• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGURUTKAN POLA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PAPAN FLANEL PADA ANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGURUTKAN POLA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PAPAN FLANEL PADA ANAK"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGURUTKAN POLA MELALUI

METODE PEMBELAJARAN PAPAN FLANEL PADA ANAK

Siti Kusniati (09261861)

Mahasiswa PG-PAUD IKIP Vetrean Semarang

Abstrak

Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah pembelajaran mengurutkan pola di TK Pertiwi Eromoko Kecamatan Eromoko. Masih belum tercapainya target sesuai dengan kriteria ketuntasan pembelajaran 75% disebabkan oleh pembelajaran yang kurang menarik minat belajar anak dalam mengurutkan pola dari berbagai macam bentuk. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus yang masing-masing siklus dilaksanakan 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan ada 4 langkah kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak didik kelompok B di TK Pertiwi Eromoko Kecamatan Eromoko Kabupaten wonogiri dengan jumlah peserta didik 25 anak terdiri dari laki-laki 12 anak dan perempuan 13 anak. Pembelajaran difokuskan pada tema Alam semesta dengan sub tema Gejala Alam. Dalam mengumpulkan data penelitian tindakan kelas ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data digunakan analisis kualitatif yaitu dengan cara membandingkan data hasil pengamatan pra siklus, siklus I dan siklus II kemudian dilakukan refleksi. Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan simpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang benar-benar valid. Penarikan kesimpulan yaitu data yang telah didapat dari hasil penelitian kemudian diuji kebenarannya. Untuk mengetahui perubahan kemampuan dalam proses pembelajaran mengurutkan pola adalah deskripsi prosentase. Adapun perhitungan diperoleh melalui perbandingan kemampuan mengurutkan pola sebelum menggunakan metode pembelajaran papan flanel dan sesudah menggunakan metode papan flanel. Apabila ada peningkatan kemampuan 80% dari kemampuan sebelumnya, berarti pembelajaran dengan metode pembelajaran papan flanel tercapai. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran mengurutkan pola menggunakan metode pembelajaran papan flanel dapat memotivasi dan meningkatkan hasil belajar anak di TK Pertiwi Eromoko Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. Hal ini dapat dilihat dalam siklus I media yang digunakan kertas berbentuk matahari, bintang, dan bulan berwarna putih dengan menggunakan papan flanel berwarna orange, hasil yang dicapai anak yang mampu meningkat daripada pra siklus yaitu 4% menjadi 20%, sedang anak yang cukup mampu dari pra siklus ke siklus I yaitu dari 16% menjadi 40% dan yang belum mampu turun dari 80% menjadi 40%. Dalam siklus II peneliti menggunakan kain flanel berwarna-warni, hal ini sangat menarik minat dan antusiasnisme anak dalam mengikuti pembelajaran mengurutkan pola. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar anak yang meningkat secara signifikan hasil belajar anak dari sklus I terhadap siklus II, anak kategori mampu mengalami peningkatan pada siklus I 20% meningkat menjadi 88%, anak yang cukup mampu mengalami penurunan pada siklus I 40% menjadi 8 % pada siklus II, sedangkan anak yang belum mampu mengalami penurunan yang signifikan pada siklus I 40% turun menjadi 4% pada siklus II. Dilihat dari ketuntasan hasil belajar, anak tidak tuntas (belum mampu) dari siklus I 40% turun menjadi 4%, sedang pada anak yang tuntas (mampu dan cukup mampu), yaitu pada siklus I 60% meningkat menjadi 96 % pada siklus II. Saran yang disampaikan adalah: (1) Guru diharapkan dapat memberikan proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif dengan mengaplikasikan berbagai metode dan media pembelajaran sehingga dapat memotivasi serta menstimulisasi terhadap minat belajar anak, (2) Guru harus mampu mengoptimalkan metode dan media pembelajaran yang ada di lingkungan sekitar, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara baik dan efisien, (3) Guru harus mampu mengkondisikan anak agar pembelajaran mencapai pada tujuan yang diharapkan, (4) Guru harus selalu menggali potensi serta ide-ide baru dalam penerapan proses pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik yang dimiliki anak, (5) Orangtua/ wali hendaknya memperhatikan hasil belajar anak di sekolah dan mendorong anak mengulang kembali apa yang diterima waktu pembelajaran di sekolah, (6) Orangtua/ wali diharapkan memberi masukan kepada

(2)

2 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

guru ataupun pihak sekolah tentang hambatan-hambatan anak dalam mengerjakan ulang hasil pembelajaran di sekolah.

Kata kunci : Mengurutkan Pola Melalui Metode Pembelajaran Papan Flanel.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan segala pengalaman hidup dalam berbagai lingkungan yang berpengaruh positif bagi perkembangan individu. Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup besar, ini semua telah diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan masa depan Negara dan bangsa. Negara kita menaruh harapan yang cukup besar terhadap pendidik dalam perkembangan bangsa, sebab pendidikan tunas bangsa merupakan generasi penerus. Pendidikam dapat berlangsung sejak anak usia dini berlanjut sampai pada jenjang pendidikan lebih lanjut bahkan sampai akhir hayat (life long education).

Orang tua, masyarakat, dan lembaga pendidikan baik formal maupun non formal mau tidak mau haruslah bertanggung jawab dalam segala hal yang berkaitan dengan perkembangan anak sebagai generasi muda penerus bangsa, demikian juga tentang pendidikan yang termasuk didalamnya. Pada hakekatnya anak merupakan sosok yang sangat luar biasa dan menakjubkan. Anak merupakan benih masa depan yang penuh dengan potensi apalagi anak usia dini. Pada anak usia dini kapasitas anak untuk berkembang sangat kuat, hingga masa ini sering disebut Golden Age atau usia emas. Dengan majunya perkembangan pendidikan maka saat ini banyak didirikan Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan dengan tegas perlunya penanganan pendidikan anak usia dini, hal tersebut dapat dilihat pada pasal 1 butir 14 yang menyatakan bahwa: “Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memililki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.

Sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28, bahwa: (1) Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar; (2) Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur formal, nonformal, dan/ atau informal; (3) Pendidikan anak usia dini pada jalur formal berbentuk Taman Kanak-Kanak, Roudhatul Atfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.

Sesuai dengan Permendiknas nomor 58 tahun 2009 tentang Standar PAUD, bahwa perkembangan anak mencakup lima aspek yaitu: nilai-nilai agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional. Salah satu perkembangan yang peneliti perioritaskan adalah kemampuan dasar kognitif anak, yang mana bertujuan agar anak mampu mengolah perolehan belajarnya, menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, pengembangan logika matematika, pengetahuan ruang dan waktu. Dalam pembelajaran di Taman Kanak-Kanak proses pembelajaran yang kreatif dan

(3)

3 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

inovatif oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, dapat membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis dan menemukan hal-hal yang baru.

Berdasarkan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Eromoko ditemukan beberapa masalah, utamanya bidang pengembangan kognitf dalam hal mengurutkan pola baik sesuai urutan warna, besar-kecil, maupun berbagai bentuk hasil yang diperoleh selalu dibawah standar yang diharapkan. Hal ini ditandai dengan beberapa kondisi sebagai berikut: di area matematika dalam kegiatan mengurutkan urutan berikutnya hanya 4 - 5 anak atau hanya 16% - 20 % dari 25 anak yang dapat menyelesaikan kegiatan mengurutkan pola dan hasilnya tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai atau kurang maksimal. Anak mudah sekali terpengaruh dengan teman, mereka belum mempunyai rasa percaya diri dengan hasil karyanya, faktor lain yang menyebabkan tidak berhasilnya kegiatan adalah kurangnya daya tangkap anak untuk memahami suatu konsep dan kurangnya guru dalam menyediakan media pembelajaran yang variatif.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu adanya pengenalan bentuk, karena bentuk merupakan konsep awal yang harus dikuasai anak. Anak dapat membedakan benda berdasarkan bentuk terlebih dulu sebelum anak mengenal ciri yang lainnya. Dengan demikian langkah yang terbaik untuk memulai kegiatan mengurutkan pola dengan memberikan kegiatan yang memungkinkan anak membedakan berbagai benda dengan bentuk yang berbeda. Dengan menggunakan bentuk yang berbeda dan media yang lebih menarik anak akan mudah mengingat dalam mengurutkan benda tersebut.

Keadaan yang demikianlah yang memicu peneliti untuk mengkaji permasalahan dan mencoba mencari jalan keluarnya. Setelah mengadakan diskusi dengan kepala sekolah dan teman sejawat akhirnya timbul ide/ gagasan untuk mengubah metode maupun media pembelajaran yang diharapkan dapat menarik minat belajar anak agar pembelajaran dalam mengurutkan pola dengan berbagai bentuk mencapai hasil yang diharapkan atau maksimal.

Oleh karena itu peneliti mencoba untuk melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Kemampuan Mengurutkan Pola Melalui Metode Pembelajaran Papan Flanel Pada Anak Kelompok B di Taman Kanak – Kanak Pertiwi Eromoko Kabupaten Wonogiri”

KAJIAN PUSTAKA

Metode Pembelajaran Papan Planel

Metode pembelajaran papan flanel adalah suatu cara yang bersistem untuk melakukan

kegiatan proses pembelajaran dengan menggunakan suatu media pembelajaran yang terbuat

dari kain flanel.

Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemampuan anak sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada

(4)

4 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

diri anak atau secara singkat media atau alat pembelajaran merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran.

METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian

Dalam pendekatan penelitian ini peneliti mengemukakan tujuan penelitian yaitu meningkatkan kemampuan kognitif dalam mengurutkan pola melalui metode pembelajaran papan flanel pada anak kelompok B di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Eromoko Kabupaten Wonogiri. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan anak dalam pemahaman konsep urutan pola sehingga diperoleh hasil yang memuaskan. Adapun bentuk penelitian yang peneliti gunakan dengan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ).

Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti melakukan penelitian dengan mengambil lokasi di tempat peneliti mengajar dengan uraian sebagai berikut :

1. Tempat

Penelitian dilaksanakan di TK Pertiwi Eromoko Kabupaten Wonogiri. 2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan tindakan kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam 3 bulan yaitu Januari sampai dengan Maret 2013

Bidang Pengembangan

Bidang pengembangan yang menjadi objek adalah bidang pengembangan kognitif.

Tema Penelitian

Rencana Penelitian yang akan peneliti lakukan dengan menggunakan tema “Alam Semesta“.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah kelompok B di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Eromoko Kabupaten Wonogiri dengan jumlah 25 anak, yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 13 anak perempuan.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan berdasarkan hasil observasi dan evaluasi perkembangan anak didik melalui teknik–teknik yang berlaku di Taman Kanak-kanak. Adapun pengumpulan data dalam pembelajaran mengurutkan pola melalui papan flanel dengan teknik sebagai berikut :

1. Observasi, yaitu cara pengumpulan data untuk mendapatkan informasi dengan cara pengamatan langsung terhadap sikap perilaku anak dan kinerja guru yang dilaksanakan oleh observer. Instrument yang digunakan antara lain lembar observasi anak dan lembar observasi kinerja guru. 2. Wawancara jenis ini bersifat terbuka, tidak terstruktur ketat, tidak dalam suasana formal dan dapat

(5)

5 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

akan memperoleh informasi yang rinci dan mendalam. Teknik wawancara ini akan dilaksanakan pada semua informan.

3. Dokumentasi yang dikaji adalah Rencana Kegiatan Harian (RKH), alat penilaian, rangkuman penilaian anak, dan analisa hasil belajar.

Prosedur Penelitian 1. Siklus I a. Perencanaan Tindakan b. Pelaksanaan Tindakan c. Observasi/Pengamatan d. Refleksi 2. Siklus II a. Perencanaan Tindakan b. Pelaksanaan Tindakan c. Observasi/Pengamatan d. Refleksi Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini di lakukan dengan menggunakan analisis kualitatif yaitu dengan cara membandingkan data hasil pengamatan kondisi awal (prasiklus), siklus I dan siklus II, kemudian dilakukan refleksi.

Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan adalah kriteria yang biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku, misalnya: pencapaian kelompok sebesar 75% ditetapkan sebagai lambang batas ketuntasan belajar, maka pencapaian hasil yang belum sampai 75% masih perlu dilakukan tindakan pada siklus berikutnya. Sedangkan indikator untuk mengetahui kinerja anak ditetapkan sebagai berikut :

● : Anak mampu mengerjakan sendiri tanpa bantuan guru. (Mampu)

√ : Anak mampu mengerjakan sendiri dengan sedikit bantuan guru. (Cukup)

○ : Anak dalam mengerjakan selalu meminta bantuan guru/ anak yang tidak mau mengerjakan tugas. (Belum mampu)

HASIL PENELITIAN Siklus I

a. Perencanaan

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan tindakan pada Siklus I ini adalah: 1) Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH)

2) Menyiapkan media pembelajaran 3) Menyiapkan lembar penilaian

(6)

6 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang 4) Menyiapkan lembar observasi

5) Pembelajaran mengurutkan pola dengan metode pembelajaran papan flanel menggunakan media:

a) Gambar tiruan matahari, bintang, dan bulan diacak oleh guru.

b) Anak mencari gambar satu-persatu gambar matahari, bintang dan bulan.

c) Anak menempelkan gambar matahari, bintang, dan bulan pada papan flanel berwarna orange yang telah disediakan.

d) Anak disuruh menyebutkan urutan gambar yang telah ia tempelkan. b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan Tindakan Siklus I dilaksanakan mulai tanggal 5 ,6, dan 8 Februari 2013 pada anak kelompok B di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Eromoko Kecamatan Eromoko.

Penyajian pembelajaran dilakukan oleh peneliti, observasi dilakukan oleh teman sejawat (observer) dengan menggunakan lembar observasi. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran mengurutkan pola pada siklus I sebagai berikut:

a) Memberikan penjelasan materi pembelajaran mengurutkan pola pada tema alam semesta dengan sub tema gejala alam .

b) Guru menunjukkan berbagai jenis tiruan benda benda langit .

c) Guru mendemostrasikan cara mengurutkan pola bentuk matahari, bintang, dan bulan pada papan flanel.

d) Guru memberikan tugas kepada anak untuk mempraktikan mengurutkan pola dari bentuk matahari, bintang, dan bulan pada papan flanel yang telah disediakan.

e) Guru memberi penilaian dengan pujian atas hasil kerja anak dalam mengurutkan pola. c. Observasi

1) Ada respon dan perhatian anak dalam mengikuti proses pembelajaran mengurutkan pola menggunakan papan flanel.

2) Unjuk kerja: anak mampu menggunakan papan flanel sebagai media pembelajaran.

3) Hasil akhir: tingkat pencapaian dalam indikator yang diharapkan meningkat walaupun belum sampai tuntas.

Table 1. Rekapitulasi Hasil Observasi Kinerja Anak Pada Siklus I

No Aspek yang dinilai Skor Ket

1 Anak mendengarkan penjelasan guru 1 2 3 4 5 2 Anak tertarik melihat alat peraga pada

siklus I 1 2 3 4 5

3

Anak melihat guru mendemonstrasikan penggunaan alat peraga dan

mempratikannya pada siklus I

(7)

7 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang 4 Anak berani bertanya jika ada kesulitan

dalam melakukan kegiatan 1 2 3 4 5 5 Anak dalam mempraktikan kegiatan sesuai

dengan tema 1 2 3 4 5

6 Keberanian bertanya pada guru dan teman

serta kerjasama yang baik dengan teman 1 2 3 4 5

Skor Total 23

Keterangan;

1 = sangat tidak baik 2 = tidak baik 3 = kurang baik 4 = baik 5 = sangat baik d. Refleksi

Berdasarkan pengamatan yang diperoleh dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan teman sejawat, pembelajaran sudah menunjukkan kemajuan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan anak yang berhasil dalam mengerjakan tugas. Ada kemajuan jika dibandingkan pada kondisi awal pada pembelajaran mengurutkan pola ada 5 anak dari 25 anak yang berhasil sesuai dengan indikator yang diharapkan sedangkan pada pembelajaran siklus I ada 15 anak dari 25 anak, dengan materi pembelajaran mengurutkan pola dengan metode pembelajaran menggunakan media papan flanel bagi anak TK Pertiwi Eromoko Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013.

Prosentase kemampuan anak dalam mengerjakan tugas sesuai kategori :  Mampu adalah: 5 Nilai rata-rata = X 100% 25 = 20 %  Cukup adalah: 10 Nilai rata-rata = X 100% 25 = 40 %  Belum mampu adalah:

10

Nilai rata-rata = X 100% 25

(8)

8 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Siklus II

a. Perencanaan

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan tindakan pada Siklus II ini adalah :

1) Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) 2) Menyiapkan media pembelajaran

3) Menyiapkan lembar penilaian 4) Menyiapkan lembar observasi

5) Pembelajaran mengurutkan pola dengan metode pembelajaran papan flannel menggunakan media berupa:

a) Benda tiruan gunung, awan, dan petir yang dipersiapkan secara acak oleh guru. b) Anak mencari satu-persatu benda tiruan gunung, awan, dan petir.

c) Anak menempelkan benda tiruan gunung, awan, dan petir pada papan flanel berwarna putih dan telah diberi batas kotak-kotak yang telah disediakan.

d) Anak disuruh menyebutkan urutan benda yang telah ia tempelkan. b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan Tindakan Siklus II dilaksanakan mulai tanggal 19, 21 dan 22 Februari 2013 pada anak kelompok B di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Eromoko Kecamatan Eromoko.

Penyajian pembelajaran dilakukan oleh peneliti, observasi dilakukan oleh teman sejawat (observer) dengan menggunakan lembar observasi. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran mengurutkan pola pada siklus II sebagai berikut:

1) Guru mengajak anak untuk mengungkapkan pendapat tentang macam – macam gejala alam. 2) Anak diberi kesempatan meyebutkan satu persatu gejala alam tanda-tanda terjadinya hujan,

bencana alam.

3) Guru memperkenalkan alat peraga yang akan digunakan dalam kegiatan mengurutkan pola 4) Guru memperagakan dan menjelaskan cara mengurutkan pola.

5) Anak melakukan kegiatan mengurutkan pola yang sudah dipersiapkan dan dijelaskan. 6) Guru memberi penilaian dengan pujian atas hasil kerja anak dalam mengurutkan pola. c. Observasi

1) Anak sangat merespon dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran mengurutkan pola menggunakan papan flanel.

2) Unjuk kerja: anak mampu menggunakan papan flanel sebagai media pembelajaran.

3) Hasil akhir: tingkat pencapaian dalam indikator yang diharapkan sangat meningkat, hal ini ditunjukan dengan tercapainya kriteria ketuntasan.

(9)

9 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Table 2. Rekapitulasi Hasil Observasi Kinerja Anak Pada Siklus II

No Aspek yang dinilai Skor Ket

1 Anak mendengarkan penjelasan guru 1 2 3 4 5

2 Anak tertarik melihat alat peraga pada

siklus II 1 2 3 4 5

3

Anak melihat guru mendemonstrasikan penggunaan alat peraga dan mempratikannya pada siklus II

1 2 3 4 5

4 Anak berani bertanya jika ada kesulitan

dalam melakukan kegiatan 1 2 3 4 5 5 Anak dalam mempraktikan kegiatan sesuai

dengan tema 1 2 3 4 5

6 Keberanian bertanya pada guru dan teman

serta kerjasama yang baik dengan teman 1 2 3 4 5

Skor Total 30

Keterangan;

1 = sangat tidak baik 2 = tidak baik 3 = kurang baik 4 = baik 5 = sangat baik d. Refleksi

Hasil dari pengamatan yang diperoleh dalam proses pembelajaran dengan teman sejawat, pembelajaran sudah sangat maju. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan yang sangat signifikan taraf keberhasilan anak dalam mengerjakan tugas. Peningkatan hasil belajar anak terdapat perbedaan yang mencolok dari siklus I ada 15 anak dari 25 anak yang berhasil sesuai dengan indikator yang diharapkan, sedangkan pada pembelajaran siklus II ada 24 anak dari 25 anak. dengan materi pembelajaran mengurutkan pola dengan metode pembelajaran menggunakan media papan flanel bagi anak di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Eromoko Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013.

(10)

10 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Prosentase kemampuan anak dalam mengerjakan tugas sesuai kategori :  Mampu adalah: 22 Nilai rata-rata = X 100% 25 = 88 %  Cukup adalah: 2 Nilai rata-rata = X 100% 25 = 8 %  Belum mampu adalah:

1

Nilai rata-rata = X 100% 25

= 4 %

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK), bahwa penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran papan flanel pada anak kelompok B di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Eromoko Kabupaten Wonogiri dapat meningkatkan kemampuan anak sehingga dapat berpengaruh pada beberapa hal, antara lain sebagai berikut:

1. Anak dapat menyebutkan macam-macam pola 2. Anak dapat membedakan macam-macam pola 3. Anak dapat mengurutkan pola dengan tepat

4. Anak terstimulasi/ terangsang serta antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mengurutkan pola dengan metode pembelajaran papan flanel

5. Anak tidak merasa bosan atau jenuh dikarenakan pembelajaran yang berlangsung secara aktif, kreatif, inovatif serta menyenangkan

6. Kemampuan anak yang mampu mengurutkan pola dari pra siklus ke siklus I meningkat 16% yaitu 4% menjadi 20%, dan siklus I ke siklus II meningkat kembali 68% yaitu 20% menjadi 88%

7. Kemampuan anak yang termasuk kategori cukup mampu (sesuai KKM) dalam mengurutkan pola dari pra siklus ke siklus I meningkat 24% yaitu 16% menjadi 40%, dan siklus I ke siklus II turun 32% yaitu 40% menjadi 8%

(11)

11 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

8. Kemampuan anak yang termasuk kategori belum mampu dalam mengurutkan pola dari pra siklus ke siklus I turun 40% yaitu 80% menjadi 40%, dan siklus I ke siklus II turun kembali 36% yaitu 40% menjadi 4%

9. Ketuntasan belajar anak (mampu dan cukup mampu) yaitu dari siklus I 60% naik menjadi 96% pada siklus II.

DAFTAR PUSTAKA

Badru Zaman Asep Hery Hernawan, Cucu Eliyawati. 2008. Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Direktorat Pembinaan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar. 2006. Standarisasi Alat Peraga/Bermain Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan TK dan SD. 2009. Permendiknas Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta.

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Taman Kanak-Kanak. Jakarta.

Jerome S. Arcaro. 2006. Pendidikan Berbasis Mutu, Prinsip-prinsip Perumusan dan Tata Laksana Penerapan. Terjemahan oleh Yosal Iriantara. Bandung : Pustaka Pelajar.

Munadi Yudhi. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.

Mursid. 2009. Manajemen Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Semarang: Akfi. Nasution. S. 1983. Sosiologi Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara.

Rahyudi Heri, M.Pd. Dr. 2012 Teori-Teori Belajar Dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Bandung: Nusa Media.

Raisatun Nisak. 2012. Seabrek Games Asyik-Edukatif untuk Mengjar PAUD / TK. Yogyakarta: Diva Press.

Siti Aisyah, Dkk. 2008. Pengembangan Dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sukidin, Basriwi, Suranto. 2008. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Insan Cendekia. Sutama, Main Sufanti. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Karya Ilmiah. Surakarta:

Panitia Sertifikasi Guru Rayon 41.

Sutopo. H.B 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta : Sebelas Maret University Press. Sutrisno Hadi. 1988. Statistik 2. Yogyakarta: Andi Offset.

(12)

12 | Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Sarwiji Suwandi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dan penelitian Karya Ilmiah. Surakarta : Panitia Sertifikasi Guru rayon 13 FKIP UNS Surakarta.

Tim Pustaka Merah Putih.2007. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Dan Dosen. Yogyakarta. Pustaka Merah Putih.

Wardani, IGAK. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Yuliani Nurani Sujiono, Dkk. 2005. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta : Universitas Terbuka. Zamroni. 2011. Dinamika Peningkatan Mutu. Yogyakarta: Gavin Kalam Utama.

Gambar

Table 1. Rekapitulasi Hasil Observasi Kinerja Anak Pada Siklus I
Table 2. Rekapitulasi Hasil Observasi Kinerja Anak Pada Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut karena sama- sama ke duanya merupakan limbah dari produk pangan berbahan dasar singkong, juga dalam beberapa asfek nutrisi kulit singkong dan onggok memiliki

Tiongkok melihat Myanmar sebagai pasar yang besar bagi Tiongkok, posisi Myanmar yang strategis menjadi peluang melancarkan segala kepentingan Tiongkok termasuk kebijakan

d) Prosedur penyaringan rumah tangga miskin tidak dilakukan secara seksama hal tersebut dikarenakan data masyarakat miskin diambil dari hasil survey Badan Pusat Statistik

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN

Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan Tahun 2017 dan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, yang telah

Hasil penelitian ini diperoleh bahwa perwujudan nilai transparansi sudah di terapkan dengan adanya keterbukaan informasi dan proses nilai akuntabilitas pertanggujawaban

Abstrak ± Penelitian ini membahas mengenai perancangan dan pembuatan antena mikrostrip dengan patch berbentuk egg dan slot berbentuk rugby ball pada ground plane

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan desain penelitian studi kasus (case studies). Informan penelitian ini adalah kepala sekolah, guru kelas satu,