• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIK MELALUI PEWARNAAN JARINGAN TUMBUHAN DAN HEWAN DENGAN MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIK MELALUI PEWARNAAN JARINGAN TUMBUHAN DAN HEWAN DENGAN MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 166 Artikel Hasil Penelitian

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIK MELALUI PEWARNAAN JARINGAN TUMBUHAN DAN HEWAN DENGAN MENGGUNAKAN

PEWARNA ALAMI

Rasuane Noor1*, Triana Asih2, Suharno Zen3

1*23

Pendidikan Biologi FKIP,Universitas Muhammadiyah Metro, Kota Metro, Indonesia E-mail: rasuanenoor@gmail.com 1*

Abstrak

Pengamatan mikroskopis sel dan jaringan tidaklah mudah karena terdapat beberapa sel dan jaringan yang bersifat tembus cahaya karena didalam seln hanya memiliki sedikit pigmen warna bahkan ada yang tidak memiliki pigmen warna. Dalam pengamatan bagian-bagian sel/jaringan diperlukan proses pewarnaan untuk mempermudah dalam proses pengamatan. Pembuatan preparat dalam pengamatan sel dan jaringan hewan atau tumbuhan sangat membutuhkan pewarnaan. Pewarnaan bertujuan agar dapat mempertajam atau memperjelas berbagai elemen jaringan, terutama bagian sel-selnya. Menyadari pentingnya pewarnaan, maka dalam kegiatan praktikum mikroteknik seringkali menggunakan pewarna pada objek pengamatannya. Sehingga penting adanya buku panduan praktikum dalam pewarnaan jaringan tumbuhan dan hewan dengan menggunakan pewarna alam.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development / R&D). Pada penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian buku panduan praktikum mikroteknik melalui pewarnaan jaringan tumbuhan dan hewan dengan menggunakan pewarna alami. Data validasi ahli desain buku panduan praktikum ini divalidasi oleh 2 orang validator sebanyak dua kali tahapan dan satu kali revisi buku panduan, hasil analisis desain buku panduan praktikum yaitu Tahap 1: 59.23 (cukup baik) dan Tahap 2: 75.38 (baik) dan data validasi ahli materi buku oleh 2 orang validator sebanyak dua kali tahapan dan satu kali revisi buku panduan, hasil analisis materi buku panduan praktikum yaitu Tahap 1: 56 (cukup baik) dan Tahap 2: 75 (baik) dan data penilaian mahasiswa berupa penilaian bahan panduan rata-rata 76.2 dengan kriteria valid. buku panduan praktikum mikroteknik melalui pewarnaan jaringan tumbuhan dan hewan dengan menggunakan pewarna alami efektif digunakan pada pembelajaran mikroteknik.

Kata Kunci: : mikroteknik, Panduan praktikum, pewarna alami, pewarnaan jaringan

PENDAHULUAN

Biologi identik dengan kegiatan praktikum di Laboratorium hal tersebut tidak lepas dari alat bantu seperti mikroskop selain itu pengamatan dengan menggunakan alat-alat Laboratorium salah satunya adalah pengamatan tentang sel atau jaringan pada hewan. Kegiatan praktikum yang dilakukan di Laboratorium mempermudah siswa memahami materi pembelajaran yang disampaikan karena siswa melakuakan pengamatan secara langsung tidak hanya belajar melalui teori (Simatupang & Sitompul, 2018). Jaringan merupakan kumpulan dari sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan tidak dapat dilihat oleh mata telanjang sehingga perlu menggunakan mikroskop (Budhiwaluyo dkk, 2016; Alberts et al, 2008; Mescher, 2018).

Pengamatan mikroskopis sel dan jaringan tidaklah mudah karena terdapat beberapa sel dan jaringan hewan maupun tumbuhan yang bersifat tembus cahaya hal tersebut disebabkan karena didalam selnya hanya memiliki sedikit pigmen warna bahkan ada yang tidak memiliki pigmen warna. Tidak adanya pigmen warna dalam sel akan mempersulit pengamatan sel

(2)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 167

sekalipun dibawah mikroskop, karena komponen sel tersebut tidak mampu menyerap serta membiaskan cahaya oleh sebab itu, dalam pengamatan bagian-bagian sel/jaringan diperlukan proses pewarnaan untuk mempermudah dalam proses pengamatan (Holil, 2003; Latifa, 2015;

Besendorfer dkk, 2016).

Pembuatan preparat dalam pengamatan sel dan jaringan hewan atau tumbuhan sangat membutuhkan pewarnaan. Pewarnaan bertujuan agar dapat mempertajam atau memperjelas berbagai elemen jaringan, terutama bagian sel-selnya. Menyadari pentingnya pewarnaan, maka dalam kegiatan praktikum terutama praktikum sitologi, histologi dan mikroteknik. Pewarnaan akan mempermudah pengamatan sel atau jaringan di bawah mikroskop, tidak semua organel sel mampu bereaksi dengan bahan pewarna yang sama hal ini disebabkan adanya perbedaan komponen penyusun serta sifat setiap organel sel dan setiap bahan zat warna mempunyai afinitas berbeda-beda terhadap organel sel (Wahyuni, 2015; Iswara & Wahyuni, 2017; Wagianti dan Noor, 2017).

Pewarnaan adalah proses pemberian warna pada jaringan yang telah dipotong sehingga unsur jaringan menjadi kontras dan dapat dikenali dengan menggunakan mikroskop. Proses timbulnya warna pada jaringan yang diwarnai terikat dengan terjadinya ikatan molekul antara zat warna dengan jaringan tertentu. Zat warna yang terikat pada jaringan akan menyerap sinar dengan panjang gelombang tertentu sehingga jaringan akan tampak berwarna. Pewarna sel yang selama ini digunakan adalah safranin, eosin dan metilen blue tetapi zat kimia tersebut harganya relatif mahal dan bersifat karsinogenik. Zat karsinogenik dalam pewarna sintetis dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Zat warna sintetis perlu diganti menggunakan zat pewarna alami untuk mengurangi masalah yang ditimbulkan (Winarti dkk, 2008; Nugraheni, 2014; Wahyuni, 2015).

Potensi lokal yang ada di sekitar sekolah pada umumnya belum banyak dimanfaatkan secara maksimal sebagai sumber belajar biologi, oleh sebab itu perlu dikembangkan praktikum biologi berbasis etnobiologi sebagai upaya pelestarian budaya lokal termasuk tumbuhan pewarna alami (Trianto dkk, 2014; Noor, 2014; Sunariyati, dkk, 2019). Menghadapi masalah tersebut untuk mengatasinya perlu adanya solusi yaitu menggunakan alternatif pewarna alami sebagai pengganti pewarna sintetis, karena dengan menggunakan pewarna alami lebih aman bagi kesehatan karena tidak mengandung senyawa kimia dan bisa didapat dari alam. Eksplorasi untuk pemanfaatan bahan pewarna alami yang ada disekitar kita sebagai pewarna alternatif yang mempunyai afinitas tinggi terhadap komponen sel atau jaringan dan memiliki harga relatif lebih murah dapat menjadi solusi apaila terjadi kendala dalam proses praktikum di laboratorium terutama untuk topik pengamatan sel dan jaringan (Nugraheni, 2014; Latifa, 2015).

Penggunaan bahan pewarna dalam sebuah kegiatan praktikum untuk pengamatan sel atau jaringan hewan dan tumbuhan pada dunia pendidikan baik tingkat SMP, SMA maupun Perguruan Tinggi biasanya hanya bersifat terbatas karena tidak memiliki zat warna kimia. Hal tersebut dikarenakan zat warna kimia memiliki harga yang cukup mahal, padahal penggunaannya hanya memerlukan sedikit sedangkan bahan kimia tersebut akan rusak jika disimpan dalam waktu yang lama. Kemajuan zaman dan teknologi sekarang ini mendukung mahasiswa untuk lebih mudah menemukan sesuatu yang dapat digunakan sebagai pendukung proses pembelajaran. Seperti menemukan alternatif pewarna alami yang dapat digunakan dalam kegiatan praktikum. Penggunaan pewarna alami juga dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan yang banyak disekitar kita sebagai pewarna makanan, pewarna tekstil dan lainnya ( Kwartiningsih, 2009; Noor, 2014; Setiawan dkk, 2015).

Mata kuliah yang menggunakan pewarna dalam mengamati sel dan jaringan adalah mikroteknik. Proses praktek untuk pengamatan jaringan-jaringan dengan menggunakan pewarna

(3)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 168

alami ini sangat penting dibuatkan buku panduan yang layak sehingga perlu adanya pengembangan buku panduan praktikum mikroteknik. Menurut Depdiknas (2008) bahan ajar adalah salah satu sumber belajar. Bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Disini termasuk buku panduan praktikum sangat diperlukan dalam proses pembelajaran karena dapat membantu mahasiswa serta untuk membekali pengetahuan bagi calon tenaga pendidik / guru lulusan UM Metro.

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (Research and

Development / R&D). Pada penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian buku panduan

praktikum mikroteknik melalui pewarnaan jaringan tumbuhan dan hewan dengan menggunakan pewarna alami. Buku panduan praktikum mikroteknik melalui pewarnaan jaringan tumbuhan dan hewan dengan menggunakan pewarna alami untuk mahasiswa pendid ikan bio logi semester VII. Buku panduan praktikumini memuat petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, isi materi pelajaran, informasi pendukung, latihan- latihan, le mbar kerja, evaluasi, dan respon atau balikan terhadap hasil evalusi. Desain bahan buku panduan praktekum atau produk yang dibuat terdiri dari beberapa komponen yaitu halaman utama, petunjuk belajar, ko mpetensi yang akan dicapai, isi materi, informasi pendukung, latihan- latihan, lembar kerja, tugas rumah, evaluas i, kunci jawaban, umpan balik dan daftar pustaka.

Tahapan Penelitian

Prosedur penelitian R&D memiliki sepuluh langkah Menurut Sugiyono (2012), yaitu: potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk, dan produksi masal. Pada penelitian ini tidak semua langkah dapat dilakukan oleh peneliti karena keterbatasan tenaga dan waktu. Langkah- langkah yang dilakukan peneliti, meliputi menetapkan potensi dan masalah, mengumpulkan informasi, mendesain produk, memvalidasi desain, memperbaik i desain, menguji coba produk, dan revisi produk. Prosedur penelitian pengembangan ini digambarkan, seperti pada Gambar 1:

Gambar 1. Rancangan Pengembangan Buku Panduan Praktikum Mikroteknik Melalui Pewarnaan Jaringan Tumbuhan dan Hewan Dengan Menggunakan Pewarna Alami

(4)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 169 Potensi dan Masalah

Penelitian berangkat dari adanya potensi dan masalah, potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Dalam penelitian ini Indonesia memiliki keragaman hayati yang melimpah khususnya jenis tumbuh-tumbuhan yang beragam yang ternyata beberapa jenis tumbuhan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai tanaman pewarna alami, sedangkan masyarakat saat ini banyak yang belum mengetahui jenis tanaman pewarna alami khususnya untuk mewarnai jaringan tumbuhan dan hewan. Dari hasil penelitian- penelitian pewarna alami yang digunakan untuk mewarnai jaringan tumbuhan dan hewa n peneliti akan mengembangkan buku panduan praktikum yang bermuatan tanaman obat tradisio nal yang akan d iberikan kepada calo n pendid ik atau guru yang ada di Universitas Muhammadiyah Metro melalui mata kuliah Mikroteknik.

Mengumpulkan Informasi

Informasi jenis pewarna alami yang digunakan untuk mewarnai jaringan tumbuhan dan hewan melalui pengembangan buku panduan praktikum mikroteknik.

Desain Produk

Desain produk berupa buku panduan praktikumyang meliputi indikator 1) kelengkapan buku panduan praktikum, 2) kelayakan is i, penggunaan bahasa, 3) penyajian materi, dan 4) kegrafisan bahan ajar.

Validasi Desain

Praktisi atau pengguna yang dipilih sebagai penilai validasi desain yaitu dua orang dosen Pendidikan Bio logi mata kuliah Mikroteknik, dan dua orang ahli pembelajaran yang berkompeten di bidang media pembe lajaran dan dua orang mahasiswa sebagai praktisi.

Perbaikan Desain

Setelah desain produk divalidasi o leh pakar para ahli dan praktisi, maka dapat diketahui kelemahannya, dan selanjutnya kelemahan tersebut dikurangi dan diperba iki agar produk yang dihasilkan valid.

Uji coba Produk

Pengujian dilakukan melalui eksperimen, dengan menggunakan Matching

Pretest-Postest Control Group yang dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas penggunaan baha n

ajar terhadap perubahan kognitif (hasil belajar) mahasiswa.

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa semester VII program studi pendid ikan bio logi Universitas Muhammadiah Metro, pada mata kuliah mikroteknik tahun ajaran 2019/2020. Penelitian ini melibatkan dosen pengampu yang sekaligus peneliti dan dose n pengajar lainya s ebagai anggota tim. Anggota tim dalam penelitian ini berjumlah satu orang yang sekaligus menjadi teman sejawat dalam penelitian dan pengembangan ini.

Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Validasi Ahli

Penilaian kelayakan buku panduan praktikum dilakukan o leh praktisi atau pengguna dan ahli (expert) pembelajaran. Praktisi atau pengguna yang d ipilih sebagai penilai tersebut yaitu dua orang dosen Pendid ikan Bio logi mata kuliah Mikroteknik dan bio logi sel, dan dua

(5)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 170

orang ahli pembelajaran yang berkompeten di bidang media pembelajaran dan dua orang mahasiswa sebagai praktisi. Adapun aspek yang dinilai dari buku panduan praktikummeliputi: aspek isi buku ajar, dan desain buku ajar. Kualifikasi ahli pembelajaran dalam hal ini meliputi kualifikasi dalam dua aspek, yaitu ahli dalam aspek materi ( mikroteknik) dan ahli dala m aspek pengembangan med ia pembelajaran.

Komponen yang dinilai meliputi aspek isi (content), dan desain buku. Masing-masing aspek dikembangkan menjadi beberapa ind ikator penilaian. Penilaian dalam bentuk skor kualitatif yang terbagi dalam lima tingkatan, yaitu Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup Baik (C B), Kurang Baik (KB), dan Tidak Ba ik (TB). Bila diskor menggunakan angka maka SB=5, B=4, CB=3, KB=2, TB=1.

Hasil perhitungan berupa persentase kemudian dikelo mpokkan berdasarkan kriteria interpretasi skor dari Riduwan (2008) seperti tersaji pada:

Tabel 2. Kategori Tingkat Kelayakan Model Panduan Pembe lajaran Menurut Ahli dan Pengguna Skor Kategori 0% - 20% tidak baik 21% - 40% kurang baik 41% - 60% cukup baik 61% - 80% baik 81% - 100% sangat baik

Berdasarkan tabel tersebut, penilaian kelayakan buku panduan praktikumo leh dose n dan ahli minimal dalam kategori baik. Le mbar validasi tenaga ahli disusun berdasarkan indikator- indikator yang telah ditentukan. Indikator tersebut yaitu 1) kelengkapan baha n ajar, 2) kelayakan isi, penggunaan bahasa, 3) penyajian materi, dan 4) kegrafisan bahan ajar. Indikator tersebut dijabarkan menjadi beberapa pernyataan. Instrumen penelitian selanjutnya adalah lembar uji kepraktisan. Lembar uji kepraktisan terdiri dari dua jenis, yaitu: Pertama, le mbar uji kepraktisan menurut guru/dosen.

Validasi Model

Pengujian dilakukan melalui eksperimen, dengan menggunakan Matching

Pretest-Postest Control Group yang dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas penggunaan buku

panduan praktikumterhadap perubahan kognitif (hasil be lajar) mahasiswa. Pre-tes adalah tes yang d iberikan sebelum pembelajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana penguasaan mahasiswa terhadap bahan pembelajaran yang akan diajarkan, Pos-test adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui perbedaaan akhir siswa setelah pembelajaran dilakukan.

Desain pengujiannya tersaji pada tabel 3 dan berdasarkan desain validasi pada Tabe l tersebut buku panduan praktikumditerapkan melalui pembelajaran mata mikroteknik mahasiswa pendid ikan bio logi semester VII kelas A yang dipilih sebagai kelo mpok perlakuan. Untuk mengetahui ada tidaknya efek dari penerapan buku terhadap kelo mpok perlakuan, maka diperlukan kelo mpok non perlakuan (kontrol) sebagai pembanding yang berada pada universitas yang sama. Baik terhadap kelo mpok perlakuan maupun kontrol, untuk mengukur aspek kognitif, keduanya diberi pre-test dan pos-test. Selisih antara pre-test dan pos- test, setelah dinormalisasi (gain normalization), dibandingkan untuk mengetahui ada tidaknya efek dari penerapan model panduan pembelajaran.

(6)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 171

Tabel 3. Desain validasi model, diadaptasi dari Sugiyono (2012)

Kelas Kontrol Kelas yang Menggunakan Buku Ajar

Pre-tes Post-tes A Pre-tes Post-tes B

(x) (y) (y- x) (x) (y) (y- x)

Diuji perbedaan secara statistik antara A dan B menggunakan t-test, data yang dianalisis berupa data gain yang telah dinormalisasi dengan rumus sebagai berikut:

Normalisasi Gain = skor posttest- skor pretest

Skor maksimal – skor pretest

(Meltzer, 2003)

Kemudian dilihat hasilnya me lalui koefis ien klasifikasi normalisasi gain yaitu: G < 0,3 Peningkatan Rendah

G 0,3 – 0,7 Peningkatan Sedang G > 0,7 Peningkatan Tinggi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Validasi Ahli Desain Bu Panduan Praktikum

Tabel 4. Data rata-rata validasi buku panduan praktikum o leh ahli desain

No. Butir Pe nilaian

Validas i Rata-rata Tahap 1 Tahap 2 V1 V2 V1 V2 Tahap 1 Tahap 2 Rata-rata 3 2.92 3.69 3.84 2.96 3.77 Nilai 60 58.46 73.85 76.92 59.23 75.38

Data Validasi Ahli Materi Buku Panduan Praktikum

Tabel 5. Data Rata-rata validasi buku panduan praktikum o leh ahli materi

As pek Penilaian Butir Pe nilaian

Validas i Rata-rata Tahap 1 Tahap 2 V1 V2 V1 V2 Taha p 1 Tah ap 2 Rata-rata 2.95 2.65 3.95 3.55 2.8 3.75 Nilai 59 53 79 71 56 75

(7)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 172 Data Penilaian Mahasiswa

Tabel 6. Data validasi buku panduan praktikum o leh oleh mahas iswa

No. Butir Penilaian

Praktisi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata- rata

Rata-rata Skor 3.81

Nilai:

Juml ah skor yang di peroleh/5 x 100 76,2 Data Hasil Belajar

Tabel 7.Data rata hasil belajar mahasiswa sebelum dan sesudah menggunakan buku panduan praktikum.

Analisis Data

Hasil nilai dari skor rata-rata kemudian dikinversikan ke kriteria kevalidan produk yang merujuk pada pendapat Riduwan (2008). Kriteria kevalidan dari produk itu dapat dilihat pada Tabel 2 penilaian kelayakan buku dikatakan valid jika nilai yang diperoleh minimal dalam kategori baik yaitu 61% - 80%.

Analisis Data Validasi Ahli Desain Buku Panduan

Tabel 8. Hasil analisis validasi ahli desain buku panduan praktikum

Aspek Hasil Penilaian

Tahap 1 Krite ria Tahap 2 Krite ria

Buku Ajar 59.23 Cukup

Valid 75.38 Valid

Analisis Data Validasi Ahli Materi Buku Ajar

Tabel 9. Hasil analisis validasi ahli materi buku panduan praktikum

Aspek Hasil Penilaian

Tahap 1 Krite ria Tahap 2 Krite ria

Buku Ajar 56 Cukup

Valid 75 Valid

No.

Kelas Kontrol Kelas yang Menggunakan Buku

panduan praktikum Sebelum (x) Sesudah (y) A (y-x) Gain Sebelum (x) Sesudah (y) B (y-x) Gain Jlh 1314 1856 542 17.8238 1341 2393 1052 21.667 Rata -rata 43.8 61.87 18.07 0.5941 44.7 79.67 35.07 0.72224

(8)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 173 Analisis Data Penilaian Mahasiswa

Tabel 10. Analisis hasil penilaian mahasiswa

Aspek Hasil Penilaian

Rata-rata Krite ria

Buku Ajar 76.2 Valid

Analisis Pengaruh Buku panduan praktikum terhadap Hasil Belajar

Tabel 11. Rata-rata Masing- masing Kelo mpok

Group S tatistics

Kelas N Mean Std. Deviat ion Std. Erro r Mean Hasil Test A 30 .6788 .24640 .08213 B 30 .5716 .33867 .06183

Tabel 12. Hasil Independent Sample T-test

Inde pe ndent Samples Test Levene's est

t-test for Equality of Means for Equality

of Variances

F Sig. t df Sig. (2- tailed) DifferencMean Std. Erro r e Difference y Equal variances 3.57 0 .064 * 2.076* * 58 .042* * .1506 1 .0725 5 assumed

Inde pe ndent Samples Test Levene's Test

t-test for Equality of Means for Equality of

Variances

F Sig. t df Sig. (2- tailed) DifferencMean Std. Erro r e Difference y Equal variances 3.570 .064* 2.076* * 58 .042* * .1506 1 .0725 5 assumed Equal variances 2.066 48.12 6 .043 .1506 1 .0725 5 not assumed

Ket ** signifikan pada α = 0,05

Berdasarkan Tabel 12 terlihat jumlah data baik dari kelo mpok variabel perlakua n (treat) maupun dari ke lo mpok variabel no n perlakuan adalah sama, yaitu masing- masing

(9)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 174

30 mahasiswa. Rata-rata (mean) kelo mpok pelakuan adalah 0,68 (peningkatan tinggi) da n data kelo mpok non perlakuan 0,57 (peningkatan sedang). Data yang dianalisis merupakan data gain yang telah dinormalisasi (N -gain). Berdasarkan analisis uji kesamaan dua rata-rata tabel 12 didapatkan nilai t hitung > t tabel (2,076 > 1,70), maka Ho ditolak. Kesimpulan ada perbedaan rata- rata hasil belajar melalui panduan praktikum mikroteknik melalui pewarnaan jaringan tumbuhan dan hewan dengan menggunakan pewarna alami dengan rata- rata hasil belajar tanpa melalui buku panduan praktikum mikroteknik. Sedangkan analisis uji perbedaan dua rata-rata tabel 12 didapatkan nilai t hitung > t tabel (2,076 > 1,70), maka Ho ditolak. Kesimpulan rata-rata hasil belajar mahasiswa melalui buku panduan praktikum lebih dari rata-rata hasil belajar mahasiswa melalui proses pembelajaran konvesio nal.

Pengamatan mikroskopis sel dan jaringan tidaklah mudah karena terdapat beberapa se l dan jaringan hewan maupun tumbuhan yang bersifat tembus cahaya hal tersebut disebabkan karena didalam selnya hanya memiliki sedikit pigmen warna bahkan ada yang tidak memiliki pigmen warna. Tidak adanya pigmen warna dalam sel akan mempersulit pengamatan sel sekalipun dibawah mikroskop, karena ko mponen sel tersebut tidak mampu menyerap serta membiaskan cahaya o leh sebab itu, dalam pengamatan bagian-bagia n sel/jaringan d iperlukan proses pewarnaan untuk mempermudah dalam proses pengamatan. Pembuatan preparat dalam pengamatan sel dan jaringan hewan atau tumbuhan sangat membutuhkan pewarnaan. Pewarnaan bertujuan agar dapat mempertajam atau memperjelas berbagai elemen tisu, terutama bagian sel-selnya. Tanpa pewarnaan, sel dan jaringan hewan atau tumbuhan akan transparan sehingga sulit untuk diamati. Menyadari pentingnya pewarnaan, maka dalam kegiatan praktikum terutama praktikum sitologi, histologi dan mikroteknik seringkali menggunakan pewarna pada objek penelitiannya.

Validasi Desain

Tahapan ini merupakan kegiatan untuk menilai rasional rancangan produk yang dilakukan o leh para ahli. validasi materi yaitu dua orang dosen Pendidikan Bio logi mata kuliah bio logi sel, dan dua orang ahli pembelajaran yang berkompeten di bidang media pembelajaran dan sepuluh orang mahasiswa sebagai praktisi.

Validasi ahli desain buku panduan praktikum dilakukan melalui dua tahapan untuk mencapai kriteria valid. Hasil analisis dari validasi ahli desain buku panduan praktikum yang dikembangkan didapatkan nilai 59,23 pada tahap pertama, hasil ini jika dikonversikan berdasarkan Riduwan (2008), maka didapatkan kriteria cukup valid. Sedangkan pada tahap kedua di dapatkan nilai 75.38 jika dikonversikan sudah mencapai kriteria valid. Perbandingan nilai Validasi ahli materi buku panduan praktikum dilakukan melalui dua tahapan untuk mencapai kriteria valid. Hasil analisis dari validasi ahli materi buku panduan praktikum yang dikembangkan didapatkan nilai 56 pada tahap pertama, hasil ini jika diko nversikan berdasarkan Riduwan (2008), maka didapatkan kriteria cukup valid. Sedangkan pada tahap kedua di dapatkan nilai 75 jika dikonversikan sudah mencapa i kriteria valid. Validasi kepraktiksan o leh mahasiswa dilakukan melalui satu tahapan oleh 10 orang mahasiswa sebagai praktisi setelah pemakaian buku panduan praktikum untuk mencapai kriteria valid. Setelah dihitung rekapitulasi data dari 10 mahasiswa tersebut didapat rata-rata 76.2 penilaian hasil ini jika dikonversikan berdasarkan Riduwan (2008), maka d idapatkan kriteria valid dengan batas minimum penilaian > 60. Perbandingan nilai validasi kepraktisan buku panduan praktikum dengan batas minimum kriteria pencapaian validasi.

(10)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 175 Perbaikan desain

Setelah desain produk divalidasi oleh pakar para ahli dan praktisi, maka dapat diketahui kelemahannya, dan selanjutnya kele mahan tersebut dikurangi dan diperbaiki agar produk yang dihasilkan valid.

Tabel 14. Rekomendasi perbaikan dari validasi tahap 1

Ahli Tugas

Desain buku panduan 1. Tampilan fisik Buku panduan praktikum mikroteknik melalui pewarnaan jaringan tumbuhan dan hewan dengan menggunakan pewarna alami dibuat lebih lebih menarik dan layout diperbaiki.

2. Gambar ada yang tidak diberi keterangan dan keterangan gambar ada yang salah.

3. Tata letak gambar belum ba ik. 4. Komponen bahan ajar elum

Materi buku ajar Keterangan manfaat dari tumbuhan pewarna alami kurang spesifik, dtambahkan keterangan tentang kandungan kimianya.

Uji coba produk

Tahap ini merupakan tahap penilaian mahasiswa terhadap bahan ajar yang dike mbangkan. Tahapan ini dilakukan setelah bahan panduan di validasi melalui 2 tahapan oleh ahli. Hasil penilaian mahasiswa didapatkan nilai 76.2 penilaian hasil ini jika diko nversikan berdasarkan Riduwan (2008), maka didapatkan kriteria valid dengan batas minimum penilaian > 60. Uji coba buku panduan praktikum tumbuhan pewarna ini dilakuka n pada mahasiswa pendidikan bio logi Universitas Muhammadiyah Metro semester VI. Jumla h mahasiswa yang mengikuti uji coba produk termasuk kelo mpok kecil karena hanya berjumla h 30 mahasiswa.

Pengujian dilakukan melalui eksperimen, dengan menggunakan Matching

Pretest-Postest Control Group yang dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas penggunaan bahan

ajar terhadap perubahan kognitif (hasil be lajar) mahasiswa. Pre-tes adalah tes yang diberikan sebelum pembelajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana penguasaan mahasiswa terhadap bahan pembelajaran yang akan diajarkan, Pos-tes adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui perbedaaan akhir siswa setelah pembelajaran dilakukan. Untuk mengetahui ada tidaknya efek dari penerapan buku panduan praktikum tumbuha n pewarna alami terhadap kelo mpok perlakuan, maka diperlukan kelo mpok non perlakuan (kontrol) sebagai pembanding yang berada pada universitas yang sama. Baik terhadap kelo mpok perlakuan maupun kontrol, untuk mengukur aspek kognitif, keduanya diberi pre-tes dan pos-pre-tes. Selisih antara pre-pre-tes dan pos-pre-tes, setelah dinormalisasi (gain normalization), dibandingkan untuk mengetahui ada tidaknya efek dari penerapan buku panduan praktikum tumbuhan pewarna alami.

Hasil uji coba didapatkan bahwa rata-rata hasil belajar mahasiswa melalui pemberian buku panduan praktikum tumbuhan pewarna alami lebih dari rata-rata hasil belajar mahasiswa melalui proses pembe lajaran konvensional, hal ini sesuai dengan hasil analisis data uji- t menggunakan SPSS 16.0. Situmorang (2013) Buku panduan praktikum dapat meno long siswa untuk mencapai ko mpetensi sesuai tuntutan kurikulum karena menuntun

(11)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 176

siswa belajar kimia secara efisien sehingga terjadi pergeseran pembelajaran dari teacher centre

learning menuju student centre learning. Sama halnya dengan Hafiz (2015), pengembangan

buku panduan praktikum yang dihasilkan dapat meningkatkan hasil belajar kelas perlakuan yang menggunakan produk buku ajarnya.

Pemberian buku panduan praktikum tumbuhan pewarna alami yang dikembangka n berdasarkan inventaris tumbuhan sebagai pewarna alami secara tidak langsung memberika n informasi yang akurat mengenai tumbuhan pewarna a lami, juga dapat meningkatkan kognitif siswa, karena belajar melalui fakta- fakta yang ada lebih menarik dan memberika n pengalaman yang lebih bermakna. Pemberian fakta langsung juga mengarah pada pendekatan scientific. Scientific pertama kali diperkenalkan melalui ilmu pendidikan Amerika pada abad ke 19, sebagai penekanan pada metode laboratorium formalistic yang mengarah pada fakta-fakta ilmiah (Rohad i, 2005). Selanjutnya mahasiswa dapat mengembangkan rasa peduli terhadap lingkungan di sek itarnya dengan melakukan pengamatan langsung untuk mendata dan mencari tau mengenai tumbuhan pewarna alami yang ada di sekitar lingkungan mereka. Sesuai dengan pendapat Mulyoto (2013) pendekatan scientific merupakan pendekatan pembelajaran dimana peserta didik diajak untuk me lakukan proses pencaria n pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui aktivitas sains, untuk menemuka n sendiri berbagai fakta, membangun konsep dan nilai- nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Dengan demikian terbukti pemberian panduan praktikum mikroteknik melalui pewarnaan jaringan tumbuhan dan hewan dengan menggunakan pewarna alami pada pembelajaran mikroteknik dan bio logi sel dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

(Karwono, 2012) menayatakan bahwa manusia sebagai individu hidup dalam suatu lingkungan, mereka mempunyai kecenderungan untuk mengadakan interaksi dengan lingkungan di mana mereka hidup. Khanifah (2012) menyatakan bahwa: Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada siswa dala m memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan dan keterampilan dalam proses belajar mengajar. Sumber belajar dapat berupa tulisan, gambar, foto, nara sumber, benda-benda alamiah dan benda-benda hasil budaya. Karwono (2012) menyatakan bahwa:Sumber belajar mencakup apa saja yang digunakan untuk membantu tiap orang untuk belajar dan menampilkan ko mpetensinya, sumber belajar yang beranekaragam disekitar kehidupa n peserta didik, baik yang didesain maupun non desain belum dimanfaatkan secara optima l dalam pembe lajaran.

Abdullah (2012) menyatakan bahwa:Sumber belajar berperan sekali da lam upaya pemecahan masalah dalam belajar, sumber-sumber belajar itu dapat diidentifikasikan sebaga i pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar. Dalam upaya mendapatkan hasil yang maksimal, maka sumber belajaritu perlu perlu dikembangkan dan d ikelo la secara sistematik, bermutu, dan fungsional. Pemanfaatan berbagai sumber belajar dilembaga pendidikan memang selalu dipengaruhi o leh berbagai faktor, yaitu faktor internal yang berpengaruh do minan da la m proses belajar dan pembelajaran seperti kesadaran, semangat, sikap, minat, metakognisi, kemampuan, keterampilan dan kenyamanan diri bagi penggunanya. Waluyo & Parmin (2014) menyatakan bahwa: Pelaksanaan praktikum tentunya me mbutuhkan panduan praktikum. Panduan praktikum berperan dalam pengembangan sikap dan kinerja ilmiah siswa. Model yang sesuai dan berkaitan dengan sikap ilmiah siswa adalah strategi inkuiri. Pentingnya panduan praktikum antara lain: panduan praktikum bisa menjadi sumber belajar penunjang pembelajaran saat eksperimen, dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam praktikum, siswa mengetahui cara kerja untuk melakukan praktikum dan siswa mampu mengetahui sistematika dalam pembuatan laporan praktikum.

(12)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 177 KESIMPULAN

Buku panduan praktikum mikroteknik melalui pewarnaan jaringan tumbuhan dan hewan dengan menggunakan pewarna alami pada pembelajaran mikroteknik dan biologi sel teruji layak digunakan baik berdasarkan validasi ahli desain dan materi. Hasil pembuatan buku panduan praktikum mikroteknik melalui pewarnaan jaringan tumbuhan dan hewan dengan menggunakan pewarna alami pada pembelajaran mikroteknik dan biologi sel teruji kepraktiksan melalui penilaian mahasiswa pendidikan biologi Universitas Muhammadiyah Metro semester VI tahun 2020. Buku panduan praktikum panduan praktikum mikroteknik melalui pewarnaan jaringan tumbuhan dan hewan dengan menggunakan pewarna alami efektif digunakan pada pembelajaran mikroteknik dan biologi sel melalui uji t bahwa rata-rata hasil belajar mahasiswa melalui pemberian buku panduan praktikum tanaman obat lebih dari rata-rata hasil belajar mahasiswa melalui proses pembelajaran konvensional.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, R. (2012). Pembelajaran Berbasis Pemanfaatan Sumber Belajar. Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. XII, No. 2. Hal 216-231. Februari 2012.

Alberts B., Johnson, A., Lewis, J., Raff, M., Roberts, K., and Walter, P. (2008). Molecular Biology of the Cell. 5th ed. New York: Garland Publishing.

Besendorfer, V., Balen, B., Malenica, N., Štefanić, P.P., Cvjetko. D. P. P. (2016). Cellular and Molecular Biology Practicum. University of Zagreb Faculty of Science Department of Biology

Budhiwaluyo, N., Asyhar, R., Hariyadi, B. (2016). Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja pada Praktikum Struktur dan Fungsi Sel Di SMA Negeri 1 Kota Jambi. edusains Vol. 5 No. 2 (2016): Juli 2016

Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas. Departemen

Holil, K., Rofieq, A. & Wa hyuni, S. (2003). Pembuatan Preparat Sebagai Media Pendidikan pada Bidang Studi Biologi. Jurnal Dedikasi Volume 1 No. 1 Mei 2003.

Iswara, A., & T. Wahyuni. (2017). Pengaruh Variasi Waktu Clearing Terhadap Kualitas Sediaan Awetan Permanen Ctenocephalides felis. Jurnal Labora Medika Vol 1 No 1 (2017) 12-15.

Karwono. (2012). Strategi Pembelajaran. Metro: UM Metro.

Khanifah, S., K. K. Pukan., S. Sukaesih. (2012). Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Unnes Journal Of Biology Education Vol. 1, No. 1. Hal 66 -73. April 2012.

Kwartiningsih, E., D. A. Setyawardhani., A. Wiyatno., & A. Triyono. (2009). Zat Pewarna Alami Tekstil Dari Kulit Buah Manggis. Ekuilibrium Vol. 8, No. 1. Hal 41-47. Januari 2009.

Latifa, R. (2015). Peningkatkan Kualitas Preparat Histologi Berbasis Kegiatan Praktikum Di Laboratorium Biologi. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi 2015, Universitas Muhammadiyah Malang. Meltzer, D. E. (2003). The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains in

Physics: A Possible. Hidden Variable. in Diagnostic Pretest Scores. Ames, Iowa: Departement of Physics and Astronomy.

Mescher, A. L. (2018). Junqueira's Basic Histology Text and Atlas, Fifteenth Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc.

(13)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 178 Noor, R. (2014). Penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Biologi SMA Melalui Inventarisasi Tumbuhan

yang Berpotensi atau Sebagai Pewarna Alami di Kota Metro. Bioedukasi Vol 5. No 2. Nov 2014.

Nugraheni, M. ( 2014). Pewarna Alami Sumber dan Aplikasinya pada Makanan. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Riduwan. (2008). Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Rohadi, R. (2005). Pendidikan Sains yang Humanistik;Memperdayakan Anak melalui Pendidikan Sains. Yogyakarta: Kanisus.

Setiawan, M. A. W., Nugroho, E. K. & Lestario, L. N. (2015). Ekstraksi Betasianin dari Kulit Umbi Bit (Beta vulgaris) sebagai Pewarna Alami. Jurnal ilmu pertanian Vol. 27, No. 1 dan No. 2. Hal 38 -42. Juli dan Desember 2015.

Simatupang, A. C., & Sitompul, A. F. (2018). Analisis Sarana Dan Prasarana Laboratorium Biologi dan Pelaksanaan Kegiatan Praktikum Biologi Dalam Mendukung Pembelajaran Biologi Kelas XI Jurnal Pelita Pendidikan, Vol 6, No 2.

Sunariyati, S., Suatma, & Miranda, Y. (2019). Efforts to Improve Scientific Attitude And Preservation Of Local Culture Through Ethnobiology-Based Biological Practicum. Edusains, 11 (2), 2019, 255-263.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Trianto, S. S., S. Y. Lestyorini., & Margono. ( 2014). Ekstraksi Zat Warna Alami Wortel (Daucus carota) Menggunakan Pelarut Air. Ekuilibrium. Vol.13. No.2. Hal 51-54. Juli 2014.

Wahyuni, S. (2015). Identifikasi Preparat Gosok Tulang (Bone) Berdasarkan Teknik Pewarnaan. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi 21 Maret 2015. Universitas Muhammadiyah Malang.

Wagianti, H dan Noor. ( 2017). Red Dragon Fruit (Hyiocereus costaricensis Britt. ET R.) pell Extract as a natural dye alternative in microscopis observation of plant tissues: the practical guide in senior high school. Indonesia jurnal of biologi education Vol.3 No. 3, 2017.

Waluyo, M. E & Parmin. (2014). Pengembangan Panduan Praktikum IPA Terpadu Berbasis Inkuiri Terbimbing Tema Fotosintesis Untuk Menumbuhkan Keterampilan Kerja Ilmiah Siswa SMP.Unnes Science Education Journal.

Winarti, S., U. S. & D. Anggrahini. ( 2008). Ekstraksi dan Stabilitas Warna Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas) Sebagai Pewarna Alami. Jurnal Teknik Kimia, Vol.3, No.1, September 2008.

Gambar

Gambar 1. Rancangan Pengembangan Buku Panduan Praktikum  Mikroteknik Melalui  Pewarnaan Jaringan Tumbuhan dan Hewan Dengan Menggunakan Pewarna Alami
Tabel 2. Kategori Tingkat Kelayakan Model Panduan Pembe lajaran Menurut Ahli dan  Pengguna  Skor  Kategori  0% - 20%  tidak baik  21% - 40%  kurang baik  41% - 60%  cukup baik  61% - 80%  baik  81% - 100%  sangat baik
Tabel 6. Data validasi buku panduan praktikum o leh oleh mahas iswa
Tabel 12. Hasil Independent Sample T-test  Inde pe ndent Samples  Test
+2

Referensi

Dokumen terkait

&#34;Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.&#34; Orang Farisi dan para

Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta September 2016 dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil

Penerapan sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah harus sesuai dengan standar akuntansi keuangan pemerintahan. Karena sistem akuntansi pemerintahan merupakan

Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah, dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dalam rangka memenuhi

La duración y la estructura de los spots, por ejemplo, no permiten crear una sen - saci—n de alternancia entre realidad e irrealidad, ni cultivar una estructuraci—n en base a un

Diperlukan untuk memberikan arah dan dukungan terhadap manajemen keamanan informasi yang akan diterapkan dalam organisasi. Hal ini tidak selalu menjadi yang pertama dilakukan

bahwa dengan telah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler

Menurut Lofland (dalam Moleong, 2008, p.157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti