• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 517/Kpts/SR.140/9/2007 TENTANG PERUBAHAN NAMA FORMULASI, KADAR BAHAN AKTIF PESTISIDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 517/Kpts/SR.140/9/2007 TENTANG PERUBAHAN NAMA FORMULASI, KADAR BAHAN AKTIF PESTISIDA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

485 KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN

NOMOR: 517/Kpts/SR.140/9/2007 TENTANG

PERUBAHAN NAMA FORMULASI, KADAR BAHAN AKTIF PESTISIDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERTANIAN,

Menimbang : a. bahwa dalam Keputusan Menteri Pertanian tentang pendaftaran dan pemberian izin pestisida ditetapkan pula nama formulasi, dosis aplikasi dan izin penggunaan untuk masing-masing formulasi pestisida;

b. bahwa pemegang pendaftaran 11 (sebelas) pestisida diubah nama formulanya;

c. bahwa 26 (dua puluh enam) pestisida harus disesuaikan kode bentuk formulasi pestisida dengan ketentuan yang berlaku;

d. bahwa pemegang pendaftaran 3(tiga) pestisida mengajukan permohonan untuk mengubah kadar bahan aktif pestisida;

e. bahwa atasa dasar hal tersebut di atas, dipandang perlu mengubah nama formulasi, kadar bahan aktif pestisida;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3478);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang

Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699);

4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Tahun

(2)

486 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3821);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida (Lembaran Negara Tahun Tahun 1973 Nomor 12) 6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995

tentang Perlindungan Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 12, Tamabahan Lembaran Negara Nomor 3586);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 138, Tamabahan Lembaran Negara Nomor 4153); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2002

tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Pertanian (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4224) juncto Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2004 (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4362).

9. Keputusan Presiden 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu;

10. Peratura Pressiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik Indonesia juncto Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005;

11. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementrian Negara Republik Indonesia;

12. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 299/Kpts/ OT.140/7/2005 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian;

13. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 341/Kpts/ OT.140/7/2005 tentang Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian;

14. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 07/Permentan/ SR.140/2/2007 tentang Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pestisida;

15. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 42/Permentan/ SR.140/5/2007 tentang Pengawasan Pestisida; 16. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 319/Kpts/

(3)

487 Memperhatikan : Pendapat Komisi Pestisida dalam suratnya Nomor

295/Kompes/2007 tanggal 6 Agustus 2007.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERTANOIAN TENTANG PERUBAHAN NAMA FORMULASI DAN KADAR BAHAN AKTIF PESTISIDA.

Pasal 1

Mengubah 37 (tiga puluh tujuh) nama formulasi, menjadi nama baru seperti tercantum pada kolom 3 Lampiran I dan 2 (dua) pestisida mengubah kadar bahan aktif pestisida menjadi kadar bahan aktif pestisida baru seperti tercantum pada kolom 4 Lampiran I Keputusan ini.

Pasal 2

Pemegang Pendaftaran seperti tercantumpada kolom 4 Lampiran I dan kolom 5 Lampiran II Keputsan ini diberi izin untuk mengedarkan dan mengeluarkan keterangan tentang Pestisida yang menjadi tanggung jawabnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal I Keputusan Menteri Petanian Nomor

124/Kpts/TP.270/2/2002; Nomor 480/Kpts/TP.270/8/2002, Nomor 45/Kpts/TP.270/1/2003, Nomor 296/Kpts/TP.20/5/2003, Nomor 442/Kpts/SR.140/9/2003; Nomor 222/Kpts/SR.140/4/2004, Nomor 227/Kpts/SR140/4/2004; Nomor 565/Kpts/SR.140/9/2004, Nomor 538/Kpts/SR.140/12/2005; Nomor, 543/Kpts/SR.140/12/2005, Nomor 283/Kpts/SR.140/4/2006, Nomor 284/Kpts/SR.140/4/2006, Nomor 500/Kpts/SR.140/9/2006, Nomor 85/Kpts/SR.140/2/2007, Nomor 296/Kpts/SR.140/5/2007.

(4)

488 Pasal 3

Pestisida dengan nama lama dan kadar bahan aktif lama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tidak boleh lagi diimpor dan atau diproduksi di dalam negeri.

Pasal 4

Pestisida dengan nama lama dan kadar bahan aktif lama sebagaimana dimaksud pada Pasal 1, yang telah terlanjur masuk ke wilayah Negara Republik Indonesia hanya bolehdiedarkan dan digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, paling lama samapai dengan 1 (satu) tahun terhitung sejak Keputusan ini ditetapkan.

Pasal 5

Apabila pestisida-pestisida dengan nama lama dan kadar bahan aktif lama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 tidak habis digunakan, maka pestisida-pestisida tersebut wajib dikeluarkan dari wilayah Negara Republik Indonesia atau dimusnahkan oleh pemilik atau pihak yang menguasainya yang pelaksanaanya dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 6

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 6 September 2007 MENTERI PERTANIAN

ttd

(5)

489 SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:

1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; 2. Menteri Keuangan;

3. Menteri Kesehatan;

4. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 5. Menteri Perindustrian;

6. Menteri Perdagangan;

7. Menteri Negara Lingkungan Hidup; 8. Menteri Kehutanan;

9. Menteri Kelautan dan Perikanan;

10. Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan;

11. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;

12. Para Pimpinan Unit Kerja Eselon I di lingkungan Departemen Pertanian;

13. Ketua Komisi Pestisida; 14. Para Pemegang Pendaftaran.

(6)

490 LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN

NOMOR: 517/Kpts/SR.140/9/2007

No. Nama formulasi lama/ Bahan Aktif lama

Nama formulasi baru/ Bahan aktif baru

Nama pemegang pendaftaran Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1 2 3 4 5 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. NAMA FORMULASI AKTIN 18 EC ALADIN 865 AS AMANDY 865 AS ANDALL 865 AS BADAI 160 AS BIOSAT 480 AS BIO UP 490 SL CENTADINE 6 GR CRASH 480 AS CYCLON 290 AS ELNINO 240 AS GALAMIN 865 AS GELEDEK SHS 480 AS GERHANA 865 AS AMCOMEC 18 EC ALADIN 865 SL AMANDY 865 SL ANDALL 865 SL BADAI 160 SL BIOSAT 480 SL BABLASS 490 SL CENTAFUR PLUS 6 GR CRASH 480 SL CYCLON 290 SL ELNINO 240 SL GALAMIN 865 SL GELEDEK SHS 480 SL GERHANA 865 SL

PT Adil Makmur Fajar PT Agricon

PT Tanindo Subur Prima PT Andali Hasa Prima PT Sekawan Maju Bersama Prima Pt Probio International Chemical PT Top Unggul Nusantara PD Agro Bioscience PT. Agricon Koperasi Karyawan Sumber Sejahtera CV Agro Maju

PT Asia Gala Kimindo CV Tani Mujur CV Tani Mujur 296/Kpts/SR.140/5/2007 480/Kpts/TP.270/8/2002 45/Kpts/TP.270/1/2003 480/Kpts/TP.270/8/2002 480/Kpts/TP.270/8/2002 480/Kpts/TP.270/8/2002 543/Kpts/SR.140//12/2005 296/Kpts/SR.140/5/2007 480/Kpts/TP.270/8/2002 480/Kpts/TP.270/8/2002 480/Kpts/TP.270/8/2002 480/Kpts/TP.270/8/2002 480/Kpts/TP.270/8/2002 480/Kpts/TP.270/8/2002

(7)

491 1 2 3 4 5 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. GEROSIN 480 AS GILAS 130 AS HIT 6,24 AL KUMULUS 70 WG MALATHION 95 TC MASTER 456 AS METHOMYL 24 SP MORTEIN DETTOL 0,17 AE MORTEIN ULTRA 0,15 AE PETIR 480 AS PROTEKTAN 80 WP RACUMIN 0,375 G RANGER 240 AS RATGONE 0,005 RMB RACTIS 0,005 RB SANMING 400 WSC SIKATIN 865 AS SLAYER 205 AS TAMABAS 500 EC TRAFO 290 AS GEROSIN 480 SL GlLAS 130 SL HIT EXTRA 6,24 AL PEMULUS 70 WG SINOTHION 95 TC MASTER 456 SL METHOMYL 24 SL TIGARODA MORTEIN 0.17 AE TIGARODA MORTEIN 0,15 AE PETIR 480 SL BUMPER 80 WP RACUMIN 0,375 GR RANGER 240 SL RATGONE 0,005 BB RACTIS 0,005 BB SANMING 400 SL SIKATIN 865 SL SLAYER 205 SL AMABAS 500 EC TRAFO 290 SL PT Erinda Pratama Prima Mandiri PT Wihadil PT. Megasari Makmur PT BASF Indonesia CV Tirta Raya PT Mastra Indokorpora PT Inti Everspring Indonesia. PT Reckitt Benckiser Indonesia PT Reckitt Benckiser Indonesia CV Indo Tani PT Crop Care Indonesia PT Bayer Indonesia PT T anindo Subur Prima PT Agricon PT Lingkungan Lestari PT. Agricon CV Tani Lestari PT Adil Makmur Fajar PT Kresna Bumitama Sejati

PT Raharja Intan Abadi

45/Kpts/TP.270/1/2003 480/Kpts/TP.270/8/2002 296/Kpts/SR.140/5/2007 284/Kpts/SR.140/4/2006 504/Kpts/SR.140/9/2006 480/Kpts/TP.270/8/2002 538/Kpts/SR.140/12/2005 296/Kpts/SR.140/5/2007 85/Kpts/SR.140/2/2007 480/Kpts/TP.270/8/2002 442/Kpts/SR.140/2/2003 124/Kpts/TP.270/2/2002 45/Kpts/TP.270/1/2003 480/Kpts/TP.270/8/2002 227/Kpts/SR.140/4/2004 480/Kpts/TP.270/8/2002 480/Kpts/TP.270/8/2002 480/Kpts/TP.270/8/2002 543/Kpts/SR.140/12/2005 480/Kpts/TP.270/8/2002

(8)

492 1 2 3 4 5 35. 36. 37. 1. 2. 3. TYPHOON 240 AS WRAPUP 480 AS ZAPARIS 240 AS

KADAR BAHAN AKTIF BAYGON 43 MV d-aletrin: 400 mg/mat transflutrin: 3 mg/mat KATROL 10 PA etefon : 10% METHA 400 EC Dimetoat : 40 g/I TYPHOON 240 SL WRAPUP 480 SL ZAPARIS 240 SL BAYGON 43 MV d-aletrin: 40mg/mat transflutrin: 3 mg/mat KATROL 100 PA etefon : 100 g/l METHA 400 EC Dimetoat : 400 g/I

PT Asia Gala kimindo PT Prima Agro Lestari PT Andalil Hasa Prima

PT Johnson Home Hygiene Products PT Pentagro Fertila Utama PT SariKimia Unggul 480/Kpts/TP.270/8/2002 480/Kpts/TP.270/8/2002 480/Kpts/TP.270/8/2002 565/Kpts/SR.140/10/2004 296/Kpts/SR.140/5/2007 500/Kpts/SR.140/9/2006 Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 6 September 2007 MENTERI PERTANIAN,

ttd

Referensi

Dokumen terkait

(8) Dalam hal barang impor sementara yang telah dicabut izin impor sementaranya tidak diekspor dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1), maka

(2) Apabila sampai dengan jangka waktu 60 (enam puluh) hari sejak tanggal surat penetapan, keberatan tidak diajukan atau persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4

(1) Untuk mendapatkan izin pestisida sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, pemohon mengajukan surat permohonan kepada Menteri Pertanian melalui Kepala Pusat dengan

(2) Pemegang nomor pendaftaran yang tidak memproduksi dan atau impor formulasi pestisida yang didaftarkannya serta tidak membuat laporan sebagaimana dimaksud dalam

(8) Dalam hal barang impor sementara yang telah dicabut izin impor sementaranya tidak diekspor dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1), maka barang

(1) Pemegang nomor pendaftaran yang terbukti tidak mencantumkan seluruh keterangan yang dipersyaratkan pada label sebagaimana dimaksud pada Pasal 26 ayat (1) dan atau

(1) Untuk mendapatkan izin pestisida sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, pemohon mengajukan surat permohonan kepada Menteri Pertanian melalui Kepala Pusat dengan dilampiri

(2) Hasil uji mutu dan sampel pestisida oleh lembaga penguji sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disampaikan kepada Direktur Jenderal, dan Direktur Jenderal selanjutnya dalam waktu 7