• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTEMISININ ARTEMISININ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARTEMISININ ARTEMISININ"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ARTEMISININ ARTEMISININ

1. IDENTIFIKASI BAHAN KIMIA 1.1. Golongan

Sesquiterpen lakton (1) 1.2. Sinonim/Nama Dagang

3,12-epoxy-12H-pyranol[4,3-j]-1,2-benzodioxepin-10(3H)-one;

octahydro-3,6,9-trimethyl-,(3alpha, 5a-beta,6beta, 8a-beta,9alpha);

12aR*)-(+)-,octahydro-3,6,9-trimethyl-,(3alpha,5a-beta,6beta,8a-beta,9alpha); 12aR*)-(+)-,arteannuin; octahydro-3,6,9-trimethyl,12-epoxy-12H-pyrano[4,3-j]-; 1,2-benzodioxepin-10(3H)-one; qinghaosu; qing hau sau; huanghuahaosu; arteannuin; Artemisia annua L., extract (Qinghao); artemisine (1) (2) (3) 1.3. Nomor Identifikasi 1.3.1. Nomor CAS : 63968 – 64 – 9 (3) 1.3.2. Nomor EC : - 1.3.3. Nomor RTECS : KD4170000 (4) 1.3.4. Nomor UN : 3108 (5) 2. PENGGUNAAN Obat anti malaria. (1)

2.1. Indikasi

Digunakan untuk pengobatan malaria, sangat poten dan bekerja cepat pada skizontozid darah ( fase perkembangan plasmodium dalam darah) melawan p.vivax dan yang sensitif terhadap qloroquin dan resisten qloroquin terhadap golongan p.falciparum

(2)

2.2. Dosis

Dosis efektif yang direkomendasikan pada manusia dengan malaria falciparum tanpa komplikasi berkisar antara 10 mg / kg / hari untuk artemisinin dan 2-5 mg / kg / hari untuk turunan artamesinin. Ketika artamesinin digunakan secara tunggal, terapi diberikan minimal tujuh hari untuk mencegah kekambuhan. untuk regimen kurang dari tujuh hari, diperlukan kombinasi dengan schizonticide lain yang efektif (6)

3. BAHAYA TERHADAP KESEHATAN 3.1. Organ Sasaran

Tidak diketahui. (7) 3.2. Rute Paparan

3.2.1. Paparan Jangka Pendek 3.2.1.1. Terhirup

Berbahaya bila terhirup. Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. Iritasi dapat berkembang menjadi kerusakan paru-paru. Menghirup bahan ini juga dapat menyebabkan alergi rhinitis. Orang dengan kerusakan fungsi pernapasan, penyakit jalan napas, dan kondisi seperti emfisema atau bronkitis kronis, dapat menyebabkan kecacatan jika terhirup dalam konsentrasi yang berlebihan. (1) (2)

3.2.1.2. Kontak dengan Kulit

Berbahaya jika terserap ke dalam kulit. Dapat menyebabkan iritasi kulit. (2)

3.2.1.3. Kontak dengan Mata

Dapat menyebabkan iritasi mata. (2) 3.2.1.4. Tertelan

Berbahaya jika tertelan. Tertelan dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan neurotoksik. (1) (2)

3.2.2. Paparan Jangka panjang 3.2.2.1. Terhirup

Terpapar dalam jangka waktu yang lama dengan konsentrasi debu bahan yang tinggi dapat menyebabkan perubahan fungsi paru-paru, contohnya pneumoconiosis

(3)

(disebabkan oleh partikel berukuran kurang dari 0,5 mikron yang berpenetrasi dan menetap di paru-paru. Gejala utamanya adalah sesak napas, adanya bayangan pada paru-paru yang terlihat pada hasil X-ray. (1)

3.2.2.2. Kontak dengan Kulit

Kontak dengan kulit dapat menyebabkan reaksi sensitisasi pada beberapa orang, Sensitisasi dapat menyebabkan respon alergi dermatitis yaitu kemerahan, gatal, gatal gatal atau pembengkakan pada tangan dan kaki, dilaporkan juga terjadi dermatitis kontak akibat paparan tanaman yang mengandung sesquiterpene laqtone (Golongan Artamesinin) (1)

3.2.2.3. Kontak dengan Mata -

3.2.2.4. Tertelan -

4. TOKSIKOLOGI 4.1. Efek Samping

Gangguan gastrointestinal ringan ( mual, muntah, diare dan nyeri perut), pusing, sakit kepala tinnitus, neutropenia, meningkatkan nilai enzim hati, dan abnormalitas EKG termasuk perpanjangan interval QT (8)

4.2. Toksisitas

4.2.1. Data pada Hewan

LD50 oral-tikus 5576 mg/kg; LD50 oral-mencit 4428 mg/kg; LD50 intramuskular-tikus 2571 mg/kg; LD50 intraperitonial-mencit 1158 mg/kg; LD50 intramuskular-mencit 2800 mg/kg. (1)

4.2.2. Data pada Manusia

Tidak ada bukti klinis terkait neorotoksisitas dari penggunaan obat artemisinin pada manusia dalam studi prospektif (pada 10.000 pasien). Selain itu studi retrospektif di Vietnam menunjukan, tidak terdeteksi bahwa obat ini menginduksi perubahan pada auditory

evoked potential pada anak anak dan orang dewasa yang

(4)

pola abnormalitas pada sistem saraf yang spesifik terlihat pada pasien dengan studi yang sama di china (1)

4.3. Data Karsinogenik (5) (9)

IARC : Tidak ada komponen dari bahan ini pada kadar ≥ 0,1% diindentifikasi sebagai memungkinkan atau terbukti karsinogen pada manusia oleh IARC

ACGIH : Tidak ada komponen dari bahan ini pada kadar ≥ 0,1% diindentifikasi sebagai karsinogen atau berpotensi karsinogen oleh ACGIH

NTP : Tidak ada komponen dari bahan ini pada kadar ≥ 0,1% diindentifikasi sebagai karsinogen oleh NTP

OSHA : Tidak ada komponen dari bahan ini pada kadar ≥ 0,1% diindentifikasi sebagai karsinogen atau berpotensi karsinogen oleh OSHA

4.4. Data Tumoregenik -

4.5. Data Teratogenik

Dapat menyebabkan kerusakan janin. (4) 4.6. Data Mutagenik

-

5. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KORBAN KERACUNAN 5.1. Terhirup

Pindahkan korban ke tempat berudara segar. Jika tidak bernapas, berikan bantuan pernapasan, jika sulit bernafas berikan oksigen. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. (4) (9) (10)

5.2. Kontak dengan Kulit

Segera lepaskan semua pakaian yang terkontaminasi termasuk sepatu. Cuci kulit dan rambut yang terkontaminasi dengan sabun dan air mengalir yang banyak, sekurang-kurangnya selama 15 menit. Hubungi bantuan medis jika terjadi iritasi. (1) (7) (10)

5.3. Kontak dengan Mata

Segera cuci mata dengan air mengalir yang banyak, sekurang-kurangnya selama 15 menit dengan sesekali membuka kelopak mata

(5)

bagian atas dan bagian bawah sampai tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Jika nyeri masih terasa segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. (1) (7)

5.4. Tertelan

Jangan lakukan induksi muntah. Jangan berikan apapun melalui mulut pada korban yang tidak sadarkan diri. Cuci mulut menggunakan air. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. (2) (10)

6. PENATALAKSANAAN PADA KORBAN KERACUNAN 6.1. Resusitasi dan Stabilisasi (11)

6.1.1. Penatalaksanaan jalan napas, yaitu membebaskan jalan napas untuk menjamin pertukaran udara.

6.1.2. Penatalaksanaan fungsi pernapasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernapasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.

6.1.3. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.

6.2. Dekontaminasi

6.2.1. Dekontaminasi Mata (11)

- Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.

- Secara perlahan, bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.

- Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.

- Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit. - Jangan biarkan pasien menggosok matanya.

- Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.

(6)

6.2.2. Dekontaminasi Kulit (termasuk rambut dan kuku) (11) - Bawa segera pasien ke pancuran terdekat.

- Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit.

- Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok.

- Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.

- Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya.

- Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut. 6.2.3. Dekontaminasi Gastrointestinal (12)

Dekontaminasi Artesunat Kumbah Lambung

Kumbah Lambung dapat dilakukan bila korban menelan bahan dalam jumlah yang diperkirakan dapat membahayakan korban (berpotensi menimbulkan kematian) dan umumnya dilakukan dalam jangka waktu 1 jam setelah menelan bahan. Perlu diertimbangkan potensi komplikasi yang tejadi seperti perdarahan dan perforasi.

Arang Aktif

Arang aktif dapat menikat banyak bahan beracun dan dapat menurunkan absorbsi sistemil jika digunakan langsung setelah menelan bahan beracun. Bahan logam dan asam hanya sedikit terikat dan pasien yang menelan bahan ini tidak akan mendapatkan keuntungan dari penggunaan arang aktif

Berikan arang aktif dalam bentuk suspensi (240ml/30g arang aktif).

Dosis lazim yang digunakan:

Dewasa : 25-100g

Anak-anak(1-12 thn) : 25-50 g Bayi (<1thn) : 1 g/kg BB

(7)

Pengenceran

Segera encerkan dengan susu atau air minum. Pengenceran berikan 4-8 ons (120-240 ml) air minum atau susu (jangan melebihi 4 ons/120ml pada anak anak)

6.3. Antidotum -

7. SIFAT FISIKA KIMIA 7.1. Nama Bahan

Artemisinin 7.2. Deskripsi

Serbuk kristal, berwarna putih, tidak berbau. Titik leleh 156-157oC. rumus molekul C15H22O5. Berat molekul 282, 34. Kelarutan: larut dalam etanol,etil asetat, aseton, diklorometana. Kelarutan dalam air: < 1 mg/l. (4) (7)

7.3. Tingkat Bahaya, Frasa Risiko dan Frasa Keamanan

7.3.1. Peringkat NFPA (National Fire Protection Association) (Skala 0-4) (1)

Kesehatan 2 = Tingkat keparahan sedang Kebakaran 1 = Tingkat kebakaran rendah Reaktivitas 0 = Tidak reaktif

7.3.2. Klasifikasi EC (European Commission) (Frasa Risiko dan Frasa Kemanan) (4) (7)

O = Teroksidasi

Xi = Bersifat Iritant

R7 = Dapat menimbulkan api

R43 = Dapat menyebabkan alergi jika kontak dengan kulit

R61 = Dapat membahayakan janin

R52/53 = Berbahaya bagi organisme perairan, dapat menyebabkan efek yang merugikan jangka panjang di lingkungan perairan

(8)

7.3.3. Klasifikasi GHS (Globally Harmonized System) (4) Pernyataan Bahaya

H242 = Pemanasan dapat memnyebabkan kebakaran

H410 = Sangat Toksik bagi kehidupan perairan H272 = Dapat menimbulkan api, oksidator

H317 = Dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit H360D = Dapat menyebabkan kerusakan janin

H412 , H410 = Berbahaya bagi kehidupan perairan dengan efek jangka panjang

Pernyataan Kehati-hatian

P201 = Perlu instruksi khusus sebelum menggunakan bahan

P202 = Jangan menangani bahan sebelum semua instruksi keselamatan dibaca dan dimengerti P210 = Jauhkan dari panas/percikan api/api/sumber

panas. Dilarang merokok

P220 = Simpan di tempat terpisah/jauhkan dari pakaian/bahan yang mudah terbakar P221 = Ambil tindakan pencegahan untuk

menghindari bercampurnya bahan dengan bahan yang mudah terbakar

P272 = Pakaian kerja yang terkontaminasi tidak boleh berada di area kerja

P273 = Hindari Pelepasan bahan ke lingkungan P280 = Gunakan sarung tangan pelindung/pakaian

pelindung/pelindung mata/pelindung wajah P302+P352 = Jika Kontak Dengan Kulit, cuci dengan

sabun dan air yang banyak

P308+P313 = Jika terpapar, segera hubungi bantuan medis P333+P313 = Jika terjadi Iritasi pada kulit atau ruam

kemerahan , segera hubungi bantuan medis P370+P378 = Jika terjadi kebakaran, gunakan selimut

(9)

P501 = Buang wadah bekas bahan ke dalam

sampah berbahaya, sesuai peraturan yang berlaku

P391 = Kumpulkan tumpahan P410 = Jauhkan dari Cahaya

P420 = Simpan jauh dari bahan lainnya

8. STABILISASI DAN REAKTIVITAS 8.1. Reaktivitas

Stabil di bawah kondisi penyimpanan yang direkomendasikan. (3) (9) (10) 8.2. Kondisi yang Harus Di Hindari

Bahan tak tercampurkan. (7) (10) 8.3. Bahan Tak Tercampurkan

Oksidator kuat, asam, asetat anhidrid, asam klorida, karbon dioksida. (1) (2) (3) (7) (10) (13)

8.4. Dekomposisi

Karbon dioksida, karbon monoksida. (7) (10) 8.5. Polimerisasi

Tidak terpolimerisasi. (1)

9. BATAS PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI 9.1. Ventilasi

Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat. Sediakan ventilasi yang memadai di tempat penyimpanan atau ruangan tertutup. (1)

9.2. Perlindungan Mata

Kacamata pengaman tidak diperlukan saat menangani bahan dengan jumlah yang sangat sedikit. Ketika menangani bahan dalam jumlah yang banyak, diperlukan kacamata pengaman dengan pelindung bagian sisi wajah atau kenakan penutup seluruh wajah jika ada kemungkinan terpercik bahan kimia. (1)

9.3. Pakaian

Pilih pakaian pelindung yang tahan bahan kimia sesuai dengan konsentrasi dan jumlah bahan yang berbahaya. Perlindungan tubuh

(10)

disesuaikan dengan aktivitas serta kemungkinan terjadinya paparan, misalnya pelindung kepala, apron, sepatu boot, pakaian yang tahan bahan kimia. (2) (3)

9.4. Sarung Tangan

Sarung tangan yang tahan bahan kimia. (4) 9.5. Respirator

Kenakan pelindung pernapasan jika ventilasi tidak memadai. Kenakan respirator partikel/ uap organik yang direkomendasikan NIOSH (atau yang setara). (3) (4)

10. DAFTAR PUSTAKA

1). Santa cruz biotechnology. Santa cruz biotechnology, inc. [Online].; 2010 [cited 2014 April. Available from: http://datasheets.scbt.com/sc-202960.pdf. 2). Guidechem. Guidechem Chemical Network. [Online]. [cited 2014 April.

Available from: http://img1.guidechem.com/msdspdf/63968-64-9.pdf.

3). Sigma Aldrich. Chemblink. [Online].; 2011 [cited 2014 April. Available from:

http://www.chemblink.com/MSDS/MSDSFiles/63968-64-9_Sigma-Aldrich.pdf.

4). European Directorate for the Quality of Medicines&healthcare. Publichem. [Online].; 2013 [cited 2014 April. Available from: http://www.publichem.com/edqm/index.php?p=getdocument&doc_id=4757 2.2.0.MSDS.en_GB&action=view&subscribe=false.

5). Department Health, Safety and Environment, Carl Roth GmbH. Carl Roth GmbH + Co. KG. [Online].; 2012 [cited 2014 April. Available from: http://www.carlroth.com/media/_en-de/sdpdf/A526e.PDF.

6). World Health Organitation. app.s WHO intertational. [Online]. [cited 2014

December 08. Available from:

http://apps.who.int/prequal/info_applicants/Guidelines/Nonclinical_Overvie w_Artemisinin-Derivatives.pdf.

7). Acros Organics N.V. Chemblink. [Online].; 2008 [cited 2014 April.

Available from: http://www.chemblink.com/MSDS/MSDSFiles/63968-64-9_Fisher%20Scientific.pdf.

8). Sweetman SC. Artemisinin Derivative. In Martindale: The Complete Drug Refrence Thirthy-Sixth edition. London, Chicago: Pharmaceutical Press

(11)

(pHp); 2009.

9). BioVision incorporated. BioVision. [Online]. [cited 2014 April. Available from: http://www.biovision.com/manuals/2519_MSDS.pdf.

10). SensaPharm Ltd. SensaPharm. [Online].; 2010 [cited 2014 April. Available from: http://www.sensapharm.eu/media/pdf/MSDS_REF_Artemisinin.pdf. 11). Sentra Informasi Keracunan (SIKERNas) dan Tim. Pedoman

Penatalaksanaan Keracunan Untuk Rumah Sakit Keracunan SI, editor. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan; 2001.

12). US. National library of medicine. Toxnet (Toxicology Data Network). [Online].; 2006 [cited 2014 12 10. Available from: http://toxnet.nlm.nih.gov/cgi-bin/sis/search2/f?/temp/~1TUfk5:3.

13). Alfa Aesar GmbH& Co.KG. Chemblink. [Online].; 2012 [cited 2014 April. Available from: http://www.chemblink.com/MSDS/MSDSFiles/63968-64-9_Alfa%20Aesar.pdf.

Referensi

Dokumen terkait

 Pada layar peta, tekan tombol panah sampai tanda titik tertentu, lalu tekan ENTER, maka informasi posisi titik tersebut akan ditampilkan, sedangkan jika menekan

33. Seminar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini “Pendidikan Anak Usia Dini:Investasi Strategis Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Nasional pada Masa Mendatang’,

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa formulasi sediaan krim ekstrak stroberi (Fragaria x ananassa) dapat menghasilkan krim yang memiliki stabilitas

Ini membuktikan prinsip revolusioner bahwa kediktatoran kelas proletar adalah syarat untuk mengalahkan kaum borjuis dan menjamin revolusi sosialis, mengatasi perang dalam negeri

minggu kehamilan lengkap dengan atau tanpa kontraksi uterus, tanpa dilatasi serviks dan tanpa pengeluaran hasil konsepsi (product of conception, POC) (Benson, Pernoll,

Parameter-parameter yang dimaksud yaitu pendapatan per kapita, distribusi pendapatan, proporsi pendapatan menurut sumber, penguasaan lahan pertanian, tingkat pendidikan

termasuk dalam kategori sedang. Hasil analisis uji-t antar kelompok diperoleh t hitung sebesar 10,374 dengan p &lt; 0,01 sehingga dapat dikatakan terdapat perbedaan