• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Teori Pembangunan Di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Teori Pembangunan Di Indonesia"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

B A B I B A B I

P E N D A H U L U A N P E N D A H U L U A N

A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Realita sebuah Negara yang menuju perkembangan ke arah yang lebih baik Realita sebuah Negara yang menuju perkembangan ke arah yang lebih baik dicirikan dengan tingkat pembangunan di negara tersebut. Dengan kata lain jika dicirikan dengan tingkat pembangunan di negara tersebut. Dengan kata lain jika pembangunan di suatu Negara sudah menunjukkan geliat yang semakin maju maka pembangunan di suatu Negara sudah menunjukkan geliat yang semakin maju maka akan berdampak pada tingkat pertumbuhan khususnya bidang ekonomi, sumber akan berdampak pada tingkat pertumbuhan khususnya bidang ekonomi, sumber daya,

daya, politik politik dan bidang dan bidang kehidupan kehidupan bernegara bernegara lainnya. lainnya. Di IndonesiDi Indonesia, kata, kataa pembangunan sudah menjadi kata kunci bagi segala hal. Pengertian pembangunan pembangunan sudah menjadi kata kunci bagi segala hal. Pengertian pembangunan sendiri seperti yang diungkapkan oleh Portes (1976) mendefinisikan pembangunan sendiri seperti yang diungkapkan oleh Portes (1976) mendefinisikan pembangunan (development)

(development) sebagai trsebagai transformasi ansformasi ekonomi, ekonomi, sosial sosial dan budan budaya. daya. PembangunanPembangunan nasional adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai nasional adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat ke arah yang diinginkan, melalui kebijakan, strategi aspek kehidupan masyarakat ke arah yang diinginkan, melalui kebijakan, strategi dan rencana. Pendapat lain menjelaskan Pembangunan pada hakekatnya adalah dan rencana. Pendapat lain menjelaskan Pembangunan pada hakekatnya adalah suatu proses transformasi masyarakat dari suatu keadaan pada keadaan yang lain suatu proses transformasi masyarakat dari suatu keadaan pada keadaan yang lain yang makin mendekati tata masyarakat yang dicita-citakan; dalam proses yang makin mendekati tata masyarakat yang dicita-citakan; dalam proses transformasi itu ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu keberlanjutan transformasi itu ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu keberlanjutan (continuity) dan perubahan (change), tarikan antara keduanya menimbulkan (continuity) dan perubahan (change), tarikan antara keduanya menimbulkan dinamika dalam perkembangan

dinamika dalam perkembangan masyarakat (Djojonegoro,1996).masyarakat (Djojonegoro,1996).

Secara umum, pembangunan diartikan sebagai usaha untuk memajukan Secara umum, pembangunan diartikan sebagai usaha untuk memajukan kehidupan masyarakat dan warganya; sering kali, kemajuan yang dimaksudkan kehidupan masyarakat dan warganya; sering kali, kemajuan yang dimaksudkan terutama adalah kemajuan material. Maka, pembangunan seringkali diartikan terutama adalah kemajuan material. Maka, pembangunan seringkali diartikan sebagai kemajuan yang dicapai oleh satu masyarakat di bidang ekonomi; bahkan sebagai kemajuan yang dicapai oleh satu masyarakat di bidang ekonomi; bahkan dalam beberapa situasi yang sangat umum pembangunan diartikan sebagai suatu dalam beberapa situasi yang sangat umum pembangunan diartikan sebagai suatu bentuk kehidupan yang kurang diharpakan bagi „sebagian orang tersingkir‟ dan bentuk kehidupan yang kurang diharpakan bagi „sebagian orang tersingkir‟ dan sebagai ideologi politik yang memberikan keabsahan bagi pemerintah yang sebagai ideologi politik yang memberikan keabsahan bagi pemerintah yang berkuasa untuk membatasi orang-orang yang mengkritiknya (Budiman, 1995: 1-2). berkuasa untuk membatasi orang-orang yang mengkritiknya (Budiman, 1995: 1-2). Lebih lanjut dalam buku teori pembangunan dunia ketiga oleh budiman dijelaskan Lebih lanjut dalam buku teori pembangunan dunia ketiga oleh budiman dijelaskan bahwa beberapa faktor yang dalam mengukur pembangunan ialah kekayaan bahwa beberapa faktor yang dalam mengukur pembangunan ialah kekayaan rata-rata yang menjelaskan bahwa sebuah masyarakat dinilai berhasil melakukan rata yang menjelaskan bahwa sebuah masyarakat dinilai berhasil melakukan pembangunannya bila pertumbuhan ekonomi masyarakat tersebut cukup tinggi. pembangunannya bila pertumbuhan ekonomi masyarakat tersebut cukup tinggi. Selanjutnya ialah pemerataan yang menjelaskan bahwa pemerataan masuk dalam Selanjutnya ialah pemerataan yang menjelaskan bahwa pemerataan masuk dalam ukuran pembangunan dengan melihat ukuran berapa persen dari pendapatan ukuran pembangunan dengan melihat ukuran berapa persen dari pendapatan nasional bruto(PNB) suatu negara dengan perhitungan 40% untuk penduduk nasional bruto(PNB) suatu negara dengan perhitungan 40% untuk penduduk miskin/termiskin, berapa persen oleh 40% untuk masyarakat kelas menengah, dan miskin/termiskin, berapa persen oleh 40% untuk masyarakat kelas menengah, dan

(2)

berapa persen oleh 20% penduduk terkaya, yang kemudian nantinya setelah berapa persen oleh 20% penduduk terkaya, yang kemudian nantinya setelah perhitungan seberapa besar tingkat kesesuaian dengan fakta hasil perhitungan yang perhitungan seberapa besar tingkat kesesuaian dengan fakta hasil perhitungan yang ada.

ada. Selanjutnya Selanjutnya ialah denialah dengan melihagan melihat kualitas t kualitas kehidupan kehidupan masyarakat masyarakat dengandengan menggunakan tolak ukur PQLI (physical quality of life index), yang kemudian oleh menggunakan tolak ukur PQLI (physical quality of life index), yang kemudian oleh moris dijelaskan ada tiga indikator untuk mengukurnya yakni a. Rata-rata harapan moris dijelaskan ada tiga indikator untuk mengukurnya yakni a. Rata-rata harapan hidup sesudah umur satu tahun, b. rata jumlah kematian bayi, dan c. hidup sesudah umur satu tahun, b. rata jumlah kematian bayi, dan c. Rata-rata persentasi buta

rata persentasi buta dan melek huruf. Selanjutnya ialah dan melek huruf. Selanjutnya ialah kerusakan lingkungan yangkerusakan lingkungan yang menjelaskan bahwa suatu pembangunan akan berhasil jika diimbangi dengan menjelaskan bahwa suatu pembangunan akan berhasil jika diimbangi dengan kondisi lingkungan yang masih baik, dan yang terakhir ialah keadilan sosial dan kondisi lingkungan yang masih baik, dan yang terakhir ialah keadilan sosial dan kesinambungan yang menjelaskan bahwa dua faktor yakni pemerataan dan faktor kesinambungan yang menjelaskan bahwa dua faktor yakni pemerataan dan faktor lingkungan bukan semata-mata hanya mempartimbangkan faktor moral

lingkungan bukan semata-mata hanya mempartimbangkan faktor moral tetapi lebihtetapi lebih kepada kelestarian pembangunan itu sendiri.

kepada kelestarian pembangunan itu sendiri.

Jika kembali pada sejarah yang berkaitan dengan teori pembangunan maka Jika kembali pada sejarah yang berkaitan dengan teori pembangunan maka kita a

kita akan bekan berbicara rbicara mengenai mengenai dua padua paradigma radigma pembangunan pembangunan yang Moyang Modernisasi dernisasi dandan Ketergantungan (Lewellen 1995; Larrain 1994; Kiely 1995,dalam Deddy T.Tikson, Ketergantungan (Lewellen 1995; Larrain 1994; Kiely 1995,dalam Deddy T.Tikson, teori keterbelakangan dan ketergantungan, di indonesia, malaysia, dan Thailand  teori keterbelakangan dan ketergantungan, di indonesia, malaysia, dan Thailand ).). Paradigma Modernisasi di dalamnya termasuk teori-teori makro tentang Paradigma Modernisasi di dalamnya termasuk teori-teori makro tentang pertumbuhan ekonomi dan perubahan sosial, dan mikro tentang nilai-nilai individu pertumbuhan ekonomi dan perubahan sosial, dan mikro tentang nilai-nilai individu yang menunjang proses

yang menunjang proses perubahan tersebut. Sedangkan paradigma Ketergantunganperubahan tersebut. Sedangkan paradigma Ketergantungan mancakup teori-teori Keterbelakangan

mancakup teori-teori Keterbelakangan (Underdevelopment)(Underdevelopment), Ketergantungan, Ketergantungan (Dependent Development)

(Dependent Development), dan Sistem Dunia, dan Sistem Dunia (World System Theory)(World System Theory) sesuai dengansesuai dengan klasifikasi Larrain (1994).

klasifikasi Larrain (1994).

Paradigma atau perspektif modernisasasi dalam studi pembangunan muncul Paradigma atau perspektif modernisasasi dalam studi pembangunan muncul setelah Peran

setelah Perang Dunia II, terutama awg Dunia II, terutama awal tahun 1950-an, al tahun 1950-an, dan sejak itu dan sejak itu mendominasimendominasi kebijakan

kebijakan pembangunan pembangunan di negara-nedi negara-negara dunia gara dunia ketiga samketiga sampai saat ini. pai saat ini. DalamDalam paradigma ini telah berkembang sejumlah teori yang beragam sesuai dengan cara paradigma ini telah berkembang sejumlah teori yang beragam sesuai dengan cara pandang masing-masing penemuny

pandang masing-masing penemunya. Diantara mereka adalah Rostow a. Diantara mereka adalah Rostow (1960), Hagen(1960), Hagen (1962), Lerner (1964), Eisenstadt (1966), Smelser (1966), McClelland (1976), (1962), Lerner (1964), Eisenstadt (1966), Smelser (1966), McClelland (1976), Parsons (1966) dan Inkeles dan Smith (1974). Para ahli modernisasi, terutama Parsons (1966) dan Inkeles dan Smith (1974). Para ahli modernisasi, terutama setelah Perang Dunia II, baik dalam aliran makro maupun mikro, kemudian setelah Perang Dunia II, baik dalam aliran makro maupun mikro, kemudian berpendapat bahwa negara-negara miskin memerlukan bantuan

berpendapat bahwa negara-negara miskin memerlukan bantuan negara-negara kayanegara-negara kaya untuk mempercepat proses pembangunan mereka. Bantuan perlu diberikan baik untuk mempercepat proses pembangunan mereka. Bantuan perlu diberikan baik dalam bentuk modal maupun teknologi dan pendidikan yang merupakan bagian dalam bentuk modal maupun teknologi dan pendidikan yang merupakan bagian daridari proses difusi nilai-nilai atau budaya Barat ke Timur. Melalui proses difusi atau proses difusi nilai-nilai atau budaya Barat ke Timur. Melalui proses difusi atau

(3)

diharapkan dapat mengarah kepada terciptanya kondisi budaya dan struktur sosial, diharapkan dapat mengarah kepada terciptanya kondisi budaya dan struktur sosial, politik, dan ekonomi yang serupa dengan di dunia Barat (Portes 1976; Chirot dan politik, dan ekonomi yang serupa dengan di dunia Barat (Portes 1976; Chirot dan Hall 1982).

Hall 1982).

Sedangkan paradigma ketergantungan, dapat dilihat dari Teori Sedangkan paradigma ketergantungan, dapat dilihat dari Teori Keterbelakangan (Baran 1960; Frank 1967; Amin 1976) dan Teori Sistem Dunia Keterbelakangan (Baran 1960; Frank 1967; Amin 1976) dan Teori Sistem Dunia (Wallerstein 1979) yang muncul sebagai reaksi terhadap fenomena kegagalan (Wallerstein 1979) yang muncul sebagai reaksi terhadap fenomena kegagalan penerapan T

penerapan Teori Modernisasi eori Modernisasi di Amerika di Amerika Latin. Kedua teorLatin. Kedua teori ini cenderung i ini cenderung melihatmelihat pembangunan dan keterbelakangan di Dunia Ketiga melalui pendekatan yang lebih pembangunan dan keterbelakangan di Dunia Ketiga melalui pendekatan yang lebih condong kepada aspek politik (Chirot dan Hall 1982). Kemunculan perspektif ini condong kepada aspek politik (Chirot dan Hall 1982). Kemunculan perspektif ini banyak dipengaruhi oleh ajaran Karl Marx tentang pertentangan kelas dalam banyak dipengaruhi oleh ajaran Karl Marx tentang pertentangan kelas dalam masyarakat kapitalis, dan pandangan Lenin terhadap imperialisme. Para pakar di masyarakat kapitalis, dan pandangan Lenin terhadap imperialisme. Para pakar di dalamnya, seperti Paul Baran, Andre Gunder Frank, Samir Amin dan Wallerstein, dalamnya, seperti Paul Baran, Andre Gunder Frank, Samir Amin dan Wallerstein, mencoba menjelaskan bahwa keterbelakangan dan kemiskinan di Dunia Ketiga mencoba menjelaskan bahwa keterbelakangan dan kemiskinan di Dunia Ketiga sebagai akibat dari adanya ketergantungan terhadap kekuatan ekonomi global dan sebagai akibat dari adanya ketergantungan terhadap kekuatan ekonomi global dan konflik internasional. Kemiskinan yang dialami oleh bangsa-bangsa di negara yang konflik internasional. Kemiskinan yang dialami oleh bangsa-bangsa di negara yang sedang berkembang merupakan akibat dari sistem ekonomi dunia yang tidak sedang berkembang merupakan akibat dari sistem ekonomi dunia yang tidak seimbang, dimana sekelompok negara kuat mengeksploitasi negara-negara yang seimbang, dimana sekelompok negara kuat mengeksploitasi negara-negara yang lebih lemah.

lebih lemah.

Setelah berbicara mengenai definisi, konsep dan teori-teori pembangunan Setelah berbicara mengenai definisi, konsep dan teori-teori pembangunan tentunya sudah dapat gambaran mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tentunya sudah dapat gambaran mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan itu sendiri, lantas

pembangunan itu sendiri, lantas bagaimana dengan perkembangan pembangunan dibagaimana dengan perkembangan pembangunan di negara kita Indonesia? Sebagai pengantar untuk masuk kesitu bahwa Indonesia negara kita Indonesia? Sebagai pengantar untuk masuk kesitu bahwa Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki posisi strategis di mana memiliki jumlah merupakan negara tropis yang memiliki posisi strategis di mana memiliki jumlah pulau 13-17 ribu pulau dengan garis pantai terpanjang di dunia sekitar 81.000 km, pulau 13-17 ribu pulau dengan garis pantai terpanjang di dunia sekitar 81.000 km, luas daratan sekitar 191 juta hektar, teritori laut sekitar 317

luas daratan sekitar 191 juta hektar, teritori laut sekitar 317 juta hektar, pendudukjuta hektar, penduduk 240 juta jiwa, dengan kekayaan alam menggiurkan baik terbaru maupun tidak 240 juta jiwa, dengan kekayaan alam menggiurkan baik terbaru maupun tidak terbarukan seperti minyak bumi, gas alam, batubara, aluminium, tembaga, nikel, terbarukan seperti minyak bumi, gas alam, batubara, aluminium, tembaga, nikel, emas, besi dan lain-lain. Kemudian memiliki keanekaragaman hayati nomor 2 di emas, besi dan lain-lain. Kemudian memiliki keanekaragaman hayati nomor 2 di dunia yang jika digabungkan dengan kekayaan alam laut menjadi nomor

dunia yang jika digabungkan dengan kekayaan alam laut menjadi nomor 1 di dunia,1 di dunia, potensi tanaman pangan 800 spesies dan

potensi tanaman pangan 800 spesies dan juga 1000 spesies tanaman medisinal.juga 1000 spesies tanaman medisinal. Dengan penjelasan tersebut tentunya yang tergambar dalam fikiran kita Dengan penjelasan tersebut tentunya yang tergambar dalam fikiran kita bahwa sebenarnya indonesia memiliki potensi yang amat sangat luar biasa, dengan bahwa sebenarnya indonesia memiliki potensi yang amat sangat luar biasa, dengan kata lain untuk modal membangun negara ini di beberapa sumber kekayaan alam kata lain untuk modal membangun negara ini di beberapa sumber kekayaan alam yang ada sudah sangat besar, namun hingga kini setelah 66 tahun indonesia yang ada sudah sangat besar, namun hingga kini setelah 66 tahun indonesia merdeka dan 13 tahun pasca era reformasi sebagai kondisi yang dianggap sebagai merdeka dan 13 tahun pasca era reformasi sebagai kondisi yang dianggap sebagai

(4)

fase

fase paling depaling demokratis belumokratis belum bisa mm bisa membawa indoembawa indonesia muncul nesia muncul sebagai negarsebagai negaraa maju setidak-tidaknya untuk kawasan asia tenggara. Beberapa pernyataan maju setidak-tidaknya untuk kawasan asia tenggara. Beberapa pernyataan kemudian muncul yang menganggap bahwa bangsa indonesia masih tergolong kemudian muncul yang menganggap bahwa bangsa indonesia masih tergolong miskin dengan penduduk miskin yang masih cukup banyak yakni sekitar 34

miskin dengan penduduk miskin yang masih cukup banyak yakni sekitar 34 juta jiwajuta jiwa sebagaimana data terakhir dari badan pusat statitik. Pernyataan lain bahwa sebagaimana data terakhir dari badan pusat statitik. Pernyataan lain bahwa pembangunan di indonesia sulit terwujud dikarenakan kondisi bangsa indonesia pembangunan di indonesia sulit terwujud dikarenakan kondisi bangsa indonesia sendiri yang belum mampu dalam segala hal khususnya sumber daya manusia sendiri yang belum mampu dalam segala hal khususnya sumber daya manusia sebagai faktor utama dalam proses pembangunan serta ditambah lagi

sebagai faktor utama dalam proses pembangunan serta ditambah lagi dengan carukdengan caruk maruknya kehidu

maruknya kehidupan politik, hukum dan ekonomi di pan politik, hukum dan ekonomi di Indonesia sekarang ini.Indonesia sekarang ini. Dari beberapa penjelasan tersebut maka penulis akan

Dari beberapa penjelasan tersebut maka penulis akan mencoba menjelaskanmencoba menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan fenomena pembangunan yang terjadi di beberapa hal yang berkaitan dengan fenomena pembangunan yang terjadi di negara indonesia dengan melihat dari perkembangan teori pembangunan yang negara indonesia dengan melihat dari perkembangan teori pembangunan yang mempengaruhi khususnya untuk indonesia yang termasuk dalam negara dunia mempengaruhi khususnya untuk indonesia yang termasuk dalam negara dunia ketiga serta mencoba untuk memberikan beberapa pilihan ataupun alternatif  ketiga serta mencoba untuk memberikan beberapa pilihan ataupun alternatif  kebijakan yang dapat dijadikan suatu bahan pertimbangan yang juga bisa kebijakan yang dapat dijadikan suatu bahan pertimbangan yang juga bisa direkomendasikan dalam upaya proses pembangunan di negara ini.

(5)

B A B II B A B II

TINJAUAN TEORI TINJAUAN TEORI

Seperti yang telah dipaparkan pada bab pendahuluan sebelumnya bahwa Seperti yang telah dipaparkan pada bab pendahuluan sebelumnya bahwa teori-teori pembangunan kemudian melahirkan dua paradigma yakni modernisasi teori-teori pembangunan kemudian melahirkan dua paradigma yakni modernisasi dan ketergantungan. Berikut ini

dan ketergantungan. Berikut ini penulis akan mencoba menjelaskan beberapa teoripenulis akan mencoba menjelaskan beberapa teori yang berkaitan dengan dua paradigma itu namun dalam tinjauan teori ini akan yang berkaitan dengan dua paradigma itu namun dalam tinjauan teori ini akan dibahas khusus teori yang dianggap relevan dengan pokok pembahasan nantinya dibahas khusus teori yang dianggap relevan dengan pokok pembahasan nantinya yakni hubungannya dengan perkembangan pembangunan di indonesia, a

yakni hubungannya dengan perkembangan pembangunan di indonesia, a dapun teoridapun teori yang dimaksud ialah teori modernisasi

yang dimaksud ialah teori modernisasi (modernism theory)(modernism theory), teori keterbelakangan, teori keterbelakangan (Underdevelo

(Underdevelopment pment theory)theory) dandan teori ketergantunganteori ketergantungan (dependent Theory)(dependent Theory) II.1 Teori Modernisasi

II.1 Teori Modernisasi

Teori modernisasi adalah teori yang menjelaskan bahwa kemiskinan yang Teori modernisasi adalah teori yang menjelaskan bahwa kemiskinan yang terjadi dalam suatu negara disebabkan oleh faktor internal atau terjadi dalam suatu negara disebabkan oleh faktor internal atau faktor-faktor yang terdapat di dalam negeri yang bersangkutan.

faktor yang terdapat di dalam negeri yang bersangkutan.

Beberapa pakar dari yang masuk dalam mazhab teori modernisasi yakni Roy Beberapa pakar dari yang masuk dalam mazhab teori modernisasi yakni Roy Harrod-evsey domar menjelaskan bahwa bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan Harrod-evsey domar menjelaskan bahwa bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingginya tabungan dan investasi. Dalam perkembangannya dikenal adanya oleh tingginya tabungan dan investasi. Dalam perkembangannya dikenal adanya rumus pembangunan Harrod-Domar yang menjelaskan bahwa pembangunan pada rumus pembangunan Harrod-Domar yang menjelaskan bahwa pembangunan pada dasarnya merupakan masalah menambahkan investasi modal. Masalah dasarnya merupakan masalah menambahkan investasi modal. Masalah keterbelakangan adalah masalah kekurangan modal. Jika ada modal dan kemudian keterbelakangan adalah masalah kekurangan modal. Jika ada modal dan kemudian diinvestasikan maka akan menghasilkan pembangunan ekonomi. Dalam diinvestasikan maka akan menghasilkan pembangunan ekonomi. Dalam perkembangan selanjutnya dari teori model ini beberapa ahli berpendapat bahwa perkembangan selanjutnya dari teori model ini beberapa ahli berpendapat bahwa untuk mengatasi keterbelakangan khususnya bagi negara dunia ketiga ialah dengan untuk mengatasi keterbelakangan khususnya bagi negara dunia ketiga ialah dengan mencari tambahan modal baik dalam negeri dengan peningkatan tabungan dalam mencari tambahan modal baik dalam negeri dengan peningkatan tabungan dalam negeri itu sendiri dan dari luar negeri melalui penanaman modal dan utang luar negeri itu sendiri dan dari luar negeri melalui penanaman modal dan utang luar negeri,(Budim

negeri,(Budiman, an, 18-19,1995).18-19,1995). Selanjutny

Selanjutnya McCleland menjela McCleland menjelaskan suatu konsepaskan suatu konsepnya nya yang dikenal yakni thyang dikenal yakni thee need for achievement, kebutuhan atau dorongan untuk berprestasi. Konsep ini need for achievement, kebutuhan atau dorongan untuk berprestasi. Konsep ini disingkat dengan sebuah simbol yang kemudian menjadi sangat terkenal yakni : disingkat dengan sebuah simbol yang kemudian menjadi sangat terkenal yakni : n-Ach. Berangkat dari konsep Webber seorang sosiolog jerman yang menjelaskan Ach. Berangkat dari konsep Webber seorang sosiolog jerman yang menjelaskan konsep etika protestan, keinginan, kebutuhan, atau dorongan untuk berprestasi ini konsep etika protestan, keinginan, kebutuhan, atau dorongan untuk berprestasi ini tidak sekedar untuk meraih imbalan material yang besar. Orang dengan n-Ach yang tidak sekedar untuk meraih imbalan material yang besar. Orang dengan n-Ach yang tinggi, yang memiliki kebutuhan untuk berprestasi, mengalami kepuasan bukan tinggi, yang memiliki kebutuhan untuk berprestasi, mengalami kepuasan bukan

(6)

karena imbalan dan hasil kerjanya, tetapi karena hasil kerja tersebut dianggap karena imbalan dan hasil kerjanya, tetapi karena hasil kerja tersebut dianggap sebagai suatu yang baik, di mana ada kepuasan batin tersendiri jika mereka sebagai suatu yang baik, di mana ada kepuasan batin tersendiri jika mereka berhasil menyelesaikan pekerjaannya dengan sempurna. Imbalan material berhasil menyelesaikan pekerjaannya dengan sempurna. Imbalan material kemudian menjadi faktor sekunder. Mccleland kemudian mengatakan bahwa jika kemudian menjadi faktor sekunder. Mccleland kemudian mengatakan bahwa jika dalam sebuah masyarakat ada banyak orang yang memiliki n-Ach yang tinggi, dapat dalam sebuah masyarakat ada banyak orang yang memiliki n-Ach yang tinggi, dapat diharapkan masyarakat tersebut akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan masyarakat tersebut akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. (Budiman 22-25.1995)

tinggi. (Budiman 22-25.1995)

Pandangan selanjutnya mengenai paradigma modernisasi ialah seperti apa Pandangan selanjutnya mengenai paradigma modernisasi ialah seperti apa yang diungkapkan oleh W.W Rostow seorang ahli ekonomi dalam bukunya yang yang diungkapkan oleh W.W Rostow seorang ahli ekonomi dalam bukunya yang terkenal the stage of Economic Growth, A Non-Communist Manifesto yang terkenal the stage of Economic Growth, A Non-Communist Manifesto yang membahas pembangu

membahas pembangunan dalam masyarakat yang ia nan dalam masyarakat yang ia bagi dalam lima tahap yakni :bagi dalam lima tahap yakni : A.

A. Masyarakat TradisionalMasyarakat Tradisional

Bahwa ilmu di dalam masyarakat ini ilmu pengetahuan belum dikuasai, Bahwa ilmu di dalam masyarakat ini ilmu pengetahuan belum dikuasai, mereka masih menganut kepercayaan-kepercayaan tentang kekuatan-kekuatan di mereka masih menganut kepercayaan-kepercayaan tentang kekuatan-kekuatan di luar kemampuan manusia, manusia kemudian tunduk kepada alam. Akibatnya ialah luar kemampuan manusia, manusia kemudian tunduk kepada alam. Akibatnya ialah produksi masih sangat terbatas dan kemajuan untuk berkembang sangat lambat. produksi masih sangat terbatas dan kemajuan untuk berkembang sangat lambat. B.

B. Prakondisi untuk Lepas LandasPrakondisi untuk Lepas Landas

Setelah kemudian masyarakat tradisional kemudian bekerja mereka Setelah kemudian masyarakat tradisional kemudian bekerja mereka mencapai suatu prakondisi untuk lepas landas yang di mana ini terjadi karena mencapai suatu prakondisi untuk lepas landas yang di mana ini terjadi karena adanya campur tangan dari luar, dari

adanya campur tangan dari luar, dari masyarakamasyarakat yang sudah t yang sudah lebih dulu maju.lebih dulu maju. C.

C. Lepas LandasLepas Landas

Adanya suatu perubahan untuk maju menciptakan hal-hal barui dalam Adanya suatu perubahan untuk maju menciptakan hal-hal barui dalam bidang produksi dan tidak lagi menemui hambatan-hambatan berarti yang bidang produksi dan tidak lagi menemui hambatan-hambatan berarti yang mengalami proses pertumbuhan ekonomi.

mengalami proses pertumbuhan ekonomi. D.

D. Bergerak Menuju KedewasaanBergerak Menuju Kedewasaan

Ini ditandai dengan proses kemajuan yang sangat maju yang ditandai dengan Ini ditandai dengan proses kemajuan yang sangat maju yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, barang-barang yang tadinya diimpor sudah pertumbuhan ekonomi yang tinggi, barang-barang yang tadinya diimpor sudah dapat diproduksi sendiri.

dapat diproduksi sendiri. E.

E. Jaman Konsumsi Massal yang TinggiJaman Konsumsi Massal yang Tinggi

Pada titik ini pembangunan merupakan sebuah proses yang berkesinambungan Pada titik ini pembangunan merupakan sebuah proses yang berkesinambungan yang bisa menopang kemajuan secara terus menerus. Konsumsi tidak lagi yang bisa menopang kemajuan secara terus menerus. Konsumsi tidak lagi

(7)

terbatas pada kebutuhan pokok untuk hidup tetapi meningkat ke kebutuhan terbatas pada kebutuhan pokok untuk hidup tetapi meningkat ke kebutuhan yang lebih tinggi.(Budiman 25-28.1995)

yang lebih tinggi.(Budiman 25-28.1995)

Pendapat selanjutnya ialah Bert F. Hoselitz yang menjelaskna tentang Pendapat selanjutnya ialah Bert F. Hoselitz yang menjelaskna tentang faktor-faktor non ekonomi seperti faktor kondisi lingkungan, yang dianggap penting faktor-faktor non ekonomi seperti faktor kondisi lingkungan, yang dianggap penting dalam dalam proses pembangunan. Hoselitz kemudian membagi beberapa unsur dalam dalam proses pembangunan. Hoselitz kemudian membagi beberapa unsur dalam pembangunan itu yakni harus ada pemasokan modal yang besar dari dalam pembangunan itu yakni harus ada pemasokan modal yang besar dari perbankan, pemasoka

perbankan, pemasokan tenaga n tenaga ahli dan ahli dan terampil.terampil.

Selanjutnya ialah

Selanjutnya ialah

Teori Teori yang yang menekankmenekankan an lingkungan lingkungan material material dalamdalam usaha membentuk manusia modern.

usaha membentuk manusia modern. Inkeles dan Smith berbicara tentang persoalanInkeles dan Smith berbicara tentang persoalan ini (

ini (lingkungan materiallingkungan material). Berbeda dengan McCelland yang menekankan pendidikan). Berbeda dengan McCelland yang menekankan pendidikan dalam arti “manipulasi” mental si anak

dalam arti “manipulasi” mental si anak didik, pada Inkeles dan Smith perubahandidik, pada Inkeles dan Smith perubahan dicapai secara langsung memberikan pengalaman kerja. Di sini bukan “manipulasi” dicapai secara langsung memberikan pengalaman kerja. Di sini bukan “manipulasi” mental yang dipakai sebagai instrumen pengubah, tetapi pengalaman kerja yang mental yang dipakai sebagai instrumen pengubah, tetapi pengalaman kerja yang dialami secara nyata oleh si buruh yang mengubah sikap dan tingkah lakunya dialami secara nyata oleh si buruh yang mengubah sikap dan tingkah lakunya (Budiman, 2000:38).

(Budiman, 2000:38). II.2 Teori

II.2 Teori KeterbelakaKeterbelakanganngan

Teori Keterbelakangan ,muncul sebagai reaksi terhadap fenomena Teori Keterbelakangan ,muncul sebagai reaksi terhadap fenomena kegagalan penerapan Teori Modernisasi di Amerika Latin. Kedua teori ini

kegagalan penerapan Teori Modernisasi di Amerika Latin. Kedua teori ini cenderungcenderung melihat pembangunan dan keterbelakangan di Dunia Ketiga melalui pendekatan melihat pembangunan dan keterbelakangan di Dunia Ketiga melalui pendekatan yang lebih condong kepada aspek politik (Chirot dan Hall 1982). Kemunculan yang lebih condong kepada aspek politik (Chirot dan Hall 1982). Kemunculan perspektif ini banyak dipengaruhi oleh ajaran Karl Marx

perspektif ini banyak dipengaruhi oleh ajaran Karl Marx tentang pertentangan kelastentang pertentangan kelas dalam masyarakat kapitalis, dan pandangan Lenin terhadap imperialisme. Para dalam masyarakat kapitalis, dan pandangan Lenin terhadap imperialisme. Para pakar di dalamnya, seperti Paul Baran, Andre Gunder Frank, Samir Amin, mencoba pakar di dalamnya, seperti Paul Baran, Andre Gunder Frank, Samir Amin, mencoba menjelaska

menjelaskan bahwa keterbelakangan dan n bahwa keterbelakangan dan kemiskinan di Dunia Ketiga kemiskinan di Dunia Ketiga sebagai akibatsebagai akibat dari adanya ketergantungan terhadap kekuatan ekonomi global dan konflik dari adanya ketergantungan terhadap kekuatan ekonomi global dan konflik internasional. Kemiskinan yang dialami oleh bangsa-bangsa di negara yang sedang internasional. Kemiskinan yang dialami oleh bangsa-bangsa di negara yang sedang berkembang merupakan akibat dari sistem ekonomi dunia yang tidak seimbang, berkembang merupakan akibat dari sistem ekonomi dunia yang tidak seimbang, dimana sekelompok negara kuat mengeksploitasi negara-negara yang lebih

dimana sekelompok negara kuat mengeksploitasi negara-negara yang lebih lemah.lemah. Menurut Paul Baran dan Frank Terciptanya pertumbuhan ekonomi yang Menurut Paul Baran dan Frank Terciptanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan perkembangan kapitalisme di Barat, merupakan hasil exploitasi terhadap tinggi dan perkembangan kapitalisme di Barat, merupakan hasil exploitasi terhadap negara-negara miskin tetapi kaya dengan sumberdaya alam. Pandangan bahwa negara-negara miskin tetapi kaya dengan sumberdaya alam. Pandangan bahwa kemiskinan merupakan kondisi pada tahap pra-pembangunan tidak seluruhnya kemiskinan merupakan kondisi pada tahap pra-pembangunan tidak seluruhnya benar, karena kondisi ini terus bertahan sebagai akibat dari adanya pola hubungan benar, karena kondisi ini terus bertahan sebagai akibat dari adanya pola hubungan ekonomi imperialism

(8)

oleh negara-negara kapitalis, sedangkan negara-negara miskin dijadikan objek oleh negara-negara kapitalis, sedangkan negara-negara miskin dijadikan objek eksploitasi oleh mereka. (Deddt T.Tikson, 50-51).

eksploitasi oleh mereka. (Deddt T.Tikson, 50-51).

Konsep-Konsep-konsep yang dilontarkan oleh Paul Baran seperti “konsep yang dilontarkan oleh Paul Baran seperti “indispensableindispensable hinterland”

hinterland” dan oleh Frank “dan oleh Frank “the development of underdevelopment”the development of underdevelopment” merupakanmerupakan premis-premis dasar yang kemudian membangun teori ini. Menurut Baran, ilmu premis-premis dasar yang kemudian membangun teori ini. Menurut Baran, ilmu sosial yang lahir di

sosial yang lahir di negara kapitalis memberikan dukungan ideologis atas terjadinyanegara kapitalis memberikan dukungan ideologis atas terjadinya exploitasi negara-negara dunia ketiga yang

exploitasi negara-negara dunia ketiga yang paralel dengan merebaknya kapitalismeparalel dengan merebaknya kapitalisme global. Dalam hal ini, negara-negara kapitalis memiliki kepentingan untuk tetap global. Dalam hal ini, negara-negara kapitalis memiliki kepentingan untuk tetap mempertahankan keterbelakangan dunia ketiga sebagai sumber produksi sektor mempertahankan keterbelakangan dunia ketiga sebagai sumber produksi sektor primer yang bernilai tinggi agar mereka dapat mengekstraksi nilai tambah dari primer yang bernilai tinggi agar mereka dapat mengekstraksi nilai tambah dari negara-negera ekonomi lemah.

negara-negera ekonomi lemah.

Andre Gunder Frank (1967) memperkenalkan konsep

Andre Gunder Frank (1967) memperkenalkan konsep underdevelopmentunderdevelopment (keterbelakangan) dan sebuah model exploitasi

(keterbelakangan) dan sebuah model exploitasi metropole-satellitemetropole-satellite. Menurut. Menurut Frank, proses pembangunan dan perubahan sosial hanya akan dapat dipahami Frank, proses pembangunan dan perubahan sosial hanya akan dapat dipahami apabila ditinjau secara historis dengan memusatkan perhatian kepada proses apabila ditinjau secara historis dengan memusatkan perhatian kepada proses interaksi di dalam sistem politk dan perkonomian global. Seperti juga Baran, Frank interaksi di dalam sistem politk dan perkonomian global. Seperti juga Baran, Frank berpendapat bahwa ketimpangan ekonomi dunia merupakan hasil dari dominasi berpendapat bahwa ketimpangan ekonomi dunia merupakan hasil dari dominasi ekonomi oleh negara-negara

ekonomi oleh negara-negara kapitalis/indkapitalis/industri. Pembangunan dan ustri. Pembangunan dan keterbelakangaketerbelakangann bagaikan dua sisi dari sebuah mata uang. Negara-negara berekonomi kuat akan bagaikan dua sisi dari sebuah mata uang. Negara-negara berekonomi kuat akan tetap semakin kuat dengan melakukan pemerasan terhadap negara-negara miskin. tetap semakin kuat dengan melakukan pemerasan terhadap negara-negara miskin. Dengan demikian, usaha-usaha pembangunan di Dunia Ketiga tidak akan dapat Dengan demikian, usaha-usaha pembangunan di Dunia Ketiga tidak akan dapat mengejar ketertinggalan mereka dari dunia pertama. Ketergantungan adalah mengejar ketertinggalan mereka dari dunia pertama. Ketergantungan adalah sebuah situ

sebuah situasi dimana ekasi dimana ekonomi sebonomi sebuah atau bebeuah atau beberapa negara rapa negara dikondisikadikondisikan olehn oleh perkembangan dan ekspansi ekonomi negara lain. Situasi ini akan menempatkan perkembangan dan ekspansi ekonomi negara lain. Situasi ini akan menempatkan negara-negara yang tergantung dalam posisi yang tetap terbelakang sebagai akibat negara-negara yang tergantung dalam posisi yang tetap terbelakang sebagai akibat dari exploitasi oleh negara-negara

dari exploitasi oleh negara-negara berekonomi kuat, (Deddy T.Tikson, 52.2005)berekonomi kuat, (Deddy T.Tikson, 52.2005) Selanjutnya ialah Paul Presbich, adalah seorang ekonomi liberal, yang Selanjutnya ialah Paul Presbich, adalah seorang ekonomi liberal, yang menjadi sekretaris eksekutif sebuah lembaga PBB yang didirikan pada tahun

menjadi sekretaris eksekutif sebuah lembaga PBB yang didirikan pada tahun 1948 di1948 di santiago Chlie dengan lembanganya yang bernama ECLA atau Economic Commision santiago Chlie dengan lembanganya yang bernama ECLA atau Economic Commision For Latin Amerika, di mana ia menerbitkan karyanya yang berjudul The Economic For Latin Amerika, di mana ia menerbitkan karyanya yang berjudul The Economic Development of Latin America and its Principal Problem, yang intinya menurut Development of Latin America and its Principal Problem, yang intinya menurut Presbich, adanya teori pembagian kerja secara internasional yang didasarkan pada Presbich, adanya teori pembagian kerja secara internasional yang didasarkan pada teori keunggulan komparatif, membuat negara-negara di dunia melakukan teori keunggulan komparatif, membuat negara-negara di dunia melakukan spesialisasi produksinya. Olehnya itu kemudian negara-negara di dunia ternagi spesialisasi produksinya. Olehnya itu kemudian negara-negara di dunia ternagi dalam dua kelompok yakni negara-negara pusat yang menghasilkan barang industri dalam dua kelompok yakni negara-negara pusat yang menghasilkan barang industri

(9)

daan negara-negara pinggiran yang memproduksi hasil pertanian, (Budiman, daan negara-negara pinggiran yang memproduksi hasil pertanian, (Budiman, 45-47.1995).

47.1995).

Pendapat lain dari Theotonio Dos santos mengungkapkan bahwa negara Pendapat lain dari Theotonio Dos santos mengungkapkan bahwa negara pinggiran atau negara satelite bisa juga berkembang, meskipun kemudian pinggiran atau negara satelite bisa juga berkembang, meskipun kemudian perkemban

perkembangannya gannya sangat tersangat tergantung. gantung. Implus daImplus dan dinan dinamika pmika perkembangan erkembangan iniini kemudian tidak datang dari negara satelite melainkan gdari negara induknya. kemudian tidak datang dari negara satelite melainkan gdari negara induknya. Sumbangan Dos santos tentang

Sumbangan Dos santos tentang bentuk-bentuk ketergantunbentuk-bentuk ketergantungan adalah :gan adalah :

-- Ketergantungan kolonial di mana dijelaskan bahwa terjadi dominasi politik, dalamKetergantungan kolonial di mana dijelaskan bahwa terjadi dominasi politik, dalam bentuk penguasaan kolonial dari negara pusat ke negara pinggiran, yang mana bentuk penguasaan kolonial dari negara pusat ke negara pinggiran, yang mana digambarkan bahwa hubungan antara penjajah

digambarkan bahwa hubungan antara penjajah dengan penduduk setempat bersifatdengan penduduk setempat bersifat eksploitatif.

eksploitatif.

-- KetergantungaKetergantungan finansial n finansial industrial, bahwa Negara pinggiran secara politis industrial, bahwa Negara pinggiran secara politis merdekamerdeka tetapi dalam kenyataannya, negara pinggiran ini masih dikuasain oleh tetapi dalam kenyataannya, negara pinggiran ini masih dikuasain oleh kekuatan-kekuatan finansial dan industrial dari negara pusat.

kekuatan finansial dan industrial dari negara pusat.

-- Ketergantungan tekhnologi industrial, bahwa kegiatan ekonomi di negara pinggiranKetergantungan tekhnologi industrial, bahwa kegiatan ekonomi di negara pinggiran tidak lagi berupa ekspor bahan mentah untuk keperluan industri di negara pusat. tidak lagi berupa ekspor bahan mentah untuk keperluan industri di negara pusat. Perusahaan-perusahan multinasional mulai dari negara pusat mulai menanamkan Perusahaan-perusahan multinasional mulai dari negara pusat mulai menanamkan modalnya dalam kegiatan industri dengan tujuan negara pinggiran memberikan modalnya dalam kegiatan industri dengan tujuan negara pinggiran memberikan upah untuk penyewaan

upah untuk penyewaan suatuh produk tekhnologi. suatuh produk tekhnologi. (Budiman,69-70(Budiman,69-70.1995)..1995). Selanjutnya ialah Emmanuel Wallerstein, dengan Teori Sistem Dunia

Selanjutnya ialah Emmanuel Wallerstein, dengan Teori Sistem Dunia (World (World  System Theory).

System Theory). Teori ini menyajikan konseptualisasi di mana, setiap negara atauTeori ini menyajikan konseptualisasi di mana, setiap negara atau bangsa memiliki potensi mobilitas vertikal untuk bergerak ke atas (karena bangsa memiliki potensi mobilitas vertikal untuk bergerak ke atas (karena perbaikan ekonomi), maupun ke bawah (degradasi ekonomi) (Wallerstein 1979). perbaikan ekonomi), maupun ke bawah (degradasi ekonomi) (Wallerstein 1979). Teori ini, bagaimanapun, memiliki asumsi dan pandangan yang sama dengan teori Teori ini, bagaimanapun, memiliki asumsi dan pandangan yang sama dengan teori ketergantungan tentang penyebab keterbelakangan dunia ketiga, yang mana ketergantungan tentang penyebab keterbelakangan dunia ketiga, yang mana keduanya menganggap bahwa keterbelakangan sebagai akibat langsung

keduanya menganggap bahwa keterbelakangan sebagai akibat langsung dari adanyadari adanya hubungan yang timpang antara negara-negara kapitalis dan non-kapitalis. hubungan yang timpang antara negara-negara kapitalis dan non-kapitalis. Berdasarkan kepada latar belakang sejarah perkembangan ekonomi dan politik Berdasarkan kepada latar belakang sejarah perkembangan ekonomi dan politik internasional sejak abad ke 16, teori sistem dunia (TSD) mengajukan konsep internasional sejak abad ke 16, teori sistem dunia (TSD) mengajukan konsep international division of labor 

international division of labor dimana setiap negara memiliki fungsi masing-masingdimana setiap negara memiliki fungsi masing-masing sesuai dengan posisi mereka di dalam sistem ekonomi dunia. Misalnya, sekelompok sesuai dengan posisi mereka di dalam sistem ekonomi dunia. Misalnya, sekelompok negara memproduksi dan mengekspor produk pertanian, dan kelompok yang lain negara memproduksi dan mengekspor produk pertanian, dan kelompok yang lain mengekspo

(10)

Menurut TSD struktur ekonomi dunia terdiri atas kelompok negara-negara Menurut TSD struktur ekonomi dunia terdiri atas kelompok negara-negara pusat

pusat (core)(core), semi-pinggiran, semi-pinggiran (semi periphery)(semi periphery) dan pinggirandan pinggiran (periphery)(periphery). Negara-. Negara-negara pusat adalah mereka yang dapat memaksakan kehendaknya untuk negara pusat adalah mereka yang dapat memaksakan kehendaknya untuk menciptakan pertukaran yang tidak seimbang demi keuntungan mereka, dengan menciptakan pertukaran yang tidak seimbang demi keuntungan mereka, dengan mengambil nilai surplus dari pinggiran. Negara-negara pinggiran pada umumnya mengambil nilai surplus dari pinggiran. Negara-negara pinggiran pada umumnya adalah mereka yang masih tergantung kepada produk pertanian dan ekspor adalah mereka yang masih tergantung kepada produk pertanian dan ekspor komoditi

komoditi pertanian pertanian dengan updengan upah rendah rendah. Negara-neah. Negara-negara ingara ini i pada hakpada hakekatnyaekatnya dieksploitasi oleh negara pusat

dieksploitasi oleh negara pusat (core)(core) yang memproduksi barang dengan upahyang memproduksi barang dengan upah rendah. Sedangkan semi-pinggiran berada diantara kedua kategori ekstrim ini. rendah. Sedangkan semi-pinggiran berada diantara kedua kategori ekstrim ini. (Wallerstein dalam Deddy

(Wallerstein dalam Deddy T.tikson,72-73.T.tikson,72-73.2005).2005).

II.3 Teori

II.3 Teori ketergantunganketergantungan

Teori ketergantungan

Teori ketergantungan (dependent development)(dependent development) menyatakan bahwamenyatakan bahwa ketergantungan terhadap ekonomi internasional tidak selalu menghasilkan ketergantungan terhadap ekonomi internasional tidak selalu menghasilkan keterbelak

keterbelakangan di dunia angan di dunia ketiga. Sistem ekonomi dunia menurut pandangan ini bisaketiga. Sistem ekonomi dunia menurut pandangan ini bisa menjadi pendukung atau penghambat terhadap kemajuan ekonomi di menjadi pendukung atau penghambat terhadap kemajuan ekonomi di negara-negara yang sedang membangun. Teori ini menganggap bahwa kemajuan ekonomi negara yang sedang membangun. Teori ini menganggap bahwa kemajuan ekonomi sebuah negara, lebih tergantung kepada faktor-faktor domestik dari pada global. sebuah negara, lebih tergantung kepada faktor-faktor domestik dari pada global. Faktor-fakto

Faktor-faktor tersebut ar tersebut antara lain kemampuan pemerintahntara lain kemampuan pemerintah (state capacity)(state capacity), pemilik, pemilik modal domestik, masyarakat, dan hubungan antar kelas yang dapat menjadi faktor modal domestik, masyarakat, dan hubungan antar kelas yang dapat menjadi faktor pendukung ke arah pertumbuhan ekonomi dan

pendukung ke arah pertumbuhan ekonomi dan proses modernisasi.proses modernisasi.

Cardoso dan Faletto (1979) menjelaskan adanya perbedaan yang cukup Cardoso dan Faletto (1979) menjelaskan adanya perbedaan yang cukup tajam antara situasi ketergantungan tahun 1960-an dan 1970-an di Amerika Latin. tajam antara situasi ketergantungan tahun 1960-an dan 1970-an di Amerika Latin. Berdasarkan pengamatan mereka di negara-negara Amerika Latin, dapat Berdasarkan pengamatan mereka di negara-negara Amerika Latin, dapat diidentifik

diidentifikasi asi bahwa situbahwa situasi ketergaasi ketergantungan tahun ntungan tahun 1970-an tidak 1970-an tidak lagi membalagi membawawa pengaruh negatif seperti yang terjadi pada tahun

pengaruh negatif seperti yang terjadi pada tahun 1960-an. Artinya, ketergantunga1960-an. Artinya, ketergantungann terhadap modal dan teknolnogi asing tetap ada, tetapi gejala ke arah pengaruh terhadap modal dan teknolnogi asing tetap ada, tetapi gejala ke arah pengaruh positif telah mulai tampak. Dalam menjelaskan hal ini, Cardoso lebih tertarik untuk positif telah mulai tampak. Dalam menjelaskan hal ini, Cardoso lebih tertarik untuk menganalisis faktor-faktor sosial-politik dalam proses ketergantungan. menganalisis faktor-faktor sosial-politik dalam proses ketergantungan. Pengamatannya terutama diarahkan kepada perjuangan kelas, konflik antar Pengamatannya terutama diarahkan kepada perjuangan kelas, konflik antar kelompok, dan gerakan politik (Cardoso 1973, 1977; Cardoso dan Faletto 1979). kelompok, dan gerakan politik (Cardoso 1973, 1977; Cardoso dan Faletto 1979). Menurut Cardoso, masalah-masalah pembangunan di negara dunia ketiga tidak Menurut Cardoso, masalah-masalah pembangunan di negara dunia ketiga tidak semata-mata ber

semata-mata berkaitan dengan kaitan dengan substitusi impor, perbsubstitusi impor, perbedaan strategi pertuedaan strategi pertumbuhan,mbuhan, atau faktor pasar internal dan

(11)

penting, menurut Cardoso, adalah perjuangan dan pergerakan kelas, redefinisi penting, menurut Cardoso, adalah perjuangan dan pergerakan kelas, redefinisi kepentingan publik, dan aliansi politik diantara berbagai kekuatan untuk kepentingan publik, dan aliansi politik diantara berbagai kekuatan untuk memelihara kestabilan struktur yang ada dan membuka peluang untuk terjadinya memelihara kestabilan struktur yang ada dan membuka peluang untuk terjadinya transformasi. Berkenaan dengan hal ini, Cardoso dan Faletto (1979) telah transformasi. Berkenaan dengan hal ini, Cardoso dan Faletto (1979) telah melakukan studi tentang peranan perjuangan politik internasional dalam situasi melakukan studi tentang peranan perjuangan politik internasional dalam situasi ketergantungan. Mereka menemukan bahwa hubungan antara kekuatan-kekuatan ketergantungan. Mereka menemukan bahwa hubungan antara kekuatan-kekuatan eksternal dan internal membentuk sebuah jaringan yang cukup kompleks. Jaringan eksternal dan internal membentuk sebuah jaringan yang cukup kompleks. Jaringan ini, menurut mereka, berakar pada berbagai kepentingan yang dimiliki oleh ini, menurut mereka, berakar pada berbagai kepentingan yang dimiliki oleh kelas-kelas dominan di dalam negeri dan internasional, disamping tekanan-tekanan kelas dominan di dalam negeri dan internasional, disamping tekanan-tekanan domestik oleh kelompok-kelompok yang lebih lemah (Deddy T.Tikson 75-77.2005) domestik oleh kelompok-kelompok yang lebih lemah (Deddy T.Tikson 75-77.2005)

Selanjutny

Selanjutnya Peter a Peter Evans (1979) Evans (1979) mengemukmengemukakan sebuah tesis akan sebuah tesis tentang adanyatentang adanya transformasi be

transformasi bentuk ketergantuntuk ketergantungan klasik (ngan klasik (Frank) kepada Frank) kepada bentuk baru ybentuk baru yang diaang dia beri label

beri label “dependent development.”“dependent development.” Bentuk ketergantungan yang baru iniBentuk ketergantungan yang baru ini ditandai oleh adanya aliansi antara kapitalis internasional, kapitalis domestik, dan ditandai oleh adanya aliansi antara kapitalis internasional, kapitalis domestik, dan pemerintah. Evans menyebut aliansi ini sebagai

pemerintah. Evans menyebut aliansi ini sebagai “triple alliance.”“triple alliance.” Di dalam aliansiDi dalam aliansi ini, pemerintah memainkan peranan yang menentukan dalam mengatur aliansi ini, pemerintah memainkan peranan yang menentukan dalam mengatur aliansi antara

antara kapitalis lokkapitalis lokal dengan kapial dengan kapitalis internasioanal talis internasioanal (fungsi regulas(fungsi regulasi). Dalam hai). Dalam hall ini, pemerintah menggunakan kekuasaan ekonominya yang besar yang ditunjang ini, pemerintah menggunakan kekuasaan ekonominya yang besar yang ditunjang oleh otoritas politik untuk mengatur dan mengarahkan pembangunan nasional. oleh otoritas politik untuk mengatur dan mengarahkan pembangunan nasional. Pemerintah hendaknya memiliki kemampuan untuk mencegah terjadinya Pemerintah hendaknya memiliki kemampuan untuk mencegah terjadinya pengerukan keuntungan oleh perusahaan-perusahaan transnasional (PTN) yang pengerukan keuntungan oleh perusahaan-perusahaan transnasional (PTN) yang mengorbankan kapitalis lokal. Namun demikian, proses interaksi di dalam aliansi mengorbankan kapitalis lokal. Namun demikian, proses interaksi di dalam aliansi tiga pihak ini selanjutnya menjadi kompleks, karena masing-masing pihak memiliki tiga pihak ini selanjutnya menjadi kompleks, karena masing-masing pihak memiliki kepentingan yang dapat mengarah ke

(12)

B A B III B A B III

P E M B A H A S A N P E M B A H A S A N

III.1 Pandangan mengenai asumsi Kondisi Bangsa

III.1 Pandangan mengenai asumsi Kondisi Bangsa Indonesia yang masih “miskin”Indonesia yang masih “miskin” Berangkat dari ilustrasi yang tersaji pada bab pendahuluan yang Berangkat dari ilustrasi yang tersaji pada bab pendahuluan yang menggambarkan keadaan bangsa indonesia di mana bahwa Indonesia merupakan menggambarkan keadaan bangsa indonesia di mana bahwa Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki posisi strategis di mana memiliki jumlah pulau 13-17 negara tropis yang memiliki posisi strategis di mana memiliki jumlah pulau 13-17 ribu pulau dengan garis pantai terpanjang di dunia sekitar 81.000 km, luas daratan ribu pulau dengan garis pantai terpanjang di dunia sekitar 81.000 km, luas daratan sekitar 191 juta hektar, teritori laut sekitar 317 juta hektar, penduduk 240 juta sekitar 191 juta hektar, teritori laut sekitar 317 juta hektar, penduduk 240 juta jiwa, dengan kekayaan alam menggiurkan baik terbaru maupun tidak terbarukan jiwa, dengan kekayaan alam menggiurkan baik terbaru maupun tidak terbarukan seperti minyak bumi, gas alam, batubara, aluminium, tembaga, nikel, emas, besi seperti minyak bumi, gas alam, batubara, aluminium, tembaga, nikel, emas, besi dan lain-lain. Kemudian memiliki keanekaragaman hayati nomor 2 di dunia yang dan lain-lain. Kemudian memiliki keanekaragaman hayati nomor 2 di dunia yang jika digabungkan dengan kekayaan alam laut menjadi nomor 1 di dunia, potensi jika digabungkan dengan kekayaan alam laut menjadi nomor 1 di dunia, potensi tanaman pangan 800 spesies dan

tanaman pangan 800 spesies dan juga 1000 spesies tanaman medisinal.juga 1000 spesies tanaman medisinal.

Dengan melihat kondisi tersebut tentunya ekspektasi akan besarnya bangsa Dengan melihat kondisi tersebut tentunya ekspektasi akan besarnya bangsa ini sebenarnya dapat terwujud, namun yang terjadi adalah sebaliknya bahwa harus ini sebenarnya dapat terwujud, namun yang terjadi adalah sebaliknya bahwa harus diakui bahwa bangsa kita hingga hari ini masih tertinggal dibandingkan dengan diakui bahwa bangsa kita hingga hari ini masih tertinggal dibandingkan dengan negara berkembang dan maju lainnya, jangankan untuk konteks bersaing dengan negara berkembang dan maju lainnya, jangankan untuk konteks bersaing dengan negara-negara dunia pertama dan kedua untuk negara dunia ketiga khususnya yang negara-negara dunia pertama dan kedua untuk negara dunia ketiga khususnya yang ada di

ada di kawasan Asean indonesia sudah tertinggal jauh kawasan Asean indonesia sudah tertinggal jauh dibandingkdibandingkan dengan Negaraan dengan Negara tetangga semisal Malaysia, Thailand, Vietnam,terlebih Singapura menurut data tetangga semisal Malaysia, Thailand, Vietnam,terlebih Singapura menurut data terkhir UNDP menempatkan sebagai negara terkaya keempat di dunia saat ini.

terkhir UNDP menempatkan sebagai negara terkaya keempat di dunia saat ini.

Lantas ada apa dengan negara kita?pertanyaan ini kadang muncul mungkin Lantas ada apa dengan negara kita?pertanyaan ini kadang muncul mungkin dalam benak kita masing-masing, bahwa negara kita kemudian tidak mampu untuk dalam benak kita masing-masing, bahwa negara kita kemudian tidak mampu untuk bangkit membangun baik itu secara fisik maupun mental bangsa dengan potensi bangkit membangun baik itu secara fisik maupun mental bangsa dengan potensi yang telah digambarkan sebelumnya. Beberapa tokoh bangsa memberikan yang telah digambarkan sebelumnya. Beberapa tokoh bangsa memberikan pendapatnya seperti mantan wakil presiden Jusuf Kalla, yang berpendapat bahwa pendapatnya seperti mantan wakil presiden Jusuf Kalla, yang berpendapat bahwa upaya bangsa Indonesia untuk bangkit dari keterbelakannya harus dimulai oleh upaya bangsa Indonesia untuk bangkit dari keterbelakannya harus dimulai oleh kepemimpinan/leadership yang tegas dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan kepemimpinan/leadership yang tegas dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang sifatnya membangun semangat warga negara untuk sadar akan posisinya yang sifatnya membangun semangat warga negara untuk sadar akan posisinya sebagai pilar penting pembangunan. Pendapat lain dari pakar hukum pidana sebagai pilar penting pembangunan. Pendapat lain dari pakar hukum pidana Prof.Dr. J.Sahetapi (wawancara Metro TV),beranggapa

Prof.Dr. J.Sahetapi (wawancara Metro TV),beranggapan bahwa masalah n bahwa masalah serius yangserius yang dialami bangsa ini untuk menjadi bangsa maju

(13)

dari Syamsul Ma‟arif 

dari Syamsul Ma‟arif (Tabloid Nasdem), yang beranggapan bahwa bangsa indonesia(Tabloid Nasdem), yang beranggapan bahwa bangsa indonesia sudah tidak lagi melihat UUD 1945 sebagai dasar arah pembangunan, di mana yang sudah tidak lagi melihat UUD 1945 sebagai dasar arah pembangunan, di mana yang terjadi menurutnya bahwa beberapa kewajiban-kewajiban pemerintah yang ada terjadi menurutnya bahwa beberapa kewajiban-kewajiban pemerintah yang ada pada beberapa pasal sudah tidak dijalankan lagi oleh pemimpin-pemimpin bangsa pada beberapa pasal sudah tidak dijalankan lagi oleh pemimpin-pemimpin bangsa ini.

ini.

Jika melihat beberapa pendapat di atas bahwa masalah kepemimpinan Jika melihat beberapa pendapat di atas bahwa masalah kepemimpinan sangat mempengaruhi bangsa ini dalam mencapai pembangunan yang diimpikan di sangat mempengaruhi bangsa ini dalam mencapai pembangunan yang diimpikan di negara ini, selain itu faktor mental khususnya para pejabat-pejabat pemerintah negara ini, selain itu faktor mental khususnya para pejabat-pejabat pemerintah kita kemudian juga sangat menentukan untuk kembali menata arah-arah dalam kita kemudian juga sangat menentukan untuk kembali menata arah-arah dalam memajukan bangsa. Dengan melihat beberapa fenomena yang terjadi di bangsa ini memajukan bangsa. Dengan melihat beberapa fenomena yang terjadi di bangsa ini maka penulis menyimpulkan bahwa ada beberapa masalah yang menghambat maka penulis menyimpulkan bahwa ada beberapa masalah yang menghambat kemajuan bangsa khususnya dalam bidang pembangunan, yang pertama di bidang kemajuan bangsa khususnya dalam bidang pembangunan, yang pertama di bidang politik bahwa tidak dipungkiri bahwa

politik bahwa tidak dipungkiri bahwa kompleksikompleksitas perpolitikan yang sedang tas perpolitikan yang sedang terjaditerjadi di negara ini

di negara ini sangat mempengaruhi tingkat pertumbuhan pembangunan di Indonesiasangat mempengaruhi tingkat pertumbuhan pembangunan di Indonesia di mana pengaruh politisasi

di mana pengaruh politisasi yang terjadi kemudian melahirkan kebijakan-kebijakanyang terjadi kemudian melahirkan kebijakan-kebijakan yang tidak efektif dalam arah pembangunan. Adanya pengaruh politisasi ini yang tidak efektif dalam arah pembangunan. Adanya pengaruh politisasi ini kemudian menjadi suatu ajang jual beli bagi para pihak-pihak yang memiliki peran kemudian menjadi suatu ajang jual beli bagi para pihak-pihak yang memiliki peran ataupun kewenagan yang kuat untuk kemudian mengambil keuntungan dalam ataupun kewenagan yang kuat untuk kemudian mengambil keuntungan dalam proses kebijakan pembangunan. Mereka kemudian menetapkan langkah-langkah proses kebijakan pembangunan. Mereka kemudian menetapkan langkah-langkah yang tidak berorientasi pada kepentingan negara melainkan untuk kepentingan yang tidak berorientasi pada kepentingan negara melainkan untuk kepentingan mereka masing-masing. Selanjutny

mereka masing-masing. Selanjutnya di a di bidang ekonomi, walaupun pemerintah telahbidang ekonomi, walaupun pemerintah telah mengungkapkan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi telah mengalami mengungkapkan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi telah mengalami peningkatan hingga 6,7% namun sebenarnya itu hanya secara makro, pemerintah peningkatan hingga 6,7% namun sebenarnya itu hanya secara makro, pemerintah kemudian lalai dalam meningkatkan pemerataan untuk setiap warga Negaranya, di kemudian lalai dalam meningkatkan pemerataan untuk setiap warga Negaranya, di mana data terkhir BPS bahwa tingkat penduduk miskin indonesia masih tinggi yakni mana data terkhir BPS bahwa tingkat penduduk miskin indonesia masih tinggi yakni 34 juta jiwa lebih dari penduduk indonesia sebesar 240 juta jiwa. Faktor lainnya 34 juta jiwa lebih dari penduduk indonesia sebesar 240 juta jiwa. Faktor lainnya ialah tingkat pengangguran yang masih nampak serta tidak dibarengi oleh ialah tingkat pengangguran yang masih nampak serta tidak dibarengi oleh penyediaan lapangan kerja untuk para penganggur di negara kita, selanjutnya penyediaan lapangan kerja untuk para penganggur di negara kita, selanjutnya masih dalam konteks ekonomi bahwa masalah privatisasi dan swastanisasi oleh masih dalam konteks ekonomi bahwa masalah privatisasi dan swastanisasi oleh perusahaan-perusahaan asing yang sangat merugikan bangsa indonesia, yang perusahaan-perusahaan asing yang sangat merugikan bangsa indonesia, yang mungkin menjadi ironi bahwa pemerintah kita seakan terhipnotis dengan mungkin menjadi ironi bahwa pemerintah kita seakan terhipnotis dengan keadaan-keadan seperti ini, di mana pemerintah seakan tidak mempunyai daya upaya untuk keadan seperti ini, di mana pemerintah seakan tidak mempunyai daya upaya untuk meninjau kembali MOU atau kontrak kerja dengan pihak asing tentang sistem bagi meninjau kembali MOU atau kontrak kerja dengan pihak asing tentang sistem bagi hasil, makin parah ketika kita dengan kekayaan alam yang melimpah tidak dapat hasil, makin parah ketika kita dengan kekayaan alam yang melimpah tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh bangsa ini dikarenakan ketidaksiapan dan dimanfaatkan secara maksimal oleh bangsa ini dikarenakan ketidaksiapan dan ketersediaan putra-putri bangsa dalam mengelola oleh karena kapasitas baik itu ketersediaan putra-putri bangsa dalam mengelola oleh karena kapasitas baik itu

(14)

pendidikan

pendidikan, keterampilan dan , keterampilan dan keahlian untuk dapat bersaing dengan keahlian untuk dapat bersaing dengan tenaga-tenagatenaga-tenaga asing yang dimiliki oleh perusahaan swasta. Hal lain yang membuat bangsa kita asing yang dimiliki oleh perusahaan swasta. Hal lain yang membuat bangsa kita tertinggal jauh dalam hal kemampuan untuk memproduksi sistem tekhnologi dalam tertinggal jauh dalam hal kemampuan untuk memproduksi sistem tekhnologi dalam rangka upaya untuk mengahsilkan produksi-produksi yang berskala industri.

rangka upaya untuk mengahsilkan produksi-produksi yang berskala industri.

Hal lain seperti di bidang mental para pemimpin-pempin, pejabat-pejabat Hal lain seperti di bidang mental para pemimpin-pempin, pejabat-pejabat dan pegawai-pegawai pemerintahan yang sangat menghancurkan karakter bangsa. dan pegawai-pegawai pemerintahan yang sangat menghancurkan karakter bangsa. Beberapa kasus KKN merupakan faktor yang sangat mempunyai pengaruh besar Beberapa kasus KKN merupakan faktor yang sangat mempunyai pengaruh besar dalam proses kemajuan bangsa Indonesia itu sendiri. Dana APBN menurut laporan dalam proses kemajuan bangsa Indonesia itu sendiri. Dana APBN menurut laporan keuangan Negara yang habis dikorupsi setiap tahunnya mencapai triulanan lebih. keuangan Negara yang habis dikorupsi setiap tahunnya mencapai triulanan lebih. Sungguh merupakan sesuatu yang sangat disayangkan bila dana negara kemudian Sungguh merupakan sesuatu yang sangat disayangkan bila dana negara kemudian habis terpakai oleh segelintir oknum yang berorientasi memperkaya diri sendiri habis terpakai oleh segelintir oknum yang berorientasi memperkaya diri sendiri ketimbang memanfaatkan dana itu untuk mengelola beberapa potensi yang ada di ketimbang memanfaatkan dana itu untuk mengelola beberapa potensi yang ada di negara ini secara profesional dan proporsional guna

negara ini secara profesional dan proporsional guna menghasilkmenghasilkan suatu keuntunganan suatu keuntungan besar yang tentunya akan sangat besar, dan beberapa permasalahan mental lain besar yang tentunya akan sangat besar, dan beberapa permasalahan mental lain seperti krisis kepemimpinan untuk para pejabat bahkan pemimpin Negara ini yang seperti krisis kepemimpinan untuk para pejabat bahkan pemimpin Negara ini yang menjadikan big problem di Indonesia. Aspek lain yang kemudian menghambat menjadikan big problem di Indonesia. Aspek lain yang kemudian menghambat proses jalannya pembangunan secara efektif di indonesia adalah rendahnya proses jalannya pembangunan secara efektif di indonesia adalah rendahnya penegakan hukum atau penegakan supremasi hukum di negara ini sejalan dengan penegakan hukum atau penegakan supremasi hukum di negara ini sejalan dengan kasus-kasus korupsi yang terjadi bahwa kemudian fakta bahwa hukum tidak kasus-kasus korupsi yang terjadi bahwa kemudian fakta bahwa hukum tidak berjalan sesuai dengan norma-norma hukum itu sendiri, adanya pembayaran, berjalan sesuai dengan norma-norma hukum itu sendiri, adanya pembayaran, sogokan dan suap menjadikan hukuman untuk para koruptor di Indonesia sangat sogokan dan suap menjadikan hukuman untuk para koruptor di Indonesia sangat ringan, hal inilah yang sangat disayangkan dalam rangka pencapaian pembangunan ringan, hal inilah yang sangat disayangkan dalam rangka pencapaian pembangunan khususnya pembangunan karakter bangsa.

khususnya pembangunan karakter bangsa. III.2 Kondisi bangs

III.2 Kondisi bangsa Indonesia yang Masih “miskin” ditinjau dalam perspektif Teoria Indonesia yang Masih “miskin” ditinjau dalam perspektif Teori Pembangunan

Pembangunan

-- Perspektif ModernisasiPerspektif Modernisasi

Dalam bagian ini penulis akan memberikan gambaran mengenai kondisi Dalam bagian ini penulis akan memberikan gambaran mengenai kondisi perkembangan pembangunan di Indonesia dari beberapa teori-teori pembangunan. perkembangan pembangunan di Indonesia dari beberapa teori-teori pembangunan. Jika kita melihat kembali ke teori modernisasi bahwa tahap perkembangan Jika kita melihat kembali ke teori modernisasi bahwa tahap perkembangan pembangunan di Indonesia yang sejalan dengan pendapat para ahli teori pembangunan di Indonesia yang sejalan dengan pendapat para ahli teori modernisasi yang mengungkapkan bahwa kemiskinan kemudian terjadi sebagai modernisasi yang mengungkapkan bahwa kemiskinan kemudian terjadi sebagai akibat dari faktor-faktor internal dari bangsa itu sendiri. Para ahli modernism akibat dari faktor-faktor internal dari bangsa itu sendiri. Para ahli modernism kemudian berpendapat bahwa Negara-negara miskin memerlukan bantuan kemudian berpendapat bahwa Negara-negara miskin memerlukan bantuan negara-negara kaya untuk mempercepat proses pembangunan mereka, bantuan yang negara kaya untuk mempercepat proses pembangunan mereka, bantuan yang

(15)

yang kemudian yang terjadi di Indonesia khususnya pada masa Pasca perang dunia yang kemudian yang terjadi di Indonesia khususnya pada masa Pasca perang dunia kedua (1945) banyak negara-negara di belahan Benua Asia dan Afrika kedua (1945) banyak negara-negara di belahan Benua Asia dan Afrika memanfaatkan moment ini untuk memerdekakan diri, diantaranya adalah memanfaatkan moment ini untuk memerdekakan diri, diantaranya adalah Indonesia, Thailand dan Korea Selatan. Kondisi yang dialami oleh negara-negara Indonesia, Thailand dan Korea Selatan. Kondisi yang dialami oleh negara-negara tersebut bisa dikatakan sama, yaitu memulai pembangunan dibidang ekonomi, hal tersebut bisa dikatakan sama, yaitu memulai pembangunan dibidang ekonomi, hal ini dilakukan diakibatkan hancurnya fondasi ekonomi mereka diakibatkan lamanya ini dilakukan diakibatkan hancurnya fondasi ekonomi mereka diakibatkan lamanya penjajahan serta imbas kehancuran infra struktur akibat dari perang Dunia II

penjajahan serta imbas kehancuran infra struktur akibat dari perang Dunia II ..

Selanjutnya guna membiayai semua itu, tidak ada pilihan lain bagi Selanjutnya guna membiayai semua itu, tidak ada pilihan lain bagi negara-negara tersebut untuk

negara tersebut untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi nasional mereka kecualimenciptakan pertumbuhan ekonomi nasional mereka kecuali melalui Penanaman Modal Asing (PMA) dan bantuan dana/hutang luar negeri(teori melalui Penanaman Modal Asing (PMA) dan bantuan dana/hutang luar negeri(teori modernisasi Harrod-Domar, Rostow), misalnya melalui Bank Dunia, IMF, modernisasi Harrod-Domar, Rostow), misalnya melalui Bank Dunia, IMF, negara-negara G-7 dan lain-lain.hal tersebut dipermudah dengan konstalasi pertarungan negara G-7 dan lain-lain.hal tersebut dipermudah dengan konstalasi pertarungan ideologi dan teori antara kapitaisme yang dimotori oleh amerika dan sosialisme ideologi dan teori antara kapitaisme yang dimotori oleh amerika dan sosialisme yang dimotori oleh Uni Sovyet/Rusia. Pertarungan guna mendapatkan simpati dari yang dimotori oleh Uni Sovyet/Rusia. Pertarungan guna mendapatkan simpati dari negera-negara tersebut mengakiba

negera-negara tersebut mengakibatkan Bantuan asing tkan Bantuan asing dengan mudah mengalir.dengan mudah mengalir. Selajutnya pada masa orde baru di era kepemimpinan Soeharto indonesia Selajutnya pada masa orde baru di era kepemimpinan Soeharto indonesia pernah memasuki yang pada saat itu dikatakan sebagai prakondisi lepas landas pernah memasuki yang pada saat itu dikatakan sebagai prakondisi lepas landas bangsa indonesia, walapun diketahui bahwa pada saat itu indonesia telah memiliki bangsa indonesia, walapun diketahui bahwa pada saat itu indonesia telah memiliki utang luar negeri y

utang luar negeri yang sangat banyak. Hal ini kemang sangat banyak. Hal ini kemudian udian mencirikan pemencirikan pengaruh teoringaruh teori modernisasi yang terjadi di Indonesia pada saat itu yang diungkapkan oleh rostow modernisasi yang terjadi di Indonesia pada saat itu yang diungkapkan oleh rostow dalam lima

dalam lima tahap pembangunannya.tahap pembangunannya.

Jika dikaitkan dengan fenomena kekinian seperti gambaran mengenai Jika dikaitkan dengan fenomena kekinian seperti gambaran mengenai kekayaan alam yang melimpah yang dimiliki oleh bangsa kita hubungannya dengan kekayaan alam yang melimpah yang dimiliki oleh bangsa kita hubungannya dengan gambaran mengenai kekayaan alam yang melimpah di Indonesia dengan teori gambaran mengenai kekayaan alam yang melimpah di Indonesia dengan teori modernisasi maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bangsa indonesia kemudian modernisasi maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bangsa indonesia kemudian belum bisa keluar dari faktor internal bangsa sebagaimana dijelaskan dalam belum bisa keluar dari faktor internal bangsa sebagaimana dijelaskan dalam pandangan modernisasi bahwa indonesia masih mengalami kemiskinan dalam hal pandangan modernisasi bahwa indonesia masih mengalami kemiskinan dalam hal pendidikan, modal dan tehnologi yang sangat diperlukan untuk mengelola pendidikan, modal dan tehnologi yang sangat diperlukan untuk mengelola potensi-potesi yang ada.

potesi yang ada.

-- Perspektif keterbelakanganPerspektif keterbelakangan

Lahirnya teori keterbelakangan oleh para ahli

Lahirnya teori keterbelakangan oleh para ahli seperti Baran, Frank, Presbichseperti Baran, Frank, Presbich dan dos santos memberikan penjelasan bagaimana kemiskinan yang dialami oleh dan dos santos memberikan penjelasan bagaimana kemiskinan yang dialami oleh bangsa-bangsa di Negara yang sedang berkembang merupakan akibat dari sitem bangsa-bangsa di Negara yang sedang berkembang merupakan akibat dari sitem ekonomi dunia yang tidak seimbang, di mana kelompok negara kuat ekonomi dunia yang tidak seimbang, di mana kelompok negara kuat mengeksplo

Referensi

Dokumen terkait

Peneilitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi campuran dan waktu pemeraman variasi Aditif Alkalin terhadap tanah stabilisasi semen terhadap nilai CBR

Selama menyelesaikan skripsi yang berjudul HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN DENGAN KONSENTRASI BELAJAR PADA SISWA SMK KESEHATAN NUR MEDIKA SURABAYA.. Tujuan dari

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata hitung kemampuan menulis cerpen sebelum menggunakan model Project Based Learning berbantuan media gambar

Sebagai simpulan dari hasil kegiatan pelatihan Penelitian Tindakan Kelas kali ini adalah Para peserta mengetahui konsep dasar PTK secara mendalam, sehingga memiliki kemampuan

Dengan pendekatan pengelompokan klon/varietas yang dievaluasi menggunakan diagram hasil plotting nilai KK (%) dan nilai rata-rata kandungan besi pada masing-masing klon/varietas dari

Era globalisasi menuntut perusahaan meningkatkan daya saingnya, salah satunya dengan melakukan merger. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga keberlangsungan

Tahap awal pembentukan kalus dari embrio padi IR64 diperlukan waktu 6 minggu sedangkan untuk padi liar hingga 8 minggu sampai kalus tersebut dapat disubkul- tur pada media

Pada zona publik, yang dimana dapat diakses oleh semua pengguna hanya terdapat pada zona parkir kendaraan, sedangkan untuk zona lainnya merupakan zona semi-publik