PEMBUATAN FILM ANIMASI STOP MOTION “ ILLEGAL LOGGING”
MENGGUNAKAN PAPERCRAFT
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Mita Permata
08.11.2313
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2012
CREATION STOP MOTION ANIMATION FILM ”ILLEGAL LOGGING ” USING PAPERCRAFT
PEMBUATAN FILM ANIMASI STOP MOTION “ ILLEGAL LOGGING” MENGGUNAKAN PAPERCRAFT
Mita Permata
Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Submission of information as a media of knowledge and information plays a very important role in the development of information, so that when the delivery of information as the media information is supported with multimedia technology more sophisticated and packed with a very interesting information submitted is expected to be channeled properly and accurately to the accept it.
Submission of information on illegal logging with the media a short animated film is expected to help young people to better care for nature.
Submission to use the media animated film, not boring and is more easily accepted by the audience. So that the messages in the movie will be up very well to the audience.
1
1. Pendahuluan1.1 Latar Belakang
Pemanasan global dari waktu kewaktu semakin merugikan, itupun tidak luput dari ulah manusia, salah satunya adalah pembalakan liar dihutan-hutan yang menyebabkan kebakaran yang sangat hebat dan terjadinya banjir bandang karena hutan yang sudah gundul. Contoh yang sangat jelas adalah pulau Kalimantan yang menjadi surganya para pembalak liar. Tentu tidak hanya di Kalimantan saja, pembalakan liar terjadi, didaerah lainpun tidak jarang ditemui para pembalak liar yang sedang asik menebang pohon-pohon. Banjir dimana-mana dan kebakaranpun tidak dapat dihindarkan lagi. Sebagai generasi muda seharusnya kita menjaga alam ini, mencintai alam ini serta melindunginya.
2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Animasi
Animasi adalah memfilmkan sebuah urutan gambar atau merangkai gambar diam dari sebuah model menjadi satu untuk membuat ilusi gerakan sehingga menimbulkan kesan seolah-olah gambar tersebut bergerak. Ilusi gerakan tersebut terjadi karena fenomena kesinambungan penglihatan. Pada awalnya, tak ada yang disebut pencipta awal dari animasi, kebanyakan membuat animasi pada masa yang sama, namun dengan gaya yang berbeda-beda.
Animasi sendiri berasal dar kata “to animate” yang berarti menggerakan atau menghidupkan. Misalnya sebuah benda yang mati, lalu digerakan malalui perubahan yang sedikit-sedikit dan teratur sehingga memberikan kesan hidup. Untuk membedakan animasi dengan seni lain yang menghidupkan benda mati melalui gerakan misalnya wayang atau boneka. Animasi secara harafiah berarti membawa hidup atau bergerak. Secara umum, menganimasikan suatu objek memiliki makna menggerakan objek tersebut agar hidup.
___________________________ 1
A.S., Basnendar H., Asmoro N.P,2010. Animasi Kartun dari Analog Sampai Digital.Jakarta Barat : indek, halaman 9
2.2 Teknik Stop Motion
Teknik stop motion adalah salah satu konsep teknik dan visual dari motion grafis dan animasi. Teknik stop motion yaitu pembuatan sebuah animasi dengan menggunakan kamera foto dan meng-capture object frame by frame sehingga timbul sebuah pergerakan dari in-between foto-foto tersebut, ( gambar diambil menggunkan kamera foto, namun ada juga yang menggunkan kamera film) lalu digabungkan dengan frame-frame lain, sehingga menjadi animasi. Teknik stop motion merupakan teknik animasi sederhana yang dapat dibuat tanpa harus banyak belajar mengenai software komputer.
2.3 Papercraft
Papercraft adalah sebuah seni atau kerajinan yang menggunakan kertas sebagai medianya. Sebenarnya banyak yang telah dibuat dari kertas ini, misalnya bentuk pesawat atau perahu yang sudah sering dibuat.
Papercraft beberapa tahun belakangan ini telah berkembang sangat pesat dan begitu banyak wujud papercraft, mulai dari yang sederhana sampai dengan yang rumit. Sebelumnya papercraft sendiri artinya adalah kerajinan kertas, namun begitu papercraft seakan memisahkan diri dari origami karena mereka adalah dua hal yang sangat berbeda jika dilihat dari proses penciptaan dan alat-alat yang digunakan.
3. Analisis dan Perancangan
3.1 Gambaran Umum Illegal Logging di Indonesia
Kehancuran hutan atau deforestasi yang terjadi di Indonesia, menurut Green Peace, disebabkan tiga hal utama, yakni Illegal Logging, Legal Logging, dan kebakaran hutan. Aktivitas penebangan hutan sekarang ini bahkan sudah melibatkan warga asing, yaitu Malaysia. Para cukong itu umumnya masuk ke perbatasan Kalimantan Barat/Serawak tanpa dilengkapi dokumen resmi dan tanpa memiliki visa kerja di Kalimantan Barat. Kayu hasil Illegal Logging itu diolah setengah jadi lalu diselundupkan ke Malaysia. Warga Malaysia yang keluar masuk Kalimantan Barat tanpa dilengkapi dengan dokumen resmi itu, tidak pernah tertangkap atau tersentuh oleh aparat keamanan. Padahal, pada saat ada warga Indonesia yang masuk ke wilayah Malaysia tanpa dokumen, oleh pemerintah Malaysia langsung ditangkap dan dihukum sesuai hukum yang berlaku di Malaysia.
3.2 Analisis Kebutuhan Sistem 3.2.1 Kebutuhan Hardware
Menyangkut tentang kebutuhan hardware atau perangkat keras, perangkat keras yang dimaksud adalah komputer yang dibutuhkan untuk pembuatan film animasi. Dalam pembuatan animasi dibutuhkan spesifikasi hardware yang cukup untuk memberikan kemudahan dalam membangun film animasi tersebut. Yang meliputi bagian hardware ini antara lain adalah :
Laptop Compaq 515
Processor AMD Athlon (tm) X2 DualCore QL-66 (2 CPUs), ~2.2GHz
VGA ATI Radeon HD 3200 Graphics 892MB 1366 x 768 (32 bit) (59Hz)
Hardisk Hitachi HTS723225L9A360 ATA 250Gb Memory 2048MB RAM
Mouse Vinnec Speaker Sturdy
Printer Canon PIXMA iP1000 Kamera Digital Samsung ES75
Tabel 3.1 Spesifikasi Hardware
3.2.2 Kebutuhan Software
Pada kebutuhan software atau segala perangkat lunak yang akan digunakan untuk membangun sebuah film animasi. Kebutuhan ini menyangkut sistem operasi yang akan dipakai dalam pembuatan film animasi. Dalam pembuatan sistem informasi ini juga harus memperlihatkan keselarasan, tingkat kecendrungan dan kemudahan dalam menggunakan sistem informasi tersebut. Software yang digunakan dalam membangun film animasi ini meliputi :
1. Microsoft Windows 7 Home Premium 2. Microsoft Office 2007
3. Adobe Premiere Profesional CS3 4. Adobe Audition CS3
5. Adobe Affter Effects Profesional CS3
3.2.3 Kebutuhan Brainware
Kebutuhan ini meliputi individu maupun organisasi yang akan terlibat langsung dalam pembuatan film animasi ini. Manusia sebagai pencipta dan pengguna sistem sehingga sistem ini dapat digunakan sesuai fungsi dan berguna, maka tabpa adanya sumber daya manusia yang berkualitas maka ketersediaan software dan hardware tidak akan berarti sumber daya manusia yang bertugas dalam pembuatan film animasi ini
adalah, Director, Storyboard Artist, Scriptwiter, Design Graphic, Drawing Artist, Lighting Director, Animator, Talent, Editor.
3.3 Proses Pengembangan Film Animasi 3.3.1 Ide Cerita
Untuk membuat sebuah animasi deiperlukan sebuah ide dan sebuah cerita. Ide merupakan hal yang mendasar untuk mengembangkansebuah karya filmanimasi. Ide dapat diinspirasikandari berbagai hal, misalnya pengalaman pribadi, legenda, cerita rakyat, mitos, kehidupan sehari-hari, pendidikan, perjalanan, dan lain sebagainya.
3.3.2 Logline
Sebelum menyusun cerita, diperlukan inti cerita. Sebuah logline merupakan plot yang dituangkan dalam sedikit mungkin kata-kata yang digunakan. Cara mudah menulis logline adalah sangat seringnya cerita dimulai dengan dua kata “Bagaimana Jika?” dan untuk membangun cerita ditambahkan dua kata lagi “ Dan Kemudian”.
Logline dari cerita film animasi ini adalah “Bagaimana jika pepohonan yang ada
dihutan ditebang terus-terusan dan kemudian harus menghalangi para pembalak liar serta menyadarkan masyarakat akan pentingnya mencintai alam sekitar.
3.3.3 Sinopsis
Setelah logline ditemukan, maka ditulis sinopsinya. Sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari cerita keseluruhan. Untuk mengembangkan cerita, ada 7 pertanyaan dasar yang harus dijawab, yaitu :
1. Siapakah tokoh utama dalam film ?
Jawab : Kevin dan Charlie
2. Apa yang diinginkan tokoh utama ?
Jawab : Mengajak penonton untuk melakukan penanaman hutan kembali 3. Siapa/apa yang menghalangi tokoh utama untuk mendapatkan
keinginannya?
Jawab : Para pembalak liar
4. Bagaimana pada akhirnya tokoh utama berhasil mencapai apa yang dicita-citakan dengan cara yang luar biasa, menarik dan unik ?
Jawab : Belajar dari kejadian alam, bagaimana pentingnya menjaga lingkungan dan tidak menebangi pohon secara illegal.
Jawab : Cara mencintai alam semesta, kepedulian terhadap alam dan makhluk hidup lainnya.
6. Bagaimana anda mengisahkan cerita anda?
Jawab : Dengan sudut pandang orang ketiga, beberapa cerita, dan kekuatan musik serta mengambil hikmah untuk mencintai semua ciptaan Tuhan dan menjaganya.
7. Bagaimana tokoh utama dan tokoh-tokoh pendukung lain mengalami perubahan dalam cerita ini ?
Jawab : Kevin dan Charlie akhirnya mengerti bahwa setiap perusakan terhadap alam ciptaan Tuhan tanpa memikirkan efek yang terjadi membuat bencana alam susah ditanggulanngi.
4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Produksi
Dalam memproduksi film animasi melibatkan empat tahap, yaitu tahap pengembangan, tahap pra produksi, tahap produksi dan pasca produksi. Masing masing tahap saling mempengaruhi. Tahap Produksi adalah priode selama film animasi diproduksi.
4.1.1 Drawing
Drawing atau menggambar adalah kegiatan membentuk imajinasi, dengan menggunakan banyak pilihan teknik dan alat.Selain menggunakan pensil atau tinta, bisa pula dengan peralatan digital seperti mouse, atau alat lain yang menghasilkan efek sama seperti peralatan manual. Media permukaan yang sering digunakan adalah kertas, meskipun tidak menutup kemungkinan pula digunakannya media lain seperti kain, permukaan kayu, dinding, dan lain-lain.
4.1.2 Background
Background merupakan lokasi dan setting dimana animasi itu berada. Background dapat dibuat secara sederhana atau kompleks sesuai yang di inginkan. Secara teknis, background sebagai setting dikelompokkan menjadi dua, yaitu backround ( sebagai latar belakang ) dan foreground ( sebagai latar depan ).
4.1.3 Colouring
Proses colouring atau pewarnaan ada yang menggunakan teknik analog dengan menggunakan cat air atau alat pewarna lainnya ada pula yang menggunakan software komputer secara digital. Colour pada dasarnya memiliki 3 jenis, yaitu warna dasar, shadow, dan highlight.
4.1.4 Pemotretan
Film ini menggunakan teknik stop motion, maka proses selanjutnya adalah melakukan pemotretan. Pemotretan dilakukan ketika semua sudah siap untuk diproduksi. Mulai dari setting tempat, pembuatan karakter dan object lainnya dengan papercraft dan peralatan lainnya. Pemotretan dilakukan dengan menggunakan kamera digital dan tripod sebagai penyangga kamera dan object yang sudah dibuat dengan menggunakan kertas.
4.2 Pasca Produksi 4.2.1 Dubbing
Dubbing adalah memberikan beberapa efek suara pada film animasi.
4.2.2 Edit Movie dengan Adobe Premiere CS3
Editing dilakukan untuk mengemas hasil akhir sebuah film, mensinkronkan suara dengan visual, memberikan special effect, dan mengekspor dalam media yang ditentukan. Dalam prosesnya harus mengikuti panduan cerita atau storyboard.
5. Penutup 5.1 Kesimpulan
Dari penjelasan dan penguraian pada bab sebelumnya dan sampai akhir dari analisis rumusan masalah “ Bagaimana menggambarkan secara jelas efek yang akan terjadi terhadap alam sekitar dengan adanya penebangan hutan liar kepada orang-orang dan generasi muda melalui film animasi illegal Logging? “.Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Dengan memberitahukan gambaran umum mengenai dampak illegal logging kepada masyarakat melalui film animasi ini, maka diharapkan masyarakat akan lebih mencintai dan menjaga hutan beserta alam sekitar yang telah Tuhan ciptakan.
5.2 Saran
Mengingat pentingnya fungsi hutan sebagai paru-paru bumi, maka untuk membantu masyarakat untuk sadar lingkungan maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan :
a. Agar hasil gambar lebih bagus, gunakan kamera canggih seperti DSLR atau kamera film .
b. Gunakan clay atau tanah liat sebagai objek media agar hasilnya lebih memuaskan . c. Buatlah backround gambar dengan menggunakan media digital, agar background
terlihat lebih menarik dan natural.
Daftar Pustaka
A.F Sofyan, Hidayat, T. 2008. Komputer Grafis Image Editing, Desain Grafis dan Page Layout. Yogyakarta: Andi offset
A.S, Rahang, Basnendar, H. Asmoro, N.P. 2010. Animasi Kartun Dari Analog Sampai Digital. Jakarta : PT Indeks.
Binanto, I. 2010. Multimedia Digital Dasar Teori dan Pengembangannya. Yogyakarta: Andi Offset
Suyanto, M. 2003. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: Penerbit Andi.