• Tidak ada hasil yang ditemukan

Al-Baqarah ayat 275 sebagai berikut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Al-Baqarah ayat 275 sebagai berikut"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI PENGELOLA KSP SYARIAH DI DAERAH LUWU

Natsir Muhammad *

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi kepemimpinan Islam dan pengaruhnya terhadap motivasi pengelola KSP Syariah di daerah Luwu. Banyaknya sampel yang diambil 41orang pengelola KSP Syariah. Teknik pengambilan sampel adalah accidental random sampling. Teknik pengambilan data adalah dokumentasi dan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan model regresi linier. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pimpinan yakni ketua KSP Syariah pada KSP Syariah di daerah Luwu secara umum dapat dikatakan bahwa sudah mencerminkan kepemimpinan yang jujur, dapat dipercaya, cerdas dan mampu menyampaikan syariat Islam dalam menjalankan KSP Syariah. Namun demikian, hal ini masih perlu ditingkatkan. Penerapan kepemimpinan Islam tersebut memberi pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi pengelola KSP Syariah di daerah Luwu.

(2)

ISLAMIC LEADERSHIP AND IT IS EFFECT ON EMPLOYEE MOTIVATION OF KSP SYARIAH IN LUWU AREA

ABSTRACT

The purpose of this study to know the Islamic leadership description and it is effect on employee motivation of KSP Syariah in Luwu Area. The number of samples taken 41 employee KSP Syariah in Luwu Area. Sampling technique is accidental random sampling. Data collection technique is documentation and questionnaires. Analysis of the data using descriptive and linear regression models. The results of this study indicate that In general it can be said that the KSP Syariah leader in Luwu area reflects the honest, trustworthy, clever and able to deliver Islamic Syariah in operating the KSP Syariah. However, it still needs to be improved. The implementation of the Islamic leadership to give a positive and significant effect on the employee performance of KSP Syariah in Luwu area.

(3)

I. PENDAHULUAN

Ditinjau dari segi kepemilikan badan usaha, maka badan usaha di Indonesia secara garis besar dibagi atas 3 (tiga) macam yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dan Koperasi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dalam pasal 4 dinyatakan bahwa koperasi memiliki fungsi dan peranan yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa.

Salah satu bentuk koperasi adalah koperasi simpan pinjam (KSP). Selanjutnya, salah satu bentuk pengelolaan KSP adalah menggunakan sistem syariah. Pengelolaan KSP dengan sistem Syariah adalah pengelolaan KSP berdasarkan syariat Islam yakni aturan dan mekanisme pengelolaannya didasarkan pada Alqur’an dan Hadis Rasulullah SAW. Dalam sistem syariah tidak menggunakan sistem bunga melainkan bagi hasil.

Lahirnya KSP Syariah dilatarbelakangi oleh Firman Allah dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 275 sebagai berikut

È

Artinya: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya sebelum datang larangan dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”.

Implementasi dari sistem Syariah dalam pengelolaan KSP syariah di Indonesia perlu diatur oleh pemerintah. Sehubungan dengan itu, maka ditetapkanlah Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No. 91 tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Keuangan Syariah.

(4)

Di Sulawesi Selatan sudah sering terjadi pengurus koperasi konvensional membawa lari uang masyarakat seperti kasus Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) Supardi dan Suparman di Kabupaten Pinrang, KSU Milik Bersama Abustan di Makassar. Demikian pula di daerah lain seperti kasus Koperasi Langit Biru di Tangerang yang pengurusnya membawa lari uang anggota puluhan milyar. Kesemuanya itu menimbulkan masalah besar dan sangat merugikan masyarakat. Semua KSP bermasalah di atas adalah KSP sistem konvensional. Fenomena ini sangat berbeda dengan KSP Syariah yang sampai saat ini menurut pengamatan penulis belum ada yang bermasalah seperti kasus-kasus di KSP Konvensional. Bahkan pada tahun 2011 terdapat 33 KSP Syariah di Sulawesi Selatan yang dinilai sehat dan mendapatkan bantuan pendanaan dari Kementerian Koperasi dan UKM sebesar 50 juta - 200 juta tiap KSP.

Fenomena di atas menunjukkan bahwa KSP Syariah jauh lebih baik dari KSP konvensional. Dari pemantauan penulis juga menunjukkan bahwa pemimpin (pengelola) KSP Syariah memiliki karakteristik kepemimpinan Islam yang lebih baik dari pemimpin (pengelola) KSP konvensional.

Pengawasan KSP lemah jika dibanding lembaga keuangan lainnya sehingga pengurus KSP sering bermasalah. Selain itu pengangkatan pengurus dan pengelola koperasi tanpa melalui fit and proper test. Hal ini menyebabkan banyak pengurus dan pengelola koperasi tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk menjalankan koperasi, dan ini merupakan salah satu faktor penyebab banyaknya pengurus koperasi yang melakukan penyalahgunaan terhadap wewenang dan amanah yang diembannya. Penulis menilai pentingnya pemimpin KSP Syariah memiliki kepemimpinan seperti yang dicontohkan oleh Baginda Rasulullah SAW.

Nilai-nilai agama Islam yakni shidiq, amanah, fathonah dan tablighh

(5)

Salah satu daerah di Sulawesi Selatan adalah daerah Luwu yang memiliki potensi pengembangan KSP Syariah. Daerah terdiri dulunya hanya 1 Kabupaten yaitu Kabupaten Luwu yang telah mengalami pemekaran menjadi Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Luwu Timur dan Kota Palopo.

Sehubungan dengan itu, maka penulis tertarik meneliti kepemimpinan Islam dan pengaruhnya terhadap motivasi pengelola KSP Syariah di daerah Luwu. Sehubungan dengan itu, maka hipotesis penelitian ini adalah kepemimpinan Islam berpengaruh terhadap motivasi pengelola KSP Syariah di daerah Luwu.

Adapun kajian teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan kepemimpinan Islam dan motivasi sebagaimana pada uraian berikut ini.

Keteladanan Rasulullah SAW antara lain tercermin dalam sifat-sifat beliau, yang terdiri atas empat yaitu Shiddiq, Amanah, Fathonah, Tabliq

yang biasa disingkat SAFT (Waffa, 2012). Ada lima kategori yang umum dari kebutuhan yaitu kebutuhan fisik, material, psikologi, spiritual dan mental atau intelektual (Al-Jasmani, 1996 dan Glaachi, 2000). Graves (1970) membagi 4 tingkatan motivasi Islam pada diri manusia yaitu

Sawala, ammarah, Lawwamah dan Mutmainnah. Nafsu Sawala

mendorongnya untuk mengikuti hawa nafsunya. Nafsu Ammarah mendorong seseorang untuk melakukan kejahatan sesuai dengan keinginannya. Nafsu Lawwamah mendorong seseorang untuk menyadari kesalahannya. Nafsu Mutmainnah mendorong seseorang untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Menurut Zadjuli (1999) bahwa niat bekerja adalah karena Allah akan menerapkan kaidah/norma/Syariah secara kaffah, motivasinya adalah spiritual dengan mencari keberuntungan di dunia dan di akhirat, menerapkan azas efisiensi dan manfaat dengan tetap menjaga kelestarian hidup, menjaga keseimbangan antara mencari harta harta dengan beribadah, bersukur kepada Allah dengan cara tidak konsumtif, mengeluarkan ZIS, dan menyantuni anak yatim dan fakir miskin.

Kepemimpinan dapat mempengaruhi motivasi berdasarkan hasil penelitian Mamik (2008) menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan pada Industri Kertas di Jawa Timur, Orpen (1997) (dalam Arief, Asmani, 2011) menunjukkan bahwa mentoring pemimpin berpengaruh terhadap motivasi karyawan di Amerika Serikat, Mehta et al (2003) menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berbanding lurus dengan motivasi karyawan di New Jersey USA, Syamsuddin (2011) menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh langsung, positif dan signifikan terhadap motivasi pegawai pada RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo,

II. METODE PENELITIAN

(6)

Kota Palopo. Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka dalam penelitian digunakan variabel kepemimpinan Islam (X) sebagai variabel bebas dan motivasi pengelola (Y) sebagai variabel tak bebas. Kepemimpinan Islam diukur melalui indikator Shiddiq, Amanah, Fathonah, Tabliq. Motivasi diukur melalui indikator Sawala, ammarah, Lawwamah dan Mutmainnah.

Populasi penelitian ini adalah seluruh pengelola KSP Syariah di daerah Luwu. Jumlah populasinya adalah 82 orang pengelola KSP Syariah. Banyaknya sampel yang diambil adalah 50 % dari jumlah populasi yakni 41 orang. Teknik pengambilan sampel pengelola KSP Syariah dilakukan dengan metode accidental random sampling yakni mengambil sampel pengelola yang kebetulan dapat ditemui di lapangan.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi dan menyebarkan kuesioner kepada pengelola yang terambil sebagai sampel. Dalam penelitian ini digunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linier dengan model persamaan matematik Y = a + bX.

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Deskriptif

Deskriptif mengenai hasil jawaban responden tentang kepemimpinan Islam dari ketua KSP Syariah di daerah Luwu yaitu nilai minimum 2,0 dan maksimum 5,0 dengan rata-rata 3,7 kategori baik. Deskripsi dari variabel motivasi pengelola yaitu nilai minimum 2,1, maksimum 5,0 dengan rata-rata 3,6 kategori baik.

2. Analisis Regresi

Uji ketepatan model menggunakan uji F sebagaimana pada tabel berikut

Tabel 1 Uji F

Dari tabel di atas, diperoleh nilai sig = 0,000 < 0,05. Ini ditunjukkan bahwa model persamaan regresi linier tersebut fit (cocok) digunakan

ANOVAb

14,345 1 14,345 89,793 ,000a

6,231 39 ,160

20,576 40

Regression Residual Total Model 1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Y a.

(7)

dalam menganalisis pengaruh kepemimpinan Islam terhadap motivasi pengelola KSP Syariah di daerah Luwu.

Besarnya variasi dari variabel motivasi pengelola KSP Syariah yang ditentukan (dipengaruhi) oleh variasi variabel kepemimpinan Islam adalah ditentukan oleh nilai koefisien determinasi R square sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel 2 Koefisien determinasi

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 69,7 % variasi dari variabel motivasi pengelola KSP Syariah ditentukan (dipengaruhi) oleh variabel kepemimpinan Islam. Selanjutnya, besarnya koefisien pengaruh kepemimpinan Islam terhadap motivasi pengelola KSP Syariah dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3 Uji t

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa koefisien pengaruh kepemimpinan Islam terhadap motivasi pengelola KSP Syariah sebesar 0,839 dan konstantanya sebesar 0,716 maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut

Y = 0,716 + 0,839X

Di mana: Y= Motivasi Islami pengelola KSP Syariah dan X= Kepemimpinan Islam.

Selanjutnya, dari tabel di atas dilakukan pengujian hipoteis penelitian. Koefisien pengaruh variabel kepemimpinan Islam terhadap

(8)

motivasi pengelola KSP Syariah sebesar 0,839 > 0 dengan nilai signifikansi (sig) = 0,000 < 0.05. Ini ditunjukan bahwa variabel kepemimpinan Islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi pengelola KSP Syariah. Jadi hipotesis penelitian ini yang menyatakan bahwa kepemimpinan Islam berpengaruh terhadap motivasi pengelola KSP Syariah di daerah Luwu adalah terbukti.

3. Pembahasan

Dari hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa pimpinan yakni ketua KSP Syariah pada KSP Syariah di daerah Luwu secara umum dapat dikatakan bahwa jujur, dapat dipercaya, cerdas dan mampu menyampaikan syariat Islam dalam menjalankan KSP Syariah. Namun demikian, masih berpotensi ditingkatkan dan sebaiknya ditingkatkan lagi sehingga makin jujur, makin bisa dipercaya, makin cerdas dan senantiasa mengingatkan kepada para pengelola untuk bekerja dengan niat yang baik.

Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan Islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi pengelola KSP Syariah di daerah Luwu. Jadi pimpinan KSP Syariah yang shiddiq (jujur), amanah (dipercaya), fathonah (cerdas) dan tabligh (menyampaikan) akan mendorong meningkatnya motivasi pengelola KSP Syariah yakni pengelola KSP Syariah akan berusaha untuk disiplin, meningkatkan kemampuan kerjanya, bekerja dengan baik dan mencari ridha dari Allah.

Temuan penelitian ini sejalan dengan hasil wawancara terhadap beberapa pengelola KSP yang menunjukkan jika pimpinan jujur, dapat dipercaya, bersikap terbuka, mampu melakukan perencanaan dan pengendalian, menunjukkan perilaku yang Islami dan memahami syariat Islam terutama yang berkaitan dengan sistem syariah maka hal itu akan menjadi suri tauladan bagi kami dan mendorong motivasi pengelola untuk bekerja dengan baik untuk mensejahterakan anggotanya dan menjauh diri dari perbuatan yang bertentangan dengan syariat Islam.

Adapun kaitan hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa kepemimpinan Islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi Islami pengelola KSP Syariah di daerah Luwu dengan teori dan hasil penelitian sebelumnya sebagaimana pada uraian berikut ini:

(9)

ada tiga faktor yang berinteraksi menentukan efektivitas kepemimpinan yaitu:

1. Leader behavior (perilaku pemimpin), efektivitas kepemimpinan sangat dipengaruhi gaya memimpin seseorang, dalam teori kepemimpinan ada beberapa gaya kepemimpinan yang sering digunakan seperti: direktif, suportif, demokratik dan lainnya. Karakteristik pemimpin seperti: perilaku, kepribadian, pengalaman, dan kemampuan komunikasi sangat berpengaruh terhadap gaya seseorang memimpin organisasi. Perbedaan gaya dan perilaku kepemimpinan sangat menentukan tingkat keberhasilan dalam penerimaan, tingkat kepuasan dan tingkat komitmen bawahan. Pemilihan gaya yang tepat disertai motivasi eksternal dapat mengarahkan pencapaian tujuan seseorang maupun organisasi. 2. Subordinate (bawahan), efektivitas kepemimpinan juga dipengaruhi

oleh tingkat penerimaan dan dukungan bawahan. Bawahan akan mendukung seorang pemimpin sepanjang mereka melihat tindakan pemimpin dianggap dapat memberi manfaat dan meningkatkan kepuasan mereka.

3. Situation. Menurut Fletcher ada tiga dimensi situasi dalam gaya kepemimpinan yaitu: hubungan pemimpin anggota, tingkat dalam struktur tugas dan posisi kekuasaan pemimpin yang didapat melalui wewenang formal. Situasi dan kondisi tersebut menentukan efektivitas suatu kepemimpinan dalam organisasi.

Hasil penelitian juga memperkuat hasil penelitian yang menemukan bahwa kepemimpinan dapat mempengaruhi motivasi yaitu hasil penelitian Mamik (2008) menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan pada Industri Kertas di Jawa Timur, Orpen (1997) (dalam Arief, Asmani, 2011) menunjukkan bahwa mentoring pemimpin berpengaruh terhadap motivasi karyawan di Amerika Serikat, Mehta et al (2003) menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berbanding lurus dengan motivasi karyawan di New Jersey USA, Syamsuddin (2011) menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh langsung, positif dan signifikan terhadap motivasi pegawai pada RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo

(10)

Hasil penelitian ini juga menegaskan tugas pemimpin yang sangat kompleks mencakup dua dimensi penting yaitu pemimpin harus selalu berorientasi bawahan dan juga berorientasi tujuan sesuai pendapat Stoner (1996) bahwa terdapat banyak tugas dan tanggungjawab pemimpin yakni; (a) the manager assumes responsibility (pemimpin memikul tanggung jawab). Keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi mencapai tujuannya adalah merupakan tanggungjawab pemimpin, termasuk tanggung jawab terhadap keberhasilan menyelesaikan masalah khusus, evaluasi terhadap tugas-tugas yang dilaksanakan, wajib bekerja sama dengan bawahan dan sekaligus bertanggung jawab atas segala aktivitas bawahan, (b) the leader must balance competing goal (pemimpin harus mampu menciptakan keseimbangan dalam rangka mencapai berbagai tujuan bisnis), (c) the leader work with and through other people (pemimpin bekerja bersama dan melalui orang lain). Pemimpin harus mampu mengorganisir bawahannya agar mampu bekerja secara bersama-sama untuk mencapai tujuan, (d) the leader is a mediator (pemimpin adalah seorang penengah). Pemimpin harus jeli dalam melihat setiap permasalahan yang ada dan mampu mengkomunikasikan permasalahan tersebut kepada pihak terkait untuk dicarikan solusinya, (e) seorang pemimpin sebagai pengambil keputusan terkadang dihadapkan pada keputusan yang serba sulit sehingga pemimpin harus mampu memilih keputusan yang terbaik dalam rangka meminimalkan masalah dan memaksimalkan keuntungan dari keputusan tersebut.

Pemimpin dalam organisasi juga harus mampu menunjukkan perilaku efektif agar dapat memotivasi pengelola KSP Syariah untuk bekerja sesuai dengan visi dan misi organisasi dan hal itu bisa tercapai jika pimpinan memiliki keterbukaan dalam komunikasi, bekerjasama, memiliki tanggungjawab, mempertahankan nilai-nilai kebersamaan, pemecahan masalah secara efektif, respek terhadap rekan kerja, kemudahan berinteraksi, keingintahuan dan eksperimen, Porras and Holfer dalam (Yukl, 1994: 24). Adanya pengaruh yang signifikan antara perilaku kepemimpinan dan motivasi pegawai seperti dibuktikan dengan hasil penelitian Natsir (2004) yang menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan Perbankan di Sulawesi Tengah.

Dari uraian di atas menunjukkan bahwa hasil penelitian ini sesuai dengan teori dan mendukung hasil penelitian sebelumnya. Adapun jastifikasi penulis adalah jika pimpinan jujur, dipercaya, cerdas dan menyampaikan ajaran Islam, maka pimpinan tersebut akan berlaku adil terhadap bawahannya, memegang teguh amanah, menjalankan syariat sehingga akan mendorong motivasi bawahan untuk disiplin, bekerja dengan baik dan bekerja secara ikhlas.

(11)

Pimpinan yakni ketua KSP Syariah pada KSP Syariah di daerah Luwu secara umum dapat dikatakan bahwa sudah mencerminkan kepemimpinan yang jujur, dapat dipercaya, cerdas dan mampu menyampaikan syariat Islam dalam menjalankan KSP Syariah. Namun demikian, hal ini masih perlu ditingkatkan. Penerapan ini kepemimpinan Islam tersebut memberi pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi pengelola KSP Syariah di daerah Luwu.

2. Saran

Berdasarkan temuan penelitian ini, maka dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

a. Sebaiknya dilakukan pelatihan kepemimpinan yang Islami bagi para pimpinan KSP Syariah di daerah Luwu

b. Dalam memilih pimpinan KSP hendaknya dipilih calon pemimpin yang jujur, dapat dipercaya, cerdas dan mampu menyampaikan syariat Islam dalam pengelolaan KSP Syariah di daerah Luwu.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Jasmani, A.A. 1996. The Psychology of Quran. Arab Scientific Publishers, Beirut. Allport, G. (1954), The Nature of Prejudice, Addison-Wesley, Cambridge, MA.

Arief, Asmani. 2011., Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai Pemerintah Kabupaten Kolaka. Disertasi tidak dipublikasikan PPS UMI

Departemen Agama R.I. 2004. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: KASINDO

Glaachi, M. .2000. Studies in Islamic Economy. Dar An-Nafaes, Kuwait

Graves, C.W. .1970. "Levels of existence: an open system theory of values". Journal of Humanistic Psychology, Vol. X No. 2, pp. 131-54.

Hughes, et. al .2002. Leadership; Enhancing the Lesson of Experience.

New Jersey: Prentice-Hall

Mamik. 2008. Pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi, kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja (Studi pada Industri Kertas di Jawa Timur). Disertasi tidak dipublikasikan Universitas Brawijaya Malang.

(12)

Natsir, Syahir.. 2004. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap perilaku Kerja dan motivasi Karyawan Perbankan di Sulawesi Tengah.

Disertasi Tidak Diterbitkan. PPs Unhas. Makassar

Stoner, James. 1996. Manajemen. Prenhallindo, Jakarta

Syamsuddin. 2011. Pengaruh Kepemimpinan dan Kompensasi terhadap Motivasi dan Kinerja Pegawai Pada RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo di Makassar. Tesis tidak dipublikasikan, PPS UIT. Makassar

Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian

Gambar

Tabel 1 Uji F
Tabel 2 Koefisien determinasi

Referensi

Dokumen terkait

ƒ Perancangan struktur gedung ini akan menyelesaikan permasalahan- permasalahan sebagai berikut : Bagaimana analisa perhitungan untuk struktur bangunan Gedung Dinas

Jadi yang dimaksud dengan intensitas penerapan sistem penghafalan pada program tahfizhul Qur’an tersebut adalah upaya yang dilakukan oleh Pusat Pengembangan Tahfiz

Selain faktor kepemimpinan ada juga faktor lain yang mengakibatkan kinerja di Diskominfo Provinsi Jawa Barat belum optimal yaitu faktor motivasi, karena

Untuk mencapai akurasi dan kecepatan optimal pengenalan citra tanda tangan menggunakan metode 2DPCA dan 2DLDA yaitu dengan menggunakan jumlah data training 160 dari 200 data

Penyelengggaraan pendidikan di sekolah dipandang sebagai suatu sistem “dimana komponen-komponen sistem itu saling ketergantungan sehingga berhubungan dan saling

Sedarmayanti (2007) Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan Kepala Madrasah (Drs. Munadi), Wakamd Kurikulum (Ibu Raudhah) dan ketua staf TU (Ibu Jauhar Fitriah) tentang

a) Peran Kepemimpinan pegawai departemen fasilitas umum dan penataan lingkungan PERUM PERURI berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari hasil setiap