BAB IV ANALISA
IV. 1. Aspek Manusia (Human System)
IV. 1. 1. Sasaran Pelayanan (Target Market)
Aspek-aspek yang perlu dipertimbangkan pada perencanaan Gelanggang Olahraga adalah status pelayanan perencanaan Gelanggang Olahraga ini dibatasi oleh kapasitas pelayanan yang bergantung oleh : a. Jumlah pengunjung/penonton yang ditampung.
b. Memenuhi standar/persyaratan fasilitas Olahraga yang akan ditampung disesuaikan dengan skala pelayanan yang direncanakan.
Bangunan pada Gelanggang Olahraga akan direncanakan pada wilayah Kemanggisan, Jakarta Barat dengan keterangan:
Klasifikasi Gedung Olahraga : Gedung Olahraga Tipe B Skala Pelayanan : Wilayah Kabupaten/Kotamadya Kapasitas Gedung Olahraga : 1000-3000 orang Penonton Golongan Masyarakat : Masyarakat menengah ke bawah IV. 1. 2. Klasifikasi Jenis Olahraga
Dari beberapa pertimbangan yang diperoleh, berupa data-data dari literature maupun studi lapangan, maka olahraga yang direncanakan dalam Gelanggang Olahraga ini terdiri dari :
1. Fasilitas Olahraga Tertutup (indoor), meliputi :
- Sport hall; terdiri dari : Lapangan Basket, Lapangan Volley, FutSal dan Lapangan Bulutangkis
- Olahraga kebugaran; terdiri dari : Fitness, sauna, senam aerobic - Billiard
- Tenis meja
2. Fasilitas Olahraga Terbuka (outdoor), meliputi: - Lapangan Tennis
- Lapangan Basket - Jogging track
3. Fasilitas Olahraga Renang Terbuka , meliputi : - Kolam renang Olympic
- Kolam renang anak-anak
IV.1. 3. Analisa Pelaku Kegiatan dan aktivitasnya
Berdasarkan klasifikasi jenis kegiatan olahraga yang tertera pada Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang yang dibutuhkan dari tiap pelaku kegiatan pada Gelanggang Olahraga ini, yaitu :
1. Kegiatan Olahraga
PELAKU KEGIATAN KETERANGAN
PENONTON
• Membeli tiket
• Mencari tempat duduk • Menonton
• Ke Toilet
• Makan & minum • Menelepon • Lobby / Loket • Tribun • Tribun • Toilet • Kantin / Café • Telepon Umum/ wartel PEMAIN DAN PELATIH • Ganti Pakaian • Menerima penjelasan pelatih • Menyiapkan peralatan • Pemanasan • Latihan / bertanding • Istirahat • Membersihkan badan • Makan dan minum
• Ruang ganti • Ruang briefing • Ruang penyimpanan • Lap. OR • Lap. OR • R. Istirahat • Kamar mandi • Kantin / café WASIT / PETUGAS PERTANDING AN
• Ganti pakaian dan mempersiapkan diri • Memberi pengarahan pertandingan • Memimpin pertandingan • Mengawasi pertandingan • Membersihkan badan • Istirahat • Ruang ganti • Lapangan OR • Lapangan OR • Lapangan OR • K. mandi • R. istirahat PENGELOLA • Rapat • Kegiatan Administrasi • Mengawasi dan mengatur jalannya pertandingan
• Menyiapkan masalah teknis
• R. Rapat
• R. Administrasi • R. Pengawas / lapangan OR
2. Kegiatan Olahraga Rekreasi dan Kebugaran
PELAKU KEGIATAN KETERANGAN
PENGUNJUNG / PEMAIN • Membeli tiket / mendaftar • Menyewa peralatan • Menyimpan barang • Ganti pakaian • Berolahraga • Ke Toilet • Istirahat
• Makan & minum • Membeli Souvenir / peralatan
• Lobby / Loket • Tempat sewa alat • Loker • Ruang Ganti • OR Rekreasi • Toilet • Tempat duduk • Kantin / café • Shop market PENGELOLA DAN KARYAWAN • Menjual tiket • Mengawasi pengguna fasilitas • Kegiatan Administrasi • Ke Toilet • Istirahat • Menyewakan Peralatan • Lobby / Loket • Ruang pengawas • Kantor pengelola • Toilet • R. Istirahat karyawan • Tempat sewa alat
PENYEWA RETAIL
• Menjual makanan & minuman • Menjual perlengkapan OR / souvenir • Berobat • Kantin / café • Shop market • Poliklinik
3. Kegiatan Kesejahteraan
PELAKU KEGIATAN KETERANGAN
PENGUNJUNG
• Makan & minum • Duduk-duduk • Membeli Souvenir/ peralatan • Berobat • Kantin / café • Tempat duduk • Shop market • Poliklinik PENYEWA RETAIL
• Menjual makanan & minuman • Menjual perlengkapan OR / souvenir • Kesehatan; dokter • Kantin / café • Shop market • Poliklinik
Tabel 4. Kegiatan Kesejahteraan
Selanjutnya tabel akan dipergunakan untuk menentukan kebutuhan ruang untuk menampung aktivitas yang terkait
Untuk menata ruang-ruang yang dibutuhkan sesuai dengan pengelompokan pemakai baik pengguna kegiatan olahraga maupun kegiatan olahraga rekreasi dan kebugaran agar dapat terlaksana serta mengetahui hubungan keterkaitan antara kegiatan dengan pelaku kegiatan, maka alur di bawah ini memberi gambaran hubungan antara kegiatan yang satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan alur kegiatan tersebut, maka didapat suatu rangkuman mengenai skema ruang secara makro, yaitu:
IV. 1. 4. Analisa Skema Hubungan Antar Ruang
Alur aktivitas yang digambarkan dalam butir IV.1.2 dapat menggambarkan hubungan antar ruang baik secara mikro maupun makro sebagaimana digambarkan di bawah ini.
a. Skema Secara Mikro
Sport Hall Sport hall Entrance hall cafetaria Ruang ganti toilet Tribun penonton TAMAN Arena OR. Kebugaran & rekreasi Keterangan: Hub.langsung Terpisah fisik pengguna OUTDOOR SPORT pengelola Entrance hall
Lobby & front
desk office Cafeteria & ruang sewa toilet
pengelola
Ruang
ganti Tribun penonton
Olahraga Rekreasi dan Kebugaran
Olahraga Out Door
Entrance hall
TAMAN
Ruang fitnees
cafetaria
Lobby &
front desk billiard
Ruang ganti Fasilitas pendukung /keamanan Entrance hall TAMAN Outdoor Sport Kolam renang, lapangan
olahraga cafetaria Lobby & front desk Ruang ganti Fasilitas pendukung /keamanan
b. Skema Secara Makro
IV. 1. 5. Analisa Persyaratan dan Luasan Ruang
Berdasarkan beberapa perolehan dasar-dasar pertimbangan yang diperhatikan dalam menentukan analisa persyaratan dan luasan ruang, yaitu :
• Standar yang ada : Neufert Architect Data (NAD), Time Saver Standar (TSS), A. J Metric Handbook (AJM), Standar Bangunan Olahraga P.U
• Standar dan Pedoman Fasilitas Ruang Olahraga dan Rekreasi : Health / Fitness Facility Standards and Guidelines, Outdoor Sport (OS), Indoor Sport (IS)
Masuk Main entrance Parkir area Side entrance Service entrance SPORT HALL
Fasilitas & Keamanan
Entrance hall
OUT DOOR SPORT OLAH RAGA KEBUGARAN & REKREASITAM
AN
CAFETARIA & ruang penyewaan alat• Jumlah pengguna dan jenis kegiatan ruang • Studi perbandingan yang dilakukan
Maka persyaratan ruang dan luasan ruang yang diterapkan pada Gelanggang Olahraga ini antara lain sebagai berikut :
1. Entrance Hall dan Side Entrance
- Merupakan pintu masuk dan keluar bagi pemakai pengunjung maupun pengelola, petugas pertandingan dan pelatih
- Mempunyai arah sirkulasi yang jelas untuk menuju ruang lain.
- Mempunyai lebar bukaan yang disesuaikan dengan durasi jumlah pengunjung.
- Memiliki teras yang cukup dan terlindungi dari cuaca (hujan dan panas).
2. Lobby atau Ruang Tunggu
- Merupakan tempat duduk umum pengunjung sebagai ruang penghubung
- Standar luas lobby 1,4 m² (duduk) dan 0,65 m² (berdiri). (AJM, NAD)
- Perbandingan orang berdiri dan duduk adalah 5% : 10% 3. Front Desk Office
tempat untuk memeriksa keanggotaan mahasiswa dan memeriksa tiket bagi pengunjung non mahasiswa.
4. Ruang Fasilitas Olahraga
- Fasilitas Olahraga Tertutup (indoor)
Tipe ruangan (lapangan) Ukuran dalam m Lapangan Olahraga yang dapat digunakan Olahraga Jumlah Lapanga n Latihan Jumlah Lapangan Pertanding an Lapangan tersendiri (tunggal) 15 x 27 x 5,5 405 Bulutangkis Basket Voli 4 1 1 Lapangan Rangkap Tiga 27 x 45 x 7 dapat dibagi dalam 3 bagian (15 x 27) 1215 Bulutangkis Basket Sepakbola Bola tangan Hoki Voli 12 3 3 5 1 1 1 1 1 Lapangan Rangkap Empat 27 x 60 x 7 dapat dibagi dalam 4 bagian (15 x 27) 1620 Bulutangkis Basket Sepakbola Bola tangan Hoki Voli 16 4 4 7 2 1 1 1 1
Tabel 5. ukuran aula/ruang olahraga dengan lapangan rangkap (sumber: Neufert Architect Data Jilid 2, 1994)
Toilet Tipe lapangan / Aula Ruang masuk m² Ruang ganti (min. 20 m²) Jumlah minimal Ruang mandi (min. 15 m²) Jumlah Setiap ruang ganti pakaian Juml. minimal Ruang masuk Juml. Minimal Wanita Laki2 Lapangan tunggal 15 2 1 1 1 1 Lapangan rangkap 30 2 2 1 1 1 Lapangan rangkap tiga 45 3 3 1 1 1 Lapangan rangkap empat 60 4 4 1 1 1
Tabel 6. aula olahraga indoor dan fasiltas-fasilitasnya (sumber: Neufert Architect Data Jilid 2, 1994)
Ketentuan jenis olahraga:
• Sport hall; Lapangan Rangkap, yang terdiri dari : Lapangan Basket, Lapangan Volley, FutSal dan Lapangan Bulutangkis.
• Olahraga kebugaran; terdiri dari : Fitness, sauna, senam aerobic. • Olahraga rekreasi ; terdiri dari : Bililiard, dan tennis meja.
Sport Hall
a. Ketentuan Lapangan Basket
Menurut British Council, Indoor Sport, ketentuan ukuran ruang yang berlaku : Internati onal/ national Regional, County, Club Recreational Dimensi Lapangan • Panjang • Lebar
• Batas luar (keliling) • Area official dan tim
28 m 15 m 2.05 m min 3 m 28-24 m 15-13 m 2.05 m 3 m 28-24 m 15-13 m 1.05 m min 0.9 m min Dimensi minimum keseluruhan
Luas Area Tinggi, minimum 32 x 22.1 m 7.0 m 32.1 x 22.1 m s/d 28.1 x 20.1 m 7.0 m C : 30.1 x 18 m S/d 26.1 x 16 m R : 20.1 x 12.1 m C : 7.0 m R : 6.7 m
b. Ketentuan Lapangan Volley
Menurut British Council, Indoor Sport, ketentuan ukuran ruang yang berlaku : Internatio nal National Regional, County, Club Recreation al Playing area • Panjang • Lebar
• Jarak garis belakang
• Jarak garis samping (tepi)
• Official space (1 bagian) • Margin tambahan pada 3 bidang lainnya 18 m 9 m 8 m 5 m 3 m 3 m 18 m 9 m 3 m min 3 m min 2 m 2 m 18 m 9 m 3m 3 m 2 m - 18 m 9 m 2 m min 2 m min - -
Dimensi min. keseluruhan Area Tinggi bersih 40 x 25 m 12. 5 m 28 x 19 m 10.5 m 24 x 17 m 7 m 22 x 13 m 7 m
c. Ketentuan Lapangan Bulutangkis/ Badminton
Menurut British Council, Indoor Sport, ketentuan ukuran ruang yang berlaku : Internationa/ Nationall Regional/ County Club and Recreational Playing area • Panjang • Lebar
• Jarak baseline ke dinding • Jarak sideline ke dinding • Antara parallel lapangan
13.4 m 6.1 m 2.3 m 2.2 m 2 m 13.4 m 6.1 m 2.3 m 2.2 – 1.2m 2 - 0.9 m 13.4 m 6.1 m 1.5 m 1.2 m 0.9 m
Dimensi min. keseluruhan Untuk lapangan tunggal Untuk lapangan rangkap Tinggi bersih 18 x 10. 5 m 18 x 18.6 m 9.1 m 18 x 10. 5 m 18 x 18.6 m 8.4 m 16.4 x 8.4 m min 16.4 x 15.5 m min C : 7.6 m R : 6.7 – 7.6 m
Olahraga Kebugaran a. Ruang Fitness :
Asumsi untuk ruang fitness adalah 40 m² / 12 orang atau 3,5 m² per orang. Alat-alat fitness contohnya: sepeda statis, treatmil, alat multifungsi (smith), alat dayung, berbagai dumble, barble, alat sit-up, alat tarik, dan lain-lain. Bentuk panjang dan lebar dari sebuah ruang fitness mempunyai rasio 3 : 1 (British Council; Indoor Sport).
b. Studio / Ruang Aerobic :
• Merupakan bagian dari fasilitas ruang fitness.
• Digunakan untuk melakukan gerakan-gerakan Aeorbic, yoga, dll. • Membutuhkan kenyamanan dalam bergerak.
• Terdapat kaca pada bagian dindingnya. c. Sauna :
• Merupakan ruangan yang berfungsi sebagai kamar mandi uap atau pemanas.
• Ruang ini menggunakan peralatan serta dibuat secara khusus. • Ruang ini juga dilengkapi dengan kamar pendingan, ruang pijat. • Standar luas : 18, 25 m x 6 m untuk kapasitas 30 orang (NAD). Contoh gambar ruang sauna :
Olahraga Rekreasi a. Billiard Layout dan
dimensi tenis meja
b. Tenis meja Layout dan dimensi tenis meja
- Fasilitas Olahraga Terbuka (Outdoor) a. Lapangan Tennis
b. Lapangan Basket c. Jogging Track - Area Kolam Renang
5. Ruang Ganti, kamar mandi dan toilet
• Ruang yang digunakan sebagai tempat mengganti pakaian • Memiliki tingkat privacy tinggi, kenyamanan dalam bergerak • Ruang ini dilengkapi dengan lemari loker penyimpanan, kamar
pancuran, toilet.
• Pada lapangan rangkap, terdapat 2 ruang ganti wanita dan 2 untuk pria. Pada suatu event tertentu ruang dapat digabung untuk menampung banyak pemain. Standart luas untuk 1 ruang ganti 20 m² NAD)
• Setiap 2 ruang ganti terdapat 1 area kamar mandi pancuran (15 m²), dan 1 toilet dengan wastafel (15m²) (NAD)
6. Kantor Pengelola
• Merupakan ruang yang digunakan sebagai kegiatan bekerja baik bagi kepala pimpinan, pengurus UKM olahraga, maupun karyawan.
• Standard luas :
o Ruang administrasi asumsi 5 orang bekerja, 1,5 m² - 2 m² / orang (NAD)
o Ruang kerja asumsi 10 orang bekerja, 1,5 m² / orang (NAD)
o Ruang Pimpinan asumsi sampai 3 orang bekerja, 2m² - 2,75 m² / orang (NAD)
7. Kantin
• Merupakan ruang yang berfungsi sebagai fasilitas utama pelayanan pangan dengan menu lengkap dan kapasitas besar.
• Asumsi kapasitas 10% dari total pengunjung.
• Standar luas : untuk 1 orang makan 0,8 m² - 1,2 m² (NAD) service 30% luas total.
8. Café
• Merupakan ruang yang berfungsi sebagai fasilitas sekunder pelayanan pangan dengan menu dan kapasitas yang terbatas, dan digunakan juga sebagai ruang tunggu santai.
• Asumsi kapasitas berjumlah 5% dari pengunjung.
• Standar luas : untuk 1 orang makan 0,8 m² - 1,2 m² (NAD) service 30% luas total.
9. Toilet / WC
• Merupakan fasilitas bagi pengunjung
• Perkiraan perbandingan penonton pria dan wanita 80 : 20 • Standard jumlah dan dimensi:
o WC = 1/600 pria dan 1/35 wanita dengan dimensi 2 m² (NAD) o Wastafel = 1/300 pria dan 1/70 wanita, dimensi 0,9 m² (NAD) o Urinoir = 1/70 pria, dimensi 0,5 m²(NAD)
10. Poliklinik
• Merupakan fasilitas pelayanan kesehatan/pengobatan bagi pemain atau pengunjung yang berolahraga.
11. Ruang Istirahat
• Merupakan ruang yang digunakan sebagai kegiatan bekerja baik bagi kepala pimpinan maupun karyawan.
• Standar luas :
- Ruang administrasi asumsi 5 orang bekerja 1,5 m² - 2 m². orang (NAD).
- Ruang kerja untuk 10 orang bekerja 1,5 m² / orang (NAD). - Ruang pimpinan asumsi untuk 3 orang bekerja 2 m² - 2,75 m²
(NAD). 12. Ruang Mesin / ME
• Merupakan ruang yang digunakan sebagai perletakan mesin-mesin utilitas, listrik.
• Standar luas :
- Ruang Genset 5 m² / genset, asumsi untuk 4 buah genset. - Ruang panel listrik, tarfo, pompa asumsi 10 m².
• Merupakan ruang yang digunakan untuk menyimpan segala alat-alat yang berhubungan dengan pelayanan service ataupun alat-alat-alat-alat olahraga.
• Luas gudang disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan.
Perhitungan Kapasitas
Perhitungan kapasitas pengunjung maupun pengelola baik bagi fasilitas olahraga, olahraga rekreasi, maupun kebugaran dipertimbangkan berdasarkan :
• Standar kapasitas tribun (1000 orang) • Populasi penduduk
• Study perbandingan bangunan yang telah ada Maka perhitungan kapasitas tersebut adalah: 1. Kapasitas pengunjung
• Asumsi kapasitas pengunjung untuk Tribun = 1000 orang. • fitness (asumsi 5 % dari total pengunjung) : 5 % x 1000 = 50 orang
2. Total pengunjung 1000 + 40 =1050 orang
4. Total kapasitas
1050 orang + 53 orang = 1103 orang
IV.1. 6. Analisa Perhitungan Ruang Fasilitas Olahraga
Dengan berdasarkan klasifikasi jenis olahraga yang telah dijelaskan pada butir IV.1.1 serta berdasarkan analisa persyaratan dan luas ruang (butir IV.1.4), dengan kolaborasi dari kedua pertimbangan hal di atas, maka dapat dibuat daftar fasilitas olahraga yang di rencanakan beserta kapasitas dan kebutuhan luas ruangan. Berdasarkan standard Neufert Architect Data jilid 2, American Graphic Standart, Sport Council dan Studi Banding
1. Perhitungan fasilitas Ruang Publik
Fasilitas Kapasitas ruang Standart Luasan ruang
1. entrance hall 25 orang berdiri 0,65 m²/orang sirkulasi 15 %
20 m² 2. front desk office 50 orang berdiri 0,65 m²/orang
sirkulasi 20 % 40 m² 3. lobby Duduk 5% x 1701 = 85.05 Berdiri 10% x 1701 = 171 0,65 m² (berdiri) 1,4 m² (duduk) sirkulasi 10 % 56m² 239 m² 4. Cafe 5 % x 1701 = 85.05 1,2 m²/ orang sirkulasi 15 % service 30 % 102,06 m² 5. Kantin 10 % x 1701 = 171 1,2 m²/ orang sirkulasi 15 % service 30 % 205,2 m²
5.ruang sewa alat Asumsi 15 m² 6.toilet umum 1/600 males, 1/35
females 1/300 males, 1/70 females 1 / 70 males (528 pria, 132 wanita) 2 m² / WC (NAD) 0,9 m²/ Wastafel (NAD) 0,5 m²/Urinoir (NAD sirkulasi 50 % 10 m² 4 m² 4 m² 9 m² Total 695,2 m² Tabel 11. Perhitungan Ruang Publik
2. Perhitungan Sport Hall dan Fasilitas Penunjang
Fasilitas Kapasitas ruang
Standard Luas ruang keterangan Lapangan rangkap Lap.basket, badminton, volley &area official 1 588 m²
Tribun penonton 1000 orang 0,5 m²/org 500 m² 2 buah
tribun knockdown Ruang ganti 4 ruang ganti
2 toilet 2 kamar mandi 20 m² 15 m² 15 m² 80 m² 30 m² 30 m² Loker, toilet, dan ruang shower
Ruang masuk Ruang masuk 15 m² 30 m² Terdapat
toilet 15 m²
Ruang P3K Hall OR kecil 15 m²
Ruang teknik 15 m² 15 m² Gudang alat 30 m² 30 m² Ruang pelatih 15 m² 15 m² Cafe 1 unit 60 m² Sub Total 2151 m² + sirkulasi 20 % 431 m² TOTAL 2582 m² Tabel 12. Perhitungan Sport Hall
3. Perhitungan Fasilitas Olahraga Rekreasi dan Kebugaran
Fasilitas Kapasitas ruang Standard Luas ruang Ruang fitness Fitness 8% x 1701
= 136 orang
2,5 m² /orang 340 m²
Studio/ Aerobic Senam 2 % x 1701 = 34 orang
Ruang sauna Asumsi 30 orang 18,25 x 6 109,5 m²
Ruang ganti 2 ruang ganti 20 m² 40 m²
Shower room 2 15 m² 30 m²
Toilet Dalam ruang ganti
30 m² Dalam area billiard
15 m²
30 m² 15 m²
45 m²
Lobby &front desk office 15 orang 0,65 m²/orang 12 m² Poliklinik 20 m² Sub Total 645,5 m² Sirkulasi 20 % 129,1 m² TOTAL 774,6 m² Tabel 13. Perhitungan Fasilitas OR Rekreasi & Kebugaran
4. Perhitungan Luas Ruang Pengelola dan karyawan
Fasilitas Kapasitas ruang
Standard Luas ruang
Lobby dan front desk
20 0,65 m²/orang 16 m²
Ruang kepala 1 12 m² 12 m²
RuangDivisi 6 12 m² 72 m²
Ruang kerja 10 14 m²/ 4orang 42 m²
Ruang rapat 1 20 m² 30 m² R. Istirahat 1 12 m² 12 m² Dapur 1 12 m² 12 m² Gudang 1 6 m² 6 m² R. Pembantu 1 12 m² 12 m² Toilet Wanita : Wc Wastafel Pria : wc Urinoir wastafel 2 m² 0,9 m² 2 m² 0,5 m² 0,9 m² 8 m² Sub Total 222 m² Sirkulasi 20 % 44,4 m² TOTAL 266,4 m² Tabel 14. Perhitungan K. Pengelola
5. Perhitungan bangunan fasilitas olahraga air (kolam renang)
Tabel 15. Perhitungan fasilitas Olahraga Air
6. Perhitungan Luas Ruang Service
Fasilitas Kapasitas ruang Standard Luas ruang Ruang ganti karyawan 10 2,5m² /orang 25 m² Ruang istirahat 1 6 m² 6 m²
Ruang mesin Genset Pompa Mesin panel
35m²
Ruang kontrol 1 4m² 4 m²
gudang 1 ½ luas ruang alat 20 m²
Toilet Wanita : Wc Wastafel 2 m² 4 m² Fasilitas Kapasitas ruang
Standard Luas ruang keterangan
Menara air 5 x 5 m 25 m²
Ruang loker 2 buah (p & w) 20 m² 40 m² Ruang bilas dan toilet 2 buah (p & w) 30 m² 60 m² Lobby &front desk office 15 orang 0,65 m²/orang 12 m² r.pompa, ME, servis Kolam 375 m² 60 % luas kolam 225 m² Untuk kolam dengan luas area < 1000 m² P3k 1 buah 15 m² 15 m² Cafe 1 1,26 m² 12,6 m² Luas area kolam renang 6 track 15 x 25 m² Sirkulasi Tiap sisi 2,5 m 600 m² Tribun Penonton 500 1,2 m² / org 600 m² Sub Total 1589,6 m² Sirkulasi 20% 317,92 m² TOTAL 1907,52 m²
Sub Total 94 m² Sirkulasi 20% 18,8 m² TOTAL 112, 8 m² Tabel 16. Perhitungan R. Service
Total Keseluruhan Ruang :
= 695,2 m² + 2582 m² + 774,6 m² + 266,4 m² + 1907,52 m² + 112, 8 m² = 6338,5 m²
IV.1. 7. Analisa Perhitungan Ruang Luar
Pada perencanaan Gelanggang Olahraga ini, direncanakan kebutuhan ruang luar yang menunjang antara lain:
- Area parkir
- Taman dan Pedestrian - Playground/taman bermain - Olahraga Outdoor
1. Perhitungan Jumlah Kendaraan
Pelaku Jumla h Ratio (mobil : Orang) Jumlah Kendaraan Ratio (Mobil : Motor) Pengelol a 53 1 : ‘2 27 mobil ‘2 : 1= 14 motor Pemain 40 1 : ‘3 14 mobil 1 : ‘2= 28 motor Pengunj
ung* 1050 1 : ‘20 53 mobil 1 : ‘2= 106 motor Total : 94 mobil 148 motor
* Asumsi sendiri (Pengunjung adalah masyarakat sekitar, yang lebih ditujukan kepada pejalan kaki)
Tabel 17. Perhitungan Juml. Kendaraan
2. Perhitungan Luas Parkir Jumlah
Kendaraan Standard Luas Parkir
94 Mobil 13,2 m² 1240,8 m²
148 Motor 2,2 m² 325.6 m²
4 Bus 43,75 m² 175 m²
Total 1741,4 m² 3. Perhitungan Luas Taman
Jenis Taman Ratio
(Parkir : Taman) Luas Taman Taman Buffer 1% : 50% 870,7 m² Taman Bermain 1% : 50% 870,7 m² Pedestrian 1% : 30% 580,4 m² Kolam Air 1% : 20% 348,2 m² Jogging Track 1% : 25% 435,3 m² Total 3105,3 m²
4. Perhitungan Luas Olahraga Air Kelompo
k
Elemen Unsur Standard Luasan Sumber Kolam renang biasa 33,3 x 17 566,6 m² A Renang Kolam renang anak 25% kolam dewasa 141,6 m² Asumsi Sirkulasi 20% dr luas 141,6 m² Olahraga air Total 849,8 m²
Tabel 20. Perhitungan Luas OR Air
5. Perhitungan Olahraga Lainnya Jenis
Olahrag a
Unsur Kapasitas Standard Sumber Luas
Lapangan 12 orang 18 x 9 (1) B 162 m² Volley
Tabel 18. Perhitungan Luas Parkir
Lapangan 2/4 orang 24 x 11 (1) B 264 m² Tennis T.Duduk 10 orang 1 m² A 10 m² Lapangan 10 orang 24 x 13 (1) A 312 m² Basket T. Duduk 10 orang 1 m² A 10 m² Total 778 m² Sumber : A. The Handbook of Building Types Neufert Architect’s Data B. Handbook of Sport and Recreational Building Design
Tabel 21. Perhitungan OR lainnya
Total Keseluruhan Ruang luar :
1741,4 + 3105,3 + 849,8 + 778 = 6474 m² Analisa Perhitungan Keseluruhan Ruang
Dengan adanya perhitungan diatas, maka didapat total keseluruhan luasan ruang, yaitu :
Kebutuhan Luasan
Bangunan 6338,5 m²
Ruang Luar 6474 m²
IV. 2. Aspek Bangunan (Building System)
Pada analisa pembahasan ini akan diuraikan beberapa analisa yang berkaitan dengan bangunan, yaitu melalui :
Analisa Massa Bangunan Zoning pada bangunan
Sistem struktur, sub struktur dan super struktur Sistem utilitas
IV. 2. 1. Analisa Massa Bangunan 1. Pendekatan Perencanaan
Dalam Perancangan arsitektur, 3 faktor utaman yang perlu diperhatikan (Vitruvius) yaitu kemudahan, kekokohan dan keindahan, yang saat ini lebih dikenal dengan fungsi, struktur dan estetika.
Pada perancangan bangunan Gelanggang Olahraga ini, penonjolan ketiga elemen tersebut harus dapat tercermin agar tercapai sasaran
Kemudahan (Fungsi) Kekokohan (Struktur) Keindahan (Estetika)
Berdasarkan fungsi sebagai bangunan olahraga yang merupakan wadah kegiatan olahraga dengan skala pelayanan wilayah, prioritas perancangan adalah mengolah struktur bentang lebar yang digunakannya sebagai media penunjang penampilan bangunan agar memiliki kesan atau ciri khusus bagi keberadaannya sehingga dapat dijadikan landmark pada wilayah tersebut.
2. Jenis Massa Bangunan
Pemilihan jenis massa pada perancangan Gelanggang Olahraga ini didasarkan atas kriteria-kriteria sebagai berikut :
- Pertimbangan terhadap tujuan dari pada proyek Gelanggang Olahraga di Kemanggisan
- Pola susunan ruang
- Keadaan tapak dan lingkungan sekitar - Pertimbangan mewujudkan ekspresi struktur
Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut makan penataan pola massa dari Gelanggang Olahraga ini terdiri dari :
Pola Massa Tunggal
Dimana orientasi kegiatannya dapat terpusat dengan sistem pelayanan yang cepat serta juga dengan pencapaian yang mudah, sehingga mempunyai nilai efisiensi.
Kemudahan sirkulasi dan pencapaian
Kemudahan dalam perancangan struktus bangunan
Efisiensi dalam pelayanan
Pola Massa Majemuk (Banyak)
Pada Gelanggang Olahraga ini terdapat banyak aktivitas yang saling berkait, sehingga terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu : - Hubungan antara tiap massa tunggal
- Jenis dan sifat kegiatan - Kapasitas kegiatan
Maka Pola massa bangunan pada Gelanggang Olahraga ini, yaitu massa
majemuk.
3. Bentuk Dasar Massa Bangunan
Bentuk dasar massa bangunan pada Gelanggang Olahraga ini didasarkan atas pertimbangan :
- Sesuai dengan ruang yang mewadahi kegiatan tertentu dan menjadi prioritas utama dalam perancangan Gelanggang Olahraga ini. - Pemilihan jenis struktur yang mendukung aktifitas dan penampilan
eksterior bangunan (pemilihan struktur bentang lebar).
- Orientasi bangunan yang mendukung penampilan dikaitkan dengan bentuk tapak.
- Keadaan tapak dan lingkungan sekitarnya.
- Fungsi utama Gelanggang Olahraga ini pada Gedung Olahraga (sport hall), yaitu dimana pola gerak pemainnya dan arah pandang terbaik dari penontonnya.
Dari pertimbangan kriteria di atas, maka dilakukan penilaian untuk mendapatkan bentuk dasar massa yang sesuai.
KRITERIA 1. Mengikuti ruang dalam (lapangan olahraga) 4 3 3 2. Penggunaan struktur bentang 4 4 3
lebar yang sesuai 3. Orientasi bangunan 3 3 3 4. Keadaan tapak 4 3 1 5. Kemudahan pengolahan 4 2 2 JUMLAH 19 15 11
Tabel 22. Kriteria Bentuk dasar massa bangunan
Berdasarkan penilaian di atas, bentuk dasar yang digunakan kemungkinan merupakan bentuk segi empat dan dengan
pengembangannya.
4. Pola Hubungan Ruang
HUBUNGAN RUANG ARAHAN
Ruang di dalam ruang
Sebuah ruang yang luas dapat
membungkus dan mengandung sebuah ruang
lain yang lebih kecil di dalamnya
Arena untuk kegiatan olahraga utama (Gedung Olahraga)
Ruang-ruang yang saling berkaitan
Suatu hubungan dlm ruang yang terdiri dari dua buah ruang yang bersatu membentuk suatu daerah ruang bersama
Ruang Lobby, Hall penonton
Ruang-ruang yang bersebelahan
Pada gedung olahraga kebugaran dan rekreasi (ruang
kegiatan yang sejenis, yang
dipisahkan untuk mempermudah koordinasi
dan batas kapasitas
aerobic,billiard), dan ruang-ruang kerja pada kantor pengelola
Ruang-ruang dihubungkan oleh sebuah ruang bersama
Ruang tersebut bersifat perantara dan mengikat antara ruang dengan tingkat kegiatan tertentu
Hall, foyer/private entrance hall, koridor
sebagai penghubung dari beberapa sarana
fisik, plaza
Tabel 23. Pola Hubungan Ruang
5. Gubahan massa
Dalam penyusunan pola gubahan massa, dipertimbangkan dari segi : - Penyesuaian aktifitas
- Penyesuaian dengan lingkungan - Penyesuaian dengan kondisi tapak - Pemanfaatan ruang terbuka
Keterangan :
- 2 Kegiatan pada massa tunggal Kegiatan Olahraga Penunjang
Hall Bersama
Kegiatan Olahraga Utama
- Pemisahan dan penggabungan melalui hall bersama
6. Pola Sirkulasi Dalam dan Antar Bangunan
Sistem sirkulasi dalam bangunan dapat dibedakan atas : - Sirkulasi Atlet, pelatih
- Sirkulasi penonton
- Sirkulasi Pengunjung (masyarakat umum) - Sirkulasi pengelola dan servis
Pola yang terjadi pada ruang dalam mencakup : Pola Linear
Karakteristik pola linear:
- Dapat dikembangkan/diperluas 2 arah - Memberi arah pada ruang
- Kesederhanaan sirkulasi
- Dapat melayani 1 atau 2 sisi ruang - Dapat diakhiri oleh suatu pola ruang
yang dominan
- Tidak mempunyai titik pusat ruang
- Memiliki titik ruang pusat - Kesan pola melingkar/berputar
- Pengembangan kearah jari-jari lingkaran
- Dapat melayani 1 atau 2 sisi ruang
Pola Network
Karakteristik pola network
- Memiliki daerah jangkauan yang luas - Dapat melayani banyak ruang
- Pola pengembangan dinamis
Dari macam-macam pola sirkulasi di atas, maka didapat kesimpulan untuk diterapkan pada Gelanggang Olahraga agar tercapai kesinambungan antara pola massa bangunan dengan bentuk dasar massa bangunan, yaitu:
1. Pola Linear, digunakan untuk menghubungkan bangunan sport
2. Pola Radial, digunakan pada ruang dalam Sport hall, merupakan
kegiatan yang terpusat pada ruang olahraganya.
3. Pola Network, digunakan untuk menghubungkan antara kantor
pengelola pusat dengan fasilitas-fasilitas olahraga. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan yang terdapat didalam Gelanggang olahraga ini dapat dipantau/diawasi secara langsung oleh kantor pengelola.
IV. 2. 2. Zoning Pada Bangunan
Dalam mengelompokkan ruang pada bangunan perlu memperhatikan hal-hal berikut:
- Hubungan fungsi kegiatan (kegiatan utama, penunjang)
- Pengelompokkan berdasarkan sifat aktifitas (publik, semi privat, privat, servis)
Maka dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Secara Horizontal HALL ARENA/ LAPANGAN TRIBUN TRIBUN SIDE ENTRANCE R..PUBLI K ADMIN ISTRAS
IV. 2. 3. Analisa Sistem struktur
Pada studi Gelanggang Olahraga di Kemanggisan yang menuntut kebutuhan ruang bebas kolom terutama pada gedung olahraga tertutup (sport hall), diperlukan suatu sistem struktur khusus yang mampu memenuhi kebituhan tersebut, yaitu Struktur Bentang Lebar.
Terdapat berbagai macam struktur bentang lebar yang terbagi atas dasar bentuk, jenis dan bahan yang digunakan. Masing-masing jenis memiliki bentuk yang khas tersendiri yang membutuhkan analisa tersendiri guna mampu menjawab tujuan dan sasaran perancangan.
Pada dasarnya struktur bangunan terdiri atas 2 bagian, yaitu: 1. Struktur bagian bawah (Sub-Structure)
ARENA UTAMA TRIBUN PENONTON ZONA YANG DAPAT DIBUAT RUANG TRIBUN PENONTON ZONA YANG DAPAT DIBUAT RUANG
Yaitu sistem struktur yang berada di bagian bawah bangunan yang langsung berhubungan dengan tanah.
2. Struktur bagian atas (Upper-Structure)
Yaitu sistem struktur yang berada di atas sub-struktur yang berfungsi menyalurkan gaya dan beban bangunan kepada sub-struktur untuk kemudian didistribusikan ke tanah melalui elemen-elemen strukturnya.
Pemilihan sistem struktur yang tepat baik untuk struktur bagian bawah maupun untuk struktur bagian atas berdasarkan faktor-faktor antara lain: 1. Sistem struktur yang digunakan dapat diolah bentuknya tanpa
mengurangi kekuatan, shingga mampu berfungsi sebagai perwujudan penampilan bangunan.
2. Mampu mendukung bangunan ditinjau dari: - Beban yang dipikul
- Aktifitas / kegiatan yang dikaitkan dengan sirkulasi pemakai
- Kondisi tanah yang ada
- Tuntutan kebutuhan ruang (bentang dan ketinggian ruang) - Mampu menahan gangguan alam, gempa, angin kencang,
Pertimbangan dalam pemilihan sistem sub-struktur, yaitu: - Kondisi dan karakteristik tanah
- Kedalaman tanah keras (antara 10 – 15 m) - Sistem penyaluran beban
Sistem struktur bagian bawah yang memungkinkan untuk digunakan dalam proyek bangunan Gelanggang Olahraga pada Gedung Olahraga Tertutup, adalah:
Sistem Pondasi Tiang Pancang Keuntungan:
- Digunakan pada lapisan tanah keras cukup dalam (lebih 20 m) - Ekonomis dalam penggunaan bahan
- Pembuatan tiang sistem prefab dengan pengawasan ketat Kerugian :
- Pada pelaksanaan di lapangan menimbulkan getaran dan bising yang terkadang mengganggu bangunan sekitarnya.
Sistem Pondasi Bored Pile Keuntungan :
- Cocok pada daerah pada penduduk karena getaran dan kegaduhan pada pelaksanaan relatif kecil.
- Diameter lebih besar daripada tiang pracetak dan daya dukung tiap tiang lebih besar
Kerugian :
- Karena diameter yang cukup besar, maka membutuhkan banyak beton
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka jenis sub-struktur / pondasi yang direncanakan adalah pondasi bored pile yang tidak menimbulkan kegaduhan saat pelaksanaan, mengingat bangunan didirikan pada daerah padat.
2. Struktur Bagian Atas (Upper-Structure) a. Struktur Atap
Merupakan struktur atap berbentang lebar yang memungkinkan terciptanya bentangan besar tanpa penghalang ditengah ruangan (Sport hall), disamping itu juga dapat mewadahi fasilitas ruang-ruang lainnya.
Pada dasarnya struktur rangka terdiri dari 2 unsur, yaitu balok sebagai unsur mendatar yang berfungsi sebagai pemeang atau media penyalur beban dan gaya kepada tiang, tiang sebagai unsur vertikal yang berfungsi sebagai penyalur beban dan gaya ke tanah.
Rangka batang dengan batang vertikal tertekan dan batang diagonal tertarik.
Struktur Rangka Batang Lengkung
Merupakan kombinasi dari struktur rangka batang rata yang membentuk lengkungan.
Mempunyai Volume Ruang yang lebih besar
Berdasarkan analisa diatas maka sistem bentang lebar yang paling sesuai dengan Gelanggang Olahraga ini adalah :
Struktur rangka, karena :
- Dapat menyesuaikan dengan bentuk massa yang terjadi - Dapat menghasilkan estetika bentuk struktur yang indah
- Berkesan ringan namun kokoh dan dinamis sehinga sesuai dengan jiwa sportivitas olahraga.
KEUNTUNGAN
Bentuk berkesan ringan dan relatif berdimensi kecil Pelaksanan mudah dan cepat
KERUGIAN
Perlu pemeliharan cermat
Biaya mahal
Membutuhkan perhitungan yang cermat (dengan komputer)
Kemungkinan Penerapan pada bangunan
Struktur Kabel
Suatu sistem yang menggunakan kabel sebagai elemen utama yang menahan daya tarik, namun kabel tidak dapat menahan berat sendiri, sehingga perlu elemen struktur lain untuk menggantung kabel tersebut. Sifat struktur kabel :
- Menahan gaya tarik - Tahan gaya lentur
Jenis struktur kabel yang akan diterapkan pada bangunan olahraga yaitu : Struktur Kabel Gantung (Suspension Cable)
Struktur kabel jaringan terdiri dari kabel yang menggantung pada balok atau arch kaku.
KEUNTUNGAN
- Konstruksi ringan, hemat bahan dan dapat membentang lebar - Makin besar bentang, lenturan juga semakin besar, namun besaran kabel tetap
- Pelaksanaan mudah tanpa bekisting - Biaya lebih murah
- Kebebasan pengolahan bentuk KERUGIAN
- Mudah berubah bentuk bila ditiup angin - Dapat menimbulkan resonansi
- Drainase air hujan sulit, karena sifatnya fleksibel
Kemungkinan penerapan pada bangunan
- Bentuk sangat bebas, dapat mengekspresikan struktur apa adanya, dan menghasilkan estetika pada penampilan bangunan sesuai dengan topik ‘Ekspresi Struktur’ yang akan diterapkan ke dalam proyek
- Sebagai pendukung pada pengolahan ruang luar, diterapkan pada fasilitas olahraga air.
b. Struktur Badan Bangunan
Dalam pemilihan jenis struktur badan bangunan perlu dipertimbangkan terhadap tuntutan aktifitas pada bangunan Gelanggang Olahraga ini, antara lain :
- Keinginan untuk memperlihatkan struktur sebagai konsep penampilan / estetika bangunan
- Kemudahan mengikuti bentuk yang diinginkan - Bersifat fleksibel
Maka struktur yang dipilih adalah :
1. Struktur rangka portal beton, dimana terdiri dari kolom sebagai unsur vertikal dan balok sebagai unsur horisontal, tujuannya untuk mendukung fasilitas kegiatan yang ada didalamnya yaitu:
- Tribun penonton
- Ruang-ruang penunjang
2. Struktur Pendukung V, dimana fungsi utama dari struktur ini adalah memang untuk menyalurkan beban dan struktur rangka atap bentang lebarnya yang melengkung dan beban penutup atapnya.
Alasan Pemakaian
Efisien untuk bangunan berbentang normal Bentuk lebih bebas
Dapat mengekspresikan struktur dengan baik
Portal dengan kaki berbentuk ‘V’ , bentuk kaki mengikuti Momen
IV. 2. 4. Analisa Sistem utilitas
Analisa utilitas dilakukan untuk melihat kebutuhan bangunan akan listrik, air, pencahayaan, penghawaan dan kebutuhan sarana pembuangan san sampah bangunan.
Analisa Pencahayaan
Pencahayaan yang baik adalah yang mampu memberikan kepuasan kepada orang yuntuk melihat obyek dengan jelas dan menyenangkan tanpa menimbulkan efek keletihan pada mata.
Sumber cahaya dapat diperoleh dari : - Cahaya alami (matahari) - Cahaya buatan (sumber listrik) - Kedua-duanya
Perencanaan Cahaya Alami untuk Bangunan :
Perencanaan Jendela dan Sky Light, tujuan : untuk memasukkan cahaya alami semaksimal mungkin, namun tidak menimbulkan silau (glare), dan memungkinkan seluruh lantai diterangi.
Salah satu cara efisiensi energi adalah pengurangan pemakaian listrik melalui penerangan alami. Tetapi perlu diperhatikan ruang-ruang yang membutuhkan pencahayaan buatan, ruang yang tidak terjangkau sinar matahari.
Jenis Pencahayaan Penyelesaian Karakteristik
Bukaan dinding (jendela)
• Daya jangkau sinar kurang • Perawatan mudah
• Tidak membutuhkan energi
Pencahayaan alami
Bukaan Plafond • Perancangan dan perawatan
agak sulit
• Lebih fleksibel karena tidak terpengaruh dinding
• Daya jangkau sinar lebih merata
• Tidak membutuhkan energi
Lampu Pijar • Lebih murah dan mudah
perawatannya
• Tetapi lebih boros energi Lampu TL
(Fluorescent)
• Lebih mahal
• Mengandung sinar ultraviolet • Lebih hemat energi
Pencahayaan buatan
Lampu Halogen • Daya tahan tinggi
• Cukup hemat energi • Panas
• Cocok untuk ruang luar
Tabel 24. Jenis-jenis Pencahayaan
Untuk penerangan buatan pada malam hari dan siang hari untuk ruang-ruang tertentu (seperti tertera pada tabel dibawah ini) digunakan penerangan buatan :
Kegiatan Jenis
Penerangan
Iluminasi Jenis lampu 1. Olahraga indoor Cukup terang 200-500 lux TL
2. Olahraga outdoor Cukup terang 200-500 lux Halogen
4. Restaurant Sejuk 100-200 lux TL pijar 5. Ruang kerja Sejuk 100-200 lux TL 6. Ruang istirahat Sejuk bervariasi 100 lux TL 7. Ruang permainan Cukup terang 200-400 lux TL
Tabel 25. Jenis Kegiatan & Pencahayaan
Dari beberapa keterangan diatas, dapat dikatakan dengan adanya penerangan alami, maka dapat dicapai penghematan pemakaian energi listrik yang cukup besar pada siang hari.
Analisa Penghawaan
Perancangan penghawaan (pengudaraan) pada bangunan bertujuan agar diperoleh kenyamanan thermal bagi penghuninya, sehingga prestasi, ketahanan kerja cenderung meningkat.
Nyaman Thermal adalah dimana tubuh seseorang tidak merasa panas, dingin, lembab dan kecepatan angin yang mengganggu. Daerah nyaman thermal bagi manusia bukanlah suatu temperatur tertentu, tapi merupakan :
1. Rentang temperatur antara (24-28)ºC 2. Kelembaban (RH) (40-60)%
3. Aliran udara (air velocity) : 0 – 0,20 m/detik 4. Laju metabolisme tubuh/aktivitas
Sehinga kombinasi : temperatur, kelembaban dan gerak udara memungkinkan tercapainya kenyamanan thermal.
Pada bangunan di Gelanggang Olahraga ini, memakai 2 macam penghawaan, yaitu :
a. Penghawaan Alami, yaitu penghawaan secara alami dengan cara mengatur sirkulasi udara yang masuk dan keluar (Ventilasi Silang). b. Penghawaan Buatan, yaitu penghawaan pada ruang dengan memakai
alat pengatur udara (kipas angin/AC).
Penghawaan alami dapat dilakukan dengan memberikan ventilasi pada ruangan.
• Ventilasi Silang
Keterangan :
Gb 1. Perletakan bukaan yang sama tingginya kurang dapat membuat udara mengalir.
Gb 2. Perbedaan ketinggian serta ukuran bukaan yang erlainan akan menciptakan adanya perbedaan tekanan (+ dan -) sehingga udara dapat mengalir dengan baik.
Gb 3. Dua bukaan yang dapat membagi aliran udara sehingga dapat menjangkau seluruh ruangan.
Gb 4. penggunaan ventilasi jenis jalusi atau krepyak bisa membantu mengarahkan udara yang msuk kedalam ruang.
• Ventilator Pendingin Udara Otomatis (Ventilasi Gaya Thermal)
Untuk menjaga kenyamanan beberapa ruang tertentu (seperti tertera pada tabel di bawah ini) tetap menggunakan penghawaan buatan. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan penghawaan alami sulit untuk diterapkan pada ruang tersebut berkaitan dengan tuntutan fungsi didalamnya. Ruang yang membutuhkan AC antara lain sebagai berikut:
Jenis Kegiatan
Ruang Luas m² Kebutuhan m²/TR Beban AC TR R. Fitness 340 33 10 Studio Aerobik 68 33 2 R. Billiard 80 33 2,4 Poliklinik 20 33 0,6 1.Kegiatan Olahraga kebugaran dan rekreasi Cafe 102 33 3 R. P3K 15 33 0,4 2. Penunjang
Olahraga air R. Pengelola 12 33 0,3
3.Kantor Pengelola
Bangunan 266 33 8
Total Beban AC 26,7 TR
Tabel 26. Jenis Pemakaian AC pada Ruang
Analisa Kebutuhan air
A. Analisa Kebutuhan air bersih Total luas bangunan : 6338,5 m²
Berputar secara otomatis dan menghisap udara dari dalam ruang
Mengurangi panas akibat radiasi matahari (sprinkler diaktifkan bila perlu
Kebutuhan air : 1 m3 / hari / 100 m² ( Utilitas Bangunan : Hartono Purbo) Kebutuhan air bersih : 63,385 m3 / hari
Sistem distribusi air bersih dengan reservoir di atas gedung dilakukan dengan pertimbangan jaminan kelancaran distribusi air bersih khususnya pada saat aliran listrik padam.
B. Analisa Kebutuhan air kotor Luas lantai : 6338,5 m² Okupansi : 4 m²/orang
Jumlah pengunjung maksimal : 6338,5 / 4 = 1585 orang Standar air kotor : 30 ltr/orang /hari
Volume air kotor : 1585 orang x 30 ltr =47550 ltr = 47,55 m3 Dimensi tanki aerasi : 47,55 m³
Dimensi tanki pengendapan : 1/3 x 47,55 = 15,85 m³ Sistem pengolahan air kotor :
• Kotoran padat : ditampung untuk diolah dalam tangki klorinasi, aerasi dan septic tank dan akhirnya ke riol kota
• Kotoran cair : disalurkan menuju treatment kemudian diolah dan disalurkan ke riol kota.
Sistem pemakaian kembali air hujan :
Air hujan yang jatuh ke atap dikumpulkan dalam reservoir khusus yang kemudian diolah sehingga dapat digunakan untuk keperluan air non minum.
Analisa Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Pemadam api CO2
Water sprinkler
Jumlah 6338,5 m² / 25 = 254 unit
1 zone = 16 unit sehingga membutuhkan 16 zone 16 x 100 ltr/menit x 30 menit = 48 000 ltr = 48 m³
Hidrant
Luas bangunan : 6338,5 m²
Kebutuhan : 6338,5 / 800 = 8 unit Kebutuhan air : 8 x 400 ltr/menit = 3,2 m³
Analisa Kebutuhan Listrik
Jenis utilitas Standar (watt/m²) Luas (m²) Beban normal watt Penerangan ruang 10 watt/m² 6338,5 63385 Penerangan ruang luar 10 watt/m² 6474 64740
Tata suara 0,025 watt/m² 6338,5 158,4
Jumlah 286745,9 watt
Tabel 27. Perhitungan Kebutuhan Listrik
Sistem penyaluran listrik, yakni: listrik masuk ke trafo untuk diubah tegangannya menjadi 220 volt kemudian dialirkan ke seluruh bagian. Ketika listrik padam genset akan bekerja secara otomatis dan menyuplai kebutuhan listrik pada bagian-bagian penting seperti Hall, kantor pengelola, penerangan, pompa dan sebagian penerangan luar.
IV. 2. 5. Analisa Tata Ruang Dalam Pada Sport Hall
Unsur-unsur pemakainya / pelakunya, yaitu : - Penonton - Tamu /VIP
- Pemain - Petugas
- Pelatih - Penyelenggara - Wasit - Pengurus
A. Material lantai yang digunakan pada Gedung Olahraga (Sport Hall)
CABANG
OLAHRAGA PERSYARATAN LANTAI
Bola Basket - Tidak Licin
- Lantai indoor : dari kayu - Orientasi : utara-selatan
- Untuk indoor : digunakan bahan dengan permukaan dari kayu / sintetis
Bulu Tangkis
- Lantai halus dan tidak licin - Lantai dapat dipasang karpet
(rool down mat) dari plastik / vinyl atau langsung dari timber / kayu
Tabel 28. Material Lantai pada Sport Hall
Faktor pemilihan lantai pada Gedung Olahraga (Sport Hall) : - awet
- tidak bising - pemasangan cepat
- harga tidak terlalu mahal Maka dipilih lantai kayu sintetis.
B. Tribun Penonton
Untuk memberikan kenyamanan dan kenikmatan pengunjung dalam menonton pertandingan, maka dipilih tribun 2 sisi, yang memberikan keleluasaan dalam melihat pertandingan ke segala arah.
TRIBUN
Persyaratan untuk tribun penonton :
- Dibuat jelas dan tanpa halangan untuk melihat pertandigan - Pemeliharaan yang mudah dan murah
- Kenikmatan penonton
- Keselamatan penonton dari bahaya kebakaran dan kepanikan
Jarak pandang maksimum
Penonton harus dapat nyaman melihat dan tidak terganggu acara pertandingan yang berlangsung.
Kelandaian tribun penonton, yaitu :
- Merupakan garis lurus dan naik yang konstan - Merupakan garis lengkung
C. Dinding Arena
- Harus kuat untuk menahan benturan dari pemain ataupun bola. - Dapat mempengaruhi penampilan dari struktur badan bangunan.
- Harus dihindari adanya elemen-elemen atau garis-garis vertikal atau horizontal agar tidak menyesatkan jarak bagi pemain.
- Permukaan dinding harus rata, tidak boleh ada tonjolan-tonjolan, tidak boleh kasar yang dapat menyebabkan cedera pada pemain.
D. Penggarisan pada lantai (Line Marking)
Penggarisan pada lantai lapangan rangkap merupakan hal penting, agar pemain tidak merasa bingung dan jelas terhadap batas-batas lapangan.
Jenis Penggarisan Keuntungan Kerugian Permanen (Garis
ditanam pada bahan permukaan lantai)
- Garis tahan lama - Tidak mudah rusak
- Tidak fleksibel terhadap perubahan - Membingungkan Pemakaian Cat - Mudah diubah
- Murah dalam pemasangan - Cepat kotor - Mudah hilang - Cat ulang - Membingungkan Self Adhesive Tape
(semacam perekat)
- Pemasangan mudah - Dapat diubah kapan
saja
- Tidak tahan lama - Mudah rusak Lantai karpet - Pemasangan mudah
- Dapat diganti kapan saja
- Tidak mudah rusak
- Cepat kotor - Pemasangan repot
Dari analisa diatas, maka penggarisan lantai menggunakan Jenis
penggarisan lantai karpet, yang mudah, fleksibel dan dapat diganti kapan
saja sesuai dengan jenis olahraganya.
IV. 3. Aspek Lingkungan dan Tapak (Environment System) IV.3. 1. Analisa Kondisi Tapak
A. Kondisi Eksisting Tapak
• Tapak berbentuk persegi dengan panjang 150 meter dan lebar 100 meter.
• Luas tapak 15000 m² • Kontur tanah datar
• Dekat dengan hunian, perdagangan, dan pendidikan B. Batas Tapak
• Batas utara : kawasan perdagangan dan hunian • Batas Selatan : Jln. KH Syahdan
• Batas Barat : kawasan hunian
• Batas Timur : kawasan perdagangan dan hunian C. Peraturan pada Tapak
• KDB : 60 %
Luas lantai maksimal 60 % x 15000 m² = 9000 m²
Luas lantai yang direncanakan 6338,5 m² (memenuhi syarat) • Ketinggian lantai maksimal : 8 lantai
IV. 3. 2. Analisa Entrance Tapak
Pemilihan letak main entrance dilakukan berdasarkan pertimbangan:
• Kemudahan pencapaian baik untuk kendaraan umum, pribadi ataupun pejalan kaki.
• Mudah terlihat dan jelas
• Kelancaran arus lalu lintas seputar tapak
• Kondisi lingkungan yang dilalui sebelum mencapai tapak
Berdasarkan kriteria di atas maka yang berpotensi untuk menjadi main entrance:
• Alternatif entrance dari arah utara jalan Kebon Jeruk Raya (U)
• Alternatif entrance dari arah selatan jalan Kebon Jeruk Raya ( ) IN
OUT SIRKULASI KENDARAAN SIRKULASI MANUSIA
IV. 3. 3. Analisa Zoning dalam Tapak Pertimbangan-pertimbangan:
• Pencapaian dan sirkulasi pejalan kaki ke dalam tapak • Hubungan kegiatan – kegiatan dalam tapak
• Situasi dan kondisi tapak
• Tata ruang luar yang ingin di capai
• Keterkaitan dengan fungsi-fungsi yang ada di sekitar tapak. • Pola tata letak bangunan
• Karakter lingkungan bangunan di sekitar tapak
IN OUT KETERANGAN : PUBLIK SEMI PRIVATE PRIVATE
PARKIR KARYAWAN & SERVIS
PARKIR PENGUNJUNG
IV. 3. 4. Analisa Sirkulasi dalam Tapak
• Sirkulasi manusia, yaitu gerak pencapaian dari dan ke fasilitas-fasilitas dalam tapak yang dilakukan oleh pengunjung dan pengelola
• Sirkulasi kendaraan, yaitu gerak kendaraan dalam tapak yang dibawa baik oleh pengunjung maupun pengelola sehingga membutuhkan jalur kendaraan dan area parkir.
Pertimbangan perencanaan sirkulasi di dalam tapak:
Pemisahan antara sirkulasi kendaraan, sirkulasi pejalan kaki dan sirkulasi service.
Menghindari terjadinya crossing
Kelancaran, keamanan dan kenyamanan pengunjung.
Sirkulasi man usia (pejalan kaki) langsung memasuki tapak Sirkulasi kendaraan searah
IV. 3. 5. Analisa Tata Ruang Luar
Tata ruang luar berfungsi sebagai transmisi antara bangunan dengan alam atau lingkungan luar. Penataan ruang luar mempengaruhi citra lingkungan dalam tapak maupun bangunan. penataan ruang luar seharusnya memperhatikan kriteria sebagai berikut:
• Ruang luar harus menciptakan suasana segar, alami yang juga dapat membantu penghijauan kota
• Ruang luar menunjang penampilan bangunan dengan pemakaian elemen-elemen yang tepat.
Perencanaan tata ruang luar dipengaruhi oleh: • Orientasi Bangunan
Dalam upaya melestarikan karakter lingkungan dan menyesuaikan dengan karakter lingkungan tersebut maka perlu memperhatikan :
- Tata letak bangunan pada tapak terhadap daerah sekitarnya. - Bentuk tapak dan arah datang pengamat.
a. Terhadap bangunan
Pengaturan pola massa bangunan mengikuti sumbu-sumbu jalan disekeliling tapak tersebut dengan mengambil sikap sumbu sejajar dan tegak lurus terhadap jalan dan sekitarnya.
b. Terhadap Matahari
Pada fasilitas lapangan olahraga, sinar matahari menentukan orientasi massanya, yaitu harus memanjang ke arah utara-selatan. Sedangkan untuk bangunan indoor, orientasi massanya memanjang ke arah timur-barat untuk menghindari panas yang berlebihan pada bangunan.
Timur
Barat
• Tidak membuat pemain menjadi silau
• Panas matahari merata ke dua sisi lapangan
Pada Lapangan P A N A S P A N A S Timur Barat • Daerah panas sebagai ruang servis • Bagian yang
memanjang sebagai ruang private Pada Bangunan
ANGIN SINAR
MATAHARI
• Memberikan kesan tertutup • Terlindungi
• Memberi kesan menyatu
Pepohonan Sedang
Pepohonan rendah/semak
• Memberikan kesan sedikit terbuka
• Memberikan kesan terbuka, bebas
• Monumentalis
• Elemen pengisi ruang luar : Elemen lunak
Merupakan elemen yang bersifat alami cenderung berupa vegetasi dari berbagai jenis dan ukuran seperti pepohonan, rumput, semak-semak dan lain-lain.
Elemen keras
Merupakan elemen yang bersifat artifisial cenderung berupa perkerasan seperti plasa, pedestrian, area parkir, area bermain, kolam air, dan lain-lain.
Elemen dekorasi
Merupakan elemen tambahan yang bertujuan untuk memperindah ruang luar maupun sebagai elemen pendukung, elemen tersebut dapat berupa: bangku taman, lampu taman, sculpture, petunjuk arah, pot-pot bunga.