• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

REKAMAN POLEN

TERHADAP PERUBAHAN LINGKUNGAN

DALAM ENDAPAN SAGPOND PATAHAN LEMBANG

TESIS

Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar magister

Dari Institut Teknologi Bandung

Oleh

DESSY SUNDARI

NIM: 22007014

Program Studi Magister Teknik Geologi

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2009

(2)

REKAMAN POLEN

TERHADAP PERUBAHAN LINGKUNGAN

DALAM ENDAPAN SAGPOND PATAHAN LEMBANG

Oleh

DESSY SUNDARI NIM: 22007014

Program Studi Magister Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung

Menyetujui , Bandung, Oktober 2009

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Ir. A. Tjipto Rahardjo Eko Yulianto, Ph. D. NIP. 130 528 307 NIP. 320 006 906

(3)

ABSTRAK

REKAMAN POLEN TERHADAP PERUBAHAN LINGKUNGAN DALAM ENDAPAN SAGPOND PATAHAN LEMBANG

oleh:

DESSY SUNDARI NIM: 22007014

Analisis palinologi atas 70 sampel telah dilakukan. Sampel-sampel tersebut diambil dari endapan rawa sagpond Patahan Lembang, Bandung, Jawa Barat. Tujuan dari analisis ini untuk mengetahui perubahan karakter asosiasi polen terhadap perubahan lingkungan dalam endapan sagpond akibat aktifitas Patahan Lembang.

Dari interpretasi inti bor sedalam 300 cm teramati 9 (sembilan) Runtunan stratigrafi dan 14 (empat belas) Sub-Zonasi Palinologi. Analisis palinologi menunjukan bahwa refleksi perubahan asosiasi polen terutama terjadi pada perubahan proporsi polen tumbuhan tingkat tinggi, tumbuhan air dan rerumputan. Analisis stratigrafi menunjukkan adanya perulangan runtunan stratigrafi suatu sistem pengendapan rawa yang mengalami pendangkalan dan pendalaman akibat adanya aktifitas penurunan areal rawa sagpond. Analisis kumpulan komunitas tumbuhan hasil analisis palinologi merefleksikan adanya perubahan kumpulan polen dan spora pada masing-masing runtunan stratigrafi.

Berdasarkan analisis palinologi dan stratigrafi di daerah penelitian, telah terjadi 7 (tujuh) kali slip/pergerakan.

(4)

ii ASTRACT

POLLEN RECORD DUE TO THE ENVIRONMENTAL CHANGES IN THE LEMBANG FAULT SAGPOND

by:

DESSY SUNDARI NIM: 22007014

Palynological analysis have been carried on seventy samples of a core taken from the Lembang Fault sagpond, Bandung, West Java. The objectives of analysis are to reveal the changing reflection of pollen assosiation in sagpond deposits due to the Lembang fault activity.

Interpretation from this three hundred metres core, 9 (nine) stratigraphy successions and 14 (forteen) palynological sub-zones have been identified. Result of palynological analysis shows the changing of pollen proportions especially for mountain taxa, fresh water taxa and grass taxa. Result of stratigraphy analysis showed a stratigraphy successions. Both of them are due to the activity of sagpond depressions. Palynological zones analysis reflected the changing of pollen and spore proportions on each stratigraphy successions.

Seven slips occured based on palynological and stratigraphy analysis.

(5)

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS

Tesis S2 yang tidak dipublikasikan, terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.

Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Dekan Sekolah Pasca Sarjana, Institut Teknologi Bandung.

(6)

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin penulis panjatkan kepada “Ar-Rasyidd” Allah SWT yang telah melimpahkan kasih sayang dan rahmatNya yang tak terhingga sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

Dengan selesainya penelitian ini, sebagai ungkapan rasa syukur, penulis sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi yang sangat berarti selama berlangsungnya kegiatan ini. Yang pertama, terima kasih yang teramat sangat kepada Dr. Ir. A. Tjipto Rahardjo selaku Pembimbing Utama dan Eko Yulianto, Ph.D. selaku Pembimbing Pendamping, atas curahan ilmu, saran pemikiran, dorongan semangat dan kesabarannya hingga penyelesaian tesis ini. Begitu pula pada Departemen Energi & sumber Daya Alam dan kepada Dr. Djadjang Sukarna selaku Sekretaris Badan Geologi, atas kesempatan dan dukungan beasiswa selama proses pendidikan ini. Dan terima kasih juga kepada Ketua Program S2/S3 beserta seluruh staf yang telah membantu penulis pada saat penulis menjalani pekuliahan sampai menyelesaikan program pendidikan ini. Terima kasih kepada Ir. Indra Budiman, M.Sc. selaku Koordinator Kelompok Pemetaan dan Penelitian Dasar, Pusat Survei Geologi, beserta para stafnya, dan juga kepada Ir. Hendro Wahyono, M.Sc. selaku Kepala Bidang Tata Usaha, Pusat Survei Geologi beserta para staf, khususnya Bu Rosida, yang telah mengijinkan dan membantu proses administrasi untuk keperluan pendidikan ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ir. Sam Permana Dewi, M.Sc. selaku Kepala Bidang Sarana & Prasarana Laboratorium Geologi dan Ir. Djoko subandrio, M.Sc. selaku Kepala Seksi Laboratorium Geologi, Pusat Survei Geologi Bandung, beserta para stafnya, terutama Mbak Sri, Teh Ani dan Kang Didi, yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan laboratorium, dan juga untuk Laboratorium Palinologi, FITB, Dwi, Maria, Cut, Dedi, dan rekan-rekan lainnya.

(7)

Kepada Instansi LIPI dan juga Bapak Nandang serta Bapak Dede terima kasih atas ijin dan bantuannya selama proses pengeboran di lapangan.

Terima Kasih kepada Dr. A.A. Polhaupessy, Dr. Ir. Herman Moechtar, Winantris, M.Sc., Woro Sri Sukapti, M.Sc. dan Ungkap M. Lumbanbatu, M.Sc. atas diskusi-diskusinya yang menarik. Untuk Mika Rizki Puspaningrum, terima kasih banyak atas sumbangan ilmu Biologi-nya dan.juga Bob Yuris Chandra atas bantuan literaturnya. Tak lupa rekan seangkatan P2D... Sonia, Rahmat, Imam & Ervan, dan juga seluruh rekan Angkatan 2007, nuhun pisan bantosan spirit-na..., serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan tesis ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu di sini.

Spesial untuk Edi Hidayat, M.T. (Kang Edi karsam), terima kasih banyak atas kesediaannya menjadi rekan seperjuangan di saat pemboran dan bimbingan serta atas semua bantuan dan masukan-masukan ilmunya yang sangat bermanfat. Kepada Ibu dan Almarhum Bapak, terima kasih atas segala curahan do’a, dorongan semangat dan cintanya yang tak terputus.

Dan yang terakhir, untuk seorang sahabat yang tulus, imam yang baik, dan penggembira hati, suami tersayang... Agung Sussilo... terima kasih banyak atas segala pengorbanan dan limpahan kasih sayangnya hingga penulis mampu menyelesaikan tesis ini.

Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan dan keikhlasan ini dengan selalu melimpahkan nikmat dan berkahNya... Aamiin...

Bandung, Oktober 2009 Penulis,

Dessy Sundari NIM. 22007014

(8)

Tesis ini kupersembahkan untuk malaikat kecilku tersayang... Dibyo Senawijaya (11 tahun) dan jagoan kecilku tercinta... Muhammad Alvinza (5 tahun) yang selalu menyemangatiku dengan tawa canda ceria kalian...

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN...xiv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 2

1.2. Permasalahan ... 3

1.3 Objek Penelitian ... 3

1.4 Maksud dan Tujuan ... 3

1.5 Ruang Lingkup dan Sasaran Penelitian ... 3

1.6 Hipotesis dan Asumsi ... 5

1.7 Metode Penelitian ... 12 1.7.1 Perolehan Data ... 12 1.7.1.1 Data Utama ... 12 1.7.1.2 Data Pendukung ... 12 1.7.2 Hasil ... 12 1.7.2.1 Data Stratigrafi ... 12 1.7.2.2 Data Palinologi ... 13

1.7.2.3 Kumpulan Polen Modern ... 14

1.7.3 Analisis ... 14

1.7.3.1 Analisis Stratigrafi ... 14

(10)

vii

BAB II TATANAN GEOLOGI ... 16

BAB III TINJAUAN UMUM ... 23

3.1 Palinologi ... 23

3.2 Patahan Aktif ... 24

3.3 Sagpond ... 25

3.4 Vegetasi Dataran Tinggi Bandung ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 30

4.1 Sagpond Modern dan Kumpulan Polen – Spora ... 31

4.1.1 Tatanan Sagpond Modern ... 31

4.1.2 Kumpulan Polen Modern ... 36

4.2 Stratigrafi ... 40

4.2.1 Runtunan Stratigrafi A (Kedalaman 300 cm sampai dengan 278 cm) ... 43

4.2.2 Runtunan Stratigrafi B (Kedalaman 278 cm sampai dengan 245 cm) ... 43

4.2.3 Runtunan Stratigrafi C (Kedalaman 245 cm sampai dengan 234 cm) ... 44

4.2.4 Runtunan Stratigrafi D (Kedalaman 234 cm sampai dengan 200 cm) ... 45

4.2.5 Runtunan Stratigrafi E (Kedalaman 200 cm sampai dengan 131 cm) ... 46

4.2.6 Runtunan Stratigrafi F (Kedalaman 131 cm sampai dengan 84 cm) ... 47

4.2.7 Runtunan Stratigrafi G (Kedalaman 84 cm sampai dengan 52 cm) ... 48

4.2.8 Runtunan Stratigrafi H (Kedalaman 52 cm sampai dengan 30 cm) ... 48

4.2.9 Runtunan Stratigrafi I (Kedalaman 30 cm sampai dengan 0 cm) ... 50

(11)

4.3 Diagram Polen ... 52 4.3.1 Zonasi Palinologi I (Interval Kedalaman

296 cm - 184 cm) ... 53 4.3.1.1 Sub-Zonasi Palinologi I-a (Interval

Kedalaman 296 cm - 278 cm) ... 54 4.3.1.2 Sub-Zonasi Palinologi I-b (Interval

Kedalaman 278 cm - 260 cm) ... 55 4.3.1.3 Sub-Zonasi Palinologi I-c (Interval

Kedalaman 260 cm - 245 cm) ... 55 4.3.1.4 Sub-Zonasi Palinologi I-d (Interval

Kedalaman 245 cm - 234 cm) ... 56 4.3.1.5 Sub-Zonasi Palinologi I-e (Interval

Kedalaman 234 cm - 228 cm) ... 57 4.3.1.6 Sub-Zonasi Palinologi I-f (Interval

Kedalaman 228 cm - 212 cm) ... 56 4.3.1.7 Sub-Zonasi Palinologi I-g (Interval

Kedalaman 212 cm - 200 cm) ... 56 4.3.1.8 Sub-Zonasi Palinologi I-h (Interval

Kedalaman 200 cm - 184 cm) ... 57 4.3.2 Zonasi Palinologi II (Interval Kedalaman

184 cm - 131 cm) ... 58 4.3.2.1 Sub-Zonasi Palinologi II-a (Interval

Kedalaman 184 cm - 150 cm) ... 58 4.3.2.2 Sub-Zonasi Palinologi II-b (Interval

Kedalaman 150 cm - 131 cm) ... 58 4.3.3 Zonasi Palinologi III (Interval Kedalaman

131 cm - 30 cm) ... 59 4.3.3.1 Sub-Zonasi Palinologi III-a (Interval

Kedalaman 131 cm - 100 cm) ... 60 4.3.3.2 Sub-Zonasi Palinologi III-b (Interval

(12)

ix

4.3.3.3 Sub-Zonasi Palinologi III-c (Interval

Kedalaman 84 cm - 48 cm) ... 60 4.3.3.4 Sub-Zonasi Palinologi III-d (Interval

Kedalaman 48 cm - 30 cm ... 61 4.3.4 Zonasi Palinologi IV (Interval Kedalaman

30 cm - 0 cm) ... 61

BAB V DISKUSI. ... 64 5.1 Keaktifan Patahan Lembang ... 64

5.1.1 Interpretasi Slip antara Runtunan Stratigrafi

A dan B ... 68 5.1.2 Interpretasi Slip antara Runtunan Stratigrafi

B dan C ... 69 5.1.3 Interpretasi Slip antara Runtunan Stratigrafi

C dan D ... 69 5.1.4 Interpretasi Slip antara Runtunan Stratigrafi

D dan E ... 69 5.1.5 Interpretasi Slip antara Runtunan Stratigrafi

E dan F ... 70 5.1.6 Interpretasi Slip antara Runtunan Stratigrafi

F dan G ... 71 5.1.6 Interpretasi Slip antara Runtunan Stratigrafi

G dan H ... 71 5.1.7 Interpretasi Runtunan Stratigrafi I ... 72 5.2 Indikasi / Bukti Slip (Pergerakan Patahan)

Berdasarkan Kumpulan Polen ... 73 5.2.1 Bukti Rekaman Polen pada

Interpretasi Slip-1... 77 5.2.2 Bukti Rekaman Polen pada

Interpretasi Slip-2 ... 78 5.2.3 Bukti Rekaman Polen pada

(13)

Interpretasi Slip-3 ... 77 5.2.4 Bukti Rekaman Polen pada

Interpretasi Slip-4 ... 80 5.2.5 Bukti Rekaman Polen pada

Interpretasi Slip-5 ... 80 5.2.6 Bukti Rekaman Polen pada

Interpretasi Slip-6 ... 82 5.2.6 Bukti Rekaman Polen pada

Interpretasi Slip-7 ... 83

BAB VI KESIMPULAN ... 87 DAFTAR PUSTAKA ... 88

(14)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lokasi penelitian yang berada di daerah Bandung, Jawa Barat ... Gambar 1.2 Model tatanan lingkungan Patahan Lembang.

Pembentukan rawa sagpond akibat terbendungnya

drainase oleh patahan yang kemudian berkembang

menjadi lingkungan perairan yang mengakomodasi pengendapan sagpond (Modifikasi dari McCalpin, 1996) ... Gambar 1.3 Model hipotetik perubahan asosiasi polen seiring dengan perkembangan proses sedimentasi rawa sagpond ...

Gambar 1.4 Hipotesis stratigrafi sagpond (Alternatif 1): Satu lapisan paleosol mewakili satu kali slip ...

Gambar 1.5 Hipotesis stratigrafi sagpond (Alternatif 1): Terdapat slip lain di antara dua lapisan paleosol ... Gambar 1.6 Hipotesis berdasarkan interpretasi palinologi tumbuhan

dataran tinggi, tumbuhan rawa, dan rerumputan, pada Slip Alternatif 1 ... Gambar 1.7 Hipotesis berdasarkan interpretasi palinologi tumbuhan

dataran tinggi, tumbuhan rawa, dan rerumputan, pada Slip Alternatif 2 ... Gambar 1.8 Diagram alir penelitian ... Gambar 2.1 Peta fisiografi Jawa Barat (Bemmelen, 1949) ... Gambar 2.2 Penampang skematik memotong Jawa Barat dalam arah

utara-selatan yang memperlihatkan tatanan struktur geologi di Cekungan Bandung (Dam, 1994) ... Gambar 2.3 Peta Geologi Bandung dan sekitarnya (Koesoemadinata,

1987). ... 4 7 8 9 10 11 11 15 16 19 20

(15)

Gambar 2.4 Klasifikasi Morfogenetik Cekungan Bandung (Dam, 1997) ... Gambar 4.1 Lokasi pemboran (tanda panah biru) yang berada di areal

Perumahan Graha Puspa, Cihideung, Lembang, Bandung, tepatnya pada koordinat 06º 49’ 14,8” LS dan 107º 35’ 58” BT ... Gambar 4.2 Alat bor geoslicer yang digunakan dalam pengambilan sampel untuk analisis palinologi ... Gambar 4.3 Lokasi pengamatan rawa sagpond di daerah

Graha Puspa, Cihideung, Lembang, Bandung. Gambar diambil ke arah utara dengan latar belakang Gunung Burangrang (kiri) dan Gunung Tangkuban Parahu (kanan) ... Gambar 4.4 Lokasi pengamatan rawa sagpond di daerah

Graha Puspa, Cihideung, Lembang, Bandung. Gambar diambil ke arah selatan dengan latar belakang gawir Patahan Lembang ... Gambar 4.5 Jenis-jenis tumbuhan yang kini berkembang di areal rawa

sagpond ... Gambar 4.6 Jenis-jenis tumbuhan yang kini berkembang di areal rawa Gambar 4.7 Diagram palinologi pada sampel dasar rawa sebelah

Selatan ... Gambar 4.8 Diagram palinologi pada sampel permukaan rawa sebelah

Selatan ... Gambar 4.9 Diagram palinologi pada sampel data bor ... Gambar 5.1 Model pembentukan rawa apung yang membentuk root

mat pada permukaannya (Susetyo, 1998) ... Gambar 5.2 Interpretasi slip di daerah penelitian berdasarkan

proporsi kumulatif polen ... ... 22 30 31 32 33 34 35 38 39 63 74 85

(16)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kronologi kejadian Patahan Lembang berkaitan dengan perkembangan volkano-tektonik Kompleks Gunung Sunda (Bemmelen, 1949) ... Tabel 2.2 Perkembangan volkano-tektonik Kompleks Sunda- Tangkubanprahu (Nossin et al., 1996) ... Tabel 3.1 Terminologi tipe patahan aktif (California State

Mining & Geology Board Classification, 1973, op.cit. Keller & Pinter, 1996) ... Tabel 4.1 Daftar kandungan polen dan spora pada sampel sagpond modern ... Tabel 4.2 Penampang stratigrafi data bor di daerah penelitian ... Tabel 5.1 Tabel Aktifitas Slip / Pergerakan Patahan Lembang yang terjadi di daerah penelitian ...

17 21 25 37 41 86

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Diagram alir preparasi palinologi LAMPIRAN B Hasil uji air rawa sagpond

LAMPIRAN C Tabeljumlahbutiran polen dan spora LAMPIRAN D Tabel persentasi polen dan spora LAMPIRAN E Tabel kekayaan polen dan spora LAMPIRAN F Tabel kumulatif polen

LAMPIRAN G Foto polen dan spora (perbesaran 1000 x)

LAMPIRAN H Peta jalan daerah Graha Puspa, Cihideung, Lembang, Bandung, Jawa Barat

Referensi

Dokumen terkait

M.B ada 2 (dua) diagnosa keperawatan yang didapatkan yaitu: 1) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis dibuktikan dengan, nyeri yang dirasakan

- 16041930 Ikan lainnya utuh atau dalam potongan, tetapi tidak dicincang diolah atau diawetkan, dalam kemasan kedap udara untuk penjualan eceran Diasapi 0305490000 - Ikan

Gout adalah radang sendi yang merupakan akibat dari deposit kristal asam urat (monosodium urate) di jaringan dan cairan dalam tubuh3. Proses ini disebabkan karena peningkatan

bahwa bahwa untuk untuk melaksanakan melaksanakan amanat amanat sebagaimana sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, diperlukan dimaksud pada huruf a dan

Disonansi kognitif terjadi pada subjek pertama yang berinisial KS, subjek kedua yang berinisial YK, dan subjek ketiga yang berinisial PT, ketiga subjek tersebut

Pada proses penahan kota 1970, Pekik sempat melangsungkan penikahan dengan seorang gadis bernama C.H. Tini Purwaningsih yang secara umur terpaut jauh yakni 14 tahun. Dalam

organ indera atau suatu organ internal ke SSP. b) Neuron motorik menyampaikan impuls dari SSP ke efektor. c) Interneuron (neuron yang berhubungan) ditemukan seluruhnya dalam

Dari hasil penelitian yang diperoleh, dapat diartikan bahwa pekerja shift memiliki jumlah pekerjaan yang tidak terlalu banyak untuk dikerjakan dan memiliki waktu yang