• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN STAKEHOLDER LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI MASA PANDEMI COVID-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANAJEMEN STAKEHOLDER LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI MASA PANDEMI COVID-19"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal I’tibar: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 27 Vol. 4 No. 02 Juli-Desember 2020

MANAJEMEN STAKEHOLDER LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK

USIA DINI DI MASA PANDEMI COVID-19

Musyafa Ali1*), Cesilia Prawening2) 1

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Email: 1musyafaali176@gmail.com, 2, cesiliaprawening@gmail.com

Abstract

Stakeholder becomes one of the important aspects in education. In this time of pandemic all the order of life has changed, as has education. The pandemic has also changed the order and management of education. Where in this pandemic, education actors must change patterns and organize or re-manage the educational process. Communication and coordination during this pandemic is one of the keys to success in carrying out education. Communication and coordination must be done by teachers to manage every one involved in the educational process, one of which is the stakeholder of the institution itself. This research aims to describe how educational institutions, especially PAUD institutions, management stakeholders during the covid-19 pandemic. This type of research is field research using a qualitative descriptive approach. Researchers are trying to examine phenomena that occur in the field and researchers are trying to describe them in narrative form. As for collecting data researchers use three techniques, namely observation, interview and documentation. The results of this study show that the management of stakeholder conducted by PAUD Wadas Kelir targets on three aspects, namely foundation as protector, committee (parents, religious leaders, and local community) and guardians. The management of stakeholders carried out by PAUD is by engaging stakeholders in the process of educational activities, coordinating and communication online and reporting each process of learning activities and mngajar with the parties involved.

(2)

Jurnal I’tibar: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 28 Vol. 4 No. 02 Juli-Desember 2020

Abstrak

Stakeholder menjadi salah satu aspek penting dalam pendidikan. Di masa pandemi ini segala tatanan kehidupan telah berubah, begitupun pendidikan. Pandemi yang terjadipun telah merubah tatanan dan manajemen pendidikan. Dimana di masa pandemi ini pelaku pendidikan harus merubah pola-pola dan menata atau memenajemen ulang proses pendidikan. Komunikasi dan koordinasi di masa pandemi ini menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menjalankan pendidikan. Komunikasi dan koordinasi harus dilakukan oleh guru untuk memanage setiap yang terlibat dalam proses pendidikan, salah satunya adalah stakeholder lembaga pendidikan itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana lembaga pendidikan khususnya lembaga PAUD memanajemen stakeholder dimasa pandemi covid-19. Jenis penelitian adalah penelitian lapangan atau field research dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Peneliti berusaha meneliti fenomena yang terjadi di lapangan dan dpeneliti mencoba untuk menggambarkannya dalam bentuk narasi. Adapun dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan tiga teknik, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa manajemen stakeholder yang dilakukan oleh PAUD Wadas Kelir menyasar pada tiga aspek, yakni yayasan sebagai pelindung, komite (orang tua, tokoh agama, dan masyarakat sekitar) dan wali murid. Adapun manajemen stakeholder yang dilakukan oleh PAUD yakni dengan cara melibatkan stakeholder dalam proses kegiatan pendidikan, melakukan koordinasi dan komunikasi secara online dan melaporkan setiap proses kegiatan belajar dan mngajar dengan pihak yang terlibat.

(3)

Jurnal I’tibar: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 29 Vol. 4 No. 02 Juli-Desember 2020

PENDAHULUAN

Sejak kemunculannya di awal tahun 2020 Corana Virus atau Covid-19 telah menggemparkan dunia. Virus yang muncul di Wuhan, China dikabarkan pada tanggal 08 Januari 2020, dan kemudian WHO mengumumkan nya pada tanggal 11 maret sebagai virus yang berbahaya.1 Hingga saat ini vaksin untuk virus ini belum dapat ditemukan. Kemunculannya telah merubah tatanan kehidupan manuisa, segala cara dan upaya dalam rangka menghentikan penyebaran virus ini telah dilakukan, mula dari melakukan social distancing, menerapkan pola perilaku hidup bersih dan sehat, memakai masker saat bepergian, mencuci tangan, menjaga kontak fisik, hingga melakukan segala kegiatan dari rumah.2 Selain merubah tatanan kehidupan manusia, pandemi ini juga menyerang segela bidang kehidupan masyarakat, mulai dari kesehatan, ekonomi, pendidikan, kebudayaan, keagamaan dan lain sebagainya. Melihat hal ini pemerintahpun mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru, mulai dari bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan lain sebagainya.3

Hingga saat ini Indonesia masih menduduki peringkat ke-1o besar di Asia. Hal ini membuat pemerintah harus mengambil tidakan tegas diberbgai bidang. Seperti yang sudah dijalani beberapa bulan terakhir yakni work form home bagi bidang ekonomi, belajar dari rumah di bidang pendidikan, penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat dibidang kesehatan dan lain sebagainya.4 Meskipun masih banyak menimbulkan berbagai problematika, dan dirasa kurang efektif, namun hal itu memang harus dilakukan untuk menekan angka penyebaran virus corona. Dampak dari virus Covid-19 di dunia pendidikan Indonesia sangat dirasakan oleh semua jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah hingga pendidikan tinggi.

Tokoh atau pelaku utama dalam pendidikan bukan hanya guru, melainkan semua pihak yang terlibat di dalamnya, mulai dari orang tua, manajemen sekolah (yayasan) siswa, dan

1 Yuzhen Zhang et al., “The Impact of Social Distancing and Epicenter Lockdown on the COVID-19 Epidemic in Mainland China: A Data-Driven SEIQR Model Study,” MedRxiv 2019, no. December 2019 (2020): 2020.03.04.20031187.

2 Timothy C. Reluga, “Game Theory of Social Distancing in Response to an Epidemic,” PLoS Computational Biology 6, no. 5 (2010): 1–9, https://doi.org/10.1371/journal.pcbi.1000793.

3 Fernando M. Reimers and Andreas Schleicher, “A Framework to Guide an Education Response to the COVID - 19 Pandemic of 2020,” Oecd, 2020, 1–40.

4

Cipta Pramana and Universitas Negeri Semarang, “Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) Dimasa Pandemi Covid-19 Riwayat Artikel : Address : Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang,” no. August (2020), https://doi.org/10.35473/ijec.v2i2.557.

(4)

Jurnal I’tibar: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 30 Vol. 4 No. 02 Juli-Desember 2020

masyarakat secara umum. Sistem komunikasi baik diantara semua aspek tersebut menjadi sangat penting, melihat kondisi saat ini yang memang tidak memungkinkan untuk dapat bertemu dan berkordinasi secara langsung dan efektif. komunikasi saat ini menjadi salah satu hal paling penting dalam rangka mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri. Guru atau tenaga pendidik sebagai tokoh atau pelaku yang bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan anak harus mampu menjadi komunikator bagi seluruh stakeholder dalam pendidikan. Hal tersebut agar tidak menyebabkan kesenjangan bagi seluruh aspek pelaku pendidikan.

Namun saat kita lihat kondisi dan situasi saat ini, khususnya di masa pandemi masih banyak lembaga pendidikan, orang tua murid, siswa dan masyarakat yang belum mampu mengoptimalkan peran komunikasi dalam proses pelaksanan secara maksimal. Hal ini banyak menimbulkan kesenjangan antara pelaku-pelaku pendidikan, sebagai contoh antara guru dan murid, guru dengan orang tua, guru dengan lembaga atau yayasan yang terkait dan lain sebagainya. Bahkan sering kita jumpai pula, semenjak adanya covid ini hubungan antara atasan yayasan, sekolah, orang tua, dan murid kurang terorganisir, karena tidak pernah ada pertemuan atau rapat, dan minimnya komunikasi. Hal ini menyebabkan tujuan dari pendidikan sebuah lembaga pendidikan belum dapat terpenuhi.

Solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi permasalahn tersebut yakni dengan mengoptimalkan pengelolaan dan manajemen komunikasi yang tertib. Guru dapat melaporkan setiap apa yang terjadi selama proses pendidikan, baik itu hambatan atau perkembangan, proses pendidikan, sarana dan prasarana ataupun manajemen pada pihak-pihak yang terkait, seperti orang tua, ataupun lembaga yang menaunginya. Sehingga pihak-pihak yang terlibat dapat mengetahui informasi yang terjadi.5 Dengan seperti itu stakeholder atau pihak-pihak yang terlibat akan merasa terlibat dan bertanggung jawab atas berjalannya proses pendidikan.6 Keterlibatan stakeholder ini dapat menjadi salah suatu proses kolaborasi untuk mensukseskan dan mencapai tujuan pendidikan di masa pandemic covid-19.7

5 Triana Rahmawati, Irwan Noor, and Ike Wanusmawatie, “Negara Masyarakat ( Pemerintah ) Sektor Swasta ( Masyarakat ),” Jurnal Administrasi Publik 2, no. 4 (2014): 641–47.

6

Raden Arief Setyawan et al., “Pengembangan Sistem Komunikasi Antar Stakeholder Sekolah Menggunakan Sistem ComGate” 11, no. 02 (2017): 77–81.

7 M.T Rizka Ciptaningsih, Drs. Herbasuki Nurcahyanto, “Kolaborasi Stakeholders Dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus Di Desa Wonoyoso, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang),” Journal of Public Policy and Management Review 8, no. 1 (2019): 1–15, http://www.ghbook.ir/index.php?name= مه هیمود تلااقم هعومجم

دوا ی ش ی رسارس ی ولت هواسر ی ز ی رلاوکس و نو ی مس &option=com_dbook

(5)

Jurnal I’tibar: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 31 Vol. 4 No. 02 Juli-Desember 2020

Proses penyampaian komunkasi dan perlibatan stakeholder ini merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menciptakan keadaan dimana dua pihak atau lebih saling berkontribusi dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan, adapun yang menjadi stakeholder dalam dunia penididikan seperti yang telah dijelaskan diatas yakni, guru, siswa, otang tua, dan lembaga yang terkait dengan sekolah (yayasan) dan instansi yang terkait.8 Pelibatan stakeholder dalam pendidikan dapat lakukan melalui beberapa aspek diantaranya pembiayaan, sarana prasarana , tujuan pendidikan, dan manajemen pendidikan.9 Keterlibatan stakeholder dalam setiap kegiatan pendidikan menjadi salah satu aspek penting yang harus di manajemen oleh guru sebagai pelaksana utama dalam proses pendidikan agar tujuan dari pendidikan dapat tercapai.10

Interaksi dan komunikasi antar stakeholder akan ,menciptakan sinergitas yang akan saling menopang seluruh proses kegiatan pendidikan, menjelaskan sinergi sebagai perpaduan antar berbagai unsur yang akan menghasilkan sesuatu yang lebih besar.11 Agar tujuan dan hasil pendidikan dapat terpenuhi maka guru harus mampu mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan dengan berbagai naspek yang terlibat didalamnya. Seperti yang dinyatakan oleh Hasan bahwasanya komunikasi adalah hubungan timbal balik antara pemberi dan penerima informasi itu sendiri. Komunikasi yang dapat dilakukan oleh guru dimasa pandemi ini yakni dengan cara melaporkan dan menginfokan segala aspek yang terjadi dalam proses pendidikan pada stakeholder.12 Sebagai contoh guru dapat melaporkan hasil belajar anak pada orang tua, guru dapat melaporkan masalah pembiayaan pada yayasan, guru dapat menginformasikan kegiatan di sekolah pada masyarakat dan lain sebaginya.

Komunikasi dengan aspek stakeholder ini menjadi hal yang sangat penting dan harus di

&task=readonline&book_id=13629&page=108&chkhashk=03C706812F&Itemid=218&lang=fa&tmpl=comp onent.

8 Salman, Manajemen Perencanaan Berbasis Komunitas Dan Mekanisme Kolaborasi Serta Peran Fasilitator (Makassar: Sulawesi Capacity Development Project KerjasamaKemendagri dan JICA, 2012).

9 R Wrihatnolo, “Manajemen Pemberdayaan Sebuah Pengantar Dan Panduan Untuk Pemberdayaan” (Universitas Hasanuddin, 2007).

10 Rizka Ciptaningsih, Drs. Herbasuki Nurcahyanto, “Kolaborasi Stakeholders Dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus Di Desa Wonoyoso, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang).”

11

Sri dan S.R. Topo Susilo Najiyati, “Sinergitas Instansi Pemerintah Dalam Pembangunan Kota Terpadu Mandiri (The Synergy of Goverment Institutions in The Transmigration Urban Development).,” Ketransmigrasian

Vol. 28 No (2011): 113–24,

https://www.academia.edu/2329282/SINERGITAS_INSTANSI_PEMERINTAH_DALAM_PEMBANGUNAN_KO TA_TERPADU_MANDIRI.

(6)

Jurnal I’tibar: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 32 Vol. 4 No. 02 Juli-Desember 2020

manajeman oleh guru, agar proses pendidikan dapat berjalan, meskipun di masa pandemi. Secara umum manajemen dapat diartikan sebagai proses kegiatan, menghimpun, mengelola dan mengorganisasi.13 Sedangkan stakeholder sendiri adalah kelompok atau individu yang terlibat dalam sebuah organisasi, dalam hal ini sekolah.14 Dari dua pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen stakeholder adalah kegiatan mengorganisasi, mengelola dan menghimpun pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan pendidikan.

Pandemi covid-19 menjadi permasalahan tersendiri bagi semua jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait “Manajemen Stakeholder Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini di Masa Covid-19” dan peneliti mengambil sampel di lemabaga PAUD Wadas Kelir Purwokerto. Jenis penelitian ini adalah field research dengan menggunakan pendekatan deskriptif kulaitatif.15 Penelitian ini bertujuan untuk memahami fenomenologi sosial dari perspektif peneliti. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yakni meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi.16 Tujuan dari penelitian ini yakni menganalisis bagaimana kegiatan manajemen stakeholder yang dilakukan oleh PAUD Wadas Kelir selama masa pandemi covid-19. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi, inovasi dan terobosan baru bagi lembaga-lembaga PAUD lain dalam memanajemen stakeholder dimasa pandemi covid-19.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian bahwa di masa pandemi, melakukan manajemen terhadap stakeholder dalam satuan pendidikan anak usia dini perlu untuk diperhatikan, direncanakan, dan dipraktikan dengan baik dan istiqomah. Hal ini menjadi bagian yang peting dalam penyelengagaraan sekolah karena membawa dampak baik dalam keberlangsungan kegiatan sekolah berjalan dengan baik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen dari stakeholder PAUD Wadas Kelir disusun sesuai dengan visi dan misi lembaga yakni islami, cerdas, dan kreatif. Dalam melakukan

13

Yafaruddin & Nurmawati, Pengelolaan Pendidikan Mengembangkan Keterampilan Manajemen Pendidikan Menuju Sekolah Efektif (Medan: Perdana Publishing, 2011).

14 Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis Sebuah Model Pelibatan Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2004).

15

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2013). Hlm 3 16 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004).

(7)

Jurnal I’tibar: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 33 Vol. 4 No. 02 Juli-Desember 2020

manajemen stakeholder prioritas di masa pandemic, PAUD Wadas Kelir tetap melakukan komunikasi dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen meliputi; perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pembinaan. Dari kegiatan observasi dan wawancara yang telah dilakakuan, telah dipetakan beberapa stakeholder di PAUD Wadas Kelir diantaranya yayasan sekolah, komite sekolah, wali murid.

a. Manajemen Stakeholder Yayasan Sekolah

Dari pihak yayasan sekolah, PAUD Wadas Kelir turut serta mengajak dalam berkontribusi dalam mensosialisasikan keunggulan dalam pembelajaran berbasis literasi di masa pandemi di lingkungan sekitar, menjadi narasumber parenting education, mendorong partisipasi orang tua dalam kemajuan PAUD Wadas Kelir.

Perencanaan yang dilakukan PAUD Wadas Kelir bersama dengan Yayasan Rumah Kreatif Wadas Kelir yakni melalui pertemuan rapat sebelum dimulainya pembelajaran di tahun ajaran baru dengan melakukan identifikasi terhadap kontribusi yang akan dilakukan oleh yayasan diantaranya dalam merencanakan kontribusi sosialisasi lembaga PAUD Wadas Kelir, sekolah bersama yayasan melakukan pemetaan pada lingkungan sekitar sekolah untuk dilakukan sosisalisasi penerimaan siswa baru PAUD Wadas Kelir dengan mengunggulkan program pembelajaran literasi di masa pandemic dan pasca pandemi. Sosialisasi dilakukan melalui media sosial yang dimiliki oleh yayasan. Pada keterlibatan kedua, sekolah bersama yayasan bersama mengidentifikasi tata cara pertemuan (baik secara daring ataupun luring) yang efektif dalam menyelenggarakan parenting education di masa pandemic beserta dengan materi yang akan di berikan menyesuaikan kebutuhan dan permsalahan yang terjadi pada wali murid dalam mendampingi tumbuh kembang anak. Pada keterlibatan ketiga berupa dorongan kepada walimurid yayasan, sekolah memberikan agenda yang akan diberikan oleh yaysan terkait pertemuan-pertemua rutin bersama dengan wali murid untuk di dalamnya perwakilan dari yayasan turut serta memberikan sambutan di acara.

Setelah dilaksanakan perencanaan sesuai dengan kesepakatan, maka selanjutnya dilakukan tahap pelaksanaan mengikuti situasi dan kondisi. Sekolah memberikan kebebasan kepada yayasan dalam menjalankan aksi kontribusi kepada PAUD Wadas Kelir. Setelah dilanjutkan dengan kegiatan pengorganisasian dengan yayasan sekolah

(8)

Jurnal I’tibar: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 34 Vol. 4 No. 02 Juli-Desember 2020

yang dilakukan dengan koordinasi tugas, kesempatan, pengalaman dan wawasan dengan komunikasi terbuka, mengadakan pertemuan rutin yang membahas upaya peningkatan kinerja. Pengawasan dilakukan dengan observasi langsung, melalui supervisi, rapat rutin (via daring selama pandemi) dengan pendidik.

Selain dalam proses atau kegiatan belajar guru juga menyampaikan terkait perkembangan, kendala dan berbagai permasalahan yang dihadapi. Selain itu ada pula pelaporan keuangan, sarana prasarana, serta manajemen sekolah. Hal ini bertujuan agar pihak yayasan juga mengetahui apa yang dihadapi dan memberikan solusi atas permasalhan yang dihadapi oleh PAUD. Selama pandemi ini manajemen stakeholder dilakukan dengan cara melakukan komunikasi intesif antara pihak PAUD dengan pihak yayasan. Adapun cara yang dilakukan yakni dengan cara guru melaporkan segla yang terjadi melalui alat komunikasi ataupun guru datang menemui ketua yayasan untuk berkoordinasi secara langsung. Ataupun sebaliknya yakni dari pihak yayasan yang mengunjungi lembaga PAUD. Disinilah peran komunikasi dan koordinasi di jalin secara intensif oleh guru dengan tujuan agar hasil pendidikan lebih tercapai secara optimal meskipun dimasa pandemi.

b. Manajemen Stakeholder Komite Sekolah

Dari pihak komite sekolah yang terdiri dari perwakilan orang tua/ wali murid, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan lingkungan masyarakat. PAUD Wadas Kelir bertugas mengorganisasi dan mengelola seluruh komite sekolah untuk turut serta membantu program pengembangan sekolah, membantu dalam peningkatan kualitas pembelajaran, mengajak dalam melakukan program pembelajaran di masa pandemi dan di masa pasca pandemi

Dalam melakukan perencanaan sekolah melibatkan komite sekolah dalam perancangan kurikulum mulai dari program tahunan, program semester, rencana pembelajaran mingguan, dan rencana pembelajaran harian. Berbagai masukan dan saran akan sekolah terima demi keberlangusngan pembelajaran yang efektif, menyenangkan, dan terwujudnya tujuan dari sekolah dalam membantu tumbuh kembang anak dan memajukan sekolah. kegiatan pe

(9)

Jurnal I’tibar: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 35 Vol. 4 No. 02 Juli-Desember 2020

Dalam pelaksanaannya, perwakilan dari orang tua dalam komite sekolah akan terlibat untuk memberikan masukan, kritik, dan saran terhadap kurikulum yang tengah dibuat oleh sekolah, terutama kurikulum di masa pandemi saat ini. Dengan begitu, pembelajarana yang dilakukan, mengevaluasi kegatan yang telah dan akan diselenggarakan oleh PAUD Wadas Kelir.

Dimulai dari tahap persiapan, sekolah bersama dengan komite membuat strategi dan kesepakatan dalam forum sebelum kegiatan belajar mengajar di mulai disekolah guna membahas program sekolah. sebelumnya pihak sekolah dan perwakilan komite menyusun jadwal pertemuan rutin guna memperlancar semua bentuk kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan komite. Terencana bahwa kegiatan pertemuan rutin dilakukan di awal sebelum kegiatan pembelajaran, juga dilakukan setiap catur wulan.

Setelah dilakukan perencanaan pertemuan, dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan yakni bertemunya pihak sekolah dan pihak komite untuk menyusun agenda yang akan dilakukan di lingkungan sekolah dengan dukungan, masukkan, dan persetujuan dari pihak komite. Karena pada setiap kegiatan akan melibatkan salah satu bagian dari komite sekolah. kegiatan dilakukan dengan menyusun program tahunan sekolah, berupa program kegiatan besar seperti hari besar keislaman, hari kemerdekaan, dan lain sebagainya. Segala bentuk kritik, saran, dan masukkan akan diterimak dan dilakukan oleh sekolah.

Dilanjutkan pada tahap pelaksanaan pilih komite berserta pihak sekolah melakukan proses perancangan agenda sekolah mula dari penerimaan siswa bari hingga kelulusan siswa. Komite beserta sekolah akan turut serta terjun ke lapangan terutama di awal tahun ajaran baru yakni merekrut murid melalui kegiatan sosisalisasi. Dilanjutakan pada tahap kegiatan pengorganisasian dengan komite sekolah yang dilakukan dengan koordinasi tugas masing-masing melalui komunikasi terbuka, mengadakan pertemuan rutin yang membahas capaian dan kurangan terhadap apa yang sudah dilaksanakan selama kurun waktu yang telah disepakati. Sekolah akan melakukan pelaporan dan kendala untu kemudian ditanggapi bersama dengan komite segala permasalahan. Dan majemen akhir berupa kegiatan pengawasan yang dilakukan dengan pertemuan rapat rutin dilaksanakan setiap tri wulan sekali.

(10)

Jurnal I’tibar: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 36 Vol. 4 No. 02 Juli-Desember 2020

Selain itu komite sekolah juga memiliki kewenangan untuk ikut berpartisipasi dalam hal pengembangan dan pelaksanaan program-program yang akan dijalankan oleh pihak lembaga. Di masa pandemi ini koordinasi antara lembaga PAUD dengan komite dilakukan secara daring dan luring. Koordinasi daring dilakukan melalui whatsapp group sedangkan sekolah juga mengadakan kegiatan pertemuan secara luring setiap tri wulan, dengan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.

c. Manajemen Stakeholder Wali murid

Sekolah melibatkan peran serta wali murid/orang tua dalam melaksanakan pembelajaran di masa pandemic. Dikarenakan tidak bisa melakukan tatap muka secara langsung, maka orang tua lebih berperan dalam pembelajaran sekolah. di mulai pada tahap perencanaan, setiap minggu orang tua/ wali murid akan di berikan petunjuk dan oengarahan terkait dengan pembelajaran mingguan anak melalui RPPM/ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan untuk orang tua. Orang tua secara bergiliran dan dengan mematuhi protokol kesehatan akan diberikan penjelasan terkait proses oendamoingan dan penilaian anak melalui kolom ceklis yang sudah disediakan. Selain itu, orang tua mendapatkan alat dan bahan serta tutorial pembelajaran yang akan di gunakan saat belajar di rumah.

Setelah melakukan tahap perencanaan, selanjutnya orang tua melakukan kegiatan pelaksanaan yakni dengan melakukan pendampingan terhadap kegiatan belajar anak mulai dari metode hafalan, games edukatif, membacakan buku, praktik ibadah, dan gerakan fisik motorik. Selama peaksanaan yang dilakukan oleh orang tua, setelahnya dilakukan pengorganisasian kegiagtan pembelajaran melalui pertemuan rutin sirkulasi dan briefing kegiatan mingguan untuk orang tua/ wali murid dating ke sekolah. dilanjutkan dengan pengawasan yang dilakukan oleh guru/ wali kelas kepada kepada orang tua melalui pelaporan kegiatan yang di lakukan dalam 2 jenis yakni secara online yakni orangtua melampirkan file gambar atau video atau audio terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan melalui WhatsApp grup yang kemudian guru memberikan apresisasi terhadapnya. Dan cara kedua melalui lembar fortofolio yang di setorkan bersamaan dengan kegiatan sirkulasi kegiatan beserta lembar penilaian ceklist orang tua.

(11)

Jurnal I’tibar: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 37 Vol. 4 No. 02 Juli-Desember 2020

Pada setiap triwulan diadakan kegiatan evaluasi pada setiap kegiatan dan model pembelajaran melalui quisioner online serta wawancara kepada orang tua selama berkegiatan belajar di rumah pada masa pandemi. Kegiatan evaluasi yang dilakukan sekolah kepada orang tua terkait dengan metode dan kegiatan belajar anak di masa pandemi untuk selanjutnya akan ditindaklanjuti dan akan dibuatkan pembelajaran dan metode yang lebih efektif lagi di rumah.

KESIMPULAN

Simpulan terhadap penelitian menunjukkan bahwa upaya PAUD Wadas Kelir dalam melkukan manajemen terhadap stakeholder dilakukan secara terprogram, terarah, dan terbuka satu sama lain. Manajemen stakeholder yang dilakukan PAUD Wadas Kelir yakni dengan melibatkan yayasan sekolah, komite sekolah yang terdiri dari tokoh masyarakat, perwakilan orang tua atau wali murid, dan pada orang tua terkhusus di era pandemi. Sekolah selalu membuat rancangan dalam mengatur dan merencanakan berbagai upaya dalam mengatur para stae holder agar tidak terlepas dan menghilang. Manajemen dilakukan mulain dari tahap perencanaan yang dilakukan oleh sekolah kepada pihak stakeholder, dilanjutkan dengan pelaksanaan dimana kedua pihak sepakat untuk sama-sama memberikan sumbangsih dukungan serta kierja guna mensukseskan program-program PAUD, dilanjutkan dengan pengorganisasian berupa menjalin komunikasi dengan baik untuk melakukan pengontrolan terhadap kesepakatan penugasan yang sudah disepakati, dan di akhir dalam memanajaemen PAUD melakukan kegiatan evaluasi bersama melalu pertemuan yang sudahdibuat secara rutin untuk di hadiri seluruh stakeholder. Komunikasi serta memberikan keyakinan bahwa sekolah dapat berkembang ataupun tidak berdasarkan pada kerjasama sekolah dengan stakeholder.

(12)

Jurnal I’tibar: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 38 Vol. 4 No. 02 Juli-Desember 2020

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2013.

Fernando M. Reimers, and Andreas Schleicher. “A Framework to Guide an Education Response to the COVID - 19 Pandemic of 2020.” Oecd, 2020, 1–40.

Hasan, Erliana. Komunikasi Pemerintahan. Bandung: Refika Aditama, 2005. Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004.

Najiyati, Sri dan S.R. Topo Susilo. “Sinergitas Instansi Pemerintah Dalam Pembangunan Kota Terpadu Mandiri (The Synergy of Goverment Institutions in The Transmigration Urban Development).”

Ketransmigrasian Vol. 28 No (2011): 113–24.

https://www.academia.edu/2329282/SINERGITAS_INSTANSI_PEMERINTAH_DALAM_PEMB ANGUNAN_KOTA_TERPADU_MANDIRI.

Nurmawati, Yafaruddin &. Pengelolaan Pendidikan Mengembangkan Keterampilan Manajemen

Pendidikan Menuju Sekolah Efektif. Medan: Perdana Publishing, 2011.

Pramana, Cipta, and Universitas Negeri Semarang. “Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) Dimasa Pandemi Covid-19 Riwayat Artikel : Address : Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang,” no. August (2020). https://doi.org/10.35473/ijec.v2i2.557.

Rahmawati, Triana, Irwan Noor, and Ike Wanusmawatie. “Negara Masyarakat ( Pemerintah ) Sektor Swasta ( Masyarakat ).” Jurnal Administrasi Publik 2, no. 4 (2014): 641–47.

Reluga, Timothy C. “Game Theory of Social Distancing in Response to an Epidemic.” PLoS

Computational Biology 6, no. 5 (2010): 1–9. https://doi.org/10.1371/journal.pcbi.1000793.

Rizka Ciptaningsih, Drs. Herbasuki Nurcahyanto, M.T. “Kolaborasi Stakeholders Dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus Di Desa Wonoyoso, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang).”

Journal of Public Policy and Management Review 8, no. 1 (2019): 1–15.

http://www.ghbook.ir/index&option=com_dbook&task=readonline&book_id=13629&page=108&ch khashk=03C706812F&Itemid=218&lang=fa&tmpl=component.

Rosyada, Dede. Paradigma Pendidikan Demokratis Sebuah Model Pelibatan Masyarakat Dalam

Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2004.

Salman. Manajemen Perencanaan Berbasis Komunitas Dan Mekanisme Kolaborasi Serta Peran

Fasilitator. Makassar: Sulawesi Capacity Development Project KerjasamaKemendagri dan JICA,

2012.

Setyawan, Raden Arief, Hadi Suyono, Muhammad Fauzan, and Edy Purnomo. “Pengembangan Sistem Komunikasi Antar Stakeholder Sekolah Menggunakan Sistem ComGate” 11, no. 02 (2017): 77–81.

(13)

Jurnal I’tibar: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 39 Vol. 4 No. 02 Juli-Desember 2020

Wrihatnolo, R. “Manajemen Pemberdayaan Sebuah Pengantar Dan Panduan Untuk Pemberdayaan.” Universitas Hasanuddin, 2007.

Zhang, Yuzhen, Bin Jiang, Jiamin Yuan, and Yanyun Tao. “The Impact of Social Distancing and Epicenter Lockdown on the COVID-19 Epidemic in Mainland China: A Data-Driven SEIQR Model Study.” MedRxiv 2019, no. December 2019 (2020): 2020.03.04.20031187.

Referensi

Dokumen terkait

Konsep pembelajaran lain yang diusung dan diterapkan di PAUD Wadas Kelir yakni pembelajaran yang bersifat demokratis artinya anak diberikan kebebasan untuk memilih

Hasilnya, proses pemberdayaan di Rumah Kreatif Wadas Kelir (RKWK) memiliki potensi baik dan kreatif dalam meningkatkan literasi anak-anak, remaja, dan orang tua. Upaya

Manajemen pembelajaran berbasis Blended Learning di masa Pandemi Covid-19 pada lembaga pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang sangat penting

Penelitian yang telah dilakukan oleh Jauhari (2020) mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Anak Usia Dini di masa pandemi Covid 19, hasil

Hasil kajian ini menginformasikan bahwa dengan memanfaatkan objek wisata sebagai sumber pembelajaran dapat menyebabkan siswa memetik nilai-nilai yang terdapat pada

Senada dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Pramana, 2020) dengan judul “Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Masa Pandemi Covid-19” Hasil

Saat ini pandemi covid-19 melanda dunia dan Indonesia, banyak aspek yang berdampak khusunya di dunia pendidikan dan terkhusus lagi di pembelajaran anak usia dini,

perencanaan selama pandemi covid-19 di LKP Lubuk Akal yakni menyesuaikan kurikulum sebelum masa pandemi dengan menyesuaikan selama masa pandemi yang berupa pertemuan