• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atas akuntabilitas sebagai wujud pertanggung jawaban kepada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atas akuntabilitas sebagai wujud pertanggung jawaban kepada"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia maka kebutuhan atas akuntabilitas sebagai wujud pertanggung jawaban kepada masyarakat atas kinerja pemerintah menjadi suatu tuntutan yang umum. Menguatnya tuntutan tersebut mengharuskan pemerintah memberikan informasi atas aktifitas dan kinerjanya kepada masyarakat berupa Laporan Keuangan. Kondisi ini menuntut adanya sistem akuntansi dan pelaporan keuangan yang seragam dan diterima masyarakat maupun para stakeholder. Untuk membangun sistem akuntansi dan pelaporan keuangan yang seragam dibutuhkan standar akuntansi keuangan yang dapat diterima semua kalangan.

Guna mendukung sistem akuntansi dan pelaporan keuangan yang seragam maka Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur menyusun Laporan keuangan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peratuan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah disusun untuk tujuan umum dan tujuan khusus. Laporan bertujuan umum karena laporan tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi akuntansi keuangan yang lazim. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan pengguna adalah masyarakat, legislatif, lembaga pengawas, pemeriksa, pihak yang memberi atau berperan dalam proses investasi, dan pinjaman, serta pemerintah.

(2)

2 Sedangkan Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Termasuk pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP).

1.2. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur sebagai Organisasi Perangkat Daerah dimaksudkan untuk menyediakan informasi yang relevan kepada stakeholder, mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur selama satu periode pelaporan. Penyusunan Catatan Atas Laporan Keuangan ini juga merupakan wujud pelaksanaan kewajiban dalam melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada satu periode pelaporan dalam rangka :

- Akuntabilitas pengelolaan sumberdaya serta pelaksanaan kebijakan, dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik;

- Membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur selama satu periode pelaporan, sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban dan ekuitas dana yang dikelola OPD untuk kepentingan masyarakat;

(3)

3 - Transparansi dalam memberikan informasi keuangan kepada seluruh masyarakat, berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggung jawaban pengelolaan sumberdaya dan ketaatan pada perundang-undangan.

Adapun tujuan penyusunan Laporan Keuangan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 adalah :

- Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumberdaya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan;

- Menyediakan informasi mengenai jumlah sumberdaya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan sebagai entitas akuntansi serta hasil hasil yang telah dicapai;

- Menyediakan informasi mengenai bagaimana Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur sebagai entitas akuntansi mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya;

- Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, apakah mengalami kenaikan atau penurunan sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

Untuk memenuhi tujuan tersebut, laporan keuangan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur menyediakan informasi mengenai belanja, aset dan ekuitas dana dan arus kasnya yang disajikan dalam bentuk Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

(4)

4 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

5. Peratuan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

7. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 Tanggal 15 Desember 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017;

8. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 73 Tahun 2017 tanggal 16 Desember 2016 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;

9. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur Nomor : 914/428/213.2/2016 tanggal 27 Desember 2016.

10. Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi Jawa Timur Nomor 914/100.P/203.2/2017 tanggal 2 Oktober 2017.

(5)

5

1.4. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

1. Pendahuluan

Memuat penjelasan mengenai Latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan, landasan hukum penyusunan laporan keuangan dan sistematika isi catatan atas laporan keuangan

2. Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja

APBD.

Ekonomi makro yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan APBD, serta perubahan anggaran yang dilakukan. Kebijakan Keuangan, mengenai kebijakan keuangan. Indikator pencapaian target kinerja APBD,

menyajikan informasi tentang indikator pencapaian target kinerja APBD.

3. Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan.

Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan, memuat realisasi pencapaian efektifitas dan efisiensi dari target kinerja keuangan. Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan.

4. Kebijakan Akuntansi.

Entitas pelaporan keuangan daerah, memuat informasi tentang entitas akuntansi dan entitas pelaporan keuangan daerah.

Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan, basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan, penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam standar akuntansi pemerintah.

(6)

6

5. Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan

Rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan, pendapatan, belanja, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas dana, Arus Kas dan pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis akrual, untuk entitas pelaporan yang menggunakan basis akrual. Serta penjelasan Laporan Kinerja Keuangan APBD dan Ikhtisar Laporan Keuangan BUMD.

6. Penjelasan atas Informasi-informasi Non-Keuangan

Memuat informasi tentang hal-hal yang belum diinformasikan dalam bagian manapun dari laporan keuangan

(7)

7

BAB II

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

2.1 Ekonomi Makro

Sampai dengan Bulan Desember 2017 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,71 persen, berarti secara kumulatif selama 2017 inflasi Jawa Timur tercatat sebesar 4,04 persen, atau lebih tinggi dibanding tahun 2016 yang sebesar 2,74, dan tahun 2015 yang tercatat 3,08 persen.

"Namun besaran tersebut masih di bawah target nasional. Dimana target nasional inflasi sebesar 4,30 persen, komoditas utama yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi selama 2017 di Jawa Timur adalah tarif listrik. "Selain itu juga karena adanya kenaikan tarif listrik pascabayar pada Desember 2016 yang dampaknya baru dirasakan pada Januari 2017.

Selain listrik, komoditas lain juga mempengaruhi terjadinya inflasi selama 2017 di Jatim seperti kenaikan biaya STNK, kenaikan harga beras dan juga BBM non subsidi. Tetapi ada juga sektor yang mempengaruhi menurunnya inflasi yaitu bawang merah, bawang putih, cabai rawit, gula pasir, tarif tarif angkutan udara, semen, cabai merah, telepon seluler, melon, dan gipsum.

Besaran inflasi tersebut juga berpengaruh pada sektor usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang merupakan tulang punggung ekonomi Jawa Timur. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur saat ini mampu menghasilkan pendapatan PDRB sebesar Rp. 903,1 trilliun. PDRB tersebut hampir 60%

(8)

8 didorong dari konsumsi. Sebagian besar konsumsi masyarakat merupakan konstribusi dari UMKM. Sektor ini yang diharapkan bisa memperkuat ekonomi Jawa Timur. Pertumbuhan ekonomi Jatim juga menurunkan angka penganggura. Dari 4,47% pada Agustus tahun lalu,

Di bidang investasi, hingga semester I/2017 didominasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) baik fasilitas maupun nonfasilitas yang nilainya mencapai Rp. 58,98 triliun. Sedangkan investasi Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat Rp. 12,64 triliun. Untuk investasi PMA dari izin prinsip tahun 2010-2015 yang belum terealisasi sebesar Rp. 273 triliun.

Adapun kinerja perdagangan di Jawa Timur pada semester I/2017 sebagian besar disumbang perdagangan dalam negeri yang nilainya mencapai lebih dari Rp. 469 triliun. Sementara perdagangan luar negeri defisit Rp. 6,827 triliun, namun secara total perdagangan Jawa Timur surplus Rp. 43,377 triliun,

Penurunan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur

berdampak pula pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2017 dari sebesar Rp. 54.068.742.000,00 pada Anggaran Murni

menjadi Rp. 52.406.485.000,00 pada anggaran perubahan. Sehingga terjadi penurunan Anggaran sebesar 3,07%.

2.2 Kebijakan Keuangan

Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia sejak tahun 2001 berimplikasi pada perubahan dalam sistem pembuatan keputusan terkait dengan pengalokasian sumber daya dalam anggaran pemerintah daerah. Sebelumnya penentuan alokasi ditentukan oleh Pemerintah Pusat dengan

(9)

9 mengacu pada realisasi anggaran tahun sebelumnya dengan sedikit peningkatan (incremental ) tanpa merubah jenis atau pos belanja (Line –item ).

Sistem ini disebut sistem anggaran berimbang dan dinamis ( line -item and incremental budgeting ). Setelah otonomi daerah, tepatnya pada tahun 2003, pendekatan anggaran yang digunakan adalah anggaran berbasis kinerja (performance -based budgeting). Setidaknya terdapat beberapa prinsip dalam pengelolaan keuangan daerah. Prinsip keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan, asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat. Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem yang terintegrasi yang diwujudkan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah yang setiap tahun ditetapkan dengan peraturan daerah.

Dalam rangka pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang -Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, serta Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang menimbulkan hak dan kewajiban daerah.

Hal tersebut di atas menyebabkan perlunya pengelolaan keuangan daerah dalam sebuah sistem terpadu. Pengelolaan keuangan daerah merupakan sub sistem dari sistem penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang menjadi titik sentral otonomi daerah. Daerah mempunyai kewenangan yang didasarkan pada azas otonomi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan

(10)

10 bertanggungjawab, serta azas tugas pembantuan yang merupakan bentuk pelimpahan wewenang Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan. Ini berarti daerah diberikan keleluasaan menjalankan pemerintahan dan pembangunannya secara bertanggungjawab dengan melihat kondisi dan potensi lokalnya.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur sebagai bagian dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam pengelolaan keuangan daerah berpedoman pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang secara teknis mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 juncto Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Pertama Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah juncto Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur dalam menyusun dan menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2016, berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana telah dirubah terakhir kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

(11)

11 Selanjutnya atas dasar tersebut dan berdasarkan hasil kesepakatan bersama antara pihak DPRD Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, maka ditetapkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 Tanggal 15 Desember 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017 dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 73 Tahun 2016 tanggal 16 Desember 2016 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 serta Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2017 Tanggal 4 Oktober 2017 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017 dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 50 Tahun 2017 Tanggal 5 Oktober 2017 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017.

Selanjutnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, struktur APBD Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017 terdiri atas: (1) Penerimaan Daerah yang di dalamnya terdapat Pendapatan Daerah berupa Retribusi Pemakaian Keayaan Daerah (2) Pengeluaran Daerah yang di dalamnya terdapat Belanja Daerah. Kebijakan di bidang keuangan, pada tahun 2017 meliputi dua aspek yaitu kebijakan dibidang penerimaan/pendapatan dan kebijakan dibidang pembelanjaan keuangan daerah. Kebijakan dibidang keuangan daerah tersebut mempunyai nilai yang sangat penting, dan masing-masing harus dapat bersinergi.

Arah kebijakan dibidang pembelanjaan keuangan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur kearah pemenuhan kebutuhan pelayanan pada masyarakat, khususnya bidang pendidikan, kesejahteraan masyarakat dan pemerintahan yaitu bidang perpustakaan dan bidang kearsipan.

(12)

12

2.3 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

Tugas Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur sangat penting dalam rangka membangun sinergi dengan seluruh lapisan stakeholder di Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan pembinaan, pengembangan dan pendayagunaan serta pengawasan sumber daya perpustakaan dan kearsipan di Jawa Timur maka tugas pokok dan fungsi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur sesuai Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 64 Tahun 2016 tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Sub Bidang adalah sebagai berikut :

a. Tugas Pokok :

Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi di bidang perpustakaan dan bidang kearsipan serta tugas pembantuan

b. Fungsi :

- Perumusan kebijakan di bidang perpustakaan dan bidang kearsipan; - Pelaksanaan kebijakan di bidang perpustakaan dan bidang kearsipan; - Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perpustakaan dan bidang

kearsipan;

- Pelaksanaan administrasi dinas di bidang perpustakaan dan bidang kearsipan;

SUSUNAN ORGANISASI

Nomenklatur baru Organisasi dan Manajemen Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Timur didasarkan pada Peraturan Daerah Provinsi

(13)

13 Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Lebih lanjut pengaturan uraian tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian, Seksi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur

diatur dalam Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 64 Tahun 2016 tanggal 21 Oktober 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan

Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perpustakaan dan Kearsipan ProvinsiJawa Timur adalah sebagai berikut :

 Unsur pimpinan atau top manajemen dalam hal ini adalah Kepala

 Unsur Pimpinan dalam manajemen menengah (middle management) ada 1 (satu) sekretaris dan 5 (tujuh) Bidang yang dikembangkan sesuai dengan

fungsi organisasi yang terdiri dari :

 Fungsi Kesekretariatan membawahi 3 (tiga) Sub Bagian, yaitu Sub Bagian Tata Usaha, Sub Bagian Penyusunan Program dan Anggaran serta Sub Bagian Keuangan

 Fungsi Bidang Bidang Deposit, Akuisisi, Pelstariandan Pengolahan Bahan Pustaka membawahi 3 (tiga) Seksi yaitu, Seksi Deposit, Seksi Pengolahan dan Pelestarian Bahan Pustaka, Seksi Akuisisi Dan Alih Media bahan Pustaka

 Fungsi Bidang Pelayanan Perpustakaan dan Informasi membawahi : Seksi Pelayanan Perpustakaan, Seksi Pelayanan Ekstensi dan Otomasi Perpustakaan, Seksi Promosi dan Pengembangan Budaya Baca

 Fungsi Bidang Pengembangan Sumber Daya, membawahi Seksi Pengembangan Perpustakaan, Seksi Pengembangan Kearsipan dan Seksi Kerjasama Perpustakaan dan Kearsipan

(14)

14

 Fungsi Bidang Penyelamatan dan Pendayagunaan Kearsipan, membawahi Seksi Akuisisi dan Pengolahan Arsip, Seksi Pemeliharaan dan Pelestarian Arsip serta Seksi Layanan Kearsipan

 Fungsi Bidang Pembinaan dan Pengawasan Kearsipan, membawahi Seksi Pembinaan Kearsipan, Seksi Pemsyarakatan Kearsipan dan Seksi Pengawasan Kearsipan

 Unsur Kelompok Jabatan Fungsional Pustakawan dan Arsiparis sebagai cerminan dari kelompok keahlian profesional dalam bidang perpustakaan dan kearsipan.

Diagram struktur organisasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dapat ditunjukkan dalam bagan di bawah ini :

KEPALA DINAS BIDANG DEPOSIT, AKUISISI, PELESTARIAN DAN PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA SEKSI DEPOSIT SEKSI AKUISISI DAN ALIH

MEDIA BAHAN PUSTAKA SEKSI PENGOLAHAN DAN PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA BIDANG PELAYANAN PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI SEKSI PELAYANAN PERPUSTAKAAN SEKSI PELAYANAN EKSTENSI DAN OTONOMASI PERPUSTAKAAN SEKSI PROMOSI PENGEMBANGAN BUDAYA BACA BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA SEKSI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN SEKSI PENGEMBANGAN KEARSIPAN SEKSI KERJASAMA PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN BIDANG PENYELAMATAN DAN PENDAYAGUNAAN KEARSIPAN SEKSI AKUISISI DAN PENGOLAHA N ARSIP SEKSI PEMELIHARAAN DAN PELESTARIAN ARSIP SEKSI LAYANAN KEARSIPAN BIDANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN KEARSIPAN SEKSI PEMBINAAN KEARSIPAN SEKSI PEMASYARAKATAN KEARSIPAN SEKSI PENGAWASAN KEARSIPAN KELOMPOK PEJABAT FUNGSIONAL SEKRETARIS SUBBAG TATA USAHA SUBBAG PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN SUBBAG KEUANGAN

(15)

15 Dalam penetapan indikator pencapaian target kinerja APBD Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur berpedoman pada rencana Strategis Pembangunan Tahun 2014 – 2019 dan Rencana Kerja Tahun 2017. Target kinerja tahun 2017 sebagian besar sebagai tindak lanjut program Tahun sebelumnya berupa mewujudkan masyarakat Jawa Timur gemar membaca dan Tertib Arsip Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

BIDANG URUSAN PERPUSTAKAAN

Pembangunan bidang perpustakaan ditujukan untuk meningkatkan Sumber Daya Perpustakaan di Jawa Timur, meningkatkan Pengembangan dan Pelestarian Bahan Pustaka Tercetak / Non Cetak dan meningkatkan Gemar dan Budaya Baca Masyarakat di Jawa Timur.

a. Tujuan

- Meningkatkan gemar dan budaya baca masyarakat Sasaran dan Program Tahun 2017

Tabel Target dan Capaian Indikator Kinerja Tahun 2017 SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN TINGKAT

KEMAJUAN (%)

Meningkatnya gemar dan budaya baca masyarakat di Jawa Timur

Indeks Minat dan Budaya Baca

70 72 102,85

Indeks Kepuasan Masyarakat

83 82,65 99,57

Sasaran Meningkatnya gemar dan budaya baca masyarakat di Jawa Timur didukung oleh Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan dengan anggaran Rp. 14.025.600.000,-. Realisasi sebesar Rp. 13.637.395.262,- atau 97,23 %. Dengan target indikator kinerja sebagai berikut :

(16)

16 1. Indeks Minat dan Budaya Baca sebesar 70 dan tercapai sebesar 72

atau 102,82 %;

2. Indeks Kepuasan Masyarakat sebesar 83 % dan tercapai sebesar 82,65 atau 99,57 %.

b. Program dan Kegiatan

Untuk mencapai sasaran tersebut diatas dilakukan melalui Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan yang terdiri dari 8 (delapan) kegiatan yaitu :

1. Pengembangan minat dan budaya baca dengan anggaran Rp. 1.026.000.000,-. Realisasi sebesar Rp. 1.023.899.300,- atau 98,80 %, dengan target kinerja Jumlah pemustaka di Jawa Timur sebanyak 4.500.000 orang dan terealisasi sebanyak 6.313.277 orang atau 140 %. 2. Penyediaan Bantuan Pengembangan Perpustakaan dan Minat Baca

Didaerah dengan anggaran Rp. 9.605.072.000,-. Realisasi sebesar Rp. 9.246.528.329,- atau 96,27 %, dengan target kinerja sebagai berikut :

2.1 Jumlah Perpustakaan Desa / Kelurahan sebanyak 197 Perpustakaan Desa / Kelurahan dan tercapai sebanyak 197 Perpustakaan Desa / Kelurahan atau 100 %;

2.2 Jumlah desa TMMD yang mendapatkan bantuan bahan pustaka dan rak buku sebanyak 9 desa dan tercapai sebanyak 9 Perpustakaan Desa atau 100 %;

3. Publikasi dan sosialisasi minat dan budaya baca dengan anggaran Rp. 474.000.000,-. Realisasi sebesar Rp. 466.473.000,- atau 98,41 %, dengan target kinerja sebagai berikut :

(17)

17 3.1 Jumlah pameran yang diikuti sebanyak 2 pameran dan direncanakan

tercapai di 2 kali atau 100 %;

3.2 Jumlah publikasi dan promosi yang dilaksanakan melalui media sebanyak 2 kali dan tercapai sebanyak 2 kali atau 100 %;

3.3 Jumlah kunjungan mobil dongeng keliling sebanyak 60 kali dan tercapai sebanyak 60 kali atau 100 %.

4. Penyedian bahan pustaka perpustakaan umum daerah dengan anggaran Rp. 757.900.000,-. Realisasi sebesar Rp. 752.992.700,- atau 99,35 %, dengan target kinerja Jumlah Penambahan Koleksi Perpustakaan sebanyak 6.500 eksemplar dan terealisasi sebanyak 9.996 eksemplar atau 154 %.

5. Peningkatan Sarana dan Prasarana Perpustakaan dengan anggaran Rp. 140.600.000,-. Realisasi sebesar Rp. 139.442.800,- atau 99,18 %, dengan target kinerja Jumlah koleksi media cetak sebanyak 64 media cetak dan tercapai sebanyak 64 media cetak atau 100 %.

6. Pembinaan Perpustakaan di Jawa Timur dengan anggaran Rp. 428.525.000,-. Realisasi sebesar Rp. 422.636.050,- atau 98,63 %,

dengan target kinerja sebagai berikut :

6.1. Jumlah Perpustakaan yang mendapatkan Nomor Pokok Perpustakaan sebanyak 200 perpustakaan dan terealisasi sebanyak 200 perpustakaan atau 100 %;

6.2. Jumlah pustakawan yang mendapatkan penilaian angka kredit sebanyak 60 orang pustakawan dan terealisasi sebanyak 61 orang pustakawan atau 102 %.

(18)

18 7. Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam Rangka Pengelolaan Perpustakaan dengan anggaran Rp. 1.036.403.000,-. Realisasi sebesar Rp. 1.028.501.010,- atau 99,24 %, dengan target kinerja Jumlah peserta Bimbingan Teknis Pengelolaan Perpustakaan sebanyak 552 orang dan terealisasi sebanyak 558 orang tenaga pengelola perpustakaan atau 101 %.

8. Pengelolaan Koleksi Deposit dan Pelestarian Bahan Perpustakaan

dengan anggaran Rp. 557.100.000,-. Realisasi sebesar Rp. 556.924.073,- atau 99,97 %, dengan target kinerja sebagai berikut :

8.1. Jumlah Koleksi Yang Dikonservasi sebanyak 6.000 eksemplar dan terealisasi sebanyak 5.332 eksemplar atau 89 %;

8.2. Jumlah Bibliografi Daerah Jawa Timur sebanyak 1.000 entry dan terealisasi sebanyak 1.809 entry atau 181 %;

8.3. Jumlah Naskah Kuno yang Terdaftar sebanyak 30 judul dan terealisasi sebanyak 60 judul atau 200 %;

8.4. Jumlah Koleksi Karya Cetak dan Karya Rekam sebanyak 1.500 judul dan terealisasi sebanyak 1.616 judul atau 108 %;

8.5. Jumlah Koleksi Budaya Etnis Daerah sebanyak 60 judul dan terealisasi sebanyak 30 judul atau 50 %.

BIDANG URUSAN KEARSIPAN

Pembangunan bidang kearsipan ditujukan untuk meningkatkan SDM pengelola kearsipan dan sistem tertib administrasi kearsipan di Jawa Timur dan meningkatkan upaya penyelamatan dan pelestarian arsip yang bernilai guna.

a. Tujuan

(19)

19

b. Sasaran dan Program Tahun 2017

Tabel

Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 – 2017

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN TINGKAT KEMAJUAN (%)

1.Meningkatnya SKPD yang

menyelenggarakan kearsipan secara baku

Jumlah SKPD yg sudah menerapkan kearsipan secara baku

15 10 81,81

Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM) Layanan Kearsipan 81 - -

Sasaran 1 : Pengembangan jumlah SDM Kearsipan dan meningkatnya sistem tertib administrasi kearsipan yang digunakan oleh unit kerja didukung oleh Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan dengan anggaran Rp. 1.475.000.000,-. Realisasi sebesar Rp. 1.468.262.973,- atau 99,54 %. Dengan target indikator kinerja sebagai berikut :

1. Jumlah SDM Pengelola Kearsipan di SKPD sebanyak 220 orang dan terealisasi sebanyak 180 orang atau 81,82 %;

2. Jumlah SKPD yang telah menerapkan arsip secara baku sebanyak 15 SKPD dan terealisasi sebanyak 10 SKPD atau 81,81 %.

Sasaran 2 : Meningkatnya penyelamatan dan pelestarian arsip oleh unit kerja didukung oleh Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah dengan anggaran Rp. 1.021.000.000,-. Realisasi sebesar Rp. 1.020.623.650,- atau 99,96 %. Dengan target indikator kinerja Jumlah arsip yang menjadi bahan informasi sebanyak 4 daftar inventaris dan terealisasi sebanyak 4 daftar inventaris atau 100 %.

Sasaran 3 : Meningkatnya masyarakat sadar arsip dengan anggaran Rp. 479.000.000,-. Realisasi sebesar Rp. 477.178.700,- atau 99,62 %.

(20)

20 Dengan target indikator kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Layanan Kearsipan sebesar 82 % dan tercapai sebesar atau .

c. Program dan Kegiatan

Untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut diatas dilakukan melalui program-program sebagai berikut :

1. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan terdiri dari 5 (lima) kegiatan yaitu :

1.1. Menyusun/Menyempurnakan peraturan pedoman standar pelaksanaan kearsipan dengan anggaran Rp. 500.000.000,-. Realisasi sebesar Rp. 495.234.273,- atau 99,05 %, dengan target kinerja Jumlah peraturan kearsipan yang tersusun sebanyak 4 peraturan dan terealisasi sebanyak 4 peraturan gubernur atau 50 %.

1.2. Pembinaan / Orientasi Tata Kearsipan dengan anggaran Rp. 480.000.000,-. Realisasi sebesar Rp. 479.503.100,- atau 99,05 %, dengan target kinerja sebagai berikut :

1.2.1. Jumlah SKPD yang telah menerapkan arsip secara baku sebanyak 15 SKPD terealisasi sebanyak 10 orang atau 66,67%; 1.2.2. Jumlah SDM Pengelola Kearsipan SKPD sebanyak 220 orang

dan terealisasi sebanyak 180 orang atau 81,82 %.

1.3. Penilaian Jabatan Fungsional Arsiparis dengan anggaran Rp. 175.000.000,-. Realisasi sebesar Rp. 174.430.800,- atau 99,90 %,

dengan target kinerja Jumlah Penilaian Angka Kredit Arsiparis sebanyak 30 arsiparis dan terealisasi sebanyak penilaian angka kredit sebanyak 45 arsiparis atau 150 %.

(21)

21 1.4. Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam Rangka Kearsipan

dengan anggaran Rp. 320.000.000,-. Realisasi sebesar Rp. 319.094.800,- atau 99,67 %, dengan target kinerja Jumlah

Sekretaris Desa / Kelurahan terlatih dalam Pengelolaan arsip sebanyak 70 orang dan terealisasi sebanyak 75 orang atau 107 %.

2. Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah terdiri dari 2 (dua) kegiatan yaitu :

2.1. Akuisisi arsip statis / permanen dari Dinas Pemerintah, Swasta dan

Perorangan dengan anggaran Rp. 450.000.000,-. Realisasi sebesar Rp. 449.924.950,- atau 99,98 %, dengan target kinerja jumlah arsip statis

yang diakuisisi sebanyak 2.000 berkas dan saat ini terealisasi sebanyak 1.580 berkas atau 79 %.

2.2. Pemeliharaan dan Pengamanan arsip statis dengan anggaran Rp. 571.000.000,-. Realisasi sebesar Rp. 570.698.700,- atau 99,95 %,

dengan target kinerja sebagai berikut :

2.2.1. Jumlah arsip statis yang direstorasi sebanyak 2.500 berkas dan terealisasi sebanyak 1.923 berkas atau 77 %;

2.2.2. Jumlah arsip statis yang dialihmediakan sebanyak 1.300 berkas dan terealisasi sebanyak 3.187 berkas atau 245 %;

2.2.3. Jumlah Fumigasi Arsip sebanyak 4 kali dan terealisasi sebanyak 3 kali atau 75 %.

3. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi (Kearsipan) terdiri dari 2 (dua) kegiatan yaitu :

(22)

22 3.1. Pemasyarakatan Kearsipan dengan anggaran Rp. 250.000.000,-. Realisasi sebesar Rp. 248.417.700,- atau 99,37 %, dengan target kinerja Jumlah peserta sosialisasi dan pemasyarakatan kearsipan di lingkungan instansi pemerintah, swasta, orsospol, lembaga pendidikan dan masyarakat luas sebanyak 150 orang dan terealisasi sebanyak 140 orang atau 93,33 %. 3.2. Pelayanan informasi kearsipan dengan anggaran Rp. 229.000.000,.

Realisasi sebesar Rp. 228.761.000,- atau 99,90 %, dengan target kinerja Jumlah Pengguna Layanan Arsip sebanyak 3.000 orang dan terealisasi sebanyak 2.488 orang atau 83 %.

(23)

23

BAB III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

Pada Tahun Anggaran 2017 kinerja keuangan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Timur telah mencapai keberhasilan dalam pencapaian kinerja dapat diketahui dengan adanya pelaporan keuangan berupa angka atau grafik perkembangan pos-pos anggaran seperti belanja yang dapat diukur berdasarkan efisiensi dan efektivitas suatu program. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Timur Tahun Anggaran 2017 menyajikan dalam angka belanja, grafik, dan tabel di bawah ini :

a. Belanja Tidak Langsung

Belanja Pegawai sebesar Rp. 21.808.494.000,00 meliputi :

- Belanja Gaji dan Tunjangan sebesar Rp. 11.733.074.000,00

- Belanja Tambahan Penghasilan PNS sebesar Rp. 10.075.095.000,00

- Insentif Pemungutan Retribusi Daerah Rp. 325.000,00 Anggaran Belanja Tidak Langsung sampai akhir tahun 2017 terealisasi sebesar Rp. 20.286.061.958,00 atau 93,02%.

b. Belanja Langsung meliputi :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Dukungan dana kaitannya dengan program ini sebesar Rp. 3.488.524.800,00 atau 11,40% dari seluruh dukungan dana belanja

langsung dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 3.451.367.241,00 atau 98,93%.

(24)

24 Berdasarkan realisasi tersebut di atas dapat diukur capaian kinerja berdasarkan tingkat efisiensi dari out-put yang harus dicapai terjadi deviasi pencapaian sasaran program sebesar 1,07 % (sasaran program 100%) sehingga capaian sasaran program dinyatakan efisien.

Sedangkan capaian kinerja berdasarkan tingkat efektivitasnya

juga mengalami deviasi sebesar 0% (capaian sasaran out-come sebesar 100 % ), sehingga capaian sasaran dinyatakan efektif.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Dukungan dana kaitannya dengan program ini sebesar Rp. 7.248.285.200,00 atau 23,69% dari seluruh dukungan dana belanja

langsung dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 6.832.778.019,00 atau 94,27%.

Berdasarkan realisasi tersebut di atas dapat diukur capaian kinerja berdasarkan tingkat efisiensi dari out-put yang harus dicapai terjadi deviasi pencapaian sasaran program sebesar 5,73% (sasaran program 100 % ) sehingga capaian sasaran program dinyatakan efisien.

Sedangkan capaian kinerja berdasarkan tingkat efektivitasnya juga mengalami deviasi sebesar 0,0% (capaian sasaran out-come sebesar 100 % ), sehingga capaian sasaran dinyatakan efektif.

3. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah

Dukungan dana kaitannya dengan program ini sebesar Rp. 1.846.974.000,00 atau 6,04% dari seluruh dukungan dana belanja

langsung dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 1.788.854.844,00 atau 96,85%.

(25)

25 Berdasarkan realisasi tersebut di atas dapat diukur capaian kinerja berdasarkan tingkat efisiensi dari out-put yang harus dicapai terjadi deviasi pencapaian sasaran program sebesar 3,15 % (sasaran program 100 % ) sehingga capaian sasaran program dinyatakan efisien.

Sedangkan capaian kinerja berdasarkan tingkat efektivitasnya juga mengalami deviasi sebesar 0 % (capaian sasaran out-come sebesar 100 %), sehingga capaian sasaran dinyatakan efektif.

4. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan

Dukungan dana kaitannya dengan program ini sebesar Rp. 1.013.607.000,00 atau 3,31% dari seluruh dukungan dana belanja

langsung dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 997.362.945,00 atau 98,40 %.

Berdasarkan realisasi tersebut di atas dapat diukur capaian kinerja berdasarkan tingkat efisiensi dari out-put yang harus dicapai terjadi deviasi pencapaian sasaran program sebesar 1,60% (sasaran program 100 % ) sehingga capaian sasaran program dinyatakan efisien.

Sedangkan capaian kinerja berdasarkan tingkat efektivitasnya juga mengalami deviasi sebesar 0 % (capaian sasaran out-come sebesar 100 % ), sehingga capaian sasaran dinyatakan efektif.

5. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

Dukungan dana kaitannya dengan program ini sebesar Rp. 14.025.600.000,00 atau 45,84% dari seluruh dukungan dana belanja langsung dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 13.637.395.262,00 atau 97,23 %.

(26)

26 Berdasarkan realisasi tersebut di atas dapat diukur capaian kinerja berdasarkan tingkat efisiensi dari out-put yang harus dicapai terjadi deviasi pencapaian sasaran program sebesar 2,77% (sasaran program 100 % ) sehingga capaian sasaran program dinyatakan efisien.

Sedangkan capaian kinerja berdasarkan tingkat efektivitasnya juga mengalami deviasi sebesar 0 % (capaian sasaran out-come sebesar 100% ), sehingga capaian sasaran dinyatakan efektif.

6. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan

Dukungan dana kaitannya dengan program ini sebesar Rp. 1.475.000.000,00 atau 4,82% dari seluruh dukungan dana belanja

langsung dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 1.468.262.973,00 atau 99,54 %.

Berdasarkan realisasi tersebut di atas dapat diukur capaian kinerja berdasarkan tingkat efisiensi dari out-put yang harus dicapai terjadi deviasi pencapaian sasaran program sebesar 0,46% (sasaran program 100 % ) sehingga capaian sasaran program dinyatakan efisien.

Sedangkan capaian kinerja berdasarkan tingkat efektivitasnya juga mengalami deviasi sebesar 0 % (capaian sasaran out-come sebesar 100 % ), sehingga capaian sasaran dinyatakan efektif.

7. Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah

Dukungan dana kaitannya dengan program ini sebesar Rp. 1.021.000.000,00 atau 3,34% dari seluruh dukungan dana belanja

langsung dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 1.020.623.650,00 atau 99,96 %.

(27)

27 Berdasarkan realisasi tersebut di atas dapat diukur capaian kinerja berdasarkan tingkat efisiensi dari out-put yang harus dicapai terjadi deviasi pencapaian sasaran program sebesar 0,04% (sasaran program 100 % ) sehingga capaian sasaran program dinyatakan efisien.

8. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi (Kearsipan)

Dukungan dana kaitannya dengan program ini sebesar Rp. 479.000.000,00 atau 1,57% dari seluruh dukungan dana belanja

langsung dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 477.178.700,00 atau 99,62 %.

Berdasarkan realisasi tersebut di atas dapat diukur capaian kinerja berdasarkan tingkat efisiensi dari out-put yang harus dicapai terjadi deviasi pencapaian sasaran program sebesar 0,38% (sasaran program 100 % ) sehingga capaian sasaran program dinyatakan efisien.

Sedangkan capaian kinerja berdasarkan tingkat efektivitasnya juga mengalami deviasi sebesar 0 % (capaian sasaran out-come sebesar 100 % ), sehingga capaian sasaran dinyatakan efektif.

Realiasi pencapaian kinerja dari semua program dan kegiatan belanja langsung dikelompokan menjadi :

- Belanja Pegawai sebesar Rp. 4.369.494.250,00

- Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp. 22.147.407.384,00

(28)

28 Jumlah Anggaraan Belanja Langsung sebesar Rp. 30.002.047.700,00 Anggaran Belanja Langsung terealisasi sebesar Rp. 29.673.823.634,00 atau 96,98% sampai dengan Triwulan IV.

Grafik 1

Realiasi Anggaran Tahun 2017

Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung 0,00 5.000,00 10.000,00 15.000,00 20.000,00 25.000,00 30.000,00 35.000,00 Anggaran Realisasi

Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung

(29)

29 Tabel 2

Efisien dan Efektivitas Pencapaian Target Kinerja APBD Tahun Anggaran 2017

No Program/Kegiatan Efisien Efektivitas

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 98,93 100,00

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 94,27 100,00

3 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan

Pemerintah Daerah 96,85 100,00

4 Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan 98,40 100,00

5 Program Pengembangan Budaya Baca dan

Pembinaan Perpustakaan 97,23 100,00

6 Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan 99,54 100,00

7 Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/

Arsip Daerah 99,96 100,00

8 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi

(Kearsipan) 99,62 100,00

BIDANG URUSAN PERPUSTAKAAN

Pembangunan bidang perpustakaan ditujukan untuk meningkatkan Sumber Daya Perpustakaan di Jawa Timur, meningkatkan Pengembangan dan Pelestarian Bahan Pustaka Tercetak / Non Cetak dan meningkatkan Gemar dan Budaya Baca Masyarakat di Jawa Timur.

a. Tujuan

(30)

30

Sasaran dan Program Tahun 2017

Tabel Target dan Capaian Indikator Kinerja Tahun 2017

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN KEMAJUAN TINGKAT (%)

Meningkatnya gemar dan budaya baca masyarakat di Jawa Timur

Indeks Minat dan

Budaya Baca 70 72 102,85

Indeks Kepuasan

Masyarakat 83 82,65 99,57

Sasaran Meningkatnya gemar dan budaya baca masyarakat di Jawa Timur didukung oleh Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan

Perpustakaan dengan anggaran Rp. 14.025.600.000,-. Realisasi sebesar Rp. 13.637.395.262,- atau 97,23 %. Dengan target indikator kinerja sebagai

berikut :

1. Indeks Minat dan Budaya Baca sebesar 70 dan tercapai sebesar 72 atau 102,82 %;

2. Indeks Kepuasan Masyarakat sebesar 83 % dan tercapai sebesar 82,65 atau 99,57 %.

b. Program dan Kegiatan

Untuk mencapai sasaran tersebut diatas dilakukan melalui Program

Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan yang terdiri dari 8 (delapan) kegiatan yaitu :

1. Pengembangan minat dan budaya baca dengan anggaran Rp.1.026.000.000,-. Realisasi sebesar Rp. 1.023.899.300,- atau 98,80 %, dengan target kinerja Jumlah pemustaka di Jawa Timur sebanyak 4.500.000 orang dan terealisasi sebanyak 6.313.277 orang atau 140 %.

(31)

31 2. Penyediaan Bantuan Pengembangan Perpustakaan dan Minat Baca

Didaerah dengan anggaran Rp. 9.605.072.000,-. Realisasi sebesar Rp. 9.246.528.329,- atau 96,27 %, dengan target kinerja sebagai berikut :

2.1 Jumlah Perpustakaan Desa / Kelurahan sebanyak 197 Perpustakaan Desa / Kelurahan dan tercapai sebanyak 197 Perpustakaan Desa / Kelurahan atau 100 %;

2.2 Jumlah desa TMMD yang mendapatkan bantuan bahan pustaka dan rak buku sebanyak 9 desa dan tercapai sebanyak 9 Perpustakaan Desa atau 100 %;

3. Publikasi dan sosialisasi minat dan budaya baca dengan anggaran Rp. 474.000.000,-. Realisasi sebesar Rp. 466.473.000,- atau 98,41 %,

dengan target kinerja sebagai berikut :

3.1 Jumlah pameran yang diikuti sebanyak 2 pameran dan direncanakan tercapai di 2 kali atau 100 %;

3.2 Jumlah publikasi dan promosi yang dilaksanakan melalui media sebanyak 2 kali dan tercapai sebanyak 2 kali atau 100 %;

3.3 Jumlah kunjungan mobil dongeng keliling sebanyak 60 kali dan tercapai sebanyak 60 kali atau 100 %.

4. Penyediaan bahan pustaka perpustakaan umum daerah dengan anggaran Rp. 757.900.000,-. Realisasi sebesar Rp. 752.992.700,- atau 99,35 %, dengan

target kinerja Jumlah Penambahan Koleksi Perpustakaan sebanyak 6.500 eksemplar dan terealisasi sebanyak 9.996 eksemplar atau 154 %.

(32)

32

5. Peningkatan Sarana dan Prasarana Perpustakaan dengan anggaran Rp. 140.600.000,-. Realisasi sebesar Rp. 139.442.800,- atau 99,18 %, dengan

target kinerja Jumlah koleksi media cetak sebanyak 64 media cetak dan tercapai sebanyak 64 media cetak atau 100 %.

6. Pembinaan Perpustakaan di Jawa Timur dengan anggaran Rp. 428.525.000,-. Realisasi sebesar Rp. 422.636.050,- atau 98,63 %, dengan

target kinerja sebagai berikut :

6.1 Jumlah Perpustakaan yang mendapatkan Nomor Pokok Perpustakaan sebanyak 200 perpustakaan dan terealisasi sebanyak 200 perpustakaan atau 100 %;

6.2 Jumlah pustakawan yang mendapatkan penilaian angka kredit sebanyak 60 orang pustakawan dan terealisasi sebanyak 61 orang pustakawan atau 102 %.

7. Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam Rangka Pengelolaan

Perpustakaan dengan anggaran Rp. 1.036.403.000,-. Realisasi sebesar Rp. 1.028.501.010,- atau 99,24 %, dengan target kinerja Jumlah peserta

Bimbingan Teknis Pengelolaan Perpustakaan sebanyak 552 orang dan terealisasi sebanyak 558 orang tenaga pengelola perpustakaan atau 101 %. 8. Pengelolaan Koleksi Deposit dan Pelestarian Bahan Perpustakaan dengan

anggaran Rp. 557.100.000,-. Realisasi sebesar Rp. 556.924.073,- atau 99,97 %, dengan target kinerja sebagai berikut :

8.1 Jumlah Koleksi Yang Dikonservasi sebanyak 6.000 eksemplar dan terealisasi sebanyak 5.332 eksemplar atau 89 %;

8.2 Jumlah Bibliografi Daerah Jawa Timur sebanyak 1.000 entry dan terealisasi sebanyak 1.809 entry atau 181 %;

(33)

33 8.3 Jumlah Naskah Kuno yang Terdaftar sebanyak 30 judul dan terealisasi

sebanyak 60 judul atau 200 %;

8.4 Jumlah Koleksi Karya Cetak dan Karya Rekam sebanyak 1.500 judul dan terealisasi sebanyak 1.616 judul atau 108 %;

8.5 Jumlah Koleksi Budaya Etnis Daerah sebanyak 60 judul dan terealisasi sebanyak 30 judul atau 50 %.

BIDANG URUSAN KEARSIPAN

Pembangunan bidang kearsipan ditujukan untuk meningkatkan SDM pengelola kearsipan dan sistem tertib administrasi kearsipan di Jawa Timur dan meningkatkan upaya penyelamatan dan pelestarian arsip yang bernilai guna.

a. Tujuan

- Meningkatkan sistem tertib administrasi kearsipan

b. Sasaran dan Program Tahun 2017

Tabel

Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 – 2017

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN KEMAJUAN TINGKAT (%) 2. Meningkatnya SKPD yang menyelenggarakan kearsipan secara baku Jumlah SKPD yg sudah menerapkan kearsipan secara baku 15 10 81,81 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Layanan Kearsipan 81 - -

Sasaran 1 : Pengembangan jumlah SDM Kearsipan dan meningkatnya sistem tertib administrasi kearsipan yang digunakan oleh unit kerja didukung oleh

(34)

34 Rp. 1.475.000.000,-. Realisasi sebesar Rp. 1.468.262.973,- atau 99,54 %. Dengan target indikator kinerja sebagai berikut :

1. Jumlah SDM Pengelola Kearsipan di SKPD sebanyak 220 orang dan terealisasi sebanyak 180 orang atau 81,82 %;

2. Jumlah SKPD yang telah menerapkan arsip secara baku sebanyak 15 SKPD dan terealisasi sebanyak 10 SKPD atau 81,81 %.

Sasaran 2 : Meningkatnya penyelamatan dan pelestarian arsip oleh unit kerja didukung oleh Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah dengan anggaran Rp. 1.021.000.000,-. Realisasi sebesar Rp. 1.020.623.650,- atau 99,96 %. Dengan target indikator kinerja Jumlah arsip yang menjadi bahan informasi sebanyak 4 daftar inventaris dan terealisasi sebanyak 4 daftar inventaris atau 100 %.

Sasaran 3 : Meningkatnya masyarakat sadar arsip dengan anggaran Rp. 479.000.000,-. Realisasi sebesar Rp. 477.178.700,- atau 99,62 %. Dengan

target indikator kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Layanan Kearsipan sebesar 82 %.

c. Program dan Kegiatan

Untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut diatas dilakukan melalui program-program sebagai berikut :

2. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan terdiri dari 5 (lima) kegiatan yaitu :

3.3. Menyusun/Menyempurnakan peraturan pedoman standar pelaksanaan

kearsipan dengan anggaran Rp. 500.000.000,-. Realisasi sebesar Rp. 495.234.273,- atau 99,05 %, dengan target kinerja Jumlah peraturan

(35)

35 kearsipan yang tersusun sebanyak 4 peraturan dan terealisasi sebanyak 4 peraturan gubernur atau 50 %.

3.4. Pembinaan / Orientasi Tata Kearsipan dengan anggaran Rp. 480.000.000,-. Realisasi sebesar Rp. 479.503.100,- atau 99,05 %, dengan target kinerja sebagai berikut :

3.4.1. Jumlah SKPD yang telah menerapkan arsip secara baku sebanyak 15 SKPD terealisasi sebanyak 10 orang atau 66,67 %;

3.4.2. Jumlah SDM Pengelola Kearsipan SKPD sebanyak 220 orang dan terealisasi sebanyak 180 orang atau 81,82 %.

3.5. Penilaian Jabatan Fungsional Arsiparis dengan anggaran Rp. 175.000.000,-. Realisasi sebesar Rp175.000.000,-. 174175.000.000,-.430175.000.000,-.800,- atau 99,90 %, dengan target kinerja Jumlah Penilaian Angka Kredit Arsiparis sebanyak 30 arsiparis dan terealisasi sebanyak penilaian angka kredit sebanyak 45 arsiparis atau 150 %.

3.6. Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam Rangka Kearsipan dengan anggaran Rp. 320.000.000,-. Realisasi sebesar Rp. 319.094.800,- atau 99,67 %, dengan target kinerja Jumlah Sekretaris Desa / Kelurahan terlatih

dalam Pengelolaan arsip sebanyak 70 orang dan terealisasi sebanyak 75 orang atau 107 %.

4. Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah terdiri dari 2 (dua) kegiatan yaitu :

4.1. Akuisisi arsip statis / permanen dari Dinas Pemerintah, Swasta dan

Perorangan dengan anggaran Rp. 450.000.000,-. Realisasi sebesar Rp. 449.924.950,- atau 99,98 %, dengan target kinerja jumlah arsip statis

(36)

36 yang diakuisisi sebanyak 2.000 berkas dan saat ini terealisasi sebanyak 1.580 berkas atau 79 %.

4.2. Pemeliharaan dan Pengamanan arsip statis dengan anggaran Rwp. 571.000.000,-. Realisasi sebesar Rp. 570.698.700,- atau 99,95 %, dengan target kinerja sebagai berikut :

4.2.1. Jumlah arsip statis yang direstorasi sebanyak 2.500 berkas dan terealisasi sebanyak 1.923 berkas atau 77 %;

4.2.2. Jumlah arsip statis yang dialihmediakan sebanyak 1.300 berkas dan terealisasi sebanyak 3.187 berkas atau 245 %;

4.2.3. Jumlah Fumigasi Arsip sebanyak 4 kali dan terealisasi sebanyak 3 kali atau 75 %.

5. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi (Kearsipan) terdiri dari 2 (dua) kegiatan yaitu :

5.1. Pemasyarakatan Kearsipan dengan anggaran Rp. 250.000.000,-. Realisasi sebesar Rp. 248.417.700,- atau 99,37 %, dengan target kinerja Jumlah peserta sosialisasi dan pemasyarakatan kearsipan di lingkungan instansi pemerintah, swasta, orsospol, lembaga pendidikan dan masyarakat luas sebanyak 150 orang dan terealisasi sebanyak 140 orang atau 93,33 %. 5.2. Pelayanan informasi kearsipan dengan anggaran Rp. 229.000.000,.

Realisasi sebesar Rp. 228.761.000,- atau 99,90 %, dengan target kinerja Jumlah Pengguna Layanan Arsip sebanyak 3.000 orang dan terealisasi sebanyak 2.488 orang atau 83 %.

(37)

37

3.4 Hambatan dan Kendala Yang Ada Dalam Pencapaian Target Yang Telah

Ditetapkan

a. Perubahan SOTK

Dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah mengakibatkan adanya perubahan nomenklatur dan pejabat bagi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan di kabupaten/kota. Mayoritas Dinas Perpustakaan dan Kearsipan di kabupaten/kota dipimpin oleh pejabat baru yang belum banyak mengetahui urusan wajib tentang perpustakaan dan kearsipan. Hal ini sedikit banyak menyebabkan terhambatnya program dan kegiatan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur di kabupaten/kota;

b. Sarana Prasarana Perpustakaan

Terhambatnya penyediaan sarana prasarana penyelenggaraan perpustakaan yang dikarenakan tertundanya proses pengadaan belanja barang terutama yang melalui proses lelang umum sehingga dengan sendirinya menjadi penghambat bagi lembaga perpustakaan dalam mengemban amanat turut mengembangkan minat dan budaya baca serta meningkatkan indeks minat baca masyarakat.

c. Pengembangan Koleksi

Di era globalisasi teknologi informasi dan komunikasi, peran perpustakaan mulai mengalami pergeseran. Jika sebelumnya perpustakaan mengharuskan pemustakanya untuk datang ke perpustakaan mengikuti prosedur yang dipersyaratkan secara konvensional, dengan mengikuti panduan pustakawan atau tenaga pengelola perpustakaan. Mungkin di kemudian hari, lembaga perpustakaan harus mengikuti perkembangan yang

(38)

38 terjadi di masyarakat dalam pemenuhan buku koleksi yang harus dipersiapkan, sistem pelayanan, teknologi yang digunakan dan lain-lain.

Tetapi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur meskipun mengalami hambatan dan kendala, tetapi semua dapat diminimalisir dengan optimalisasi program dan kegiatan dalam pencapaian target kinerja keuangan. Dari besaran anggaran belanja langsung untuk Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 52.406.485.000,00 terealisasi sebesar Rp. 49.959.885.592,00 atau 95,33 %, adapun rincian pencapaian target bisa dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3

Hambatan/Kendala dalam Pencapaian Target Kinerja APBD s/d Triwulan IV Tahun Anggaran 2017

NO PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %

I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3.488.524.800,00 3.451.367.241,00 98,93

1 Pelaksanaan Administrasi Perkantoran 3.488.524.800,00 3.451.367.241,00 98,93

II Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 7.248.285.200,00 6.832.778.019,00 94,27

1 Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana 4.571.720.000,00 4.338.740.846,00 94,90 2 Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana 2.676.565.200,00 2.494.037.173,00 93,18

III Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah 1.846.974.000,00 1.788.854.844,00 96,85

1 Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah 509.806.000,00 504.117.764,00 98,88 2 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1.337.168.000,00 1.284.737.080,00 96,08

IV Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan 1.013.607.000,00 997.362.945,00 98,40

1 Penyusunan Dokumen Perencanaan 271.430.000,00 270.881.300,00 99,80 2 Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran 559.472.000,00 547.708.750,00 97,90 3 Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem Informasi Data 182.705.000,00 178.772.895,00 97,85

V Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan 14.025.600.000,00 13.637.395.262,00 97,23

(39)

39 NO PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %

2 Penyediaan Bantuan Pengembangan Perpustakaan dan Minat Baca Didaerah 9.605.072.000,00 9.246.528.329,00 96,27 3 Publikasi dan sosialisasi minat dan budaya baca 474.000.000,00 466.473.000,00 98,41 4 Penyedian bahan pustaka perpustakaan umum daerah 757.900.000,00 752.990.700,00 99,35 5 Pengelolaan Sarana dan Prasarana Perpustakaan 140.600.000,00 139.442.800,00 99,18 6 Pembinaan Perpustakaan di Jawa Timur 428.525.000,00 422.636.050,00 98,63 7 Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam Rangka Pengelolaan Perpustakaan 1.036.403.000,00 1.028.501.010,00 99,24 8 Pengelolaan Koleksi Deposit dan Pelestarian Bahan Perpustakaan 557.100.000,00 556.924.073,00 99,97

VI Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan 1.475.000.000,00 1.468.262.973,00 99,54

1 Menyusun/Menyempurnakan peraturan pedoman standar pelaksanaan kearsipan 500.000.000,00 495.234.273,00 99,05 2 Pembinaan /Orientasi Tata Kearsipan 480.000.000,00 479.503.100,00 99,90 3 Penilaian Jabatan Fungsional Arsiparis 175.000.000,00 174.430.800,00 99,67 4 Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam Rangka Kearsipan 320.000.000,00 319.094.800,00 99,72

VII Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah 1.021.000.000,00 1.020.623.650,00 99,96

1 Akuisisi Arsip statis /Permanen dari Badan Pemerintah Swasta dan Perorangan 450.000.000,00 449.924.950,00 99,98 2 Pemeliharaan dan Pengamanan arsip statis 571.000.000,00 570.698.700,00 99,95

VIII Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi (Kearsipan) 479.000.000,00 477.178.700,00 99,62

1 Pemasyarakatan Kearsipan 250.000.000,00 248.417.700,00 99,37 2 Pelayanan informasi kearsipan 229.000.000,00 228.761.000,00 99,90

(40)

40

BAB IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI

1.1 Entitas Akuntansi Keuangan Daerah

Entitas Akuntansi dalam hal ini adalah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur yang mempunyai kewajiban untuk menyajikan suatu laporan keuangan yang memiliki tanggung jawab atas pengelolaan aset dan sumber dana di luar neraca untuk kepentingan yurisdiksi tugas pokoknya, termasuk atas kehilangan atau kerusakan aset serta terlaksana tidaknya suatu program dan kegiatan yang telah ditetapkan.

1.2 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur adalah basis kas untuk pengakuan belanja dalam Laporan Realiasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, ekuitas dana dalam Neraca. Basis kas untuk Laporan Realiasi Anggaran berarti bahwa belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari kas daerah. Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, bukan terpaku pada saat kas diterima atau dibayar oleh kas daerah.

(41)

41

1.3 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Kriteria pengakuan pada umumnya didasarkan pada nilai uang akibat suatu peristiwa yang dapat diandalkan pengukurannya. Ada kalanya pengakuan didasarkan atas hasil estimasi yang layak. Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun aktiva tetap yang diperoleh sebelum tahun 2006 merupakan harga yang wajar. Sedangkan persediaan dinyatakan sebesar harga perolehan terakhir jika diperoleh dengan pembelian, sebesar harga standar jika diperoleh dengan memproduksi sendiri, dan sebesar harga wajar atau estimasi nilai penjualannya jika diperoleh dengan cara lain seperti donasi. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah rupiah.

1.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang ada

dalam Standar Akuntansi Pemerintahan

a. Persediaan

Persediaan dicatat dengan menggunakan physical inventory method yaitu suatu metode yang mengakui nilai persediaan pada akhir periode dengan melakukan inventarisasi fisik atas barang persediaan yang belum digunakan. Metode ini sekaligus untuk menentukan besarnya biaya persediaan yang sebenarnya yang menjadi beban pada periode tahun berjalan.

Arus barang menganut metode first in first out (FIFO/Masuk Pertama Keluar Pertama) yang penilaiannya didasarkan pada :

(42)

42

- Harga pembelian terakhir jika diperoleh dengan pembelian

- Harga standar jika diperoleh dengan memproduksi sendiri

- Harga/nilai wajar atau estimasi nilai penjualannya jika diperoleh dengan cara lain seperti donasi

b. Aset Tetap

Aset tetap mempunyai peranan yang sangat penting karena mempunyai nilai yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan komponen neraca lainnya. Aset tetap diakui sebesar harga perolehan. Realisasi pengeluaran kas atas perolehan aset tetap menggunakan belanja modal. Aset tetap tidak terlepas dari pengertian barang daerah yang selama ini sering digunakan.

c. Ekuitas

 Ekuitas adalah kekayaan bersih yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur.

 Ekuitas diklasifikasikan ke dalam :

a. Ekuitas Awal adalah ekuitas yang merupakan saldo awal tahun lalu ; b. Surplus/Defisit LO adalah selisih antara pendapatan-LO dan beban selama satu periode pelaporan, setelah diperhitungkan surplus/defisit dari kegiatan non operasional dan pos luar biasa c. Koreksi-koreksi yang menambah/mengurangi Ekuitas yang

merupakan dampak kumulatif perubahan kebijakan/ penyesuaian ekuitas

(43)

43

BAB V

PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN KEUANGAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai pos-pos Pelaporan Keuangan secara rinci berupa Pendapatan, Belanja, Pembiyaan, Aset, Kewajiban serta Ekuitas Dana yang akan menggambarkan kinerja OPD selama tahun 2017.

5.1 Rincian dan Penjelasan Masing-Masing Pos-Pos Pelaporan Keuangan

Menjelaskan mengenai pos-pos Pelaporan Keuangan secara rinci berupa Pendapatan, Belanja, Pembiyaan, Aset, Kewajiban serta Ekuitas Dana dengan perincian sebagai berikut :

No. Uraian Jumlah Keterangan

1 Pendapatan 19.383.752,00

2 Belanja 49.959.885.592,00

3 Pembiayaan 0,00 Tidak Ada

4 Aset 40.152.869.111,00

5 Kewajiban 87.357.216,00

6 Ekuitas Dana 40.152.869.111,00

5.1.1 Pendapatan - LRA

Realisasi Pendapatan Tahun 2017 sebesar Rp. 19.383.752,00 atau 193,84% terdiri dari Pos Retribusi Daerah berupa layanan kearsipan sebesar Rp. 3.040.000,00 atau 30,40% dan Pos Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah yang tidak direncanakan atau dianggarkan pada Tahun 2017 sebesar Rp. 16.343.752,00 dengan rincian sebagai berikut :

(44)

44 Kode Rek Uraian Anggaran Realisasi % Lebih/(Kurang) 4 PENDAPATAN DAERAH 10.000.000,00 19.383.752,00 193,84 9.383.752,00

4 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 10.000.000,00 19.383.752,00 193,84 9.383.752,00 4 1 2 RETRIBUSI DAERAH 10.000.000,00 3.040.000,00 30,40 (6.960.000,00) 4 1 4 LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH 0,00 16.343.752,00 0,00 16.343.752,00

5.1.1.1 Pendapatan Retribusi Daerah

Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah Tahun 2017 sebesar Rp. 3.040.000,00 atau 30,40% terdiri Pendapatan dari jasa usaha foto copy layanan jasa kearsipan dengan rincian sebagai berikut :

Kode Rek Uraian Anggaran Realisasi % Lebih/(Kurang) 4 1 2 RETRIBUSI DAERAH 10.000.000,00 3.040.000,00 30,40 (6.960.000,00)

4 1 2 02 Retribusi Jasa Usaha 10.000.000,00 3.040.000,00 30,40 (6.960.000,00) 4 1 2 02 01 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daekrah 10.000.000,00 3.040.000,00 30,40 (6.960.000,00)

5.1.1.2 LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH

Realisasi lain-lain pendapatan asli daerah yang sah Tahun 2017 sebesar Rp. 16.343.752,00. Rekening tersebut untuk menampung penyetoran yang tidak

direncanakan yang terdiri dari Pendapatan Dari Pengembalian Kelebihan Pembayaran Gaji dan Tunjangan tahun sebelumnya sebesar Rp. 12.698.752,00 dan Pendapatan Dari Pengembalian Kelebihan Pembayaran Perjalanan Dinas tahun sebelumnya sebesar Rp. 3.645.000,00 dengan rincian sebagai berikut :

Kode Rek Uraian Anggaran Realisasi % Lebih/(Kurang) 4 1 4 LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH 0,00 16.343.752,00 0,00 16.343.752,00

4 1 4 10 Pendapatan dari Pengembalian 0,00 16.343.752,00 0,00 16.343.752,00 4 1 4 10 03 Pendapatan Dari Pengembalian Kelebihan Pembayaran Gaji dan

Tunjangan

0,00 12.698.752,00 0,00 12.698.752,00 4 1 4 10 04 Pendapatan Dari Pengembalian Kelebihan Pembayaran

(45)

45

5.1.2 Belanja - LRA

Realisasi Belanja Tahun 2017 sebesar Rp. 49.959.885.592,00 atau 95,33% terdiri dari Belanja Tidak Langsung Pos Belanja Pegawai berupa gaji dan tunjangan serta

TPP sebesar Rp. 20.286.061.958,00 atau 93,02% dan Belanja Langsung sebesar Rp. 29.673.823.634,00 atau 96,98%.

Uraian Anggaran Realisasi % Lebih/(Kurang)

5 BELANJA DAERAH 52.406.485.000,00 49.959.885.592,00 95,33 (2.446.599.408,00)

5.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 21.808.494.000,00 20.286.061.958,00 93,02 (1.522.432.042,00) 5.2 BELANJA LANGSUNG 30.597.991.000,00 29.673.823.634,00 96,98 (924.167.366,00)

5.1.2.1 Belanja Tidak Langsung

Realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun 2017 sebesar Rp. 20.286.061.958,00 atau 93,02% terdiri dari Gaji dan Tunjangan sebesar Rp. 10.794.068.358,00 dan Tambahan Penghasilan PNS sebesar Rp. 9.491.993.600,00 sedangkan insentif pemungutan retribusi daerah sebesar Rp. 325.000,00 belum terealisasi karena target retribusi belum tercapai.

Kode

Rek Uraian Anggaran Realisasi % Lebih/(Kurang)

5 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 21.808.494.000,00 20.286.061.958,00 93,02 (1.522.432.042,00) 5 1 1 BELANJA PEGAWAI 21.808.494.000,00 20.286.061.958,00 93,02 (1.522.432.042,00) 5 1 1 01 Gaji dan Tunjangan 11.733.074.000,00 10.794.068.358,00 92,00 (939.005.642,00)

5 1 1 02 Tambahan Penghasilan PNS 10.075.095.000,00 9.491.993.600,00 94,21 (583.101.400,00)

(46)

46

5.1.2.2 Belanja Langsung

Realisasi Belanja Langsung Tahun 2017 sebesar Rp. 29.673.823.634,00 atau 96,98% terdiri dari Belanja pegawai sebesar Rp. 29.673.823.634,00 atau 99,37%, belanja barang dan jasa sebesar Rp. 22.147.407.384,00 atau 96,67%, sedangkan Belanja modal terealisasi sebesar Rp. 3.156.922.000,00 atau 95,93% dengan rincian sebagai berikut :

Kode Rek Uraian Anggaran Realisasi % Lebih/(Kurang)

5.2 BELANJA LANGSUNG 30.597.991.000,00 29.673.823.634,00 96,98 (924.167.366,00)

5.2.1 BELANJA PEGAWAI 4.397.378.000,00 4.369.494.250,00 99,37 (27.883.750,00) 5.2.2 BELANJA BARANG DAN JASA 22.909.813.000,00 22.147.407.384,00 96,67 (762.405.616,00) 5.2.3 BELANJA MODAL 3.290.800.000,00 3.156.922.000,00 95,93 (133.878.000,00)

Dari realisasi belanja langsung tersebut diatas terdiri dari 8 program serta 24 kegiatan dan semuanya capaian realisasinya diatas 95%, selanjutnya dapat ditampilkan dalam tabel dibawah ini :

Kode Rek Uraian Anggaran Realisasi % Lebih/(Kurang)

BELANJA LANGSUNG 30.597.991.000,00 29.673.823.634,00 96,98 (924.167.366,00) 123 0100 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3.488.524.800,00 3.451.367.241,00 98,93 (37.157.559,00)

123 0100 01 019 Pelaksanaan Administrasi Perkantoran 3.488.524.800,00 3.451.367.241,00 98,93 (37.157.559,00)

123 0100 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 7.248.285.200,00 6.832.778.019,00 94,27 (415.507.181,00)

123 0100 02 012 Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana 4.571.720.000,00 4.338.740.846,00 94,90 (232.979.154,00) 123 0100 02 031 Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana 2.676.565.200,00 2.494.037.173,00 93,18 (182.528.027,00)

123 0100 07 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah 1.846.974.000,00 1.788.854.844,00 96,85 (58.119.156,00)

123 0100 07 001 Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah 509.806.000,00 504.117.764,00 98,88 (5.688.236,00) 123 0100 07 002 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1.337.168.000,00 1.284.737.080,00 96,08 (52.430.920,00)

123 0100 08

Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan

Pemerintahan 1.013.607.000,00 997.362.945,00 98,40 (16.244.055,00)

123 0100 08 001 Penyusunan Dokumen Perencanaan 271.430.000,00 270.881.300,00 99,80 (548.700,00) 123 0100 08 002 Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran 559.472.000,00 547.708.750,00 97,90 (11.763.250,00)

Gambar

Diagram  struktur  organisasi  Dinas  Perpustakaan  dan  Kearsipan  dapat ditunjukkan dalam bagan di bawah ini :
Tabel Target dan Capaian Indikator Kinerja Tahun 2017
Tabel Target dan Capaian Indikator Kinerja Tahun 2017  SASARAN  INDIKATOR KINERJA  TARGET  CAPAIAN
Tabel Penambahan Aset Tetap Peralatan dan Mesin

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa sisplatin adalah kemoterapi tunggal yang digunakan dalam terapi karsinoma buli-buli. Kombinasi

Ada 3 persoalan yang dikaji yakni (1) bagaimana situasi sosial politik yang membingkai sistem peme- rintahan nagari dan sistem pemerin- tahan desa (2) Konflik yang

Sedangkan pada kurva permeabilitas dengan garis berwarna hijau putus-putus menandakan bahwa semakin tinggi peringkat suatu batubara maka semakin kecil

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun berdasarkan silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2007. Pembelajaran yang direncanakan adalah pembelajaran

yang terbentuk, persentase imago yang muncul serta lama hidup imago dapat dikatakan bahwa, penggunaan ekstrak rimpang jeringau pada konsentrasi 3% sudah bisa dikatakan

(1) Apabila pada saat dilakukan pemeriksaan lapangan, Wajib Retribusi atau wakil atau kuasanya atau pegawainya tidak ada di tempat, pemeriksaan tetap dilaksanakan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian pre eksperimental. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

Pokok-pokok kebijakan tarif cukai 2013 antara lain: Mempertegas sistem tarif cukai hasil tembakau dengan penerapan tarif cukai full spesifik; mencabut Peraturan