• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGAJUAN JUDUL TUGAS AKHIR PROG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGAJUAN JUDUL TUGAS AKHIR PROG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGAJUAN JUDUL TUGAS AKHIR

KOTA MEDAN

Kota Medan adalah ibu kota dari Provinsi Sumatera Utara yang juga merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia dengan luasan 265,10 km2. Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dengan keberadaan Pelabuhan Belawan dan Bandar Udara Internasional Kuala Namu yang merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia. Akses menuju Pelabuhan Belawan dari pusat Kota Medan dilengkapi oleh Jalan Tol Belmera, jalan tol pertama di luar Pulau Jawa.

Pada mulanya yang membuka perkampungan Medan adalah Guru Patimpus, tokoh masyarakat Karo, sebagai yang pertama kali membuka "desa" yang diberi nama Medan. cendikiawan yang bernama Guru Patimpus merga Sembiring Pelawi, Patimpus adalah anak Tuan Si Raja Hita, pemimpin Karo yang tinggal di Kampung Pekan (Pakan). Ia menolak menggantikan ayahnya dan lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan mistik. 1614-1630 Masehi, ia belajar agama Islam dan diislamkan oleh Datuk Kota Bangun, setelah kalah dalam adu kesaktian.

Kota Medan terletak di Tanah Deli, maka sejak zaman penjajahan orang selalu merangkaikan Medan dengan Deli (Medan–Deli). Setelah zaman kemerdekaan lama kelamaan istilah Medan Deli secara berangsur-angsur lenyap sehingga akhirnya kurang popular. Beberapa sungai melintasi Kota Medan ini dan semuanya bermuara ke Selat Malaka. Sungai-sungai itu adalah Sei Deli, Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Denai, Sei Putih, Sei Badra, Sei Belawan dan Sei Sulang Saling/Sei Kera.

Kawasan Daerah Aliran Sungai Deli

Sungai Deli merupakan salah satu induk sungai pada Satuan Wilayah Sungai (SWS) Belawan Belumai Ular dengan 5 (lima) anak sungai. Panjang sungai sekitar 73 Km dengan luasbasin 402 Km2.

Sungai Deli beserta anak dan ranting sungainya mengalir dari Kabupaten Karo, Kabupaten Deli Serdang dan melintasi Kota Medan sebelum bermuara keSelat Malaka. Bagian hulu sungai pada umumnya berada di Kabupaten Karo danKabupaten Deli Serdang, sedangkan bagian tengah dan hilir

(2)

Daerah Pertengahan

Pada daerah pertengahan topografi daerah pengaliran Sungai Deli cenderung landai dengan kemiringan 0.31%. Hal ini menyebabkan laju air air sungai lebih lambat dibandingkan daerah hulu. Pada laju air yang lebih lambat , proses aerasi juga berkurang dengan demikian self purification juga menurun Di daerah pertengahan pemanfaatan lahan di sekitar daerah pengaliran sungaia dalah untuk pemukiman, perkantoran dan industri. Daerah pertengahan merupakan pusat kota, sentral jasa dan perdagangan.

Terdapat banyak kegiatan yang menimbulkan degradasi sungai pada daerah ini, pemukiman kumuh pada bantaran sungai, pembuangan limbah domestik danindustri, pembuangan sampah, pengubahan alur sungai, pengerasan bentengsungai dengan beton dll. Pada lokasi–lokasi pemukiman kumuh, penduduk memanfaatkan sungai sebagai tempat mandi, cuci dan juga kakus. Pada umumnya limbah domestik yang masuk ke Sungai Deli tidak mengalami pengolahan terlebih dahulu. Menurut survey yang dilakukan oleh Bapedalda (2003), terdapat lebihdari 89 (delapan puluh sembilan) saluran air limbah domestik ke Sungai Deli beserta anak–anak sungainya dan lebih dari 48 (empat puluh delapan) lokasi pembuangan sampah pada bibir/bantaran sungai.

(3)

Lokasi site berada di Glugur By Pass, Jl.H.Adam Malik - Jl.Yos Sudarso, Gang Peringatan, Kelurahan Glugur Kota, Kecamatan Medan Barat, Medan dengan luasan ± 36 Ha. Lokasi site sangat strategis dan berada di tengah kota dengan aliran daerah pertengahan Sungai Deli yang melintasinya berdekatan juga dengan Tugu Adipura Kota Medan. Daerah ini dikenal sebagai perkampungan mandailing modern di Kota Medan. Sebagian besar site merupakan daerah permukiman penduduk yang mayoritas bersuku mandailing beragama islam walaupun sekarang jumlah sudah mulai berkurang akibat pembangunan. Mayoritas penduduk adalah penjual tanaman (Florist) yang sudah menjadi profesi turun menurun dari zaman dulu.

Site yang sekarang terkenal sebagai kawasan kumuh dikarenakan kebiasaan sosial-budaya masyarakat yang kurang baik tetapi saya sebagai seorang aritek lansekap yang juga pernah tinggal

disana selama 15 tahun, dapat melihat banyak potensi pada site yang bisa dikembangkan. Melihat antusiasme penduduk yang ada dan sangat menginginkan perhatian pemerintah agar dilakukannya pembenahan maka saya sebagai arsitek lansekap akan mencoba mencari solusi atas permasalahan yang ada.

(4)

Kondisi Site

Pada daerah 1 adalah kawasan tepian DAS Sungai Deli yang banyak permukiman kumuh berdiri membelakangan sungai dan menjadi penyebab pencemaran sungai akibat limbah rumah tangga tetapi juga sudah ada sebagian pinggiran sungai yang ditata.

Pada daerah 2 adalah kawasan tanah kosong yang sebagiannya adalah kepemilikan warga, Pemerintah Kota,dan Pengusaha Property yang sudah membeli hak milik tanah dari warga. Tanah di daerah 2 merupakan daerah semak,tetapi banyak ditanami palawija oleh warga sebagai sumber penghasil tambahan.

berikut adalah gambaran kondisi site : Daerah 1

(5)
(6)

Budaya  -  - Masyarakat mayoritas masih sangat kental dan paham dengan adat istiadat mandailing yang dimiliki tetapi juga sudah terjadi peleburan budaya antara

batak-jawa-mandailing-tionghoa yang menjadikan masyarakat disini sangat terbuka.

Alam  -  - Kondisi alam perkotaan yang identik dengan polusi,tetapi akan sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi daerah wisata kota dengan adanya aliran Sungai Deli yang merupakan sungai kebanggaan warga disini dan juga warga kota Medan.

Kearifan Lokal  -  - Masyarakat masih sering melakukan kegiatan adat-istiadat dalam beberapa perayaan tertentu terutama masyarakat mandailing.

Sarana dan Prasarana

 -  - Site yang berada di pusat kota membuatnya sangat mudah diakses dan dekat dengan rumah sakit, pusat

perbelanjaan,dan pusat pendidikan,walaupun didalam site itu sendiri hanya ada sebuah masjid sebagai sarana ibadah masyarakat muslim tetapi DAS Sungai Deli adalah

prasarana yang paling berpotensi sebagai daya tarik bila dikembangkan.

Kondisi Sosial -  -  Masyarakat yang cenderung memiliki kebiasaan buruk seperti membuang sampah sembarangan dan kurang menjaga fasilitas umum merupakan suatu tantangan yang harus di pecahkan terlebih juga kawasan permukin pinggiran sungai yang ada, dikenal sebagai kawasan kumuh pusat perjudian dan narkoba.

Perkembangan Kota

(7)

Keterangan:

S = Strength (kekuatan). O = Opportunities (Potensi). W = Weaknesses (kelemahan). T = Threats (Ancaman)

1. Perencanaan Pusat Wisata Islam Sungai Deli Glugur Kota Medan

Menilik dari sejarah bahwa Kota Medan pertama kali dibuka oleh seorang tokoh yang bernama Guru Patimpus yang sekaligus merupakan tokoh islam. Maka kota Medan harusnya juga memiliki sebuah pusat wisata islam ataupun wisata religi. Sekalipun masyarakat Medan memiliki berbagai macam agama yang dianut, Pusat wisata Islam Sungai Deli Glugur Kota Medan tidaklah tertutup bagi pengunjung umum. Terlebih lagi lokasi dan sejarah site yang merupakan daerah kawasan mayoritas suku mandailing muslim serta site juga pernah menjadi saksi perjuangan umat islam warga setempat untuk melakukan pembangunan ulang Masjid Raudhatul Islam yang notabene adalah masjid kepemilikan umum dan masyarakat sekitar sempat dirobohkan oleh pengembang property yang diduga belum melakukan koordinasi pada masyarakat dan belum sesuai dengan regulasi peraturan yang ada.

Masyarakat ingin pembangunan tidak lagi semena – mena hanya mementingkan kepentingan suatu kelompok tertentu, maka dari itu haruslah ada perencanaan kawasan yang baik bagi seluruh lapisan masyarakat, mulai dari penataan permukiman pinggiran sungai, penggunaan lahan kosong secara maksimal, dan pengelolaan yang baik maka disini Perencanaan Pusat Wisata Islam Sungai Deli Glugur Kota Medan adalah solusinya.

2. Perencanaan Rehabilitasi Permukiman Tepian Sungai Deli Gluguur Kota Medan Menusurt survey yang pernah dilakukan permukiman tepian sungai deli adalah salah satu penyebab utama keruhnya aliran sungai deli, yang dimana diakibatkan oleh limbah rumah tangga dari masyarakat setempat yang bermukim. Walaupun tidak hanya di sungai deli bahkan di setiap permukiman tepian sungai yang ada di indonesia juga seperti itu. Penataan rumah yang tidak teratur tidak menghadap ke sungai ditambah lagi kebiasaan buruk masyarakat yang suka membuang sampah ke sungai juga sebagai penyebabnya.

Perlu adanya solusi rencana pemecahan masalah kawasan permukiman daerah tepian sungai agar tidak lagi menjadi penyebab utama pencemaran sungai tetapi haruslah menjadi potensi sebuah daerah tepian sungai, Maka perlu adanya fokus penelitian dan perencanaan massal pada setiap kawasan permukiman yang ada di tepian sungai dan diharapkan Rehabilitasi Permukiman Tepian Sungai Deli Glugur Kota Medan akan menjadi langkah awal untuk mewujudkan harapan tersebut.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Structured content : sebagai alat untuk  klasifikasi dan kategori halaman web  tak terstruktur dan untuk membuat  workflow systems  sederhana. 9.

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus yang selalu melimpahkan berkat dan hikmatNya kepada penulis dalam proses menyelesaikan skripsi dengan judul “Strategi

Sekiranya terdapat mana-mana individu cuba meminta rasuah daripada saya atau mana- mana individu yang berkaitan dengan syarikat ini sebagai sogokan untuk dipilih dalam sebut harga

panjang possi bola dari elemen dinding depan atau belakang pada rumah induk dengan Panjang Lari-larian; D2V3:D3V1 panjang sulapa appa rumah induk... Proporsi ini berulang di

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian sehubungan dengan masalah capital budgeting dengan judul penelitian :

Hasil wawancara dengan Bapak Roel Naibaho sebagai Account Officer (AO) di BRI Cabang Gajah Mada Medan, Februari 2013.. Perusahaan atau instansi tempat dimana nasabah

Teeler & Gray (2000: 23), menjelaskan pengertian internet, yaitu net yang juga dikenal sebagai cyberspace , information superhighway , komunikasi online , perpustakaan