• Tidak ada hasil yang ditemukan

KHASIAT DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia [Ten.] Steenis) SEBAGAI PENYEMBUHAN LUKA TERBUKA. I. KlasifikasiTanaman Binahong (Anredera cordifolia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KHASIAT DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia [Ten.] Steenis) SEBAGAI PENYEMBUHAN LUKA TERBUKA. I. KlasifikasiTanaman Binahong (Anredera cordifolia)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KHASIAT DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia [Ten.] Steenis) SEBAGAI PENYEMBUHAN LUKA TERBUKA

I. KlasifikasiTanaman Binahong (Anredera cordifolia)

Di Indonesia Binahong secara umum dikenal dengan nama Binahong, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut HeartleafMadeiravine atau Madeira Vine dan di negri China disebut San Chi atau Teng San Chi (Usman, 2010). Tanaman ini memiliki nama daerah Binahong, gondola (Sunda), gondola (Bali), lembayung (Minangkabau), uci-uci (Jawa), kandula (Madura), tatabuwe (Sulut). (Hidayat, dkk. 2009). klasifikasi tanaman Binahong menurut situs http://www.platanmor.com adalah sebagai berikut:

Sinonim :Boussingaultia gracilis Miers; Boussingaultia cordifolia;Boussingaultia basselloides.

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)

Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)

Divisio : Magnoliophyta (berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Subkelas : Hamamelidae

Ordo : Caryophyllales

Familia : Basellaceae

Genus : Anredera

(2)

2 II. Morfologi Tanaman Binahong (Anredera cordifolia)

Habitus berupa tumbuhan menjalar, berumur panjang, bisa mencapai panjang lebih dari 6 m. Batang lunak, silindris, saling membelit, berwarna merah, bagian dalam solid, permukaan halus, kadang membentuk semacam umbi yang melekat di ketiak daun dengan bentuk tak beraturan dan bertekstur kasar. Daun tunggal, bertangkai sangat pendek, tersusun berseling, berwarna hijau, bentuk jantung, panjang 5-10 cm, lebar 3-7 cm, helaian daun tipis lemas, ujung runcing, pangkal berlekuk, tepi rata, permukaan licin, bisa dimakan. Bunga majemuk berbentuk tandan, bertangkai panjang, muncul di ketiak daun, mahkota berwarna krem keputih-putihan berjumlah lima helai tidak berlekatan, panjang helai mahkota 0,5-1 cm, berbau harum. Akar berbentuk rimpang, berdaging lunak.

A. Akar

Tanaman binahong mempunyai akar tunggang yang berdaging lunak dan berwarna coklat kotor.

B. Rhizoma

Tanaman binahong memiliki rhizoma. Rhizoma adalah batang beserta daun yang terdapat di dalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar, dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul di atas tanah dan dapat merupakan 17 suatu tumbuhan baru.

Batang lunak, silindris, saling membelit, berwarna merah, bagian dalam solid, permukaan halus, kadang membentuk semacam umbi yang melekat di ketiak daun dengan bentuk tak beraturan dan bertekstur kasar.

Rhizoma adalah penjelmaan dari batang dan bukan akar, yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Beruas-ruas, berbuku-buku, akar tidak pernah bersifat demikian. 2. Berdaun, tetapi daunnya telah menjelma menjadi sisik-sisik. 3. Mempunyai kuncup-kuncup.

(3)

3 4. Tumbuhnya tidak ke pusat bumi atau air, terkadang tumbuh ke

atas, muncul di atas tanah.

Rhizoma berfungsi sebagai alat perkembangbiakan dan tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan (Ari Setiaji, 2009).

Gambar 1a. Rhizoma Binahong (Sumber: herbalbinahong.wordpress.com)

Gambar 1b. Rhizoma Binahong (Sumber: lohjinawifarmorganik.blogspot.com )

C. Daun

Tanaman binahong berdaun tunggal, bertangkai sangat pendek (subsessile), pertulangan menyirip, tersusun berseling, berwarna hijau muda, berbentuk jantung (cordata), memiliki panjang sekitar 5-10 cm dan lebar sekitar 3-7 cm, helaian daun tipis lemas, ujung runcing, pangkal berbelah, tepi rata atau bergelombang, dan permukaan halus dan licin (Suyanto, 2009).

(4)

4 Gambar 2. Daun Binahong A. Tampak depan B. Tampak belakang

(Sumber: Dokumen pribadi) D. Bunga

Tanaman binahong memiliki bunga majemuk berbentuk tandan atau malai panjang, bertangkai panjang, muncul di ketiak daun, mahkota berwarna putih sampai krem berjumlah lima helai tidak berlekatan, panjang helai mahkota sekitar 0,5 – 1 cm dan memiliki bau yang harum (Suyanto, 2009).

Menurut Rachmawati 2008, binahong berbunga dengan bau yang khas, bunga berwarna putih, dan merupakan bunga majemuk (infloresensi rasemosa) dan jarang berbuah.

Gambar 3. Bunga binahong (Sumber: Justin, 2005)

III. Khasiat Tanaman Binahong (Anredera cordifolia) Sebagai Obat Luka Terbuka

Pada penelitian yang meneliti tentang kandungan daun-daun tanaman menjelaskan bahwa di dalam daun binahong terdapat zat-zat

(5)

5 seperti saponin, flavonoid, minyak atsiri, asam oleanolik, asam askorbat, terpenoid dan alkaloid (Annisa, 2007), Penelitian lain menemukan daun binahong mampu melawan bakteri gram positif seperti Bacillus cereus, Bacillus pumilus, Bacillus subtilis, dan Staphylococcus aureus. Serta mampu juga melawan enam bakteri gram negatif seperti Enterobacter Cloacae, Eshcherichia coli,

Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, Serratia

marcescens, dan Enterobacter aerogenes.

Pada peneliti lain menemukan kandungan antibakterial dan sitotoksik pada daun binahong yang diinvestigasi dengan metode agar dilusi. Berikut zat-zat yang terkandung di dalam daun binahong:

A. Saponin

Saponin adalah glikosida triterpena dan sterol yang telah terdeteksi dalam lebih dari 90 suku tumbuhan. Saponin merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun, serta dapat dideteksi berdasarkan kemampuan membentuk busa dan menghemolisis sel darah. Triterpen tertentu terkenal karena rasanya,terutama kepahitannya. Pencarian saponin dalam tumbuhan telah dirangsang oleh kebutuhan akan sumber sapogenin yang mudah diperoleh. Saponin dan glikosida sapogenin adalah salah satu tipe glikosida yang tersebar luas dalam tumbuhan (Harborne, 1987). Dikenal dua macam saponin, yaitu glikosida triterpenoid alkohol dan glikosida dengan struktur steroid. Kedua saponin ini larut dalam air dan etanol tetapi tidak larut dalam eter (Robinson, 1995).

Saponin merupakan senyawa aktif permukaan yang kuat dan menimbulkan busa jika dikocok di dalam air. Saponin bekerja sebagai antimikroba dengan mengganggu stabilitas membran sel bakteri sehingga menyebabkan sel bakteri menga lami lisis (Rachmawati, 2007).

(6)

6 B. Flavonoid

Flavonoid pada daun binahong berfungsi sebagai antioksidan. Manfaat lainnya adalah untuk melindungi struktur sel tubuh. Flavonoid mengandung senyawa fenol. Fenol merupakan suatu alkohol yang bersifat asam sehingga disebut juga asam karbolat. Fenol memiliki kemampuan untuk mendenaturasi protein dan merusak membran sel. Fenol berikatan dengan protein melalui ikatan hidrogen sehingga mengakibatkan struktur protein menjadi rusak.

Senyawa fenol meliputi aneka ragam senyawa yang berasal dari tumbuhan, yang mempunyai ciri sama yaitu cincin aromatik yang mengandung satu atau dua penyulih hidroksil. Senyawa fenol cenderung mudah larut dalam air karena umumnya sering kali berikatan dengan gula sebagai glikosida, dan biasanya terdapat dalam vakuola sel. Beberapa ribu senyawa fenol telah diketahui strukturnya. Flavonoid merupakan golongan terbesar, tetapi fenol monosiklik sederhana, fenil propanoid,dan kuinon fenolik juga terdapat dalam jumlah yang besar. Beberapa golongan bahan polimer penting dalam tumbuhan seperti lignin, melanin, dan tanin adalah senyawa polifenol (Harborne, 1987). C. Minyak atsiri

Minyak atsiri dapat bersumber pada setiap bagian tanaman yaitu dari daun,bunga, biji, batang atau kulit dan akar atau rhizoma. Minyak atsiri disebut juga minyak eteris yaitu minyak yang mudah menguap dan diperoleh dari tanaman dengan cara penyulingan, biasanya tidak berwarna terutama bila masih dalam keadaan segar, setelah terjadi proses oksidasi dan pendamaran makin lama akan berubah menjadi gelap, untuk menghindarinya harus disimpan dalam keadaan penuh dan tertutup rapat (Guenther, 1987).

Minyak atsiri umumnya terdiri dari berbagai campuran persenyawaan kimia yang terbentuk dari unsur Karbon (C),

(7)

7 Hidrogen (H) dan Oksigen (O) serta berbagai persenyawaan kimia yang mengandung unsur Nitrogen (N) dan Belerang (S) (Ketaren, 1985). Beberapa minyak atsiri dapat digunakan sebagai bahan antiseptik internal dan eksternal, bahan analgesik, hemolitik atau enzimatik, sedativ, stimulan, untuk obat sakit perut, bahan pewangi kosmetik dan sabun (Guenther, 1987).

Minyak atsiri juga berperan sebagai antibakteri dengan cara menggangguproses terbentuknya membran atau dinding sel sehinga tidak terbentuk, minyak atsiri sebagai antibakteri pada umumnya mengandung fungsi hidroksil (-OH) dan karbonil. Turunan fenol berinteraksi dengan bakteri melalui proses adsorbsi yang melibatkan ikatan hidrogen (Ajizah, 2004).

D. Asam oleanolik

Asam oleanolik mempunyai khasiat sebagai anti inflamasi dan bisa mengurangi rasa nyeri pada luka bakar. Kandungan nitrit oksida pada asam oleanolik juga menjadi anti oksidan, yang dapat berfungsi sebagai toksin yang kuat untuk membunuh bakteri. Jadi dengan adanya asam oleanik ini akan memperkuat daya tahan sel terhadap infeksi dan memperbaiki sel sehingga sel dapat beregenerasi dengan baik.

E. Asam askorbat

Kandungan asam askorbat pada tanaman ini penting untuk mengaktifkan enzim prolil hidroksilase yang menunjang tahap hidroksilasi dalam pembentukan kolagen, sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan luka.

F. Terpenoid

Terpenoid disebut sebagai terpene, adalah kelompok terbesar dari senyawaalami. Banyak terpen memiliki aktivitas biologis dan digunakan untuk pengobatanpenyakit manusia. Terpenoid memiliki aktivitas biologis untuk melawan kanker,malaria, peradangan, dan berbagai penyakit menular (virus dan bakteri), (Wang dkk, 2005).

(8)

8 G. Alkaloid

Alkaloidadalah senyawa yang mengandung nitrogen yang bersifat basa.Sifatbasa tersebut tergantung dari adanya pasangan elektron pada nitrogen.Sebagian besaralkaloida mempunyai kerangka dasar polisiklik termasuk cincin heterosiklik nitrogen serta mengandung subtituen yang tidak terlalu bervariasSejumlah alkaloid alami dan turunannya telah dikembangkan sebagai obatuntuk mengobati berbagai macam penyakit (Nahar, 2009).

Alkaloid memilikikemampuan sebagai antibakteri. Mekanisme yang diduga adalah dengan cara mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut (Robinson, 1995 dalam Khunaifi, 2010).

Pada saat pengobatan luka infeksi Staphylococcus aureus dengan pemberian ekstrak daun binahong akan bereaksi dengan bakteri tersebut. Hal ini akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri terhambat. Tehambatnya perkembangan mikroba akan berperngaruh terhadap perkembangan kerusakan jaringan yang berkurang selanjutnya proses penyembuhan luka dapat dipercepat. Kandungan air yang cukup tinggi pada daun binahong akan mengkondisikan luka dalam keadaan lembab dan mendukung proses pertumbuhan jarngan baru atau proses granulasi dan epitelisasi jaringan (Waluyo, 2001).

Penelitian ini dilakukan oleh Suci Ariani dkk pada tahun 2012. Penelitian menggunakan lima ekor kelinci, satu ekor kelinci untuk melihat struktur jaringan kulit normal kelinci. Empat ekor kelinci dibuat luka pada punggung kanan diberikan daun binahong dan luka pada punggung kiri tidak diberikan daun binahong. Empat ekor kelinci ini dibagi dua kelompok, yaitu kelompok A sebanyak dua ekor kelinci yang diambil dan dilihat jaringan luka pada hari kelima, kelompok B sebanyak dua ekor kelinci yang diambil dan dilihat jaringan lukanya

(9)

9 pada hari ke-14. Untuk setiap luka pada punggung kanan kelinci diberikan lima lembar daun binahong yang ditumbuk halus kemudian ditempel pada permukaan luka segera setelah di eksisi. Hal ini dilakukan sebanyak dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari.

Pada penelitian ini didapatkan perbedaan yang jelas antara penyembuhan luka yang diberi daun binahong dan yang tidak diberi daun binahong yaitupembentukan jaringan granulasi yang lebih banyak dan reepitelisasi terjadi lebih cepat dengan menggunakan daun binahong dibandingkan dengan tidak menggunakan daun binahong.

Gambar 4a. Penyembuhan luka kulit kelinci hari ke-5. Luka yang tidak diberi daun binahong (panah biru), luka yang diberi daun binahong (panah hijau).

Gambar 4b. Penyembuhan luka kulit kelinci hari ke-14. Luka yang tidak diberi daun binahong (panah biru), luka yang diberi daun binahong (panah hijau).

Selain dengan menggunakan hewan coba kelinci, penelitian yang digunakan untuk mengetahui efektifitas daun binahong sebagai penyembuh luka juga dilakukan dengan menggunakan hewan coba tikus putih yang dilakukan oleh Persada AN, dkk. Pada tahun 2009, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat kesembuhan luka bakar derajat II antara pemberian topikal daun binahong tumbuk dan hidrogel pada tikus putih (Rattus norvegicus) galur sprague dawley. Enam

(10)

10 ekor tikus masing-masing diberi tiga perlakuan. Perlakuan terdiri atas kelompok kontrol (K1), binahong (K2), dan hidrogel (K3). Setelah 14 hari, dilakukan pengukuran diameter luka dan sampel diambil untuk pemeriksaan mikroskopis Secara makroskopis didapatkan rata-rata persentase kesembuhan pada K1: 25,9%, K2:69,96, dan K3: 60,67%. Pada pemeriksaan mikroskopis didapatkan rata-rata skor pada K1: 3,7, K2: 4,5, K3: 4,5. Kesimpulannya adalah tingkat kesembuhan luka bakar derajat II dengan pemberian binahong lebih tinggi dibandingkan hidrogel pada gambaran makroskopis namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pada gambaran mikroskopis.

Gambar 5a. Kulit normal tikus (K1)

Gambar 5b. Kelompok kontrol

Gambar 5c. Kelompok Binahong (K2)

Gambar 5d. Kelompok Hidrogel (K3)

(11)

11 IV. Khasiat Lain Tanaman Binahong (Anredera cordifolia)

Daun binahong merupakan tanaman yang mempunyai jenis sangat berkhasiat untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan daun ini antara lain sebagai berikut:

A. Kolesterol

Prof Dr Sumali Wiryowidagdo MSi Apt, farmakolog di Pusat Studi Obat Alam Universitas Indonesia, menduga kemampuan binahong menurunkan kadar kolesterol lantaran kandungan triterpenoid saponin. Saponin berjuluk bousingide A1 atau lareagenin A itu mampu menghambat pembentukan kolesterol dengan menghambat enzim hidroksi metilglutaril koasetat reduktase pada tahap fosforilasi sel. Enzim itu berperan ―memungut‖ molekul asetat aktif alias asetil KoA untuk menyambung rantai lemak. Sejatinya kolesterol dibutuhkan tubuh untuk pembentukan hormon-hormon seperti testosteron, estrogen, dan progesteron. Tanpa itu, proses pembentukan hormon akan terganggu.

Kolesterol ada 2 macam: high density lipoprotein (HDL) alias kolesterol ―baik‖ dan low density lipoprotein (LDL) alias kolesterol ―jahat‖. Konsumsi jangka panjang makanan tinggi LDL menimbulkan endapan dalam darah. Efeknya, aliran darah tersumbat sehingga tensi melonjak. Gejala awal umumnya berupa sakit kepala seperti ditusuk-tusuk jarum dan terasa berat saat ditegakkan. Secara empiris, daun binahong ampuh menurunkan kolesterol. Bahkan banyak orang yang merasakan kepalanya lebih ―ringan‖ usai mengonsumsi binahong.

B. Diabetes mellitus

Dr Farida Hayati MSi Apt dan Mir A Kemila, periset di Jurusan Farmasi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, membuktikan keampuhan daun anggota famili Basellaceae itu untuk menurunkan gula darah. Mereka memberikan 125 mg

(12)

12 aloksan/kg bobot badan (BB) kepada tikus sehingga terkena diabetes. Selanjutnya mereka membagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I—sebagai kontrol—hanya diberi air, sedangkan kelompok II diberi obat penurun gula darah golongan sulfonilurea. Adapun kelompok III—V, diberi infus air rebusan daun binahong kering masing-masing dengan dosis 0,2 g, 0,41 g, dan 0,81 g per 200 g bobot badan (BB) tikus. Setelah 16 hari, kelompok II menunjukkan penurunan glukosa darah sebanyak 24,75%, sedangkan glukosa darah kelompok V turun hingga 24,29%. Artinya, keampuhan air rebusan daun binahong setara obat penurun gula darah. Menurut Farida, zat yang berperan menurunkan kadar gula darah adalah kandungan flavonoid.

Flavonoid memiliki cincin benzena dan gugus gula yang reaktif terhadap radikal bebas. Gugus gula itulah yang menangkap radikal bebas penyebab diabetes. Binahong juga terbukti mampu mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes. Pada penderita diabetes mellitus, kadar gula darah melebihi 300 mg/dl, normal adalah 200 mg/dl. Menurut dr Eliya MARS di Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

Diabetes mellitus merupakan kelainan metabolisme tubuh akibat kekurangan hormon insulin. Hormon yang diproduksi pankreas itu mengurai glukosa menjadi glikogen alias gula otot untuk aktivitas sel. Kekurangan insulin menyebabkan glukosa tidak terurai sehingga memasuki darah dan urine.

C. Penghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli

Bakteri Escherichia coli secara normal berada di saluran pencernaan bagian bawah dan akan dapat berubah menjadi patogen jika perkembangan kuman di dalam tubuh yang melebihi batas normal, akibat perubahan makanan secara mendadak serta perubahan lingkungan dari panas ke hujan atau sebaliknya. Dampak yang muncul pada penderita ialah: menurunnya berat

(13)

13 badan dan kondisi tubuh, pertumbuhan terhambat, dan jika tidak segera ditangani dapat menimbulkan kematian (Besung, 2010).

Saponin bekerja sebagai antibakteri dengan mengganggu stabilitas membran sel bakteri sehingga menyebabkan sel bakterilisis, jadi mekanisme kerja saponin termasuk dalam kelompok antibakteri yang mengganggu permeabilitas membran sel bakteri, yang mengakibatkan kerusakan membran sel dan menyebabkan keluarnya berbagai komponen penting dari dalam sel bakteri yaitu protein, asam nukleat dan nukleotida (Ganiswarna, 1995).

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder yang terbesar. Alkaloid memiliki kemampuan sebagai antibakteri. Mekanisme yang diduga adalah dengan cara mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut (Robinson, 1995).

Flavonoid dalam menghambat pertumbuhan bakteri, antara lain bahwa flavonoid menyebabkan terjadinya kerusakan permeabilitas dinding sel bakteri (Sabir, 2008).

(14)

14 DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Binahong melawan kolesterol. (Online). Tersedia:

http://herbalbinahong.wordpress.com/2012/08/30/binahong-melawan-kolesterol/html. (30/4/2015 21:55).

Anonim. 2013. Tanaman binahong. (Online). Tersedia:

http://lohjinawifarmorganik.blogspot.com/2013/01/tanaman-binahong/html. (30/4/2015 22:13)

Ajizah. 2004. Minyak atsiri. (Online). Tersedia:

http://academia.edu/8436223.html (30/4/2015 19:00)

Annisa,N.2007. Uji Aktifitas Antibakteri Ekstrak Air Daun Binahong (Anredera cordifolia [Ten.] Steenis) terhadap Bakteri klebsiella pneumonia dan bacillus subtilis ATCC 6633 Beserta skrining fitokimia dengan uji tabung. Skripsi tidak diterbitkan.

Anonim. 2009. khasiat –binahong. (Online). Tersedia:

http://www.didiksugiarto.com/2009/02/.html (20/4/2015 8:30).

Anonim. 2009. pengaruh-pemberian-ekstrak-daun-binahong. (Online). Tersedia:

http://analis.poltekkesdepkes-sby.ac.id/wp- content/uploads/2012/06/pengaruh-pemberian-ekstrak-daun-binahong.pdf (20/4/2015 8:50).

AN, Persada, dkk. 2009. The Second Degree Burns Healing Rate Comparison Between Topical Mashed Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) and Hydrogel On White Rats (Rattus norvegicus) Sprague Dawley Strain. Lampung. Universitas Lampung.

(15)

15 Anonim. 2009. Binahong (Anredera cordifolia). (Online). Tersedia:

http://www.plantamor.com/index.php?plant=1387. (20/4/2015 9:00).

Ariani, S. Dkk. 2012.khasiat binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) terhadap pembentukan jaringan granulasi dan reepitelisasi

penyembuhan luka terbuka kulit kelinci. Manado. Universitas Sam Ratulangi.

Manoi, F. & Balittro. 2009. Binahong (Anredera Cordifolia) Sebagai Obat. Bogor : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.

Rachmawati,S. 2007. Studi Mikroskopi, dan Skrining Fitokimia Daun Binahong(Anredera cordifolia [Ten.]). Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: Fakultas Farmasi UNAIR Surabaya.

Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi keenam. Terjemahan Padmawinata K. Penerbit ITB : Bandung

Sabir. 2008. Potensi Daun Binahong (Anredera corifolia [tenore] steenis) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli Secara In Vitro.Bali.Universitas Udayana.

Waluyo. 2001. Definisi luka. (Online). Tersedia:

http://irmanthea.blogspot.com/2007/07/definisi -luka-adalah-rusaknya.html. (22/4/2015 9:10)

Gambar

Gambar 1a. Rhizoma Binahong (Sumber:
Gambar 3. Bunga binahong (Sumber: Justin, 2005)
Gambar  4a. Penyembuhan  luka  kulit  kelinci  hari  ke-5.
Gambar  5a.  Kulit  normal  tikus  (K1)

Referensi

Dokumen terkait

Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peroses penyelesaian pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh anggota TNI dan bagaimana peran dan tugas

pemberian edukasi menu diet diabetes melalui media poster pada pasien. DM di wilayah kerja Puskesmas I

Cooperation and Support pada mutu layanan di Unnes dalam hal ini dilihat dari indikator kerjasama pimpinan fakultas dengan ma- hasiswa, kerjasama pimpinan prodi dengan

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran Teams Assisted Individualization (TAI) dengan proyek teka-teki silang (crossword) dapat

Walaupun terdapat perbezaan yang ketara dari segi peratusan pencapaian akademik yang tinggi di antara pelajar-pelajar aliran Teknik dan aliran Vokasional, namun antara

Nilai koefisien ACFTA pada elastisitas jangka panjang sebesar 0,19 dengan probabilitas t-statistic 0,0275 menunjukkan bahwa pemberlakuan kebijakan ini berpengaruh