NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Sinyalemen dari beberapa indikator teknikal masih mengkonfirmasikan IHSG bergerak positif. Leading indicator yang tercermin dari MACD maupun Stochastic mengisyratakan uptrend untuk IHSG. Demikian sinyal dari lagging Indicator mengkonfirmasikan IHSG cenderung bergerak upside.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5237.401 -15.987 5,127.96 4,788.33
LQ-45 910.222 -2.707 971.39 3,336.12
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Kamis (28/05), IHSG ditutup melemah 15,99 poin (0,30%) dari level 5.253,39 ke level 5.237,40 ditengah merosotnya bursa saham Tiongkok. Investor asing membukukan net sell sebesar Rp482,89 miliar. Pelemahan dipimpin oleh sektor properti dan aneka industri yang masing-masing turun sebesar 1,22% dan 0,86%. Dari pasar regional, indeks Nikkei 225 melanjutkan rally untuk hari ke-10 secara berturut-turut, dengan menguat 78,88 poin (0,38%) dari level 20.472,58 ke level 20.551,46, dipengaruhi oleh melemahnya Yen. Penjualan ritel Jepang naik 5% pada April dari penurunan sebesar 9,7% di bulan Maret, kenaikan pertama dalam empat bulan terakhir. Hal ini menunjukan belanja konsumen perlahan-lahan meningkat dan mendukung pemulihan ekonomi yang stabil. Di lain pihak, indeks Shanghai Composite mengakhiri rallynya selama 7 hari berturut-turut. indeks Shanghai Composite turun tajam sebesar 321,44 poin (6,51%) dari level 4.941,71 ke level 4.620,27 di tengah kekhawatiran perketatan likuiditas dan persyaratan untuk margin trading, setelah beberapa perusahaan sekuritas menaikkan tingkat deposit untuk margin trading. Sedangkan, indeks Hang Seng turun 626,90 poin (2,23%) dari level 28.081,21 ke level 27.454,31 dipengaruhi oleh penurunan bursa Tiongkok yang melebihi kenaikan pasar Wall Street. Dari pasar global, bursa Wall Street mengalami rebound, bahkan indeks NASDAQ mencatatkan rekor tertinggi baru dipimpin oleh Apple Inc. Bursa saham Wall Street pagi tadi rebound dengan mencatatkan kenaikan di semua indeks saham utama. Pergerakan indeks terpengaruh oleh sentimen positif dari zona euro terkait penyelesaian utang Yunani, menjelang pertemuan G7 di Dresden. Dari Eropa, Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras, pada hari Kamis Pagi (28/05) mengatakan bahwa perundingan berada di "tahap akhir" dengan kesepakatan yang positif, dan Yunani mulai menyusun kesepakatan dengan para kreditor. Akan tetapi, pada hari itu, Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble juga mengatakan tidak ada banyak kemajuan dalam pembicaraan utang Yunani dan terkejut dengan nada optimis dari beberapa pejabat pemerintah Yunani. Adapun, Yunani harus melakukan pembayaran €300 juta untuk Dana Moneter Internasional pada tanggal 5 Juni, menjelang beberapa pembayaran lain, dengan total €1,6 miliar. Saham-saham Eropa tentatif bergerak melemah di awal perdagangan.
Pelaku pasar akan menyikapi kebijakan baru yang akan dikeluarkan oleh pemerintah berkenaan dengan pajak, ditengah minimnya insentif positif dari dalam negeri ke pasar. Pemerintah akan mengenakan pajak PPh 22 sebesar 5% untuk kategori super mewah yang akan berlaku per 1 Juni 2015. Mekanisme pemungutan pajak atas penjualan barang yang tergolong sangat mewah yang dilakukan oleh wajib pajak badan tertentu yang merupakan pihak penjual barang untuk memungut PPh Pasal 22 dari pihak pembeli barang. Berdasarkan beleid itu maka barang yang tergolong barang sangat mewah adalah pesawat terbang pribadi dan helikopter pribadi, kapal pesiar, yacht dan sejenisnya, termasuk rumah beserta tanahnya dengan harga jual atau harga pengalihannya lebih dari
Rp5 miliar atau luas bangunan lebih dari 400 m2. Barang lain yang juga
dikenakan PPn BM adalah apartemen, kondominium dan sejenisnya dengan harga jual atau pengalihannya lebih dari Rp5 miliar atau luas
bangunan lebih dari 150 m2. Pemilik kendaraaan bermotor roda empat
pengangkutan orang kurang dari 10 orang berupa sedan, jeep, SUV, MPV, minibus dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari Rp2 miliar atau dengan kapasitas silinder lebih dari 3.000cc. Kendaraan bermotor roda dua dan tiga dengan harga jual lebih dari Rp300 juta atau dengan kapasitas silinder lebih dari 250cc. Sementara itu dari ekternal yang diperkirakan berdampak bagi pasar, bantahan atas pernyataan PM Yunani Alexis Tspiras yang sebelumnya mengatakan bahwa negaranya telah semakin mendekati kesepakatan, yang akan memberikan dampak posisif bagi perekonomian Yunani. Pernyataan Tspiras tersebut, sebagai hembusan kabar bahwa ECB dapat memberikan pendanaan begitu saja, namun, hal tersebut tidak mungkin secara legal. Ewald Nowotny mengatakan bagi ECB sudah cukup jelas ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, salah satunya adalah apakah ECB dapat menerima aset dan obligasi Yunani sebagai kolateral yang kemungkinannya tidak bisa didapat. ECB harus tetap berpegang pada peraturan yang jelas mengenai pendanaan untuk Yunani. Berkenaan dengan Yunani yang menyuarakan berita buruk ke pasar, telah menekan indeks pasar regional Eropa dan AS pada Kamis. Pelamahan indeks Wall Street dan saham-saham Eropa yang ditutup lebih rendah, akan menyumbang
mood negatif bagi indeks bursa saham Asia yang diperkirakan dapat
berimbas terhadp perdagangan saham di bursa Indonesia yang
diperkirakan IHSG akan bergerak mixed dengan peluang melemah..
DAILY REPORT
29 May 2015•Anak usaha PTBA akuisisi 2 perusahaan senilai USD 36 juta
•ANTM siap kelola tambanga Freeport
•BYAN akan restrukturisasi utang USD 540 juta di kuartal III 2015
•BYAN targetkan produksi batu bara tahun 2015 sebanyak 10-12 juta ton
•MEDC dan Pertamina kembangkan green diesel
•GEMS targetkan produksi 8,8 juta ton
•INCO tidak peroleh penangguhan L/C, akan tekan biaya produksi
•Produksi CPO AALI hingga April 2015 turun 2,3% YoY
•PTPP perkirakan pendapatan Rp 4 triliun hingga Mei 2015
•JSMR alokasikan belanja modal Rp 3 triliun
•LPPF bagikan dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 291,8/saham
•RUPS ROTI setujui bagi dividen tahun buku 2014 Rp 5,53/saham
•ROTI targetkan pertumbuhan pendapatan 20%
•ARNA akan bagikan dividen Rp 12 per saham
•RUPS BBKP setujui bagi dividen tahun buku 2014 sekitar Rp23.9/saham
•MIDI bagi dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 14,5/saham
•RUPST SHID setuju tidak bagi dividen tahun bku 2014
•RUPST PLAS setuju tidak bagi dividen tahun buku 2014
•BATA bidik penjualan Rp 1,1 triliun
•AMRT akan placement di harga Rp 530/saham
•SHID alokasikan capex tahun 2015 Rp 25 miliar, tambah 70 kamar hotel
•PTSN raih kontrak produksi ponsel dari Hisense International Indonesia
•BFIN peroleh fasilitas pinjaman RP 50 miliar dari BABP
•HITS pangkas target pendapatan tahun 2015 jadi USD 72,6 juta
Support Level 5221/5204/5175
Resistance Level 5266/5295/5312
Major Trend Up
29 May 2015
29 May 2015
Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) melalui anak usahanya, yaitu PT Interasional Prima Coal (IPC) mengakuisisi 2 perusahaan senilai USD 36 juta, atau sekitar Rp 468 miliar (kurs dolar AS Rp 13.000). Perseroan mengakuisisi PT Tabalong Prima Resources (TPR), perusahaan pertambangan batubara, dan PT Mitra Hasrat Bersama (MHB), perusahaan di sektor penangangan dan sarana transportasi batubara. Dari jumlah tersebut, perseroan telah melaksanakan transaksi tahap pertama sebesar USD 12,3 juta, setara dengan 34,7% dari nilai total transaksi. Perseroan mengharapkan selambat-lambatnya enam bulan sejak penandatanganan akta jual beli, IPC sudah mengakuisisi 100% saham kedua perusahaan tersebut. Saat ini Tabalong Prima memiliki sumber daya batubara sebanyak 292 juta ton dan cadangan batubara sebesar 109 juta ton. Wilayah izin pertambangan (IUP) Tabalong Prima seluas 3.145 ha dengan
rata-rata stripping ratio sebesar 4,16. Sementara Mitra Hasrat saat ini telah
memiliki dermaga yang dapat disandari tongkang 300 feet atau sekitar 10.000 DWT. Selain itu perseroan memiliki stockpile di lahan seluas 60 ha yang didukung dengan fasilitas loading dan unloading
menggunakan conveyor system di samping Sungai Barito. Mitra
Hasrat juga memiliki fasilitas hauling road sepanjang 85 km yang
menghubungkan tambang Tabalong Prima hingga ke dermaga. Aneka Tambang (ANTM) siap mengelola tambang Freeport Indonesia di Papua jika diberi mandat oleh pemerintah yang berencana untuk menasionalisasi aset perusahaan tambang tersebut. Saat ini perseroan masih fokus pada proyek-proyek yang sementara berjalan dan sudah direncanakan.
Vale Indonesia (INCO) tidak mendapatkan penangguhan penerapan mekanisme surat kredit berdokumen dalam negeri atau L/C dari Kementerian Perdagangan. Padahal, perseroan telah memperoleh rekomendasi penangguhan tersebut dari Kementerian ESDM.
Vale Indonesia (INCO) berupaya menekan biaya produksi sebagai strategi menjaga kinerja perseroan di tengah melemahnya harga nikel dunia. Produksi perseroan masih tergantung minyak. Untuk itu, INCO berupaya mengkonversi penggunaan minyak dengan batu bara yang harganya lebiu murah. Tahun lalu perseroan telah berhasil mengkonversi penggunaan bahan bakar batu bara dari sebelumnya minyak pada mesin tanur pengering. Saat ini perseroan sedang melakukan uji coba penggunaan batu bara sebagai bahan bakar untuk mesin tanur reduksi.
Bayan Resources (BYAN) perseroan menargetkan produksi batubara sebanyak 10-12 juta ton pada tahun 2015. BYAN akan memproduksi batubara berkalori rendah agar beban biaya berkurang. Bayan
mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2015
sebesar USD 50-80 juta dari kas internal. Capexsebagian besar akan
digunakan untuk ekspansi infrastruktur di tambang Tabang.
Bayan Resources (BYAN) akan merestrukturisasi utang yang jatuh tempo senilai USD 540 juta. Perseroan menargetkan proses restrukturisasi tuntas pada kuartal III 2015. Utang yang
direstrukturisasi itu adalah pinjaman club dealyang diperoleh BYAN
pada tahun 2012 sebesar USD 750 juta dengan opsi meningkatkan fasilitas pinjaman tersebut hingga USD 950 juta. Pinjaman tersebut berasal dari Sumitmo Mitsui Banking Corporation, ANZ, Bank Mandiri (BMRI), HSBC, Standard Charetered, JP Morgan dan Natixis. Perseroan menggunakan pinjaman tersebut untuk ekspansi usaha. Golden Energy Mines (GEMS) menetapkan target produksi sebanyak 8,8 juta ton tahun ini atau 33,33 % lebih tinggi dari realisasi 2014 sekitar 6,6 juta ton. Selain itu, volume penjualan tahun ini diharapkan mencapai 13 juta ton, tumbuh 44,44% dari penjualan 2014 sebanyak 9 juta ton. Perseroan menyatakan akan mendorong optimalisasi biaya operasi, rasionalisasi biaya overhead, serta pengendalian ketat terhadap modal kerja sebagai langkah menghadapi lesunya harga dan besarnya pasokan batubara global. Di sisi belanja modal, GEMS menganggarkan dana Rp 95 miliar untuk kegiatan produksi, akuisisi lahan, serta ekspansi infrastruktur seperti perbaikan dan perluasan jalan.
Medco Energi Internasional (MEDC) saat ini sedang mengembangkan
bahan bakar baru yaknigreen dieselatau 'solar hijau', bekerja sama
dengan PT Pertamina (Persero). Green diesel mampu menghemat
penggunaan BBM fosil atau solar murni hingga 30%.
Astra Agro Lestari (AALI) mencatatkan produksi CPO sebanyak 540.717 ton hingga April 2015 atau turun 2,3% YoY dari sebelumnya 553.467 ton. Penurunan itu disebabkan oleh produksi TBS AALI yang mencapai 1,68 juta ton atau turun 5,3% dari 1,78 juta ton. Penurunan terjadi di wilayah Kalimantan dan Sumatera, masing-masing turun sebesar 12,8% dan 0,5%. Produksi kernel AALI turun sebesar 2,5% YoY dari 118.456 ton menjadi 115.474 ton. Volume penjualan CPO hingga April 2015 sebesar 360.040 ton atau turun 11,7% YoY. Hal ini terjadi karena sebagian produksi CPO AALI dialihkan menjadi olein, sehingga berdampak pada volume penjualan Olein yang meningkat signifikan mencapai 93.699 ton atau naik 82,7%. Harga jual rata-rata CPO AALI sampai dengan April 2015 sebesar Rp 7.725 per kilogram atau turun 13,3% dari Rp 8.909 per kg dan harga jual rata-rata kernel turun 13,2% dari Rp 5.870 per kg menjadi Rp 5.093 per kg.
Pembangunan Perumahan (PTPP) memperkirakan dapat membukukan pendapatan Rp 4,05 triliun sejak awal tahun ini hingga pekan terakhir Mei 2015. Dari pendapatan tersebut, perseroan memperkirakan laba bersih sebesar Rp 138,46 miliar pada Mei 2015 atau mencapai 116% dari proyeksi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar Rp 118,86 miliar. Pada Juni 2015, PTPP membidik pendapatan sebesar Rp 5,5 triliun dan diharapkan terus meningkat menjadi Rp 7,02 triliun pada Juli, Rp 8,83 triliun pada Agustus, Rp 10,95 triliun pada September, Rp 13,42 triliun pada Oktober, Rp 16,17 triliun pada November, hingga Rp 19,18 triliun pada akhir tahun ini. Jasa Marga (JSMR) meminta agar DPR ikut berperan serta dalam membantu pengembangan sistem jaringan jalan tol di Jabotabek yang sekarang ini sudah tidak lagi ideal menanggung banyaknya kendaraan. Perseroan juga berharap dengan pembangunan jaringan tol lingkar luar kedua atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) W2 dapat membantu mengurangi kepadatan volume kendaraan yang selama ini terjadi di Jabotabek.
Jasa Marga (JSMR) berencana mengalokasikan belanja modal senilai Rp 3 triliun pada semester II-2015 guna menggarap delapan proyek jalan tol yang dikelola oleh perseroan. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk sejumlah proyek seperti pembangunan ruas jalan tol Gempol-Pandaan dan Gempol-Pasuruan di Jawa Timur yang saat ini belum selesai. Salah satu persoalan yang tengah dihadapi adalah pembebasan lahan.
Jasa Marga (JSMR) tengah menjajaki tiga bank nasional guna mendapatkan pinjaman sekitar Rp 7 triliun untuk membiayai pembangunan tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono sepanjang 177,12 km. Adapun total kebutuhan dana pembangunan dua ruas tol trans-Jawa tersebut diperkirakan mencapai Rp 9 triliun.
RUPST Nippon Indosari Corpindo (ROTI) menyetujui untuk membagikan dividen tahun buku 2014 sebesar 15% dari laba bersih tahun 2014 senilai Rp 27,99 miliar atau Rp 5,53 per saham. Sisa laba bersih akan dibukukan sebagai laba ditahan.
Nippon Indosari Corpindo (ROTI) menargetkan pendapatan tumbuh 20% menjadi Rp 2,25 triliun. Hal ini didukung oleh penjualan Sari Roti yang kini menguasai pangsa pasar sebesar 90%. Selain itu, kinerja perseroan akan didukung oleh tingginya permintaan pasar, pertumbuhan kelas menengah, pangsa pasar yang masih sangat luas dan kekuatan brand Sari Roti. ROTI berencana mengeluarkan beberapa produk baru tahun ini. Perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 350 miliar.
Matahari Department Store (LPPF) membagikan dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 291,8 per saham atau senilai Rp 851,4 miliar, setara dengan 60% dari laba bersih tahun 2014. Pembayaran dividen tunai pada 1 Juli 2015. Sisa dari laba bersih 2014 dibukukan sebagai laba ditahan.
29 May 2015
29 May 2015
Matahari Department Store (LPPF) mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 500 miliar tahun ini. Perseroan akan membuka sebanyak 12 hingga 14 gerai baru, yang sebagian besar mengusung konsep new generation. Setengah dari capex dialokasikan untuk membuka gerai baru, sisanya akan diserap untuk pemeliharaan gerai secara umum. Tahun ini, sebagian gerai baru akan dibangun di luar Jawa. Midi Utama (MIDI) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2014 sebesar Rp 14,5 per saham pada 26 Juni 2015. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 3-4 Juni 2015 dan di pasar tunai 8-9 Juni 2015 dengan DPS hingga 8 Juni 2015.
Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) berencana menerbitkan saham baru dalam rangka Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD) sebanyak 2.910.248.800 pada harga nominal Rp 10 per saham. Harga penawaran penerbitan saham baru sebesar Rp 530 per saham, sehingga dana segar yang bisa diperoleh mencapai Rp 1,54 triliun. Pelaksanaan PMT-HMETD pencatatan saham baru di BEI pada 5 Juni 2015, sedangkan pengumuman hasil pelaksanaan PMTHMETD pada 9 Juni 2015.
Sat Nusapersada (PTSN) meraih kontrak kerja sama dengan PT Hisense Internaional Indonesia untuk memproduksi telepon selular. Hisense sebagai pihak yang melakukan desain dan memberikan pesanan, sedang perseroan sebagai pihak yang melakukan produksi di pabrik perseroan di Batam, Riau. Tahap pertama, kerja sama yang akan dilakukan dengan Hisense adalah berupa produksi telepon seluler jenis smartphone dengan model Smartfren G36C1G dan 146D1G.
Arwana Citramulia (ARNA) menargetkan untuk memasok sebanyak 40% kebutuhan keramik pada proyek sejuta rumah untuk rakyat yang diluncurkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Program ini diharapkan dapat meredam dampak penurunan permintaan keramik di dalam negeri tahun ini. Selain itu, perseroan juga memanfaatkan momentum menjelang Lebaran untuk meningkatkan penjualan tahun ini dengan target kenaikan penjualan sekitar 10-15% dari antisipasi perayaan Lebaran.
Arwana Citramulia (ARNA) menyetujui rasio pembagian dividen sebesar 34% dari laba bersih tahun buku 2014. Nilai dividen yang dibagikan Rp 88 miliar atau setara Rp 12 per saham.
Sepatu Bata (BATA) menargetkan penjualan tahun ini mencapai Rp 1,1 triliun atau meningkat 10% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 1 triliun. Perseroan akan tetap mempertahankan kualitas produk namun dengan harga terjangkau. Target tersebut ditetapkan walaupun kondisi ekonomi sedang tidak mendukung. BATA berencana mengubah fokus yang semula menyasar pasar menengah ke bawah menjadi ke menengah ke atas. Melemahnya nilai tukar Rupiah cukup berpengaruh karena 30% bahan baku masih impor. Sementara itu, perseroan hanya menyesuaikan harga sekitar 5-10%. Tahun ini, BATA menganggarkan belanja modal sebesar USD 5 juta untuk pembukaan toko baru, renovasi toko lama, penambahan mesin baru, serta training karyawan.
RUPS Tahunan Bank Bukopin (BBKP) menetapkan laba bersih tahun buku 2014 sebesar 30% atau sekitar Rp 217,3 miliar untuk dividen atau sekitar Rp23.9/saham.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Hotel Sahid Jaya International (SHID) menyetujui untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2014. Laba bersih perseroan pada tahun 2014 dibukukan untuk dana cadangan dan sebagai laba ditahan. Laba tersebut akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis perseroan.
Hotel Sahid Jaya International (SHID) berencana menambah 70 kamar di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta dari total 560 kamar di akhir tahun 2014 menjadi 630 kamar di akhir tahun 2015. Penambahan kamar ini akan dilakukan secara bertahap. Perseroan juga akan merenovasi beberapa kamar hotel di Grand Sahid Jaya Hotel. SHID mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditure/capex)
tahun 2015 sebesar Rp 25 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk renovasi kamar, penambahan kamar dan juga pembangunan food court di areal Grand Sahid Jaya. Nilai investasi food court sendiri diperkirakan bisa mencapai Rp 10 miliar,
Hotel Sahid Jaya International (SHID) tengah membangun pusat makanan dan minuman (food court) yang diberi nama "Sahid Food Streat" dan akan di-launching pada bulan Agustus 2015. Sahid Food Streat berdiri di lahan seluas 1.100 meter persegi. SHID menginvestasikan dana sekitar Rp 10 miliar yang diambil dari kas internal perusahaan dan dari pihak yang bekerja sama dengan SHID. Lippo Karawaci (LPKR) secara resmi mengumumkan penunjukan Pembangunan Perumahan (PTPP) sebagai kontraktor utama pembangunan struktur St. Moritz Makassar.
Humpuss Intermoda Transportasi (HITS) memangkas target pendapatan tahun 2015 dari sebelumnya USD 100 juta menjadi sekitar USD 72,6 juta atau dari 50,13% menjadi 8,99% dari realisasi
pendapatan tahun 2014 akibat bisnis pengangkutan liquefied natural
gas (LNG) di Indonesia lesu. Humpuss menyiapkan strategi lain
agar tetap bisa bertahan dengan terjun ke bisnis pengerukan pasir di pelabuhan. Langkah tersebut dinilai bisa menjadi salah satu pintu untuk terlibat dalam proyek tol laut pemerintah.
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Polaris Investama (PLAS) memutuskan untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2014. Laba laba bersih tahun buku 2014 untuk disisihkan sebagai dana cadangan dan untuk kegiatan operasional perusahaan.
Trimegah Securities (TRIM) menargetkan pertumbuhan pendapatan dari lini bisnis jasa penasihat keuangan sekitar 30% dibandingkan dengan tahun lalu. Sepanjang tahun ini terdapat beberapa pipeline proyek bisnis jasa penasihat keuangan yang akan ditangani perseroan. Beberapa pipeline diantaranya dari perusahaan asuransi untuk advisor valuation, port company untuk financial advisor for valuation, perusahaan infrastruktur untuk arranger for rights issue, dan perusahaan manufaktur untuk financial advisor for non HMETD dan shares dividend.
Intan Baruprana (IBFN) memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank MNC Internasional (BABP) sebesar Rp 50.000.000.000. Penandatanganan perjanjian kredit telah dilakukan pada 27 Mei lalu.
Setelah merilis surat utang NCD, Bank Mandiri (BMRI) kembali mengkaji rencana pencarian dana segar dari pasar modal dengan nilai sekurang-kurangnya Rp2 triliun. Perseroan telah berhasil menerbitkan NCD senilai Rp2,6 triliun.
Bank Bukopin (BBKP) berencana menerbitkan obligasi subordinasi atau subdebt sebesar Rp1 triliun di semester II/2015 untuk meningkatkan permodalan. Penerbitan ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan total emisi Rp2 triliun. Penerbitan subdebt tersebut akan menjaga level rasio kecukupan modal (CAR) di level 15%.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menambah rencana pinjaman menjadi USD 550 juta dari sebelumnya USD 400 juta. Peningkatan jumlah pinjaman dilakukan karena ada penawaran bunga yang lebih murah. Perseroan akan menggunakan pinjaman untuk memperbaiki struktur utang dan maturity profile utang.
Bank CIMB Niaga (BNGA) mengharapkan peluncuran kartu kredit baru ini akan menggaet nasabah baru kartu kredit sebanyak 250-300, karena Nissan Motor Indonesia menjual mobil Juke sebanyak 250-300 unit per bulan. Jumlah kartu kredit ditargetkan tumbuh 11% dan nilai kredit meningkat 340%.
29 May 2015
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 58,13 0,45 TLKM (US) 43 14.267 20
Natural Gas (US$)/mmBtu 2,71 0,01 ANTM (GR) 0,05 666 0
Gold (US$)/Ounce 1189,15 0,74
Nickel (US$)/MT 12810,00 -15,00
Tin (US$)/MT 15550,00 -50,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 60,10 -2,30
Coal (RB) (US$)/MT* 62,95 -0,41
CPO (ROTH) (US$)/MT 685,00 10,00
CPO (MYR)/MT 2159,00 -0,50
Rubber (MYR/Kg) 688,50 2,00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 786,42 3,34
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 18126,12 -0,20 1,70 16,19 14,90 3,07 2,89 5.571,5
USA NASDAQ COMPOSITE 5097,98 -0,17 7,64 22,22 19,32 3,66 3,32 8.108,7
ENGLAND FTSE 100 INDEX 7040,92 0,11 7,23 16,81 14,90 1,94 1,86 1.763,5
CHINA SHANGHAI SE A SH 4838,54 -6,51 42,76 18,44 16,17 2,21 2,00 5.809,6
CHINA SHENZHEN SE A SH 2884,75 -5,53 95,12 40,58 32,27 5,10 4,46 4.234,6
HONG KONG HANG SENG INDEX 27454,31 -2,23 16,31 13,18 11,92 1,42 1,32 2.113,8
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5237,40 -0,30 0,20 16,43 13,85 2,69 2,38 376,1
JAPAN NIKKEI 225 20551,46 0,39 17,77 19,61 17,69 1,80 1,68 3.101,3
MALAYSIA KLCI 1755,56 0,03 -0,32 16,31 14,96 1,90 1,79 277,1
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3417,77 -0,21 1,56 14,20 12,99 1,29 1,22 416,3
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13.222,50 33,50 1000 IDR/ USD 0,08 -0,0002
EUR/IDR 14.488,69 33,00 EUR / USD 1,10 0,0009
JPY/IDR 106,78 0,12 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 9.804,98 9,29 SGD / USD 0,74 0,0000
AUD/IDR 10.119,97 -28,92 AUD / USD 0,77 0,0005
GBP/IDR 20.256,61 -5,02 GBP / USD 1,53 0,0004
CNY/IDR 2.132,20 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000
MYR/IDR 3.623,60 -7,71 MYR / USD 0,27 -0,0005
KRW/IDR 11,94 -0,01 100 KRW / USD 0,09 -0,0001
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.52
BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51
ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13
29 May 2015
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description Apr’15 Mar’15 Description Rate (%)
Inflation YTD % -0.08 -0.44 SBI (9M) 6,66058
Inflation YOY % 6.79 6.38 SBIS (9M) 6,66058
Inflation MOM % 0.36 0.17
Foreign Reserve (USD) 110.87 Bn 111.55 Bn
GDP (IDR Bn) 2,724,691.70 2,690,241.00
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
29 May US GDP Annualized QoQ Turun menjadi -0.9% dari 0.2%
29 May US GDP Price Index Tetap -0.1%
29 May US Personal Consumption Naik menjadi 2.0% dari 1.9%
01 Jun Indonesia CPI MoM Turun menjadi 0.30% dari 0.36%
01 Jun Indonesia CPI YoY Naik menjadi 7.00% dari 6.79%
01 Jun US Personal Income Naik menjadi 0.3% dari 0.0%
01 Jun US Personal Spending Turun menjadi 0.1% dari 0.4%
01 Jun US PCE Deflator MoM Turun menjadi 0.1% dari 0.2%
01 Jun US PCE Deflator MoM --
01 Jun US PCE Core MoM Naik menjadi 0.2% dari 0.1%
01 Jun US PCE Core YoY Naik menjadi 1.4% dari 1.3%
02 Jun US Factory Orders Turun menjadi -0.2% dari 2.1%
03 Jun Indonesia Consumer Confidence Index --
03 Jun US Trade Balance Defisit turun menjadi $44.3Bn dari $51.4Bn
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
UNVR IJ 44950 1.01 3.64 BMRI IJ 10800 -1.82 -4.90 TLKM IJ 2855 0.88 2.67 UNTR IJ 21100 -4.52 -3.95 SMGR IJ 13350 1.33 1.10 BBRI IJ 11825 -1.05 -3.24 BBNI IJ 6900 0.73 0.98 BBCA IJ 14150 -0.70 -2.59 INDF IJ 7300 1.39 0.93 ASII IJ 7375 -0.67 -2.15 GGRM IJ 46200 0.87 0.82 AMRT IJ 570 -5.00 -1.23 SCMA IJ 3000 1.69 0.78 BSDE IJ 1900 -2.56 -1.02 TOWR IJ 4000 1.78 0.76 AALI IJ 26225 -2.24 -1.00 KLBF IJ 1755 0.86 0.75 PLIN IJ 2880 -8.43 -1.00 EXCL IJ 4180 1.95 0.72 SMRA IJ 1920 -2.78 -0.84
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
Puradelta Lestari Property & Real
Estate
210-350 10,844.58 21-25 Mei 2015 29 Mei 2015 Sinarmas Sekuritas, CLSA,
Macquaries Capital Mega Manunggal
Property
Property & Real Estate
500-600 1,714.28 04-08 Jun 2015 12 Jun 2015 Indo Premier Securities
Merdeka Copper Gold Mining & Energy 1800-2100 874.36 02-10 Jun 2015 12 Jun 2015 Indo Premier Securities,
29 May 2015
29 May 2015
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
TELE 10.00 Cash Dividend
28 May-15 29 May-15 03 Jun-15 24 Jun-15
PTPP 21.97 Cash Dividend
28 May-15 29 May-15 03 Jun-15 22 Jun-15
BBMD 12.22 Cash Dividend
28 May-15 29 May-15 03 Jun-15 19 Jun-15
ADMF 396.00 Cash Dividend
28 May-15 29 May-15 03 Jun-15 19 Jun-15
ASRM 85.00 Cash Dividend
28 May-15 29 May-15 03 Jun-15 24 Jun-15
BHIT 3.00 Cash Dividend
28 May-15 29 May-15 03 Jun-15 24 Jun-15
KPIG 10.00 Cash Dividend
28 May-15 29 May-15 03 Jun-15 24 Jun-15
PEGE 10.00 Cash Dividend
28 May-15 29 May-15 03 Jun-15 24 Jun-15
BKSL 0.25 Cash Dividend
29 May-15 01 Jun-15 04 Jun-15 18 Jun-15
MPMX 7.00 Cash Dividend
29 May-15 01 Jun-15 04 Jun-15 24 Jun-15
MTLA 3.50 Cash Dividend
29 May-15 01 Jun-15 04 Jun-15 25 Jun-15
JAWA 1.34 Cash Dividend
29 May-15 01 Jun-15 04 Jun-15 25 Jun-15
MREI 40.00 Cash Dividend
03 Jun-15 04 Jun-15 08 Jun-15 26 Jun-15
MIDI 14.50 Cash Dividend
03 Jun-15 04 Jun-15 08 Jun-15 26 Jun-15
SMDR 380.00 Cash Dividend
03 Jun-15 04 Jun-15 08 Jun-15 26 Jun-15
MTDL 35 : 1 Stock Dividend
29 Jun-15 30 Jun-15 02 Jul-15 22 Jul-15
KIJA TBA Stock Dividend
15 Jul-15 16 Jul-15 24 Jul-15 07 Aug-15
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
INPP Rights Issue 100:337 325.00 28 May-15 29 May-15
05 Jun - 18 Jun’15
AHAP Rights Issue 25:17 150.00 12 Jun-15 13 Jun-15
18 Jun - 24 Jun’15
TOTO Rights Issue 24:1 3600.00 17 Jun-15 18 Jun-15
14 Jun - 01 Jul’15
WSKT Rights Issue 100:32.38 - 41.1 1300-1650 17 Jun-15 18 Jun-15
24 Jun - 01 Jul’15
AGRO Rights Issue 4:3 100.00 19 Jun-15 25 Jun-15
02 Jul - 08 Jul’15
CENT Rights Issue TBA 100-190 19 Jun-15 22 Jun-15
26 Jun - 03 Jul’15
ADHI Rights Issue 100000:76190 2000-2700 26 Jun-15 29 Jun-15
03 Jul - 09 Jul’15
BIPP Rights Issue 100:54 140.00 02 Jul-15 03 Jul-15 09 Jul – 22 Jul’15
HDFA Rights Issue 100000:99111 190-245 06 Jul-15 07 Jul-15 13 Jul – 23 Jul’15
BAEK Tender Offer -- 10000.00 -- -- 05 Jun - 04 Jul’15
DLTA Stock split 1:50 -- -- TBA TBA
ITMA Stock split 1:20 -- -- TBA TBA
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
MDLN RUPST/LB 29-May-15
IKAI RUPST 29-May-15
HRUM RUPST/LB 29-May-15
BAPA RUPST/LB 29-May-15
BRPT RUPST 29-May-15
BJBR RUPSLB 29-May-15
PNBN RUPST 29-May-15
BISI RUPST/LB 29-May-15
TIFA RUPST/LB 29-May-15
SUPR RUPST 29-May-15
RALS RUPST 29-May-15
MLPL RUPST 29-May-15
APIC RUPST/LB 01-Jun-15
SKLT RUPST/LB 03-Jun-15
SOCI RUPST/LB 03-Jun-15
29 May 2015
29 May 2015
INDF
TRADING BUY
S1 7150 R1 7400 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 6900 R2 7650
Closing
Price 7300
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif
• Stochastics fast line & slow indikasi negatif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area overbought
•Harga berada dalam area upper band
Prediksi •Trading range Rp 7150-Rp 7400
•Entry Rp 7300, take Profit Rp 7400
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 49.54 Negatif
MACD 10.07 Negatif
True Strength Index (TSI) 48.64 Positif
Bollinger Band (Mid) 22485 Negatif
MA5 7055 Positif 4,800 5,400 6,000 6,600 7,200 7,800
November December 2015 February March April May
INDF Wedge Bullish Breakout 7,055 7,012.5 6,925 6,860.71 6,860.71 6,775 6,475 7,243.33 7,243.33 7,300 7,300 7,300 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 INDF - Stochastic %D(6,3,3) = 68.41, Stochastic %K = 91.55, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
68.41 68.41 20 80 91.5459 91.5459 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0 INDF - MACD (5,3) = -68.20, Signal() = -44.66
-68.2048 -44.6574 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 INDF - TSI(3,5,3) = 48.64 28.1566 0.00000 48.6368 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0
INDF - William's % R(14) = -6.90, Volume() = 13,492,800.00 -6.89655
13,492,800
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
BBTN
TRADING BUY
S1 1210 R1 1240 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1180 R2 1270
Closing
Price 1220
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif
• Stochastics fast line & slow indikasi negatif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area overbought
•Harga berada dalam area upper band
Prediksi •Trading range Rp 1210-Rp 1240
•Entry Rp 1220, take Profit Rp 1240
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 61.12 Negatif
MACD 0.91 Negatif
True Strength Index (TSI) 40.99 Positif
Bollinger Band (Mid) 850 Positif
MA5 1216 Positif 1,020.0 1,080.0 1,140.0 1,200.0 1,260.0 1,320.0
November December 2015 February March April May BBTN Downward Sloping Channel
1,151.5 1,093.91 1,080 1,075 1,075 1,049.44 1,049.44 1,206.25 1,216 1,220 1,220 1,220 1,230 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 BBTN - Stochastic %D(6,3,3) = 79.50, Stochastic %K = 78.86, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
78.8555 78.8555 20 79.4958 79.4958 80 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 0.0 BBTN - MACD (5,3) = -6.50, Signal() = -8.06 -8.05536 -6.50188 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBTN - TSI(3,5,3) = 40.99 40.9892 0.00000 45.4326 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 BBTN - William's % R(14) = -15.15, Volume() = 20,896,400.00 -15.1515 20,896,400
29 May 2015
29 May 2015
AKRA
TRADING BUY
S1 5425 R1 5600 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 5250 R2 5775
Closing
Price 5500
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area oversold
•Harga berada dalam area netral
Prediksi •Trading range Rp 5425-Rp 5600
•Entry Rp 5500, take Profit Rp 5600
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 64.55 Positif
MACD 14.41 Negatif
True Strength Index (TSI) 5.46 Positif
Bollinger Band (Mid) 5355 Positif
MA5 5505 Negatif 4,000 4,200 4,400 4,600 4,800 5,000 5,200 5,400 5,600 5,800
November December 2015 February March April May
AKRA Upward Sloping Channel
5,500 5,500 5,355 5,283.33 5,283.33 5,148.23 5,100 5,500 5,505 5,556.25 5,775 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 AKRA - Stochastic %D(6,3,3) = 31.11, Stochastic %K = 26.67, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
26.6667 26.6667 20 31.1111 31.1111 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 AKRA - MACD (5,3) = 6.32, Signal() = 4.80
4.80298 6.31819 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 AKRA - TSI(3,5,3) = -5.46 0.00000 -5.46028 2.16164 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 AKRA - William's % R(14) = -40.74, Volume() = 5,019,600.00
-40.7407 5,019,600
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
ROTI
TRADING BUY
S1 1260 R1 1300 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1210 R2 1350
Closing
Price 1280
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi negatif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area overbought
•Harga berada dalam area upper band
Prediksi •Trading range Rp 1260-Rp 1300
•Entry Rp 1280, take Profit Rp 1300
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 94.82 Negatif
MACD 12.93 Positif
True Strength Index (TSI) 70.21 Positif
Bollinger Band (Mid) 1198 Positif
MA5 1267 Positif 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400
November December 2015 February March April May
ROTI Wedge 1,197.75 1,190 1,131.67 1,083.53 1,072.5 1,072.5 1,072.5 1,235 1,248.13 1,267 1,280 1,280 1,280 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ROTI - Stochastic %D(6,3,3) = 90.92, Stochastic %K = 87.33, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 87.3294
80 20 87.3294 90.9241 90.9241 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 ROTI - MACD (5,3) = -8.57, Signal() = -9.30
-9.29516 -8.57144 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 ROTI - TSI(3,5,3) = 70.21 67.2224 0.00000 70.2099 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0
ROTI - William's % R(14) = -13.33, Volume() = 3,127,400.00 -13.3333
3,127,400
29 May 2015
29 May 2015
META
TRADING BUY
S1 190 R1 201 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 176 R2 215
Closing
Price 196
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI mendekati area overbought
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi •Trading range Rp 190-Rp 215
•Entry Rp 196, take Profit Rp 215
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 53.70 Positif
MACD 1.56 Positif
True Strength Index (TSI) 42.37 Positif
Bollinger Band (Mid) 180 Positif
MA5 183.6 Positif 160.0 170.0 180.0 190.0 200.0 210.0
November December 2015 February March April May
META Upward Sloping Channel Bullish Breakout 184 183.6 180.05 178.25 178.25 176 165.126 190 194 194 196 196 196 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 META - Stochastic %D(6,3,3) = 50.06, Stochastic %K = 76.67, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
50.0611 50.0611 20 76.6667 76.6667 80 -2.40 -1.80 -1.20 -0.60 0.00 0.60 1.20 1.80 0.00 META - MACD (5,3) = -2.61, Signal() = -1.36
-2.6115 -1.35686 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 META - TSI(3,5,3) = 42.37 21.6679 0.00000 42.3686 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0
META - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 111,242,200.00 0.00000
111,242,20
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
ARTI
TRADING BUY
S1 170 R1 200 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 155 R2 215
Closing
Price 181
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area overbought
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi •Trading range Rp 170-Rp 200
•Entry Rp 181, take Profit Rp 200
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 93.61 Positif
MACD 9.27 Positif
True Strength Index (TSI) 76.41 Positif
Bollinger Band (Mid) 118 Positif
MA5 164.6 Positif 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 140.0 160.0 180.0
November December 2015 February March April May
ARTI Broadening Wedge
167.8 159.75 121.8 85.9394 70 50.8 50.8 172 181 181 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ARTI - Stochastic %D(6,3,3) = 87.15, Stochastic %K = 88.17, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 87.1471
80 20 87.1471 88.1731 88.1731 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 0.0 ARTI - MACD (5,3) = -5.67, Signal() = -5.41
-5.66813 -5.41355 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ARTI - TSI(3,5,3) = 76.41 76.4147 0.00000 77.3338 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0
ARTI - William's % R(14) = -3.88, Volume() = 42,202,100.00 -3.8835
42,202,100
29 May 2015
29 May 2015
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
28-05-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 26225 26225 26775 25025 25900 26775 27650 Positif Positif Negatif 27525 19500
LSIP Trading Buy 1740 1740 1770 1650 1710 1770 1830 Positif Positif Positif 1790 1370
SGRO Trading Buy 1820 1820 1835 1735 1785 1835 1885 Positif Positif Positif 1930 1700
Mining
BUMI Trading Sell 84 84 80 71 80 89 98 Negatif Negatif Negatif 111 67
PTBA Trading Sell 10125 10125 9725 9725 10025 10325 10625 Negatif Negatif Negatif 10925 9100
ADRO Trading Buy 900 900 930 870 890 910 930 Positif Positif Positif 985 835
MEDC Trading Buy 2860 2860 2910 2650 2780 2910 3040 Positif Positif Negatif 3200 2780
INCO Trading Sell 3285 3285 3230 3120 3230 3340 3450 Negatif Negatif Negatif 3545 2605
ANTM Trading Buy 810 810 825 775 800 825 850 Positif Positif Positif 900 775
TINS Trading Sell 865 865 830 830 855 880 905 Negatif Negatif Negatif 940 770
Basic Industry and Chemicals
SMGR Trading Buy 13350 13350 0.242 13125 13275 13425 13575 Positif Positif Positif 13875 12400
INTP Trading Sell 22175 22175 21825 21825 22075 22325 22575 Negatif Negatif Negatif 23700 20700
SMCB Trading Sell 1565 1565 1550 1520 1550 1580 1610 Negatif Negatif Negatif 1670 1480
Miscellaneous Industry
ASII Trading Sell 7375 7375 7200 7200 7325 7450 7575 Negatif Negatif Negatif 8225 6700
GJTL Trading Sell 1070 1070 1055 1010 1055 1100 1145 Negatif Negatif Negatif 1295 1000
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 7300 7300 7400 6900 7150 7400 7650 Positif Positif Positif 7450 6475
GGRM Trading Sell 46200 46200 45900 45300 45900 46500 47100 Negatif Negatif Negatif 54550 44750
UNVR Trading Buy 44950 44950 45200 44100 44650 45200 45750 Positif Positif Positif 46000 37675
KLBF Trading Sell 1755 1755 1725 1665 1725 1785 1845 Negatif Negatif Negatif 1915 1740
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Sell 1900 1900 1880 1825 1880 1935 1990 Negatif Negatif Negatif 2180 1780
PTPP Trading Sell 4025 4025 3995 3915 3995 4075 4155 Negatif Negatif Negatif 4215 3740
WIKA Trading Sell 3155 3155 3130 3070 3130 3190 3250 Negatif Negatif Negatif 3610 2835
ADHI Trading Sell 2600 2600 2565 2465 2565 2665 2765 Negatif Negatif Negatif 3165 2640
WSKT Trading Sell 1730 1730 1700 1700 1720 1740 1760 Negatif Negatif Negatif 1815 1505
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Sell 4300 4300 4270 4200 4270 4340 4410 Negatif Negatif Positif 4765 3855
JSMR Trading Sell 6400 6400 6325 6325 6375 6425 6475 Negatif Negatif Negatif 7025 5950
ISAT Trading Sell 3630 3630 3595 3495 3595 3695 3795 Negatif Negatif Negatif 4195 3655
TLKM Trading Buy 2855 2855 2870 2800 2835 2870 2905 Positif Positif Positif 2895 2595
Finance
BMRI Trading Sell 10800 10800 10675 10325 10675 11025 11375 Negatif Negatif Negatif 12150 10350
BBRI Trading Sell 11825 11825 11750 11500 11750 12000 12250 Negatif Negatif Negatif 13200 11250
BBNI Trading Sell 6900 6900 6800 6800 6875 6950 7025 Negatif Negatif Negatif 7225 6250
BBCA Trading Sell 14150 14150 13850 13850 14050 14250 14450 Negatif Negatif Negatif 15125 12900
BBTN Trading Buy 1220 1220 1240 1180 1210 1240 1270 Positif Positif Positif 1240 1080
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Sell 21100 21100 20750 19675 20750 21825 22900 Negatif Negatif Negatif 24000 20475