1
RINGKASAN KULIAH
Kuliah 1 Aplikasi Finite Diff
Simulasi permukaan bebas
Program Magister TL -FTSL,ITB
2
Hidrologi : ilmu yang memperlajari
pegerakan air di muka bumi baik
3
Sumber air sda alam dpt diperbaharui
mel. Siklus hidrologi tergantung
iklim(tropis/subtropis) fungsi faktor
kosmik ,regional dan lokal ,yang
komponennya randow variabel
membentuk Rezim hidrologi
Debit rencana berkelanjutan
keandalan sumber air sesuai
kriteria
Pengendalian air
Obyektif : pengemb infrastruktur sda berkelanjutan
Konstrain: ketidakpastian debit air(randow variabel)
Pendekatan :
1) Adaptasi
konsep debit rencana(banjir/kekeringan)
2) Mitigasi : a) indirect
peraturan /UU
b) direct
insentif/dissentif
5
Karakteristik Sumber Air
Randow variable
Kejadian dan besaran Komponen
Siklus Hidrologi (sumber air ) tidak menentu dalam
proses waktu
Urutan berturut -turut , sumber air dari rentang
independent ke dependent : Air Hujan ,Air
permukaan ,Air tanah dan mata air
(Karakter air
Bab II. Sumber air dan Hidrologi
Siklus Hidrologi
Model Hidrologi Daerah Aliran
sungai
Kekekalan masa air :
P = I +R
1 = I/P + R/P …. ( Ik+C =1) Ik = 1 –C
DS =( P – R )– E- B** - B*
Pendekatan Regressi linair
Y = a X + b …..Q = C(PA)+b ..( L3/T) Dimana :
Q : debit air ( L3/T) C : koefisien limpasan P= curah hujan(L/T) A= Luas DAS ( L2)
b= base flow ( limpasan air tanah & mata air) (L3/T) Data komponen Q dan P tercatat dari pos duga air dan pos hujan ( misalnya 1916–2006 )
7
Kawasan Hulu
Boundary Hilir
Q
Iklim
Musim Hujan & Kering Nusantara
Iklim dipengaruhi faktor kosmik,regional (Given ) dan lokal (perubahan tata guna lahan )
Dampak Degradasi lahan
DEFORESTASI
•Meningkatnya Limpasan Permukaan.
Daya serap air berkurang.
•Terjadi Ekstrimitas Debit.
Menipisnya Top Soil sehingga
mengurangi kesuburan tanah (Erosi lahan)
•Terjadinya Sedimentasi di badan air
dan akumulasi sedimen di waduk.
• Penurunan Kualitas Air (terutama
kekeruhan)
• perubahan Iklim mikro
10
PROSES
Sifat tanah, batuan,
Morfologi, topografi
Tutupan lahan
INPUT
Curah hujan)
OUTPUT
Muka air tanah
Debit sungai
Besaran Input
Variabel Acak/Stokastik
Besaran Out put
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00
0 24 48 72 96 120 144
Setengah Bulanan kalender sejak 1999
De
bi
t m
3/
de
t
? ? ?
Q Masa Depan(20010-2020) ?
Q rencana air baku multisektor ?
Pedoman alokasi air irigasi & domestik ?
SIMULASI MODEL ALIRAN DIMENSI TUNGGAL (KASUS PRISMATIK)
D
x
R(t
)
0 t 0 t
H(
t)
L H
U L U
H I L
I R B
Kawasan Hulu
Boundary Hilir
Q
Boundary Hulu
Tinggi air Banjir Pos Sugulamu 3-4/02/2007
Pasang Surut Tanjung priok 7-8/02/2007 S Pos
Sugutamu
I Indah
Kapuk
Kondisi Fisis :
Pos Sugutamu ke Indah kapuk = 40.40
Model Deterministik
Aliran Permukaan Bebas
Dx
R(t)
0 t 0 t
H(t)
Dt
H U L U
H I L I R
B Dx
H
Volume Kontrol
L
H U L U
H I L I R
Gambar .
Model Deterministik pada Aliran
Perm. Bebas
q t h B x
Q
I(t)
0
0 t t
Q(t)
Dx
0 L
Dx Dx Dt
Persamaan kontinuitas :
Persamaan momentum :
Keterangan simbol: Q = debit aliran (m3/s)
A = luas penampang saluran (m2)
x = jarak memanjang dari hulu saluran (m) t = waktu (s)
h = tinggi muka air dari datum (m) B = lebar penampang saluran (m)
Sf= kemiringan energi akibat gaya gesek dasar saluran g = percepatan gravitasi (m/s2)
0
2
R c
Sistem Drainase
makro/mikro
Gambar 3.2. Skematik lay-out dari drainase minor dan mayor sistem drainase perkotaan
Keterangan :
Cathment area sistem minor Cathment area sistem mayor
Drainase Mayor Drainase Minor
Persamaan kontinuitas :
b t A x Q
Persamaan momentum : 1
02
f
S x h h gB x
h Q B t Q
I(t)
0
0 t t
Q(t)
Dx
0 L
Volume Kontrol Persamaan Saint-Venant
Profil Memanjang Aliran 1 Dimensi F (x, t)
Fw = gaya geser angin
Ff = gaya gesek kekasaran saluran So = kemiringan saluran
Persamaan Diferensial Parsial
Kontinuitas & Momentum
Aliran Permukaan Bebas
Persamaan Kontinuitas
(asumsi tidak ada aliran lateral)
Persamaan Momentum
(asumsi tidak ada aliran lateral,
wind-shear
, dan
eddy losses
, serta b = 1)
0
t
h
B
x
Q
0
1
2
f
S
x
h
h
gB
x
h
Q
B
t
Q
Persamaan Kontinuitas
dan Momentum
Penyelesaian sistem aljabar linear
Metode eliminasi Gauss
Diferensial Numerik/aljabar
Metode selisih hingga implisit
Aljabar non-linear Aljabar linear
Metode iterasi Newton-Raphson
A
lg
or
it
m
Batas
Hilir
Jarak, x
Batas
Hulu
(i-1)Dx i Dx (i+1)Dx i, j+1
Time line j
i+1, j i, j Dx
i+1, j1 (j+1)Dt
j Dt
0, 0
Time line j+1
L
Wakt
u,
t
Dt’
Dt
q Dt’/Dt
Metode Selisih Hingga
Perbandingan Metode Selisih Hingga
Metode Konvergensi & Stabilitas
Usaha Pemrograman
Tingkat Akurasi
Eksplisit
(q = 0)
Konvergen dan stabil dengan syarat pada
Dt/Dx
Kondisi Courant :
Mudah karena tidak membentuk matriks
Laju akurasi tidak seimbang antara
variabel waktu dan ruang
Implisit Beda Tengah
(q = 1/2)
Perlu besar selisih jarak (Dx) yang
optimal
Lebih sulit karena memerlukan penyelesaian matriks
Akurasi lebih cepat dan lebih
seimbang
t j+1
t j
x j-1 x j x j+1 t j+1/2
x j+1/2
t j+1
t j
x j-1 x j x j+1 d
i
c V
x t
Metode Penyelesaian
Persamaan Aljabar Non-Linear
f(x)
0
Xi – xi+1 xi xi+1 f(xi)
f(xi)=0
Slope = f ’ (xi)
x ) (
) (
1
k I
k k
k
x f
x f x
x
Metode
Iterasi Titik Tunggal
Iterasi Newton-Raphson
Laju
Konvergensi Lambat Cepat Stabilitas divergenMungkin divergenMungkin
Akurasi Baik Baik
Luas Aplikasi Umum Umum
Usaha
Aplikasi Metode Implisit Beda Tengah pada
Persamaan Kontinuitas & Momentum
Bentuk diferensial (d) diubah menjadi bentuk numerik/aljabar (D).
Persamaan Kontinuitas
Persamaan Momentum
Aplikasi Metode Newton-Raphson
Persamaan Newton-Raphson:
Aplikasi persamaan Newton-Raphson pada penyelesaian persamaan
Saint-Venant dengan nilai-nilai yang tak diketahui pada
(t+1)
:
Persamaan Kontinuitas
(pada iterasi ke-
k
)
Persamaan Momentum
(pada iterasi ke-
k
)
Sistem Linear Hasil Bentukan
Metode Newton-Raphson
Eliminasi ke depan
Substitusi balik
Metode Penyelesaian
Persamaan Aljabar Linear
Contoh sistem persamaan:
Metode Eliminasi
Gauss
Dekomposisi LU
Iterasi Gauss-Seidel
Stabilitas
--- --- Divergen bila tidak dominan diagonal
Ketelitian pembulatanKesalahan pembulatanKesalahan Sangat baik Luas
Aplikasi
Umum Umum Sistem dominan diagonal
Pem-rograman
Sedang Sedang Mudah
Scaled Partial Pivoting
Eliminasi Gauss
Cari |w (i, j)| terbesar setiap
Contoh Kasus
Perubahan
Boundary Condition
Hilir
So normal
SALURAN NORMAL
L Datum
Normal
MSL
So setimbang
SALURAN MENGALAMI KESETIMBANGAN
L+DL Datum
Setimbang
Datum MSL
So normal
SALURAN PADA AWAL REKLAMASI
L+DL Datum Awal
Reklamasi
Data Masukan
Simulasi Gerak Air Permukaan Bebas
Data fisik saluran
Panjang saluran 40,5 km
Lebar penampang 50 m
Nilai kekasaran Manning 0,036
Kemiringan saluran 0,00016
Penambahan ruas panjang di hilir 4,5 km
Debit aliran mantap seragam 22,076 m3/s
Tinggi muka air aliran mantap
Berubah lambat 1,588 m
Seragam 1,168 m
Berubah cepat 0,748 m
30
Persamaan Diferensial Parsial
Kontinuitas & Momentum
Aliran Permukaan Bebas
Persamaan Kontinuitas
(asumsi tidak ada aliran lateral b=0)
Persamaan Momentum
(asumsi tidak ada aliran lateral,
wind-shear
, dan
eddy losses
, serta b = 1)
b
t
h
B
x
Q
0
1
2
f
S
x
h
h
gB
x
h
Q
B
t
Q
31
Gamb. Aliran permukaan bebas di morfologi landai
TERM OF THE BASIC EQUATIONS INCLUDE IN VARIOUS FLOW MODES
S t e a d y
δν/ δt = 0
Fluid Flow – General Navier-Stokes Equations
Non Steady
δν / δt ≠ 0
R e s t
(Hydrostatics)
Horo Dimensional
(Hydro Dinamic)
Limit of Possibilities in Penpas
1-dim.long waves Dinamic waves
δw / δt = 0
tTidal waves,banjirs I 1 + 2
II 1 + 2 + 3 + 4 + 5
More Dimension
Tides in sea
Short Wave ( Wind Wave ) One Dimensional
δw / δ× = 0
Uniform Flow
δv / δ× = 0
River Flow I 2 II 4 + 5
Changing Flow
δv / δ× = 0
Gradually Changing
δv / δ× = 0
Back water Curves I 2
II 2 + 3 + 4 + 5
Rapidly Changing
δv / δ× ≠ 0
Weirs, culverts I 2
II 2 + 3 + 4 or: 3 + 4 + 5
Inertia Wave
Friction = 0 Translation Wave Tide in wave I 1 + 2 II 1 + 3 + 4 Quasi-steady Flow
δv / δt = 0
Basin Filling Flood Wave
Diffusive Waves
δQ / δ× ≠ 0
No round flow wave I 1 + 2
II 3 + 4 + 5
Kinematic Waves
δQ / δ× = 0
Very long Flow W I 1 + 2 II 4 + 5
Small Entrance
δh / δ× = 0 “Tide” in puddle
I 1 + 2 II 2 +3 + 4 + 5
Big Entrance
δh / δ× = 0, hi = ho Tide in Harbour I 1 + 2 II 3 + 4 1-Dimensional long wave-equations
Perubahan
Boundary Condition
Hilir
So
a w al
SALURAN
NORMAL
L
Datum
Normal
M
S L
So
reklama si
SALURAN
REKLAMASI
L+DL
(1.5 km)
Datum
reklamasi
Datu
m MSL
So SLR 50
th
SALURAN SLR 50
tahun
L
Datum
SLR 50 th
M
S L
So reklamasi +
SLR 50 th
SALURAN REKLAMASI+ SLR 50 th
L+DL
(1.5 km)
Datum
reklamasi SLR 50 th
Datu
PERSAMAAN PEMBANGUN (Deterministic Model ):
(Sumber : Arwin & Sutikno ,2005)
Persamaan Kontinuitas
Persamaan Momentum
(asumsi tidak ada aliran lateral,
wind-shear
, dan
eddy losses
,
serta b = 1)
b
t
h
B
x
Q
01 2
f
S x h h gB x
h Q B
t Q
Q = debit aliran (m
3/s)
A = luas penampang saluran (m
2)
x = jarak memanjang dari hulu saluran (m)
t = waktu (s)
h = tinggi muka air dari datum (m)
B = lebar penampang saluran (m)
S
f= kemiringan energi akibat gaya gesek dasar
saluran
g = percepatan gravitasi (m/s
2)
(
b =0 , asumsi tidak ada aliran
Matrek lanjutan
S2 TPL
Penggunaan metode numerik
(mengubah persamaan diferensial menjadi persamaan aljabar linear):
Hipotesa persamaan Saint-Venant
Tipe persamaan diferensial
Saint-Venant
Transformasi ke dalam bentuk pers. numerik
(aljabar linear)
Algoritma Program
Validasi program terhadap aliran Manning,
Rühlmann dan Tolkmitt
Persamaan Gerak Air
Saint-Venant
HIPOTESA:
Saluran tunggal dan prismatik dengan aliran 1 dimensi
ruang F (x, t) yaitu terhadap arah profil memanjang (x)
dan waktu (t)
Gaya tekan hidrostatik mendominasi dan percepatan
aliran vertikal dapat diabaikan
Kemiringan dasar relatif kecil dan pengaruh
penggerusan ataupun deposisi sedimen diabaikan
Gradien kekasaran (friksi) yang mempengaruhi profil
permukaan aliran bebas diasumsikan sama dengan
gradien dasar saluran
Fluida tidak tertekan serta densitasnya konstan di
DISKRiTISASI PERSAMAAN KONTINUITAS DAN MOMENTUM
Metode Implisit Beda Tengah
(Sumber: Sabar & Sutikno, 2005) Persamaan Kontinuitas
Persamaan Momentum
Data Masukan ( Kasus 1)
Simulasi Gerak Air Permukaan Bebas
Data fisik saluran
Panjang saluran 40,5 km
Lebar penampang 50 m
Nilai kekasaran Manning 0,036
Kemiringan saluran 0,00016
Penambahan ruas panjang di hilir 4,5 km
Debit aliran mantap seragam 22,076 m3/s
Tinggi muka air aliran mantap
Berubah lambat 1,588 m
Seragam 1,168 m
Berubah cepat 0,748 m
Syarat Batas Hulu
Dimodifikasi dari data debit banjir Maret 1986 di Dayeuhkolot, Bandung
FLUKTUASI TINGGI MUKA AIR DI BATAS HULU
0.800 0.900 1.000 1.100 1.200 1.300 1.400 1.500
13:00 15:00 17:00 19:00 21:00 23:00 1:00 3:00 5:00 7:00 9:00 11:00 13:00
Waktu (jam)
T
in
g
g
i
M
u
k
a
A
ir
(
m
Syarat Batas Hilir
Menggunakan data pasang surut di lokasi Karangsong, Indramayu (2003) DATA PASANG SURUT TANGGAL 8 - 9 AGUSTUS 2003
0.800 0.900 1.000 1.100 1.200 1.300 1.400 1.500 1.600 1.700
13:00 15:00 17:00 19:00 21:00 23:00 1:00 3:00 5:00 7:00 9:00 11:00 13:00
Waktu (jam)
T
in
g
g
i
M
u
k
a
A
ir
T
e
ru
k
u
r
(m
e
te
Hasil Validasi terhadap
Steady Flow
VALIDASI ALIRAN MANTAP SERAGAM
0 2 4 6 8 10
0 4.5 9 13.5 18 22.5 27 31.5 36 40.5
Jarak (m)
Tinggi M
uk
a
A
ir
(
m
)
Manning Simulasi Dasar
VALIDASI ALIRAN MANTAP BERUBAH DIPERLAMBAT
0 2 4 6 8 10
0 4.5 9 13.5 18 22.5 27 31.5 36 40.5
Jarak (m)
Tinggi M
uk
a
A
ir
(
m
)
Ruhlmann Simulasi Dasar VALIDASI ALIRAN MANTAP BERUBAH DIPERCEPAT
0 2 4 6 8 10
0 4.5 9 13.5 18 22.5 27 31.5 36 40.5
Jarak (m)
Tinggi M
uk
a
A
ir
(
m
)
Tolkmitt Simulasi Dasar
Validasi aliran mantap diperlambat (Rühlmann)
Validasi aliran mantap dipercepat (Tolkmitt) Validasi aliran mantap
KONDISI BATAS HULU & KONDISI BATAS HILIR
Hasil Simulasi Aliran Tak Mantap (
Unsteady Flow
)
Profil Muka Air Sepanjang Saluran (Grafik H/x)
SALURAN NORMAL
SALURAN NORMAL Kondisi Awal & Jam ke-6
0
SALURAN NORMAL Jam ke-12 & ke-18
0
SALURAN NORMAL Jam ke-21 & ke-24
Hasil Simulasi
Unsteady Flow
SALURAN NORMAL
Profil muka air tinjauan per titik selama 24 jam (grafik H/t):
SALURAN NORMAL: HULU STEADY, HILIR UNSTEADY
Tinjauan Per Titik Selama 24 Jam
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
0 3 6 9 12 15 18 21 24
Waktu (jam)
Tinggi M
uk
a
A
ir
(
m
)
30 km
34.5 km
36 km
37.5 km
39 km
40.5 km
SALURAN NORMAL: HULU UNSTEADY, HILIR STEADY
Tinjauan Per Titik Selama 24 Jam
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 3 6 9 12 15 18 21 24
Waktu (jam)
Tinggi M
uk
a
A
ir
(
m
)
0 km 4.5 km 10.5 km 15 km 19.5 km 25.5 km 30 km 34.5 km 40.5 km
Kasus kondisi batas hulu steady, kondisi batas hilir berubah/unsteady
Kasus kondisi batas hulu berubah/unsteady, kondisi batas hilir steady
Hasil Simulasi
Unsteady Flow
SALURAN NORMAL
Profil muka air tinjauan per titik selama 24 jam (grafik H/t) :
SALURAN NORMAL: HULU & HILIR UNSTEADY
Tinjauan Per Titik Selama 24 Jam
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 3 6 9 12 15 18 21 24
Waktu (jam)
Tinggi M
uk
a
A
ir
(
m
)
0 km 4.5 km 10.5 km 15 km 19.5 km 25.5 km 30 km 34.5 km 36 km 39 km 40.5 km
SIMULASI UNSTEADY HULU HILIR - KESETIM BANGAN Jarak (km)
T SIMULASI UNSTEADY HULU HILIR - AWAL REKLAM ASI
-2 Jarak (km)
T SIMULASI UNSTEADY HULU HILIR - SALURAN NORM AL
-2 Jarak (km)
T
Profil Muka Air Pada Ruas Saluran Hilir
Jam ke-6 : Saat Terjadi Pasang Tertinggi di Hilir
Titik muara lama (40,5
km)
SIMULASI UNSTEADY HULU HILIR - KESETIM BANGAN Jarak (km)
T SIMULASI UNSTEADY HULU HILIR - AWAL REKLAM ASI
-2 Jarak (km)
T SIMULASI UNSTEADY HULU HILIR - SALURAN NORM AL
-2 Jarak (km)
T
Profil Muka Air Pada Ruas Saluran Hilir
Jam ke-12 : Saat Terjadi Surut Terendah di Hilir
SIMULASI UNSTEADY HULU HILIR - KESETIM BANGAN Jarak (km)
T SIMULASI UNSTEADY HULU HILIR - AWAL REKLAM ASI
-2 Jarak (km)
T SIMULASI UNSTEADY HULU HILIR - SALURAN NORM AL
-2 Jarak (km)
T
Profil Muka Air Pada Ruas Saluran Hilir
Jam ke-24 : Saat Puncak Gelombang Banjir Sampai ke Hilir
Hasil Simulasi
Unsteady Flow
Fluktuasi Muka Air Ditinjau per Titik Selama 24 Jam
SIMULASI UNSTEADY BERUBAH HILIR Tinjauan Titik pada Setiap Langkah Waktu
0.5
SIMULASI UNSTEADY BERUBAH HILIR Tinjauan Titik pada Setiap Langkah Waktu
0
Kondisi Awal
Reklamasi
Hasil Simulasi
Unsteady Flow
Kondisi Batas Hulu dan Hilir
Unsteady
SIMULASI HULU & HILIR UNSTEADY - SALURAN NORM AL
Tinjauan Per Titik Selama 24 Jam
-0.4 -0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6
0 3 6 9 12 15 18 21 24
Waktu (jam )
T
in
g
g
i
M
u
k
a
A
ir
(
m
)
37.5 km 39 km 40.5 km
SIMULASI HULU & HILIR UNSTEADY - AWAL REKLAM ASI
Tinjauan Per Titik Selama 24 Jam
-0.4 -0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6
0 3 6 9 12 15 18 21 24
Waktu (jam )
T
in
g
g
i
M
u
k
a
A
ir
(
m
)
37.5 km 39 km 40.5 km
Datum MSL = 0
SALURAN NORMAL
VS.
AWAL
SIMULASI HULU & HILIR UNSTEADY - SALURAN NORM AL
Tinjauan Per Titik Selama 24 Jam
-0.4 -0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6
0 3 6 9 12 15 18 21 24
Waktu (jam )
T
in
g
g
i
M
u
k
a
A
ir
(
m
)
37.5 km 39 km 40.5 km
SIMULASI HULU & HILIR UNSTEADY- KEADAAN SETIM BANG
Tinjauan Per Titik Selama 24 Jam
-0.4 -0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6
0 3 6 9 12 15 18 21 24
Waktu (jam )
T
in
g
g
i
M
u
k
a
A
ir
(
m
)
37.5 km 39 km 40.5 km
Datum MSL = 0
SALURAN NORMAL
VS.
KEADAAN
SETIMBANG
Hasil Simulasi
Unsteady Flow
TITIK 40.5 km (MUARA LAMA)
Waktu (jam)
Tinggi M
uk
Normal Awal Reklamasi Setimbang
TITIK 39 km
Waktu (jam)
Tinggi M
uk
Normal Awal Reklamasi Setimbang
TITIK 37.5 km
Waktu (jam)
Tinggi M
uk
Normal Awal Reklamasi Setimbang
TITIK 36 km
Waktu (jam)
T
Normal Awal Reklamasi Setimbang
Perbandingan Tinggi Muka Air Pada 3 Kondisi
TITIK 34.5 km
Waktu (jam)
Tinggi M
uk
Normal Awal Reklamasi Setimbang
TITIK 28.5 km
Waktu (jam)
T
Normal Awal Reklamasi Setimbang
TITIK 37.5 km
Waktu (jam)
Tinggi M
uk
Normal Awal Reklamasi Setimbang
TITIK 40.5 km (MUARA LAMA)
Waktu (jam)
Tinggi M
uk
Normal Awal Reklamasi Setimbang
Perbandingan Tinggi Muka Air Pada 3 Kondisi
TITIK 3 km
Waktu (jam)
Tinggi M
uk
Normal Awal Reklamasi Setimbang
TITIK 7.5 km
Waktu (jam)
Tinggi M
uk
Normal Awal Reklamasi Setimbang
TITIK 27 km
Waktu (jam)
Tinggi M
uk
Normal Awal Reklamasi Setimbang
Perbandingan Tinggi Muka Air Pada 3 Kondisi
Titik-Titik yang Kurang Dipengaruhi Pasang Surut (Datum MSL)
TITIK 16.5 km
Waktu (jam)
Tinggi M
uk
KESIMPULAN
Persamaan gerak air Saint-Venant memberikan hasil yang baik
untuk aliran permukaan bebas mantap (steady) maupun tak mantap (unsteady) pada saluran yang cukup panjang
Pengaruh kondisi batas hulu terhadap aliran sepanjang saluran
lebih signifikan dibandingkan pengaruh kondisi batas hilir
Akibat perpanjangan saluran ke arah hilir, tinggi muka air di
sepanjang saluran mengalami peningkatan (dampak dari dimensi ruang)
Dengan pengaruh pasang muka air laut di hilir, laju aliran pada
Kasus Akademik Aliran permukaan bebas(Kasus 2 Ciliwung)
Dimensi profil aliran permukaan bebas : (Sutikno,2004)
Panjang saluran 40.500 m
Rentang grid (dx) 1.500 m
Kemiringan dasar saluran 0.00016
Koefisien kekasaran manning 0.036
Nilai gravitasi 9.806 m2/detik
Batas kesalahan (err) 0.0005
Batas iterasi maksimum 500
Tinggi muka air sepanjang saluran 1.168 m
Debit di sepanjang saluran 22.0756 m3/s
Diskretisasi waktu
Periode (pasut diurnal) 43200 s
Kasus akademik Gelombang Banjir 2007 Jakarta :
JAN FEB MA R
APR MEI JUL AU G
SEP OK T
NO V