• Tidak ada hasil yang ditemukan

12/9/2016. Instrumen PAD. Instrumen = alat yg dipakai untuk mengerjakan sesuatu (spt alat yg dipakai oleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "12/9/2016. Instrumen PAD. Instrumen = alat yg dipakai untuk mengerjakan sesuatu (spt alat yg dipakai oleh"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Instrumen

= alat yg dipakai untuk

me-ngerjakan sesuatu (spt alat yg dipakai oleh

pekerja teknik alat alat kedokteran optik

pekerja teknik, alat-alat kedokteran, optik,

dan kimia); perkakas;

(Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Pengelolaan Arsip Dinamis

= proses

pengendalian arsip dinamis secara efisien, efektif,

dan sistematis meliputi penciptaan, penggunaan dan

pemeliharaan, serta penyusutan arsip

(Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan).

Instrumen Pengelolaan Arsip Dinamis

adalah alat yang digunakan dalam proses

penciptaan, penggunaan dan pemeliharaan,

p

p

, p gg

p

,

serta penyusutan arsip dinamis agar dapat

dikendalikan secara efisien, efektif, dan

sistematis

(Yayan Daryan, 2013).

Instrumen PAD

(2)

ƒ

Untuk mendukung pengelolaan arsip dinamis

yang efektif dan efisien pencipta arsip membuat

1. Tata Naskah Dinas,

2. Klasifikasi Arsip,

3. Jadwal Retensi Arsip, serta

4. Sistem Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip.

ƒ

Keempat unsur tersebut seringkali disebut

sebagai instrumen pengelolaan arsip dinamis

sebagai instrumen pengelolaan arsip dinamis

ƒ

Keempat instrumen pengelolaan arsip dinamis ini

merupakan syarat awal terciptanya pengelolaan

arsip dinamis dengan baik.

Tata Naskah Dinas INSTRUMEN PAD terdiri dari: Klasifikasi Arsip Sistem Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip Jadwal Retensi Arsip 1 PENCIPTAAN ARSIP PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS Meliputi kegiatan: 2 PENGGUNAAN ARSIP 4 PENYUSUTAN ARSIP 3 PEMELIHARAAN ARSIP

(3)

Sistem Klasifikasi

Penciptaan

Pembuatan Penerimaan

Dokumentasi

- Tata Naskah Dinas - Klasifikasi Arsip - Sistem Klasifikasi

Keamanan dan Akses Arsip

Regsitrasi – Distribusi – Pengendalian Regsitrasi – Distribusi – Pengendalian

Sistem Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS Penggunaan Pemeliharaan

Kepentingan pemerintah dan masyarakat Alih media

Pemberkasan Arsip Aktif Penataan Arsip Inaktif

Klasifikasi Arsip

Fisik Tertata - Informasi Arsip - Daftar Arsip Aktif Fisik Tertata - Informasi Arsip - Daftar Arsip Inaktif

Terjaga dan Umum

Penyusutan

Penyimpanan Arsip Alih Media Arsip

Terjaga dan Umum

Program Arsip Vital

Jadwal Retensi Arsip (JRA)

Pemindahan Arsip Inaktif Pemusnahan Arsip Penyerahan Arsip Statis

Seleksi – Pembuatan Daftar - Penataan Prosedur - Dokumentasi Prosedur - Dokumentasi

Identifikasi Pelindungan & Pengamanan -Penyelamatan & Pemulihan

Tata naskah dinas untuk memenuhi

autentisitas

dan

reliabilitas

arsip;

Menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan

utuh;

utuh;

Mewujudkan arsip sebagai tulang punggung

manajemen penyelenggaraan negara, memori

kolektif bangsa, dan simpul pemersatu bangsa

dalam kerangka NKRI;

Untuk menyusun Tata Naskah Dinas, selanjutnya

dapat merujuk pada Peraturan Kepala ANRI

Nomor 02 Tahun 2014 tentang Pedoman

Penyusunan Tata Naskah Dinas

Kewenangan penandatangan an surat Penggunaan cap/stempel dinas

Tata

N k h

Penggunaan Pengaturan Format Surat Pengaturan penomoran surat keluar Pengaturan

Naskah

Dinas

Kop Surat dan Logo

Pengaturan jenis kertas

(4)

Klasifikasi Arsip adalah pola pengaturan/

struktur fungsi yang disusun secara sistematis

dan logis yang digunakan sebagai dasar

dan logis yang digunakan sebagai dasar

pemberkasan arsip.

“Klasifikasi Arsip adalah pola pengaturan arsip

secara berjenjang dari hasil pelaksanaan

fungsi dan tugas instansi menjadi beberapa

fungsi dan tugas instansi menjadi beberapa

kategori unit informasi kearsipan”

(Keputusan Kepala ANRI Nomor 19 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Klasifikasi Arsip).

dasar pemberkasan

Klasifikasi

arsip

digunakan

sebagai

penataan arsip penyusutan arsip mendukung akses arsip pemanfaatan arsip

` Menyusun Klasifikasi didahului dengan melakukan analisis fungsi organisasi untuk mengetahui arsip apa yang tercipta dalam suatu fungsi organisasi

yang tercipta dalam suatu fungsi organisasi.

` Klasifikasi disusun berdasarkan masalah yang mencerminkan fungsi dan kegiatan organisasi

` Klasifikasi disusun secara berjenjang dengan mempergunakan prinsip perkembangan dari umum ke khusus. Terdiri dari pokok masalah, sub masalah dan sub sub masalah.

` Setelah tersusun klasifikasi, tambahkan kode klasifikasi untuk mempermudah penyebutan klasifikasi

(5)

`

Unsur utama

Æ

unsur fungsi organisasi

`

Fungsi meliputi

Æ

seluruh tanggungjawab yang

`

Fungsi meliputi

Æ

seluruh tanggungjawab yang

dibebankan organisasi untuk melaksanakan

kegiatan

`

Jenjang fungsi dan kegiatan dirinci menjadi :

x

Masalah primer (fungsi)

x

Masalah sekunder (kegiatan)

( g

)

ƒ

Masalah tertier (transaksi/item)

`

Kode Klasifikasi Arsip adalah tanda pengenal

urusan atau masalah dalam bentuk angka,

g ,

huruf atau keduanya.

`

Sarana untuk mempermudah pengenalan

klasifikasi arsip

`

Sarana penghubung klasifikasi secara logis,

sistematis

`

Sarana mempermudah susunan dan urutan

b k

dl

i

i

berkas dlm penyimpanan arsip.

`

Unsur kode

◦ Angka ; abjad ; gabungan abjad dan angka

Instrumen Pengelolaan Arsip 18 Pusdiklat Kearsipan

Masalah Primer : HUBUNGAN MASYARAKAT Masalah Primer : HUBUNGAN MASYARAKAT Masalah Sekunder : Protokoler

Masalah Tersier : Kunjungan

DITAMBAHKAN KODE KLASIFIKASI MENJADI Masalah Primer : HM.HUBUNGAN MASYARAKAT Masalah Sekunder : HM.01. Protokoler

Masalah Tersier : HM.01.01.Kunjungan

KP – KEPEGAWAIAN

10 Penerimaan Pegawai 20 Pengangkatan Pegawai 30 Promosi

01 Kenaikan Pangkat/Golongan 02 Pengangkatan Dalam Jabatan 03 Kenaikan Gaji

40 Mutasi

01 Pemindahan/Alih Tugas 02 Tenaga Perbantuan

(6)

800 – KEPEGAWAIAN

10 Penerimaan Pegawai 20 Pengangkatan Pegawai 30 Promosi

01 Kenaikan Pangkat/Golongan 02 Pengangkatan Dalam Jabatan 03 Kenaikan Gaji

40 Mutasi

Instrumen Pengelolaan Arsip 21 Pusdiklat Kearsipan

01 Pemindahan/Alih Tugas 02 Tenaga Perbantuan

DST.

CONTOH HASIL ANALISIS FUNGSI ORGANISASI

22

PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN

PP

◦ Penerimaan Mahasiswa Baru PP.01

x Formasi PP 01 01 x Formasi PP.01.01 x Kepanitia PP.01.02 x Naskah Soal PP.01.03 ◦ Registrasi Mahasiswa PP.02 x Bukti Bayar PP.02.01 x Daftar Ulang PP.02.02 x KRS PP.02.03 ◦ Perkuliahan PP 03 ◦ Perkuliahan PP.03 x SAP PP.03.01 x Kurikulum PP.03.02 x Silabus PP.03.03

(7)

selanjutnya disingkat JRA adalah daftar yang

berisi sekurang-kurangnya jangka waktu

berisi sekurang kurangnya jangka waktu

penyimpanan atau retensi, jenis arsip, dan

keterangan yang berisi rekomendasi tentang

penetapan suatu jenis arsip dimusnahkan,

dinilai kembali, atau dipermanenkan yang

dipergunakan sebagai pedoman penyusutan

p g

g p

p y

dan penyelamatan arsip.

(Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009)

‰

Lembaga negara, pemerintahan daerah,

perguruan tinggi negeri, serta BUMN

dan/atau BUMD wajib memiliki JRA.

/

j

(Pasal 48, Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009)

‰

JRA ditetapkan oleh pimpinan lembaga

negara, pemerintahan daerah, perguruan

tinggi negeri, serta BUMN dan/atau BUMD

t l h

d

t

t j

K

l ANRI

setelah mendapat persetujuan Kepala ANRI.

(Pasal 53, Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012)

(8)

€

JRA lembaga negara ditetapkan oleh

pimpinan lembaga negara setelah mendapat

pimpinan lembaga negara setelah mendapat

persetujuan Kepala ANRI.

€

JRA pemerintahan daerah provinsi

ditetapkan oleh gubernur setelah mendapat

persetujuan Kepala ANRI.

€

JRA

i t h

d

h k b

t /k t

€

JRA pemerintahan daerah kabupaten/kota

ditetapkan oleh bupati/walikota setelah

mendapat persetujuan Kepala ANRI.

`

JRA perguruan tinggi negeri ditetapkan oleh

pimpinan perguruan tinggi yang bersangkutan

setelah mendapat persetujuan Kepala ANRI melalui

lembaga terkait.

`

JRA BUMN ditetapkan oleh pimpinan BUMN yang

bersangkutan setelah mendapat persetujuan Kepala

ANRI.

`

JRA BUMD provinsi ditetapkan oleh pimpinan BUMD

provinsi yang bersangkutan setelah mendapat

persetujuan Kepala ANRI

persetujuan Kepala ANRI.

`

JRA BUMD kabupaten/kota ditetapkan oleh

pimpinan BUMD kabupaten/kota yang bersangkutan

setelah mendapat persetujuan Kepala ANRI.

Menjamin penyelamatan arsip kehidupan bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara,

Menjadi pedoman dalam

Pencipta Arsip

harus memiliki

JRA, karena:

Menjadi pedoman dalam pelaksanaan penyusutan

arsip;

Mewujudkan pengelolaan arsip yang efektif dan

efisien efisien

Menghindari keraguan dalam penyusutan arsip

(9)

`

Tanpa penyusutan arsip, arsip yang dikelola

akan:

◦ Tidak efisien,

◦ Menghambat layanan informasi,

◦ Menghambat kinerja organisasi,

◦ Pemborosan dari segala bidang,

◦ Membuktikan ketidakmampuan manajemen dalam mengelola aset organisasi.

`

Oleh karena itu, JRA wajib dimiliki organisasi

`

Oleh karena itu, JRA wajib dimiliki organisasi

pencipta arsip sebagai upaya efisiensi dan

peningkatan kinerja organisasi.

€

JRA terdiri dari:

JRA FASILITATIF berisi jangka waktu

penyimpanan atau retensi dari jenis-jenis arsip

dih ilk

d i k i t

t

f

i

yang dihasilkan dari kegiatan atau fungsi

fasilitatif antara lain keuangan, kepegawaian,

kehumasan, perlengkapan, dan ketatausahaan.

JRA SUBSTANTIF berisi jangka waktu

penyimpanan atau retensi dari jenis-jenis arsip

yang dihasilkan dari kegiatan atau fungsi

yang dihasilkan dari kegiatan atau fungsi

substantif setiap pencipta arsip sesuai dengan

fungsi dan tugasnya.

RETENSI ARSIP

RETENSI ARSIP

Retensi arsip dalam JRA ditentukan

berdasarkan pedoman retensi arsip.

Pedoman retensi arsip disusun oleh

Kepala ANRI bersama dengan lembaga

teknis terkait.

1. Peraturan Kepala ANRI Nomor No. 12/2009

tentang Pedoman Retensi Arsip Non Keuangan

g

p

g

dan Non Kepegawaian;

2. Peraturan Kepala ANRI Nomor 19 Tahun 2011

tentang Pedoman Penilaian Kriteria dan Jenis

Arsip yang Memiliki Nilai Guna Sekunder

(Statis);

3 P

t

B

K

l ANRI d

K

l

3. Peraturan Bersama Kepala ANRI dan Kepala

BKN No. 08/2012 dan No. 15/2012 tentang

Pedoman Retensi Arsip Pegawai Negeri Sipil

dan Pejabat Negara,

(10)

4. Peraturan Kepala ANRI Nomor 25 Tahun 2012 tentang Pedoman tentang Pemusnahan Arsip;

5. Peraturan Kepala ANRI Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pedoman Retensi Arsip Sektor Perekonomian Urusan P t i

Pertanian;

6. Peraturan Kepala ANRI Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Retensi Arsip Sektor Perekonomian Urusan Perdagangan;

7. Peraturan Kepala ANRI Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pedoman Retensi Arsip Sektor Perekonomian Urusan Perhubungan;

Perhubungan;

8. Peraturan Kepala ANRI Nomor 06/2013 tentang Pedoman Retensi Arsip Keuangan.

a. Jenis/series arsip

b

k

k

(

)

b. Jangka waktu penyimpanan (retensi)

retensi aktif

umur/usia berkas di ruang

kerja (unit pengolah)

retensi inaktif

umur/usia berkas di ruang

arsip (

record centre

)

Instrumen Pengelolaan Arsip 38 Pusdiklat Kearsipan

c. Keterangan :

Permanen

, berkas/arsip disimpan

selamanya karena

y

memiliki nilai

kesejarahan

Musnah

berkas/arsip yang dimusnahkan,

setelah disimpan beberapa lama dan tidak

memiliki nilaiguna

Dinilai kembali,

Dinilai ulang setelah

beberapa lama, keputusan jalan tengah

antara musnah atau permanen

a Setiap berkas/arsip memiliki umur atau usia

a. Setiap berkas/arsip memiliki umur atau usia

b. Umur atau usia suatu berkas berbeda dengan

berkas lain, tidak dapat disama-ratakan,

c. Umur atau usia berkas, dalam istilah kearsipan

disebut dengan RETENSI atau JANGKA WAKTU

PENYIMPANAAN

PENYIMPANAAN

d. Penentuan umur/usia/retensi berkas,

tergantung pada hasil PENILAIAN BERKAS

(11)

`

Menentukan retensi suatu arsip, harus juga

dipertimbangkan kepada:

dipertimbangkan kepada:

1. Apakah ada peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang berapa lama sebuah

dokumen/arsip harus disimpan oleh pencipta arsip? Misalnya: Arsip tentang pajak merujuk kepada Undang-Undang Perpajakan, Arsip mengenai Perbendaharaan Negara harus merujuk kepada Perbendaharaan Negara harus merujuk kepada undang-undang perbendaharaan negara dll. 2. Bagaimanakah kebutuhan organisasi?

PENULISAN RETENSI

a. Dengan angka, misalnya:

1 tahun 2 tahun Musnah

1 tahun 2 tahun Musnah

2 tahun 3 tahun Permanen

3 tahun 2 tahun Dinilai Kembali

b. Dengan kata-kata, misalnya:

“selama masih menjadi pegawai”

c. Angka dan kata-kata :

“1 tahun setelah mendapat kepastian hukum

yang pasti”

PENENTUAN NASIB AKHIR

Penentuan nasib akhir diperlukan untuk

menentukan apa yang akan ditentukan pada

arsip dan dituangkan dalam JRA.

Nasib akhir ada dua yaitu:

Musnah

dan

Permanen

.

Namun jika ada keragu-raguan dapat

dinyatakan:

Dinilai Kembali

Dinilai kembali

pada akhirnya pun akan

Dinilai kembali

pada akhirnya pun akan

ditentukan

musnah

atau

permanen

juga.

` Inti dari kegiatan retensi dan nasib akhir dari arsip adalah

“Penilaian Arsip”.

` Penilaian Arsip adalah salah satu kegiatan yang krusial

yang harus dilakukan oleh pelaksana/pengelola/ penanggung jawab dalam bidang kearsipan.

` Hasil kegiatan Penilaian arsip akan sangat menentukan

apakah suatu bangsa dan negara akan memiliki informasi tentang jati diri bangsa dan negaranya atau akan menjadi bangsa yang mengalami sindrom kehilangan

ingatan/informasi ingatan/informasi.

` Kegiatan Penilaian Arsip di satu sisi akan menentukan

perampingan dan efisiensi dalam pengelolaan arsip, disisi lain akan menciptakan arsip sebagai simpul pemersatu bangsa...

(12)

PENGERTIAN UMUM

• Penilaian arsip adalah analisis informasi terhadap

kelompok arsip untuk menentukan nilai guna dan masa kelompok arsip untuk menentukan nilai guna dan masa simpan bagi kepentingan organisasi pencipta dan masyarakat luas.

• Penilaian arsip merupakan tindakan penting dan

strategis dalam manajemen arsip untuk menentukan informasi yang bernilaiguna bagi organisasi baik intern maupun ekstern.

l d l k k l h b

• Penilaian Arsip yang dilakukan oleh Lembaga Kearsipan

adalah untuk menjamin tersedianya arsip bernilai guna kesejarahan bagi kepentingan bangsa dan negara sebagai jati diri bangsa, sebagai memori kolektif bangsa.

`

Analisis fungsional adalah pengujian terhadap siapa

yang menciptakan arsip dan apa fungsinya. Analisis

ini didasarkan pada anggapan bahwa arsiparis harus

memahami hubungan keterkaitan antara arsip dan

fungsi lembaga/instansi untuk pentingnya kegunaan

fungsi lembaga/instansi untuk pentingnya kegunaan

arsip.

`

Penilaian makro adalah analisis informasi terhadap

organisasi atau tema sosial untuk menentukan

nilaiguna permanen dengan masa simpan

selamanya.

`

Penilaian mikro adalah analisis informasi yang

`

Penilaian mikro adalah analisis informasi yang

memfokuskan pada fisik arsip yang tercipta dalam

suatu organisasi baik untuk menentukan nilaiguna

permanen maupun sementara.

`

Penilaian arsip dalam kaitannya dengan jadwal

retensi arsip adalah untuk menetapkan retensi

arsip Retensi adalah waktu simpan berapa lama

arsip. Retensi adalah waktu simpan berapa lama

suatu arsip harus disimpan, kapan dapat

dipindahkan, kapan dimusnahkan.

`

Penilaian retensi arsip ini merupakan salah satu

(13)

A. Semua kebijakan pimpinan LN yang bersifat mengatur sejak proses pembahasan hingga naskah

ARSIP LEMBAGA NEGARA

NILAI KEBUKTIAN (

EVIDENTIAL)

mengatur, sejak proses pembahasan hingga naskah yang ditandatangani oleh pimpinan LN, antara lain:

1) Undang-Undang Dasar; 2) Tap MPR;

3) Undang-undang;

4) Peraturan pemerintah pengganti undang-undang; 5) Peraturan pemerintah; ) p ;

6) Peraturan presiden/keputusan presiden; 7) Instruksi presiden;

8) Keputusan menteri;

9) Keputusan kepala lembaga pemerintah non kementerian.

B. Bukti keberadaan lembaga negara, yakni

bukti mengenai memori dan identitas

lembaga negara yang memuat ciri khas

d

i f

i kh

t t

l

b

dan informasi khusus tentang lembaga

negara sebagai pencipta arsip, antara lain:

1) Struktur organisasi dan tata kerja;

2) Keputusan presiden tentang pengangkatan pejabat eselon I;

3) Keputusan presiden tentang pengangkatan pejabat ) p p g p g g p j negara/publik;

4) Pedoman ketatalaksanaan;

5) Pendirian, perubahan, penyatuan lembaga negara; 6) Lambang dan simbol lembaga negara.

C. Bukti kinerja lembaga negara antara lain:

1) Rencana keuangan; 2) Rencana anggaran tahunan; 3) Surat otorisasi;

4) Pertanggungjawaban keuangan; 4) Pertanggungjawaban keuangan; 5) Neraca dan laporan keuangan tahunan;

6) Program kerja jangka pendek, menengah, dan panjang;

7) Memori of Understanding;

8) BA serah terima arsip statis kepada lembaga kearsipan; 9) LHP yang mencerminkan prestasi ilmiah;

10) Produk karakteristik yang memiliki nilai budaya, ilmiah, 10) Produk karakteristik yang memiliki nilai budaya, ilmiah,

teknologi, dan kemanusiaan;

11) Masterplan;

12) Daftar Pemilih Tetap, Hasil Perhitungan Suara, Peserta Pemilu, sengketa hasil pemilu.

1. Arsip tokoh nasional Soekarno, Soeharto,

Habibie, Abdurrahman Wahid (Gus Dur),

ARSIP LEMBAGA NEGARA

NILAI INFORMASIONAL

Habibie, Abdurrahman Wahid (Gus Dur),

Megawati Soekarno Putri, SBY, para mantan

Wakil Presiden RI, dan lain-lain;

2. Arsip peristiwa bencana nasional tsunami Aceh

dan Nias, gempa bumi Yogyakarta dan Padang,

Lumpur Lapindo, dan lain-lain;

3. Arsip mengenai tempat, misal tempat dibacakan

3. Arsip mengenai tempat, misal tempat dibacakan

naskah proklamasi, tempat pelaksanaan kongres

pemuda, tempat pertemuan tokoh-tokoh

(14)

1) Konsep naskah proklamasi tulisan tangan

ARSIP LEMBAGA NEGARA

NILAI INTRINSIK

1) Konsep naskah proklamasi tulisan tangan

Soekarno;

2) Arsip mengenai masa penjajahan Jepang;

3) Surat pengunduran diri Presiden Soeharto;

4) Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar);

5) Dekrit Presiden Soekarno dan Abdurrahman

5) Dekrit Presiden Soekarno dan Abdurrahman

Wahid.

CONTOH

JENIS ARSIP STATIS

BERSKALA DAERAH

Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2011 Tentang Pedoman Penilaian Kriteria dan

Jenis Arsip yang Memiliki Nilai Guna Sekunder

`

Penentuan nasib akhir diperlukan untuk

menentukan apa yang akan ditentukan pada

p y g

p

arsip dan dituangkan dalam JRA.

`

Nasib akhir ada dua yaitu:

Musnah

dan

Permanen

.

`

Namun jika ada keragu-raguan dapat

dinyatakan:

y

Dinilai Kembali

`

Dinilai kembali

pada akhirnya pun akan

(15)

NO JENIS/SERI ARSIP

JANGKA WAKTU SIMPAN

KET. AKTIF INAKTIF 1. 2. 3. 4 Pengadaan barang Surat Penawaran Promosi iklan Hasil Audit 2 tahun 1 Tahun 2 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 1 Tahun 3 Tahun 3 tahun Musnah Musnah Dinilai Kembali Dinilai kembali 4. 5. Hasil Audit Struktur organisasi 2 Tahun 2 tahun 3 tahun 5 tahun Dinilai kembali permanen

CONTOH

CONTOH

JADWAL RETENSI ARSIP

JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN

KEUANGAN

NO

NO JENIS ARSIPJENIS ARSIP RETENSIRETENSI KETKET NO

NO JENIS ARSIPJENIS ARSIP KETKET..

AKTIF

AKTIF INAKTIFINAKTIF

1. 1.

2. 2.

Usulan

Usulan Program, Program, kegiatan kegiatan dandan anggaran anggaran Perda Perda tentangtentang APBD APBD

1

1 tahuntahun sesettelahelah TA TA berakhir

berakhir 2

2 tahuntahun sesettelahelah TA TA berakhir berakhir 3 3 tahuntahun 3 3 tahuntahun Musnah Musnah Permanen Permanen 3.

3. Buku Kas Umum, Buku Kas Umum, Buku Pembantu, Buku Pembantu, Register dan Register dan Buku Tambahan Buku Tambahan 2

2 tahuntahun sesettelahelah TA TA berakhir

berakhir 3 3 tahuntahun Dinilai Dinilai kembalikembali

CONTOH

CONTOH

JADWAL RETENSI ARSIP

JADWAL RETENSI ARSIP KEPEGAWAIAN

KEPEGAWAIAN

NO

NO JENIS ARSIPJENIS ARSIP RETENSIRETENSI KETKET.. AKTIF

AKTIF INAKTIFINAKTIF AKTIF

AKTIF INAKTIFINAKTIF

1. 1. 2. 2. penerimaan penerimaan pegawai pegawai Berkas Berkas Perorangan PNS Perorangan PNS 22 tahuntahun 11 tahuntahun sesettelahelah berhenti/pensiun berhenti/pensiun 22 tahuntahun 22 tahuntahun Setelah hak Setelah hak dan dan kewajiban kewajiban Musnah Musnah Musnah, Musnah, kecuali kecuali pejabat pejabat eselon I dan eselon I dan aj ba aj ba habis

habis pepegawaigawai lain oo dadalain yg yg terkaitterkait peristiwa peristiwa nasional nasional Permanen Permanen

CONTOH

JADWAL RETENSI ARSIP FASILITATIF

NO JENIS ARSIP RETENSI KET. AKTIF INAKTIF AKTIF INAKTIF 1. 2. Pengumuman/ pemberitahuan Pembuatan/ perubahan Lambang Daerah 1 tahun 3 tahun -3 tahun Musnah Permanen 3. Pengadaan

barang 3 tahun Sampai dengan barang dihapuskan

(16)

CONTOH

JADWAL RETENSI ARSIP SUBSTANTIF

NO JENIS ARSIP RETENSI KET.

AKTIF INAKTIF 1. Pembentukan, pemekaran, peningkatan, pemecahan dan penghapusan Daerah-daerah

2 tahun 5 tahun Permanen

2. Rapat kerja Gubernur/ Muspida dan Rakor Lainnya

2 tahun 3 tahun Dinilai kembali,

JENIS ARSIP KLAS RETENSI KETERANGAN

AKTIF INAKTIF

Pendidikan Penerimaan Formasi PP 01 01 2 2 Musnah Pendidikan dan Pengajaran Penerimaan Mahasiswa Baru Formasi PP.01.01 2 2 Musnah Kepanitian PP.01.02 2 1 Musnah Naskah Soal PP.01.03 2 2 Musnah Registrasi

Mahasiswa

Bukti Bayar PP.02.01 2 8 Musnah Daftar

Ulang PP.02.02 2 2 Musnah Ulang

KRS PP.02.02 2 2 Musnah Perkuliahan SAP PP.03.01 2 2 Musnah Kurikulum PP.03.02 2 2 Musnah Silabus PP.03.03 2 2 Musnah

KLASIFIKASI KEMANAN

DAN AKSES ARSIP

Disusun sebagai dasar untuk

melindungi hak dan kewajiban

pencipta arsip dan publik dalam

mengakses arsip

(17)

Pencipta arsip wajib menyediakan arsip

dinamis bagi pengguna yang berhak”

(Pasal 24 ayat (1) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan)

“ Setiap informasi publik bersifat terbuka,

dan dapat diakses oleh setiap pengguna

informasi publik”

p

(Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik)

`

Mempertimbangkan keamanan dan kondisi fisik

arsip ketika diakses, perlu

pengaturan

Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip

Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip

`

Tata cara menyusun klasifikasi keamanan dan

akses arsip: Peraturan Kepala ANRI Nomor 17

Tahun 2011 tentang Pedoman Pembuatan

Sistem Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip

Sistem Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip

Dinamis

Klasifikasi keamanan arsip dinamis

=

Penggolongan/pengkategorian arsip

dinamis berdasarkan tingkat keseriusan

dampak yang ditimbulkan terhadap

kepentingan dan keamaman negara,

publik dan perseorangan

Level akses arsip dinamis

d l h

k t

i

t

adalah pengkategorian pengaturan

ketersediaan arsip dinamis sebagai hasil dari

kewenangan hukum dan otoritas legal

pencipta arsip untuk mempermudah

pemanfaatan arsip

(18)

Penggunaan arsip dinamis adalah kegiatan

pemanfaatan dan penyediaan arsip dinamis

bagi kepentingan pengguna arsip yang

b h k

berhak.

Penggunaan arsip dinamis dilakukan untuk

memenuhi kepentingan dalam kegiatan

perencanaan, pengambilan keputusan,

layanan kepentingan publik, perlindungan

hak atau penyelesaian sengketa

hak, atau penyelesaian sengketa.

Penggunaan arsip dinamis dilaksanakan

berdasarkan

sistem klasifikasi keamanan dan

akses arsip.

ƒ Yang dimaksud dengan “pengguna yang berhak” adalah setiap orang atau badan hukum yang

PENGGUNA YANG BERHAK

adalah setiap orang atau badan hukum yang memiliki akses terhadap arsip yang didalamnya terkandung informasi publik yang tidak dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur tentang keterbukaan informasi publik.

ƒ Akses arsip adalah ketersediaan arsip sebagai hasilAkses arsip adalah ketersediaan arsip sebagai hasil dari kewenangan hukum dan otorisasi legal serta keberadaan sarana bantu untuk mempermudah penemuan dan pemanfaatan arsip.

Sistem klasifikasi keamanan dan akses arsip merupakan

SISTEM KLASIFIKASI KEAMANAN

DAN AKSES ARSIP

Sistem klasifikasi keamanan dan akses arsip merupakan aturan pembatasan hak akses terhadap fisik arsip dan informasinya sebagai dasar untuk menentukan keterbukaan dan kerahasiaan arsip dalam rangka melindungi hak dan kewajiban pencipta arsip dan pengguna dalam pelayanan arsip.

Klasifikasi keamanan dan akses arsip ditentukan as as ea a a da a ses a s p d e u a berdasarkan sifat arsip yang dapat di akses terdiri atas: a. arsip yang bersifat terbuka; dan

(19)

“ Pencipta arsip wajib menyediakan arsip dinamis bagi

pengguna yang berhak” (Pasal 24 ayat (1)

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang

Kearsipan)

Kearsipan)

“ Setiap informasi publik bersifat terbuka, dan dapat

diakses oleh setiap pengguna informasi publik”

(Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun

2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik)

g

)

Mempertimbangkan keamanan dan kondisi fisik

arsip ketika diakses, perlu pengaturan

Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip

Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip

Tata cara menyusun klasifikasi keamanan dan

akses arsip: Peraturan Kepala ANRI Nomor 17

Tahun 2011 tentang Pedoman Pembuatan

Sistem Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip

Sistem Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip

Dinamis

Klasifikasi keamanan arsip dinamis

=

P

l

/

k t

i

i di

i

Penggolongan/pengkategorian arsip dinamis

berdasarkan tingkat keseriusan dampak yang

ditimbulkan terhadap kepentingan dan

keamaman negara, publik dan perseorangan

JENIS INFORMASI PUBLIK

(berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik) tentang Keterbukaan Informasi Publik) 1. Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan

secara berkala;

2. Informasi yang wajib diumumkan secara serta merta;

3. Informasi yang wajib tersedia setiap saat; 4. Informasi yang dikecualikan;

(20)

a. Informasi yang berkaitan dengan badan publik;

b. Informasi mengenai kegiatan dan kinerja badan

publik terkait ;

c. Informasi mengenai laporan keuangan; dan/ atau

d. Informasi lain yang diatur dalam peraturan

perundang-undangan.

I NFORMASI YANG WAJIB DIUMUMKAN

SECARA SERTA-MERTA

a. Badan publik wajib mengumumkan secara

p

j

g

serta-merta suatu informasi yang dapat

mengancam hajat hidup orang banyak

dan ketert iban umum.

b. Kewajiban menyebarluaskan informasi

publik tersebut disampaikan dengan cara

yang mudah dijangkau oleh masyarakat

dan dalam bahasa yang mudah dipahami.

a. Daftar seluruh informasi publik yang berada di bawah penguasaannya, tidak termasuk informasi yang dikecualikan;

p g y , y g ;

b. Hasil keputusan badan publik dan pertimbangannya;

c. Seluruh kebijakan yang ada berikut dokumen pendukungnya; d. Rencana kerja proyek termasuk di dalamnya perkiraan

pengeluaran tahunan badan publik;

e. Perjanj ian badan publik dengan pihak ket iga;

f. Informasi dan kebijakan yang disampaikan pejabat publik dalam j y g p p j p pertemuan yang terbuka untuk umum;

g. Prosedur kerja pegawai badan publik yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat ; dan/ atau

h. Laporan mengenai pelayanan akses informasi publik sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.

1. Informasi yang dapat membahayakan negara; 2. Informasi yang berkaitan dengan kepentingan

perlindungan usaha dari persaingan usaha tidak sehat; 3. Informasi yang berkaitan dengan hak-hak pribadi; 4. Informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan; dan/

atau atau

5. Informasi publik yang diminta belum dikuasai atau didokumentasikan.

(21)

Instrumen Pengelolaan Arsip 81 Pusdiklat Kearsipan 1. 5. • Aspek ketentuan peraturan perundang-undangan dan NSPK • analisis fungsi Pimpinan pencipta arsip yg berwenang mengesahkan SKKAAD Penentuan Klasifikasi Keamanan dan Hak Akses 2. Pencantuman Klasifikasi Keamanan dan Hak Akses pada kolom daftar 4. Menentukan unit pengolah Pengesahan oleh Pimpinan Organisasi • analisis fungsi • Aspek analisis risiko;

kolom daftar 3. Pencantuman dasar pertimbangan untuk mengetahui alasan mengapa arsip dikategorikan pada tingkat/derajat klasifikasi keamanan sangat rahasia, rahasia dan terbatas.

unit yg bertanggung jawab terhadap keamanan fisik dan informasi arsip yang dikategorikan sangat rahasia, rahasia dan terbatas.

No Klasifikasi Kode Jenis Arsip Keamanan Klasifikasi Akses Hak Pertimbangan Dasar Pengolah Unit

Keterangan:

1. Kolom “Nomor”, diisi dengan nomor urut;

2. Kolom “Kode Klasifikasi”, diisi dengan kode angka, huruf atau gabungan angka dan huruf yang akan berguna untuk mengintegrasikan antara penciptaan, penyimpanan, dan penyusutan arsip dalam satu kode yang sama sehingga memudahkan pengelolaan; gg p g ;

3. Kolom “Jenis Arsip” diisi dengan judul dan uraian singkat yang menggambarkan isi dari jenis/seri arsip;

4. Kolom “Klasifikasi Keamanan”, diisi dengan tingkat keamanan dari masing-masing jenis/seri arsip yaitu sangat rahasia, rahasia, terbatas atau biasa/terbuka;

5. Kolom “Hak Akses”, diisi dengan nama jabatan yang dapat melakukan pengaksesan terhadap arsip berdasarkan tingkat/ derajat klasifikasi; 6 Kolom dasar pertimbangan diisi dengan uraian yang menerangkan 6. Kolom dasar pertimbangan, diisi dengan uraian yang menerangkan

alasan pengkategorian arsip sebagai sangat rahasia, rahasia dan terbatas;

7. Kolom unit pengolah, diisi dengan unit kerja yang bertanggung jawab terhadap keselamatan dan keamanan fisik dan informasi arsip yang dikategorikan sangat rahasia, rahasia dan terbatas.

(22)

Nomor Klasifikasi Kode Jenis Arsip Keamanan Klasifikasi Akses Hak Pertimbangan Dasar Pengolah Unit

1. DL.01.0

2 DiklatPengelolaan Arsip Dinamis terbuka Semua unit kerja terkait - Bag Diklat 2. KP.02.0

2 DP3 Rahasia Kapus Kondite personal pegawai

Tata Usaha Pusdiklat pegawai Pusdiklat

Siapakah yang menetapkan

SKKAAD

Sistem Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip

Dinamis (SKKAAD) harus ditetapkan oleh

pimpinan pencipta arsip.

Pencipta Arsip yang dimaksud adalah lembaga

negara, pemerintahan daerah, lembaga

didik

h

i

i

litik

pendidikan, perusahaan, organisasi politik,

organisasi kemasyarakatan.

PRINSIP DASAR PENETAPAN

KLASIFIKASI KEAMANAN ARSIP

DINAMIS ADALAH

:

1. Memperhatikan tingkat keseriusan dampak yang timbul apabila informasi yang terdapat dalam arsip dinamis disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak berhak untuk tujuan dan kepentingan yang tidak sah; 2. Pengklasifikasian keamanan arsip dinamis harus

dituangkan dalam suatu ketetapan pimpinan berupa

t t t li di t i l b i d

pernyataan tertulis yang disertai alasan sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan tingkat klasifikasi.

Prinsip dasar dalam penetapan hak akses arsip dinamis adalah:

PRINSIP DASAR PENETAPAN

AKSES ARSIP DINAMIS

1. Pengaksesan arsip dinamis hanya dapat dilakukan oleh pejabat dan staf yang mempunyai kewenangan untuk akses;

2. Pejabat yang lebih tinggi dapat mengakses arsip yang dibuat oleh pejabat atau staf di bawahnya sesuai dengan hierarki kewenangannya dalam struktur organisasi; dan 3 Pejabat atau staf yang lebih rendah kedudukannya tidak 3. Pejabat atau staf yang lebih rendah kedudukannya tidak

dapat mengakses arsip yang dibuat oleh pejabat di atasnya kecuali sebelumnya telah diberikan izin oleh pejabat yang berwenang.

(23)
(24)

Digital Archives Writer

z Gratek Microfilm Camera

Roll Scanner menghambat proses penegakan hukum; k k mengungkapkan memorandum yang dirahasiakan. ARSIP BOLEH DIAKSES APABILA, TIDAK: mengganggu kepentingan pelindungan HAKI membahayakan hankam negara; mengungkapkan isi

akta autentik yang bersifat pribadi mengungkapkan rahasia atau data

pribadi; dan mengungkapkan kekayaan alam Indonesia yang dilindungi merugikan ketahanan ekonomi nasional; merugikan kepentingan

politik dan hubungan luar negeri; NO FUNGSI JENIS ARSIP KLASIFIKASI KEAMANAN HAK AKSES

DAFTAR KLASIFIKASI KEAMANAN DAN AKSES ARSIP DINAMIS PADA DIRJEN TANAMANN PANGAN

KEMENTERIAN PERTANIAN RI

Dirjen Setditjen Eselon I Eselon II Es. III Es. IV staf SPI Penegak hukum LSM/ masy Dapat menga kses Seluruh inform asi Dapat mengaks es seluruh informas i dibawah nya, kecuali deputi hrs Dapat mengaks es seluruh informas i dibawah nya, kecuali deputi hrs hrs mendap at ijin hrs mendap at ijin

Referensi

Dokumen terkait

Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu di mana akan dijual dalam rangka

[r]

Seni 3.15-4.15 : Anak dapat berkreasi dengan bahan loose part Hasil karya. SOSEM 2.10 : Anak terbiasa mau berbagi

Energi yang dihasilkan oleh kebakaran akan menarik udara dingin dari luar ke dalam fire plume dan mendorong produk kebakaran ke luar melalui bagian atas pintu..  Fire plume

Data dan informasi tentang derajat kesehatan untuk Tahun 2012 dinyatakan dalam angka kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu maternal dan angka

Dengan demikian, sistem hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pengembang website untuk dapat memperbaiki struktur web-nya agar sesuai dengan harapan

Keluaran Tersusunnya Laporan Keuangan Semesteran 1 dokumen Hasil Meningkatnya sistem pelaporan capaian kinerja

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh layanan informasi bidang bimbingan pribadi terhadap pemahaman seks pranikah siswa kelas XII ADKP di SMK Telkom Pekanbaru, maka