• Tidak ada hasil yang ditemukan

Motivasi anak bermain ketoprak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Motivasi anak bermain ketoprak"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTIVASI ANAK MUDA BERMAIN KETOPRAK. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Satu Syarat Memenuhi Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi. Disusun oleh Silvester Anggung Kidung Pinurba 149114208 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2019.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. i i i.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN MOTTO. YOU’LL NEVER WALK ALONE Liverpool F.C.. ITE, INFLAMMATE OMNIA St. Ignasius Loyola. AD MAIORA NATUS SUM St. Stanislaus Kotska. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Karya ini saya persesmbahkan untuk Tuhan Yesus Kristus. Semoga pencapaian ini membuat saya semakin memuliakan nama-Nya. Untuk Keluarga dan semua orang yang membentuk saya. Serta untuk semua anak muda yang melestarikan kesenian tradisional.. v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTIVASI ANAK MUDA BERMAIN KETOPRAK. Silvester Anggung Kidung Pinurba Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi anak muda yang masih mau untuk tetap bermain ketoprak di zaman modern ini. Anak muda yang dimaksud dalam penelitian ini adalah anak muda yang berada pada tahap dewasa awal. Sedangkan teori motivasi yang digunakan adalah teori Hirarki Kebutuhan miliki Abraham Maslow. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan Analisis isi kualitatif sebagai desainnya. Data dikumpulkan dari tiga orang informan yang merupakan pelaku seni ketoprak dengan metode wawancara semi-terstruktur. Hasil penelitian ini menunjukkan bila masih terus terlibatnya anak muda bermain ketoprak karena ada motivasi untuk memenuhi kebutuhan yang ada dalam hirarki kebutuha Maslow. Motivasi untuk memenuhi kebutuhan paling dasar yaitu kebutuhan fisiologis, menjadi awal bagi anak muda untuk dapat memenuhi kebutuhan selanjutnya yaitu kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta, kebutuhan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri. Bermain ketoprak nyatanya mampu membuat anak muda mencapai kebutuhan tertinggi dalam hirarki kebutuhan Maslow yaitu kebutuhan akan aktualisasi diri. Hal tersebut membuat anak muda mampu mewujudnyatakan potensi yang ada dalam dirinya dan terlibat dalam melestarikan kesenian ketoprak.. Kata kunci : Hirarki Kebutuhan, Abraham Maslow, Ketoprak, Anak Muda. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTIVATIONS OF YOUNG ADULT AS A KETOPRAK’S PERFORMERS. Silvester Anggung Kidung Pinurba Faculty of Psychology Universitas Sanata Dharma. ABSTRACT This study aim is to describe the motivation of young adult as a Ketoprak’s performers in this modern times. Young adults in this research are those in their early stage of adulthood. Theory of motivation used in this research was the Hierarchy of Needs by Abraham Maslow. This study was a qualitative study, that used qualitative content analysis as the research design. The data of this study was collected from three Ketoprak’s performers using semi-structured interview. The result of this study showed that young adult who played in Ketoprak are driven by motivation to fulfill their needs as in Maslow’s Hierarchy of Needs. The motivation to fulfill the basic need which is the physiological needs is shown as the beginning to fulfill the next levels of needs that is the safety needs, love or belonging needs, self-esteem and self-actualization. For young adult, doing Ketoprak as a performers is shown to help them achieved the highest levels of Maslow’s Hierarcy of Needs that is self-actualization. It is showed the young adult are capable to manifest their self-potential and at the same time preserving the traditional art of Ketoprak. Keywords: Hierarchy of Needs, Abraham Maslow, Ketoprak, Young adult.. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Start doing what’s necessary, then do what’s possible, and suddenly you are doing the imposible. Sebuah ungkapan yang disampaikan St. Frasnsiskus Asisi ini menjadi gambaran dari perjalanan penulisan skripsi saya. Berawal dari ketidakpastian topik yang dipilih, lalu meberanikan diri untuk bertolak lebih dalam lagi dan menemukan topik yang tepat. Hingga akhirnya, bagian kecil dari kisah hidup saya ini berakhir dengan penuh ucapan syukur. Syukur dan terima kasih saya haturkan kepada Tuhan Yesus yang selalu menyertai setiap langkah kehidupan saya. Dia tidak pernah terlambat, juga tidak akan lebih cepat, Dia akan membuat semua indah pada waktunya. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Drs. H. Wahyudi, M.Si. dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar mendampingin penulisan ini. Terima kasih juga untuk Dr. Tjipto Susana, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik dan Dr. Titiek Kristyani, M.Psi., selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharama. Kepada Emanuel Satya, S.Psi., M.Hum., yang membantu saya untuk bertolak lebih dalam dan menemukan topik skripsi saya. Rasa terima kasih juga saya ungkapkan kepada kedua orangtua saya yang selalu memberi dukungan dengan berbagai hal yang diberikan dan terutama lantunan doa yang selalu mengiringi langkah hidup saya. Terimaksih kepada adik saya, Adven Kidung Pamungkas yang juga selalu memberi dukungan untuk saya dan pada seluruh keluarga saya yang tak bisa saya sebutkan satu-persatu. Juga kepada Serista Joste yang menemani saya menempuh studi di perguruan tinggi ini.. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Kehadiran teman-teman saya mampu menjadi asupan semangat bagi saya untuk menyelesaika kisa kecil ini. Maka dari itu, saya ucapkan terima kasih untuk seluruh keluarga angkatan ke-99 Seminari Menengah Mertoyudan yang selalu menjadi tempat saya kembali ketika saya menemui jalan buntu. Kepada temanteman kontrakan saya, Tony, Hari, Ojek, Yosta, Edwin dan Dimas yang menemani saya selam tinggal di kontrakan. Kepada teman-teman yang membantu saya dalam menyelesaikan tulisan dan menjadi teman saat mengerjakan, Ocha, Noia, Haha, Danar David dan Btari. Terima kasih juga untuk semua teman-teman saya yang tak bisa saya sebutkan satu persatu. Sebuah kehormatan bisa mengenal kalian semua. Tulisan ini akan menjadi tak bermakna tanpa ketiga informan yang sudah bersedia terlibat dalam penelitian ini. Rasa hormat dan terima kasih saya ucapkan. Terakhir, untuk setiap pribadi yang saya temui dalam perjalanan hidup saya, terima kasih telah menjadi formator yang membentuk saya. Akhir kata, satu bagian kecil dari kisah perjalan saya telah saya lalui. Sebuah hal yang membentuk saya menjadi pribadi yang lebih baik. Semoga ini menjadi landasan bagi saya untuk melanjutkan perjalanan hidup. Ite, Inflammate Omnia!. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................. iii HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi ABSTRAK ........................................................................................................ vii ABSTRACT ....................................................................................................... viii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ..................................................... ix KATA PENGANTAR ......................................................................................... x DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii BAB I .................................................................................................................. 1 PENDAHULUAN ............................................................................................... 1 A. Latar Belakang .......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5 C. Tujuan ....................................................................................................... 5 D. Manfaat ..................................................................................................... 5 BAB II ................................................................................................................. 7 LANDASAN TEORITIS ..................................................................................... 7 A. Ketoprak ................................................................................................... 7 B. Anak Muda ............................................................................................... 9 C. Motivasi .................................................................................................. 10 D. Hirarki Kebutuhan Maslow ..................................................................... 11 F.. Kerangka Konseptual .............................................................................. 17. METODE PENELITIAN ................................................................................... 19 A. Jenis Penelitiann ...................................................................................... 19 B. Fokus Penelitian ...................................................................................... 20 C. Informan Penelitian ................................................................................. 20 D. Latar Belakang Peneliti ........................................................................... 21 E. Pengumpulan Data .................................................................................. 22 F.. Prosedur Pengumpulan Data .................................................................... 24. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. G.. Prosedur Analisis Data ......................................................................... 25. H.. Kredibilitas Data .................................................................................. 28. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 30 A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 30 B. Informan Penelitian ................................................................................. 32 C. Analisis Data Informan............................................................................ 35 D. Pembahasan ............................................................................................ 83 BAB V............................................................................................................... 92 PENUTUP ......................................................................................................... 92 A. Kesimpulan ............................................................................................. 92 B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 95 C. Saran ....................................................................................................... 95 Daftar Pustaka ................................................................................................... 97. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Ketoprak merupakan sebuah seni pertunjukan yang berkembang di masyarakat Jawa. Seni pertunjukan ketoprak ini ditemukan oleh seorang abdi dalem Keraton Surakarta bernama R.M Wreksodiningrat pada tahun 1914 hingga akhirnya merambat sampai Yogyakarta. Ketoprak memadukan seni drama, tari dan musik dalam sebuah pertunjukan. Kisah yang diangkat dalam ketoprak pada awalnya merupakan kisah kehidupan para petani yang akhirnya berkembang dengan mengangkat kisah sejarah. Tahun 1920 seni pertunjukan ini sangat popular di kalangan masyarakat sekitar Surakarta dan Yogyakarta. Bahkan, pada tahun 1925 terdapat empat ratus hingga lima ratus rombongan ketoprak di sekitar Surakarta dan Yogyakarta (Brandon J.R., 2003). Hal ini menunjukkan bagaimana ketoprak dapat diterima di masyarakat jawa. Seiring berjalannya waktu ketoprak semakin berkembang. Seni pertunjukan ini mulai merambah ke Radio. Penulis dan pengamat budaya Purwaadmadi (2016) mengatakan bila ketoprak radio pertama kali disiarkan pada tahun 1935 oleh MAVRO (Mataramsche Vereniging voor Radio Omroep) dan kemudian juga disiarkan oleh Radio Repulik Indonesia (RRI). Selain disiarkan di radio dalam perkembangannya ketoprak juga disiarkan di Televisi Republik Indonesia (TVRI). Dewasa ini, seni tradisi yang salah satunya adalah ketoprak mulai tergeser eksistensinya dengan masuknya budaya dari luar. Globalisasi yang berkaitan erat. 1.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. dengan perkembangan teknologi dan komunikasi menjadi salah satu faktor yang mendukung masuknya budaya luar ke dalam negeri. Globalisasi menjadi sebuah fenomena yang tak terelakkan (Scholte dalam Mubah, 2011). Hal inilah yang membuat masuknya budaya asing ke Indonesia juga tidak terelakan. Budaya dan seni tradisi pun akan mulai tersingkirkan apabila masyarakat Indonesia hanyut dan terbawa oleh arus globalisasi. Hal ini juga ditegaskan oleh Mubah (2011) bila budaya lokal akan mengalami sepi peminat karena masyarakan cenderung memilih budaya asing yang dianggap lebih modern. Salah satu contohnya yang tak asing adalah Korean Pop atau lebih dikenal dengan sebutan K-Pop. Korean pop merupakan jenis musik yang berasal dari Korea. Utami (2015) mengungkapkan bila terdapat mahasiswa yang penggemar K-pop yang mengikuti suatu acara di korea menginginkan untuk tetap tinggal karena merasa berada di lingkungan yang ia sukai. Selain itu, perkembangan teknologi yang semakin maju akan semakin memudahkan masyarakat untuk mengakses beragam informasi dari berbagai tempat. Hal tersebut tentunya akan semakin membuat kesenian Indonesia tersisih (Suneki, 2012). Tidak bisa dipungkiri, budaya dari luar inilah yang sekarang sedang digandrungi sebagian besar anak muda. Hal ini menyebabkan sebagian besar anak muda zaman sekarang mulai meninggalkan seni tradisi. Kesenian Ketoprak yang dipilih peneliti untuk mewakili seni tradisi pun mendapatkan minim peminat terutama dari kalangan anak muda. Bondan Nusantara (Kompas, 2010), seorang pemain ketoprak senior di Yogyakarta menyampaikan bila mencari anak muda yang suka dan mau diajak bermain ketoprak merupakan hal yang susah. Dian.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Pandowi (Suara Komunitas, 2017) yang merupakan salah satu ketua kelompok ketoprak di Kabupaten Rembang juga mengungkapkan hal serupa, ia menyatakan bila anak muda sekarang menganggap ketoprak sebagai suatu hal yang kuno. Inilah yang menurut Dian Pandowi membuat sulitnya regenerasi pemain ketoprak. Hal lain yang juga menunjukkan kurangnya minat anak muda terhadap seni tradisi khususnya ketoprak adalah ketika terdapat pertunjukan ketoprak, para penonton didominasi oleh orang tua. Anak-anak muda yang mempunyai minat terhadap seni tradisi ketoprak memang sedikit, namun bukan berarti tidak ada anak muda yang suka dan mau untuk bermain ketoprak. Tribunnews (2017) mengabarkan pada 21 September 2017 diadakan Festival Ketoprak Pelajar di Klaten yang melibatkan 4.523 pelajar. Selain itu, penuli juga mengamati pada Festival Ketoprak antar Kecamatan se-Kabupaten Bantul juga terdapat anak muda yang mau ikut berperan dalam dalam ketoprak. Wawancara yang dilakukan dengan salah satu pengurus Forum Komunikasi Ketoprak Bantul, Purwantono, menunjukkan bahwa memang masih banyak anak muda khususnya di Kabupaten Bantul yang mau bermain Ketoprak. Purwantono juga menambahkan bila pada tahun 2016, kontingen ketoprak Kabupaten Bantul yang mengikuti Festival Ketoprak antar Kabupaten Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta didominasi oleh anak muda di bawah 35 tahun. Berdasarkan hal ini, penulis ingin mengetahui dorongan atau motivasi apa yang membuat anak muda di zaman ini masih mau bermain ketoprak. Motivasi menurut Maslow adalah kebutuhan-kebutuhan mendasar yang berlaku universal (Purnama dan Pratomo, 2013). Hal ini dapat diartikan bila motivasi merupakan.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. dorongan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu. Penelitan ini berangkat dari masalah dimana globalisasi dan kemajuan teknologi memudahkan masuknya budaya asing masuk ke Indonesia sehingga budaya dan kesenian lokal Indonesia mulai tergeser. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, kesenian ketoprak tidak cukup diminati oleh anak muda zaman sekarang. Maka dari itu, penelitian ini ingin mencari tahu motivasi anak muda yang masih terlibat bermain ketoprak. Harapannya, hasil penelitian yang berupa gambaran motivasi anak muda yang bermain ketoprak dapat menjadi landasan utnuk medorong anak muda lain untuk terlibat dalam kesenian ketoprak. Konsep motivasi Abraham Maslow yang berupa hirarki kebutuhan akan digunakan untuk melakukan pendekatan. Alasan dipilihnya hirarki kebutuhan Maslow sebagai teori dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana motivasi anak muda dalam bermain ketoprak bila dilihat dari hirarki kebutuhan Maslow. Hierarki kebuuthan Maslow terdiri dari 5 tahap kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan keselamatan dan kemanan, kebutuhan untuk mencintai dan dicintai, kebutuhan akan harga diri dan yang terakhir kebutuhan akan aktualisasi diri. Kebutuhan ini bersifat bertahap yang mengharuskan individu memenuhi kebutuhan yang paling mendasar sebelum berlanjut ke tahap berikutnya (Wilcox dalam Purnama & Pratomo, 2013). Dari situ peneliti ingin melihat gambaran motivasi anak muda sehingga mereka masih mau untuk bermain ketoprak di zaman ini. Diketahuinya motivasi anak muda dalam bermain ketoprak diaharapkan mampu menjadi acuan bagi sanggar ataupun komunitas untuk mecari dan menjaring generasi muda untuk ikut terlibat.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. melestarikan ketoprak. Maka dari itu, penulis memilih judul Motivasi Anak Muda dalam Bermain Ketoprak.. B. Rumusan Masalah Berdasarkan fokus penelitian di atas, penulis merumuskan rumusan masalah berupa : Gambaran motivasi seperti apa yang mendorong anak muda untuk tetap tetlibat bermain ketoprak?. C. Tujuan Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah : 1. Menjelaskan mengapa masih ada anak muda yang mau bermain seni tradisi ketoprak di zaman sekarang. 2. Menjelaskan gambaran motivasi yang membuat anak muda masih mau bermain seni tradisi ketoprak di zaman ini.. D. Manfaat Dalam penelitian ini penulis membagi manfaat dari penelitian menjadi dua yaitu:.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan ilmu Psikologi khususnya dalam bidang psikologi sosial tentang motivasi seseorang dalam melakukan suatu seni tradisi. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dari penelitian ini adalah dengan diketahuinya motivasi seseorang dalam melakukan seni tradisi, khususnya ketoprak, dapat memberikan masukan kepada pihak-pihak tertentu seperti komunitas seni, sanggar, dan dinas kebudayaan dalam meregenarasi pelaku seni. Saran dan masukan yang diberikan diambil berdasarkan hasil dari penelitian ini..

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. BAB II LANDASAN TEORITIS A. Ketoprak Ketoprak merupakan salah satu cabang seni peran yang berkembang di masyarakat Jawa. Timmerman (2007) mengatakan bila kesenian ketoprak ini muncul dan popular di awal abad ke-20. Handung (dalam Saptomo, 1996) berdasarkan dari hasil kesenian Bagian Kesenian Jawatan Kebudayaan ketoprak diciptakan pada tahun 1914 oleh seorang abdi dalem Keraton Surakarta, R.M. Wreksodiningrat. Kesenian Ketoprak yang diperkenalkan ini merupakan sebuah seni pertunjukan yang memadukan seni drama, musik dan tari. Istilah ketoprak diperkirakan berasal dari tiruan bunyi “prak, prak, prak”, tiruan bunyi lesung (Bouvier, 2002). Tiruan bunyi lesung tersebut diwujudkan dengan sebuah alat yang bernama “keprak”. Hal serupa juga disampaikan Bondan Nusantara dalam makalah yang digunakan untuk workshop ketoprak yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan Bantul bila nama ketoprak diambil dari bunyi dari alat musik pengiring ketoprak “thok & prak”. Saptomo (1996) mengungkapkan bila tujuan awal diciptakannya ketoprak ini adalah sebagai sarana hiburan dan melepas lelah setelah bekerja di sawah. Hal serupa juga disampaikan Timmerman (2007) bila ketoprak adalah salah satu sebuah hiburan yang menarik secara optis dan ditampilkan dengan pilihan kata dan peran yang gampang untuk dipahami. Hal tersebut menggambarkan bagaimana awal mula kesenian ketoprak muncul dan bertujuan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat. Awalnya, ketoprak disajikan dengan dengan sederhana. 7.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. mulai dari pakaian, iringan, peralatan hingga jalan cerita. Seiring perjalanan waktu hal tersebut berkembang dan menjadi cukup kompleks seperti ketoprak yang kita jumpai di zaman ini. Tahun 1920 kesenian ketoprak menjadi sangat populer di Yogyakarta maupun di Surakarta. Pada tahun 1925 terdapat empat ratus hingga lima ratus rombongan ketoprak di sekitar Surakarta dan Yogyakarta (Brandon J.R., 2003). Di Yogyakarta sendiri misalnya, muncul kelompok ketoprak seperti Madyataman, ketoprak Kertonaden, ketoprak Krido Rahardjo dan masih banyak lagi. Bakoski (Badan Kontak Organisasi Ketoprak Seluruh Indonesia) yang didirikan tahun 1936 oleh beberapa seniman ketoprak bahkan telah menaungi 275 kelompok ketoprak yang tersebar di Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Perkembangan ketoprak juga ditunjukan dengan munculnya ketoprak radio pada tahun 1935 yang disiarkan di MAVRO (Mataramsche Vereniging voor Radio Omroep) dan kemudian juga disiarkan di RRI pada tahung 1945 (Purwaadmadi, 2016). Meski demikian bukan berarti perkembangan ketoprak tidak mengalami hambatan. Pada tahun 1964-965 banyak seniman ketoprak dicurigai sebagai anggota LEKRA (Lembaga Kebudajaan Rakjat) yang berafiliasi dengan PKI ditangkap dan bahkan dibunuh (Oblo, 2015). Hal tersebut menyebabkan banyak seniman ketakutan dan memilih untuk tidak melakukan kegiatan ketoprak. Ketoprak mulai bangkit kembali pada tahun 1968. Para seniman ketoprak perlahan mulai melakukan kegiatan ketoprak. Di masa orde baru ini ketoprak mulai merambah ke dunia pertelevisian dimana pemerintah Yogyakarta mendukung untuk menyiarkan seni tradisi di stasiun TVRI Yogyakarta (Saptomo,.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. 1996). Selain itu, diadakannya ketoprak sayembara juga menambah ketertarikan masyarakat untuk melirik ketoprak. Sampai saat ini, masih ada kelompok ketoprak yang bertahan untuk terus melestarikan kesenian ini. Namun, perkembangan teknologi yang mempermudah masuknya budaya asing ke Indonesia menjadi tantangan baru bagi ketoprak.. B. Anak Muda Anak muda yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan individu yang berada pada tahap perkembangan masa dewasa awal. Sigelman dan Rider (2006) mengatakan bila usia dewasa awal memiliki rentang umur antara 20 tahun hingga 40 tahun. Pada masa dewasa awal ini, individu berada pada masa penyesuaian diri secara mandiri. Ini artinya bahwa individu berusaha untuk tidak bergantung pada orang yang lebih dewasa karena takut ia belum dianggap dewasa. Pada tahap ini pula, individu menentukan pola hidup baru, memikul tanggung jawab baru dan membuat komitmen-komitmen baru (Hurlock, 1996). Tahap dewasa awal ini juga membuat individu memiliki tugas perkemabangan. Hurlock (dalam Trisna & Wilani, 2016) menyebutkan tugas perkembangan tersebut yaitu mendapatkan pekerjaan, belajar hidup bersama sebagai suami istri untuk membentuk keluarga, membesarkan anak-anak, menerima tanggung jawab sebagai warga negara dan bergabung dalam suatu kelompok sosial. Selain itu, Hurlock (2009) menjelaskan bila terdapat tiga kategori minat dalam masa perkembangan dewasa awal, ketiga minat tersebut yaitu, (a) minat pribadi yang merupakan minat dari setiap individu yang.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. mungkin sama dengan minat mereka ketika remaja. (b) minat rekreasi, merupakan minat dari individu yang bertujuan untuk mengmbalikan kondisi individu menjadi segar kembali setelah melakukan suatu pekerjaan. (c) minat sosial, individu akan memantapkan identitasnya dengan usaha sendiri dan akan berusaha membangun relasi sosial yang tidak sesederhana ketika ia masih remaja. Mengacu pada tugas perkembangan pada tahap ini, maka penelitian ini juga ingin melihat apakah tugas perkembangan pada masa dewasa awal mampu terwujud dalam keterlibatan anak muda dalam bermain ketoprak.. C. Motivasi McClelland (dalam Riyadi, 2011) menyatakan bahwa motivasi berprestasi bukan sesuatu yang diwariskan. Hal tersebut dikarenakan motivasi berprestasi berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya untuk berprestasi. Herzberg mengungkapkan mengenai teori motivasi model dua faktor. Maksud dari teori motivasi dua faktor yang dikemukakan oleh Herzberg adalah adanya faktor yang membuat orang merasa puas (satisfers) dan faktor yang membuat orang tidak puas (dissatisfers) (Utami & Hartanto, 2010). Lalu, Vroom dalam Woolfolk (1995) mengatakan bila tingkah laku seseorang diprakarsai dan diatur oleh harapan. Teori yang dikemukakan Vroom tersebut merupakan teori harapan dimana individu akan memiliki motivasi karena ia melihat ada peluang untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Teori lain mengenai motivasi adalah teori miliki Locke dan Latham. Locke dan Latham dalam Woolfolk (1995) mengatakan bila tujuan merupakan.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. apa yang ingin dicapai oleh individu. Menurut Locke terdapat empat tujuan yang dapat mendorong individu untuk bertindak yaitu, tujuan memberikan perhatian pada tugas, tujuan mengerahkan usaha, tujuan untuk meningkatkan presistensi dan tujuan untuk memperkenalkan strategi baru. Abraham Maslow menggambarkan motivasi dalam sebuah hirarki kebutuhan. Bagi Maslow motivasi merupakan kebutuhan-kebutuhan mendasar yang berlaku universal (Purnama dan Pratomo, 2013). Motivasi merupakan dorongan yang mampu membuat individu mengarahkan pada tujuannya. Motivasi juga merupakan dorongan dari dalam diri individu yang mampu membuat individu melakukan sesuatu.. D. Hirarki Kebutuhan Maslow Menurut Abraham Maslow seseorang akan mengalami kekurangan motivasi ketika apa yang ia butuhkan tidak terpenuhi. Maslow membagi kebutuhan menjadi lima kategori. Individu akan secara bertahap memenuhi kebutuhan yang paling dasar hingga kebutuhan yang paling tinggi. Wilcox, 2007 (dalam Purnama & Pratomo, 2013) mengatakan bila kebutuhankebutuhan yang lebih tinggi akan muncul apabila kebutuhan fisik sudah terpenuhi. Hal ini dapat diartikan, ketika seseorang mencapai tahap kebutuhan yang paling tinggi, maka kebutuhan sebelumnya sudah pasti terpenuhi. Berikut ini tahapan hirarki kebutuhan Maslow..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. 1. Kebutuhan Fisiologis Tahap fisiologis merupakan tahapan paling dasar dari hirarki kebutuhan Abraham Maslow. Pada tahapan ini, individu bertindak atas dorongan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya. Dorongan fisiologis dijelaskan dengan konsep homeostatis dan selera akan makanan. Homeostatis mengacu pada usaha otomatis dalam tubuh untuk mempertahankan aliran darah yang konstan dan normal (Maslow, 1970). Sedangkan selera merupakan kebutuhan yang muncul ketika tubuh seseorang mengalami kekurangan akan zat tertentu dan ada dorongan untuk memenuhinya. Dua hal tersebut menunjukkan bila tahap fisiologis merupakan tahap dimana individu berusaha memenuhi kebutuhannya yang paling mendasar seperti kebutuhan akan makanan, kebutuhan akan minum, kebutuhan akan udara dan segala sesuatu yang dapat memenuhi kekurangan dalam tubuhnya. Maka dari itu, dorongan fisiologis merupakan dorongan yang kuat dan menjadi dasar sebelum melangkah ke tahap-tahap berikutnya..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. Menurut Maslow (1970), kebutuhan fisiologis dapat menjadi penyalur akan kebutuhan lain. Hal ini dapat dilihat ketika individu merasa lapar, ia akan berusaha memenuhi kebutuhannya, akan tetapi bukan untuk memenuhi kekurangan yang ada di tubuhnya melainkan semata-mata untuk kesenangan hidup. Selain itu, untuk memuaskan rasa lapar, individu dapat melakukan hal lain, seperti merokok ataupun minum (Maslow, Motivation and Personality, 1970).. 2. Kebutuhan akan rasa aman Setelah individu merasa kebutuhan akan fisiologis terpenuhi, maka ia akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan akan rasa aman. Untuk menjelaskan pada tahap kebutuhan akan rasa aman, Maslow (1970) menganalogikannya seperti anak kecil yang membutuhkan rasa aman. Anak kecil memiliki reaksi akan keselamatan yang jelas, misalnya ketika ada orang asing yang menghampirinya ia akan bereaksi untuk segera mencari perlindungan terhadapa figur yang dekat dengannya atau ia kenal. Maslow (dalam Taormina & Gao, 2013) mengatakan bila kebutuhan rasa aman ini juga meliputi tempat dimana ia merasa aman dan adanya orang lain yang dapat diandalkan untuk dimintai bantuan. Hal seperti inilah yang dimaksud dengan kebutuhan rasa aman, hannya saja orang dewasa mampu menahan kebutuhan akan rasa aman, bahkan ketika dalam situasi terancam. Individu cenderung lebih menyukai dunia yang aman, tertib, taat hukum, teratur dan lain sebagainya. Jerry M. Burger (2008) mengatakan bila.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. orang yang melihat ancaman dalam pekerjaan, lebih memilih untuk bertahan dengan satu pekerjaan dengan pendapatan yang kecil dari pada pekerjaan lebih besar namun dengan resiko yang tinggi. Hal lain yang menunjukkan kebutuhan individu akan rasa aman adalah kecenderungan masyarakat untuk memeluk suatu agama. Dengan memeluk agama, individu memliki harapan akan keselamatan di masa depan.. 3. Kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta Maslow (1970) mengatakan bila kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta muncul setelah individu merasa kebutuhan fisiologis dan keselamatan dirasa sudah terpenuhi. Pada tahap kebutuhan akan rasa memiliki dan rasa cinta, individu akan membutuhkan adanya kehadiran orang lain untuk dicintai ataupun mencintainya. Rasa cinta dan rasa memiliki bukan hanya terhadap pasangannya saja tetapi juga terhadap teman-teman atau orangorang yang ada di sekitar individu. Maslow (1943) juga mengatakan bila kebutuhan ini berkaitan dengan memberi dan menerima cinta. Tanpa kehadiran orang lain yang dapat individu cintai maupunn mencintainya, individu akan merasa kesepian ataupun merasa mendapat penolakan. Ainsworth (dalam Taormina & Gao, 2013) mengatakan bila seseorang akan membangun ikatan dengan individu lain atau kelompok untuk memuaskan kebutuhan mereka akan rasa memiliki. Maka, ada usaha dari individu untuk mendapatkan tempat dalam suatu kelompok tertentu seperti keluarga, lingkungan kerja maupun lingkungan bermain sehingga.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. individu dapat merasa dicintai maupun merasa memiliki teman-teman dalam kelompok tersebut. 4. Kebutuhan akan Harga Diri Pada tahap kebutuhan akan harga diri individu memiliki kebutuhan untuk dianggap maupun dinilai orang lain sebagai pribadi yang bermutu tinggi dan mempunyai dasar yang kuat. Maslow (1970) mengklasifikasikan kebutuhan ini menjadi dua, pertama keinginan untuk memliki kekuatan, prestasi, kemampuan yang unggul, kepercayaan diri dalam menghadapi dunia dan kebebasan. Kedua, keinginan akan nama baik dan penghargaa dari orang lain. Iskandar (2016) mengatakan bila kebutuhan akan harga diri ini berkaitan dengan usaha dari seseorang untuk mendapatkan citra positif dan menerima perhatian, pengakuan dan apresiasi dari orang lain. Ketika kebutuhan akan harga diri ini terpenuhi, individu akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi karena merasa diperlukan lingkungan sekitarnya. Tetapi, ketika kebutuhan akan harga diri ini tidak terpenuhi, individu akan merasa rendah diri. Menurut Maslow (1970) harga diri yang sebenarnya merupakan harga diri yang dilandaskan pada penghargaan dari orang lain bukan pada pujian dari orang lain yang tidak berdasar. 5. Kebutuhan akan Aktualisasi diri Setelah individu tercukupi akan kebutuhan fisiologi, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk memliki dan cinta, serta kebutuhan akan harga.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. diri, individu akan mencapai dimana individu berusaha untuk memenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri. Pada tahap ini individu berusaha mewujud-nyatakan kemampuan yang ia miliki, misalnya individu yang memiliki kemampuan di bidang musik, maka ia akan berusaha menciptakan lagu atau aransemen (Maslow, 1970). Individu yang memiliki kemampuan di bidang akademis, akan berusaha melakukan penelitian, membuat buku dan lain-lain. Istilah aktualisasi diri menunjuk pada keinginan orang akan akan perwujudan diri, yakni, pada kecenderungannya untuk mewujudkan dirinya sebagai apa yang ada dalam kemampuannya (Maslow, Motivation and Personality, 1970). Pada tahap ini seseorang akan berusaha untuk mengembangkan potensi yang ia miliki dan menjadi lebih baik lagi (Iskandar, 2016). Burger (2011) mengatakan bila kebutuhan akan aktualisasi diri akan terpenuhi ketika individu benar-benar mengenal dirinya dan mencapai potensi mereka secara penuh. Maka dari itu, perwujudan kebutuhan akan aktualisasi diri berbeda antara satu individu lainnya. Hal ini dikarenakan setiap individu memiliki potensi masing-masing ekspetasi akan perwujudan potensi tersebut.. E. Motivasi Anak Muda dalam Bermain Ketoprak Menurut Hurlock (1996) anak muda pada usia 18 hingga 40 tahun berada pada tahap penyesuaian diri. Selain itu, pada tahap ini individu juga akan menentukan pola hidup maupun komitmen. Di tahap penyesuaian diri ini,.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. anak muda juga akan mudah terpengaruh terhadap budaya-budaya tertentu, terutama. budaya. popular. yang. digandrungi. oleh. kalangan. muda.. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memang memudahkan budaya-budaya luar masuk ke dalam negeri yang mengakibatkan tergesernya budaya lokal di Indonesia termasuk Ketoprak. Dewasa ini, budaya popular dan asing memang lebih dikenal oleh kebanyakan anak muda. Tetapi bukan berarti sudah tidak ada anak muda yang tahu dan terlibat dalam budaya tradisional. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan sekretaris umum FKKB (Forum Komunikasi Ketoprak Bantul) diketahui bila di Kabupaten Bantul masih banyak anak muda yang masih mau ikut dan aktif dalam bermain ketoprak. Hal ini menunjukkan bila ada dorongan pada diri anak muda untuk ikut dan aktif dalam bermain ketoprak. Maka, dapat disimpulkan bila motivasi anak muda dalam bermain ketoprak adalah dorongan pada diri anak muda di zaman ini yang masih ikut dan aktif dalam bermain kesenian tradisi ketoprak. Secara spesifik, dorongan yang dimaksud merupakan dorongan untuk memenuhi kebutuhan tertentu berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang terdapat dalam hirarki kebutuhan milik Abraham Maslow.. F. Kerangka Konseptual Penelitian ini menggunakan kerangka konseptual dengan melihat anak muda sebagai individu yang masuk pada tahap dewasa awal. Adanya anak.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. muda yang masih terlibat untuk bermain ketoprak membuat peneliti ingin mengetahui dorongan apa yang menyebabkannya. Untuk mempermudah hal tersebut, peneliti menggunakan teori hirarki kebutuhan Maslow dalam melihat dorongan anak muda. Hirarki kebutuhan Maslow diharapkan dapat membantu untuk menjelaskan bagaimana dorongan seseorang untuk memenuhi kebutuhan tiap tahapanya yaitu fisiologis, rasa aman, rasa memiliki dan cinta, harga diri dan aktualisasi diri.. ANAK MUDA. Anak muda yang dimaksud merupakan orang yang berada di tahap dewasa awal dengan rentang usia 20-40 tahun (Sigelman & Rider , 2006). MOTIVASI Dorongan yang membuat seseorang bertindak atau melakukan sesuatu. HIRARKI KEBUTUHAN MASLOW Seseoran akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan dari kebutuhan yang paling dasar hingga yang paling tinggi 1. 2. 3. 4. 5.. Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan Rasa Aman Kebutuhan Rasa memiliki dan cinta Kebutuhan Harga diri Kebutuhan Aktualisasi diri. Gambar 1. Skema Motivasi Anak Muda Bermain Ketoprak.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitiann Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah pendekatan untuk mengeksplor dan memahami makna dari individu maupun kelompok dalam hubungannya dengan permasalahan manusia dan sosial (Cresswell, 2014). Menurut Raco (2010) tujuan dari metode kualitatif adalah mencari pengertian yang mendalam tentang suatu gejala, fakta atau realita. Mencari pengertian yang mendalam menjadi karakteristik dari jenis penelitian kualitatif, artinya apa yang ingin diungkap tidak sebatas pada permukaannya saja. Maka dari itu, untuk mendapatkan pengertian yang mendalam perlu dilakukan wawancara dan observasi secara langsung di lingukungan penelitian. Seperti yang dikatakan Cresswell (dalam Supratinya, 2015) peneliti secara nyata berbicara langsung dengan orang-orang serta menyaksikan mereka bertingkah laku dan bertindak di tengah konteks mereka. Penelitian ini menggunakan desain Analisis Isi Kualitatif atau yang sering disebut AIK. Menurut Hsieh dan Shannon dalam Supratiknya (2015) AIK adalah metode penelitian untuk menafsirkan secara subjektif isi data berupa teks melalui proses klarifikasi sistematik berupa coding atau pengodean dan pengidntifikasian aneka tema atau pola. Desain Analisis Isi Kualitatif berusaha untuk mengklasifikasikan data yang besar menjadi kategori yang lebih kecil namun tetap mengungkapkan makna yang serupa. Tujuan dari Analisis Isi. 19.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. Kualitatif adalah mengungkap isi atau makna dari sebuah teks menurut atau sesuai konteksnya (A.Supratiknya, 2015). Perkembangan teknologi berdampak pada masuknya budaya asing ke dalam negeri. Namun, disaat banyak anak muda terbawa arus masuknya budaya luar ini, masih ada anak muda yang mau menekuni kesenian tradisi khususnya ketoprak. Hal ini membuat peneliti memilih desain Analisis Isi Kualitatif karena ingin menggambarkan motivasi yang membuat anak muda masih mau bermain ketoprak.. B. Fokus Penelitian Penelitian ini berfokus pada motivasi pada anak muda yang sampai saat ini masih bermain ketoprak. Penelitian ini akan berusaha untuk mengeksplorasi pengalaman dari para informan saat terlibat dalam proses ketooprak untuk melihat hal-hal apa saja yang mebuat mereka termotivasi untuk tetap bermain ketoprak. Motivasi yang akan digambarkan pada informan merupakan motivasi untuk memenuhi kebutuhan seseuai hirarki kebutuhan Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa memiliki dan cinta, harga diri dan aktualisasi diri.. C. Informan Penelitian Informan yang digunakan dalam penelitian ini diharapkan mampu menceritakan pengalamannya sehingga memberikan informasi yang mendalam mengenai motivasi anak muda dalam bermain ketoprak. Menurut Raco (2010), informan metode kualitatif tidak menekankan pada jumlah atau keterwakilan,.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. tetapi lebih kepada kualitas informasi, kredibilitas dan kekayaan informasi yang dimiliki oleh informan. Maka dari itu, peneliti akan memilih 3 anak muda yang masih aktif bermain ketoprak untuk menjadi informan penelitian. Informan yang dipilih tentunya harus mampu memberikan informasi yang kaya dan mendalam berkaitan dengan apa yang ingin diteliti. Oleh sebab itu, peneliti membuat kriteria tertentu untuk memilih sampel agar sesuai. Kriteria yang dipilih adalah anak muda yang pernah mengikuti lebih dari 5 kali pentas ketoprak supaya menunjukkan bila informan mengikuti ketoprak bukan hanya karena mencoba. Lalu kriteria lain adalah anak muda yang sedang atau setidaknya 3 bulan terakhir mengikuti proses latihan ketoprak.. D. Latar Belakang Peneliti Peneliti merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi yang juga aktif bermain ketoprak. Peneliti yang masuk dalam masa dewasa awal memiliki teman sebaya yang juga aktif bermain ketoprak. Hal ini membuat peneliti ingin mengetahui motif kebutuhan apa yang membuat anak muda bermain ketoprak. Peneliti dapat masuk ke kelompok ini karena peneliti pernah mengikuti proses latihan ketoprak yang sama..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. E. Pengumpulan Data Data penelitian kualitatif biasanya berbentuk teks, foto, cerita, gambar, artifacts dan bukan berupa angka hitung-hitungan (Raco, 2010). Untuk mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan metode: 1. Wawancara Wawancara. merupakan proses. lisan dimana terjadi. komunikasi tatap muka anatara dua orang atau lebih yang memiliki hubungan interpersonal untuk suatu tujuan tertentu (Downs, Smeyak, & Martin, 1980). Menurut Supratiknya (2015), wawacara kualitatif merupakan wawancara antara peneliti dengan para partisipan bisa secara tatap muka, melaluli telepon, atau menggunakan wawancara focus group. Metode wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi yang mendalam mengenai pengalaman dari informan. Informasi yang didapat akan digunakan untuk mengetahui motivasi anak muda dalam bermain ketoprak. Penelitian ini akan menggunakan pertanyaan terbuka (open questions). Pertanyaan terbuka menanyakan informasi yang sikapnya umum atau luas dan peneliti memberikan beberapa batasan terhadap informan dalam memberikan respon (Downs, Smeyak, & Martin, 1980). Pertanyaan terbuka dipilih agar informan dapat dengan leluasa menceritakan pengalamannya dalam bermain ketoprak dan hal yang mendorongnya. Untuk memudahkan peneliti.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. dalam. melakukan. wawancara,. peneliti. membuat. pedoman. wawancara. Wawancara akan dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu saat dilakukan observasi untuk untuk menanyakan latar belakang subyek dan wawancara kedua untuk mengambil data penelitian. Wawancara pertama akan dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2018 di pendopo rumah dinas bupati Bantul pada saat latihan kontingen ketoprak Kabupaten bantul. Kemudian, waktu dan tempat wawancara kedua akan ditentukan bersama informan ketika wawancara pertama. 2. Observasi Obeservasi kualitatif merupakan observasi dimana peneliti membuat catatan lapangan tentang tingkah laku dan aktivitas orangorang di lokasi penelitian (A.Supratiknya, 2015). Menurut Raco (2010), observasi berarti mengumpulkan data langsung dari lapangan. Peneliti dalam observasi ini berperan sebagai observer dan pencatat hasil observasi. Observasi dibutuhkan dalam penelitian ini untuk mencatat aktivitas informan selama mengikuti proses latihan ketoprak. Selain itu, dengan observasi secara langsung juga membantu peneliti untuk berinteraksi langsung dan berbaur dengan informan. Hal ini akan memudahkan peneliti ketika menggali informasi yang mendalam saat melakukan wawancara..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. F. Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data akan diawali peneliti dengan melakukan observasi. Obsevasi akan dilakukan terhadap kontingen ketoprak Kabupaten Bantul yang akan mewakili kabupaten Bantul dalam Festival Ketoprak antar Kabupaten seDIY pada 25 Agustus 2018. Observasi akan dilakukan sebanyak dua kali yaitu saat kontingen Bantul latian dan saat pementasan. Observasi dilakukan untuk mencatat aktivitas dan perilaku informan. Selain itu saat observasi juga akan mengambil dokumentasi gambar maupun video. Setelah melakukan observasi pertama, peneliti akan mencari 3 individu pemain ketoprak kontingen Kabupaten Bantul yang sesuai dengan kriteria yang digunakan peneliti untuk memilih informan dan bersedia untuk menjadi informan dalam penelitian ini. Apabila sudah didapatkan individu, maka langkah berikutnya adalah membangun rapport, kemudian menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian. Hal yang paling penting seusai membangun rapport adalah menanyakan kesediaan untuk menjadi informan dalam penelitian yang akan dilakukan. Setelah informan bersedia, peneliti akan melakukan wawancara awal untuk mendapatkan latar belakan informan. Lalu, informan mengatur jadwal wawancara berikutnya untuk mendapakan data penelitian. Sebelum melakukan wawancara peneliti membuat pedoman wawancara. Pedoman wawancara ini akan membantu peneliti dalam mengingat pertanyaan dan alur wawancara. Pencatatan wawancara akan dilakukan dengan.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. merekam audio. Peneliti juga akan meminta bantuan seorang teman untuk membantu mencatat hasil wawancara. G. Prosedur Analisis Data Penelitian ini akan menggunakan metode analisis isi kualitatif untuk menganalisis dan menginterpretasi data. Supratiknya (2015) mengatakan bila analisis isi kualitatif atau AIK adalah metode untuk menganalisis pesan-pesan komunikasi baik yang bersifat tertulis, lisan atau visual. Elo & Kyngas dalam Supratiknya (2015) menyebut AIK sebagai metode untuk menganalisis dokumen. Analisis isi kualitatif bertujuan untuk mengklasifikasikan suatu teks dengan jumlah yang besar menjadi bagian-bagian kecil dimana setiap bagian tersebut dapat menggambarkan makna tertentu. Penelitian ini akan menggunakan analisis isi kualitatif dengan pendekatan deduktif atau analisis isi terarah. Pendekatan deduktif bertujuan menguji kembali data yang sudah ada dalam sebuah konteks baru, termasuk menguji kembali kategori-kategori, konsep-konsep, model-model, atau hipotesis-hipotesis yang sudah pernah diperoleh dalam sebuah konteks baru (Elo & Kyngas, 2008 dalam Supratiknya, 2015). Sedangkan Hsieh dan Shannon (2005) dalam Supratiknya (2015) mengatakan bila analisis isi terarah bertujuan memvalidasi, jadi sejenis menguji ulang juga, sebuah kerangka teoritis atau bahkan sebuah teori. Artinya, dengan menggunakan pendekeatan deduktif, peneliti akan menentukan sebuah teori yang sudah ada kemudian akan menerapkan teori tersebut dalam suatu konteks baru. Teori yang sudah ditentukan juga digunakan untuk membantu peneliti dalam merumuskan.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. pertanyaan dan skema awal pengodean. Berikut adalah matriks kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini.. 1. 2. 3.. 1. 2. 1. 2. 1. 2. 3 1. 2.. Kebutuhan Fisiologis Apa yang anda dapat dari bermain ketoprak? Fasilitas Apa saja yang anda dapat ketika bermain ketoprak? Bagaimana anda memandang apa yang anda dapat dan fasilitas tersebut? Kebutuhan Rasa Aman Apa yang anda rasakan ketika berada bersama teman-teman yang juga bermain ketoprak? Bagaimana perasaan tersebut bisa muncul? Kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta Bagaimana anda menggambarkan relasi dengan teman-teman yang juga bermain ketoprak? Bagaimana relasi tersebut dapat terbangun? Kebutuhan akan harga diri Prestasi apa saja yang anda dapat dengan bermain ketoprak? Nilai-nilai apa saja yang anda dapat dari bermain ketoprak? Bagaimana pandangan orang di sekitar anda dengan capaian anda? Kebutuhan Aktualisasi diri Apa anda merasa memiliki potensi dalam bermain ketoprak? Bagaimana usaha anda untuk menyalurkan potensi tersebut?. Tabel 3.1 Tabel Matriks kategorisasi Langkah pertama yang dilakukan adalah menyusun sebuah matriks kategorisasai (Eno & Kyngas dalam Supratiknya, 2015). Matriks kode ini juga akan berguna untuk menentukan pertanyaan terbuka untuk pengambilan data. Matriks kategorisasi yang akan diguanakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. a. Fisiologis Fisiologis merupakan kebutuhan mendasar dalam hirarki kebutuhan Maslow yang mendorong seseorang untuk memenuhi kekekurangan yang ada pada tubuhnya.. b. Rasa aman Kebutuhan rasa aman merupakan kebutuhan yang muncul ketika kebutuhan fisiologis sudah terpenuhi. Kebutuhan ini akan mendorong seseorang untuk mendapatkan rasa aman dengan adanya orang disekitarnya untuk dapat diandalkan. c. Rasa memiliki dan cinta Setelah kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpenuhi, seseoranga akan berusaha memenuhi kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta. Pada tahap ini seseorang akan berusaha memiliki orang dekat untuk dapat ia cintai dan sebaliknya. Orang lain di sini dapat melingkupi teman-teman atau orang lain yang ada di sekitarnya. d. Harga diri Kebutuhan harga diri akan muncul setelah kebutuhankebutuhan sebelumnya terpenuhi. Kebutuhan harga diri akan mendorong seseorang untuk dapat menjadi pribadi yang bermutu. Selain itu, seseorang juga akan berusaha untuk berprestasi dan mendapatkan pujian yang berdasar dari orang lain. e. Aktualisasi diri.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan tertinggi dalam dalam tahapan hirarki kebutuhan Maslow. Pada tahap ini seseorang akan menyadari potensi yang ada di dalamnya dan berusaha untuk mewujudnyatakan potensi tersebut. Langkah yang dilakukan berikutnya adalah melakukan pengodean dengan berdasarkan dengan matriks kode yang sudah dibuat. Pengodean dilakukan dengan membaca hasil transkrip wawancara. Setelah itu, peneliti akan memberikan tanda pada bagian tertentu yang menggambarkan apa yang ingin dicari. Lalu, apa yang telah ditandai tersebut diberi kode-kode dengan berdasarkan matriks kategorisasi yang telah dibuat.. H. Kredibilitas Data Reliabilitas penelitian ini akan diuji pertama dengan cara memeriksa transkrip rekaman wawancara dan observasi supaya ketika terdapat kesalahan selama proses transkripsi dapat segera dibenahi. Hal ini juga digunakan untuk memastikan proses transkripsi berjalan dengan baik. Strategi kedua yang digunakan adalah membandingkan kode-kode yang telah dirumuskan dengan data asli. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi pergeseran makna kode-kode tersebut. Validitas data dari penelitian ini akan diuji dengan dua strategi yaitu bias dan thick description. Kedua strategi ini diharapkan mampu menguji keterpercayaan atau kredibilitas data penelitian ini. Bias meruapakan strategi yang diambil peneliti untuk melihat validitas penelitian. Strategi bias.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. dilakasanakan dengan membuat refleksi scara jujur untuk menyampaikan hal apa yang dapat membuat peneliti mengalami bias ketika melakukan interpretasi data. Sedangkan strategi thick description atau deskripsi mendalam merupakan strategi untuk menguji validitas dengan cara mendeskripsikan setting serta suasana yang terjadi secara rinci ketika wawancara dilakukan. Pendeskripsian ini akan menunjukkan hasil penelitian lebih realistik..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini akan melibatkan tiga orang anak muda yang bermain ketoprak sebagai informan. Informan akan dipilih peneliti dari kelompok Kontingen Kabupaten Bantul yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Peneliti akan melakukan observasi terlebih dahulu pada saat kontingen ketoprak Kabupaten Bantul latihan. Observasi akan dilakukan sebanyak dua kali untuk mencari informan yang sesuai dengan kriteria. Selain observasi, peneliti juga akan bertanya kepada pengurus kontingen ketoprak Kabupaten Bantul agar dapat menentukan informan yang sesuai. Setelah didapatkan informan yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan, peneliti menjadwalkan pertemuan dengan informan untuk menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian dan kesediaan untuk menjadi informan. Setelah informan bersedia untuk terlibat dalam penelitian, peneliti akan meminta informan untuk menandatangani lembar informed concent. Selain itu, peneliti juga meminta persetujuan informan untuk merekam percakapan antara peneliti dan informan saat wawancara dengan alat rekam yang telah disediakan peneliti. Hal berikutnya yang dilakukan adalah menjadwalkan pertemuan dengan informan untuk melaksanakan wawancara. Sebelum melakukan. 30.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. wawancara, peneliti akan membangun raport agar dalam wawancara informan dapat terbuka dan mampu memberikan informasi yang mendalam. Tabel 4.1 Tabel pelaksanaan wawancara No. Keterangan 1 Waktu pelaksanaan wawancara 2. Tempat. 3. Observasi penampilan Informan. 4. Observasi lingkungan wawancara. Informan 1 27 September 2018 Pukul 20.00 WIB Rumah Informan, Jetis, Patalan, Jetis, Bantul Informan memakai kaos berkerah warna merah dan celana jeans pendek. Wawancara dilakukan di sebuah kursi panjang yang terletak di antara rumah orangtua informan dan rumah informan yang sedang dibangun. Suasana cukup sepi karena rumah informan terletak di tengan perkmpungan dan wawancar dilaksanakan. Inforaman 2 2 November 2018 Pukul 19.30 WIB Gedung serba guna Karangmojo, Trirenggo, Bantul Informan memakai kaos warna hitam dan celana jeans pendek.. Informan 3 2 Februari 2019 Pukul 19.00 WIB. Java Milk Jl. Wahidui Sudiro Husodo, Trirenggo, Bantul. Informan memakai kaos lengan panjang warna coklat dan celana panjang jeans. Informan Informan datang datang ke bersama dengan tempat yang seorang sudah temannya. ditentukan Wawancara dengan berlangsung di menggunkan sebuah kafe di sepeda. Suasana bantul. Suasana cukup sepi pada waktu itu karena gedung cukup ramai serba guna yang karena digunakan banyaknya berasa di tengah pengujung kafe perkampungan. dan kafe terletak di pinggir jalan raya..

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. pada malam hari.. B. Informan Penelitian 1. Data Informan Tabel 4.2 Tabel data informan No Keterangan. Informan 1. Informan 2. Informan 3. 1. Nama. An. Wn. Ad. 2. Jenis Kelamin. Laki-laki. Laki-laki. Perempuan. 3. Usia. 25 tahun. 25 tahun. 20 tahun. 4. Urutan Kelahiran 1. 2. 1. 5. Agama. Islam. Islam. Islam. 6. Pendidikan. SMK. D IV. SMA. terakhir 7. Pekerjaan. Karyawan. 8. Status. Belum. Belum. Belum. menikah. menikah. menikah. 2010. 2013. 9. Usia saat pertama 2012 kali. Mahasiswa. terlibat. ketoprak 10. Ibu. Ada. Ada. Ada. 11. Ayah. Ada. Ada. Ada. 12. Jumlah Saudara. 2. 1. 2. 13. Tempat tinggal. Bersama. Bersama. Bersama. Orangtua. Orangtua. Orangtua.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. 2. Latar Belakang Informan a. Informan 1 Informan 1 merupaka seorang laki-laki berusia 25 tahun. Ia merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Andi saat ini bekerja sebagai karyawan swasta di PT Satu Bumi. Saat ini Informan 1 masih tinggal berasama orangtuanya di Bantul, Yogyakarta. Informan 1 pertama kali terlibat di dunia ketoprak adalah tahun 2012 ketika diajak oleh ketua pemuda di kampungnya untuk mengadakan pementasan ketoprak. Ketua pemuda informan 1 memberi tantangan bagi anggotanya untuk mengadakan pementasan ketoprak. Awalnya Informan 1 mengira bila ketoprak adalah teater yang menggunakan bahasa Jawa. Informan 1 pun ikut dalam pementasan tersebut. Berawal dari situ, Informan 1 mulai aktif untuk ikut serta dalam pementasan ketoprak berikutnya mulai dari di kampungnya sendiri hingga di tingkat kabupaten. Dari pertama kali informan 1 pentas ketoprak hingga saat wawancara ini dilaksanakan, informan 1 sudah terlibat lebih dari 50 pementasan ketoprak. Pementasan terakhir yang ia ikuti adalah ketika mewakili kontingen kecamatannya dalam Festival ketoprak se-Kabupaten Bantul.. b. Informan 2 Informan 2 merupakan seorang laki-laki berusia 25 tahun dan merupakan anak kedua dari 2 bersaudara. Informan 2 sudah bekerja.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. sebagai seorang staff di Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul. Pendidikan terakhir informan adalah DIV manajemen produksi dan pemberitaan. Awal mula informan 2 terlibat di dunia ketoprak adalah ketika ia duduk di bangku kelas 2 SMP. Meskipun saat itu informan 2 mengatakan bila yang ia pentaskan bukanlah murni kesenian ketoprak. Informan 2 benar-benar terlibat di dunia ketoprak ketika ia duduk di bangku SMA. Informan 2 diajak oleh Mas Erwin dan Pak Purwantono untuk terlibat dalam kontingen ketoprak kecamatan bantul. Pak Purwantono mengajak informan 2 karena mengetahui bila informan 2 sudah sering bermain teater. Wildan memang sudah mengenal banyak kesenian sejak ia masih kecil. Hal tersebut membuat Informan 2 antusias untuk menerima ajakan tersebut. Memang ada perasaan takut dan minder ketika pertama kali ajakan tersebut karena informan ia harus bermain dengan orang-orang yang sudah lama terlibat dalam ketoprak. Namun informan karena ketertarikannya terhadap ketoprak ia mencoba melawan ketakutan tersebut. c. Informan 3 Informan 3 merupakan seorang perempuan berusia 20 tahun. Ia merupakan anak pertama dari pertama dari 2 bersaudara. Pendidikan terakhir informan 3 adalah SMA. Saat ini informan 3 berstatus mahasiswa di Universitas Negeri Yogyakarta. Informan 3.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. sampai saat ini masih tinggal bersama dengan orangtuanya di Bantul, Yogyakarta. Informan 3 pertama kali terliabat di dunia ketoprak ketika ia duduk di bangku kelas 3 SMP. Saat itu, akan diadakan pementasan di kampung dimana ia tinggal dan informan 3 diajak oleh salah satu tokoh pemuda di kampunya yaitu Erwin. Pementasan tersebut diadakan dalam rangka perayaan 17 Agustus. Berawal dari pementasan tersebut informan 3 mulai aktif terlibat di dunia ketoprak. Sampai dilaksanakannya wawancara ini, inforaman 3 sudah terlibat lebih dari 10 pementasan ketoprak.. C. Analisis Data Informan 1.. Analisis Data Informan 1 a. Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan Fisiologis Informan 1 dapat terpenuhi dari keterlibatannya di dunia ketoprak. Hal ini ditunjukan dimana Andi pernah berpikir imbalan yang ia dapat bisa menjadi tambahan untuk uang sakunya. Selain itu, fasilitas seperti konsumsi saat latihan juga menunjang dirinya saat latihan karena tenaganya terkuras saat latihan. Reaksi psikologi yang muncul saat informan 1 ditanyai mengenai dorongan untuk bermain ketoprak berupa imbalan adalah nampak sedikit malu untuk mengakui. Hak tersebut nampak dari bagaimana informan menjawab secara singkat dan dengan volume suara kecil..

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. b. Kebutuhan akan Rasa Aman Informan 1 telah mencapai kebutuhan akan rasa aman yang ditunjukan dengan relasi informan 1 dengan temannya yang juga bermain ketoprak. Relasi yang terjalin dengan teman-temannya menggambarkan bila informan 1 merasa nyaman dan aman ketika bersama. dengan. teman-teman. yang. juga. bermain. ketoprak.. Berdasarkan data yang didapat, saat bermain ketoprak informan 1 tidak lagi mementingkan berapa jumlah imbalah yang akan dia dapat karena baginya yang terpenting adalah kebersamaannya dengan temantemannya. Bahkan, informan 1 tidak mementingkan ia akan mendapat imbalan atau tidak dari bermain ketoprak. Lebih pentingnya kebersamaan dengan teman-temannya menunjukkan bila informan 1 merasa nyaman dan aman ketika bersama dengan mereka. Ketoprak bagi informan 1 bukan sekedar menjadi sarana baginya untuk menampilkan diri, akan tetapi juga sebagai sarana untuk bersosialisasi. Dengan terlibat dalam ketoprak, informan 1 bisa mencari dan mendapatkan teman baru. Informan 1 mengakui bila ia selalu merasa aman dan nyaman ketika berada bersama dengan temantemannya. Mendapatkan teman baru membuat informan 1 semakin memiliki banyak teman, sehingga membuat informan 1 merasa semakin merasa aman dan nyaman..

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. Ketika informan 1 berada bersama teman-temannya, ia selalu merasakan senang. Jarang terjadi konflik antara informan 1 dengan teman-temannya. Ia dan teman-temamnnya selalu berbagi dan tertawa bersama. Saat informan 1 dan teman-tamannya melaksanakan kegiatan latihan ketoprak, mereka berusaha membuat suasana menjadi seru dengan saling membuat guyonan. Di luar kegiatan latihan ketoprak, informan 1 dan teman-temannya saling mengunjungi rumah satu sama lain dan mengadakan kegiatan lain seperti pergi bermain bersama dan memancing. Pertemuan dan kebersamaan informan 1 dengan temantemannya ini membuat informan 1 mampu menghilangkan beban pikiran yang ia rasakan ketika mendapatkan masalah. Informan 1 mengungkapkan bila ia ingin selalu berada dan bersama dengan teman-temannya. Ada keinginan supaya sering ada kegiatan ketoprak yang membuat informan 1 dapat sering bertemu dengan teman-temannya. Keinginan untuk sering bertemu ini menunjukkan adanya perasaan nyaman dana aman ketika informan 1 berada bersama teman-temannya. Saat membahas mengenai kebutuhan rasa aman yang berkaitan dengan figur orang-orang di sekitarnya, informan 1 menunjukkan keantuasiasannya. Hal ini nampak dengan informan menceritakan pengalamannya dengan cukup detail. Selain itu, informan 1 juga nampak senang terlihat dari raut wajahnya ketika ditanyai hal yang berkaitan dengan rasa aman..

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. c. Kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta Kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta telah dicapai oleh informan 1 yang digambarkan dengan relasi informan 1dengan temantemannya yang juga pemain ketoprak. Informan 1 merasa ia dan temantemannya menjadi satu tim yang saling berkomitmen. Hal ini menunjukkan bila terdapat rasa saling memiliki antara informan 1 dan teman-temannya. Kedekatan informan 1 dan teman-temannya yang juga bermain ketoprak sudah seperti keluarga. Partisipan 1 merasakan kesepian dan jenuh ketika lama tidak diadakan latihan ketoprak ataupun tidak telibat di kegiatan ketoprak. Bagi informan 1 setiap latihan ketoprak memiliki cerita tersendiri bersama dengan teman-temannya. Informan 1 memiliki hubungan saling membutuhkan dengan teman-temannya. Ketika informan 1 membutuhakan bantuan, temannya akan membantu begitu pula sebaliknya. Meskipun informan 1 jarang bertemu dengan temantemannya, informan 1 tetap berusaha menjaga hubungan baik. Informan 1 mengatakan bila selalu bersama dengan teman-temannya, informan 1 sudah menganggap teman-temannya seperti keluarganya sendiri. Informan nampak antusias ketika ditanyai mengenai relasi dengan teman-teman ketoprak berkaitan dengan tema kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta. Hal tersebut nampak dari jawaban informan.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. yang mau menceritakan secara detail kegiatan yang sering mereka lakukan bersama.. d. Kebutuhan akan Harga diri Kebutuhan akan harga diri ditunjukan dengan keinginan untuk berprestasi dan menjadi pribadi yang bermutu dari informan 1. Pada awal informan 1 bermain ketoprak, kelompoknya mendapat apresiasi dari Forum komunikasi ketoprak Bantul, hal ini membuat informan 1 mendapat dorongan untuk berkembang. Berawal dari situ, informan 1 mampu berprestasi di dunia ketoprak. Informan 1 pernah menjadi bagian dalam pementasan 400 pemain ketoprak dan penabuh gamelan pentas bersama dalam rangka memecahkan rekor MURI. Selain itu, informan informan 1 bersama kontingen ketoprak Kabupaten Bantul pernah menjuarai Festival Ketoprak antar Kabupaten se-DIY sebanyak 3 kali. Pada tahun 2007, informan 1 juga mampu menjadi pemenang dari kategori aktor utama terbaik dalam festivtal ketoprak antar kabupaten se-DIY tersebut. Selain itu, informan 1 masih memiliki keinginan untuk bisa membawa Kecamatan Jetis menjadi yang terbaik di Kabupaten Bantul dalam bidang ketoprak. Informan 1 menjadi pribadi yang bermutu dengan bermain ketoprak yang ditunjukan dengan ia merasa mendapatkan banyak pelajaran terutama mengenai unggah-ungguh atau sopan santun yang tidak didapatkan oleh anak muda di luar sana. Informan 1 juga.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. mendapat nilai-nilai dari bermain ketoprak yang membuat dia yang membuat dia dipandang sebagai pribadi yang bermutu. Di kesempatan tertentu, ketika di kampung Andi ada kegiatan dan pembawa acara berhalangan, biasanya Andi diminta untuk menggantikan. Hal ini menunjukkan bila Andi di akui oleh orang-orang di sekitarnya sebagai pribadi yang unggul. Informan 1 mengakui bila ia dipandang oleh orang-orang di sekitarnya sebagai pribadi yang unggul dari apa yang ia dapatkan di ketoprak. Informan 1 megakui bila apa yang ia dapatkan di ketoprak sangat berguna di kehidupan bermasyarakat, terutama ketika harus berkomunikasi dengan orang yang lebih tua. Informan 1 pun meyakini bila orang-orang di sekitarnya pasti dapat menilai bagaimana sopansantunnya. Informan 1 menunjukkan raut wajah yang bangga ketika menceritakna mengenai capaian yang ia dapat dalam bermain ketoprak. Selain itu, informan 1 juga nampak antusias dengan menceritkan capaian apa saja yang ia dapat secara detail. Reaksi senang juga nampak ketika informan satu menceritakan bagaimana ia mendapat pujian dari orang-orang di sekitarnya saat ia mendapatkan prestasi. Hal tersebut nampak dari senyum yang nampak dari informan..

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. e. Kebutuhan Aktualisasi Diri Kebutuhan akan Aktualisasi diri yang terpenuhi ditunjukan dengan informan 1 dengan mampu mengenali dirinya sendiri dan potensi yang ada dalam dirinya. Informan 1 menyadari apa yang ia dapatkan bisa berguna untuk genersi muda berikutnya. Ada keinginan dari informan 1 untuk mengajarai dan memberi tahu generasi muda berikutnya tentang ketoprak. Informan 1 ingin mengembangkan anakanak muda di kampungnya agar lebih mengenal ketoprak. Hal ini karena masih banyak anak muda yang masih menyepelekan kesenian ketoprak yang dianggap sebagai hiburan bagi orang tua. Informan 1 mampu mengenal dirinya dengan baik hal ini ditunjukan dengan ia menyadari bila ia sudah mencintai ketoprak. Informan 1 berusaha membagi waktu sebaik mungkin sehingga ia bisa bermain ketoprak, ia pun mau untuk bermain ketoprak tanpa menerima imbalan karena informan 1 sudah mencintai ketoprak. Informan 1 sudah mengatakan bila ketoprak sudah menjadi bagian hidupnya. Informan 1 mengakui seiring berjalannya waktu ia merasa memang mempunyai potensi di bidang ketoprak. Meskipun merasa memiliki potensi, Informan 1 masih ingin terus mengembangkan potensi yang ia miliki. Informan 1 tergabung dalam Forum Ketoprak Muda Bantul dimana informan 1 dan teman-temannya menggagas forum tersebut sebagai tempat belajar mengenai ketoprak. Selain itu, di kecamatan.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. Jetis, kecamatan informan 1 sendiri, ia sedang mencari cara untuk dapat membuat ketoprak menjadi lebih baik lagi. Di kampungnya sendiri, informan 1 dan teman-temannya merencanakan untuk mengadakan pertemuan setiap bulan untuk memberi pelajaran mengenai ketoprak kepada pemuda dan anak-anak. Informan 1 juga berharap ia dapat menyalurkan potensinya dengan terus menjaga dan melestarikan kesenian ketoprak. Informan 1 juga berharap untuk mengembangkan dan memajukan potensi ketoprak di kecamatan Jetis. Selain itu, partsipan satu juga berusaha menerapkan apa yang ia dapatkan di ketoprak di kehidupan sehari-hari. Harapan informan 1 untuk menyalurkan potensinya membuat informan 1 mau untuk bermain ketoprak di tempat baru, dengan teman-teman baru bahkan tanpa mendapat imbalan. Reaksi. yang. muncul. ketika. membahas. mengenai. mewujudnyatakan kemampuan yang informan 1 miliki adalah antusias. Informan 1 nampak percaya diri dengan apa yang ia ceritakan bila dirinya ingin mengadakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan ketoprak. Raut wajah senang juga nampak pada diri informan 1 ketika ditanyai mengenai hal ini. 2.. Analisis Informan 2 a. Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan fisiologis ditemukan dari bagaimana informan 2 merasakan kebutuhan dalam dirinya mampu terpenuhi. Informan 2.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. mengakui bila selama mengkuti latihan ketoprak ia merasa terjamin dengan makanan dan minuman yang disediakan oleh tim produksi. Di pentas kedua, informan 2 mendapat imbalan uang sebesar 75.000 rupiah, hal tersebut membuat informan informan 2 bersyukur karena ia mendapatkan tambahan uang saku. Saat informan 2 duduk di bangku SMA ia merasa senang ketika banyak terlibat dalam event ketoprak karena ia bisa mendapatkan tambahan uang saku. Informan 2 beranggapan memiliki hobi bermain ketoprak menguntungkan baginya karena informan 2 dapat menyalurkan hobinya bermain ketoprak namun ia juga dibayar. Informan 2 menunjukkan reaksi yang kurang antusias ketika ditanya mengenahi kebutuhan mendasar ini. Hal tersebut nampak dengan jawaban yang cukup singkat ketika ia ditanyai mengenai hal ini.. b. Kebutuhan akan Rasa Aman Informan 2 mampu memenuhi kebutuhan akan rasa aman. Hal ini ditunjukan dari kedekatan informan 2 dengan teman-temannya. Informan 2 dan kelompoknya pernah diminta untuk mementaskan ketoprak atau ditanggap oleh temannya yang sedang memiliki hajat, karena temannya sendiri yang meminta, informan 2 dan temantemannya memasang tarif yang berbeda. Hal ini sebagai bentuk gotongroyong untuk membantu temannya. Partisispan 2 yakin bila sekarang dia membantu temannya, di kemudian hari sewaktu Informan 2.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. membutuhkan bantuan, informan 2 yakin bila temannya juga akan membantu. Ketoprak membuat informan informan 2 mempunyai banyak teman. Informan 2 beranggapan bila mengikuti kegiatan ketoprak adalah ajang baginya untuk srawung atau bersoialisasi. Festival ketoprak antar Kecamatan se-Kabupaten Bantul diikuti informan 2 membuat ia menjadi memiliki banyak teman dari kecamatankecamatan lain. Hal ini membuat informan 2 merasa puas dan nyaman karena memiliki banyak teman. Ketika berada bersama teman-temnnya, informan 2 lebih sering merasa senang dari pada duka. Informan juga mengakui bila ia merasa aman dan nyaman ketika berada bersama dengan teman-temannya. Saat latihan ketoprak, informan 2 tidak ragu untuk menitipkan dan meninggalkan barang-barang berharganya seperti tetepon genggam dan dompet pada teman-temannya ketika ia harus latihan. Hal ini dikarenakan ada kepercayaan dari informan 2 terhadap teman-temannya yang membuat dia merasa aman. Ketika lama tidak berproses latihan ketoprak, informan 2 selalu memiliki keinginan untuk berproses kembali agar dapat bertemu dengan teman-temannya. Informan 2 cukup antusias ketika mencertiakan mengenai tema kebutuhan rasa aman ini. Hal ini nampak dari bagaimana informan menceritakan pengalamannya secara lengkap. Terdapat raut wajah yang senang ketika informan 2 menceritakan bila ia memiliki banyak teman di banyak tempat karena keterlibatannya di ketoprak..

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45. c. Kebutuhan akan Rasa Memiliki dan Cinta Kebutuhan akan rasa memilik dan cinta ditemukan dalam diri Informan 2 yang ditunjukan dengan kedekatannya dengan temantemannya yang juga bermain ketoprak. Informan 2 mengatakan bila ia memang sangat akrab dengan teman-temannya yang juga bermain ketoprak. Hal ini membuat informan 2 dan teman-tamannya tidak pernah marah ketika mereka saling bertukar umpatan. Keakraban dengan teman-teman ini terbangun dari proses latihan yang dijalani informan 2. Informan 2 sudah menganggap teman-temannya tersebut seperti keluarga. Kekeluargan informan 2 dengan teman-temannya terjalin dengan erat. Eratnya rasa kekeluargaan informan 2 dengan teman-temannya tidak berhenti saat proses latihan ketoprak saja. Ketika berada di luar ketoprak hubungan ini tetap terjalin. Informan 2 merasa masih dianggap keluarga meskipun di luar proses latihan ketoprak yang ditunjukan dengan bantuan yang diberikan teman-temannya ketika informan 2 membutuhkan.. Selain itu, ketika informan 2 memilik jadwal yang. bertabrakan dengan proses ketoprak, informan 2 akan mengudurkan diri dari proses ketoprak. Namun, informan 2 tetap memberi dukungan dengan membantu teman-teman dari tim artistik yang waktunya tidak bertabarakan dengan kegitan informan 2. Ketika informan 2 tidak dapat mengikuti proses latihan ketoprak, informan 2 akan mencari waktu.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46. untuk menyempatkan diri menengok teman-temannya yang sedang latihan. Hal ini dikarenakan memang informan 2 sudah cinta dan nyaman dengan teman-temannya. Informan 2 mengatakan bila hal tersebut bukan paksaan melainkan ia merasa memiliki panggilan untuk guyub dengan teman-temannya. Dalam pertemanan informan 2 dengan teman-temannya tidak pernah ada rasa benci di antara mereka, meskipun mereka saling memanggil dengan sapaan yang tidak lazim. Hal ini merupakan bentuk dari keakraban mereka. Ketika informan 2 lama tidak bertemu dengan teman-temannya ia merasa rindu. Informan 2 dan teman-temannya menghilangkan rasa rindu dengan saling menyapa melalui grup whatsapp. Informan 2 memiliki harapan ia dapat terus bermain ketoprak dengan teman-temannya. Reaksi senang muncul ketika membahas tema kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta. Hal ini nampak ketika informan menceritakan tentang bagaimana relasi antara informan dan teman-temannya. Informan 2 juga nampak antusias dengan menceritakannya dengan cukup detail.. d. Kebutuhan akan Harga Diri Informan 2 mampu memenuhi kebutuhan akan harga diri yang ditunjukan dengan ia mampu menjadi pribadi yang bermutu dan dapat berprestasi. Bagi informan 2 bermain ketoprak adalah tempat untuk.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47. menimba pengalaman yang juga berarti dapat membuat ia menjadi pribadi yang bermutu. Informan 2 juga belajar banyak mengenai sopan santun dan bahasa Jawa di ketorak. Selain itu, melalui ketoprak, informan 2 juga belajar mengenai sejarah di Yogyakarta. Informan 2 pun mengakui bila ia merasa ada kemajuan setelah ikut terlibat bermain ketoprak. Salah satu contohnya informan 2 tidak tahu mengenai sejarah, setelah bermain ketoprak informan 2 menjadi tahu mengenai sejarah. Informan 2 merasa ilmu yang ia dapat di Ketoprak bisa ia terapkan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam bertingkah laku dan bersosialisasi dengan orang lain. Informan 2 ikut terlibat di kontingen ketoprak kecamatan Bantul. Informan 2 mengatakan bila kecamatan dimana dia terlibat pada awalnya jarang mendapat juara dalam Festival ketoprak antar kecamatan se-Kabupaten Bantul. Namun, seiring berjalannya waktu karena usaha informan 2 dan teman-temannya mereka selalu mendapat peringkat ketika festival diselenggarakan dan selalu masuk 5 besar. Di kontingen kecamatan ini, selain menjadi pemain dalam ketoprak, ia juga dipercaya sebagai koordinator tim artistik. Kepercayaan menjadi koordinator sekaligus pemain ini didapatkan informan 2 setelah sekian lama bergabung dengan kontingen Kecamatan Bantul. Sampai saat ini, informan 2 masih dipercaya untuk terlibat di kontingen kecamatan. Selain terlibat di kontingen kecamatan Bantul, informan 2 juga terlibat di kontiengen Kabupaten Bantul untuk Festival Ketoprak antar.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48. kabupaten se-DIY. Informan 2 mengatakan bila untuk bergabung di kontingen Kabupaten Bantul harus melalui seleksi yang ketat dan informan 2 sejak pertama kali lolos, ia selalu terlibat hingga saat ini. Informan 2 mengatakan bila kontingen Kabupaten Bantul selalu masuk 3 besar dalam festival ketoprak antar kabupaten se-DIY. Informan 2 mengakui dulunya ia adalah pribadi yang urakan, namun setelah ia bermain ketoprak, ia merasakan perubahan karena menjadi tahu bagaimana bertingkah laku yang baik dan benar. Perubahan ini pun mendapatkan respon yang positif dari orang-orang di sekitarnya. Informan 2 mendapat banyak pujian karena ia kini menjadi orang yang lebih tahu mengenai unggah-ungguh atau sopan santun dan juga karena ia dapat menerapkan apa yang didapat di ketoprak dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, informan 2 juga mendapat pujian dari orang-orang di sekitarnya karena prestasi yang didapat di dunia ketoprak seperti menjuarai Festival Ketoprak antar Kabupaten se-DIY. Informan 2 pun merasa bangga dengan prestasi yang telah ia dapat selama ini. Informan 2 berharap agar kelompok ketoprak yang ia ikuti dapat terus berprestasi dan mendapatkan penghargaan. Informan 2 juga berharap ia mampu mendapatkan penghargaan individu. Saat menceritakan prestasi dan capaian informan 2 di dunia ketoprak, reaksi informan dua cukup antusias. Informan 2 nampak bangga dengan capaiannya terutama mengenai perubahan yang ia dapat.

Gambar

Gambar 1. Skema Motivasi Anak Muda Bermain Ketoprak ANAK MUDA
Tabel 3.1 Tabel Matriks kategorisasi
Tabel 4.1 Tabel pelaksanaan wawancara
Tabel 4.2 Tabel data informan

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini disebabkan bumi memilki ukuran massa yang lebih besar dari pada bulan, sehingga bumi memilki kekuatan untuk menarik benda dan memgang setiap benda yang beredar di atasnya,

Kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau penerapan iptek yang berisiko tinggi dan berbahaya, yang selanjutnya disebut Kegiatan Litbangrap Berisiko Tinggi dan

Berdasarkan Hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPT N), berikut disampaikan nama-nama yang dinyatakan lulus melalui jalur SBMPTN pada Institut

Kebutuhan-kebutuhan itu terdiri dari kebutuhan fisiologis (seperti makan, minum), kebutuhan akan rasa aman tentram, kebutuhan untuk dicintai dan disayangi, kebutuhan untuk

Berikut penjelasan Akuntabilitas Keuangan Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara yang terdapat dalam Program Pengembangan Budaya Baca dan

Pengurus BAZDA Kota Blitar, Pertama, Lebih berorientasi pada program oriented, bukan formulir oriented, Kedua, Perlu membangun hubungan kerja yang sinergis dengan lembaga

Sedangkan Motivasi merupakan faktor penting dapat diketahui melalui kebutuhana fisiologi, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan diri dan

)ada hipertensi ringan dan sedang komplikasi yang terjadi adalah pada mata, ginjal, jantung dan otak. )ada mata berupa perdarahan retina, gangguan  pengelihatan sampai dengan