• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra diciptakan oleh pengarang bersumber pada kenyataan hidup yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra diciptakan oleh pengarang bersumber pada kenyataan hidup yang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karya sastra diciptakan oleh pengarang bersumber pada kenyataan hidup yang dialami atau ditemui oleh pengarang itu sendiri dalam kehidupannya. Salah satu bentuk karya sastra adalah novel. Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang menghadirkan berbagai gambaran kehidupan manusia yang dituangkan oleh pengarang dalam bentuk tulisan. Novel bermanfaat sebagai media hiburan sekaligus bermanfaat sebagai media pendidikan. Sebagai media pendidikan, novel menghadirkan fakta-fakta kehidupan manusia yang di dalamnya terdapat berbagai macam nilai. Di antara nilai-nilai yang sering hadir di dalam sebuah karya sastra itu salah satunya adalah nilai religius (agama). Sebagaimana yang dikatakan Mangunwijaya (dalam Nurgiantoro, 2010:326) bahwa kehadiran unsur religius dan keagamaan dalam sastra adalah setua keberadaan sastra itu sendiri. Bahkan sastra tumbuh dari sesuatu yang bersifat religius. Pada awal mula segala sastra adalah religius.

Religiusitas tidak akan lepas dari aspek keagamaan, sehingga dibutuhkan arena religiusitas yang dapat berperan dalam fungsinya melembagakan agama dengan cara memberikan pedoman bagaimana harus bertingkah laku atau bersikap dalam menghadapi berbagai masalah yang timbul dan berkembang, terutama yang menyangkut kebutuhan pokok dalam realitas sehari-hari. Religiusitas merupakan bentuk nyata dari seseorang dalam menghayati ajaran-ajaran agamanya. Religiusitas diartikan sebagai seberapa jauh peng etahuan, seberapa kokoh keyakinan, seberapa

(2)

pelaksanaan ibadah dan kaidah serta seberapa dalam penghayatan atas agama yang dianutnya. Religiusitas seringkali muncul karena adanya cobaan atau hidayah dari Tuhan. Kadar tingkatan religiusitas seseorang tidak sama dengan kadar tingkatan religiusitas orang yang lainnya.

Religiusitas sering ditemui pada karya sastra yang bertemakan religi. Salah satu karya sastra yang mengungkap religiusitas adalah novel Demi Dhuha karya Muhammad Makhdlori. Novel tersebut menceritakan kehidupan seorang pemulung yang bernama Hamdal. Dia mempunyai tingkatan religiusitas tinggi, sehingga sikap-sikap yang dimunculkan adalah selalu bersyukur kepada sang pencipta. Berikut adalah salah satu kutipan yang menunjukkan hal tersebut.

Akhirnya, mereka berdua berpisah. Ilham melajukan Harleynya entah kemana, sedangkan Hamdal kembali mencari barang-barang rongsok untuk dijual ke agen langganannya. Lumayan seharian ia mengais rezeki dengan jalan mencari barang-barang rongsok, cukup untuk makan keluarga; anak dan istrinya. Hamdal sangat bersyukur atas segala nikmat yang ia nikmati pada hari ini, sehingga setelah melaksanakan shalat Maghrib, ia berdoa (Makhdlori, 2010:30-31).

Kutipan novel tersebut menceritakan tokoh utama dalam novel Demi Dhuha yang bernama Hamdal adalah orang yang miskin. Hamdal hanya bisa mencari barang-barang rongsok untuk menghidupi keluarganya. Meskipun dengan penghasilan yang tak seberapa, tetapi Hamdal selalu bersyukur atas apa yang dia dapatkan. Dia tahu itu semua adalah pemberian dari Allah SWT yang insya Allah walaupun sedikit pasti akan menjadi berkah untuknya dan keluarganya. Dalam kondisi apapun Hamdal selalu menunaikan kewajibannya yaitu shalat wajib lima waktu. Setelah menunaikan shalat, Hamdal selalu berdoa kepada Allah SWT sang pencipta alam semesta ini.

(3)

Hamdal sadar dengan segala kekurangannya, hanya Allah yang bisa menghidupi dan menolongnya ketika dia sedang dalam keadaan susah.

Hamdal adalah orang yang suka tolong-menolong antar sesama. Berikut adalah salah satu kutipan yang menunjukkan bahwa Hamdal suka tolong-menolong antar sesama.

“Mari masuk dulu,” kata pak Shaleh mempersilahkan dengan santun. “Terimakasih, emm.... Pak Shaleh”. “Bapak tahu nama saya?”. “Saya tahu dari dompet ini...”. “Dompet? Itu dompet saya. Kenapa...?” tanya Pak Shaleh terputus. “Ya..., maksud kedatangan saya ke sini untuk menyampaikan dompet ini. Betul kan ini dompet Bapak?”. “Betul itu dompet saya”. “Terimalah” (Makhdlori, 2010:65)

Dalam kutipan tersebut diceritakan bahwa Hamdal mempunyai maksud yang baik yaitu Hamdal ingin mengembalikan dompet milik pak Shaleh. Hamdal adalah orang baik. Orang yang sangat menjujnjung ajaran agamanya, sehingga ketika dia menemukan sebuah dompet, dia tidak mengambil uang yang ada didalamnya melainkan mengembalikannya kepada orang yang punya dompet itu.

Selain itu, Hamdal sangat memperhatikan alam sekitarnya. Hamdal yakin bahwa dia diciptakan oleh Allah untuk menjadi khalifah di Bumi, maka dari itu Hamdal maresa mempunyai kewajiban untuk memakmurkan Bumi. Oleh karena itu, Hamdal merasa mempunyai kewajiban untuk menjaga dan merawat alam sekitarnya. Berikut adalah salah satu kutipan yang menunjukkan hal tersebut.

Setelah memperhatikan putranya, Hamdal pun keluar menuju kebun samping rumah sembari membawa sabit hendak membersihkan rumput yang tumbuh liar. Hanya inilah yang dapat diperbuat daripada duduk melamun tidak jelas yang dipikirkan (Makhdlori, 2010:196).

Dalam kutipan tersebut, diceritakan bahwa Hamdal berusaha untuk menjaga dan merawat alam sekitarnya dengan cara membersihkan rumput yang tumbuh liar di kebun.

(4)

Jika dibandingkan dengan kehidupan nyata saat ini, religiusitas dalam masyarakat semakin menurun. Sebagaimana pendapat Tilich dalam Ratnawati (2002:15) yang mengatakan bahwa pembicaraan mengenai religiusitas berkaitan dengan adanya kenyataan tentang merosotnya kualitas penghayatan orang dalam beragama, atau berkaitan dengan hilangnya dimensi kedalaman dan hakikat dasar yang universal dari religi. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kualitas religius masyarakat kini menurun. Hal ini sebagaimana berita bentrok antar warga yang ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (26/12/2014), bentrok dua kelompok warga ini terjadi di perempatan kompleks Atakwa, Kota Sorong, Papua Barat, Kamis 25 Desember malam. Bentrokan dua kelompok warga yang masih bertetangga ini hanya dikarenakan masalah sepele, yaitu saling ejek setelah melakukan pesta miras. Mereka merusak sejumlah lapak milik pedagang dari salah satu kelompok. Bahkan beberapa rumah warga dan tiga unit kendaran roda empat juga ikut dirusak. Kasus bentrokan ini membuktikan bahwa religiusitas masyarakat saat ini menurun. Mereka melakukan hal yang dilarang Allah yaitu minum minuman keras. Mereka tidak menjaga hubungan dengan sesama sehingga sampai terjadi bentrokan. Mereka juga tidak menjaga alam sekitarnya, melainkan mereka melakukan perusakan.

Manusia saat ini suka melakukan perusakan kepada alam sekitar. Sebagaimana yang diberitakan oleh Kompas, Selasa 24 Maret 2015. Diberitakan bahwa terdapat penggalian penambangan pada sebuah bukit di Wates, Kabupaten Pesawaran, Lampung yang akan merusak kelestarian lingkungan sekitar. Berita tersebut menandakan bahwa manusia selalu membuat kerusakan pada alam. Hal ini sudah tidak sejalur lagi dengan tujuan Allah menciptakan manusia untuk menjadi pemimpin di muka bumi ini.

(5)

Berdasarkan uraian tersebut, maka novel Demi Dhuha dapat dikatakan sebuah novel yang mengandung unsur religius. Unsur religius yang terdapat pada novel tersebut ada pada tokoh utama yang bernama Hamdal. Oleh karena itu, maka novel Demi Dhuha ini merupakan novel yang tepat untuk diteliti religiusitasnya. Maka dari itu, peneliti akan meneliti religiusitas tokoh utama di dalam novel yang berjudul Demi Dhuha karya Muhammad Makhdlori tersebut. Peneliti mempunyai alasan mengapa menganalisis novel Demi Dhuha karya Muhammad Makhdlori. Setelah peneliti membaca novel Demi Dhuha karya Muhammad Makhdlori sampai selesai, peneliti menemukan religiusitas yang dilakukan oleh tokoh utama dalam novel Demi Dhuha karya Muhammad Makhdlori ini sangat menginspirasi. Atas dasar pertimbangan tersebut peneliti mengambil judul “Religiusitas Tokoh Utama dalam Novel Demi Dhuha Karya Muhammad Makhdlori”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan tersebut, maka rumusan masalahnya yaitu:

1. Bagaimanakah hubungan tokoh utama dengan Tuhannya dalam novel Demi Dhuha karya Muhammad Makhdlori?

2. Bagaimanakah hubungan tokoh utama dengan sesama umat manusia dalam novel Demi Dhuha karya Muhammad Makhdlori?

3. Bagaimanakah hubungan tokoh utama dengan alam sekitarnya dalam novel Demi Dhuha karya Muhammad Makhdlori?

C. Tujuan Penelitian

Berdasar rumusan masalah tersebut tujuan penelitian novel Demi Dhuha karya Muhammad Makhdlori yaitu:

(6)

1. Untuk mengetahui dan menelaah hubungan tokoh utama dengan Tuhannya yang terdapat dalam novel Demi Dhuha karya Muhammad Makhdlori.

2. Untuk mengetahui dan menelaah hubungan tokoh utama dengan sesama umat manusia yang terdapat dalam novel Demi Dhuha karya Muhammad Makhdlori. 3. Untuk mengetahui dan menelaah hubungan tokoh utama dengan alam sekitarnya

yang terdapat dalam novel Demi Dhuha karya Muhammad Makhdlori.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Penulis berharap Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan keilmuan sastra Indonesia terutama dalam pengkajian novel dengan pendekatan religius. Penelitian ini dapat menambah tentang pengetahuan tentang religiusitas dalam sebuah karya sastra novel pada khususnya. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan perbendaharaan materi tentang pengkajian suatu karya sastra khususnya pada sebuah novel. Penelitian ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan diskusi mengenai pengkajian suatu karya sastra. Penelitian ini juga bisa dijadikan bahan penelitian untuk dikembangkan lebih lanjut.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi mahasiswa, penelitian ini bisa dijadikan sebagai salah satu sumber atau sebagai landasan teori untuk meneliti sebuah karya sastra novel pada khususnya. b. Bagi pembaca pada umumnya, penulis berharap hasil penelitian ini dapat

dijadikan referensi untuk meningkatkan tingkat religiusitas dalam kehidupan sehari-hari.

Referensi

Dokumen terkait

Berbeda dengan curah hujan estimasi dari citra MODIS yang memiliki nilai rata-rata, yaitu antara 0 hingga 50 milimeter tiap hari, curah hujan aktual menunjukkan nilai yang

Akhirnya penulis menyarankan Bank Nagari Cabang Lubuk Alung diharapkan selalu mencerminkan dasar atau latar belakang didirikannya Bank sesuai yang diamanahkan dalam

Hasil penelitian ini mengidentifikasikan bahwa komunikasi dan program edukasi yang dilakukan di Istana Kepresidenan Jakarta belum optimal, mengingat Istana Kepresidenan Jakarta

Rasio karakter panjang telson dengan karakter utama lebar anterior karapas tertinggi dari Indonesia bagian Barat yaitu Pulau Sumatera (0.1064 ±0.0044) dan terendah dari Nusa

1. Perbandingan tegangan dari trafo-trafo yang akan diperoleh harus sama. Jika perbandingan tegangan tidak sama, maka tegangan induksi pada kumparan sekunder dari

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui adakah hubungan antara status sosial dengan hasil belajar siswa kelas V, (2)

pembelajaran yang dapat dikembangkan oleh pendidik dalam proses pembelajaran yang pada prinsipnya pengembangan model pembelajaran bertujuan untuk menciptakan situasi

Fraksi etil asetat menunjukkan aktivitas antioksidan paling tinggi daripada fraksi heksana, fraksi butanol, fraksi etanol, fraksi akuades, dan Ekstrak etanol lamun