Nama : Reza rafiansa
NIM : 4115140783
Prodi : PPKN B 2014
Pengertian Pendidikan dari berbagai perspektif 1. Pedagogik
Pedagogik berasal dari kata Yunani paes yang berarti anak dan gogos yang berarti memimpin. Sedangkan akhirnya - ik menunjukkan ilmu. Manusia selalu tumbuh berkembang di mana perkembangan rohani (terutama), bukan sekedar proses alamiah belaka. Perkembangan ini memerlukan pimpinan dan bimbingan yang disebut pedagogik atau pendidikan. Dari pengertian inilah sebenarnya timbul istilah pendidikan atau pedagogik.
pendidikan harus ada pada tiap proses kehidupan anak atau manusia. Hal lain yang mengharuskan pendidikan itu ada pada tiap proses kehidupan manusia adalah bahwa pada hakekatnya manusia itu mempunyai prinsip ketergantungan satu sama lain, saling memberi bantuan, tolong menolong, yang bukan hanya terjadi pada anak tetapi juga pada orang dewasa. Hakikat ini tidak hanya menyangkut pada salah satu segi kehidupan manusia, tetapi meliputi berbagai segi, antara lain sosial, ekonomi, kesehatan. Oleh karena itu manusia, baik sebagai individu, kelompok ataupun masyarakat, dalam usaha mencapai kesehatan yang optimal juga memerlukan bantuan pendidikan ini.
2. Psikologi
Secara etimologis, psikologi berasal dari kata “psyche” yang berarti jiwa atau nafas hidup, dan “logos” atau ilmu. Dilihat dari arti kata tersebut seolah-olah psikologi merupakan ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Jika kita mengacu pada salah satu syarat ilmu yakni adanya obyek yang dipelajari, maka tidaklah tepat jika kita mengartikan psikologi sebagai ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa, karena jiwa merupakan sesuatu yang bersifat abstrak dan tidak bisa diamati secara langsung.
Berkenaan dengan obyek psikologi ini, maka yang paling mungkin untuk diamati dan dikaji adalah manifestasi dari jiwa itu sendiri yakni dalam bentuk perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan demikian, psikologi kiranya dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
3. Sosiologi
4. Antropologi
Antropologi adalah kajian tentang manusia dan cara-cara hidup manusia , Pendidikan dari sisi antropologisnya berupaya menemukan pola budaya belajar masyarakat yang dapat menciptakan perubahan sosial. Demikian juga mengenai perwujudan kebudayaan para pengambil kebijakan pendidikan yang berorientasi pada perubahan sosial budaya mendapat perhatian .
Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses pembelajaran, pemberian pengetahuan,
keterampilan dan sikap melalui pikiran, karakter serta kapasitas fisik dengan menggunakan pranata-pranata agar tujuan yang ingin dicapai dapat dipenuhi. Pendidikan dapat diperoleh melalui lembaga formal dan informal. Penyampaian kebudayaan melalui lembaga informal tersebut dilakukan melalui enkulturasi semenjak kecil di dalam lingkungan keluarganya. Dalam masyarakat yang sangat
kompleks, terspesialisasi dan berubah cepat, pendidikan memiliki fungsi yang sangat besar dalam memahami kebudayaan sebagai satu keseluruhan.
Pendidikan bersifat konservatif yang bertujuan mengekalkan hasil-hasil prestasi kebudayaan, yang dilakukan oleh pemuda-pemudi sehinga dapat menyesuaikan diri pada kejadian-kejadian yang dapat diantisipasikan di dalam dan di luar kebudayaan serta merintis jalan untuk melakukan perubahan terhadap kebudayaan.
5. Ideologi/politik
Pendidikan berasal dari ide ide para ahli yang membuat konsepsi konsepsi ide tentang pendidikan yang dijadikan acuan dalam proses kenyataannya untuk diterapkan melalui kehidupan dengan mengacu pada ide ide dari konsep yang dibuat oleh para ahli dalam pendidikan .
ideologi besar yang cukup berpengaruh, dengan varian masing-masing yaitu pertama, ideologi konservatif dengan variasi: fundamental, intelektualisme, dan konservatisme; kedua, ideology liberalisme dengan variasi: liberalisme, liberasionisme, dan anarkisme. Kemudian dengan juga ideologi klasik seperti kapitalisme, sosialisme, dan nasionalisme
6. Ekonomi