• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Akhir Pkm-kc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Akhir Pkm-kc"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR PKM-KC

PEMANFAATAN WAJAN SEBAGAI ANTENNA VSAT APLIKASI DVB-S DALAM MENINGKATKAN DIVERSIFIKASI INDUSTRI RUMAH

TANGGA DI KABUPATEN BANYUMAS

Oleh :

Agung Lulut Tirto Prabowo D309003 2009

Rasyid Prasetiyo D310052 2010

Sri Maya Sari Nainggolan D310067 2010 Aldi Ferdian Yudhistira D311031 2011

AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA PURWOKERTO

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Wajan sebagai Antena VSAT untuk Aplikasi DVB-S dalam meningkatkan Diversifikasi Industri Tumah Tangga di Kabupaten Banyumas.

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P ( ) PKM-K () PKM-KC ( ) PKM-T ( ) PKM-M

3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian

( ) MIPA () Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora

( ) Pendidikan 4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Agung Lulut Tirto Prabowo

b. NIM : D309003

c. Jurusan : Teknik Telekomunikasi

d. Universitas/Institut/Politeknik : Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto

e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Keramat Raya, Banjarmasin

f. Alamat Email : D309003@yahoo.com

5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 Orang 6. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Wahyu Pamungkas, S.T., M.T.

b. NIDN : 0606037801

c. Alamat Rumah dan No.Telp/HP : Jl. Pembina I No 10, Purwokerto Telp 081327212530

7. Biaya kegiatan total :

a. Dikiti : Rp 5.250.00,00

b. Sumber lain : -

Purwokerto, 15 Juni 2012 Menyetujui,

Ketua Jurusan/Program Studi/ Departemen/ Ketua Pelaksana Kegiatan Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa

(Wahyu Pamungkas, S.T., M.T.) (Agung Lulut Tirto Prabowo)

NIDN. 0606037801 NIM. D309003

Wakil Direktur Dosen Pendamping

(Wahyu Pamungkas, S.T., M.T.) (Wahyu Pamungkas, S.T., M.T.) NIDN. 0606037801 NIDN. 0606037801

(3)

ABSTRAK

Secara umum penggunaan antena parabola yaitu untuk menangkap siaran televisi dari satelit. Pada awalnya siaran melalui antena parabola masih menggunakan sistem analog yang kemudian berubah menjadi format digital setelah menggunakan sistem MPEG2 (Motion Pictures Expert Group Version 2). Salah satu aplikasi untuk siaran televisi digital adalah DVB-S (Digital Video Broadcasting-Satellite), DVB-S merupakan teknologi yang digunakan untuk menampilkan siaran televisi digital dari satelit. Karena jarak antara stasiun bumi dan satelit yang sangat jauh maka dibutuhkan antena yang berdiameter cukup besar untuk dapat menangkap sinyal dari satelit. Dengan alasan mahalnya antena parabola dengan bahan dasar alumunium maka dirancang sebuah antena yang terbuat dari wajan yang dikenal dengan sebutan antena Wajan Bolic. Antena wajanbolic dirancang dengan menggunakan wajan berbahan dasar seng drum berdiameter 120 cm dan menggunakan LNB (Low Noise Block) jenis C-Band yang dipointing pada satelit Palapa D untuk siaran TVOne menggunakan aplikasi DVB-S sebagai digital satellite receiver yang nantinya akan ditampilkan dalam siaran digital pada televisi. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Antena wajanbolic dapat digunakan untuk menangkap sinyal dari satelit dan menampilkan tampilan berupa siaran digital pada media visual, sehingga dapat dijadikan solusi terhadap mahalnya biaya antena parabola saat ini.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan dan menjalankan PKM-KC yang berjudul “Pemanfaatan Wajan Sebagai Antenna VSAT Untuk Aplikasi DVB-S Dalam Meningkatkan Diversifikasi Industri Rumah Tangga di Kabupaten Banyumas” yang dapat diselesaikan dengan baik.

Penyusunan laporan akhir penelitian ini tidak lepas dari bimbingan, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan akhir ini, terutama kepada :

1. Wahyu Pamungkas, S.T., M.T. , selaku dosen pembimbing, atas segala bimbingan dan pengarahan yang diberikan kepada penulis.

2. Dwi Januarita A.K, S.T. , selaku Kasie. Kemahasiswaan yang membantu dalam pembuatan laporan akhir.

3. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional yang telah memberikan kesempatan dan dana untuk melaksanakan program yang telah penulis susun/

4. Seluruh tim pengajar AKATEL yang telah meluangkan waktunya untuk membantu program PKM-KC dan semua pihak yang telah mendukung. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan akhir ini masih banyak terdapat kekurangan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan di masa mendatang. Penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak yang memerlukannya.

Purwokerto, 15 Juni 2012

(5)

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini perkembangan teknologi saat ini tentang media komunikasi, antena parabola dengan segala perlengkapannya menjadi salah satu perangkat hardware yang bisa diklasifikasikan ke dalam barang mewah karena harganya yang cukup mahal, kemunculan antena parabola di dorong dengan kurang puasnya penonton akan siaran yang diterima di dalam negeri baik dari segi mutu siaran maupun kualitas gambar. Hal inilah yang mendorong lahirnya perancangan antenna yang terbuat dari bahan dasar wajan untuk aplikasi DVB-S. Dimana antenna parabola tersebut diganti dengan antenna yang terbuat dari wajan atau sering disebut “Antenna Wajanbolic”.Antenna yang biasanya terbuat dari wajan dengan bahan utamanya aluminium akan dirancang kembali dengan menggunakan wajan berlapiskan besi dari seng drum, dimana seng drum mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Sangat jarang digunakan wajan sebagai bahan dasar pembuatan antenna, khususnya antenna parabola. Dengan begitu masyrakat tidak memandang rendah wajan, yang selama ini hanya digunakan untuk penggorengan namun dapat juga dijadikan sebagai antenna khususnya antenna VSAT (Very Small Aperture Terminal). Tujuan dari pembuatan alat ini untuk meningkatkan diversifikasi produk industri rumah tangga di Kabupaten Banyumas khususnya.Dengan mengetahui bahwa wajan dapat berguna sebagai antenna, maka potensi industri rumah tangga untuk membuat wajan berbahan aluminium menjadi bertambah. Dengan begitu industri alat rumah tangga ini dapat membuat wajan sesuai dengan spesifikasi antenna wajanbolic yang bermacam-macam dari konsumen.

2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah berdasarkan uraian diatas yaitu bagaimana cara merancang serta pemanfaatan antenna VSAT untuk aplikasi DVB-S bagi masyarakat dengan menggunakan wajan sebagai perangkat utamanya.

3. Tujuan Program

Adapun tujuan dari pembuatan wajanbolic ini, yaitu :

a. Dapat menghasilkan antenna VSAT yang lebih baik dibandingkan dengan antenna parabola yang sudah ada, baik dari segi kualitas maupun harga.

b. Dapat lebih mengoptimalkan fungsi dari wajan, sehingga mampu mengispirasi masyarakat bahwa kegunaan dari wajan itu sendiri bukan hanya untuk menggoreng, tetapi juga dapat digunakan untuk antenna WIFI dan antenna VSAT.

c. Sebagai solusi terhadap mahalnya antenna parabola saat ini, Karena diharapkan mampu memberikan alternative kepada masyarakat untuk bisa menggunakan antenna wajanbolic sebagai parabola dalam harga yang jauh lebih murah dan efisien.

(6)

4. Luaran yang Diharapkan

Sebuah prototype antenna yang terbuat dari wajan yang dapat digunakan sebagai antena parabola (VSAT) dalam menangkap siaran DVB-S.

5. Kegunaan Program

Ada beberapa kegunaan yang bisa diperoleh dengan adanya program ini, antara lain :

1) Dapat menjadikan wajan sebagai antenna penangkap siaran DVB-S. 2) Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang membuat industri

wajan di Kabupaten Banyumas.

3) Dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi para perancang elektronika untuk mengembangkan antenna wajanbolic.

4) Dapat mengganti fungsi dari antenna parabola dengan harga yang lebih murah.

II. TINJAUAN PUSTAKA WAJAN

Pengetahuan tentang material teknik telah berkembang pesat dalam beberapa tahun belakangan ini. Hal ini ikut berperan dalam kemajuan teknologi bagi peradaban manusia sekarang ini termasuk teknologi di bidang pangan. Pengaplikasian bahan-bahan pangan yang sering digunakan oleh ibu-ibu rumah tangga khusunya wajan tidak disadari dapat dijadikan sebuah perangkat yang dapat mendukung kemajuan teknologi pada saat ini. Salah satu dari hasil pengembangan teknologi ini adalah material yang digunakan pada wajan umumnya. Wajan adalah alat memasak terbuat dari besi atau logam lain yang diletakkan di atas kompor atau tungku dan digunakan untuk wadah makanan yang akan diolah, dimana bahan utama wajan terbuat dari bahan aluminium. Aluminium tersebut umumnya dilapisi dengan Teflon/ besi seng drum untuk suatu tujuan tertentu. Karateristik dari wajan, merupakan benda dimana berdasarkan sifat menghantarkan panas (konduktor panas). DVB-S (Digital Video Broadcasting - Satellite)

DVB-S adalah singkatan dari Digital Video Broadcasting Satellite, DVB-S merupakan perangkat tambahan yang menggunakan demodulasi standard untuk menampilkan siaran TV digital, aplikasi ini merupakan alat media penerima siaran satelit atau Digital Satellite Receiver yang merupakan media inputan siaran TV digital dari satelit yang berupa sinyal downlink yang diterima oleh antena parabola dan kemudian ditampilkan berupa siaran digital oleh media visual.

ANTENA

Antena adalah perangkat yang berfungsi untuk mengubah gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara atau sebaliknya dari media udara ke kabel. Karena antena merupakan perantara dari media kabel ke udara atau sebaliknya maka antena harus mempunyai sifat yang tepat (match) dari media pencatunya. Antenna parabola berbentuk seperti piringan. Fungsi antena parabola yang umum diketahui oleh masyarakat di Indonesia adalah sebagai alat untuk menerima siaran televisi satelit. Antena wajanbolic untuk aplikasi DVB-S terdiri dari 3 bagian utama yaitu: Reflector berbentuk parabola yang

(7)

menggunakan wajan, Tabung sensitif antenna (LNB C-Band) dan Kabel coaxial. Adapun gambar rancangan antena sebagai berikut ;

Gambar 1. Konfigurasi Antenna Parabola Untuk VSAT Keterangan :

Dw : Diameter wajan. dw : Kedalaman wajan. Fw : Focus wajan.

III. METODE PENDEKATAN 1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah experiment, yaitu merancang antena wajan bolic untuk menampilkan siaran TV digital menggunakan receiver DVB-S 2.

2. Pengumpulan Data a) Studi Literatur

Metode ini dilakukan dengan cara mengambil dan mencari literatur yang berhubungan dengan materi tentang Komunikasi Satelit, Teori Antena Propagasi dan Fisika dasar.

b) Desain dan Implementasi

Metode ini merupakan perancangan komponen-komponen dalam pembuatan prototype antena wajanbolic serta penerapannya pada sistem DVB-S.

IV. PELAKSANAAN PROGRAM 1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Program dilaksanakan sejak keluarnya pengumuman hasil proposal. Program dilaksanakan di Kampus Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto.

2. Tahapan Pelaksanaan

Adapun tahap pelaksanaan program yang dilakukan dimulai dari Perancangan Antena, Pointing Antena, dan Pengujian Hardware.

3. Instrumen Pelaksanaan

Instrumen yang digunakan untuk melaksanakan Program Kreativitas Mahasiswa bidang karya cipta ini adalah sebagai berikut :

a) Seperangkat Televisi.

(8)

c) Sattelite Meter (SM) merek Tri Max 2200.

d) Wajan berbahan dasar seng drum berdiameter 1,2 meter. e) LNB (Low Noise Block) jenis C-Band.

f) Cable coaxial 75 ohm, ± 20 meter

g) Tabung besi berdiameter 2,5 inci, panjang ± 1,5 meter. h) Aluminium Foil.

i) Perkakas (Tool Box).

4. Rancangan dan Realisasi Biaya

Rancangan biaya pelaksanaan program PKM-KC dan realisasi biaya pelaksanaan dapat dilihat pada lampiran.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari pelaksanaan program PKM-KC dapat dilihat dari ketercapaian target luaran melalui pengukuran beberapa parameter pada akhir program. Ketercapaian target luaran dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Ketercapaian target luaran

No Program Kerja Target Keberhasilan

1 Perancangan Prototype Antena wajanbolic

Antena terinstalasi di lingkungan AKATEL

95 % 2 Pointing Antena pada

satelit PALAPA D

Receiver dapat menangkap sinyal satelit PALAPA D

85% 3 Nilai C/N melebihi batas

minimal (5 dB) Menghasilkan nilai C/N >5 dB 100% 4 Solusi pengganti mahalnya antena VSAT

Menampilkan tampilan pada media visual berupa siaran digital dengan harga lebih efisien

98%

Total ketercapaian 94,5 %

Dalam pengujian antena wajan bolic sebagai pendukung aplikasi DVB-S, digunakan receiver dengan pembanding menggunakan satellite meter, pengujian ini dilakukan di AKATEL SANDHY PUTRA PURWOKERTO pada hari Senin tanggal 11-06-2012, pukul 11.00 WIB.

1. Langkah pertama melakukan konfigurasi pada satellite meter untuk mendapatkan siaran. Berikut adalah konfigurasi pada Satellite meter : Pada saat akan melakukan konfigurasi satellite meter, terlebih dahulu menghubungkan receiver dengan antena wajanbolic menggunakan kabel coaxial seperti gambar di bawah ini :

(9)

(a) (b)

Gambar 1. (a) Pemasangan kabel coaxial dari wajan bolic, (b) Pemasangan kabel coaxial pada Satellite meter

a. Berikut adalah proses pemilihan satellite pada satellite meter dan tampilan pada satellite finding.

(a) (b)

Gambar 2. (a) Memilih satellite finding, (b) Tampilan satellite finding Menu satellite finding digunakan untuk menampilkan konfigurasi yang meliputi pengaturan mengenai satelit yang dituju, frekuensi siaran yang dicari, dan jenis polarisasi yang digunakan. Hasil siaran yang didapatkan, diambil sample yaitu TV ONE. Untuk nilai C/N yang didapat yaitu sebesar 6.1 dBi

(10)

b. Salah satu hasil siaran yang didapatkan pada proses pointing adalah TV ONE. TV ONE mempunyai strength sebesar 67% dengan quality 37%. Satelit yang menyiarkan siaran TV ONE adalah palapa D. Siaran TV ONE terdapat pada frekuensi 3787 dengan symbol rate 5632. 2. Setelah melakukan percobaan pada Satellite meter, langkah selanjutnya

adalah melakukan pengetesan penayangan siaran pada Televisi sebagai media visual umum di mata masyarakat. Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan pengetesan siaran ;

a. Menghubungkan Receiver DVB-S dengan antena wajanbolic dengan menggunakan kabel coaxial.

Gambar 4. Kabel coaxial terpasang pada receiver

b. Memasang kabel RCA (Round Current Audio) untuk menghubungkan Receiver dan Televisi. {Jika TV yang digunakan support HD, maka bisa menggunakan kabel HDMI (High-Definition Multimedia Interface) pada port yang tersedia}.

(a) (b) Gambar 5. (a) kabel RCA terpasang pada receiver.

(b) kabel RCA terpasang pada TV

c. Melakukan konfigurasi pada Receiver. Satelit yang digunakan adalah PALAPA D, dan siaran yang akan ditampilkan adalah TV ONE.

(a) (b)

Gambar 6. (a) Konfigurasi satelit pada receiver DVB-S. (b) Melakukan proses pencarian siaran pada satelit.

(11)

3. Tampilan siaran televisi setelah proses pencarian.

Gambar 7. Hasil tampilan siaran TV ONE

Dalam pembuatan wajanbolic, efisiensi biaya yang dihasilkan adalah sebagai berikut ;

Tabel 3. Efisiensi biaya dengan menggunakan antena wajanbolic Jenis Antena Parabola Harga dari hasil survey Antena wajanbolic 3.9 feet ± Rp 570,000.00

Parabola Mesh (C-Band) 8 feet ± Rp 770,000.00 Parabola Mesh (C-Band) 10 feet ± Rp 875,000.00

*Harga komponen secara detail dapat dilihat pada lampiran Secara umum keberhasilan program ini sebesar 94,5 %. Nilai tersebut diperoleh dari hasil ketercapaian target luaran yang telah ditentukan. Beberapa program belum mencapai target yang optimal, hal tersebut dikarenakan beberapa faktor, antara lain dalam proses pointing, untuk kegiatan pointing hanya dapat dilakukan ketika cuaca cerah saja, sehingga hanya dapat terlaksana beberapa kali.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Untuk dapat menangkap sinyal downlink dari satelit secara maksimal, penempatan antena wajan bolic ditempatkan pada tempat yang terbuka. 2. Untuk nilai C/N yang didapat melebihi batas minimal (5dB) yaitu sebesar

6.1 dB.

3. Hasil persentase yang didapat dalam penggunaan perangkat receiver dan Satellite meter adalah; strength=67% dan quality=37%.

4. Satelit yang menyiarkan siaran TV ONE adalah palapa D. Siaran TV ONE terdapat pada frekuensi 3787 dengan symbol rate 5632.

5. Penggunaan wajanbolic sebagai pendukung aplikasi DVB-S menjadi solusi murah untuk dapat menikmati layanan broadcasting dari satelit. B. Saran

Perancangan antena wajan bolic bisa dikembangkan untuk penggunaan motor penggerak pada reflector-nya sehingga pencarian siaran satelit

(12)

akan terasa lebih mudah dan pemakaian LNBF jenis Ku-Band atau gabungan C-Band dan Ku-Band untuk frekuensi band-nya.

VII. DAFTAR PUSTAKA

1. Pratama, G. A. (2010). LAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN DAN IMPLEMENTASI WAJAN BOLIC UNTUK APLIKASI DVB-S (Digital Video Broadcast-Satellite).

2. Anon. (1993, September). Wikipedia. Dipetik Oktober Sabtu, 2011, dari http://id.wikipedia.org/wiki/Aluminium

3. Pratama, G. A. (2010). Design and Implementation Pan Bolic for DVB-S application

4. Dish, H. o. (2011, Agustus Jum'at). Antena Parabola. Dipetik Oktober Sabtu, 2011, dari Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Antena_parabola 5. Hikmaturokhman, Alfin. 2009. Pengantar sistem komunikasi satelit.

Akatel SandhyPutra. Purwokerto.

6. Clark,Arthur C. 1945. Extra Terrestrial Relay. Inggris.

7. Pamungkas, Wahyu. 2007. Diktat Kuliah Komunikasi Satelit. Akatel Sandhy Putra Purwokerto. Purwokerto.

(13)

LAMPIRAN

A. PERBANDINGAN HARGA ANTENA WAJANBOLIC DENGAN ANTENA PARABOLA DI PASARAN ;

No Komponen Harga

1 Paragon 8 feet Rp495,000.00

LNB Yuri C-Band Rp90,000.00

Receiver Venus Rp110,000.00

Pipa/Tiang Rp55,000.00

Kabel Coaxial 20 m 75 Ohm Rp20,000.00

Total Rp770,000.00 2 Paragon 10 feet Rp600,000.00 LNB Yuri C-Band Rp90,000.00 Receiver Venus Rp110,000.00 Pipa/Tiang Rp55,000.00

Kabel Coaxial 20 m 75 Ohm Rp20,000.00

Total Rp875,000.00

3 Wajan bolic 3.9 feet Rp300,000.00

LNB Yuri C-Band Rp90,000.00

Receiver Venus Rp110,000.00

Pipa/Tiang Rp55,000.00

Kabel Coaxial 20 m 75 Ohm Rp20,000.00

Total Rp575,000.00

B. LIST SIARAN SATELIT PALAPA D UNTUK FREKUENSI C-BAND

Nama Freq Pol Symbol rate

TV ONE 3787 H 5632 TVRI NASIONAL 3765 H 5555 RCTI 3774 H 6520 KBS World Indonesia 3836 V 2097 Feeds 3918 H 3500 BALI TV 3926 H 4208 SCTV 3745 H 6250 ANTV 4055 V 5632 INDOSIAR 4074 V 6510 Al-manar TV 4080 H 6500 Metro TV 4080 H 28125 Global TV 4080 H 28125 NHK WORLD TV 4080 H 28125 TV Space Toon 4080 H 28125 TPI 4084 V 6700

(14)

C. LAPORAN KEUANGAN

1) Rancangan Anggaran Biaya (RAB)

No PENGELUARAN HARGA

1 Bahan Habis pakai

a. Kertas A4 1 rim Rp.

30.000,-b. Materai 1 buah Rp.

8.000,-c. Foto copy dan jilid laporan Rp.

50.000,-Jumlah Rp .

88.000,-2 Komponen perangkat

a. Wajan diameter 1,2 m, 2 buah @ 350 rb Rp. 700.000,-

b. LNB C-Band 2 buah, @ 75 ribu Rp. 150.000,-

c. Tabung Besi 2,5 “, 4Kg, 150 cm, 2 buah @ 50 rb Rp. 100.000,-

d. Coaxial 75 ohm, ± 10 m, 2 buah @ 30 rb Rp. 60.000,-

e. Aluminium Foil Rp. 50.000,-

f. Las dudukan reflector (mounting), 2 buah @ 125 rb Rp. 250.000,-

g. Cat besi Rp. 100.000,- h. Semen 1 sack Rp. 100.000,- Jumlah Rp. 1.510.000,- 3. Peralatan Penunjang PKM a. Gergaji besi Rp .60.000,- b. Cutter Rp. 8.000,- c. Bor listrik Rp. 300.000,- d. Kunci inggris Rp. 160.000,- e. Pengaduk semen Rp. 15.000,- f. Ember Rp. 8.000,- g. Kuas Rp. 7.000,- h. Tang Rp. 14.000,- Jumlah Rp. 572.000,-4. Perjalanan

a. Transport untuk 5 Peserta @100.000 x 5 kali Rp. 2.500.000,-

Jumlah Rp. 2.500.000.-5. Biaya lain-lain a. ATK Rp. 200.000,- Jumlah Rp. 200.000,- Jumlah Total Rp. 4.870.000,-2) Pemasukan No Sumber Jumlah 1 DIKTI Rp. 5.250.000,00 Total Rp. 5.250.000,00

(15)

3) Pengeluaran

No Tanggal Pengeluaran

1 19/03/2012

Receiver Matrik Prolink Rp575.000,00 LNBF YURI C-BAND Rp90.000,00 LNB Hansen Sing Rp40.000,00 Kabel Coaxial 20m Rp40.000,00

Konektor T Rp10.000,00

2 03/04/2012 2 Buah Wajan Besi Rp600.000,00 Ongkos transport Rp10.000,00

3 30/03/2012

Penyangga LNB Rp20.000,00

Baut dan Mur Rp10.000,00

Mounting dan Tiang Rp300.000,00 Ongkos transport Rp10.000,00 4 02/04/2012 10 kg Semen Rp15.000,00 Cat Avian Rp42.000,00 Tiner 1 botol Rp8.000,00 Kuas Rp7.000,00

5 03/04/2012 Alumunium foil reff 8x3 Rp13.000,00 6 10/04/2012 4 buah Lem fox Rp24.000,00 7 18/04/2012 Batere Alkaline Rp11.700,00 Kertas F4 70 gram (1 rim) Rp29.500,00

8 25/04/2012 Kompas Rp245.900,00

ATK Rp78.000,00

9 03/05/2012 Print Materi PKM-KC Rp12.900,00 10 04/05/2012 Buku (logbook) Rp16.000,00 11 08/05/2012 Kertas A4 70 gram (1 rim) Rp25.800,00

12 10/05/2012 Foto copy Rp6.500,00

13 11/05/2012 Foto copy Rp7.600,00

14 21/05/2012 Prolink wireless presenter Rp285.000,00 15 06/06/2012 USB HUB 4 port Rp35.000,00 16 07/06/2012 17 buah mur+baut Rp6.800,00 17 09/06/2012 Transportasi Rp12.000,00 Receiver Venus Rp220.000,00 Tutup LNB Rp5.000,00 Kabel Coaxial 15 m Rp15.000,00 18 11/06/2012 Toolkit Rp392.350,00 19 14/06/2012 Transportasi Rp10.000,00 ATK Rp652.000,00 Cat avian 1 kg Rp41.000,00

(16)

Isi ulang pulsa Rp21.000,00 Power bank bazel

9000mAh Rp395.000,00

Isi ulang pulsa Rp11.000,00 Printer Canon 1P 2770 Rp425.000,00

Parkir Rp1.000,00

20 16/06/2012

Sewa mobil + Supir +

Bensin Rp400.000,00

Konsumsi + Akomodasi Rp74.950,00

TOTAL PEMAKAIAN DANA Rp5.250.000,00

Gambar

Gambar 1.  Konfigurasi Antenna Parabola Untuk VSAT  Keterangan :
Tabel 1. Ketercapaian target luaran
Gambar 2. (a) Memilih satellite finding, (b) Tampilan satellite finding  Menu  satellite  finding  digunakan  untuk  menampilkan  konfigurasi  yang  meliputi  pengaturan  mengenai  satelit  yang  dituju,  frekuensi  siaran  yang  dicari,  dan  jenis  polar
Gambar 4. Kabel coaxial terpasang pada receiver
+2

Referensi

Dokumen terkait

Siswa dapat menyelesaikan dengan rapih dan bersih pembuatan simbol komponen elektronika dalam gambar teknik sesuai standar yang berlaku dengan menggunakan

Suprihadi (2002) dalam analisisnya yang berjudul dampak kebijakan pemerintah terhadap keragaan pasar kerja dan migrasi pada periode krisis dan sebelum krisis ekonomi di

4. Semua surat ke luar yang akan dikirim harus dimasukan dalam amplop. Pada kiri atas amplop dicantumkan Kopstuk yang diatasnya diberi Lambang Tribrata dan di bawah

Buat kode program pada tombol input pelanggan yang berfungsi untuk memunculkan komponen Panel yang didalamnya terdapat tabel pelanggan atau data member yang sebelumnya sudah

“Pengembangan Materi Ajar dan Evaluasi pada Keterampilan Menulis dan Berbicara di Sekolah Dasar” Sumber: Proceeding International Seminar 2016, Gender Perspective of

bahwa dengan berlakunya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900-4700 Tahun 2020 tentang Tata Cara Persetujuan Menteri Dalam Negeri terhadap Tambahan Penghasilan

Dari hasil komputasi numerik, dapat disimpulakan bahwa dengan menggunakan metode baru dapat menaksir nilai estimasi dari integral besar yang fungsinya eksponensial dengan

Meskipun demikian dalam penelitian diatas belum ada yang meneliti secara terintegrasi mengenai sisi persediaan, kebutuhan, produktivitas, neraca tenaga kerja dan basis