptaan yang pertama ini dinamakan dengan cahaya kenabian, atau cahaya murni yang mendahului alam semesta
)
ننواكهينفن ناكه ههلن لنواقهنسن ناان ههانندارنانآذنام ءىياشنلم اننلهواقنامننسنا
٤٠
Artinya:”Sesungguhnya Perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami
menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: "kun (jadilah)", Maka jadilah ia.”(Q.S
An-Nahl [16]:40)
Alam semesta mulai terbentang. Proses penciptaan alam semesta dimulai dari titik
tunggal (an-nuqthah) yang kemudian Allah ledakkan. Pada titik tunggal tersebut terkandung
berbagai macam materi penyusun alam semesta dan makhluk hidup yang kelak Allah
hadirkan, oleh para ahli ilmuwan peristiwa inilah yang di sebut dengan BIG BANG. Dalam
Al-Qur’an, proses penciptaan alam semesta di gambarkan laksana mekarnya bunga mawar.
)
نماهندسملاكن ةقدنراون تانناكنفن ءهآمنسسنلا تمقسنشنناااذنامفن
۳۷
Artinya:”Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti
(kilapan) minyak”.(Q.S Ar-Rahman [55]:37)
Kemudian alam semesta memuai atau berekspansi(sejalan dengan surah Adz-Dzariyat
[51]:47)
)
ننواعهسموامهلن انسناموسن دىياانبم اهناننياننبن ءنآمنسسنلاون
٤۷
Artinya:”Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan Sesungguhnya
Kami benar-benar meluaskannya ”(Q.S Adz-Dzariyat [51]:47)
Allah menciptakan alam semesta selama enam masa atau enam hari yang bila dihitung
oleh manusia akan membutuhkan waktu milyaran tahun kemudian.
*
اننسسنمن امنوسن مىايسنان ةمتسنسم لىفم امنههننليبن امنون ضنلرانللاون تموـمـسسنلا اننلقلنخن لدقنلنون
﴿ بىلوغهلسه لنمم
٥۸
Artinya:”Dan Sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan.”(surat Qaf
(51) ayat 58)
1. Masa I (ayat 27): Penciptaan langit pertama kali 2. Masa II (ayat 28): Pengembang dan Penyempurnaan 3. Masa III (ayat 29): Pembentukan tata surya termasuk bumi 4. Masa IV (ayat 30): Awal mula daratan di Bumi
5. Masa V (ayat 31): Pengiriman air ke Bumi melalui komet
BAB III
KESIMPULAN
Alam semesta atau jagad raya dapat diartikan sebagai suatu ruangan yang maha besar, dimana didalamnya terjadi segala peristiwa alam yang dapat diungkapkan manusia maupun
yang belum dapat diungkapkan manusia
Proses lahirnya alam semesta dapat di lihat dari segi Sains/Ilmu pengetahuan dan dari
segi Agama(Qur’an dan Hadits)