i
Seminar Nasional
Program Studi Teknologi Industri Pertanian bekerjasama dengan
Asosiasi Profesi Teknologi Agroindustri (APTA)
PERAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN DALAM
PEMBANGUNAN AGROINDUSTRI YANG
BERKELANJUTAN DI INDONESIA
Penyunting :
Dr. Ir. Luh Putu Wrasiati, MP
I G A Lani Triani, S.TP., MSi
I Wayan Arnata, S.TP., MSi
Disain Sampul dan Penata Letak :
I Komang Eka Putera Wiratnyana, S.TP
Penerbit :
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Udayana
Bukit Jimbaran-Badung
Bali
Januari 2013
KATA PENGANTAR
Pada kesempatan ini kami mengucapkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan berkahNyalah Prosiding Seminar nasional dengan tema Peran Teknologi Industri Pertanian dalam Pembangunan Agroindustri yang Berkelanjutan di Indonesia yang merupakan kerjasama antara PS Teknologi Industri Pertanian dengan Asosiasi Profesi Teknologi Agroindustri dapat diselesaikan dengan baik. Prosiding ini merupakan kumpulan makalah yang telah direvisi dan diseminarkan pada Seminar Nasional yang diselenggarakan pada Tanggal 2 sampai dengan Tanggal 3 November 2012 di Gedung Program Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar, Bali.
Prosiding ini kami susun sesuai dengan topik-topik yang telah dikelompokkan pada seminar nasional yang telah berlangsung. Topik-topik tersebut adalah Rekayasa Proses dan Pengendalian Mutu (Topik I), Manajemen dan Sistem Industri (Topik II), serta Bioindustri dan Lingkungan (Topik III).
Kami mengucapkan terimakasih atas peran serta para pemakalah dan peserta seminar sehingga seminar nasional ini dapat meningkatkan komunikasi ilmiah di kalangan akademisi, praktisi industri dan pemerintah. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Universitas Udayana, Program Pascasarjana Universitas Udayana, Fakultas teknologi Pertanian Universitas Udayana atas segala fasilitas yang diberikan, Tiara Dewata Group, Denpasar Children Centre, Linggih Centre, Hatten Wine, Pemda Tk II Kabupaten Gianyar, Perusahaan Pocari Sweat, dan Pusat Studi Ketahanan Pangan LPPM Universitas Udayana atas bantuan dananya dalam mendukung terselenggaranya seminar dan tersusunnya prosiding ini. Kami juga menyadari bahwa prosiding ini belum sempurna sehingga kami sangat mengharapkan saran dan masukan yang membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga prosiding seminar nasional ini bermanfaat bagi kita semua.
Bukit Jimbaran, Januari 2013 Penyunting
iii
SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
Puji syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nyalah penyusunan prosiding dapat diselesaikan. Prosiding tersebut merupakan hasil dari Seminar Nasional dengan tema "Peran Teknologi Industri Pertanian dalam Pembangunan Agroindustri yang Berkelanjutan di Indonesia" yang diselengarakan oleh PS. Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Universitas Udayana bekerjasama dengan Asosiasi Profesi Teknologi Agroindustri (APTA) pada tanggal 2-3 Nopember 2012 di Denpasar, Bali.
Pelaksanaan seminar nasional yang dilaksanakan selain dalam rangka ulang tahun emas Unud, ulang tahun ke-28 FTP, juga sebagai kegiatan tahunan APTA, dimaksudkan pula sebagai media diseminasi hasil-hasil penelitian, juga untuk menambah wawasan dan ikut berperan serta dalam pembangunan agroindustri berkelanjutan. Pembangunan agroindustri yang ditujukan untuk meningkatkan nilai tambah hasil-hasil pertanian perlu keterlibatan dan keterpaduan yang erat diantara semua pemangku kepentingan, sehingga benar-benar mencapai sasaran untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pada kesempatan ini tidak lupa ucapan terimaksih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada para keynote spekares, pemakalah, peserta serta sponsor yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan seminar ini. Penghargaan dan ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada panitia yang telah bekerja keras serta Tim Penyunting yang telah menyelesaiakan penyusunan prosiding ini.
Akhirnya, kami berharap prosiding yang telah selesai disusun ini dapat memberikan wawasan dalam pembangunan agroindustri yang berkelanjutan serta dapat menjadi sumber informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Bukit Jimbaran, Januari 2013 Dekan FTP-Universitas Udayana
Prof. Dr. Ir. G.P. Ganda Putra, MP NIP.: 196209301988031001
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i KATA PENGANTAR ... ii KATA SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA ... iii DAFTAR ISI ... iv KEYNOTE SPEAKER
Ketua Kadin Provinsi Bali ... 2 Moch. Maksum Machfoedz ... 5 SESI PARAREL I : TOPIK REKAYASA PROSES DAN
PENGENDALIAN MUTU ... 9 Deteksi Metilasi- Asam Propanoat, 2- Trimetilsilil Oksi Trimetilsilil Ester Hasil Derivatisasi 8ohdg Dengan Gc-Ms
Oleh : Suaniti, NM ... 10 Antioxidant Level and Sensory of Dragon Fruit Peel Tea Infusion Made by Partially Fermented Process
Oleh : Anjar Ruspita Sari ... 15 Aplikasi Control Chart Pada Pengendalian Mutu di Stasiun Sortasi Produk Ikan
Teri Nasi Pt Kelola Mina Laut Unit Sumenep
Oleh : Askur Rahman ... 24 Evaluasi Mutu, Gejala Chilling Injury Dan Level Antioksidan Pada Jambu Dalhari (Syzygium samarangense) Cv. Dalhari Selama 14 Hari Penyimpanan
Oleh :Fahrizal Yusuf Affandi ... 36 Pemanfaatan Ekstrak Kasar Polisakarida Larut Air Umbi Gembili
(Dioscorea esculenta L.) Pada Pembuatan Cake
Oleh : Herlina ... 47 Pengembangan Pangan Fungsional Es Krim Bekatul (Kajian Penambahan Tepung Bekatul Dan Susu Cair Rendah Lemak)
Oleh : Juwita Ratna Dewi ... 59 Peningkatan Sifat Sensorik, Zat Gizi Dan Daya Antioksidan Ledok Instan dengan Penambahan Ubi Jalar Ungu
Oleh : I Ketut Suter ... 70 Komposisi Kimia Minyak Atsiri Bungakamboja Cendana (Plumeria alba) Pada
Perlakuan Lama Distilasi
v
Agroindustri Kopi Luwak Di Desa Way Mengaku Kecamatan Liwa, Lampung Barat
Oleh : Mulyana Hadipernata ... 90 Pengembangan Selai Tomat Sebagai Industrial Product Dengan Pendekatan
Value Engineering
Oleh : Nafis Khuriyati ... 103 Optimasi Konsentrasi H2O2dan Waktu Bleaching Serat Lidah Mertua
(Sansevieria trifasciata L.) Pada Proses Pembuatan Benang Pakan
Oleh : Exsien Setyorini ... 115 Aplikasi Pembekuan Sebagai Perlakuan Pendahuluan Pada Proses Produksi
Chip Salak
Oleh : Luh Putu Wrasiati ... 128 Pengembangan Produk Dan Kemasan Herbal Curcuma Candy Berdasarkan
Spesifikasi Kebutuhan Konsumen
Oleh : Anna Shofa ... 140 Tepung Cangkang Rajungan : Metode Pembuatan dan Analisis Kimia
Oleh : Sri Hastuti ... 152 Aplikasi Commodity System Assessment Method pada Penanganan Pascapanen
Jeruk Keprok (Citrus reticulata) dari Kecamatan Pupuan Sampai Denpasar
Oleh : Sri Mulyani ... 163 Pulsa Listrik Kejut (Pef), Perlakuan Awal Untuk Peningkatan Efisiensi Ekstraksi
Minyak Atsiri
Oleh : Sukardi ... 169 Aplikasi Metode QFD (Quality Function Deployment) Untuk Peningkatkan Kualitas Produk Suwar-Suwir
Oleh : I.B. Suryaningrat ... 182 Aplikasi Pulse Treatment Untuk Memperpanjang Umur Simpan Bunga Mawar
(Rosa hybrida) Potong Segar
Oleh : Shyntia Atica Putri ... 193 Pemanfaatan Kulit Buah Nipah (Nypa fructicans wurmb) Sebagai Bahan Baku
Pembuatan Benang Pakan (Kajian Konsentrasi H2O2Dan Konsentrasi Ca(OH)2)
Dan Aspek Teknologi Industri Pertaniannya
Oleh : Widelia Ika Putri ... 203 Analisis Pengendalian Mutu Dengan Menggunakan Metode Statistical Quality
Control (SQC) Dan Taguchi Pada Usaha Roti (Studi Kasus Di UD. Sapta Bakery Madiun)
SESI PARAREL II : TOPIK MANAGEMEN INDUSTRI ... 232 Analisis Dan Pengembangan Model Supply Chain Risk Management Untuk
Produk Sayuran
Oleh : Adi Djoko Guritno ... 233 Penilaian Prestasi Kerja Dan Pemberian Insentif Finansial Berdasarkan Kompetensi Pada CV. Agronas Gizi Food Batu
Oleh : Bayu Waskito P ... 243 Artificial Life Menggunakan Metoda Lindermayer System (L-System) Pada
Model Visualisasi Objek Tanaman
Oleh : Atris Suyantohadi ... 250 Aplikasi Logika Fuzzy Dalam Formulasi Strategi Pengembangan Agroindustri
Perikanan Di Wilayah Kabupaten
Oleh : Bambang Herry Purnomo ... 260 Analisis Keseimbangan Lintasan Produksi Fillet Ikan Kakap Merah
Oleh :Burhan ... 273 Pengembangan Model Asesmen Orgaware Pada Perusahaan Jasa Flight Catering
Pt Aerofood (ACS) Denpasar
Oleh : Cokorda Anom Bayu Sadyasmara ... 283 Perumusan Strategi Pemasaran Dodol Mangga Podang (Studi Kasus Di Kelompok Tani ”Makmur Jaya” Kediri)
Oleh : Dhita Morita Ikasari ... 294 Formulasi Strategi Bersaing Di Sentra Kerajinan Kulit Manding, Kabupaten Bantul
Oleh : Diklusari Isnarosi Norsita ... 303 Strategi Pengembangan Wisata Kuliner Pantai Goa Cemara Berbasis Education
for Sustainable Development (EfSD)
Oleh : Guntarti Tatik Mulyati ... 317 Inovasi Untuk Pembangunan Inklusif Melalui Pemberdayaan UMKM Berbasis
Pengembangan Industri Pengolahan Komoditi Unggulan Daerah Menuju Kompetensi Inti Industri Di Daerah
Oleh : Hesty Heryani ... 332 Pengaruh Motivasi, Budaya Organisasi, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus Pada Koperasi Agro Niaga Jabung Malang)
Oleh : Ernita Delliami ... 341 Strategi Minimasi Resiko Pada Proses Pengembangan Produk Sosis Coklat
vii
Strategi Pengembangan Model Agrowisata Berkelanjutan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Di Provinsi Bali
Oleh : I Ketut Satriawan ... 365 Pengembangan Industri Minuman Sari Apel Di Kota Batu Melalui Pendekatan
Marketing Intelligence Dan Aliansi Starategis
Oleh : Mas’ud Effendi ... 374 Aplikasi Analytical Network Process dan Conditional Probability Co-Occurrences Matrix Untuk Permodelan Bisnis UMKM Bakpia Tela Ungu
Oleh : Mirwan Ushada ... 387 Analisis Sistem Pemasaran Mi Iris Bangkok Di Kecamatan Pundong,
Kabupaten Bantul, Yogyakarta
Oleh : Novita Erma Kristanti ... 403 Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Puree Mangga Podang Dengan Metode
Importance Performance Analysis (Studi Kasus Pada UKM Sari Buah dan Dodol di Kota Batu)
Oleh : Sakunda Anggarini ... 410 Penurunan Pemborosan Sumber Daya Pada Industri Sekoteng Dengan
Pendekatan Pemetaan Aliran Nilai
Oleh : Sandy Tio Pratama ... 427 Peningkatan Kualitas Layanan Dengan Metode Quality Function Deployment
Berbasis Konsep Kansei Engineering (Studi Kasus di Gudeg Yu Narni, Yogyakarta) Oleh : Arina Ulfa Amira ... 438 Kajian Penerapan Life Cycle Assessment di Perikanan Laut
Oleh : Wahyu Supartono ... 455 Aplikasi Model Persediaan Terintegrasi Untuk Pendistribusian Tahu Dalam
Multi Echelon Supply Chain (Studi Kasus Di Tahu Rds, Singosari-Malang)
Oleh : Wike Agustin Prima Dania ... 464 Hak Dan Kewajiban Konsumen Dalam Standarisasi Halal Industri Kuliner
di Indonesia
Oleh : Winda Amilia ... 474 Identifikasi Kendala Pengembangan Klaster Industri Rumput Laut Menggunakan
Interpretive Structural Modeling
Oleh : Yuli Wibowo ... 486 SESI PARAREL III : TOPIK BIOINDUSTRI DAN LINGKUNGAN ... 497
Analisis Aspek Ergonomi Sortasi Akhir Pada Pengolahan Kopi Robusta Di Pt. J. A. Wattie Perkebunan Durjo Jember
Aplikasi Edible Coating Untuk Menurunkan Tingkat Kerusakan Jeruk Manis (Citrus sinensis) (Kajian Konsentrasi Karagenan Dan Gliserol)
Oleh : Arie Febrianto Mulyadi ... 507 Produksi Glukosa Cair Dari Pati Ubi Jalar Melalui Proses Likuifikasi dan
Sakarifikasi Secara Enzimatis
Oleh : I Wayan Arnata ... 517 Identifikasi Kontaminasi Cemaran Aflatoksin Pada Kacang Tanah Menggunakan
Metoda Pengolahan Citra Dan K-Means Clustering
Oleh : Atris Suyantohadi ... 524 Mempelajari Bahan Gel Dan Konsentrasi Ekstrak Kunci Pepet (Kaempferia
rotunda L ) Sebagai Gel Repelan Nyamuk Serta Karakteristik Organoleptiknya
Oleh : Bambang Admadi H. ... 534 Kajian Kuantitas Dan Karakteristik Cairan Pulpa Hasil Samping Fermentasi Biji
Kakao Menggunakan Wadah Sistem “Termos” Untuk Produksi Asam Asetat
Oleh : G.P. Ganda-Putra ... 548 Optimasi Proses Ekstraksi Serat Daun Lidah Mertua (Sansevieria Trifasciata)
Sebagai Bahan Baku Kertas
Oleh : Hendrix Yulis Setyawan ... 558 Bioaktivitas Dan Produk Olahan Tanaman Gaharu (Gyrinops versteegii)
Oleh : Oka Adi Parwata ... 571 Karakteristik Dan Analisis Ekonomi Nata Dari Skim Santan Kelapa Hasil
Samping Pengolahan Virgin Coconut Oil (VCO)
Oleh : I Gusti Ayu Lani Triani ... 581 Potensi Limbah Nangka Dan Kotoran Kelinci Sebagai Bahan Baku
Pembuatan Pupuk Bokashi
Oleh : Imelda Rinda Tanti ... 590 Reduksi Waste Untuk Perbaikan Value Stream Sistem Produksi Sarung Tangan
Golf Callaway Diablo Menggunakan Pendekatan Lean Manufacturing di Pt Adi Satria Abadi, Yogyakarta
Oleh : Kun Farihah ... 602 Identifikasi Gula Dan Oligosakarida Pada Ubi Jalar Khas Kalimantan Selatan
Selama Penyimpanan
Oleh : Rini Hustiany ... 613 Tepung Cangkang Rajungan : Metode Pembuatan dan Analisis Kimia
Oleh : Sri Hastuti ... 622 Studi Reduksi Kadar H2S Pada Biogas Air Limbah Industri Tapioka
Menggunakan Biofilter Kompos
ix
Kebutuhan Energi Dan Dampak Lingkungan Pada Produksi Bioetanol Dari Biomassa Tanaman Jagung
Oleh :Wagiman ... 639 Aplikasi Natrium Alginat Dari Sargassum Dan Padina Sebagai Penstabil Alami
Pada Es Krim
Oleh : Wahyu Mushollaeni ... 649 SESI POSTER ... 660
Analisis Nilai Tambah Komoditas Tomat Dari Kecamatan Baturiti Menuju Kota DenpasaR
(Tomato Value Added Analysis From Baturiti Regency To Denpasar City)
Oleh : I Wayan Gede Sedana Yoga ... 661 Pengaruh Komposisi Bagian Kunyit (Curcuma domestica Val) dan Waktu
Penghancuran Terhadap Kandungan Dan Aktivitas Antioksidan Kunyit
Oleh : Amna Hartiati ... 672 Pemanfaatan Tepung Labu Kuning (Cucurbita moschata) Sebagai Sumber Karoten Dalam Pembuatan Mie Basah
Oleh : A.A.M. Dewi Anggreni ... 682 Pengaruh Konsentrasi Kalium Bifosfat Sebagai Larutan Perendam Terhadap
Karakteristik Jagung Manis (Zea mays saccharata sturt) Instan
Oleh : GA Ekawati ... 689 Potensi Umbi Gembili (Dioscorea esculenta L.) Sebagai Alternatif
Pangan Di Indonesia
Oleh : Herlina ... 697 Peramalan Jumlah Pasokan Buah Sebagai Upaya Optimalisasi Industri Jus
Oleh : Iffan Maflahah ... 704 Jalur Distribusi, Margin Pemasaran Dan Margin Keuntungan Pada Pemasaran
Daun Potong Hias Dari Kabupaten Karangasem dan Tabanan Ke Kota Denpasar dan Sekitarnya
Oleh : Ida Ayu Mahatma Tuningrat ... 715 Kapasitas Antioksidan Daun Matoa (Pomitea pinnata )
Oleh : Made Surya Pramana M ... 731 Identifikasi Penyebab Penurunan Kualitas Pada Proses Pengolahan, Pengemasan,
Dan Pengiriman Produk Coco Fiber
KOMPOSISI KIMIA MINYAK ATSIRI BUNGA
KAMBOJA CENDANA (Plumeria alba) PADA
PERLAKUAN LAMA DISTILASI
Ni Made Wartini1,G.P. Ganda Putra1, Putu Timur Ina2, IGA Lani Triani1 1Jurusan Teknologi Industri Pertanian,
2Jurusan Ilmu dan Teknologi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana e-mail :wartini_unud@yahoo.co.id
ABSTRAK
Bunga kamboja cendana merupakan salah satu jenis bunga kamboja yang paling disukai di Bali karena aromanya lebih harum dibanding jenis kamboja yang lain. Biasanya bunga kamboja cendana digunakan sebagai pengharum ruangan dan untuk kelengkapan upacara di Bali. Aroma harum bunga kamboja cendana disebabkan kandungan minyak atsiri di dalamnya yang dapat diekstrak dari bunga dengan proses distilasi.
Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh lama distilasi terhadap komposisi minyak atsiri bunga kamboja cendana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan komposisi minyak atsiri bunga kamboja cendana yang dihasilkan dari proses distilasi pada lama proses yang berbeda. Bunga kamboja cendana segar diiris, selanjutnya didistilasi dengan metode distilasi uap air. Distilasi dilakukan pada lama proses 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 jam. Minyak atsiri yang dihasilkan selanjutnya dianalisis dengan GC-MS. Hasil analisis menunjukkan bahwa minyak atsiri bunga kamboja cendana yang dihasilkan pada lama distilasi berbeda mempunyai komposisi senyawa yang berbeda. Senyawa penyusun minyak atsiri bunga kamboja cendana yang dihasilkan dari proses distilasi dengan lama proses berbeda, mempunyai persentase relatif yang bervariasi. Namun sebagian besar tersusun dari jenis senyawa yang sama yang tergolong dalam senyawa alkana, alkena, alkohol dan aldehid. Lima senyawa utama yang merupakan penyusun terbesar minyak atsiri kamboja cendana yaitu nonadecana (4,87 – 7,71%), patchouli alkohol (4,87 - 15,23%), octadecenal (2,82 – 15,93%), octadecana (6,35 – 6,39%) dan eicosane sebesar 6,35- 19, 39%.
Kata kunci : bunga kamboja cendana , Plumeria alba, minyak atsiri,lama distilasi
PENDAHULUAN
Salah satu sumber minyak atsiri yang potensial di Bali tetapi belum dikembangkan adalah bunga kamboja cendana. Bunga kamboja cendana mempunyai aroma harum sangat khas, dan sangat populer di Bali memiliki fungsi penting dalam kebudayaan setempat. Aroma bunga kamboja cendana banyak disukai, sehingga digunakan sebagai pengharum dupa (sarana sembahyang terutama di Bali), disamping untuk pengharum ruangan, bahan kosmetik dan
81
sebagai aroma terapi karena aromanya mampu menenangkan pikiran. Keharuman bunga kamboja yang khas disebabkan adanya kandungan minyak atsiri di dalam bunga kamboja tersebut.
Saat ini, minyak atsiri banyak digunakan dalam metode perawatan melalui efek aromaterapi karena minyak atsiri mampu membuat rileks, bersemangat, menguatkan dan menenangkan. Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya bersinergi dengan alam, maka semakin meningkat pula permintaan akan perawatan-perawatan alternatif alami seperti yang ditawarkan minyak atsiri dengan aromaterapinya. Industri spa di Indonesia sudah berkembang cukup luas dari tahun ke tahun dan menunjukkan pertumbuhan yang lebih stabil. Berdasarkan data yang dikompilasi dari industri kecantikan global, industri spa dunia termasuk Indonesia mengalami peningkatan 7 persen setiap tahun. Selain itu, mucul pula sebuah tren baru mengenai produk perawatan kulit maupun produk spa. Tren ini mengenai peningkatan permintaan dan lebih tingginya kesadaran konsumen akan produk spa yang berbasis bahan alami dan herbal. Indonesia memiliki nilai tambah akan hal ini karena begitu kaya akan sumber daya alam yang aman untuk dijadikan produk perawatan kulit ataupun produk spa. Berkaitan dengan hal tersebut kebutuhan minyak atsiri semakin meningkat dan perlu dicari alternatif penyediaanya, termasuk minyak atsiri bunga kamboja cendana
Selama ini penelitian mengenai bunga kamboja cendana sebagai penghasil minyak atsiri, komposisi, karakteristik secara rinci, metode dan kondisi proses untuk mendapatkan ekstraknya belum banyak dipublikasikan. Permasalahan yang dihadapi dalam menghasilkan minyak atsiri bunga kamboja cendana adalah kualitas minyak atsiri bunga kamboja cendana masih berbau pelarut, konsistensi yang terlalu padat dan masih mengandung zat warna dan wax yang terlarut di dalam ekstrak. Produk dengan kualitas seperti itu tidak diterima oleh pengguna minyak atsiri (hasil survei pada beberapa industri spa di Bali).
Keberhasilan pengambilan minyak atsiri dari bahan bakunya dan kualitas minyak atsiri yang dihasilkan ditentukan oleh metode ekstraksi dan kondisi proses ekstraksi. Hal tersebut terbukti pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (1995), Yusufoglu et al. (2004), Ozek et al. (2006a), Boutekedjiret et al., (2004), Ozek et al.(2006b), Wartini dkk.(2008) dan Wartini dkk. (2010).
Metode ekstraksi yang pernah dilakukan untuk mendapatkan minyak atsiri dari bunga kamoja cendana adalah dengan ekstraksi pelarut. Hasil penelitian Tenaya (2011) menunjukkan ekstrak bunga kamboja cendana yang dihasilkan dengan proses ekstraksi
menggunakan pelarut n-heksana mengandung 46 jenis senyawa yang terdiri atas senyawa golongan alkana, alkena, alkohol, ester, dan terpen. Ekstrak bunga kamboja yang dihasilkan tersebut belum memenuhi kriteria untuk bahan aroma terapi karena masih berbau pelarut, bercampur dengan senyawa lain seperti seperti wax, pigmen dan berbentuk semi padat sehingga masih perlu dilakukan perbaikan proses untuk memperbaiki kualitasnya. Metode yang dilakukan yaitu distilasi uap dengan perlakuan lama distilasi. Hasil penelitian ini menunjukkan komposisi kimia minyak atsiri bunga kamboja cendana yang sangat menentukan kualitas minyak atsiri tersebut.
METODE PENELITIAN
Bahan dan Alat
Bahan baku yang digunakan dalam penelitian adalah bunga kamboja cendana segar dari tanaman kamboja kamboja (Plumeria sp.) yang langsung diperoleh dari daerah Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Provinsi Bali dengan kriteria tertentu yaitu warna putih kekuningan, panjang dan lebar tertentu (bahan disortasi untuk mendapatkan bahan baku yang homogen). Bahan kimia yang digunakan yaitu akuades, MgSO4anhidrat,
Peralatan yang digunakan yaitu seperangkat alat distilasi uap, termometer, peralatan analisis yaitu GC/MS (Agilent Technologies Seri 6890 N), timbangan analitik dan alat-alat gelas.
Prosedur Penelitian
Bunga kamboja cendana segar yang telah disortasi sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dan dibersihkan. Selanjutnya didistilasi uap dengan cara sebagai berikut: bunga kamboja sebanyak kurang lebih 2 kg diiris melintang dengan ukuran tertentu (± 1 mm), dimasukkan ke dalam alat distilasi uap. Proses distilasi dilakukan pada lama proses 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 jam sehingga diperoleh distilat (campuran minyak atsiri dengan air), minyak atsiri dipisahkan dari air distilasi dan ditambahkan MgSO4 anhidrat pada minyak atsiri untuk
menyerap air yang tersisa. Pemisahan minyak atsiri dengan endapan MgSO4dilakukan secara
manual. Minyak atsiri yang diperoleh dimasukkan ke dalam botol gelas berwarna gelap dialiri gas nitrogen untuk mencegah terjadinya oksidai dan disimpan di ruang dingin sebelum dianalisis.
Analisis komposisi senyawa penyusun minyak atsiri bunga kamboja cendana dilakukan dengan GC/MS (Agilent Technologies Seri 6890 N), kolom HP 5 MS pada kondisi
83
proses sebagai berikut : Temperatur kolom 70-270 0C, Temperatur injektor 250 0C, Temperatur detektor 2300C, Gas pembawa Helium kecepatan 1ml/menit, program suhu oven 700C (5 menit), naik 100C/menit sampai 2700C, 2700C (5 menit).
Identifikasi senyawa dilakukan dengan membandingkan spektra senyawa dalam minyak atsiri kamboja cendana dengan spektra dalam library NIST dan Wiley.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kromatogram hasil analisis minyak atsiri bunga kamboja cendana dengan GC-MS disajikan pada Gambr 1, 2, 3, 4, 5 dan 6
Gambar 1.Profil senyawa minyak atsiri bunga kamboja cendana hasil distilasi 1 jam.
Waktu retensi (menit)
Re sp on d et ek to r Kondisi operasional GC-MS Jenis kolom : HP 5 MS Temperatur kolom : 70-2700C Temperatur injektor: 2500C Temperatur detektor: 2300C
Gambar 2.Profil senyawa minyak atsiri bunga kamboja cendana hasil distilasi 2 jam.
Gambar 3. Profil senyawa minyak atsiri bunga kamboja cendana hasil distilasi 3 jam
Waktu retensi (menit)
Re sp on d et ek to r
Waktu retensi (menit)
Re sp on d et ek to r Kondisi operasional GC-MS Jenis kolom : HP 5 MS Temperatur kolom : 70-2700C Temperatur injektor: 2500C Temperatur detektor: 2300C
Gas pembawa : Helium
Kondisi operasional GC-MS
Jenis kolom : HP 5 MS
Temperatur kolom :70-2700C
Temperatur injektor: 2500C
Temperatur detektor: 2300C
85
Gambar 4. Profil senyawa minyak atsiri bunga kamboja cendana hasil distilasi 4 jam
Gambar 5. Profil senyawa minyak atsiri bunga kamboja cendana hasil distilasi 5 jam
Waktu retensi (menit)
Re sp on d et ek to r
Waktu retensi (menit)
Re sp on d et ek to r Kondisi operasional GC-MS Jenis kolom : HP 5 MS Temperatur kolom : 70-2700C Temperatur injektor: 2500C Temperatur detektor: 2300C
Gas pembawa : Helium
Kondisi operasional GC-MS
Jenis kolom : HP 5 MS
Temperatur kolom : 70-2700C
Temperatur injektor: 2500C
Temperatur detektor: 2300C
Gambar 6. Profil senyawa minyak atsiri bunga kamboja cendana hasil distilasi 6 jam
Senyawa yang diduga sebagai penyusun minyak atsiri bunga kamboja cendana hasil distilasi 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 jam disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Senyawa yang diduga sebagai penyusun minyak atsiri bunga kamboja cendana
No. Waktu
retensi
(menit) Senyawa
Konsenrasi relatif (%) Lama distilasi (jam)
1 2 3 4 5 6 1 17,36 Patchouli alcohol 7,88 7,19 7,14 9,74 10,70 15,23 2 17,54 Heptadecane, 2,41 1,15 2,13 - 5,04 4,87 18,56 1-Octadecene 2,58 - - - - -3 18,63 Octadecana 1,65 1,08 - 1,58 0,87 2,01 4 19,66 Nonadecane 16,53 18,1 15,1 7,71 5,04 4,87 5 20,58 1,2- diethyl-Cyclohexadecane 2,72 - - - - -6 20,64 Eicosane 2,30 1,08 - 1,58 0,86 2,01 7 21,45 Octadecene 2,67 2,34 5,22 3,18 2,34 -8 21,58 Heneicosane 6,34 6,38 6,18 6,18 4,21 4,67 9 22,48 Docosene 1,83 3,46 3,77 7,94 4,54 8,94 10 22,58 Octadecene 2,30 2,13 6,89 3,61 6,67 6,35 11 22,73 Octadecenal 13,13 15,93 15,47 8,86 6,22 2,82 12 23,26 Cycloeicosane 2,67 6,89 13,02 7,94 5,81 3,70 13 23,34 Octadecana 6,67 6,89 6,89 6,35 6,67 6,35 Re sp on d et ek to r Kondisi operasional GC-MS Jenis kolom : HP 5 MS Temperatur kolom : 70-2700C Temperatur injektor: 2500C Temperatur detektor: 2300C
Gas pembawa : Helium
87 Keterangan : - tidak terdeteksi
Minyak atsiri bunga kamboja cendana yang dihasilkan dari proses distilasi dengan lama proses berbeda tersusun dari senyawa yang sebagian besar sama, namun persentase relatifnya yang berbeda. Senyawa utama yang mempunyai persentase relatif tinggi pada semua perlakuan yaitu nonadecana (4,87 - 7,71), patchouli alkohol (4,87 - 15,23%), octadecenal (2,82 - 15,93%), octadecana (6,35 – 6,39%) dan eicosane sebesar 6,35 -19, 39%. Perbedaan komposisi senyawa penyusun minyak atsiri kamboja cendana kemungkinan disebabkan terjadi perubahan senyawa penyusun selama proses distilasi. Senyawa dalam minyak atsiri bersifat labil, mudah berubah menjadi senyawa lain karena proses oksidasi dan hidrolisis.
Selama proses distilasi, terjadi reaksi Maillard yang memegang peranan penting pada pembentukan senyawa volatil pada bahan yang mendapat perlakuan panas. Reaksi Maillard merupakan salah satu reaksi pencoklatan non enzimatik yang melibatkan asam amino dan gula reduksi yang terdapat dalam bahan, membentuk senyawa berwarna coklat dan senyawa volatil diantaranya golongan aldehid dan keton. Reaksi Maillard terdiri atas tiga tahapan yaitu tahap inisiasi, rearrangement Amadori dan degradasi Strecker (Kerler dan Winkel, 2003).
Intensitas reaksi Maillard semakin tinggi dengan semakin lama proses distilasi. Pada proses distilasi minyak atsiri terbentuk senyawa volatil diantaranya furfural yang berasal dari reaksi karbohidrat dengan senyawa yang mengandung nitrogen yang terdapat dalam bahan yang diproses. Destruksi senyawa nitrogen yang diakibatkan pemanasan sebanding dengan hilangnya aroma yang khas pada minyak atsiri (Guenther, 1987).
Pada proses distilasi minyak atsiri terbentuk senyawa volatil diantaranya furfural yang berasal dari reaksi karbohidrat dengan senyawa yang mengandung nitrogen yang terdapat dalam bahan yang diproses. Destruksi senyawa nitrogen yang diakibatkan pemanasan sebanding dengan hilangnya aroma yang khas pada minyak atsiri (Guenther, 1987).
Senyawa penyusun minyak atsiri bunga kamboja cendana pada perlakuan lama distilasi termasuk dalam golongan senyawa alkana, alkena, aldehid dan alkohol dengan
14 24,26 9-Tricosane 3,10 3,25 2,72 4,20 5,99 2,30 15 24,97 Eicosane 5,76 7,85 6,35 6,84 10,29 3,10 16 25,79 Eicosane 2,70 2,64 - - - 7,83 17 25,79 Hexacosane - - 4,30 7,38 -18 26,75 Eicosane 4,72 5,98 - - - 8,46 19 26,75 Heptacosane - - 5,16 7,33 - -20 26,75 Tetracosane - - - - 9,13
-persentase relatif yang berbeda-beda. Persentase relatif golongan senyawa tersebut disajikan pada Tabel 2. Bila dibandingkan dengan hasil penelitian Tenaya (2011), senyawa golongan alkana juga merupakan senyawa penyusun terbesar dalam ekstrak flavor bunga kamboja cendana yang diekstrak dengan pelarut heksana (sebesar 69,79%), sedangkan golongan alkohol sebesar 12,24%.
Tabel 2. Penggolongan senyawa yang diduga sebagai penyusun minyak atsiri bunga kamboja cendana pada perlakuan lama distilasi
Golongan senyawa 1Konsentrasi relatif (%), Lama distilasi (jam)2 3 4 5 6
Alkana 57,57 61,29 57,55 54,01 61,29 50,17
Alkena 9,38 7,93 15,88 14,73 13,55 15,29
Alkohol (patchuoli alcohol) 7,88 7,19 7,14 9,74 10,70 15,23
Aldehid (octadecenal) 13,13 15,93 15,47 8,86 6,22 2,82
KESIMPULAN
Senyawa penyusun minyak atsiri bunga kamboja cendana yang dihasilkan dari proses distilasi dengan lama proses berbeda, mempunyai persentase relatif yang bervariasi. Namun sebagian besar tersusun dari jenis senyawa yang sama yang tergolong dalam senyawa alkana, alkena, alkohol dan aldehid. Lima senyawa utama yang merupakan penyusun terbesar minyak atsiri kamboja cendana yaitu nonadecana (4,87 – 7,71%), patchouli alkohol (4,87 - 15,23%), octadecenal (2,82 – 15,93%), octadecana (6,35 – 6,39%) dan eicosane sebesar 6,35- 19, 39%.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kami sampaikan kepada Universitas Udayana yang telah membiayai penelitian ini melalui Penelitian Hibah Grup Riset dan kepada Adi Diantara, Ngurah Paranatha yang membantu dalam pelaksanaan penelitian.
89
DAFTAR PUSTAKA
Boutekedjiret, C., R Belabbes, F. Bentahar, J-M Bessière, S. A. Rezzoug. 2004. Isolation of rosemary oils by different processes.Journal of Essential Oil Research : JEOR. 16 . (3) : 195 -199.
Guenther, E. 1987. The Essential Oils. Penerjemah S. Ketaren. Minyak Atsiri (Jilid I). UI-Press, Jakarta. p.99 – 129.
Kerler, J. and C. Winkel. 2002. The Basic Chemistry and Process Conditions Underpinning Reaction Flavor Production in Food Flavor Technology. A.J. Taylor (Ed.). Sheffield Academic Press. CRC Press. U.S.A. and Canada. p. 27 - 52.
Ozek G., Ozek, T., K. H. C. Baser, A. Duran, M. Sagiroglu. 2006a. Comparison of essential oil of Xanthogalum purpurascens Lallem obtained via different isolation techniques. Journal of Essential Oil Research : JEOR. Vol. 18 (2): 181 - 184.
Ozek, G., T Ozek, K. H. C. Baser, A. Duran, M. Sagiroglu and H. Duman. 2006b. Comparison of the essential oils of Prangos turcica fruits obtained by different iIsolation.Techniques. Journal of Essential Oil Research : JEOR. 2006. 18 (5) : 511 -514.
Wijaya, H. 1995. Oriental natural flavor: liquid and spary dried of “jeruk purut” (Citrus hystrix DC) leaves in Food Flavor : Generation, Analysis and Process Influence. G. Charalambous (Ed.) p. .Elsevier, Amsterdam, New York, Tokyo.
Wartini, N.M., Harijono, T. Susanto, R. Retnowati dan Yunianta. 2008. Tingkat kesukaan dan senyawa penyusun ekstrak flavor daun salam (Eugenia polyantha Wight.) dari beberapa metode ekstraksi. Agrotekno FTP-UNUD 14 (2): 56-60
Wartini, N.M., P. T. Ina dan G.P. Ganda Putra. 2010. Perbedaan kandungan senyawa volatil daun salam (Eugenia polyantha Wight.) pada beberapa proses curing.AGRITECH 30 (4) : 238-243
Yusufoglu, A., H. Celik and F.G. Kirbaslar. Utilization of Lavandula angustifolia Miller extract as natural repellents, pharmaceutical and industrial auxiliaries. J.Serb. Chem. Soc .69 (1): 1 - 7.