Interaksi Tertrasiklin dengan susu
Interaksi Tertrasiklin dengan susu
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1
1.1 LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG Inter
Interaksi aksi obat adalah obat adalah perisperistiwa tiwa dimana dimana aksi suatu aksi suatu obat obat diubah diubah atau atau dipengdipengaruhi aruhi oleh oleh obatobat lain yang diberikan secara bersamaan. Kemungkinan terjadinya peristiwa interaksi harus selalu lain yang diberikan secara bersamaan. Kemungkinan terjadinya peristiwa interaksi harus selalu dipertimbangkan dalam klinik, manakala dua obat atau lebih diberikan secara bersamaan atau dipertimbangkan dalam klinik, manakala dua obat atau lebih diberikan secara bersamaan atau hampir bersamaan. Tidak semua interaksi obat membawa pengaruh yang merugikan, beberapa hampir bersamaan. Tidak semua interaksi obat membawa pengaruh yang merugikan, beberapa interaksi justru diambil manfaatnya dalam praktek pengobatan, misalnya saja peristiwa interaksi interaksi justru diambil manfaatnya dalam praktek pengobatan, misalnya saja peristiwa interaksi antara probenesid dengan penisilin, di mana probenesid akan menghambat sekresi penisilin di antara probenesid dengan penisilin, di mana probenesid akan menghambat sekresi penisilin di tubuli ginjal, sehingga akan memperlambat ekskresi penisilin dan mempertahankan penisilin tubuli ginjal, sehingga akan memperlambat ekskresi penisilin dan mempertahankan penisilin lebih
lebih lama
lama dalam dalam tubuh.tubuh. Int
Interaeraksi daksi dapat mepat membambawa damwa dampak yanpak yang merug merugikgikan kalaan kalau terju terjadiadinya intnya interaeraksi teksi tersersebutbut sampai tidak dikenali sehingga tidak dapat dilakukan upaya-upaya optimalisasi. Secara ringkas sampai tidak dikenali sehingga tidak dapat dilakukan upaya-upaya optimalisasi. Secara ringkas d
daammpapak k nneeggaattiif f ddaarri i iinntteerraakkssi i iinniikkememuunngkgkiinnaan n akakaan n ttiimmbubul l sseebbaaggai ai bbeerriikkuut t ::
!!eennyyeebbaabbkkaan n teterrjjaaddiinnyya a eeffeek k ssaammppiinng g yyaanng g ttiiddaak k ddiiiinnggiinnkkaann
TTiiddaak k tteerrccaappaaiinnyya a eeffeek k tteerraappuuttiik k sseeppeerrtti i yyaanng g ddiihhaarraappkkaann Secara
Secara umum suatu umum suatu interinteraksi aksi obat obat dapat dapat digamdigambarkan barkan sebagasebagai si suatu uatu interinteraksi aksi antar antar suatusuatu ob
obat at dadan unn unsusur r lalain in yyanang g yayang ng dadapapat t mmenengugubabah h kekerjrja a sasalalah h sasatu tu atatau au kekeduduananyaya, , atatauau menyebabkan efek samping tak diduga.
menyebabkan efek samping tak diduga. "ada
"ada prinsipnya prinsipnya interaksi interaksi obat obat dapat dapat menyebabkan menyebabkan dua dua hal hal penting. penting. ##ang ang pertama, pertama, interaksiinteraksi obat dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan khasiat obat. #ang kedua, interaksi obat obat dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan khasiat obat. #ang kedua, interaksi obat dapat menyebabkan gangguan atau masalah kesehatan yang serius, karena meningkatnya efek dapat menyebabkan gangguan atau masalah kesehatan yang serius, karena meningkatnya efek sampi
samping ng dari obat- dari obat- obat tertentuobat tertentu. . $isi$isiko ko kesehatan kesehatan dariidariinteranteraksi ksi obat ini obat ini sangat ber%arisangat ber%ariasi, bisaasi, bisa hanya sedikit menurunkan khasiat obat namun bisa pula berakibat fatal.
hanya sedikit menurunkan khasiat obat namun bisa pula berakibat fatal. 1.2
1.2 RUMUSAN MASALAHRUMUSAN MASALAH &.'.&
&.'.& (pakah yang dimaksud dengan interaksi obat )(pakah yang dimaksud dengan interaksi obat ) &.'.'
&.'.' (pakah dampak dari interaksi obat )(pakah dampak dari interaksi obat ) &.'.*
&.'.* +agaimanakah klasifikasi interaksi obat )+agaimanakah klasifikasi interaksi obat ) &.'.
&.'. +agaimanakah farmakokinetik obat dalam tubuh )+agaimanakah farmakokinetik obat dalam tubuh ) &.'.
&.'. +agaimanakah mekanisme kerja dari tetrasiklin )+agaimanakah mekanisme kerja dari tetrasiklin ) &.'.
&.'. +agaimanakah mekanisme terjadinya interaksi antara tetrasiklin dengan +agaimanakah mekanisme terjadinya interaksi antara tetrasiklin dengan susu )susu ) 1.3
1.3 TUJUANTUJUAN &.*.&
&.*.& /ntuk mengetahui apa yang dimaksud dengan interaksi obat/ntuk mengetahui apa yang dimaksud dengan interaksi obat &.*.'
&.*.' /ntuk mengetahui dampak dari interaksi obat/ntuk mengetahui dampak dari interaksi obat &.*.*
&.*.* /ntuk mengetahui klasifikasi interaksi obat/ntuk mengetahui klasifikasi interaksi obat &.*.
&.*. /ntuk mengetahui farmakokinetik obat dalam tubuh/ntuk mengetahui farmakokinetik obat dalam tubuh &.*.
&.*. /ntuk mengetahui mekanisme terjadinya interaksi antara tetrasiklin dengan susu
BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN INTERAKSI OBAT
Secara umum suatu interaksi obat dapat digambarkan sebagai suatu interaksi antar suatu obat dan unsur lain yang yang dapat mengubah kerja salah satu atau keduanya, atau menyebabkan efek samping tak diduga.Kemungkinan terjadinya peristiwa interaksi harus selalu dipertimbangkan dalam klinik, manakala dua obat atau lebih diberikan secara bersamaan atau hampir bersamaan. Tidak semua interaksi obat membawa pengaruh yang merugikan, beberapa interaksi justru diambil manfaatnya dalam praktek pengobatan, misalnya saja peristiwa interaksi antara probenesid dengan penisilin, di mana probenesid akan menghambat sekresi penisilin di tubuli ginjal, sehingga akan memperlambat ekskresi penisilin dan mempertahankan penisilin lebih lama dalam tubuh.
Interaksi dapat membawa dampak yang merugikan kalau terjadinya interaksi tersebut sampai tidak dikenali sehingga tidak dapat dilakukan upaya-upaya optimalisasi. Secara ringkas dampak negatif dari interaksi inikemungkinan akan timbul sebagai berikut:
!enyebabkan terjadinya efek samping yang tidak diinginkan
karena meningkatnya efek samping dari obat dapat menyebabkangangguan atau masalah kesehatan yang serius
Tidak tercapainya efek teraputik seperti yang diharapkan karena dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan khasiat obat 2.2 DAMPAK INTERAKSI OBAT
0bat merupakan bahan kimia yang memungkinkan terjadinya interaksi bila tercampur dengan bahan kimia lain baik yang berupa makanan, minuman ataupun obat-obatan. Interaksi juga terjadi pada berbagai kondisi kesehatan seperti diabetes, penyakit ginjal atau tekanan darah tinggi. 1alam hal ini terminologi interaksi obat tidak hanyadikhususkan pada interaksi antara obat dengan obat, tetapi juga interaksi antara obat dengan makanan, serta interaksi antara obat dengan herbal.
"ada kenyataanya banyak obat yang berinteraksi terjadi tidak hanya dengan satu mekanisme tetapi melibatkan dua atau lebih mekanisme. (kan tetapi secara umum mekanisme interaksi obat dalam tubuh dapat dijelaskan atas dua mekanisme utama, yaitu interaksi farmakokinetik dan interaksi farmakodinamik.
0bat yang diberikan kepada pasien akan banyak mengalami proses sebelum tiba pada tempat aksi atau jaringan sasaran. Secara garis besar, proses 2 proses ini dapat dibagi menjadi * fase, yaitu :
!eliputi waktu mulai penggunaan sediaan obat melalui mulut hingga pelepasan 4at aktifnya ke dalam cairan tubuh.
'. 3ase farmakokinetik
!eliputi waktu selama obat diangkut ke organ yang ditentukan, setelah obat dilepas dari bentuk sediaan.
*. 3ase farmakodinamik
3ase terjadinya interaksi obat dengan tempat aksinya dalam sistem biologi.
1alam interaksi obat-obat, obat yang mempengaruhi disebut presipitan, sedangkan obat yang dipengaruhi disebut objek. 5ontoh presipitan adalah aspirin, fenilbuta4on dan sulfa. 0byek drug biasanya bersifat mempunyai kur%a dose-response yang curam 6narrow therapeutic margin7, dosis toksik letaknya dekat dosis terapi 6indeks terapi sempit7. 5ontoh : digoksin, gentamisin, warfarin objeko, dilantin, obat sitotoksik, kontraseptif oral, dan obat-obat sisitem saraf pusat.
Interaksi obat paling tidak melibatkan ' jenis obat,
• 0bat obyek, yakni obat yang aksinya atau efeknya dipengaruhi atau diubah oleh obat lain. 0bat-obat yang kemungkinan besar menjadi obyek interaksi atau efeknya dipengaruhi oleh 0bat-obat lain, umumnya adalah obat-obat yang memenuhi ciri:
∗ 0bat-obat di mana perubahan sedikit saja terhadap dosis 6kadar obat7 sudah akan menyebabkan perubahan besar pada efek klinik yang timbul. Secara farmakologi obat-obat seperti ini sering dikatakan sebagai obat-obat dengan kur%a dosis respons yang tajam 6curam8 steep dose response cur%e7. "erubahan, misalnya dalam hal ini pengurangan kadar sedikit saja sudah dapat mengurangi manfaat klinik 6clinical efficacy7 dari obat.
∗ 0bat-obat dengan rasio toksis teraputik yang rendah 6low to9ic therapeutic ratio7, artinya antara dosis toksik dan dosis teraputik tersebut perbandingannya 6atau perbedaannya7 tidak besar. Kenaikan sedikit saja dosis 6kadar7 obat sudah menyebabkan terjadinya efek toksis.
• 0bat presipitan 6precipitan drug7, yakni obat yang mempengaruhi atau mengubah aksi atau efek obat lain. /ntuk dapat mempengaruhi aksi atau efek obat lain, maka obat presipitan umumnya adalah obat-obat dengan ciri sebagai berikut:
∗ 0bat-obat dengan ikatan protein yang kuat, oleh karena dengan demikian akan menggusur ikatan-ikatan protein obat lain yang lebih lemah. 0bat-obat yang tergusur ini 6displaced7 kemudian kadar bebasnya dalam darah akan meningkat dengan segala konsekuensinya, terutama meningkatnya efek toksik.
2.3 KLASIFIKASI INTERAKSI OBAT
+erdasarkan jenis atau bentuknya interaksi obat diklasifikasikan atas : &. Interaksi secara kimiafarmasetis
Interaksi secara kimia farmasetis terjadi apabila secara fisik atau kimia suatu obat inkompatibel dengan obat lainnya. "encampuran obat yang inkompatibel akan mengkibatkn inakti%asi obat. Interaksi ini sering terjadi pada cairan infus yang mencampurkan berbagai macam obat .
'. Interaksi secara farmakokinetik
Interaksi secara farmakokinetik terjadi apabila suatu obat memepengaruhi absorpsi, distribusi, biotransformasi metabolisme, atau ekskresi obat lain.
*. Interaksi secara fisiologi
Secara fisiologi interaksi terjadi apabila suatu obat merubah akti%itas obat lain pada lokasi yang terpisah dari tempat aksinya.
. Interaksi secara farmakodinamik
Interaksi secara farmakodinamik terjadi apabila suatu obat mempengaruhi akti%itas obat lain pada atau dekat sisi reseptornya.
2.4 FARMAKOKINETIK OBAT DALAM TUBUH • (+S0$"SI 0+(T 1(;(! T/+/<
(bsorpsi merupakan proses penyerapan obat dari tempat pemberian, menyangkut kelengkapan dan kecepatan proses. "ada klinik pemberian obat yang terpenting harus mencapai bioa%aibilitas yang menggambarkan kecepatan dan kelengkapan absorpsi sekaligus metabolisme obat sebelum mencapai sirkulasi sistemik. <al ini penting, karena terdapat beberapa jenis obat tidak semua yang diabsorpsi dari tempat pemberian akan mencapai sirkulasi sistemik, namun akan dimetabolisme oleh en4im di dinding usus pada pemberian oral atau di hati pada lintasan
pertamanya melalui organ 2 organ
tersebut.
(dapun faktor 2 faktor yang dapat mempengaruhi boia%aibilitas obat pada pemberian oral, antara lain :
&. 3aktor obat
Sifat 2 sifat fisikokimia seperti stabilitas p< lambung, stabilitas tehadap en4im pencernaan serta stabilitas terhadap flora usus, dan bagaimana formulasi obat seperti keadaan fisik obat baik ukuran partikel maupun bentuk kristal atau bubuk, dll.
'. 3aktor penderita
+agaimana p< saluran cerna, fungsi empedu, kecepatan pengosongan lambung dari mulai mortilitas usus, adanya sisa makanan, bentuk tubuh, akti%itas fisik sampai dengan stress yang dialami pasien.
*. Interaksi dalam absorpsi di saluran cerna
(danya makanan, perubahan p< saluran cerna, perubahan mortilitas saluran cerna, perubahan perfusi saluran cerna atau adanya gangguan pada fungsi normal mukosa usus.
• 1IST$I+/SI 0+(T 1(;(! T/+/<
Setelah diabsorpsi obat akan didistribusi ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah, karena selain tergantung dari aliran darah, distribusi obat juga akan ditentukan oleh sifat fisikokimianya. 1istribusi obat dapat dibedakan menjadi ' fase berdasarkan penyebaran di dalam tubuh, yaitu :
&. 1istribusi fase pertama terjadi segera setelah penyebaran, yaitu ke organ yang perfusinya sangat baik, seperti jantung, hati, ginjal, dan otak.
'. 1istribusi fase kedua jauh lebih luas lagi, yaitu mencakup jaringan yang perfusinya tidak sebaik organ pada fase pertama, misalnya pada otot, %isera, kulit dan jaringan lemak.
1istribusi obat dari sirkulasi ke Susunan Saraf "usat sulit terjadi, karena obat harus menembus Sawar 1arah 0tak, karena endotel kapiler otak tidak mempunyai celah antar sel mapupun %esikel pinositotik.
• +I0T$(=S30$!(SI 0+(T 1(;(! T/+/<
+iotransformasi atau lebih dikenal dengan metabolisme obat, adalah proses perubahan struktur kimia obat yang terjadi dalam tubuh dan dikatalis oleh en4im. "ada proses ini molekul obat diubah menjadi lebih polar atau lebih mudah larut dalam air dan kurang larut dalam lemak, sehingga lebih mudah diekskresi melalui ginjal. >n4im yang berperan dalam biotransformasi obat dibedakan berdasar letak dalam sel, yaitu >n4im !ikrosom terdapat pada retikulum endoplasma halus dan >n4im =on !ikrosom. Kedua >n4im !ikrosom dan >n4im =on !ikrosom, aktifitasnya ditentukan oleh faktor genetik, sehingga kecepatan metabolisme obat antar indi%idu ber%ariasi.
• >KSK$>SI 0+(T 1(;(! T/+/<
0bat dikeluarkan dari tubuh melalui berbagai organ ekskresi dalam bentuk metabolit hasil biotranformasi atau dalam bentuk asalnya. 0bat atau metabolit polar lebih cepat diekskresi daripada obat larut lemak, kecuali yang melalui paru. ?injal merupakan organ ekskresi yang terpenting dan ekskresi disini terdiri dari * proses, yaitu:
&. 3iltrasi di glomerulus
'. Sekresi aktif di tubuli proksimal
*. $eabsorpsi pasif di tubuli proksimal dan distal 2.5 TETRASIKLIN
Tetrasiklin pertama kali ditemukan oleh ;ioyd 5ono%er. Tetrasiklinpertama kali dipatenkan tahun &@. Tetrasiklin merupakan antibiotika yang memberi harapan dan sudah terbukti menjadi salah satu penemuan antibiotika penting. (ntibiotika golongan tetrasiklin yang pertama ditemukan adalah Klortetrasiklin yang dihasilkan olehStreptomyces aureofaciens. Kemudian ditemukan 0ksitetrasiklin dari Streptomyces rimosus. Tetrasiklin sendiri dibuat secara semisintetik dari Klortetrasiklin, tetapi juga dapat diperoleh dari spesies Streptomyces lain.
∗ !ekanisme kerja tetrasiklin
?olongan tetrasiklin termasuk antibiotika yang bersifat bakteriostatik dan bekerja dengan jalan menghambat sintesis protein kuman. ?olongantetrasiklin menghambat sintesis protein bakteri pada ribosomnya. "aling sedikit terjadi ' proses dalam masuknya antibiotika Tetrasiklin
ke dalam ribosom bakteri gram negatif :
• "ertama yang disebut difusi pasif melalui kanal hidrofilik
• Kedua ialah sistem transportasi aktif. Setelah antibiotika Tetrasiklin masuk ke dalam ribosom bakteri, maka antibiotika Tetrasiklin berikatan dengan ribosom *As dan menghalangi masuknya komplek t$=(-asam amino pada lokasi asam amino, sehingga bakteri tidak dapat berkembang biak. "ada umumnya efek antimikroba golongan tetrasiklin sama 6sebab mekanisme kerjanya
sama7, namun terdapat perbedaan kuantitatif dari akti%itas masing-masing deri%at terhadap kuman tertentu. <anya mikroba yang cepat membelah yang dipengaruhi antibiotika Tetrasiklin. ∗ 3armakokinetik
•€€€€€(bsorpsi
Sekitar *A-BAC tetrasiklin diserap dalam saluran cerna. 1oksisiklin dan minosiklin diserap lebih dari @AC. (bsorpsi sebagian besar berlangsung di lambung dan usus halus. (danya makanan dalam lambung menghambat penyerapan, kecuali minosiklin dan doksisiklin. (bsorpsi dihambat dalam derajat tertentu oleh p< tinggi dan pembentukan khelat yaitu kompleks tetrasiklin dengan suatu 4at lain yang sukar diserap seperti aluminium hidroksid, garam kalsium dan magnesium yang biasanya terdapat dalam antasida, dan juga ferum. Tetrasiklin diberikan sebelum makan atau ' jam sesudah makan.
•€€€€€1istribusi
1alam plasma semua jenis tetrasiklin terikat oleh protein plasma dalam jumlah yang ber%ariasi. 1alam cairan cerebrospinal 65SS7 kadar golongan tetrasiklin hanya &A-'AC kadar dalam serum. "enetrasi ke 5SS ini tidak tergantung dari adanya meningitis. "enetrasi ke cairan tubuh lain dan jaringan tubuh cukup baik. 0bat golongan ini ditimbun di hati, limpa dan sumsum tulang serta di
sentin dan email gigi yang belum bererupsi. ?olongan tetrasiklin menembus sawar urin dan terdapat dalam (SI dalam kadar yang relatif tinggi. 1ibandingkan dengan tetrasiklin lainnya, doksisiklin dan minosiklin daya penetrasinya ke jaringan lebih baik.
•€€€€€>kskresi
?olongan tetrasiklin diekskresi melalui urin dengan filtrasi glomerolus dan melalui empedu. "emberiaan per oral kira-kira 'A-C golongan tetrasiklin diekskresi melalui urin. ?olongan tetrasiklin yang diekskresi oleh hati ke dalam empedu mencapai kadar &A kali kadar dalam serum. Sebagian besar obat yang diekskresi ke dalam lumen usus ini mengalami sirkulasi enterohepatik8 maka obat ini masih terdapat dalam darah untuk waktu lama setelah terapi dihentikan. +ila terjadi obstruksi pada saluran empedu atau gangguan faal hati obat ini akan mengalami kumulasi dalam darah. 0bat yang tidak diserap diekskresi melalui tinja.
Tabel Nilai Fa!a"#"i$e%i"a
A$%ibi#%i"a Ab&#'&i 'e #al ()* +a"%, 'a,- (a!* S-#% a/%i$0 0ksitetrasiklin Tetrasiklin B DD @ B I$%e!eia%e A/%i$0 1emeklosiklin &' L#$0 A/%i$0 1oksisiklin !inosiklin @* @ &B & ∗ >fek Samping
Iritasi lambung pada pemberian oral. Tromboflebitis pada pemberian injeksi 6IE7. Tetrasiklin terikat pada jaringan tulang yang sedang tumbuh dan membentuk kompleks. "ertumbuhan tulang
akan terhambat sementara pada janin sampai anak tiga tahun. "ada gigi susu atau gigi tetap,tetrasiklin dapat merubah warna secara permanen dan cenderung mengalami karies. 1apat menimbulkan superinfeksi oleh kuman resisten dan jamur, dengan gejala adalah diare akibat terganggunya keseimbangan flora normal dalam usus. (bsorpsi tetrasiklin dihambat oleh antasida, susu, Koloidal bismuth, 3enobarbital, 3enitoin dan Karbama4epin sehingga mengurangi kadar dalam darah karena metabolismenya dipercepat. Tetrasiklin dapat mempengaruhi kerja "enisilin dan (ntioagulan. >fek samping lainnya adalah sebagai berikut :
• ?angguan lambung
"enekanan epigastrik biasanya disebabkan iritasi ari mukosa lambung dan sering kali terjadi pada penderita yang tidak patuh yang diobati dengan obat ini.
• >fek terhadap kalsifikasi jaringan
1eposit dalam tulang dan pada gigi timbul selama kalsifikasi pada anak yang berkembang. <al ini menyebabkan pewarnaan dan hipoplasi pada gigi dan menganggu pertumbuhan sementara.
• <epatotoksisitas fatal
>fek samping ini telah diketahui timbul bila obat ini diberikan pada perempuan hamil dengan dosis tinggi terutama bila penderita tersebut juga pernah mengalami pielonefritis.
• 3ototoksisitas
3ototoksisitas, misalnya luka terbakar matahari yang berat terjadi bila pasien menelan tetrasiklin terpajan oleh sinar matahari atau /E. Toksisitas ini sering dijumpai dengan pemberian tetrasiklin, doksisiklin dan deklosiklin.
• ?angguan keseimbangan
>fek samping ini misalnya pusing, mual, muntah terjadi bila mendapat minosiklin yang menumpuk dalam endolimfe telinga dan mempengaruhi fungsinya.
• "seudomotor serebri
<ipertensi intrakranial benigna ditandai dengan sakit kepala dan pandangn kabur yang dapat terjadi pada orang dewasa. !eskipun penghentian meminum obat membalikkan kondisi, namun tidak jelas apakah dapat terjadi sekuela permanen.
• Superinfeks
"ertumbuhan berlebihan dari kandida 6misalnya dalam %agina7 atau stafilokokus resisten 6dalam usus7 dapat terjadi.
∗ "enggunaan klinik tetrasiklin :
a. Tetrasiklin Tetrasiklin
terutama digunakan untuk pengobatan acne %ulgaris dan rosacea. Tetrasikin juga dapat digunakan untuk pengobatan infeksi pada saluran pernafasan, sinus, telinga bagian tengah, saluran kemih, usus dua belas jari dan juga ?onore.
b. 1oksisiklin Kegunaan
1oksisiklin selain seperti Tetrasiklin juga digunakan untuk pencegahan pada infeksi (ntraks. 1an digunakan untuk pengobatan dan pencegahan !alaria, serta perawatan infeksi Kaki ?ajah. c. 0ksitetrasiklin
0ksitetrasiklin berguna dalam pengobatan infeksi karena $icketsia dan Klamidia, pada saluran nafas, saluran cerna, kulit dan jaringan lunak dan infeksi karena hubungan kelamin.
d. !inosiklin
!inosiklin digunakan untuk mengobati infeksi bakteri seperti "neumonia dan infeksi saluran nafas lain, jerawat dan infeksi kulit, kelamin dan saluran kemih. !inosiklin juga dapat membunuh bakteri dari hidung dan tenggorokan anda yang dapat menyebabkan meningitis.
∗ Sediaan (ntibiotika Tetrasiklin di "asaran • Tetrasikin
Tetrasiklin dipasaran dalam bentuk kapsul dengan kandungan 'A mg dan AA mg. Fuga ada yang dalam bentuk buffer untuk mengurangi efek sampingnya mengiritasi lambung.
• 1oksisiklin
1oksisiklin di pasaran tersedia dalam bentuk sediaan tablet dankapsul dengan kandungan A mg dan &AA mg.
• 0ksitetrasiklin
0ksitetrasiklin di pasaran tersedia dalam bentuk sediaan kapsul AA mg dan %ial A mgml untuk injeksi.
• !inosiklin!inosiklin dipasaran dalam bentuk kapsul dengan kandungan A mg dan &AA mg.
2. INTERAKSI ANTARA TETRASIKLIN DENGAN SUSU
5ara pemberian obat yang berbeda akan mempengaruhi cepat lambatnya obat terabsorpsi, dengan kata lain juga akan mempengaruhi cepat lambatnya obat berefek. +egitu pun makanan dan minuman, sangat mempengaruhi proses absorpsi obat. Tergantung di mana obat diabsorpsitempat absorpsi obat, maka dengan menganalisis makananminuman yang masuk bersama obat, maka kita akan mudah memprediksi pengaruh keduanya kepada cepat lambatnya
atau malah tidak terabsorpsinya obat.
"emberian tetrasiklin bersamaan dengan susu menyebabkan interaksi sebagai berikut:
Susu (kalsium, magnesium, besi, dan aluminium)
Tetrasik
lin
Khelat inaktif (tetrasiklin +
logam)
Susu yang mengandung kalsium, magnesium, besi, dan aluminium bila dikonsumsi bersamaan dengan tetrasiklin akan membentuk khelat inaktif 6tetrasiklin G logam7 yaitu kompleks yang tidak larut. Susu juga mengandung protein dan lemak sehingga tetrasiklin tidak boleh diminum bersamaan dengan susu karena dapat menurunkan absorpsi dari tetrasiklin oleh lambung.
BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN
Tetrasiklin seharusnya tidak dikonsumsi bersamaan dengan susu 6kalsium, magnesium, besi, dan aluminium7 karena dapat menyebabkan khelat inaktif 6tetrasiklin G logam7 yaitu kompleks yang tidak larut, sehingga dapat menurunkan absorpsi dari tetrasiklin oleh lambung. <al ini dapat menyebabkan kegagalan terapi pengobatan.
3.2 SARAN Sebaiknya
dalam mengkonsumsi tetrasiklin tidak bersamaan dengan susu. ;ebih baik obat diminum dengan air putih, karena air putih akan melarutkan obat dalam lambung sehingga lebih mudah diserap.
DAFTAR PUSTAKA
(gro!edia, $edaksi, 'AAB. +uku Pintar Tanaman Obat (431 Jenis Tanaman Penggempur Aneka Penyakit)."T. (gromedia "ustaka. Fakarta
Tan <oan Tjaya, Kirana $ahardja, 'AAD.Obat – Obat Penting (Kasiat! Penggunaan! "an #fek – #fek Sampingnya). "T. >le9 !edia Komputindo. Fakarta
http:ifrsudcurup.wordpress.com'AA@A'anti-mikroba http:yosefw.wordpress.com'AA@A*&@farmakokinetika-klinik-tetrasiklin http:www.dechacare.comTetracycline-"'.html http:dinkesbonebolango.orginde9.php)optionHcomcontenJtaskH%iewJidHDJItemidH' http:mir4empe'.multiply.comjournalitem** http:www.chem-is-try.orgtanyapakarbolehkahminumobatdengansusu http:www.smallcrab.comkesehatan'-healthy'-fisiologi-obat-bagi-tubuh-manusia
dapus : http:ayuunns.blogspot.co.id'A&&A*interaksi-tertrasiklin-dengan-susu.html diakses tanggal * 3ebruari 'A&D