• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Independensi, Profesionalisme, Objektivitas, Kompetensi dan Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Bpk Perwakilan Provinsi Jawa Tengah)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Independensi, Profesionalisme, Objektivitas, Kompetensi dan Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Bpk Perwakilan Provinsi Jawa Tengah)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INDEPENDENSI, PROFESIONALISME,

OBJEKTIVITAS, KOMPETENSI DAN PENGALAMAN

KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT

(STUDI KASUS PADA BPK PERWAKILAN PROVINSI JAWA

TENGAH)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

IIN NUR KHASANAH B200150366

PROGAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH INDEPENDENSI, PROFESIONALISME,

OBJEKTIVITAS, KOMPETENSI DAN PENGALAMAN

KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT

(Studi Kasus Pada

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

IIN NUR KHASANAH B 200 150 366

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Dosen Pembimbing

Fauzan, S.E., M.Si., Ak NIK/NIDN: 641/0605016701

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH INDEPENDENSI, PROFESIONALISME,

OBJEKTIVITAS, KOMPETENSI DAN PENGALAMAN

KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT

(Studi Kasus Pada

BPK perwakilan Provinsi Jawa Tengah)

OLEH:

IIN NUR KHASANAH B200 150 366

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada tanggal 30 Maret 2019 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Fauzan, S.E., M.Si., Ak (...) (Ketua Dewan Penguji)

2. Dr. Zulfikar, S.E.,M.Si (...) (Anggota I Dewan Penguji)

3. Dr. Triyono, S.E., M.Si (...) (Anggota II Dewan Penguji)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unniversitas Muhammadiyah Surakarta

Dr. Syamsudin, M.M NIDN 0017025701

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebut dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 30 Maret 2019

Dr. Syamsudin, MNIP 131602918 PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau p

pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali

Penulis

Iin Nur Khasanah

B200 150 366

(5)

1

PENGARUH INDEPENDENSI, PROFESIONALISME, OBJEKTIVITAS, KOMPETENSI DAN PENGALAMAN KERJA

TERHADAP KUALITAS AUDIT

(Studi Kmpiris pada BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah) Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh independensi, Profesionalisme, Objektivitas, Kompetensi, dan Pengalaman Kerja terhadap kualitas audit. Penelitian ini didesain survey dengan responden Auditor yang Bekerja di BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang telah memenuhi kriteria yang ditentukan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Jumlah seluruh responden yang berpartisipasi adalah sebesar 45 auditor. Model analisis data yang digunakan adalah model regresi linier berganda dengan menggunakan alat uji SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Independensi, Objektivitas, Pengalaman Kerja tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, sedangkan Profesionalisme dan Kompetensi berpengaru terhadap kualitas audit.

Kata Kunci : independensi, profesionalisme, objektivitas, kompetensi, dan pengalaman kerja. Abstract

This study aims to determine the effect of independence, Professionalism, Objectivity, Competence, and Work Experience on audit quality. This study was designed with a survey with Auditor respondents working at the BPK Representative of Central Java Province. The population in this study are auditors who have met the specified criteria. The sampling technique in this study uses Purposive Sampling techniques, namely determining the sample based on predetermined criteria. The total number of respondents who participated was 45 auditors. The data analysis model used is a multiple linear regression model using the SPSS test tool. The results of the study show that independence, objectivity, work experience do not affect audit quality, while the professionalism and competence are influential on audit quality. Keywords: independence, professionalism, objectivity, competence, and work experience.

1. PENDAHULUAN

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) merupakan lembaga Negara yang bebas dan mandiri dalam menjalankan tugas audit atas pengelolahan dan pertanggung-jawaban keuangan Negara Republik Indonesia. Hasil pemeriksaan yang dihasilkan oleh BPK RI kemudian ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan yang berlaku agar laporan keuangan dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat. Kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan dan kualitas audit yang dihasilkan semakin berkurang seiring ditemukannya kasus-kasus yang berkaitan dengan kecurangan proses audit.

Seperti kasus pada 26 Mei 2017, yang dilakukan Rochmadi seorang auditor utama keuangan negara III BPK bersama dengan Ali Sadli kepala Sub-Auditorat III Badan

(6)

2

Pemeriksa Keuangan ditangkap tangan oleh KPK. Mereka didakwa menerima gratifikasi dari Kemendes PDTT sebesar RP. 3.5 Miliar. Selain itu, terdapat dugaan pencucuian uang karena membelanjakan uang gratifikasi untuk membeli tanah seluas 328 meter persegi di daerah Bintaro, Tanggerang Selatan, dari PT Jaya Real Properti. Juga terdapat dakwaan yang diberikan kepada auditor utama keuangan negara III BPK yang telah terbukti. Ia terbukti menerima suap 240 juta dari pejabat Kementrian Desa Pembangunan Daerah tertinggi dan Transmigrasi. Uang suap BPK itu diberikan dengan maksud agar auditor utama keuangan negara III BPK tersebut memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Kemendes tahun anggaran 2016.

Kejadian tersebut memberikan pandangan buruk masyarakat terhadap BPK, masyarakat berpendapat bahwa opini yang diberikan oleh auditor dapat direkayasa. Kualitas audit adalah suatu standar bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran pada sistem akuntansi klien (De Angelo, 1981). Kualitas audit dianggap penting karena semakin baik kualitas audit maka akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan dapat dipergunakan oleh para pihak yang berkepentingan (Lubis: 2015). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas audit adalah Independensi, Profesionalisme, Objektivitas, Kompetensi, dan Pengalaman Kerja.

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “PENGARUH INDEPENDENSI, PROFESIONALISME, OBJEKTIVITAS, DAN KOMPETENSI DAN PENGALAMAN KERJA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT” (Studi kasus pada BPK RI Perwakilan Jawa Tengah.)

2. METODE

Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif, menurut Sugiyono (2013: 8) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada penelitian atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji yang telah ditetapkan. Sugiyono (2013:80) mendefinisikan populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek /subyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah. .Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013: 91). Sampel yang dipilih dari populasi

(7)

3

dianggap mewakili keberadaan populasi. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode teknik sampling purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

3.

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

3.1.1 Uji Kualitas Data

Hasil uji validitas terhadap variabel penelitian pada tabel di atas menunjukkan koefisien korelasi antara skor pernyataan dengan skor total (item total corelation) semua pernyataan memiliki r hitung lebih besar dari r tabel, maka dapat dikatakan bahwa semua pernyataan untuk mengukur variabel tersebut dinyatakan valid.

Tabel 1. Hasil Uji Validitas

Variabel Indikator rhitung rtabel Keterangan

Independensi (IND) IND1 0,679 0,3291 Valid IND2 0,856 0,3291 Valid IND3 0,677 0,3291 Valid IND4 0,758 0,3291 Valid IND5 0,746 0,3291 Valid IND6 0,863 0,3291 Valid Profesionalisme (PRO) PRO1 0,549 0,3291 Valid PRO2 0,441 0,3291 Valid PRO3 0,628 0,3291 Valid PRO4 0,589 0,3291 Valid PRO5 0,659 0,3291 Valid PRO6 0,610 0,3291 Valid PRO7 0,688 0,3291 Valid PRO8 0,520 0,3291 Valid Objektivitas (OBJ) OBJ1 0,809 0,3291 Valid OBJ2 0,408 0,3291 Valid OBJ3 0,798 0,3291 Valid OBJ4 0,827 0,3291 Valid OBJ5 0,804 0,3291 Valid Kompetensi (KP) KP1 0,472 0,3291 Valid KP2 0,780 0,3291 Valid KP3 0,849 0,3291 Valid KP4 0,992 0,3291 Valid KP5 0,850 0,3291 Valid KP6 0,798 0,3291 Valid Pengalaman Kerja (PK) PK1 0,920 0,3291 Valid PK2 0,939 0,3291 Valid PK3 0,675 0,3291 Valid PK4 0,822 0,3291 Valid PK5 0,924 0,3291 Valid PK6 0,723 0,3291 Valid

(8)

4 Kualitas Audit (KA) KA1 0,643 0,3291 Valid KA 2 0,793 0,3291 Valid KA 3 0,882 0,3291 Valid KA 4 0,831 0,3291 Valid KA 5 0,854 0,3291 Valid KA 6 0,891 0,3291 Valid KA 7 0,744 0,3291 Valid

Sumber : Data Primer di olah, 2019 3.1.2 Uji reliabilitas

Uji Reliabilitas menunjukkan sejauh mana akat ukur dapat dipercaya atau diandalkan sebagai alat pengumpul data. Suatu kuisioner dikatakan reliabel jika jawaban responden terhadap kuisioner konsisten atau stabil. Instrumen dikatakan reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan mengasilkan data yang sama.

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian

Variabel Cronbach Alpha Keterangan

Independensi (IND) 0,835 Reliabel

Profesionalisme (PRO) 0,641 Reliabel

Objektivitas (OBJ) 0,725 Reliabel

Kompetensi (KP) 0,861 Reliabel

Pengalaman Kerja (PK) 0,898 Reliabel

Kualitas Audit (KA) 0,887 Reliabel

Sumber : Data Primer di olah, 2019

Dari hasil uji reliabilitas diatas dapat diketahui bahwa seluruh item pertanyaan dari masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah reliabel. Hal ini ditunjukan oleh nilai cronbach alpha dari masing-masing variabel bernilai lebih dari 0,60.

3.1.3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data memenuhi asumsi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov (K-S), yaitu data yang normal ditunjukkan dengan nilai signifikasi diatas 0,05 ataun 5%.

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnov p value Keterangan

Unstandardized

Residual 0,124 0,179 Data terdistribusi normal

Sumber : Data Primer di olah, 2019

Dari data diatas diketahui bahwa nilai signifikan atau probability 0,179. Dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal.

(9)

5 3.1.4 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi berganda dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance di atas 0,1 dan VIF di bawah 10 maka model Multikolinearitas (Ghozali 2011:105).

Tabel 4. Hasil uji multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Keterangan

Independensi 0,473 2,290 Tidak terjadi multikolinearitas Profes ionalisme 0,304 3,287 Tidak terjadi multikolinearitas Objektivias 0,137 7,293 Tidak terjadi multikolinearitas Kompetensi 0,227 4,397 Tidak terjadi multikolinearitas Pengalaman Kerja 0,154 6,492 Tidak terjadi multikolinearitas Sumber : Data Primer di olah, 2019

Hasil uji multikolinearitas pada model penelitian di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel independen memiliki nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance > 0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa model tidak terjadi multikolinearitas.

3.1.5 Uji Heteroskedastisitas

Tabel 5 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Sig Keterangan

Independensi 0,718 Tidak terjadi heterokedastisitas Profesionalisme 0,505 Tidak terjadi heterokedastisitas Objektivitas 0,514 Tidak terjadi heterokedastisitas Kompetensi 0,180 Tidak terjadi heterokedastisitas Pengalaman kerja 0,479 Tidak terjadi heterokedastisitas Sumber : Data Primer di olah, 2019

Berdasarkan Tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai signifikansinya (p value)>0,05 maka dapat disimpulkan bahwa setiap variabel tidak mengandung adanya heterokedastisitas, sehingga memenuhi persyaratan dalam analisis regresi.

3.1.6 Uji Analisis Regresi Berganda

Tabel 6 Hasil Uji Regresi Berganda

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 3,378 4,113 ,821 ,418 Independensi -,007 ,170 -,006 -,039 ,969 Profesionalisme -,480 ,196 -,467 -2,448 ,020 Objektivitas ,523 ,499 ,298 1,048 ,303

(10)

6 Kompetensi ,694 ,313 ,490 2,219 ,034 Pengalaman Keja ,497 ,334 ,399 1,490 ,147 R2 = 0,668 F hit = 12,073 Adjusted R2 = 0,613 F tab = 2,53 t tabel = 2,042

Sumber : Data Primer di olah, 2019

Dari hasil analisis regresi linear berganda pada tabel 6 dapat diperoleh persamaan sebagai berikut:

KK = 3,378 -0,007 IND-0,480PRO+ 0,523OBJ + 0,694KP + 0,497PK + e (1) Berdasarkan persamaan regresi linier diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Nilai konstanta sebesar 3,378 menunjukkan bahwa apabila independensi, profesionalisme, objektivitas, kompetensi, dan pengalaman kerja dianggap konstan maka kualitas audit adalah 11,585.

2. Koefisien regresi variabel independensi menunjukkan koefisien yang negative sebesar -0,007. Hal ini berarti apabila semakin tinggi independensi, maka kualitas audit akan menurun. Sebaliknya, jika independensi semakin rendah, maka kualitas audit meningkat

3. Koefisien regresi variabel profesionalisme menunjukkan koefisien yang negative sebesar -0,480. Hal ini berarti apabila semakin tinggi profesionalisme, maka kualitas audit akan menurun. Sebaliknya, jika profesionalisme semakin rendah, maka kualitas audit meningkat.

4. Koefisien regresi variabel objektivitas menunjukkan koefisien yang posistif sebesar 0,523. Hal ini berarti apabila semakin tinggi objektivitas, maka kualitas audit akan meningkat. Sebaliknya, jika objektivitas semakin rendah, maka kualitas audit menurun.

5. Koefisien regresi variabel kompetensi menunjukkan koefisien yang posistif sebesar 0,694. Hal ini berarti apabila semakin tinggi kompetensi, maka kualitas audit akan meningkat. Sebaliknya, jika kompetensi semakin rendah, maka kualitas audit menurun.

6. Koefisien regresi variabel pengalaman kerja menunjukkan koefisien yang posistif sebesar 0,497. Hal ini berarti apabila semakin tinggi pengalaman kerja, maka kualitas audit akan meningkat. Sebaliknya, jika pengalaman kerja semakin rendah, maka kualitas audit menurun.

(11)

7 3.1.7 Uji Regresi Simultan (F-test)

Uji signifikansi simultan (uji F) bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama atau keseluruhan terdapat variabel dependen. Hasil uji signifikansi simultan dapat dilihat pada tabel 7. sebagai berikut:

Tabel 7. Hasil Uji F ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 179,676 5 35,935 12,073 ,000b

Residual 89,296 30 2,977

Total 268,972 35

Sumber : Data Primer di olah, 2019

Hasil uji F diatas dapat diketahui bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 12,073 > 2,53 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini berarti model regresi dinyatakan fit (goodness of fit).

3.1.8 Hasil Uji HipotesisUji Parsial (t-test)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independensi terhadap variabel dependen secara parsial atau individu. Untuk menentukan apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak adalah dengan melihat tabel signifikan. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui hasil uji t seperti tampak pada tabel 8.

Tabel 8 Hasil Uji T Hipotesis

Variabel Sig. Keterangan Independensi -0,039 2,042 ,969 H1 ditolak Profesionalisme -2,448 -2,042 ,020 H2 diterima Objektivitas 1,048 2,042 ,303 H3 ditolak Kompetensi 2,219 2,042 ,034 H4 diterima Pengalaman Kerja 1,490 2,042 ,147 H5 ditolak Sumber : Data Primer di olah, 2019

Dari output diketahui nilai dari masing-masing variabel sebagai berikut

1. Variabel independensi memiliki nilai thitung < ttabel (-0,039 < 2,042 ) dengan tingkat signifikansi 0,969 > 0,05. Oleh karena itu H1 ditolak, sehingga independensi tidak

berpengaruh terhadap kualitas audit.

2. Variabel profesionalitas memiliki nilai thitung > ttabel (-2,448 > -2,042 ) dengan tingkat signifikansi 0,020 < 0.05. oleh karena itu H2 diterima, sehingga

profesionalisme berpengaruh terhadap kualitas audit.

3. Variabel objektivitas memiliki nilai thitung < ttabel (1,048 < 2,042 ) dengan tingkat signifikansi 0,303 > 0,05. Oleh karena itu H3 ditolak, sehingga objektivitas tidak

(12)

8

4. Variabel kompetensi memiliki nilai thitung > ttabel (2,219 > 2,042 ) dengan tingkat signifikansi 0,034 < 0,05. Oleh karena itu H4 diterima, sehingga kompetensi

berpengaruh terhadap kualitas audit.

5. Variabel pengalaman kerja memiliki nilai thitung < ttabel (1,490 < 2,042 ) dengan tingkat signifikansi 0,147 > 0,05. Oleh karena itu H5 ditolak, sehingga pengalaman

kerja tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. 3.1.9 Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menguji kemampuan dari setiap variabel independen dalam menerangkan variabel dependen. Hasil dari uji koefisien determinasi dapat dilihat pada kolom Adjusted R Square pada tabel 9 berikut:

Tabel 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

,817a ,668 ,613 1,7253

Sumber : Data Primer di olah, 2019

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi dalam tabel 9, didapatkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,613 atau 61,30%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kualitas audit mampu dijelaskan oleh variabel independensi, profesionalisme, objektivitas, kompetensi, dan pengalaman kerja 61,30%, sedangkan sisanya sebesar 38,7% dipengaruhi faktor lain diluar model penelitian.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independensi memiliki nilai thitung < ttabel (-0,039 < 2,042 ) dengan tingkat signifikansi 0,969 > 0,05. Oleh karena itu, H1 ditolak,

sehingga independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. menurut Mulyadi (2009 : 26) dalam Silvia (2018) independensi adalah keadaan bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain.

Tidak adanya pengaruh antara variabel independensi terhadap variabel kualitas audit dikarenakan Auditor BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah melakukan pemeriksaan terhadap objek yang sama dalam setiap periode pemeriksaan, maka akan muncul keakraban antara auditor dengan objek pemeriksaan. Keakraban yang muncul dapat menyebabkan independensi auditor terganggu sehingga kualitas audit yang dihasilkan menurun.

Penelitian yang mendukung hasil peneilitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Fietoria dan Elisabeth Stefany Manalu (2016) pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di

(13)

9

Bandung dan Boby Segah (2018) mereka menyatakan bahawa Independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit

3.2.2 Profesionalisme berpengaruh terhadap kualitas audit

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel profesionalisme memiliki nilai thitung > ttabel (-2,448 > -2,042 ) dengan tingkat signifikansi 0,020< 0,05. Oleh karena itu, H2 diterima,

sehingga profesionalisme berpengaruh terhadap kualitas audit. Dengan diterimanya hipotesis kedua dalam penelitian ini, menandakan bahwa semakin tinggi profesionalisme yang dimiliki oleh auditor internal maka semakin baik pula kualitas audit yang dihasilkannya.

Hal tersebut dikarenakan dengan sikap profesionalisme auditor yang tinggi maka akan dapat menunjukkan bahwa auditor tersebut telah menjalankan tugasnya secara professional. Apabila seorang auditor tersebut menyadari akan tanggung jawabnya maka auditor tersebut akan berusaha lebih keras untuk menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Maka auditor tersebut akan menggunakan segenap pengetahuan, kemampuan, dan pengalamannya dalam melaksanakan audit maka kualitas audit yang dihasilkan juga akan lebih baik. Auditor eksternal dapat meningkatkan profesionalisme yang dimiliki dengan menciptakan transparansi dalam masyarakat dengan menyampaikan hasil audit berdasarkan fakta yang ditemui dalam proses audit. Sebagaiman pengertian profesionalisme menurut Yendrawati (2008: 76) dalam Abdullah Taman (2018) Profesionalisme adalah konsep untuk mengukur bagaimana para profesional memandang profesi mereka yang tercemin dalam sikap dan perilaku mereka.

Namun jika seorang auditor dianggap sudah memiliki profesionalisme yang baik maka akan memiliki tugas pemeriksaan yang luas dan banyak, serta auditor dituntut tepat waktu dalam menyelesaikan tugas pemeriksaan sehingga hal tersebut menjadikan auditor tergesa-gesa dalam melakukan audit dan kurang akurat dalam mendeteksi kesalahan sehingga semakin tinggi profesionalisme yang dimiliki auditor akan mempengaruhi kualitas audit.

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Putu Diana Aginia Lestari, dkk (2015),Naomi Olivia Haryanto dan Clara Susilawati (2018), Pria Andono Suilo dan Tri Widyastuty (2015), Abdulah Taman, dkk (2018), Diah Kusumawardani dan akhmad Riduwan (2017), yang menunjukkan bahwa profesionalisme berpengaruh terhadap kualitas audit. 3.2.3 Objektivitas tidak berpengaruh terhadap Kualitas Audit

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel objektivitas memiliki nilai thitung < ttabel (1,048 < 2,042 ) dengan tingkat signifikansi 0,303 > 0,05. Oleh karena itu, H3 ditolak, sehingga

objektivitas tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini menggambarkan objektivitas seorang auditor dalam menjalankan tugasnya masih tidak memiliki pengaruh, seorang auditor masih terpengaruh terhadap kepentingan, atau pengaruh tekanan oleh klien

(14)

10

dalam menjalankan peran dan tugasnya sehingga tidak membantu seorang auditor dalam mencapai kualitas audit serta seringkali auditor dibayar klien atas jasanya, sebagai penjual jasa sehingga auditor cenderung memenuhi keinginan klien dan mengesampingkan sikap objektivitas. Sebagaima prinsip objektivitas menurut Made Aris Wardana (2016) menetapkan suatu kewajiban bagi auditor untuk bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka serta bebas dari konflik kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pria Andono Susilo dan Tri Widyastuty (2015), mereka menyimpulkan bahwa objektivitas tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

3.2.4 Kompetensi berpengaruh terhadap Kualitas Audit

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kompetensi memiliki nilai thitung > ttabel (2,219 > 2,042 ) dengan tingkat signifikansi 0,034< 0,05. Oleh karena itu, H4 diterima, sehingga

kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Secara teoritis hasil penelitian ini relevan dengan pendapat Rai (2008:63) yang mengatakan bahwa kompetensi auditor merupakan kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk melaksanakan audit kinerja dengan benar. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Artinya untuk mendapatkan kualitas audit yang baik maka harus dilakukan oleh seorang auditor berkompeten dibidangnya. Sehingga hasil audit yang realistis sesuai dengan keadaan sebenarnya bisa tesampaikan dengan baik.

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bondan Fajar Mariyanto dan Sugeng Praptoyo (2017), Abdulah Taman, dkk (2018), Naomi Olivia Haryanto dan Clara Susilawati (2018), Silvia Iskandar (2018), Fietoria dan Elisabeth Stefany Manalu (2016) yang juga menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit. 3.2.5Pengalaman Kerja tidak berpengaruh terhadap kualitas Audit

Penelitian menunjukkan bahwa variabel pengalaman kerja memiliki nilai thitung < ttabel (1,490 < 2,042 ) dengan tingkat signifikansi 0,147 > 0,05. Oleh karena itu, H5 ditolak, sehingga

pengalaman kerja tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Berdasarkan tabel IV.4 didapatkan hasil 47,2% responden mengisi angket lama bekerja antara 1-5 tahun dan 41,7% yang mengisi 6-10 tahun, sementara responden yang mengisi lebih dari 10 tahun hanya 11,1% dan berdasar tabel IV.5 didapatkan hasil 66,6% responden memiliki pendidikan terakhir S1 dan hanya 33,4% yang memiliki pendidikan S2. Dalam penelitian ini tidak adanya pengaruh variabel pengalaman kerja terhadap kualitas audit adalah sebagian auditor yang bekerja pada Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Jawa Tengah belum

(15)

11

memiliki pengalaman yang luas yang dibuktikan dengan banyaknya responden yang mengisi angket mengenai lama bekerja antara 1-5 tahun dan sebagian kecil yang mengisi lebih dari 10 tahun. Sebagaimana pengertian Pengalaman kerja menurut Hasibuan (2010) dalam fietoria & elisabeth (2016) pengalaman auditor adalah tingkat pengetahuan auditor yang diperoleh dari kurun waktu yang panjang dalam menambah serta memperluas pengetahuannya dalam menghadapi hal yang material. Pengalaman seseorang ditunjukkan dengan telah dilakukannya berbagai pekerjaan atau lamanya seseorang dalam bekerja untuk mendapatkan ilmu yang sebenarnya selain dari pendidikan formal.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fietoria dan Elisabeth Stefany Manalu (2016), mereka menyatakan bahwa pengalaman kerja tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

4. PENUTUP 4.1 Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka ditarik kesimpulan bahwa profesionalisme dan kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit sedangakan independensi, objektivitas, dan pengalaman kerja tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil perhitungan untuk nilai adjusted R2dengan bantuan program spss, dalam analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien determinasi atau adjusted R2 sebesar 0,613. Hal ini berarti bahwa 61,3% variasi variabel kualitas audit dijelaskan oleh variabel independensi, profesionalisme, objektivitas, kompetensi, dan pengalaman kerja. Sementara sisanya 38,7% diterangkan oleh faktor lain yang tidak masuk dalam observasi.

4.1 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan untuk penelitian lanjutan, yaitu:Auditor diharapkan dapat bertindak independen yaitu dapat bersikap netral serta menghindari konflik kepentingan dalam merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan pekerjaan yang dilakukan.Auditor diharapkan dapat bertindak objektiv yaitu Dalam melakukan proses audit auditor harus bekerja berdasarkan bukti-bukti yang sebenarnya dan sebelum melaporkan hasil auditnya harus diadakan pemeriksaan ulang terhadap data/informasi yang didapatkan.Auditor sebagai pelaksana tugas audit seharusnya dapat mengoptimalkan penggunaan pengalaman kerja yang dimiliki agar dapat mendeteksi apabila ada penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan. Sedangkan bagi peneliti selanjutnya direkomendasikan untuk dapat dapat mengembangkan penelitian ini dengan menambah

(16)

12

variabel lain atau dapat meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja auditor seperti akuntanbilitas, etika, motivasi, dan ambiguitas serta hendaknya menggunakan metode pengumpulan data dengan wawancara agar informasi yang dipeorleh lebih lengkap dan akurat 4.3 Keterbatasan Penelitian

Setelah melakukan analisis dan mengimplementasikan hasil penelitian, ditemukan beberapa keterbatasan yang diharapkan tidak mengurangi tujuan dari penelitian. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Penelitian ini dilakukan hanya menggunakan metode survey kuesioner saja, sehingga hasil yang didapat hanya mengacu pada hasil dari kuesioner tersebut dan tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Penelitian ini hanya menguji pengaruh independensi,profesionalisme objektivitas, kompetensi, dan pengalaman kerja terhadap kualitas audit, padahal masih ada faktor lain yang mempengaruhi kualitas audit, terbukti dari nilai adjusted R square hanya sebesar 61,30% jadi masih ada ,38.7% dipengaruhi faktor lain di luar penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Agung, Kurniawan. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaharuan.

Arens, A.A., Elder, R.J., Beasley, M.S. 2011. Auditing dan Jasa Assurance. Jakarta : Erlangga.

Ariningsih, Putu Setia dan Mertha, I Made. 2017. “Pengaruh Independensi, Tekanan Anggaran Waktu, Risiko Audit, dan Gender Pada Kualitas Audit.” Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 18, No. 2 ISSN : 2302-8556, Hal. 1545-1574

Agusti, Pertiwi. 2013. “Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik Se Semutra).” Jurnal Ekonomi. Universitas Bina Widya. Vol. 21 No. 3, September 2013. Hal. 1-13.

Cahyono, A.D., Wijaya, A.F.,dan Domai, T. 2015. “Pengaruh Kompetensi, Independensi, Objektivitas, Kompleksitas Tugas dan Integritas Auditor terhadap Kualitas Audit.” Jurnal unitri. Vol.5, No. 1, E-ISSN :2088-7469 , P-ISSN : 2407-6864 De Angelo, L.E. 1981. Auditor Independence, Low Balling, and Disclosure

Regulation.Journal of Accounting and Economics 3.

Dewi, Dewa Ayu Candra dan Budiartha, I Ketut. 2015. “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor pada Kualitas Audit dimoderasi oleh Tekanan Klien.” Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 11, No. 1, ISSN : 2302-8556,

Fictoria dan Manalu, Elisabeth Stefany. 2016. “Pengaruh Profesionalisme, Independensi, Kompetensi, dan Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Audit di Kantor Akuntan Publik Bandung”.Bandung: Jurnal of Accounting and Business Studies. Vol. 1,No.1 ISSN 2540-8275, Hal. 20-38.

Futri, Putu Septiani dan Juliarsa Gede. 2014 “Pengaruh Independensi, Profesionalisme, Tingkat Pendidikan, Etika Profesi, Pengalaman, dan Kepuasan Kerja Auditor pada Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik di Bali.” Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 7, No. 2, ISSN: 2302-8556, hal 444-461.

(17)

13

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, Abdul. 2015. Auditing Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Haryanto, Naomi Olivia dan Susilawati, Clara . 2018. “Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Profesionalisme Auditor Internal terhadap Kualitas Audit”. Semarang; Jurnal Akuntansi Bisnis, Vol. 16, No, 2 p-ISSN: 1412-775X; e-ISSN: 2541-5204, Hal, 171-184

Hasibuan. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara Heider, Fritz. 1958. The Psychology of Interpersonal Relation. New York: Wiley

https://www.google.com/amp/s/nasional.tempo.co/amp/1066910/kasus-suap-bpk-rochmadi-saptogiri-divonis-7-tahun-penjara.htm, diakses tanggal 12 oktober 2018

Iskandar, Silvia. “Pengaruh Independensi, Kompetensi, Integritas dan Akuntabilitas Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Wilayah Kota Padang)”. Padang: Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol.4, No.2 ISSN: 2598-7364, Hal, 1-12

Kalbers, Lawrence P., dan Fogarty, Timothy J. 1995. Profesioalism its Conssequences : A Study of Internal Auditor: A Jurnal of Practice. Vol. 14 No.1: 64-86

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal (KOPAI). 2004. Standar Profesi Audit Internal (SPAI). Jakarta: Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal

Kurnia, Winda., Khomsiyah., Sofie. 2014. “ Pengaruh Kompetensi, Tekanan Waktu, dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit. JurnalAkuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti. Vol. 1, No. 2 ISSN: 2339-0832, Hal. 49-67

Kusumawati, Dyah dan Riduwan, Akhmad. 2017. “Pengaruh Independensi, Audit Fee, dan Objektivitas terhadap Kualitas Audit”. Surabaya: Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol. 6,No.1 ISSN : 2460-0585, Hal. 1-15.

Lee, Tom & Mary Stone. 1995. Competence and Indepensence: The Congenial

Lestari,P.D.A.,Werastuti,D.M., dan Sujana, Edi. 2015. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit Bpk Ri Perwakilan Provinsi Bali”. Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 3, No, 1 ISSN: 238-4637

Nihestita.,Rosini,I., Hakim,D.R dan Kurniawati, Desi. 2018. “Pengaruh Integritas dan Skeptisisme Profesional Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik Jakarta Selatan)”. Jakarta: National Conference of Creative Industry: Sustainable Tourism Industry for Economic Development. Vol. 6, No.5 ISSN No: 2622-7436, Hal. 915-925

Ningrum, Gita Sulistya dan Wedari, Linda Kusumaning. 2017. “Impact Of Auditor’s Work Experience, Independence, Objectivity, Integrity, Competency And Accountibility On Audit Quality”. Journal of Economics & Business. Vol. 1, No.1 E-ISSN 2549-5860 P-ISSN 2579-3128, Hal 19-33

Nurjanah, Irwanti Bunga dan Kartika, Andi. 2016. “Pengaruh Kompetensi, Independensi, Etika, Pengalaman Auditor, Skeptisme Profesional Auditor, Objektifitas dan Integritas terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Di Kota Semarang)”. Semarang: Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan. Vol. 5, No.2 ISSN :1979-4878, Hal. 123-135

Maryanto, Fajar Bonndan dan Praptoyo, Praptoyo. 2017. “Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi”. Surabaya: Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol. 6,No.2 ISSN : 2460-0585, Hal. 761-779.

Maulana, Roby. 2015. ”Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Profesionalisme auditor terhadap kualitas audit internal pada bank perkeditan rakyat di kabupaten

(18)

14

Majalengka”. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi. Vol. 2 No.2 ISSN : 2356-3923

Mulyadi dan Puradireja, Kanaka. 1998. “Auditing”. Edisi ke-5. Jakarta : Salemba Empat. Mulyadi. 2002. “Auditing”. Edisi ke-6. Jakarta: Salemba Empat.

Mayangsari, Sekar. 2013. Analisis pengaruh Independensi, Kualitas Audit serta Mekanisme Corporate Governance terhadap Integritas Lapora Keuangan. Symposium Nasional Akuntansi VI. Oktober

Peraturan Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara,

Peraturan Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara,

Peraturan BPK Nomer 2 Tahun 2011 Tentang Kode Etik BPK

Putri, Nugrahini. 2015. “Pengaruh Kompetensi dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit. Skripsi. Yogjaykarta: UNY

Rinaldi, Syar. 2016. “Auditor Professionalsm Influence On The Quality Audit”. Makasar: Qualitative and Quantitative Research Review Vol. 1,Issue 3 ISSN No: 2462-1978 eISSN No: 2462-2117, Hal, 151-160.

Rusyanti, Rina. 2010. “Pengaruh Sikap Skeptisme Auditor, Profesionalisme Auditor, da Tekanan Anggaran Waktu Terhadap Kualitas Audit. Skripis. Universitas Negeri Islam Syarif Haadayatullah : Jakarta.

Sawyer, Lawrence B. Dittenhofer Mortimer A, Scheiner James H, 2005, Internal Auditing. Diterjemahkan oleh : Desi Adhariani, Jilid 1, Edisi 5, Jakarta: Salemba Empat Segah, Boby. 2018. “Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Dan Motivasi

terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Auditor Inspektorat Provinsi Kalimantan Tengah”. Bali: Anterior Jurnal. Vol. 17, Issue 2 p-ISSN: 1412-1395; e-ISSN: 2355-3529, Hal. 86 – 99

Sugiono, 2013. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D” Bandung : Alfabeta Sukriah, Akram dan Inapty. 2009. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi,

Objektifitas, Integritas, dan Kompetensi terhdap Kualitas Hasil Audit Pemeriksan. Simposium Nasional Akuntansi XII. Palembang.

Susilo, Pria Andono dan Widyastuti, Tri. 2015. “Pengaruh Integritas, Objektivitas, Profesionalisme Auditor dan Kualitas Audit di Kantor Akuntan Publik Jakarta Selatan. Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP. Vol. 2, No. 1 ISSN: 2339-1545, Hal. 65-77

Syahmina, Fildzah dan Bambang Suryono. 2016. “Pengaruh Pengalaman, Etika Profesi, Objektivitas, dan Deadline Pressure terhadap Kualitas Audit”. Surabaya: Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol. 5, No 4:1-20

Taman, Abdullah.,Wijayanto, Putra Anggara.,Rachmawati, Ema. 2018. “Kualitas Audit Auditor Internal Pemerintah: Kompetensi, Independensi Dan Profesionalisme”. Yogjakarta: Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 6 No.1 E-ISSN : 2548-9836, Hal. 74-83.

Tandiontong, Mathius. 2016. Kualitas Audit dan Pengukurannya. Bandung: Alfabeta Triarini, Dewa Ayu Wini dan Latrini, Ni Made Yeni.2016. “Pengaruh kompetensi, skeptisme

profesional, motivasi, dan disiplin terhadap kualitas audit kantor inspektorat kabupaten/kota di Bali”. Bali : E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.14, No. 2 ISSN: 2302-8556

(19)

15

Trihapsari, Dyah Ayu dan Anisykurlillah, Indah. 2016. “Pengaruh Etika, Independensi, Pengalaman Audit, dan Premature sign off terhadap Kualitas Audit”. Semarang:Accounting Analysis Journa.l Vol. 5,No.1 ISSN 2252-6765, Hal 1-7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolahan dan Tanggung

Jawab Keuangan Negara.

Undang-Undang Nomer 15 tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan

Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang pemeriksaan BPK mencakup seluruh unsur keuangan negara.

Oklivia, dan Marlinah. 2014. Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Faktor-Faktor dalam Diri Auditor Lainnya Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. STIE Trisakti. Vol. 16, No. 2, Desember 2014, Hal. 143-157

Wardana, Made Aris dan Ariyanto, Dodik. 2016. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional, Objektivitas, Integritas dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit.” Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 14, No. 2 ISSN:2302-8556, Hal.948-976

Wibowo. 2006. Pengantar Manajemen Perubahan” Bandumg: Alfabeta

Wiratama, William Jefferson dan Budiartha, Ketut. 2015. “Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja, Due Professional Care dan Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit.” Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 10, No, 1, ISSN : 2302-8578, Hal. 91-106

Gambar

Tabel  2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Tabel 4. Hasil uji multikolinearitas

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan pengalaman kerja, independensi, objektivitas, integritas dan kompetensi berpengaruh terhadap kualitas hasil

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini akan menganalisis tentang pengaruh motivasi auditor, independensi auditor, due

Dari uraian tersebut ada variabel kompetensi, independensi, due profesionalisme care, dan pengalaman kerja tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, maka

Bagi Inspektorat Provinsi Jawa Tengah, berdasarkan hasil penelitian dimana independensi dan objektivitas berpengaruh terhadap kualitas audit namun tidak

Pada variabel diatas menunjukkan bahwa kompetensi, independensi dan juga profesionalisme berpengaruh terhadap kualitas audit, hal tersebut ditunjukkan dengan nilai T hitung

Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini ialah : 1) Apakah independensi berpengaruh terhadap profesionalisme auditor BPK RI Perwakilan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kompetensi, independensi, profesionalisme, akuntabilitas,dan budaya organisasi, berpengaruh terhadap kemampuan

Pada variabel diatas menunjukkan bahwa kompetensi, independensi dan juga profesionalisme berpengaruh terhadap kualitas audit, hal tersebut ditunjukkan dengan nilai T hitung