• Tidak ada hasil yang ditemukan

Insidensi Fibroadenoma Di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 2005-2006.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Insidensi Fibroadenoma Di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 2005-2006."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

Insidensi Fibroadenoma di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 2005 – 2006

Siti Fitria Dewi, 2008. Pembimbing : Sri Nadya J. Saanin.,dr,Mkes.

Tumor jinak payudara sering terjadi pada wanita paling sering umur 20-35 tahun dan kejadiannya lebih tinggi dibanding tumor ganas payudara. Terdapat berbagai jenis tumor jinak pada payudara wanita, namun fibroadenoma merupakan tumor paling banyak ditemukan. Etiologi tumor jinak payudara belum diketahui secara pasti. Adanya ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron diduga sebagai faktor utama timbulnya tumor jinak payudara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui insidensi tumor jinak payudara terutama fibroadenoma pada wanita menurut usia, lokasi, histopatologi, ukuran tumor, status perkawinan dan jumlah tumor di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Immanuel Bandung. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif deskriptif untuk mengetahui insidensi fibroadenoma di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Immanuel Bandung selama periode 1 Januari – 31 Desember 2006.

Dari hasil penelitian diperoleh 144 kasus fibroadenoma payudara pada wanita. Paling banyak ditemukan pada usia di bawah 30 tahun (79,90%), yaitu pada kelompok usia 21 – 25 tahun (41,70 %), kelompok usia 16 – 20 tahun (25,70 %), kelompok usia 26 – 30 tahun (9,70%) dan kelompok usia 10 – 15 tahun (2,80 %). Lokasi yang tersering terdapat pada payudara kanan (44,50%), dan ditemukan kasus yang jarang sekali terjadi yaitu Giant Fibroadenoma (tidak diketahui lokasinya) (0,70%).

(2)

ABSTRACT

Incidenci of fibroadenoma at Immanuel Hospital Bandung during periode from 2005 – 2006

Siti Fitria Dewi, 2008. Tutor : Sri Nadya, J. Saanin.,dr,Mkes.

The benign tumor of the breast often happened at women very often age 20 – 35 years and its incidenci higher than breast cancer. There many kinds of benign tumors of the women breast, but fibroadenoma is benign tumor at most found. The imbalance of hormone estrogen and progesterone are suspected as the main factor of benign tumors of the breast.

The aim of the research is to find out the incidenci of benign tumors of the breast especially breast fibroadenoma of the considers to its age, location, histopathology, tumor measure, marriage status, and number of tumors in Department of Patology Anatomy at Immanuel Hospital, Bandung. The research was performed as descriptive-retrospective study to receive incidenci fibroadenoma in Department of Patology Anatomy at Immanuel Bandung during a periode from 1st Januari 2005 – 31st December 2006.

The result showed that breast fibroadenoma of the women were 144 cases. Most patient were found at the age under 30 years old (79,90 %), most found between the ages 21 and 25 years old (41,70 %), the ages 16 and 20 years old (25,70 %), the ages 26 and 30 years old (9,70 %)and the ages 10 and 15 years old (2,80 %). Most of these cases located at the right breast (44,50%), and also found the cases that rare happened, it’s the Giant Fibroadenoma (unknown location) (0,70%).

(3)

vi

pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak

terhingga kepada:

1. Sri Nadya J. Saanin, dr., Mkes, sebagai pembimbing utama yang telah

meluangkan waktu, tenaga, pikiran serta terima kasih pula atas

bimbingan, pengarahan, masukan, kesabaran, dan doa sehingga penulis

dapat menyusun dan menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Keluargaku, Papa dan Mama, Abang, Anis dan Fahmi atas dorongan, doa,

semangat, perhatian, dan bantuan yang diberikan selama penulis

menyelesaikan Karya Tulis ini.

3. Kepala Laboratorium dan segenap staf di bagian Patologi Anatomi Rumah

Sakit Immanuel Bandung, terima kasih untuk bantuan dan bimbingannya.

4. Indra Saputra, atas segala kasih, bantuan dan kesabarannya yang telah

diberikan kepada penulis selama saat-saat sulit.

5. Maria, Adhe, Indra, Ibu Eva dan Kiki yang telah membantu , memberikan

dorongan dan semangat dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Pak Daryun, Pak Asep, Bu Yanti, terimakasih telah membantu dalam

pengumpulan data selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Semua sahabat di Cibogo Atas no 26 yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu, yang telah membantu dan memberikan dorongan baik secara

(4)

Bagi semua pihak diatas sekali lagi penulis mengucapkan banyak terima

kasih, karena tanpa bantuan mereka Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan pernah

selesai. Kiranya Tuhan membalas kebaikan yang telah mereka berikan.

Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat

dan menambah wawasan bagi semua pembaca Karya Tulis Ilmiah ini.

Bandung, Januari 2008

(5)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT... v

PRAKATA... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan... 2

1.4.Manfaat Penelitian ... 3

1.5.Kerangka Pemikiran... 3

1.6.Metodologi Penelitian ... 4

1.7.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4

(6)

2.1.1. Embriologi Payudara... 5

2.1.2. Perkembangan Kelenjar Payudara Pada Masa Neonatus.... 7

2.1.3. Perkembangan Kelenjar Payudara Pada Masa Pubertas ... 7

2.1.4. Perkembangan Kelenjar Payudara Selama Siklus Menstru asi ... 8

2.1.5. Perkembangan Kelenjar Payudara Selama Kehamilan dan Laktasi ... 10

2.1.6. Perkembangan Kelenjar Payudara Pada Masa Menopause ... 12

2.2. Anatomi dan Histologi ... 13

2.2.1. Anatomi Payudara... 13

2.2.2. Histologi Payudara ... 14

2.3. Aliran Darah Pada Payudara ... 16

2.4. Aliran Limfe Pada Payudara ... 17

2.5. Persarafan Pada Payudara ... 18

2.6. Klasifikasi Tumor Jinak Payudara ... 19

2.7. Fibroadenoma Payudara... 20

2.7.1. Definisi... 20

2.7.2. Etiologi... 21

2.7.3. Insidensi ... 22

2.7.4. Diagnostik ... 22

2.7.4.1. Anamnesis dan Pemeriksaan Klinis ... 22

(7)

x

2.7.4.3. Sitologi ... 25

2.7.5. Gambaran Morfologi... 26

2.7.6. Juvenile Fibroadenoma... 30

2.7.7. Hubungan Antara FAM dan Karsinoma ... 31

2.8. Different Diagnosa FAM dengan Penyakit Fibrokistik ... 31

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian... 35

3.2. Metode Penelitian ... 35

3.3. Prosedur Penelitian ... 36

3.4. Analisis Hasil Penelitian ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 37

4.2. Pembahasan... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 44

5.2. Saran... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 46

LAMPIRAN ... 50

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Insidensi Fibroadenoma Payudara tiap tahun di bagian Patologi

Anatomi Rumah Sakit Immanuel Bandung ... 37

Tabel 4.2. Insidensi Fibroadenoma Payudara selama 2 tahun berdasarkan usia di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Immanuel

Bandung ... 38

Tabel 4.3. Insidensi Fibroadenoma Payudara selama 2 tahun berdasarkan lokasi di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Immanuel Bandung ... 38

Tabel 4.4. Insidensi Fibroadenoma Payudara selama 2 tahun berdasarkan gambaran histopatologi di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Immanuel Bandung... 39

Tabel 4.5. Insidensi Fibroadenoma Payudara selama 2 tahun berdasarkan ukuran tumor di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit

Immanuel Bandung ... 39

Tabel 4.6. Insidensi Fibroadenoma Payudara selama 2 tahun berdasarkan status marital penderita di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Immanuel Bandung... 40

(9)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Potongan Kelenjar Payudara dan Milk Line... 6

Gambar 2.2. Perubahan hormon pada siklus haid wanita ... 9

Gambar 2.3. Komponen-komponen lobulus Payudara ... 11

Gambar 2.4. Anatomi Payudara tampak depan dan samping ... 13

Gambar 2.5. Komponen Payudara terdiri dari glandula duktus, lobulus, jaringan penyambung dan lemak ... 15

Gambar 2.6. Tumor jinak Fibroadenoma dan Fibrokistik... 21

Gambar 2.7. Pemeriksaan klinis pada Payudara ... 24

Gambar 2.8. Mamografi ... 25

Gambar 2.9. Makroskopis Fibroadenoma... 27

Gambar 3.0. Mikroskopis Fibroadenoma... 28

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Fibroadenoma tahun 2005... 50

(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

khawatir mengenai benjolan atau kelainan yang terdapat pada payudaranya.

Jaringan payudara peka terhadap siklus hormon yang berhubungan dengan

periode menstruasi, kehamilan, laktasi atau penggunaan kontrasepsi oral. Patologi

tumor payudara dibagi dua yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Fibroadenoma

merupakan tumor jinak yang sering ditemukan, pada kelainan ini terjadi

pertumbuhan jaringan ikat maupun kelenjar, yang banyak ditemukan pada wanita

muda usia 10 – 30 tahun, tersering usia 20-an. (Alhadrami, 2007). Bulan Juli

tahun 1989 – 2000 pekerja textil wanita di Shanghai, Cina, berjumlah 265.402

orang dan yang terkena fibroadenoma adalah 1507 orang dan paling banyak pada

wanita usia dibawah 35 tahun sebesar 42,20 %. (Nelson, 2002). Sebenarnya suatu

hal yang patut disayangkan, karena lesi atau benjolan tersebut terdapat pada suatu

alat tubuh yang terletak pada permukaan tubuh, sehingga seharusnya mudah

diketahui oleh si penderita sendiri atau dokter. Semua unsur payudara dapat

berubah menjadi tumor, oleh karena itu sebaiknya mulailah untuk periksa

payudara sendiri sehingga dapat diketahui lebih dini benjolan pada payudara.

Adanya kekhawatiran benjolan pada payudara biasanya sering disalah artikan

sebagai kanker. Sebagaimana diketahui bahwa tidak semua benjolan pada

payudara bersifat ganas dan juga tidak semua benjolan harus mendapatkan

tindakan bedah. Fibroadenoma hampir tidak pernah menjadi ganas. Karena itu

dirasa perlu adanya pembahasan tentang fibroadenoma.(Rukmono, 1979 ;

(12)

2

Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian dilakukan terhadap kasus

tumor jinak payudara yaitu insidensi fibroadenoma mammae yang terdapat di

Rumah Sakit Immanuel periode 2005-2006.

1.2Identifikasi Masalah

1. Bagaimana insidensi fibroadenoma payudara berdasarkan usia.

2. Bagaimana insidensi fibroadenoma payudara berdasarkan

lokasi.

3. Bagaimana insidensi fibroadenoma payudara berdasarkan

histopatologi.

4. Bagaimana insidensi fibroadenoma berdasarkan ukuran tumor.

5. Bagaimana insidensi fibroadenoma berdasarkan status

perkawinan.

6. Bagaimana insidensi fibroadenoma berdasarkan jumlah tumor.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian ini adalah untuk :

Mendapatkan gambaran mengenai kasus fibroadenoma payudara

yang didiagnosis di Bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Immanuel

Bandung periode 2005 – 2006.

Tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui insidensi fibroadenoma ditinjau dari segi usia.

2. Mengetahui insidensi fibroadenoma ditinjau dari segi lokasi.

3. Mengetahui insidensi fibroadenoma ditinjau dari segi

histopatologi.

4. Mengetahui insidensi fibroadenoma ditinjau dari segi ukuran

(13)

3

Universitas Kristen Maranatha

5. Mengetahui insidensi fibroadenoma ditinjau dari segi status

perkawinan.

6. Mengetahui insidensi fibroadenoma ditinjau dari segi jumlah

tumor.

1.4Manfaat Penelitian

Akademis :

Mendapatkan pengetahuan akan angka kejadian (insidensi) fibroadenoma

payudara di Rumah Sakit Immanuel pada mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Maranatha.

Praktis :

Untuk menambah wawasan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Kristen Maranatha sebagai acuan penelitian selanjutnya, dan sampai ke

masyarakat melalui media cetak atau elektronik.

1.5Kerangka Pemikiran

Berbagai jenis tumor jinak dapat terjadi pada payudara wanita.

Tumor-tumor tersebut dapat berasal dari jaringan ikat, struktur epitel maupun

dari jaringan lemak. Kelainan ini pada umumnya dapat diraba kadang-kadang

disertai dengan rasa sakit, berbentuk benjolan atau massa. Diantara berbagai

jenis tumor jinak payudara, fibroadenoma merupakan tumor jinak yang paling

banyak ditemukan. Peningkatan aktifitas estrogen secara absolut atau relatif

diperkirakan memainkan peranan dalam pertumbuhan fibroadenoma ini, dan

juga kelainan yang mirip, yang tampak disertai perubahan fibrokistik

(fibroadenosis). Fibroadenoma biasanya timbul pada prepubertas dan wanita

muda, dengan puncak kejadian pada dekade ketiga. (Robbin, 2007).

Lokasi tumor jinak payudara dapat terjadi pada payudara kiri,

payudara kanan maupun bilateral. Ukuran tumor umumnya 1 - 5 cm, 15 %

(14)

4

cenderung lebih banyak mengenai salah satu payudara. (De Jong, 2004).

Menurut Onuigbo lokasi tumor pada payudara kanan lebih banyak daripada

payudara kiri.

Berdasarkan keterangan di atas maka penulis tertarik melakukan

penelitian terhadap kasus fibroadenoma payudara di Rumah Sakit Immanuel

Bandung guna mengetahui insidensi fibroadenoma payudara selama periode 1

Januari 2005 – 31 Desember 2006. Hasil penelitian ini akan dibandingkan

dengan data dari penelitian-penelitian sebelumnya maupun dengan

kepustakaan yang ada.

1.6Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara retrospektif deskriptif terhadap

kasus fibroadenoma payudara di Rumah Sakit Immanuel Bandung.

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit

Immanuel Bandung dan bagian Medical Record Rumah Sakit Immanuel Bandung dari Mei - Desember 2007.

(15)

44 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian terhadap data sekunder yang pengambilannya dilakukan

secara retrospektif dan dianalisa secara deskriftif pada kasus Fibroadenoma pada

payudara wanita di bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit Imanuel Bandung

selama 2 tahun (1 Januari 2005 – 31 Desember 2006) dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Fibroadenoma payudara pada wanita paling sering terjadi pada wanita

yang berusia 21 – 25 tahun.

2. Fibroadenoma payudara paling banyak ditemukan pada payudara kanan.

3. Fibroadenoma payudara berdasarkan gambaran histopatologi paling

banyak mempunyai gambaran kelenjar mammae bentuk perikanalikuler.

4. Fibroadenoma payudara berdasarkan ukuran tumor paling banyak pada

ukuran 2-5 cm.

5. Fibroadenoma payudara berdasarkan status perkawinan paling banyak

penderita menikah.

6. Fibroadenoma payudara berdasarkan jumlah tumor penderita paling

banyak jumlah tumor tunggal.

5.2 Saran

1. Peningkatan yang terjadi tahun 2005 – 2006 dari 144 kasus sebanyak

20,80 % merupakan acuan untuk diadakan penelitian lebih lanjut untuk

mengetahui penyebabnya.

2. Rumah Sakit Immanuel Bandung selain tempat berobat merupakan tempat

pendidikan oleh karena itu sebaiknya mempunyai data yang lengkap dari

(16)

45

3. Fibroadenoma dapat terjadi pada semua wanita dan kadang-kadang dapat

timbul bersama-sama dengan keganasan pada payudara, maka dari itu bila

menemukan suatu benjolan, lesi atau kelainan lain pada payudara harus

segera diwaspadai dan memeriksakannya ke dokter ahli atau rumah sakit.

4. Wanita sebaiknya membiasakan diri untuk melakukan “periksa payudara

sendiri” sehingga bila ditemukan adanya suatu kelainan dapat dideteksi

dan diobati lebih dini.

5. Pemberitahuan informasi dapat dilakukan melalui media cetak, media

elektronik, penyuluhan, dan dapat juga saat melakukan arisan.

(17)

46 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Bland, K.I., Beenken, W.S., Copeland III , E.M. 2005. The Breast. Dalam Schwartz, SpenserShires. Principle of Surgery. 8 Edition. New York : Mc Graw Hill Company. p. 463-466.

Cotran, R.S., Kumar, V. Robbins, S.L. 2007. Pathology Basic of Disease. 7th edition. Philadelphia: W.B. Saunders Company. p. 788 – 802.

Coopeland III, E.M., M.D, Kirby I. Bland, M.D. Payudara. Dalam David C. Sabiston, Jr.,M.D. 1995, Sabiston Buku Ajar Bedah, Jakarta : EGC. p. 367-373.

De Velde, V.C.J.H., F.T. Bosman, D.J.Tb. Wagener.1999. Onkologi Edisi Kelima

Direvisi, Yogyakarta : Panitia Kanker RSUP Dr. Sardjito. p. 467.

De Jong, W, R. Sjamsuhidajat. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi Revisi. Jakarta : EGC. p. 387-402.

Elston, C.V. The Breast. 1991. Dalam RNM Mac Sween, K. Whaley (Eds). Muirs

Textbook of Pathology. 13th edition. London, Boston, Melbourne, Aucland :

Edward Arnold a Member of The Hudder Headline Group. p. 1038-1046.

Fechner, Robert E. 1990. Breast Pathology : Benign Proliferation, Atypias, and Insitu

Carcinoma. Chicago : American Society of Clinical Pathologis. p. 2-9,29-36.

Fishback, L. J., 2002, Pathology, Philadelphia : Elsevier Mosby, p 217 – 220.

Gardner, B. 1995. Lump in Breast. Dalam Hirram C Palk, Jr Bernard Gardner H.H. Stone. Basic Surgery. 5th edition. St. Louis Missouri : Quality Medical Publishing. p. 467-473.

Goodson, M.D., III, H.W. 1983. Kelenjar Payudara. Dalam Schrock, R.T. Ilmu

Bedah. 7th Edition. Jakarta : EGC. p. 183-186.

Granger, N., 2007, Anatomy, Philadelphia : Elsevier Mosby, p 58.

(18)

47

Haagensen, C.D, M.D. 1986. Disease of The Breast. 2nd Edition. Philadelphia : W.B. Saunders Company. p. 20-25.

Hinddle, William H., 1999, Breast Care : A Clinical GuideBook for Womens Primary

Health Care Provider, NY. Springerverlag.

Iglehart, D.J., M.D. 2001. Disease of The Breast. Dalam Sabiston. Textbook of

Surgery. 16th Edition. Philadelphia : W.B. Saunders Company. p. 555-570.

Junqueira, L.C. MD., Jose Carneiro, MD. 1982. Histologi Dasar (Basic Histology). Jakarta : EGC. p. 483-487.

Manning & Delp. 1991. Major Diagnosis Fisik. Edisi 9. Jakarta : EGC. p. 364-367.

Osborn, M.P. 1991. Breast Development and Anatomy. Dalam Harris, J.R. dkk (penyunting). Breast Disease. 2nd edisi. Philadelphia : J.B. Lippincot-Raven. p. 1-47.

Rosai, J. 1996. Achersman’s Surgical Pathology. 8th edition. St. Louis, Missouri : The CV Mosby Company. p. 1565-1588.

Pathologyand Cytopathology. 3rd Edition. Livingstone Churchill. p. 575-615.

Sander, A.M., Dr. 2004. Atlas Berwarna Patologi Anatomi Jilid 2. Edisi 1. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. p. 69-72.

Sabiston, D.C., Jr, M.D. 2004. Sabiston Buku Ajar Bedah. Jakarta : EGC. p. 364-384.

Sadler, T.W., 1997, Embriologi Kedokteran Langman, EGC : Jakarta, p 371 – 373.

(19)

48

Universitas Kristen Maranatha

Underwood, JCE. 1999. Mamma. Dalam Patologi Umum dan Sistemik. Edisi 2. Jakarta : EGC. p. 543-557.

Willms, L.J., 2003, Diagnosis Fisik, Evaluasi Diagnois & Fungsi di Bangsal, EGC : Jakarta, p 177 – 193.

http://www.uic.edu/depts/mcpt/curriculum/pdf/2004_breast.pdf. Pathology of The Breast. Weisenberg, E., MD., 2004, Chicago Medical School.

http://www.tempo.co.id/medika/arsip/082002/pus-3.html

http://www.frstprofessionals.com/pdf/breast.pdf. Barlett, E.E., PhD., Early Diagnosis

of BreastAbnormalities, Frontier Healthcare, Bedford Hills, New York.

http://www.mckinley.uiuc.edu/handouts/pdfs/breast_health.pdf. University of Illinois.

http://www.medscape.com/viewarticle/410464 Norman, 2000, Supernumery Breast

Tissue : Historical Perspectives and Clinical Features., Depatment of

Pathology and Laboratory Medicine, Emory University School of Medicine.

http://www.healthline.com/adamcontent/fibroadenoma-breast

http://tjp.dergesi.org/pdf//xml/pdf-99.pdf Onuigbo, W., 2003, Breast Fibroadenoma

in Teenage Females., Afrika Barat.

http://www.emedicine.com/topic2944.htm Arca, M., MD., 2005, Disorders of The

Breast., Medical College of Wisconsin

http://www.emedicine.com/topic109.htm Roubidoux, A.M., MD., 2007, Breast

Fibroadenoma., University of Michigan Medical Center.

http://legasi.blogspot.com/2007/01/fibroadenoma-mammae.html

http://www.medscape.com/viewarticle/439369 Rosen P.P., MD. 2002, Practical Considerations in the pathologic Diagnosis of Needle Core Biopsies of

Breast, New York.

http://www.medscape.com/viewarticle/465449 Moyer P. MA., 2003, Cryotherapy

Shrinks Breast Fibroadenomas with Minimal Scarring, Chicago.

http://www.medscape.com/viewarticle/478940 Collins J. MD., Med., FCCP.,

(20)

49

http://www.medscape.com/viewarticle/548921 Howell, L., Dr., Breast Cancer

Module I : Breast Anatomy, Physiology, and Pathology.

http://www.medscape.com/viewarticle/559973 Harton, M.A., MD., 2007, P63

Immunocytochemistry Improves Accuracy of Diagnosis with Fine_Needle Aspiration of The Breast.

Referensi

Dokumen terkait

BPT is an image presentation method proposed by Salembier and Garrido (2000). This method expresses and stores images in a region-based and multi-scale form, making the

- The resubmitted study protocol or other documents and the filled form of AF. 4.1.01-012.2012-02 (Memorandum Addressing Correction) will be sent

Devia Sari, Afiks {Ka - an} Bahasa Minangkabau di Kota Sawahlunto, Sastra Daerah, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Padang, 2012. Bahasa Minangkabau adalah

Bahasa pemrograman Pascal merupakan salah satu matakuliah yang diajarkan di FTI UKSW. Pembelajaran bahasa pemrograman pascal di FTI UKSW diajarkan dengan menggunakan komputer

diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan keluarga sebagaimana pada huruf f dan huruf g terkait dengan hadiah perkawinan, khitanan anak, ulang tahun,

Penggunaan abu batu kapur dan abu tempurung kelapa dapat digunakan sebagai filler pada campuran aspal beton AC-BC menunjukan bahwa, pada variasi 100:0 dimana

3-4 Kaki kiri kembali jejer, tangan kiri mentang, tangan kanan ukel mlumah, kemudian ukel separo. 5-6 Debeg gejug kaki kanan, tangan kiri ngembat, badan leyek ke kiri. 1-6

Dengan ini diumumkan bahwa setelah dilakukan evaluasi penawaran, klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga oleh ULP/Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Badan