1
MOTIVASI DAN PRESTASI PESERTA DIDIK DALAM MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN DI SD N 17 PULASAN KECAMATAN
TANJUNG GADANG KABUPATEN SIJUNJUNG (Studi Kasus: Peserta Didik Dari Jorong Padang Laweh)
Delvi Yulianti1,Buchari Nurdin 2,Yenita Yatim2 1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2
Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRACT
The background in this research, there is for distance between student’s house with school. That is 10 km from their house by walking. While, the students still go to school and high motivation to get the lesson. The purpose in this research to describe students profil to know the factors that influence their motivation and learning achievement. The theory that is used in this research is need theory from McChelland. Approach in this research is qualitative approach with type descriptive design. The technique collecting the data used purposive sampling, the totally 13 people. The kinds of the data is primary and secondary. The method that is used observation non participant with structured interview. According to Miles and Hiberman, there are four steps in data analysis, there are data collection, data reduction, data display and conclusion. From the result in this research, can be concluded that (1) the profile of students have high motivation to go to school generally female The parents job of students generally are farmer and farmer assistant. With salary Rp 500.000-1.200.000. (2) The factors that influence students motivation to still school, because there is extrinsic factor such as parents, teachers, peers. (3) students achievement That motivated that students to get good achievement at the school. It can be concluded that the external motivation influenced students to get good achievement, . Although, there is far distance between their house with schoo.
Keywords: Motivation, Achievement Learning, Students, Learning Process
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermamfaat
bagi kepentingan hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga negara/ masyarakat, dengan memilih isi (materi), strategi kegiatan, dan
2 teknik penilaian yang sesuai (Suryosubroto, 2010: 2).
Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Peningkatan mutu pendidikan pada semua lembaga pendidikan merupakan upaya pembangunan sumber daya manusia. Karena melalui pendidikan diharapkan akan lahir generasi yang cerdas, terampil, untuk melaksanakan pembangunan di segala bidang.
Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional pasal 3 bahwa“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Salah satu untuk mewujudkan seorang pendidik yang sukses adalah
dengan semangat yang kuat dan motivasi. Motivasi belawal dari kata”motif” yang dapat diartikan sebagai “daya penggerak yang telah menjadi aktif”. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/ mendesak (Kompri, 2015:2).
Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan menyangkut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan iangin melakukan sesuatu, dan apabila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk menghilangkan perasaan tidak suka.
3 Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Perananya yang khas adalah dalam hal penambah semangat, merasa senang untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi yang kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar (Sardiman, 2011:73-75).
Menurut Slameto (2010:195) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam pendidikan yaitu motivasi individu, karena motivasi individu memiliki perana yang penting dalam kegiatan belajar. Dalam proses belajar motivasi merupakan salah satu faktor yang diduga besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, dimana motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmennya dalam melaksanakan suatu keinginan, baik yang bersumber dari dalam diri individu maupun dari luar individu.
Jorong Padang Laweh terletak di Nagari Pulasan, Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung. Nagari
Pulasan terbagi dua Jorong yaitu Jorong Batang Kati dan Jorong Padang Laweh, letak SD N 17 Pulasan yaitu terletak di Jorong Batang Kati, jadi peserta didik yang tinggal di Jorong Padang Laweh pergi sekolah ke Jorong Batang Kati dengan melewati jarak 10 Km dalam sehari. Karena di Jorong Padang Laweh tidak ada SD, jadi peserta didik dari Jorong Padang Laweh mengikuti proses pembelajaran dengan jarak yang cukup jauh untuk datang ke sekolah.
Berdasarkan observasi awal penulis, di Jorong Padang Laweh Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung, dijumpai sangat banyaknya peserta didik yang rajin untuk pergi ke sekolah padahal kondisi jarak rumah ke sekolah sangat jauh yaitu dengan jarak 10 Km dalam sehari dengan berjalan kaki, karena orang tua tidak mempunyai kesempatan untuk mengantar ke sekolah, sebab orang tua pergi pagi dan sampai sore untuk bekerja memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Jadi peserta didik pergi dengan berjalan kaki. Tetapi peserta
4 didik tetap semangat untuk datang ke sekolah.
Dari fenomena di atas timbul pertanyaan, kenapa siswa tersebut mempunyai motivasi yang tinggi untuk mengikuti pendidikan, padahal begitu sulitnya transportasi ke sekolah. Jawabannya akan di analisis secara mendalam, hasilnya akan ditulis dalam bentuk skripsi dengan judul” Motivasi dan Prestasi Peserta Didik Dalam Mengikuti Proses Pembelajaran di SD N 17 Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung (Studi Kasus: Peserta Didik Dari Jorong Padang Laweh).
Menurut Mc. Donald dalam bukunya Sardiman motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan (Sardiman:73).
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan,
lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat (Uno, 2006:23).
Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar, motivasi belajar pada diri siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi, atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan belajar. Selanjutnya, mutu hasil belajar akan menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus menerus agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat, dengan menciptakan suasana belajar yang mengembirakan (Mudjiano dan Dimyati, 2002: 239).
Istilah prestasi belajar terdiri dari suku kata, yaitu prestasi dan belajar. Istilah prestasi dalam kamus ilmuah didefinisikan sebagai hasil yang telah dicapai. Menurut Muhibbin Syah, adalah taraf keberhasilan murid atau santri dalam mempelajari materi
5 pelajaran di sekolah atau pondok pesantren yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.
prestasi belajar dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes tertentu (Wahab, 2015:244).
Peserta didik merupakan pihak yang akan mmenerima dan memperoleh seperangkat kemampuan yang terumuskan dalam kurikulum berbasis kompetensi. Dalam hal ini, peserta didik perlu diposisikan sebagai subjek dari implementasi kurukulum, sehingga kurikulum bukan diperuntukan bagi guru, melainkan juga bagi peserta didik.
METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskripstif. Teknik
pemilihan informan adalah purposive
sampling. Adapun informan penelitian
berjumlah 13 orang. Dalam hal ini yang akan menjadi alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif adalah untuk mengetahui, mengungkapkan dan mendeskripsikan tentang motivasi dan prestasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran di SD N 17 Pulasan Jorong Batang Kati Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijujung. Penelitian ini akan mendeskripsikan bagaimana bentuk motivasi dan prestasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran di SD N 17 Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijujung. Bentuk wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam yaitu suatu cara pengumpulan data atau informasi dengan cara lansung bertatap muka dengan informan, dengan makksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti. Proses wawancara yang dilakukan yaitu menggali sebanyak mungkin informasi tentang motivasi dan prestasi peserta didik dalam mengikuti proses
6 pembelajaran yang di wawancarai. Agar wawancara yang dilakukan tidak mengalami kesulitan terlebih dahulu menjelaskan pada informan kalau apa yang sedang diteliti tidak ada sangkut pautnya dengan badan Hukum dan kepolisian karena data yang didapat sebagai pelengkap bahan skripsi dan bukti bahwa ada motivasi dan prestasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran dengan melewati jarak yang cukup jauh dengan kondisi berjalan kaki. Dalam peneliian ini menggunakan observasi non partisipan karena penulis tidak terlibat dalam masalah penelitian. Penulis melakukan observasi secara lansung dengan melihat kondisi fisik jalan yang dilewati oleh peserta didik untuk pergi ke seklolah, melihat jenis kendaraan yang melewati jalan tersebut dan apa saja aktivitas peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Data yang diperoleh dilapangan dianalisis dengan menggunakan model Interaktif Miles dan Huberman (dalam Emzir,2010:134). yaitu dengan cara 1) pengumpulan data adalah pengambilan data menggunakan teknik wawancara
dan observasi data ini merupakan proses awal untuk memperoleh informasi tentang motivasi dan prestasi peserta didik dari Jorong Padang Laweh dalam mengikuti proses pembelajaran dengan melewati jarak cukup jauh dengan kondisi berjalan kaki. 2) reduksi data, Data yang diperoleh dikumpulkan dan dilakukan pemilihan data yang sesuai dengan tujuan penelitian 3) penyajian data, pengelompokan. Dalam hal ini data yang diperoleh berwujud sekumpulan informasi yang tersusun sehingga memberikan keterangan berupa data yang diharapkan dalam penelitian. 4), menarik kesimpulan, kesimpulan yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada, sebelumnya masih belum jelas sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Penelitian ini penulis lakukan di jorong padang laweh kecamatan tanjung gadang kabupaten sijunjung. Tepat nya pada peserta didik yang berasal dari Jorong Padang Laweh yang sedang berkesulitan untuk mengikuti proses pembelajaran di SD N 17 Pulasan yang terletak di Jorong
7 Batang Kati dengan jarak yang di lewati oleh peserta didik yaitu selam 10 Km dalam sehari. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Jorong Padang Laweh Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung mengenai motivasi dan prestasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajar.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1) Profil Peserta Didik
Peserta didik dari Jorong Padang Laweh ini anaknya rajin-rajin. Bangun pagi-pagi mandi dan sholat subuh, sarapan dan berangkat sekolah dengan kondisi berjalan kaki dengan melewati jarak yang cukup jauh, karena orang tua pesrta didik tidak mempunyai kesempatan untuk mengantar sekolah, orang tua pergi pagi dan pulang sore untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Pulang sekolah mengerjakan PR selesai kerjakan PR bermain dan membantu orang tuanya di rumah. Walaupun dengan kondisi berjalan kaki dengan melewati jarak yang cukup jauh peserta didik tetap
semangat dan rajin untuk datang ke sekolah.
2) Faktor Pendorong Motivasi Peserta Didik
Faktor yang menjadi pendorong motivasi peserta didik dari Jorong Padang Laweh dalam mengikuti proses pembelajaran di SD N 17 Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung adalah faktor ekstrinsik, karena peserta didik mendapatkan dorongan dari luar dirinya yaitu dari orang tua, guru, teman sebaya.
a) Dorongan dari orang tua
faktor pendorong motivasi peserta didik tetap semangat untuk datang sekolah adalah faktor eksternal karena dorongan dari luar yaitu dorongan dari orang tua. Karena orang tua memberikan dorongan yang kuat kepada anaknya, orang tua memberikan motivasi dalam bentuk memberikan riword atau hadia kepada anaknya sehingga mereka termotivasi untuk tetap semangat sekolah dan belajar karena dengan adanya riword atau hadia yang diberikan oleh orang
8 tua membuat peserta didik semangat dan termotivasi.
b) Dorongan dari guru
Dorongan dari guru Karena guru meberikan motivasi dalam bentuk di tinggikan nilai dalam belajar, seperti yang diungkapkan dalam wawancara dengan peserta didik di atas, sehingga dengan adanya motivasi dari guru itu mebuat peserta didik tambah semangat dalam belajar.
c) Dorongan dari teman sebaya Peserta didik yang peneliti jadikan informan dari Jorong Padang Laweh dalam mengikuti proses pembelajaran di SD N 17 Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung, mempunyai faktor pendorong untuk tetap semangat datang sekolah adalah karena didorong faktor ektrinsik (dari luar) diri peserta didik, yaitu dari orang tua, guru, dan teman sebaya.
3) Prestasi Peserta Didik
Prestasi yang dicapai dalam proses pembelajaran adalah berupa hasil dari tes atau tugas-tugas di sekolah. Yang didapatkan oleh peserta didik dalam kegiatan proses belajar
mengajar sehari-hari di sekolah prestasinya sangat baik sekali. Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru yang mengajar di SD N 17 Pulasan peneliti dapat menyimpulkan bahwa, peserta didik yang di jelaskan melalui hasil wawancara dengan 2 orang guru yang mengajar di SD N 17 Pulasan peserta didik mendapatkan prestasi belajar yang tinggi di sekolah.
Motivasi pendorong belajar peserta didik dari Jorong Padang Laweh adalah faktor eksternal yaitu adanya dorongan dari luar diri peserta didik, yaitu dorongan dari orang tua, guru dan teman sebaya.
Motivasi ektrinsik menurut Woolfilk,1993 dalam bukunya Khodijah 2014 adalah motivasi yang timbul karena ransangan atau bantuan dari orang lain. Motivasi ekstrinsik disebabkan oleh keinginan untuk menerima ganjaran atau menghindari hukuman, motivasi yang berbentuk oleh faktor-faktor eksternal sepeerti
ganjaran dan hukuman
(Khodijah,2014:152).
Jadi motivasi yang pada pada diri peserta didik di Jorong Padang Laweh
9 adalah faktor ekstrinsik (di luar diri). Karena ada hasrat, dorongan dari orang tua peserta didik untuk berhasil. Peserta didik melakukan ini karena ada motivasi yang timbul di luar dirinya atau bantuan dari orang lain.
Dalam teori motivasi yang dikemukakan oleh McClelland menjelaskan bahwa setiap individu memiliki dorongan yang kuat untuk berhasil. Dorongn ini mengarahkan individu untuk berjuang lebih keras untuk memperoleh pada pencapaian lebih berfokus pada prestasi dan hasil (Kompri: 13-14).
Berdasarkan hasil penelitian yang suda peneliti dapatkan mengenai motivasi dan prestasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran di SD N 17 Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung Kasus Peserta Didik Dari Jorong Padang Laweh.
Faktor yang menjadi pendorong peserta didik yaitu faktor eksternal (dari luar diri peserta didik) yaitu ada dorongan dari orang tua, lingkungan, dan teman sebaya. Jadi karena ada dorongan dari luar tersebut tumbuh
rasa semngat sekolah dan semngat belajar peserta didik untuk berhasil.
Walaupun dengan mengikuti proses pembelajaran yang cukup jauh dari rumah ke sekolah yaitu dengan jarak 10 Km, dengan kondisi berjalan kaki. Peserta didik tetap semangat untuk datang ke sekolah karena peserta didik mempunyai dorongan dari orang tua, lingkungan dan teman sebaya sehingga peserta didik mempunyai motivasi belajar yang tinggi dan semangat tinggi untuk berhasil.
KESIMPULAN
1) Profil peserta didik
Berdasarkan hasil penelitian bahwa peserta didik yang mempunyai semangat yang tinggi untuk datang ke sekolah yaitu pada umumnya perempuan. Mata pencaharian orang tua peserta didik pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani dan ada juga yang bekerja sebagai penggarap ladang orang menerima upah dari hasil kerjanya. Dengan
penghasilan Rp
10 2) Faktor pendorong motivasi
peserta didik
Faktor yang menjadi pendorong motivasi peserta didik tetap sekolah adalah karena ada faktor intrinsik dan ekstrinsik peserta didik tetapi yang lebih mendorong peserta didik tetap semangat adalah faktor eksternal dari luar diri peserta didik, yaitu ada dorongan dari orang tua, guru, dan teman sebaya. Karena orang tua peserta didik berjanji untuk mengasih riword atau hadia apa bila peserta didik rajin sekolah dan mendapatkan nilai yang bagus. Begitu juga dengan motivasi dari guru, motivasi dari guru berupa memberikan nilai yang baik pada peserta didik yang rajin belajar, guru selalu memberi motivasi dan semangat dalam belajar. Dan motivasi dari teman sebaya yaitu karena peserta didik melihat teman nya yang sering mendapatkan nilai bagus dan juara kelas, maka peserta didik juga termotivasi ingin mendapatkan juara kelas juga.
3) Prestasi peserta didik
Prestasi dalam pembelajaran yang didapatkan peserta didik sangat
baik. Karena peserta didik dari Jorong Padang Laweh mempunyai semangat yang tinggi karena termotivasi oleh faktor eksternal yang memacu peserta didik supaya mendapatkan nilai dan prestasi yang baik di sekolah. Jadi karena adanya motivasi dari faktor eksternal (dari luar) peserta didik mendapatkan prestasi belajar yang bagus di sekolah. Walaupun peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan kondisi yang cukup jauh untuk datang ke sekolah peserta didik mendapatkan prestasi belajar yang bagus.
DAFTAR PUSTAKA
Kompri. 2015. Motivasi Pembelajaran
Perspektif Guru Dan Siswa.
Bandung: Hak Cipta.
Mudjiano Dan Dimyati. 2002. Belajar
Dan Pembelajaran. Jakarta:
Hak Cipta.
Sardiman, AM. 2011. Interaksi Dan
Motivasi Belajar Mengajar.
11 Slameto. 2010. Belajar Dan
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Suryosubroto. 2010. Beberapa Aspek
Dasar-Dasar Kependidikan.
Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2013. Metode penelitian
kuantitatif, kualitatif, dan kombinasi (MIXEd METHODS). Bandung:
alfabeta.
Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi
Dan Pengukuran. Jakarta:
Bumi Aksara.
Wahab, Rohmalina. 2015. Psikologi
Belajar. Jakarta: PT