• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sintesis Senyawa Propan-2-il-tetradekanoat melalui Metode Refluks dan kombinasi dengan Iradiasi Gelombang Mikro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sintesis Senyawa Propan-2-il-tetradekanoat melalui Metode Refluks dan kombinasi dengan Iradiasi Gelombang Mikro"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

6/28/201~ Vol 2 No 3 (2019): JUNE 1 Media Pharmaceutica lndonesiana (MPI)

R

Media Phannaceutica Indonesiana

ANNOUNCEMENTS CURRENT ARCHIVES ABOUT ""

r

l

Search

HOME ARCHIVES Vol 2 No 3 (20ICJ) JUI\Jf:

DOl:

https://doi.org/l0.24123/mpi.v2i3

PUBLISHED:

2019-06-28

ORIGINAL RESEARCH ARTICLES

Uji Transport Emulgel Minyak Atsiri Bunga Cengkeh dengan Penambahan Enhancer

Propilen Glikol dan Asam Oleat

Muhammad Fariez Kurniawan, Nining Sugihartini, Tedjo Yuwono

113-121

(2)

6/28/2019 Vol 2 No 3 (2019): JUNE 1 Media Pharmaceutica lndonesiana (MPI) ~·-·I

Analisis

Akar

Penyebab Masalah Dalam Meningkatkan Overall Equipment Effectiven

ess

{OEE) Mesin Pengisi Krim ke Tube PT. Kimia Farma Plant Watudakon

F

i

thrul Mubaro

k,

Agnes Nuniek Winanta

ri

,

H

a

d

i Kar

d

oko

122-131

Aktivitas

Antibakteri

Ekstrak Maserasi Bertingkat Bawang Dayak (Eieutherine palmifolia)

terhadap

Porphyromonas gingivalis dan Staphylococcus aureus

Lusi

J

ndriani, Prasetyorini Prase

t

yorini, Arfian

Eka Saputri

1 ~/.·I

5

'

J

.

)

lsolasi dan Karakterisasi Senyawa Non Fenolik dari Daun Gowok (Syzygium polycephalum

Miq

.

)

Nur Amalia Choironi,

Kaefiyah Nurul Insan

i

,

Dina

Parika, Sunarto

S

u

narto, Ade Mar

t

inus, Muhamad

Salman

Fareza

Sintesis Senyawa Propan-2-il

-

tetradekanoat melalui Metode Refluks dan Kombinasi dengan

lradiasi Gelombang Mikro

Harry

Santosa

lttb·l52

Peng

a

ruh

Komposisi Molar terhadap Karakteristik dan Stabilita

s

Fisikokimia Komplek

lnklusi Alfa Arbutin dengan Hidroksipropil Beta Siklodekstrin Menggunakan Metode

Kneading

Elvi

Setianingsih Suckristiana, Ni

Luh Dewi Aryani, Ririn Sumiyani

ISS-164

Kajian Efektivitas Lansoprazol dan Pantoprazol sebagai Profilaksis Stress Ulcers di Intensive

Care Unit (ICU)

Mega

Octavia,

Zullies

I

kawa

t

i, Tri Murti A

n

dayani

(3)

6/28/201'9

journal ubaya.ac.id/index.php/MPI/issue/view/1 08

Vol2 No 3 (2019): JUNE 1 Media Pharmaceutica lndonesiana (MPI)

ACHIEVEMENT :

Kutipan dori Keputuson Oir~ktur J~ndual Penguatan Riset don Pt-nge-mbongon, Keme:n~rion Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia

Nomoro 21/E/KPT/2016, Tonggol9 Juli 2018 Tentang Hosil Akreditasi Jurnalllmiah Periode I Tahun 2016 Nama)urnallmiah

MPI {Media Pharmaceutica lndonesiana}

E-ISSN: 2527-9017 P..nerbit: Fakultas Farmasi Uninrsitas Surabaya

Oitetapkan sebogaiJurnalllmlah

REDITASI PERINGKAT 4

Akreditasi berlaku selama S {lima) tahun, yailu Volume 1 Nomorl Tahun 2016 sampai Volume 3 Nomor 2 Tahun 2020

P -ISSN:

- -I

c,

Jakarta, 9 Juli 2018 Oirektur Jenderal p;,ngualan Riset dan Pengembangan

Dr. Muhammad Dimyati NIP. 195912171984021001

(4)

6/28/201-9

journal

Template

Nr,MENDELEY

EndNote>.

journal.ubaya.ac.id/index.php/MPI/issue/view/1 08

Vol2 No 3 (2019): JUNE 1 Media Pharmaceutica lndonesiana (MPI)

TOOL c;

(5)

6/28/20f9 Vol2 No 3 (2019): JUNE

1

Media Phal'l'l18ceutlca lndoneslana (MPI)

CURRENT ISSUE

Further Information:

Faculty Of Pharmacy

Jl. Raya Kalirungkut- Surabaya, Jawa Timur, Indonesia

Phone: +62 31 29811651 Fax: +62 31 2981111

Email: mpi@unit.ubaya.ac.id

View

My...sat nuiilllllilll

JOurnal.ubaya ac.id/index.php/MPI/issue/view/1 08

powered by

OJS

I

Ol)eli Journal Systems

~Public

Knowledge Project

(6)

Sintesis Senyawa Propan-2-il-tetradekanoat melalui Metode

Refluks dan Kombinasi dengan lradiasi Gelombang Mikro

Harry Santosa

Departeman Kimia Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Surabaya, Indonesia

Korespondensi: Harry Santosa Email: hnrry_s@staff.ubaya.ac.id

Submitted: 14-11-2018, Revised: 03-03-2019, Accepted: 29-03-2019

146

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah melakukan sintesis senyawa propan-2-il-tetradekanoat dari asam miristat dan 2-propanol dengan katalis asam sulfat pekat. Ada dua mctodc yang digunakan ya-itu metode konvensional dan kombinasi melalui iradiasi gelombang mikro. Hasil pcnelitian menunjuk-kan bahwa metode iradiasi gelombang mikro memberimenunjuk-kan persentase produk yang lebih baik (85%)

dibandingkan dengan metode konvensional (64<l-'o). Uji kemurnian hasil sintesis menggunakan KLT de-ngan berbagai fase gerak menunjukkan keberhasilan baik metode konvensional maupun iradiasi ge-lombang mikro dalam menghasilkan senyawa produk. Senyawa propan-2-il tetradekanoat yang diper-oleh kemudian dikarakterisasi sifat fisikanya dan diperdiper-oleh data antara lain titik didih = 237-240°C (210 mmHg): indeks bias (nO) = 1.4353 (20°C); densitas = 0,8518 gfcm3 (ZSoC). Data karakterisasi struktur

menggunakan IR dan NMR juga berhasil mengkonfirrn~1si terbentuknya senyawa propzln-2-il tetradeko lllo-at yang ditunjukkan dengan adanya gugus fungsi ester serta total proton beserta lingkung<ln kimianya. Kata kunci: propan-2-il-tetradekanoat; sintesis; retluks; iradiasi gelombang mikro

ABSTRACT: This research was aimed to synthesize propnn-2-yl tetradecanoate from myristic acid and propan-2-ol with the help of concentrated sulfuric acid. Two methods of synthesis were compared in this study

(conven-tional reflux and combination with microwave irradiation). The results showed that the later had yielded higher

amount of product (85%) compared to the former (64%). Nevertheless, both methods have successjilily produced propan-2-yl tetradecanoate which was proven by TLC in several different eluent. Furthermore, physical chcmlc-terization of the designated compound has yielded several data, namely: boiling point= 237-240°C (210 mmHg);

refractive index (nD) = 1.43S3 (20°C); density= 0.8518 gfcm3 (25°C). Ultimately, chemical structure

charac-terization using Infrared and NMR spectroscopy have confirmed the formation ofpropan-2-y/ tetradecanoate. Keywords: propan-2-yl tetradecanoate; synthesis; reflux method; microwave irradiation

(7)

Sintesis Senyawa Propan-2-il-tetradekanoat melalui Metode Refluks dan Kombinasi dengan lradiasi Gelombang Mikro

1. Pendahuluan

Pada negara dengan alam tropis seperti Indo-nesia, kelembaban udara yang tinggi dan tidak stabil dapat menjadi penyebab penuaan dini, jika kulit tidak dilindungi dengan baik. Salah satu cara untuk melindungi kelembaban kulit adalah de-ngan menggunakan pelembab yang dapat mem-pcrtahankan kadar air dalam kulit (1). Propctn-2-il-tetradekanoat a tau yang lebih umum dikenal dengan isopropil miristat, merupakan salcth satu contoh senyawa yang tcrmasuk kc clai<Jm golo-ngan terse but. Senyawa ini merupakan ester yang bersifat lipofil dengan sifat sebaran yang cukup bail< pada kulit (2). Salah satu keunggulan dari se-nyawa ini yaitu tidak mudah menjadi tengik serta dapat digunakan juga sebagai pelarut yang baik bagi minyak nabati dan hewani, vitamin yang Ia rut dalam lemak, harmon, dan lain-lain. !so pro-pi! miristat umumnya digunakan dalam kosmetik dan sediaan obat topikal (3).

Senyawa propan-2-il-tetradekanoat dapat disintesis rnelalui reaksi esterifikasi Fischer d;lri asam miristat dan 2-propanol dcng;:~n katalis asam sulfat ( 4,5). Faktor-faktor yang mempe-ngaruhi reaksi ini adalah halangan stcrik, jum-lah pereaksi, lama pemanasan, dan katalis yang digunakan (6). Dalarn suatu reaksi esterifikasi, dcngan bertarnbahnya halangan sterik, laju pem-bentukan ester akan rnenurun, mengakibatkan persentase hasil sintesis rnakin turun. Reaksi cs-terifikasi Fischer merupakan reaksi yang bersifat reversibel, sehingga dengan adanya bahan awctl yang bermolekul besar, kcsetimbangan reaksi akan cenderung bergeser ke kiri. Akibatnya ha-sil yang diperoleh akan berkurang. Salah satu

cara untuk memperoleh produk yang lebih tinggi yaitu dengan menarnbahkan pereaksi yang lebih murah secara berlebih (7).

Untuk rnempercepat reaksi kirnia, dapat cli-lakukan mclalui pcrnanasan clan dcngan pcnam-bahan katalis. Pemanasan dapat rneningkatkan laju reaksi dengan cara memberi energi bagi rnolekul reaktan untuk melewati penghalang energi aktivasi. Aspek ini dapat ditinjau dari dua

Media Pharmaceutica lndonesiana + Vol 2 No.3 + Juni 20 I 9

segi yaitu suhu pemaqasan dan lama pemanasan (8}. Sementara itu, katalis juga dapat ditarnbah-kan untuk menghindari penggunaan suhu tinggi dalarn suatu reaksi yang dapat memicu terjildi-nya degradasi substrat maupun produk (9,10). Katalis yang urnum dipakai pada reaksi esterifi-kasi Fischer adalah asarn sulfat pekat atau asarn klorida pekat. Dilaporkan bahwa pada sintesis es-ter metil asetat, pemakaian katalis asam klorida pekat rnempunyai tingkat hidrolisis ester· sam-pai 100%, scdangkan dengan asam sulfat pekat tingkat hiclrolisis rnencapai 54,7C!Io ( 11).

Selama ini sintesis kirnia yang digunakan pada reaksi esterifikasi dilakukan secara konvensional yaitu dengan pemanasan secara konduksi rneng-gunakan surnber panas eksternal (garnb<Jr 1 ). Proses pemanasan bcrpindah melalui dinding wadah dan sampai pada bahan dengan suhu yang makin rendah, karena suhu pada dinding wadah lebih tinggi daripada bahan yang akan direaksi-kan. Untuk rnencapai keseimbangan suhu di Juar clan di dalarn wadah dibutuhkan waktu yang cu-kup. Oleh karena itu, untuk rnengatasi hal terse-but, maka lama pernanasan dapat diatasi dcngan menggunakan iradiasi gelombang mikro, sehing-ga peningkatan ternperatur yang cepat tidak ter-gantung pada konduktivitas terrnal dari wadah yang menarnpung bahan, pemanasan dapat ter-jadi pada semua bagian bahan secara bersamaan dan merata seperti yang ditunjukkan pada gam-bar 1 (12).

Pada penelitian ini dilakukan kompara-si metode sintesis sekaligus rnembanding-kan perscntase produk ester propan-2-il-tc-traclekanoat dengan kondisi retluks dan dikorn-binasi dengan iradiasi gelombang rnikro, dcngan tujuan untuk melihat apakah terjadi perbedaan yang signifikan pacla jurnlah produk akhir yang dihasilkan.

2. Bahan dan metode

2.1. Bahan

Asarn miristat, 2-propanol, asarn sulfat pekat, dietil eter; ncttriurn bikctrbonat, magnesium sult'at,

(8)

l<>c#luo<l tl\'f!"'4' ' 'lUll • l I Harry Santo sa ·l•"'Pio ~ .,ll-1(';\60 (CIIC''ft,•)o(t)• ..,,1<•'-...,...,nVO Gf1C't"Q'y~ /.~ YM$41 w'lfl (tr P• nil:> "~~·!!u.r

conductlvo h - t rnlcrowove h~<Hing

a

b

Gambar 1. Perbedaan mekanisme pemanasan konvensional dan pemanasan dengan gelombang mikro (12)

silica gel 60 GF 254, benzena, etil asetat, asam asetat glasial, n-heksana, metanol, semuanya dengan derajat kemurnian p.a dari Merck, KBr pro spectra !R, TMS dan CDCI3 pro spectra NMR.

2.2. A/at

Seperangkat alat refluks, alat destilasi seder-hana, a!Jt destilasi tekanJn rendah, bejana KLT (Camag), lampu UV, microwave oven (Frigidaire RCMV 51085 28 L), refraktometer (Abbe Carl Zeiss )ena), piknomete1~ spektrofotometer infra merah (Iasco FT /IR-5300), spektrometer RM! (Hitachi FT-N MR-R-1900).

2.3. Metode sintesis

2.3. 1. Metode konvensional

Senyawa asam minstat sebanyak 11.42 g (0,05 mol) dan 2-propanol 38,5 mL (0,5 mol) dimasukkan ke dalam labu alas bulat 250 mL, lalu ditambahkan 1 mL asam sulfat pekat sam-bil dikocok sampai merata. Setelah ditambahkan batu didih, pendingin balik dipasang pada labu, kemudian dipanaskan pada tangas air selama 5 jam. Kelebihan 2-propanol diuapkan melalui des-tilasi sederhana pada suhu SSoC. Cairan yang ada dalam labu dipindahkan ke dalam corong pisah 100 mL yang berisi 25 mL air. Labu destilasi yang sudah digunakan tadi dibilas dengan 2 x 5

148

mL dietil eter, lalu dimasukkan ke dalam corong pisah. Fase dietil eter diambil, fase air diekstraksi dengan 2 x 25 mL dietil etec Fase dietil eter ha-sil ekstraksi dikumpulkan, kemudian dinetralkan dengan larutan natrium bikarbonat 5%. Setelah netral, fase dietil eter diambil, lalu dicuci dengan 25 mL air~ fase dietil eter ditampung dalam labu erlenmeyer, lalu dikeringkan dari air dengan penambahan magnesium sulfat anhidrat. Ha-sil pengeringan disaring, dimasukkan ke dalam labu claisen. Cairan tersebut didestilasi di bawah tekanan atmosfet: Selama destilasi diperoleh titik didih cairan pada tekanan yang sesuai percobaan. Hasil sintesis diperiksa dengan kromatografi la-pis tila-pis menggunakan fase diam silica gel 60 GF 254 dan beberapa macam fase gerak yaitu: etil asetat: asam asetat glasial (9:1); etil asetat: ben-zena (7:3); n-heksana : dietil eter: asam asetat glasial (80: 20: 1); dan benzena: metanol (1:1). Penampak noda digunakan lampu UV 254 nm dan sebagai pembanding noda digunakan senya-wa asal yaitu asam mir·istat. juga diperiksa indeks bias (13) dan bobot jenisnya (14) serta pemerik-saan spektroskopi IR (15) dan H-NMR (16).

2.3.2. Metode kombinasi dengan iradiasi gelombang mikro

Dilakukan dengan komposisi bahan yang

(9)

Sintesis Senyawa Propan-2-il-tetradekanoat melalui Metode Refluks dan Kombinasi dengan lradiasi Gelombang Mikro

sama dengan metode konvensional. Campuran bahan dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer, kemudian labu dimasukkan ke dalam microwave oven. Semula diatur dengan daya 360 watt dan lama waktu iradiasi 8 menit. Pengadukan dilaku-kan setiap 30 detik dan setiap kali pengadudilaku-kan sampel diambil sedikit untuk dilakukan uji ke-sempurnaan reaksi melalui KLT. Untuk mengeta-hui reaksi sudah sempurna, ditandai dengan hi-langnya noda asam miristat pada KLT. Kesernpur-naan reaksi dipantau dengan KLT. Setelah reaksi sempurna, basil dari iradiasi direfluks selama satu jam, selanjutnya dilakukan proses pemisa-han dan pemurnian sampai pada uji hasil sintesis dilakukan sama seperti metode konvensional.

3.

Hasil dan pembahasan

Senyawa propan-2-il-tetradekanoat berhasil disintesis dari bahan awal asam miristat yang di-reaksikan dengan 2-propanol dengan asam sulfat pekat sebagai katalis yang merupakan metode esterifikasi Fischer ( 4,5). Mekanisme reaksi ter-bentuknya senyawa propan-2-il-tetradekanoat adalah melalui serangan Nu- pasangan elektron bebas dari 2-propanol pacta gugus karbonil (C=O) dari asam miristat yang menyebabkan terjadinya proses adisi yang diikuti eliminasi yaitu dari H20 (gambar 2).

Kesempurnaan reaksi serta terbentuknya senyawa propan-2-il-tetrJdekanoat mel<Jiui dud metode sintesis, baik metode refluks konvensional maupun kombinasinya dengan iradiasi gelombang mikro, dikonfirmasi oleh hasiluji KLT dengan beberapa sistem eluen yang hanya menghasilkan satu noda, dat<J elusidasi struktur dengan FTIR dan lH-NMR. serta data-data sifat fisika yang meliputi indeks bias, titik didih, bobot jenis (tabel 1; gam bar 3 dan gam bar 4) yang dapat dibandingkan dengan United States

Pharmacopoeia (13).

Perbedaan diantara penggunaan kedua metode sintesis tersebut terletak pada persentase

Media Pharmaceutica lndonesiana + Vol. 2 No.3 + Juni 2019

hasil dan waktu kese,mpurnaan reaksi. Metode sintesis melalui iradiasi gel om bang mikro dengan daya 360 watt memiliki waktu kesempurnan reaksi selama 8 menit dengan persentase h<Jsil sehesar 85%. Metode sintesis melalui refluks mcmiliki persentasc hasil sebcsar 641JtiJ dan

waktu kesempurnaan reaksi selama 5 jam pada suhu refluksnya. Metode sintesis melalui iradiasi gclombang mikro berjalan lebih cepat dengan perscntase hasil yang lebih besar dikarenakan gclombang mikro bcrcaksi sccara langsung dengan molekul dari seluruh reaktan yang menyebabkan peningkatan suhu karena proses tumbukan yang terjadi antar molekul reaktan. Metode ini tidak menyebabkan peningkatan suhu pacla clinding bcjana, tetapi hanya meningkatkan suhu reaktan yang terdapat pada bejana. Hal ini berkebalikan dengan metode retluks, dimana proses tumbukan reaktan terjadi akibat adanya energi panas yang merambat secara konduksi clan konveksi sehingga proses pcnghantaran energi menjadi kurang efektif dan tidal< merat;:t (gam bar 1 ).

Pacta spektroskopi IR, yang ditunjukkan gam bar 3, tidak ada pita pacta bilangan gelombang di atas 3000 cnl'1 menunjukkan bahwa senyawa

basil sintesis adalah senyawa alitatis, bukan scnyawa aroma tis. Pada spektrum tedihat bahwa gugus -CH:l dan -CH2 memberikan dua pita yang disebabkan perjodohan vibrasi asimetri dan simetri pada bilangan gelombang 2924 em·' dan 2854 cm·1 yang didukung oleh gugus -C-H ulur dan tekuk di bawah 1500 em·'. Gugus

gcm-dimetil ditunjukkan dengan vibrasi tekuk pada daerah 1374 cm·1- 1467 Cin·' (medium). Adanya dua punc<1k yang sama tinggi dan didukung 964 cnr' yang lemah. Gugus -CH, dengan rantai C >7 didapatkan khas pada 722 cnl'' (lcmahJ dan clidukung pacla bilangan gelombang 1250, 1180 cm·1 yang medium. Gugus C=O (karbonil) y<mg

mcnunjukkan adanya ester adalah p<1da bilangan gelombang 1736 cm·1 dengan puncak atau pita

yang tajam dan adanya serapan pacta bilangan gelombang 1110 cm·1 menunjukkan gugus C-0 ester. Tidal< ad<~ pita scrapan yang kuat tbn

(10)

Harry Santosa

asam 1111r1slal

propan-2-it-tetradekanoat

Gam bar Z. Mekanisme reaksi sintesis senyawa propan-2-il-tetradekanoat

Tabell. Data sifat fisika dari senyawa propan-2-il-tetradekanoat No

2 3

4

%T

Parameter pengukuran Teoritis Sintesis metode

kon-vensional (refluks)

Hasil sintesis (%) 64

Titik didih (°C) 140 237-240

(pada 266 Pa) (pada 210 mmHg)

lndeks bias 1.432- 1,436 1.4351

pada suhu 20°C (USP)

Bobotjenis 0,846 - 0,854 0,852

pada suhu 25°C (USP)

110 100 1:' 1:J 14 , j ... 80 ~ 7 8 16

C

=

0 ulur:

21:23 60

C- H ulur

9 40 11 15 I 30 4000

- -

·

---

---~ l 2000 Wavenumbot (cm-1) 3000

Metode kombinasi dengan iradiasi gelombang mikro 85 237-240 (pada 210 mmHg) 1,4353 0,852 I 27 'l '30j 3, 29 32 25 '

C

-

Ou

lu

r

26 1000 400

Gambar 3. Spektrum FTIR senyawa propan-2-il-tetradekanoat pada pellet KBr

(11)

Sintesis Senyawa Propan-2-il-tetradekanoat melalui Metode Refluks dan Kombinasi dengan lradiasi Gelombang Mikro f d c b a eo H3C- (CH:l)lo- CH:l-CH:l- C- 0 - CH- CH3 r\

II

I 0 CH~

..

---~- - - ~.!.".L-- ... r -'~

...

- --- -- - r ' '

·

., t1 ~ • - • . - I . Ill ;:a.:. ~---~---~

'"'

I ::: i Gambar 4. Spektrum 1H-NMR senyawa propan-2-il-tetradekanoat

tajam pada daerah 3300-3000 cm·1

, serta ticlak

dijumpai pita serapan di dacrah 1725- 1700 cm·1

membuktikan gugus asam karboksilat dari asam miristat telah terbentuk gugus ester.

Pada spektrum 1H-NMR senyawa propan-2-il-tetradekanoat dapat dilihat pacta gambar 4 terdapat sinyal pada 8 0,815; 0,881; dan 0,910 ppm yang menunjukkan proton dari CH3-(CH2)10

-dan pacta

8

1,189 dan

8

1.259 ppm berasal dari masing-masing 3 proton dari dimetil geminal -CH(CH3)

2• Pada 8 1,447; 1,477 sampai 1,482

ppm memberikan puncak yang sangat tinggi, menunjukkan adanya 20 proton yang berasal dari gugus CH3-(CH2)

10-CH2-. Proton pada gugus

-(CHJ10-CH2-CH2- ditunjukkan pada

o

1,535

sampai 1,677 ppm (teramati: 81,535; 1,555; 1,606 dan 1,677 ppm). Pada 8 2,175; 2,255 dan 2,338 ppm yang menunjukkan 3 puncak dari proton yang berasal dari gugus -CH1-CH2-C=O dan pada

o

4,930 sampai 5,001 ppm menunjukkan banyak

puncak (multiplet) yang berasal dari gugus -C-O-CH-(CH3)2.

Berdasarkan spektrum 1 H-NMR juga dapat dilihat bahwa sudah tidak ada lagi asam miristat di dalam senyawa hasil sintesis yang dibuktikan

Media Pharmacrtutica lndonesiana. Vol. 2 No.3 • Juni 20 I 9

tidak ada absorpsi pada daerah

o

8,0 dan 9,5 ppm yang merupakan sinyal dari -OH asam karboksilat. Demikian pula sudah tidak dijumpai 2-propanol, karena tidak ada sinyal pacta daerah

8

5,0 ppm yang merupakan sinyal dari gugus -OH

alkohol pada spektra lH-NMR (18).

4. Kesimpulan

Propan-2-il-tetradekanoat dapat disintesis secara konvensional dengan hasil 64%, dan dengan kombinasi melalui ir<Jdiasi gelombang mikro diperoleh hasil 85 %. Dengan waktu yang lebih singkat melalui kombinasi iradiasi gelombang mikro diperoleh persentase basil sintesis lebih tinggi.

Daftar Pustaka

1. Wu MS, Yee DJ, Sullivan ME. Effect of a skin

moisturizer on the water distribution in human

stratum corneum. journal of investigative

dermatology. 1983;81 (5 ):446-8.

2. Rowe RC, Sheskey P). Cook WG, Fenton ME (Eds).

(12)

Handbook of Pharmaceutical Exipients, 7th ed. London, Philadelphia. USA: Pharmaceutical Press and Pharmacist Association; 2012:398-400.

3. O'Neil MJ (Ed). The Merck Index, An Encyclopedia

of Chemicals, Drugs, and Biologicals, 15th ed. The

Royal Society of Chemistry, USA; 2013:5261.

4. Mitsui T ( ed). New Cosmetic Science. second

impression. Amsterdams: Elsevier Science BV;

1998:127.

5. Me Murry ]. Organic Chemistry. 9th ed. USA:

Brook/Cole; 2016.

6. HartH, Crine LE, Hart OJ. KIM/A ORGANIK, Suatu

Kuliah Singkat, Edisi ke-11. alih bahasa Suminar

SA. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2003:17.

7. Fessenden R). Fessenden JS. Organic Chemistry,

5th ed. Pasific Grove, California: Brooks/Cole Publishing Company; 1994:292-3, 642-3.

8. Martin A. Physical Pharmacy, 4thed. Penysylvania,

USA: Lea & Febiger; 1993:295-301.

9. Lidstrom P. Tierney ). Watheyb B, Westmana ).

Microwave assisted organic synthesis-a review.

Tetrahedron. 2001;57:9225-83.

10. Keenan CW. llmu Kimia Untuk Universitas, edisi

ke 6, jilid l.Jakarta: Penerbit Erlangga; 1990:513.

11. Groggins PH. Unit Process in Organic Synthesis,

152

Harry Santosa

5th ed. Tokyo: MfGraw-Hill Kogakusha Ltd.; 1994:701.

12. Hayes BL. Microwave Synthesis Chemistry at the

Speed of Light. USA CEM: Publishing; 2002:15-7.

13. The United Stated Pharmacopeia (USP 37) and The

National Formulary {NF 32), voi. 4. The United

States Pharmacopeia( Convention, Rockville; 2014:6029.

14. Farmakope Indonesia, Edisi kclima. jakarta:

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2014:1553.

15. Williams DH, Fleming I. Metode Spektroskopi

Dalam Kimia Organik, alih bahasa Lolita,

Manurung 1 dan Winny RS, Ed 6.)akarta: Pencrbit Buku Kedokteran EGC; 2014:34-51.78-94.

16. Kosela S. Penentuan Struktur Molekul Dengan

Pendekatan Problem dan Solusi Spektra {HNMR,

CNMR, MASSA dan IR}. Jakarta: Penerbit Dian

Rakyat; 2013:28,183.

17. Watson DG. Ana/isis Formasi, edisi 2, alih bahasa

Syarief WR. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2010:141-9,199-213.

18. Supratman U. Elusidasi Struktur Senyawa Organik

Metode Spektroskopi Untuk Penentuan Struktur

Senyawa Organik. Bandung: Widya Padjadjaran;

2010:88,133-4,15 7-64.

Gambar

Gambar 1.  Perbedaan mekanisme pemanasan konvensional dan pemanasan  dengan gelombang  mikro (12)
Gambar 3.  Spektrum FTIR  senyawa propan-2-il-tetradekanoat pada pellet KBr

Referensi

Dokumen terkait

Algoritma Viola Jones sendiri memiliki 3 kontribusi yaitu: kontribusi pertama adalah suatu representasi citra baru yang disebut dengan citra integral,

Sementara berdasarkan PSAP BA No. 71 Tahun 2010, dijelaskan bahwa suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aser secara permanen dihentikan

Klasifikasi ilmu menjadi beberapa bidang, seperti bidang ilmu agama ( syari’ah ) dan bidang ilmu non-agama ( ghair syari’ah ) yang biasanya juga disebut ilmu umum atau

Pe-nelitian ini penting dilakukan guna pengaruh keberhasilan partisipasi masya-rakat Kota Gorontalo dalam menyuk-seskan program pemerintah khususnya dalam pencapaian

Pada gambar 3 menunjukkan rancangan alur kerja aplikasi pelayanan dan rekam medis CTKI, dimana setiap proses pendaftaran, pembayaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan

&#34;Syarat batal dianggap selalu dicantumkan dalam perse timbal balik, andaikata salah satu pihak tidak tujuan yang kewajibannya.Dalam hal demikian persetujuan tidak

Penelitian ini berfokus pada Analisis Bentuk dan Makna Gaya Bahasa Repetisi pada Lirik Lagu Religi Karya Opick: Kajian Stilistika. Permasalahan yang dikaji dalam masalah