• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perhitungan Efisiensi Turbin Gas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perhitungan Efisiensi Turbin Gas"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS EFISIENSI SIKLUS

COMBINE CYCLE POWER PLANT

(CCPP)

GAS TURBINE

GENERATOR

TERHADAP BEBAN OPERASI PT KRAKATAU DAYA LISTRIK

* Dr. Ir. Eflita Yohana, MTa, Rigo Muhammad Herriza b

a,b Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

*E-mail: rherriza@gmail.com

ABSTRAK

Turbin Gas Generator umumnya mengalami perubahan beban untuk memenuhi kebutuhan daya listrik yang berubah sewaktu-waktu, sesuai dengan permintaan konsumen. Beban dari turbin gas yang berubah-ubah akan berpengaruh terhadap kinerja dari tiap-tiap komponennya antara lain kompresor, combustion chamber, dan turbin gas. Dalam merespon perubahan beban yang terjadi, maka suplai bahan bakar, udara pembakaran, serta gas buang yang akan di proses di HRSG untuk mengoperasikan turbin uap ikut berubah pula. Hal tersebut akan berpengaruh pada kinerja dan efisiensi dari gas turbin tersebut. Dengan mengetahui efisiensi siklus pada tiap beban maka diperoleh grafik efisiensi siklus pada turbin gas generator sehingga diketahui perbedaan nilai efisiensi siklus pada tiap variasi pembebanan [1]. Analisa efisiensi siklus Gas Turbin Generator dilakukan pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap melalui perhitungan efisiensi kompresor, dan efisiensi turbin gas, tanpa memperhitungkan efisiensi yang terjadi di ruang bakar. Selain itu analisa efisiensi gas turbin generator juga menghasilkan nilai efisiensi dari tiap pembebanan yang terjadi di turbin gas generator Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap. Data temperatur dan tekanan yang diperoleh telah tercatat melalui layanan sistem operasi interface. Dari hasil perhitungan pada turbin gas Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap diperoleh nilai efisiensi siklus turbin gas generator yang berbahan bakar gas alam (metan) sebesar 31.28% pada pembenanan 23 MW, 38.71% pada pembebanan 27MW, dan 45.56% pada pembebanan 33MW. Dari hasil perhitungan efisiensi pada 3 proses pembebanan diketahui bahwa semakin besar pembebanan dilakukan maka efisiensi yang dihasilkan mesin semakin tinggi.

Kata kunci: Efisiensi siklus, pembebanan, turbin gas generator.

1. PENDAHULUAN

Perkembangan pada bidang industri, properti, teknologi serta semakin meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan energi listrik di Indonesia semakin bertambah sehingga diperlukan pengembangan pada sistem pembangkit dan juga pemanfaatan listrik secara efisien baik dari segi penggunaan maupun proses pembangkitan energi listrik itu sendiri [1]. Menganalisa jumlah energi yang dihasilkan dari sebuah pembangkit serta perawatan pada komponen – komponen pembangkit merupakan faktor penting dalam menjaga agar efisiensi sekitar 70% - 90%. Gas Turbin Generator merupakan salah satu komponen penyusun dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap. Turbin Gas Generator umumnya mengalami variasi pembebanan setiap waktunya sesuai dengan permintaan konsumen. Beban dari turbin gas yang berubah setiap waktu mempengaruhi kinerja dari tiap-tiap komponennya yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin gas. Dalam merespon perubahan beban yang terjadi, maka suplai bahan bakar, udara pembakaran, serta gas buang yang akan di proses di HRSG untuk mengoperasikan turbin uap ikut berubah pula

Salah satu penelitian mengenai keterkaitan efisiensi turbin gas dengan pembebanan pernah dilakukan oleh Ir. Naryono dan Lukman Budiono, Universitas Muhammadiyah Jakarta [2]. Pada penelitian tersebut, didapatkan nilai efisiensi dengan variasi beban 90 MW , 100 MW, 110 MW, 125 MW, dan 136 MW pada turbin gas dengan kapasitas terpasang 145 MW. Nilai efisiensi yang dihasilkan adalah 33.54 % , 34.09 %, 34.41%, 35.07%, dan 35.55% untuk setiap variasi beban. Dari nilai tersebut masih tergolong baik karena turbin gas generator dengan kapasitas 3 – 480 MW dikatakan memiliki efisiensi siklus yang baik apabila efisiensinya berada diantara 30% – 46%. Pada penelitian ini diketahui bahwa semakin besar proses pembebanan maka semakin besar efisiensinya, namun jika efisiensinya semakin menurun seiring dengan besar pembabanan yang terjadi maka terjadi cacat pada turbin dan turbin gas harus di maintenance atau bahkan di overhaul [1].

Pada penelitian ini, analisa dilakukan untuk mengetahui efisiensi dari tiap pembebanan yang terjadi pada turbin gas generator dengan kapasitas terpasang 40 MW pada variasi pembebanan 23 MW, 27 MW, dan 33 MW.

(2)

2. METODOLOGI PENELITIAN

Pada Gambar 1 dibawah menjelaskan tentang metode penelitian. Penelitian dilakukan pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap. Untuk mendukung analisa, metode pengambilan data temperatur serta tekanan keluar dan masuk turbin yang diperoleh telah tercatat melalui layanan sistem operasi interface. Dalam perhitungan dan pengolahan data dilakukan secara analitik. Setelah dilakukan analisa akan diketahui besarnya nilai efisiensi siklus gas turbin generator pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap.

Gambar 1. Diagram Alir Metode Penelitian Mulai

Identifikasi Masalah

Pengambilan Data

Pengolahan Data

Kesimpulan dan Saran

Selesai Data T1 > 200C, P 1> 0.0196 bar Data T 2 > 280 0C, P 2> 7 bar Ya Tidak

(3)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian dilakukan pada tanggal 10 Februari 2016. Tabel 1 menjelaskan data penelitian yang dibutuhkan untuk melakukan analisa. Data penelitian yang diperlukan adalah temperatur dan tekanan pada inlet kompresor, turbin gas dan outlet turbin gas serta nilai steam mass flow rate berdasarkan variasi beban 23 MW (57.5% dari kapasitas terpasang), 27 MW (57.5% dari kapasitas terpasang), dan 33 MW (67.5% dari kapasitas terpasang) [3].

Tabel 1. Data Operasional Turbin Gas pada tanggal 10 Februari 2016 [3].

No Notasi ItemKeterangan Satuan 23 MW Variasi Pembebanan27 MW 33MW 1. T1 Temperature Inlet Compressor oC 39 33 32 2. T2 Temperature Outlet Compressor oC 335 336 350 3. T3 Temperatur Inlet Turbin oC 1180.08 1358.524 1240.359 4. T4 Temperatur Output Turbin oC 616 602 522.412 5. P1 Pressure Inlet Compressor bar 0.007524 0.008355 0.01004 6. P2 Pressure Outlet Compressor bar 7.4 8.1 9.5 7. LHV Nilai Bahan Bakar Gas Alam Kcal/kg 12039.45863 12039.45863 12039.45863 8.

m

&

f Laju Aliran Bahan Bakar GasAlam Kg/s 1.9825 2.1829 2.3733

Pada Gambar 2 menjelaskan tentang siklus Brayton dan diagram T-S sebagai dasar penghitungan efisiensi turbin gas. Udara masuk ke kompresor kemudian udara luar dikompresi menjadi udara bertekanan tinggi dan disalurkan menuju combustion chamber . Setelah udara masuk, api dinyalakan menggunakan spark plug (percikan busi) sebagai sumber pembakaran. Kemudian bahan bakar berupa gas alam diinjeksi ke dalam ruangan tersebut. Pembakaran ini menghasilkan gas bersuhu dan bertekanan tinggi dengan tingkat energi (entalpi) yang besar. Gas ini kemudian disalurkan ke turbin sehingga energi panas diubah oleh turbin menjadi energi gerak yang akan memutar generator untuk menghasilkan listrik dan gas sisa buangan [4].

Gambar 2. Siklus Brayton (a) dan Diagram T-S (b) [4].

Dari diagram T-S pada Gambar 2 diketahui bahwa terdapat kondisi ideal dan kondisi aktual yang terjadi saat pengoperasian turbin. Garis putus-putus pada proses 1-2 dan 3-4 menggambarkan kondisi aktual dan garis tegas menunjukan kondisi ideal pada.

T1 P1 T2 P2 T3 T4 P3 P4 a. b.

(4)

3.1 Pengolahan Data

Data yang diolah adalah data Turbin gas dengan beban 33 MW yang terdapat pada Tabel 1. Untuk mencari nilai efisiensi yang dihasilkan gas turbin generator, pada Tabel 2 menunjukan nilai entalpi dari Ideal Gas Properties of Air untuk mencari T1, T2, T3, dan T4.

Tabel 2. Ideal Gas Properties of Air [5].

Berdasarkan Tabel 2 diketahui nilai entalpi dari T1 = 305K (temperatur masuk kompresor) sebesar 305.22 kJ/kg atau 72.900 kcal/kg. Untuk mengetahui nilai entalpi yang tidak tertera pada Tabel 2 digunakan persamaan intepolasi linier untuk memperoleh nilainya. Diketahui nilai T2 = 623K, berdasarkan Tabel 2 letaknya berada diantara T=620, dan 630K maka didapatkan nilai h2 adalah 150.7686713 kcal/kg.

2

2

atas bawah 2 bawah

atas bawah bawah

T - T T - T h - h h

-

h h   2 2 630 620 623 620 638.63 628.07 h 628.07 h       = 631.238272 kJ/kg = 150.7686713 kcal/kg

Dengan menggunakan persamaan yang sama diperoleh nilai entalpi (h) dari T1, T2, T3, dan T4. Data entalpi aktual dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Data Entalpi Aktual Turbin Gas Pada Beban 33 MW.

Item T (OC) T (K) h (kcal/kg)

Notasi Keterangan

T1 Temperature Inlet Compressor 32 305 72.900 T2 Temperature Outlet Compressor 350 623 150.7686 T3 Temperature Inlet Turbine 1240.359 1513.35 328.87 T4 Temperature Outlet Turbine 522.412 795.4126 129.819847

Untuk mengetahui entalpi ideal maka nilai dari T2S (temperatur ideal keluar kompresor) dan T4S (temperatur ideal keluar turbin) seperti yang terlihat pada Gambar 2 dapat diketahui dengan persamaan isentropik pada gas ideal [5].

1 2 2 1 1 k k s p T T p         1.4 1 1.4 2 810 305 83.5 s Kpa T k Kpa       = 579.6178 K

(5)

Tabel 4. Ideal Gas Heats of Some Common Gases (Kj/Kg .K) [5].

Berdasarkan Tabel 4 nilai entalpi dari T2S dapat diketahui dan dicari menggunakan persamaan interpolasi linier, Tabel 4 menunjuka letak T2S = 579. 6178 K berada diantara T=550, dan 600K maka didapatkan nilai h2S adalah 139.877 kcal/kg. Adapun untuk mencari nilai T4S cara yang dilakukan sama dengan mencari nilai T2S. Nilai T4S diperoleh sebesar 579.61K dengan nilai entalpi 129.81 kcal/kg. seperti pada Tabel 5 yang menunjukan nilai temperatur dan entalpi dalam kondisi ideal pada gas turbin generator.

Tabel 5. Data Entalpi Ideal Turbin Gas Pada Beban 33 MW

Item T (OC) T (K) h (kcal/kg)

Notasi Keterangan

T2S Ideal Temperature Outlet Compressor 306.61 579.61 139.877 T4S Ideal Temperature Outlet Turbine 175.17 448.17 129.81

Untuk menghitung efisiensi siklus pada beban 33 MW perlu diketahui efisiensi dan kerja dari kompresor dan turbin juga nilai pembakaran pada ruang bakar. Proses yang terjadi pada Gas Turbin Generator dapat diketahui pada Gambar 2.

1) Proses 1-2 (Kompresi Isentropis)

Pada tahap 1-2 yaitu tahapan proses kompresi. Pada proses kompresi berlangsung, terjadi gesekan antara udara dan sudu-sudu kompresor. Temperatur udara keluar dari kompresor menjadi lebih tinggi dari proses ideal (isentropis), efisiensi kompresor menjadi lebih rendah sehingga kerja yang diperlukan untuk kompresi menjadi lebih besar. Jumlah kerja pada kompresor bisa dihitung dengan menggunakan rumus kerja aktual kompresor:

2 1 .( ) a c c m h h W

  &

Pada perhitungan aktual diperlukan nilai efisiensi kompresor. Karena pada perhitungan ini menggunakan kerugian-kerugian (losses) pada perhitungannya. Dimana untuk menghitung efisiensi kompresor dapat digunakan rumus efisiensi kompresor: 2 1 2 1 CS S c C W h h W h h      139.877 72.900 150.7686 72.900 CS c C W W      = 0.860 = 86%

Sehingga kerja kompresor dapat diketahui: 156, 045471 146.992 74.580.( )

0.860 c

W  

(6)

Berdasarkan efisiensi kompresor dari perhitungan diatas maka diperoleh nilai efisiensi kompresor pada variasi pembebanan 23 MW, 27 MW dan 33 MW seperti pada Tabel 6.

Tabel 6. Efisiensi dari Kompresor Pada Pembebanan 23 MW, 27MW, dan 33MW

MW Efisiensi

23 94.09%

27 90.10%

33 86.00%

2) Proses 2-3 (Pembakaran)

Pada tahap 2-3 yaitu tahapan proses pembakaran di ruang bakar. Pada proses pembakaran, terjadi penurunan tekanan karena adanya gesekan panas dengan bagian – bagian dari ruang bakar.

.

in f

Qm LHV&

= 2.3733 x 12039.45863 = 28573.24717 kcal/s

Berdasarkan nilai kalor pada hasil pembakaran diatas maka diperoleh nilai kalor pada variasi pembebanan 23 MW, 27 MW dan 33 MW seperti pada Tabel 7.

Tabel 7. Nilai Kalor hasil Pembakaran Pada Pembebanan 23 MW, 27MW, dan 33MW MW Kalor Hasil Pembakara (Kcal/s)

23 23868,22673

27 26280,93424

33 28573.24717

3) Proses 3-4 (Ekspansi Isentropis Pada Turbin)

Pada tahap 3-4 yaitu tahapan proses ekspansi di turbin gas. Pada proses ekspansi berlangsung terjadi gesekan antara gas hasil pembakaran dengan sudu-sudu turbin, sehingga temperatur gas buang yang keluar dari turbin menjadi lebih tinggi dari pada gas ideal (isentropis).

3 4

( ).( ).

ta a f t

Wm&m& hh

Pada perhitungan aktual diperlukan nilai efisiensi turbin. Karena pada perhitungan ini menggunakan kerugian-kerugian (losses) pada perhitungannya. Dimana untuk menghitung efisiensi turbin dapat menggunakan persamaan dibawah ini: Efisiensi Turbin 4 3 4 3 ta t ts s W h h W h h      328.875 144.191 328.875 129.819 ta t ts W W     

sehingga didapat kerja pada turbin dapat diketahui :

3 4 ( ).( ). ta a f t Wm&m& hh  (156,045471 2.3733 328.875 144.191).( ).0.927 ta W    = 27145.08278 kcal/s

Berdasarkan efisiensi turbin dari perhitungan diatas maka diperoleh nilai efisiensi turbin pada variasi pembebanan 23 MW, 27 MW dan 33 MW seperti pada Tabel 8.

Tabel 8. Efisiensi dari Turbin Gas Pada Pembebanan 23 MW, 27MW, dan 33MW

MW Efisiensi

23 81.90%

27 88.02%

33 92.78%

(7)

Untuk menghitung efisiensi siklus turbin gas secara keseluruhan, dapat dilakukan dengan berikut : Efisiensi Siklus : in ta ca siklus W W Q    27145.082 14126.754 28573.24717 siklus   

= 0.4556 = 45.56%.

Berdasarkan efisiensi siklus dari perhitungan diatas maka diperoleh nilai efisiensi siklus pada variasi pembebanan 23 MW, 27 MW dan 33 MW seperti pada Tabel 9.

Tabel 9. Efisiensi siklus dari Turbin Gas Generator Pada Pembebanan 23 MW, 27MW, dan 33MW

MW Efisiensi

23 31.21%

27 38.71%

33 45.56%

Dari Tabel 8 diketahui bahwa semakin besar variasi pembebanan pada Turbin Gas Generator maka semakin besar pula efisiensi yang dihasilkan. Dapet dilihat kenaikan efisiensi Gas Turbin Generator di grafik efisiensi pada Gambar 3.

Gambar 3. Grafik Efisiensi Siklus Turbin Gas Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Gas dan Uap

%

(8)

4. KESIMPULAN

1. Dari hasil perhitungan efisiensi siklus pada 3 variasi pembebanan diketahui bahwa gas turbin generator masih dikategorikan dengan kondisi baik. Hal tersebut dibuktikan dengan naiknya efisiensi seiring dengan semakin besarnya variasi pembanan.

2. Diperoleh nilai efisiensi pada pembebanan 23 MW, 27 MW, dan 33 MW seperti pada Tabel 6. Nilai efisiensi masih tergolong baik sebab Menurut Buku Gas Turbine Handbook 2nd karangan Boyce, turbin gas dengan kapasitas 3 – 480 MW dikatakan memiliki efisiensi siklus yang baik apabila berada diantara 30 – 46% [6].

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Ristyanto, A., Windarto,J, and Handoko, S. “Simulasi Perhitungan Efisiensi Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Rembang”.

[2] Naryono, Lukman Budiono. (2013). Analisis Efisiensi Turbin Gas Terhadap Beban Operasi PLTGU Muara Tawar Blok 1. Sintek Vol 7 No 2

[3] Krakatau Daya Listrik (KDL) (2011), Retrieved February 5, 2016, from http://www.kdl.co.id/. [4] Onny (2016). Artikel Teknologi. Retrieved February 6, 2016. From http://artikel-teknologi.com

[5] Moran, Michael J ,dan Shapiro, Howard N. Fundamentals of Engineering Thermodynamics 5th Edition. [6] Maherwan P. Boyce. (2002). Gas Turbine Engineering Handbook (2nd ed). Texas: Gulf Publishing Company

(9)

NOMENKLATUR

Simbol

Keterangan

Satuan

Temperatur Lingkungan

o

C atau

o

K

Temperatur Udara Tekan

o

C atau

o

K

Temperatur Ruang Bakar

o

C atau

o

K

Temperatur Gas Buang

o

C atau

o

K

Temperatur Udara Tekan Ideal

o

C atau

o

K

Temperatur Ruang Bakar Ideal

o

C atau

o

K

a

Laju Aliran Udara

Kg/s

f

Laju Aliran Bahan Bakar Gas Alam

Kg/s

W

ta

Kerja Turbin

Kcal/s

W

ca

Kerja Kompresor

Kcal/s

h

Entalphy siklus actual

kJ/kg

h

2S

LHV

Entalphy siklus ideal

Nilai Panas ( Nilai Pembakaran)

kJ/kg

Kcal/kg

Gambar

Gambar 1. Diagram Alir Metode PenelitianMulai
Gambar 2. Siklus Brayton (a) dan Diagram T-S (b) [4].
Tabel 3. Data Entalpi Aktual Turbin Gas Pada Beban 33 MW.
Tabel 5. Data Entalpi Ideal Turbin Gas Pada Beban 33 MW
+3

Referensi

Dokumen terkait

yang berjudul “ Analisa Sistem Eksitasi Tanpa Sikat Pada Generator Turbin Gas Dengan Menggunakan Matlab Di JOB Pertamina – Talisman Jambi Merang” sebagai salah satu

Perubahan pembebanan pada beban 5 kg menghasilkan efisiensi turbin yang maksimum, hal ini disebabkan karena pada pembebanan 5 kg kecepatan putaran turbin menurun

Maka dari itu dalam penelitian kali ini akan menganalisis karakteristik turbin Kaplan pada Sub Unit PLTA Kedungombo berdasarkan variasi daya generator, efisiensi

Dari hasil perhitungan, dapat ketahui bahwa turbin gas memiliki efisiensi terendah sebesar 22,78% pada beban 49,6 MW dan efisiensi tertinggi sebesar 29,61% pada beban 109,6 MW, dan

Pada kapasitas 11,804 L/s turbin yang mampu menghasilkan daya tertinggi dari kapasitas lainnya yaitu turbin dengan variasi jumlah sudu 8, terbukti seperti yang

Turbin 7 Keterangan: Wta = Kerja pada turbin secara aktual kcal/s mf = laju aliran bahan bakar gas alam kg/s ma = Laju aliran udara kg/s h3 = nilai aktual entalpi gas buang hasil

ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR KELUAR TURBIN TERHADAP EFISIENSI GAS TURBIN GENERATOR DI PLTGU UNIT II SEKTOR KERAMASAN Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kurikulum Pada Tingkat Sarjana

Grafik pengaruh variasi kelengkungan sudut sudu terhadap efisiensi turbin reaksi aliran vortex pada kapasitas 8,069 L/s Berdasarkan gambar 9,terlihat pada kapasitas 8,069 L/s turbin