LAPORAN KK DAMPINGAN KKN PPM XIII DESA MEDEWI
KULIAH KERJA NYATA DAN PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PERIODE XIII
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM – KK DAMPINGAN
DESA/ KELURAHAN :MEDEWI
KECAMATAN : PAKUTATAN
KABUPATEN : JEMBRANA
MOHAMMAD FAUZI ALVI YASIN
1321205023
PUSAT PENGELOLAAN KKN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
karunia-Nya, kegiatan KKN-PPM XIII ini dapat berjalan dengan lancar dan penulis dapat
menyelesaikan laporan Program Pendampingan Keluarga tepat waktu.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian Program Pendampingan Keluarga (PPK) ini Ucapan terima kasih penulis berikan
kepada:
1. Bapak Indra Pradhana, S.S, M.Hum, sebagai Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
memberi dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat
menyelesaikan program pendampingan keluarga dengan baik.
2. Bapak I Komang Suartika, S.H sebagai Kepala Desa Medewi yang telah memberikan saran
serta membantu penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan
program pendampingan keluarga.
3. Bapak Kelian Banjar Loloan, Desa Medewi yang telah membantu penulis dalam
melaksanakan program pendampingan keluarga.
4. Ibu Airiyah berserta keluarga selaku anggota keluarga dampingan yang telah menerima
penulis dan bersedia untuk membagi cerita serta mencari penyelesaian masalah yang dihadapi
bersama-sama, sehingga program pendampingan keluarga dapat berjalan dengan lancar.
5. Teman-teman KKN-PPM Periode XIII di Desa Medewi yang telah memberikan semangat
dan pendapat dalam pemecahan masalah yang penulis hadapi.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga laporan
pendampingan keluarga ini memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terlibat dalam
program.
Medewi, 27 Agustus 2016
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Program Pendampingan Keluarga (PPK) merupakan program unggulan yang
dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPM di Universitas
Udayana. PPK merupakan program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa peserta KKN-PPM yang bersifat individu. Maksud dari program PPK adalah untuk
membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang
wirausaha, pendidikan, keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk
membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera.
Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa
mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan
pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu
dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya. Adapun sasaran PPK ini
adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra
sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan
agar keluar dari ketertinggalannya.
Kegiatan PPK ini dilaksanakan diseluruh Banjar Dinas yang terdapat di Desa Medewi,
yaitu Banjar Pesinggahan, Banjar Loloan, Banjar Delod Bale Agung, Banjar Delod Setra,
Banjar Baler Setra dan Banjar Dauh Pangkung Slepa. Pada kesempatan kali ini, penulis
melaksanakan program pendampingan keluarga di Banjar Loloan. Pada banjar Loloan terdapat
3 keluarga yang dijadikan sebagai KK Dampingan dan selama 5 minggu akan didampingi oleh
mahasiswa KKN-PPM Unud. Adapun nama KK yang didampingi oleh penulis adalah
Keluarga Ibu Airiyah.
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Pada kegiatan KKN-PPM periode XIII kali ini, penulis berkesempatan untuk
mendampingi keluarga Ibu Airiyah yang bertempat tinggal di Banjar Loloan, Desa
Medewi, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana.
Bu Airiyah merupakan seorang janda dengan memiliki 2 orang anak yang sudah
berkeluarga. Luas areal rumah beliau sekitar 20 m2. Ibu Airiyah bekerja sebagai
penggagas/buruh petik cengkeh dan pekerjaaan pekerjaan lainnya yang tak menentu
tergantung dari tenaga apa yang dibutuhkan dan mampu ia kerjakan (serabutan). Di usia
kilonya dihargai sebesar Rp. 25.000,-. Dengan demikian dalam sehari Bu Airiyah mampu
meraup penghasilan sebesar Rp.50.000,- yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-harinya. Dalam sehari beliau memasak sebanyak dua kali di waktu pagi
dan sore hari.
Bu Airiyah tinggal di rumah yang merupakan hadiah bedah rumah dari
Pemerintah Kabupaten Jembrana. Rumah tersebut dibangun diatas tanah warisan dari
orang tuanya. Adapun kepemilikan rumah tersebut adalah atas nama Bu Airiyah. Struktur
rumah memiliki 2 ruangan tidur yang desainnya menyerupai bangunan kos. Namun
sayangnya sudah lebih dari 3 bulan rumah tersebut direnovasi, masih belum ada
penerangan di masing-masing kamarnya. Sehingga hingga saat ini Bu Airiyah belum
berani untuk tidur disana, dan beliau masih ikut menumpang di rumah adiknya yang
terletak disebelah rumah beliau. Ada hal menarik yang dialami oleh Bu Airiyah, bahwa
ketika beliau sudah mendapatkan bantuan bedah rumah beliau tidak mendapatkan bantuan
raskin lagi dengan alasan sudah mendapatkan bedah rumah. Sangat disayangkan sekali
jatah Raskin beliau harus di stop, padahal ditengah kondisi ekonomi keluarga yang sulit
ditambah lagi harus hidup seorang diri tentu keberadaaan Raskin tersebut sangat
membantu meringankan beban hidup Bu Airiyah.
Syukur alhamdulillah Bu Airiyah sudah memiliki E-KTP dan beliau juga telah
mendapatkan kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dari pemerintah. Namun
sayangnya sampai laporan ini ditulis, Bu Airiyah belum memperoleh kartu BPJS
Kesehatan. Namun menurut penuturan Bu Airiyah tidak begitu merisaukan hal tersebut,
[image:5.595.79.526.568.677.2]karena yang terpenting bagi beliau adalah masih diberikan kesehatan oleh Tuhan.
Tabel anggota keluarga Bu Airiyah dijelaskan pada tabel berikut :
No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1. Airiyah Kepala
keluarga 63 tahun
Tidak
Sekolah
Buruh harian
lepas
Kepala
Keluarga
2. Usman Ali Adik 46 tahun Tamat SD Buruh
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi Keluarga Dampingan dijelaskan menjadi dua pokok yaitu pendapatan
keluarga dan pengeluaran keluarga yang diuraikan sebagai berikut :
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Ibu Airiyah yang berperan sebagai kepala keluarga bekerja sebagai buruh
harian lepas yang pendapatannya tidak menentu. Disisi lain beliau juga menjadi
ibu rumah tangga yang harus melakukan kegiatan memasak dan membersihkan
rumah.
Sedangkan adiknya yang bernama Usman Ali juga sama-sama bekerja
sebagai buruh pemetik cengkeh. Namun di saat tertentu pak Usman juga terkadang
mengambil pekerjaan serabutan, seperti jadi buruh tani, buruh memanjat kelapa
dan berbagai macam pekerjaan lainnya yang sekiranya menghasilkan uang agar
dapur tetap bisa mengepul. Adapun sumber penghasilan dan pengeluaran keluarga
dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Sumber Penghasilan
Pendapatan Bu Airiyah sebagai pekerja serabutan atau buruh harian lepas
perharinya tidaklah menentu, adakalanya beliau diupah harian, terkadang
borongan, tergantung dari jenis pekerjaan apa yang ia geluti. Rata-rata beliau
mendapatkan upah Rp. 50.000,- per harinya, namun bila sedang tidak musim panen
cengkeh otomatis beliau tidak mendapatkan pemasukan sama sekali. Panen
cengkeh hanya terjadi sekali dalam satu tahun, jadi ketika tidak musim panen beliau
bergantung dari penghasilan yang didapatkan oleh adiknya yang bernama pak
Usman. Terkadang pula beliau harus berhutang dulu agar dapur tetap bisa
mengepul dan perut bisa terisi dengan makanan seadanya.
b) Pengeluaran Keluarga
Keluarga Ibu Airiyah tergolong dalam keluarga yang sederhana dan bisa
dikatakan hidup serba pas-pasan, yang dalam pemenuhan kebutuhannya terbatas
pada pemenuhan kebutuhan primer saja seperti kebutuhan makan sehari-hari.
Untuk pembayaran listrik perbulannya masih menjadi tanggungan dari adiknya.
Rata-rata perbulan mereka harus membayar listrik sebesar Rp.20.000,-. Jika
membayar listrik keluarga Bu Airiyah bisa menghabiskan biaya sekitar Rp.
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Dari hasil beberapa kali kunjungan dan pertemuan yang penulis lakukan ke rumah
KK dampingan, permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Ibu Airiyah adalah
permasalahan perekonomian/pendapatan keluarga yang tidak menentu. Dengan
melakukan pendekatan secara kekeluargaan terhadap keluarga Bu Airiyah, penulis dapat
mengidentifikasi 3 permasalahan yang ada dan harus segera diselesaikan antara lain
sebagai berikut :
2.1.1 Masalah Perekonomian
Dilihat dari segi ekonomi, permasalahan ekonomi merupakan masalah utama
dalam semua aspek kehidupan dari KK dampingan. Hal ini terlihat dari pendapatan
Bu Airiyah dan Pak Usman (adik kandung) sebagai buruh serabutan yang tidak
menentu hasilnya. Apabila terdapat pengeluaran yang tak terduga menyebabkan
penghasilan keluarga tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan
penghasilan yang tidak menentu tersebut, terkadang antara pendapatan dengan
pengeluaran setiap bulannya tidak seimbang dan justru terkadang lebih besar untuk
pengeluarannya yang mengakibatkan keluarga Bu Airiyah harus berhutang terlebih
dahulu.
2.1.2 Masalah Kesehatan dan Sanitasi
Dilihat dari segi kesehata, alhamdulillah keluarga Bu Airiyah sejauh ini tidak
memiliki riwayat penyakit yang serius, beliau mengatakan hanya sesekali
mengalami sakit batuk dan flu. Itupun jika meminum obat, sakit batuk dan flu nya
sudah sembuh. Namun sayangnya Bu Airiyah tidak memiliki kartu jaminan
kesehatan semisal Kartu Indonesia Sehat, kartu BPJS ataupun kartu JKBM, dan
satu-satunya kartu jaminan kesehatan yang dimiliki keluarga Bu Airiyah yaitu
Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) yang sudah habis masa berlakunya.
Disisi lain bu Airiyah juga mengalami kendala atau permasalahan dibidang sanitasi.
Beliau belum mempunyai kamar mandi sendiri sehinngga masih menumpang
dengan kamar mandi yang dimiliki oleh saudaranya (kamar mandi bersama),
ditambah lagi ketiadaan wc/kakus membuat keluarga Bu Airiyah harus pergi ke
membuat keluarga Bu Airiyah sangat rawan terhadap gigitan nyamuk Aides
Aigepty.
2.1.3 Masalah Infrastruktur Rumah
Permasalahan selanjutnya adalah terkait infrastruktur rumah yang belum
rampung, seperti tembok yang belum di semen dan di cat, kemudian belum adanya
penerangan di kedua kamar membuat Bu Airiyah tidak menempati rumah tersebut
dan masih memilih tinggal di rumah adiknya yang membuat rumah hasil bedah
rumahnya belum digunakan untuk tidur sampai saat ini. Namun demikian meskipun
kamar-kamarnya belum terpasangi lampu/penerangan, halaman depan (ruang tamu)
sudah terpasang lampu sehingga ketika ada tamu bisa digunakan untuk tempat
berbincang-bincang bersama para tamunya. Dan kebetulan ketika penulis
berkunjung ke rumah beliau, penulis selalu dijamu dan diajak berbincang-bincang
di ruang tamu tersebut. Tapi karena di ruang tamu tersebut masih ditutupi dari karung
beras dan karung semen, jika bertamu di malam hari sangat dingin sekali karena
BAB III
USULAN PEMECAHAN MASALAH
3.1 Program Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi pada bab sebelumnya,
selanjutnya ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah
sesuai dengan kemampuan yang penulis berikan serta ditambah dari KK Dampingan.
Adapun program yang dilaksanakan selama mendampingi keluarga Bu Airiyah
diantaranya adalah sebagai berikut :
3.1.1 Penyelesaian Masalah
Program bantuan yang dapat penulis lakukan adalah dengan memberikan
motivasi serta saran mengenai permasalahan ekonomi yang dihadapi dengan harapan
dapat memberikan semangat bagi Bu Airiyah sekeluarga untuk tetap semangat dalam
bekerja dan tetap optimis dalam menjalani hidup meskipun ditengah situasi ekonmi
yang sulit. Untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi yang dialami oleh keluarga Bu
Airiyah. Mengingat di usia yang sudah tidak muda lagi, memang sulit untuk Bu Airiyah
mencari pekerjaan tambahan atau melakukan usaha yang lainnya. Namun meskipun
demikian, tidak menutup kemungkinan jika Bu Airiyah mau berjualan gorengan, yang
tentunya keuntungannya nanti dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ditambah lagi posisi rumah beliau yang strategis dan dekat dengan jalan raya membuat
peluang usaha untuk berjualan gorengan sangat bagus prospeknya.
Selanjutnya terkait masalah kesehatan, kebersihan, dan sanitasi tidak banyak
yang penulis berikan, karena terkendala soal biaya/dana yang terbatas. Oleh karenanya
penulis hanya memberikan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
kepada keluarga Bu Airiyah dan juga memberikan obat Abate yang digunakan untuk
memberantas jentik-jentik nyamuk. Selain itu penulis juga memberikan saran serta
masukan kepada keluarga Bu Airiyah untuk lebih memperhatikan aliran got yang tidak
ditutup, agar tidak menjadi sarang berkembang-biaknya nyamuk aides aegepty.
Terakhir terkait masalah penerangan rumah, penulis memberikan bantuan
dengan membelikan 2 buah lampu serta membantu memasangkannya sehingga
sekarang kamar Bu Airiyah menjadi terang-benderang dan harapannya tentu Bu Airiyah
tidak takut lagi untuk tidur di kamar tersebut, agar bantuan bedah rumah yang diberikan
Tak lupa penulis juga memberikan sembako yang meskipun tidak banyak tapi
semoga dapat membantu untuk mengurangi pengeluaran Bu Airiyah sekeluarga selama
sebulan kedapan. Dan sekaligus menjadi kenang-kenangan sebelum penulis berpamitan
dengan KK dampingan untuk 1 bulan yang sangat berkesan. Bu Airiyah sempat
berpesan kepada penulis agar tidak melupakan beliau dan keluarganya dan apabila
lewat di Medewi diharapkan untuk mampir agar hubungan tali silaturahmi antara kami
[image:11.595.75.526.255.762.2]tidak putus begitu saja.
Tabel Jadwal Kegiatan selama KK dampingan bersama Bu Airiyah Sekeluarga No. Hari/Tanggal Masalah Kegiatan Jam
1. Jum’at, 29 Juli
2016
Meminta data KK
Dampingan di
Kantor Perbekel,
Desa Medewi.
Bertemu dan berkoordinasi dengan
Perbekel Medewi untuk meminta data
KK Dampingan serta Pembagian
Dusun KK Dampingan.
2
2. Kamis, 5
Agustus 2016
Pertemuan
pertama serta
memperkenalkan
diri kepada KK
Dampingan
Berkoordinasi dengan kelian dinas
banjar Loloan terkait maksud dan
tujuan KK dampingan, kemudian
diantarkan ke rumah KK dampingan
sekaligus diperkanalkan.
6
3. Sabtu, 6
Agustus 2016
Identifikasi
permasalahan
yang dihadapi KK
dampingan
Berbincang-bimcang dan
beramah-tamah dengan KK Dampingan
sembari mengidentifikasi masalah
yang sedang dialami.
7,5
4. Minggu, 7
Agustus 2016
Pertemuan lebih
lanjut sekaligus
ingin lebih
mendalami
kehidupan KK
Dampingan
Diskusi mengenai kehidupan
sehari-hari Bu Airiyah mulai dari pekerjaan,
penghasilan, dan berapa kali
memasak dalam sehari.
4,5
5. Selasa, 9
Agustus 2016
Berdiskusi terkait
permasalahan
yang dialami
Berdiskusi lebih mendalam terkait
masalah yang sedang dihadapi
sembari mencari solusi terbaik untuk
menyampaikan bahwasanya penulis
tidak bisa membantu dengan uang dan
hanya mampu membantu lewat
tenaga dan pikiran, karena terkendala
dana yang terbatas.
6. Minggu, 14
Agustus 2016
Beramah-tamah
dengan anak
sulung KK
dampingan
Beramah-tamah dan sharing
kehidupan anak sulung Bu Airiyah
yang kebetulan baru datang dari
Sumbawa. Kami membicarakan
banyak hal, khususnya kehidupan
keluarga Bu Airiyah dimasa lampau. 4,5
7. Kamis, 18
Agustus 2016
Berkunjung dan
membawakan
makanan
kesukaan KK
dampingan
Berkunjung ke rumah Bu Airiyah
sembari membawakan makanan
kesukaan Bu Airiyah yaitu Lontong
Soto. Ini merupakan tahap
pendekatan diri kepada KK
dampingan sambil terus menggali
informasi yang bisa berguna bagi
penulis.
6,5
9. Minggu, 21
Agustus 2016
Pengisian form
data keluarga
miskin
Diskusi bersama Bu Airiyah dengan
ditemani adiknya yang bernama Pak
Mad Yasin untuk melengkapi form
data-data keluarga miskin yang
digunakan sebagai laporan kepada
LPPM Universitas Udayana yang
tembusannya akan disampaikan
kepada BPS.
8
10. Senin 22
Agustus 2016
Kunjungan dan
belajar bersama
Melakukan kunjungan sembari
membantu mengajari keponakan Bu
Airiyah yang bernama Aril untuk
belajar membaca dan berhitung.
4
11. Selasa, 23
Agustus 2016
Diskusi dan
memberikan
Berbincang-bincang dan memberikan
motivasi kepada
KK dampingan
Airiyah untuk tetap optimis dan
semangat dalam menjalani hidup
ditengah ekonomi yang sulit.
12. Rabu, 24
Agustus 2016
Mengajari
Membaca KK
dampingan
Berhubung Bu Airiyah tidak pernah
bersekolah, penulis berinisiatif untuk
mengajari Bu Airiyah membaca agar
beliau bebas dari Buta Aksara.
Khususnya belajar mengenal huruf. 7
13. Kamis, 25
Agustus 2016
Diskusi terkait
kelengkapan
administrasi KK
dampingan
Bertanya tentang kelengkapan
administrasi dan data-data
kependudukan Bu Airiyah mulai dari
Kartu Keluarga, Akta nikah, E-KTP,
dan kartu-kartu yang lainnya.
2
14. Kamis, 25
Agustus 2016
Penyuluhan
kesehatan dan
pemberian obat
Abate
Memberikan penyuluhan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat serta
memberikan obat Abate yang
dituangkan ke dalam sumber
penampungan air dan bak mandi
untuk memberantas jentik-jentik
nyamuk. Serta memberikan masukan
dan saran agar keluarga Bu Airiyah
lebih memperhatikan lagi aliran got
yang tidak ditutup agar tidak
dijadikan sebagai tempat
berkembang-biaknya nyamuk aides
aegepty.
6
15. Jum’at, 26
Agustus 2016
Melanjutkan
belajar membaca
Melanjutkan mengajari Bu Airiyah
membaca agar semakin terbiasa dan
pada akhirnya bisa membaca agar
bebas dari buta aksaranya. (Mengeja
kata dan kalimat)
8
16 Sabtu, 27
Agustus 2016
Tes belajar
membaca
Pada kegiatan ini setelah belajar
Airiyah diminta untuk mulai
membaca per kata sembari penulis
mengajari dan mengkoreksinya.
17 Minggu, 28
Agustus 2016
Perpisahan dan
memberikan
bingkisan
sembako
Berpamitan kepada Bu Airiyah
sekaligus meminta maaf selama 1
bulan telah merepotkan dan sebagai
ucapan terima kasih karena sudah
diterima dengan baik penulis
memberikan bingkisan sembako.
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Waktu
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan penulis selama masa kegiatan
KKN-PPM UNUD dari tanggal 23 Juli 2016 sampai 29 Agustus 2016. Waktu kunjungan
yang dilakukan penulis sebanyak 17 kali yang disesuaikan dengan program-program lain
dalam kegiatan KKN PPM UNUD.
4.2 Lokasi
Lokasi pelaksanaan kegiatan KK Dampingan berlangsung di beberapa Banjar di
Desa Medewi. Pada kesempatan kali ini, penulis mendapat kesempatan untuk
mendampingi keluarga Ibu Airiyah yang bertempat tinggal di Banjar Loloan, Desa
Medewi, Kecamatan Pakutatan, Kabupaten Jembrana.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan selama satu bulan yaitu selama
berlangsungnya kegiatan KKN PPM UNUD. Penulis sebagai peserta kegiatan KKN- PPM
diwajibkan untuk melakukan pendampingan terhadap KK dampingan dengan minimal
kunjungan sebanyak 15 kali atau setara 90 jam dengan tujuan untuk mengidentifikasi
masalah yang dihadapi KK dampingan dan membantu memberikan solusi atas
permasalahan tersebut. Pada kesempatan ini, penulis melakukan pendampingan kepada
keluarga Ibu Airiyah dengan melakukan kunjungan sebanyak 17 kali atau setara dengan
93,5 jam.
4.4 Hasil
4.4.1 Pendampingan Keluarga Bidang Kesehatan
Berdasarkan pengamatan serta identifikasi yang telah penulis lakukan, ada 3
permasalahan yang paling mendesak (urgent) untuk dipecahkan/dicarikan jalan keluar
yaitu terkait masalah perekonomian/pendapatan, kesehatan, kebersihan dan sanitasi, serta
prasarana infrastruktur rumah. Dari ketiga skala prioritas tersebut penulis telah berusaha
semaksimal mungkin untuk memberikan solusi, dan alhamdulillah Bu Airiyah bisa diajak
untuk bekerjasama dengan baik sehingga dapat melalui setiap permasalahan dengan baik
anggaran/dana yang penulis miliki, terkait prasarana infrastruktur rumah penulis hanya
bisa memberikan 2 buah lampu sebagai penerangan kamar. Namun belum bisa
melanjutkan penyemenan dan pengecatan tembok. Oleh karena itu penulis mempunyai
inisiatif lain dengan mengajari Bu Airiyah untuk membaca, berhitung, dan menulis.
Penulis berharap meskipun dengan waktu yang sangat singkat ini, setidaknya mampu
memberikan perubahan yang cukup berarti bagi Bu Airiyah.
4.5 Kendala
Selama mendampingi keluarga Bu Airiyah, pada dasarnya penulis tidak terlalu
mendapatkan banyak kendala yang cukup berarti. Namun sekali lagi keterbatasan
anggaran yang penulis miliki, membuat penulis hanya terbatas dalam memberikan solusi
dalam setiap permasalahan yang Bu Airiyah sekeluarg hadapi. Ditambah lagi dengan
kondisi Bu Airiyah yang sudah senja dan tidak bisa baca dan tulis tentu menghambat
penyampaian materi yang dijelaskan khususnya pada materi yang berisi gambar dan
bacaan. Tapi terlepas dari permasalahan tersebut, penulis merasa senang karena Bu
Airiyah menerima segala kekurangan yang penulis miliki dan bahkan beliau sudah
menganggap penulis seperti anaknya sendiri. Tentunya suatu kebahagian bagi penulis
yang tidak bisa dihitung dan dinilai dengan materi, ketika keberadaan kita berartii untuk
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari hasil pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Keluarga Ibu Airiyah merupakan keluarga sederhana yang masuk dalam buku merah
atau masuk kedalam kategori keluarga dengan pendapatan ekonomi yang rendah.
2. Permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bu Airiyah ada 3 yaitu masalah
perekonomian/pendapatan, masalah kesehatan, kebersihan dan sanitasi, serta masalah
prasarana infrastuktur (rumah) yang masih perlu dilanjutkan pembangunannya
kembali.
3. Hingga laporan ini disusun, penulis telah melakukan beberapa hal untuk membantu
keluarga Bu Airiyah, diantaranya dengan memberikan bimbingan serta motivasi,
mengajari membaca, menulis, dan berhitung, memberikan 2 buah lampu untuk
penerangan kamar, penyuluhan kesehatan dan pemberian obat abate, membawakan
makanan kesukaan Bu Airiyah, serta memberikan bingkisan sembako sebagai ucapan
terima kasih dan perpisahan.
4. Hasil dari kegiatan pendampingan KK atas nama Bu Airiyah selama ini telah
menunjukkan hasil yang meskipun masih banyak kekurangan tapi perlu disyukuri
seperti Bu Airiyah sudah mulai bisa membaca, menulis, serta berhitung. Kemudian
beliau juga sudah berani untuk tidur di rumahnya sendiri karena sudah terdapat lampu
penerangan di kamarya. Selain itu penulis juga memberikan motivasi, bimbingan, serta
saran dan masukan agar lebih memperhatikan kebersihan lingkungan demi kesehatan
Bu Airiyah sekeluarga.
5. Terkait adanya beberapa kendala yang menghambat proses KK dampingan selama ini,
khususnya terkait masalah anggaran/dana yang terbatas, penulis hanya bisa
memberikan bantuan kepada Bu Airiyah sebatas kemampuan yang penulis bisa dan
harapannya semoga bisa berarti arti bagi Bu Airiyah sekeluarga.
5.2 Rekomendasi
Program KK Dampingan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dimaksudkan
untuk membantu pemberdayaan keluarga dengan meningkatkan kepedulian dan
bantuan penyusunan rencana dan pendampingan dengan sasaran keluarga yang tergolong
ke dalam kategori keluarga pra sejahtera (Pra-KS).
Rekomendasi yang dapat diberikan penulis adalah agar dalam pelaksanaan
program KK Dampingan KKN-PPM UNUD selanjutnya, panitia penyelenggara yang
dalam hal ini ialah LPPM Universitas Udayana harus lebih rinci lagi dalam menjelaskan
mengenai kegiatan ini dan memberikan format yang jelas sehingga mahasiswa peserta
KKN-PPM UNUD memahami dan lebih detail dalam mencari data dan melaksanakan
program pendampingan keluarga tersebut. Dan rekomendasi bagi mahasiswa peserta
KKN-PPM UNUD berikutnya adalah agar memahami dengan baik mengenai program KK
Dampingan tersebut dari mulai pembekalan hingga pelaksanaannya sehingga pada saat
pelaksanaan KKN, mahasiswa peserta KKN-PPM UNUD telah memiliki pengetahuan
yang cukup dan dapat mempersiapkan diri serta waktu yang cukup dalam melakukan
kunjungan ke rumah KK Dampingan serta tidak mengganggu kehidupan atau rutinitas
harian keluarga dampingan. Dan harapannya agar pihak LPPM dan aparat desa setempat
bisa bekerjasama secara berkelanjutan khususnya dalam membina KK dampingan ini agar
LAMPIRAN- LAMPIRAN
1. Mengecek Kartu Keluarga (KK) dan menjelaskan pentingnya KK dan surat-surat kependudukan lainnya (sesuai dengan bidang penulis yang sedang mengambil jurusan Administrasi Negara)
3. Membantu Bu Airiyah memasak dengan menggunakan kompor tradisional
4. Foto bersama Bu Airiyah di depan rumah yang baru mendapatkan bantuan Bedah Rumah dari Pemkab Jembrana