• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Model Portofolio Balance Models dalam Menjelaskan Nilai Tukar Rupiah Agus Budi Santosa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengujian Model Portofolio Balance Models dalam Menjelaskan Nilai Tukar Rupiah Agus Budi Santosa"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DAFTAR ISI

Pengujian Model Portofolio Balance Models dalam Menjelaskan Nilai Tukar

Rupiah

Agus Budi Santosa

CFP-1

Peluang

Kota Menuju

Pembangunan

yang

Berkelanjutan

dalam Rangka

Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Amin Pujiati

CFP-2

Pengembangan Masyarakat Pesisir di Kabupaten Tulungagung

Ardhana Januar Mahardhani

CFP-3

Kajian Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah

Periode 2008-2012

Arum Akuarista, Gregorius N. Masdjojo

CFP-4

Pemberdayaan

Perempuan

melalui

Daya

Saing

Produk

Berbahan

Ramah

Lingkungan (Go Green) di Usaha Pembuatan Tikar Daun Purun Palembang

Gagan Ganjar Resmi, H. Mukran Roni

CFP-5

Potensi Ekonomi Ikan dan Produk Perikanan Indonesia dalam Lingkup Masyarakat

Ekonomi Asean

Mohtar Rasyid

CFP-6

Dampak Sosial dan Ekonomi atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

2/Permen-Kp/2015

Nanik Ermawati, Zuliyati

CFP-7

Kesiapan Industri Tekstil dalam Mendukung Poros Maritim dan Peningkatan Daya

Saing

P. Eko Prasetyo, Ketut Sudarma, dan Adang S. Syamsudin

CFP-8

Inflasi Indonesia dalam Pandangan Phillips Curve

Srinawatmi

(3)

Kebijakan Pengelolaan Usaha Perikanan Tangkap Nelayan Skala Kecil di Pantura

Jawa Tengah

Suharno, Tri Widayati

CFP-10

Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa di 10 Desa Wilayah Kecamatan

Rembang Kabupaten Rembang

Yudhi Prasetyo, Gregorius N. Masdjojo

CFP-11

Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility, Intellectual Capital,

dan

Kinerja Lingkungan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Adhita Setya Nurhudha, Titiek Suwarti

CFP-12

Pengujian Disiplin Pasar Perbankan Berdasar Posisi CAR, LDR, ROA dan NPL

Aditya Febri Riandika dan Taswan

CFP-13

Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi, Sistem Pelaporan

Terhadap Akuntabilitas Kinerja SKPD di Merauke

Afilu Hidayattullah, Maria Veronica Irine Herdjiono

CFP-14

Studi Empiris Atas Kualitas Audit

Anastasia, Carmel Meiden

CFP-15

Model Keuangan Mikro Syariah untuk Meningkatkan Kesejahteraan Nelayan

Miskin di Indonesia

Arif Pujiyono dan

Hari Susanta Nugraha

CFP-16

Analisis Pengaruh CAR, NPL, PDN, Nim, BOPO, LDR, dan Suku Bunga terhadap

ROA (Studi pada Bank Devisa di Indonesia Periode 2005-2009)

Budi Sungkowo Utomo

CFP-17

Kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam

Perspektif Tax Professional (Studi Kasus

Industri Garment di Semarang)

Dhisa Deviana, Pancawati Hardiningsih

CFP-18

Analisis Relevansi Pendidikan Pajak dan Rasa Keadilan terhadap Pembentukan

Kepatuhan Pajak Pelaku Usaha Sektor UMKM

Imam Mukhlis, Sugeng Hadi Utomo, Yuli Soesetyo

CFP-19

Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi, Leverage dan Dividen Tahun Sebelumnya

terhadap Dividen Tunai (Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2010-2013)

Isnaeni, Irene Herjdiono

CFP-20

Modern Management Practices and Fir

m’

s Performance

Lena Ellitan

(4)

Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio

dan Return On Equity untuk

Memprediksi Kondisi Financial Distress

Listyorini Wahyu Widati, Bayu Adhi Pratama

CFP-22

Identifikasi Kinerja Keuangan Perbankan Terbaik di Asean (Studi Komparatif:

Indonesia, Thailand, Philipine)

Susanto Wibowo, Limajatini

CFP-23

Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan

Auditor

Sektor Publik

Achmad Badjuri

CFP-24

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Tax

Avoidance

Vivi Adeyani Tandean

CFP-25

The Influence of Job Stress and Person-Organization Fit on Turnover Intention by

Using Job Satisfaction as Mediating Role

Feri Lupiana, Tristiana Rijanti

CFP-26

Pengaruh Faktor Motivasi terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja pada Guru Sekolah

Menengah Atas (SMA) di Surabaya

Ani Suhartatik, P.Julius F.Nagel

CFP-27

Kriteria Kebutuhan Hard dan Soft Skill pada Perusahaan Jasa di Makassar

Kasnaeny Karim

CFP-28

Model Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat Pesisir melalui Re-Engineering

Ekonomi Berbasis Koperasi Berkelanjutan

Iin Indarti, Yeni Kuntari

CFP-29

Pengaruh Karakteristik Pekerjaan dan Pemberdayaan terhadap Kinerja Pegawai

dengan Mediasi Komitmen Organisasional

(Studi pada Politeknik Ilmu Pelayaran

Semarang)

Mohammad Sapta Heriyawan, Widhy Setyowati

CFP-30

Kompetensi Sumberdaya Manusia, Sistem Pengendalian Internal dan Pengaruhnya

terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan

Nafi’

Inayati Zahro

CFP-31

Persepsi Crew dan Manajemen dalam Penerapan ISM Code

bagi Keselamatan

Pelayaran dan Perlindungan Lingkungan Laut

Nina Nurhasanah, Asmar Joni, Nur Shabrina

CFP-32

Strategi Perencanaan SDM untuk Peningkatan Daya Saing UMKM Batik Semarang

Nury Ariani Wulansari, Desti Ranihusna, Ida Maftukhah

(5)

Pengaruh Kompetensi dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Guru yang

Dimoderasi oleh Iklim Organisasi

pada MI sekecamatan Winong Kabupaten Pati

(Studi Kasus pada Guru-Guru MI sekecamatan Winong Kabupaten Pati)

Shodiqin, Ceacilia Srimindarti

CFP-34

Pengaruh Motivasi dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Guru yang

Dimoderasi oleh Budaya Organisasi pada Mi sekecamatan Winong Kabupaten Pati

(Studi Kasus pada Guru-Guru MI sekecamatan Winong Kabupaten Pati)

Sholihul Fuad, Ceacilia Srimindarti

CFP-35

Pengaruh Kepribadian Dan Pemberdayaan terhadap Kinerja Melalui Organizational

Citizenship Behavior dengan Modal Sosial sebagai Variabel Moderating

Sri Rahayu, Hasan Abdul Rozak

CFP-36

Analisis Pengaruh Manajemen Karir Organisasional, Karir Individu dan Kompetensi

terhadap Efektivitas Karir Karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero)

Cabang Pemalang Propinsi Jawa Tengah

Sri Rahayuningsih

CFP-37

Pengaruh Komitmen Organisasional dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Guru

Dimediasi Kepuasan Kerja (Studi Kasus pada Guru SMA Kesatrian dalam Yayasan

Pendidikan Kesatrian 67)

Sunarno, Lie Liana

CFP-38

Perempuan dan Jabatan Managerial dalam Organisasi: WFC pada Perempuan

Bekerja

Theresia Lurry Ayu Dwi Setyowati, Tutuk Ari Arsanti

CFP-39

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi terhadap Kinerja

Guru Dimediasi Komitmen Organisasional (Studi Pada Guru SMA Swasta di

Kecamatan Pati)

YCD. Komala Devi, Lie Liana

CFP-40

Keadilan Kompensasi Dalam Persepsi Pekerja Wanita Hamil dan Melahirkan

Sanny Fortunata Susanto, Lieli Suharti, Hani Sirine

CFP-41

Survai Motif Utama Konsumsi Berkelanjutan Nelayan Menjaga Ketersediaan

Sumberdaya Ikan

V. Rachmadi Parmono

CFP-42

Pengaruh Norma Subjektif dan Kontrol Prilaku yang Dipersepsikan terhadap Niat

Pinjam KUR Mikro (Studi Pada Nasabah BRI di Pati)

Adib Saeroji, Ali Maskur, Endang Tjahjaningsih

(6)

Pengaruh Citra Perusahaan dan Kepuasan terhadap Kepercayaan dan Dampaknya

pada Loyalitas (Studi Pada Klien Asuransi Prudential Pru Vision Kabupaten Pati)

Ah. Fayumi, Endang Tjahjaningsih

CFP-44

Pengaruh Harga dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Televisi Samsung

Studi Kasus di Perumahan Villa Grand Tomang Zona Riviera Tangerang

Elis Setiawati, Ari Anggarani Winadi Prasetyoning Tyas

CFP-45

Intensi Kewirausahaan pada Mahasiswa-Mahasiswa di Indonesia

Henky Lisan Suwarno dan Ida

CFP-46

Komunikasi Pembangunan Memberikan Peranan Penting bagi Pemberdayaan

Masyarakat Pesisir (Studi Kasus Masyarakat Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta)

Heriyanti

CFP-47

Penguatan Karakteristik Wirausaha Berbasis Inkubasi Inovasi untuk Keberhasilan

Usaha Mahasiswa PMW di Politeknik Negeri Malang

Ita Rifiani Permatasari, Suselo Utoyo, Ayu Sulasari

CFP-48

Digitalisasi Pemetaan UKM Tenun Garut Berbasis Sistem Informasi Geografis

sebagai Media Komunikasi dan Pemasaran Produk Lokal

Maria Sri Wulandari, Rahayu Noveandini, Sutarno

CFP-49

Peluang Bisnis Kuliner Buah Mangrove

Rokh Eddy Prabowo

CFP-50

Pengembangan Kinerja Pemasaran Usaha Mebel Melalui Inovasi dan Ketrampilan

di Klaten

Sulistiyani

CFP-51

Efek Kepercayaan, Brand Image dan Kualitas

Layanan terhadap Loyalitas

Dimediasi Kepuasan Pelanggan (Studi Pada Kreditur

PD. BKK Dempet Cabang

Dempet Kota Kabupaten Demak)

Supriyadi, Marlien

CFP-52

Pengaruh Atribut Kemasan Makanan Ringan terhadap Proses Pengambilan

Keputusan Pembelian Konsumen

Tri Hanifawati, Any Suryantini, Jangkung Handoyo Mulyo

CFP-53

Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Pendidikan terhadap Keputusan Mahasiswa

Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Barat

Ujang Muhyidin

(7)

Citra dan Persepsi Harga dalam Mempengaruhi Kepuasan dan Dampaknya terhadap

Loyalitas Pelanggan (Studi pada Pelanggan Bussines Centre SMK Negeri 2

Semarang)

Wilujeng Handayani, Euis Soliha

CFP-55

Market Basket Analysis pada Mobile Customer Relationship Management

Adi Nugroho Susanto Putro,

Ernawati, Irya Wisnubhadra

CFP-56

Identifikasi Pengembangan Pariwisata Kota Blitar

Aang Afandi

CFP-57

Pelatihan Bahasa Inggris untuk Layanan Wisata Berdasarkan Kebutuhan Lokal Bagi

Pemilik Homestay Di Kepulauan Raja Ampat Papua Barat

Budi Purnomo

CFP-58

Improving The Quality of Tour Guides Through the Competency Certification

Program

Ema Rahmawati

CFP-59

Pengaruh Personality dan Kemampuan Kerja terhadap Kepuasan Tamu Pada Hotel

Grand Surya Kediri

H. Ndaru Prasastono

CFP-60

Potensi Destinasi Wisata Di Indonesia Menuju Kemandirian Ekonomi

Iwan Setiawan

CFP-61

Faktor Penentu Nilai Tambah Bruto Pada Konsumsi Wisatawan dan Penyerapan

Tenaga Kerja di Indonesia

R. Ajeng Entaresmen, Wan Usman, Zulkifli Husin, Muhammad Zilal Hamzah

CFP-62

Pengembangan Sistem Keamanan Pangan Terpadu dalam Mewujudkan Efektivitas

Implementasi Izin Edar Produk Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT)

Bambang Hermanu

CFP-63

Makna Ruang Publik bagi Pedagang Kaki Lima: Studi tentang Resistensi terhadap

Penggusuran

Eko Handoyo

CFP-64

Implementasi Deklarasi Djuanda dalam Perbatasan Perairan Lautan Indonesia

Ernawati

CFP-65

Tanggung Jawab Pengusaha Kapal atas Pemberian Jaminan Sosial Tenaga Kerja

(Jamsostek) terhadap Awak Kapal

Fitria Olivia, Jeffrey Sutanto

(8)

Kajian Hak Asasi Manusia terhadap Pola Pembinaan Narapidana (Studi Kasus di

LP. Kedungpane Semarang)

Petrus Soerjowinoto

CFP-67

Mediasi Penal dalam Penyelesaian Perkara Lintas

Safik Fauji, Rochmani dan Fitika

CFP-68

Pola Penguasaan dan Pemanfaatann Perairan Pesisir secara Turun-Temurun oleh

Suku Bajoe

Sri Susyanti Nur

CFP-69

Perluasan Kesempatan Kerja Bagi Masyarakat Pesisir

Sri Wahyu Handayani

CFP-70

Penenggelaman Kapal Pelaku Illegal Fishing sebagai Upaya Penegakan Hukum

Perikanan di Indonesia (Studi Putusan Pengadilan Negeri Tanjung Pinang

Kepulauan Riau)

Yusuf Istanto

CFP-71

Evaluasi Perfomansi Penambahan Guide Vane Pada Penampang Circular Miter

Bend 30

0

Dengan Studi Numerik (Studi Kasus Reynolds Number Re

dh

4,744 10

7

)

Firmansyah Achjab, Setyo Nugroho, Achmad Bahrul Ulum

CFP-72

Analisa Penentuan Jumlah Cluster Terbaik Pada Metode K-Means Clustering

Ni Putu Eka Merliana, Ernawati, Alb. Joko Santoso

CFP-73

Analisis Pengaruh Kecepatan Mobilitas User terhadap Qos di Wlan Menggunakan

Opnet Modeler

Alfin Hikmaturokhman, Nurul Fatonah, Eko Fajar Cahyadi

CFP-74

Manajemen Media Informasi Hewan Reptil (Ular) melalui Pembangunan Album

Elektro

Ari Anggarani Winadi Prasetyoning Tyas, Malabay, Erwan Baharudin

CFP-75

Analisis Waktu Delay Pengiriman Paket Data Menggunakan Jaringan Wi-Fi pada

Inventarisasi Barang Berbasis Aplikasi Android

Danny Kurnianto, Achmad Rizal Danisyah, Miftahul Muhdori

CFP-76

Sistem Informasi Pemasaran Rumah di Graha Permata Surya Mijen Semarang

Berbasis Web

Dedi Muhammad Fahrozi, Dwi Agus Diartono

CFP-77

Perencanaan Museum Desa Digital dengan Menggunakan Framework Tpack

Emi Iryanti

(9)

Implementasi Search Engine Optimization (SEO) On Page pada Web Umkm Batik

dan Handicraft

Felix Andreas Sutanto, Sri Mulyani

CFP-79

Implementasi Virtual Private Network (VPN) untuk Aksesserver melalui Perangkat

Mobile pada Jaringan Komputer SMK Triatma Jaya Semarang

Felix Andreas Sutanto, Petrus Anton Bagyono

CFP-80

Perencanaan

Strategis

Sistem

Informasi

Desa

dan

Kawasan

Perdesaan

Menggunakan Kerangka Kerja Togaf ADM

Fredrikus Suarezsaga, Irya Wisnubadhra, Y. Sigit Purnomo W.P.

CFP-81

Credit Prediction With Neural Network Algorithm

Adi Sucipto

CFP-82

Aplikasi Telepon Seluler sebagai Sistem Kendali Jarak Jauh untuk Menyalakan dan

Mematikan Mesin Sepeda Motor

Jaenal Arifin, Arief Hendra Saptadi, Andrianus Silalahi

CFP-83

Pemodelan Aplikasi Navigasi dan Penentuan Rute Terdekat dengan Waktu Tercepat

menuju Tempat oleh-oleh di Kota Semarang pada Android

Purwatiningtyas, Sri Eniyati

CFP-84

Model Rute Dan Peta Interaktif Posyandu di Kota Semarang Menggunakan

Geolocation dan Haversine Berbasis Mobile Android

Sariyun Naja Anwar, Isworo Nugroho, Edy Supriyanto

CFP-85

Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Studi Kasus di Kantor Pemberdayaan

Perempuan dan Keluarga Berencana

Vencias Markus Kawangung, Irya Wisnubhadra, Kusworo Anindito

CFP-86

Sistem Pendukung Keputusan Promosi Jabatan pada PT. Starlight Garment

Semarang

Weni Yuliana , Dwi Agus Diartono

CFP-87

Website Design Framework for Effective Business to Consumer Base on Literature

Study and Users Perception

Yohanes Suhari, Arief Jananto

CFP-88

Perancangan Sistem Informasi Perizinan dengan Metode Rad (Rapid Application

Development) di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten

Banyumas

Agus Priyanto, Sisilia Thya Safitri

(10)

Pemetaan Merek dan Desain Industri UMKM Berpotensi HKI di Kabupaten Kudus

Berbasis Sistem Informasi Geografis Menggunakan Google Map API

Andy Prasetyo Utomo, Suciningtyas

CFP-90

Rancang Bangun Sistem Informasi Kehadiran dalam Mendukung Good University

Governance

Didi Supriadi

CFP-91

Sistem Informasi Berbasis Web Produk Unggulan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) di Kota Semarang

Mariana kristiyanti, Lisda Rahmasari

CFP-92

Penggunaan Metode CMS untuk Sistem Informasi KIA dan KB

Sri Eniyati dan Rina Candra Noor Santi

CFP-93

Model Kompetisi Pemberdayaan dan Pengembangan Komunitas Hobi Masyarakat

Sebagai Titik Stimulus Pertumbuhan Perekonomian Lokal

Eddi Indro Asmoro

CFP-94

Desain Quality Function Deployment Untuk Pengembangan Produk Batik Tulis Di

Pacitan

Esty Poedjioetami, Rony Prabowo

CFP-95

Analisis Kontrak pada Supply Chain Industri Kecil dan Menengah

Evi Yuliawati, Anita Theresia

CFP-96

Perancangan Arsitektur Bisnis Perguruan Tinggi dengan Togaf (Studi Kasus:

Politekkes Kemenkes Palangka Raya)

Febrian Berthanio, Benyamin L. Sinaga, Irya Wisnubadhra

CFP-97

Rancang Bangun Aplikasi Al Quran Digital untuk Penyandang Disabilitas Tangan

Berbasis Command Voice pada Perangkat Android

Hayatun Nufus, Noviatus Solekhah, Moechammad Sarosa, M. Nanak Zakaria

CFP-98

Audit Energi untuk Pemakaian Listrik di Industri

Iman Setiono

CFP-99

Metode Material Requirement Planning (Mrp) Untuk

Mengoptimalkan Output

Produksi

Jaka Purnama dan Suhartini

CFP-100

Perancangan Mesin Bor Magnet Pendekatan Ergonomi untuk Meningkatkan

Kapasitas Produksi

Jaka Purnama, Bambang Setyono, Dan Hanif Amrullah

CFP-101

Aplikasi Rantai Pasok: Pengadaan Material Konstruksi antar Pulau

Moh Nur Sholeh, M. Agung Wibowo

(11)

Rekayasa Perangkat Lunak Absensi Siswa dengan Permodelan Sistem Terdistribusi

R. Rhoedy Setaiawan, Noor Latifah, Tutik Khotimah

CFP-103

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Analisis Daya Saing

Industri Batik Berbasis

Diamond Porter Modelling

Suhartini, Evi Yuliawati

CFP-104

Pengendali Waktu Penyiraman pada TanamanHidroponik Menggunakan IC 555

Tri Watiningsih, Kholistianingsih, Dodi Wahyudi

CFP-105

Smartphone sebagai Media Pembelajaran Bahasa Mandarin

Darmanto, Yulius Hari, dan Budi Hermawan

CFP-106

Senggeger

”Pelet”: Budaya Turun-Temurun Masyarakat Sasak Lombok serta

Pergeserannya

Lalu Nasrulloh

CFP-107

Implementasi Metode Tematik Integratif pada Pembelajaran Bahasa Jepang

Lispridona Diner

CFP-108

Ejaan Latin Bahasa Jawa Memprihatinkan, Mana Jati Diri Orang Jawa?

Sugeng Purwanto

Lautan Sebagai Rumah: Makna Semiotik Puisi Sufi Seashell Voice Karya Tiel Aisha

Ansari

Taufiqurrohman

CFP-109 CFP-110

How to Write A Structured Abstract for Research Articles

Wienny Ardriyati, Agnes Widyaningrum

(12)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU &CALL FOR PAPERSUNISBANK (SENDI_U)

Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat

ISBN: 978-979-3649-81-8

\ANALISIS KONTRAK PADA SUPPLY CHAIN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

Evi Yuliawati1, Anita Theresia2

1Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya 2Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Email :[email protected]

Abstrak

Pertumbuhan pesat Industri Kecil dan Menengah (IKM) sejak tahun 2005 mendorong meningkatnya pendapatan bruto di berbagai sektor nasional. Hal ini terjadi karena IKM cenderung lebih kuat dalam menghadapi terpaan badai ekonomi sehingga mampu menjadi penopang perekonomian nasional. Industri sepatu bordir adalah salah satu sektor IKM yang tumbuh dan berkembang pesat di Jawa Timur. Kompetisi diantara pelaku bisnis IKM sepatu bordir menjadi tidak terelakkan. Koordinasi diantara pelaku bisnis dalam supply chain menjadi kunci penting untuk dapat bersaing di pasar. Salah satu bentuk koordinasi supply chain yaitu adanya kontrak kerjasama diantara pelaku supply chain. Kontrak dirancang dengan tujuan meningkatkan profit, tidak hanya profit manufaktur dan riteltetapi juga profit supply chain. Penelitian ini bertujuan menganalisis kontrak kerjasama antara IKM sepatu bordir yang berperan sebagai manufakturdengan distributor yang berperan sebagai ritel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrak kerjasama yang dilakukan antara IKM sepatu bordir dan ritel mengikuti modelQuantity Flexibility

Contracts. Dimana pihak ritel diperbolehkan memodifikasi ordersampai pada range yang telah disepakati

bersama. Kontrak ini dapat digunakan karena manufaktur yaitu IKM Sepatu Bordir dalam proses produksinya menerapkanflexible capacity. Bagi manufaktur kontrak ini akan meningkatkan profit yang diperoleh seiring dengan profit supply chainnya. Ekspektasi profit yang diperoleh supply chain merupakan penjumlahan antara ekspektasi profit pada IKM sepatu bordir dan ritel.

Kata kunci: ritel, manufaktur,supply chain, kontrak, IKM sepatu bordir PENDAHULUAN

Kinerja Industri Kecil dan Menengah (IKM) memberikan kontribusi positif dalam menghadapi permasalahan yang muncul pada negara berkembang, termasuk juga di Indonesia. Pertumbuhan IKM di Indonesia pada tahun 2011 hampir mencapai 52 juta, yang bergerak pada berbagai bidang dan tersebar hampir di seluruh pelosok negeri. Kemampuannya untuk dapat bertahan pada kondisi perekonomian yang sulit diprediksi menjadikan IKM sebagai penggerak utama perekonomian nasional. Daya tahan tersebut disebabkan karena beberapa hal seperti produk hasil IKM adalah consumer goods yang tidak tahan lama, fleksibiltas dalam proses produksi dan tidak mengandalkan perbankan untuk keberlanjutan usaha.

IKM Sepatu Bordir adalah salah satu industri yang memiliki peluang untuk berkembang pesat. IKM Sepatu Bordir yang menjadi objek pada penelitian ini adalah satu-satunya IKM Sepatu Bordir yang berada di Kota Sidoarjo Jawa Timur. Sepatu Bordiradalah salah satu produk unggulan IKM di Jawa Timur, hanya saja sebagian besar lokasi IKM nya berada di Kota Bangil Jawa Timur. Kondisi ini tidak membuat IKM Sepatu Bordir yang menjadi

objek pada penelitian ini menjadi terlena, karena dengan sistem penjualan online yang telah marak saat ini dimana konsumen di suatu daerah dapat memilih dan membeli produk dari daerah manapun juga. Hal ini menyebabkan persaingan diantara IKM Sepatu Bordir menjadi tidak terelakkan.

Dalam konteks supply chain, koordinasi

diantara pelaku bisnis menjadi kunci penting untuk dapat bersaing di pasar. Pada supply chain ini, IKM Sepatu Bordir berperan sebagai manufaktur dan distributornya berperan sebagai ritel. Supply chain

IKM Sepatu Bordir terdiri dari satu manufaktur dan satu ritel. Koordinasi diantara pelaku bisnis tersebut harus dapat memberikanprofit kepada semua pihak, tidak hanya profit pada manufaktur dan riteltetapi juga profit padasupply chain (Burt et.al, 2003).

Salah satu bentuk koordinasi diantara manufaktur dan ritel diwujudkan dalam bentuk kontrak kerjasama. Kontrak kerjasama secara spesifik memperlihatkan peran ritel sebagai pihak yang memesan sejumlah produk dan manufaktur yang

(13)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU &CALL FOR PAPERSUNISBANK (SENDI_U)

Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat

ISBN: 978-979-3649-81-8

memiliki tanggung jawab untuk memenuhi pesanan tersebut. Secara lebih detail kontrak juga menjelaskan tentang jumlah produk yang dipesan, harga produk, waktu pemenuhan pesanan dan kualitas produk yang dikehendaki.

Supply chain IKM Sepatu Bordir yang terdiri satu

manufaktur dan satu ritel berroperasi mengikuti skema Stackelberg. IKM Sepatu Bordir yang berperan sebagai manufaktur menawarkan sejumlah kontrak kerjasama kepada distributor yang berperan sebagai ritel sebelum masa penjualan. Pada skema ini manufaktur memiliki kapasitas produksi yang tidak terbatas dengan biaya prouksi per unit sebesar v. Permintaan ritel bersifat price-sensitive yaitu naik turunnya permintaan berdasarkan harga yang beredar di pasaran. Permintaan akan naik jika ditemui harga yang relatif rendah, demikian juga sebaliknya. Menanggapi tawaran kontrak dari manufaktur, ritel akan menentukan : Q yaitu jumlah produk yang akan diorder ke manufaktur dan p yaitu harga ritel ke konsumen.

Pada supply chain management terdapat beberapa jenis kontrak kerjasama yang mengatur hubungan antara pelaku bisnis di dalamnya. Beberapa diantaranya adalah buyback contracts (Pasternack, 1985), revenue sharing contracts(Hou et.al, 2009) dan quantity flexibility contracts (Yazlali & Erhun, 2007).

Tujuan utama dari penelitian ini adalah menganalisis kontrak kerjasama yang selama ini dilakukan oleh IKM Sepatu Bordir dengan distributornya. Meski kontrak yang dimiliki tidak secara eksplisit tertulis namun IKM Sepatu Bordir melaksanakan kewajiban sesuai dengan kesepakatan yang dibuat.

KAJIAN PUSTAKA

Kontrak kerjasama yang dibuat dalam rangka meningkatkan keuntungan supply chain secara keseluruhan menurut Chopra&Meindl, 2013,terbagi atas :

1. Buyback or Return Contracts

Pada model kontrak ini manufaktur dapat meningkatkan volume penjualannya dengan memberikan penawaran pengembalian produk yang tidak terjual pada akhir musim jualnya

kepada ritel. Harga pengembalian disepakati bersama antara manufaktur dan ritel. Model

buyback or return contracts dapat meningkatkan profit manufaktur karena adanya koordinasi

dalam supply chain. Dimana profit yang diperoleh manufaktur masih dianggap lebih besar karena dapat menjual produk dengan jumlah yang lebh banyak meski harus menanggung biaya pengembalian produk dari ritel pada akhir musim jual.Besaran profit yang diperoleh manufaktur pada model kontrak ini seiring dengan meningkatnya profit yang diperoleh

supply chain. Pada model ini ritel dapat

meningkatkan ketersediaan produk sebagai antisipasi ketidakpastian permintaan. Permasalahan penting pada model ini adalah tentang distorsi informasi terutama dalam hal

inventory.

2. Revenue Sharing Contracts

Revenue sharing contracts adalah kontrak dimana ritel akan membayarkan sebagian

profitdari setiap unit produk yang terjual kepada

manufaktur. Pada model ini manufaktur menetapkan harga jual yang rendah (minimal) kepada ritel untuk setiap unit produknya, namun ritel harus membagi sebagian profit setiap unit yang terjual kepada manufaktur. Sama seperti pada model buyback or return contracts model ini juga dapat meningkatkan ketersediaan produk seiring dengan meningkatnya profit supply chain. Model revenue sharing contracts membutuhkan infrastruktur untuk teknologi informasi dan komunikasi yang sangat baik. Dimana manufaktur harus dapat memantau secara detail tentang penjualan pada ritel. Meski pengadaan infrastruktur ini mahal namun sangat dibutuhkan. Disini memperlihatkan bagaimana sulitnya untuk menerapkan model kontrak ini pada beberapa ritel.Revenue Sharing contracts meningkatkan distorsi informasi sepanjang supply chain.

Model kontrak ini cocok untuk produk dengan biaya variabel yang rendah.

3. Quantity Flexibility Contracts

A quantity flexibility contracts adalah model

kontrak dimana ritel dalam hal ini yang berperan sebagai pembeli dapat melakukan modifikasi

(14)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU &CALL FOR PAPERSUNISBANK (SENDI_U)

Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat

ISBN: 978-979-3649-81-8

pada batas volume yang disepakati oleh manufaktur, dan tidak jauh dari point of sales. Ritel melakukan modifikasi orderbiasanya dalam rangka untuk memenuhi permintaan pasar yang lebih up to date. Hal ini bisa dilakukan karena ritel memiliki informan yang handal di pasar. Model ini bagi manufaktur akan sangat bermanfaat apabila menerapkan proses produksi dengan flexible capacity. Dengan menerapkan model ini profit yang diperoleh supply chain dan masing-masing pelakunya akan meningkat. Selain itu model ini juga efektif untuk manufaktur yang menjual kepada beberapa ritel. Berbeda dengan kedua model kontrak sebelumnya a quantity flexibility contracts lebih sedikit menimbulkan distorsi informasi. Karena ritel akan melakukan orderke manufaktur pada range yang spesifik sebelum permintaan aktual datang.

METODE PENELITIAN

Objek penelitian ini adalah IKM Sepatu Bordir yang berlokasi di desa Jetis Kabupaten Sidoarjo. Supply

chain yang diamati melibatkan satu manufaktur yaitu

IKM Sepatu Bordir dan satu ritel. Pengumpulan data dilakukan langsung dengan melakukan wawancara serta observasi di lokasi IKM. Berikut adalah data yang diperoleh berdasarkan pengamatan langsung yaitu : karakteristik sistem kerjasama yang dilakukan antara manufaktur dan ritel, harga jual produk dari manufaktur ke ritel dan harga jual produk dari ritel ke konsumen serta tingkat permintaan produk pada ritel.

Setelah data tersebut diperoleh kemudian dilakukan langkah selanjutnya yaitu pengolahan data. Berdasarkan karakteristik sistem yang disepakati antara manufaktur dan ritel memperlihatkan bahwa antara IKM Sepatu Bordir dan ritel telah melakukan suatu bentuk kerjasama yang disebut dengan Quantity

Flexibility Contrarcts. Beberapa karakteristik yang

terlihat adalah : ritel diberi kesempatan untuk memodifikasi order setelah permintaan definitif diperoleh, manufaktur melakukan proses produksi dengan flexible capacity dan terjadinya distorsi informasi yang dinyatakan oleh peluang terjadinya

overstock rendah.

Pada Quantity Flexibility Contrarcts manufaktur memperkenankan ritel untuk mengubah volume order setelah memperoleh data permintaan hasil observasi. Jika ritel memesan sejumlah O unit maka manufaktur berkomitmen untuk menyediakan sejumlah Q=(1+α)O dimana ritel berkomitmen membeli paling sedikit sejumlah q=(1-β)O. Nilai αdanβberkisar antara 0 dan 1.Ritel maksimal dapat membeli sejumlah Q bergantung hasil observasi pasar.

DenganQuantity Flexibility Contrarctsmanufaktur memproduksi produk dengan biaya v per unit dan menetapkan harga jual ke ritel sebesar c. Jika ada produk yang masih tersisa pada ritel dianggap masih memiliki nilai sebesar SRper unit dan sebesar SMper unit jika terjadi sisa pada manufaktur. Permintaan pada ritel disumsikan mengikuti distibusi normal dengan rata-rata µ dan standar deviasiσ. Jika order dari ritel sebesar O unit maka manufaktur akan menyediakan sejumlah Q unit.

Dengan asumsi manufaktur berproduksi sebesar Q unit, maka terdapat 3 alternatif jumlah produk yang akan dibeli oleh ritel, yaitu ritel akan membeli sebanyak q unit jika permintaan D lebih rendah daripada q, ritel akan membeli sebanyak D unit jika permintaan D berada diantara q dan D, dan ritel akan membeli sebanyak Q unit jika permintaan lebih besar daripada Q.

Besaran nilai O yaitu volume order oleh ritel akan ditentukan berdasarkan pada optimal cycle service

level atau CSL (Chopra&Meindl, 2013).

CSL

= s p c p  

Kemudian dengan nilai CSL tersebut, jika diketahui permintaan berdistribusi normal dengan rata-rata µ dan standar deviasi σ, maka jumlah order yang optimal dapat dihitung dengan formula :

O = F-1(CSL, µ, σ) =NORMINV(CSL, µ, σ)

Dengan memperhatikan beberapa hal tersebut maka dapat ditentukan formula untuk menghitung order yang dilakukan oleh ritel adalah sebagai berikut :

(15)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU &CALL FOR PAPERSUNISBANK (SENDI_U)

Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat

ISBN: 978-979-3649-81-8

Expected Quantity Purchased by Retailer

Q

R=

                        Q q Q F Q q qF

F

F

S S ) ( 1 ) (                       f S Q f S q

Selanjutnya permintaan pada ritel dapat dihitung dengan formula berikut :

Expected Quantity Sold by Retailer

D

R =

                

Q Q Q F

F

f

Q

1 ( ) S S

Kemudian untuk menghitung kelebihan persediaan pada ritel karena perbedaan antara jumlah produk yang di orderQR dan permintaan pasar DR dihitung

dengan formula berikut :

Expected Overstock at Retailer

=

Q

D

R R

Setelah menetapkan QRdan DRmaka ekspektasi profit

pada manufaktur dan ritel dapat dihitung dengan formula berikut :

Expected Retailer Profit

=

D

p

Q

D

S

Q

c

R R R R R

(

)

Expected Manufactured Profit

=

Q

c

Q

Q

S

M

Q

v

R

R

(

)

Selanjutnya profit pada supply chain dihitung berdasarkan jumlahan antara profit ritel dan profit manufaktur.

Expected Supply Chain Profit

=

D

p

Q

D

S

Q

c

R R R R R

(

)





Q

c

Q

Q

S

M

Q

v

R R

(

)

Untuk selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap sistem Quantity Flexibility Contrarcts yang selama ini dijalankan oleh IKM Sepatu Bordir. Performansi yangdianalisis meliputi : profit pada ritel, profit pada manufaktur dan profit pada supply chain. Dari hasil tersebut kemudian akan dianalisis parameter yang mempengaruhi performansi kontrak.

HASIL DAN PEMBAHASAN

IKM Sepatu bordir yang terletak di desa Jetis Kabupaten Sidoarjo telah berdiri sejak tahun 1993. Nazidah, pemilik usaha sepatu bordir saat ini, memproduksi sepatu bordir menggantikan produksi sepatu kulit yang dulu dikerjakan oleh orang tuanya. Motif sepatu bordir bercorak etnik dan dirancangnya sendiri. Terdapat hampir 20 motif sepatu bordir yang dapat dihasilkan oleh IKM ini, diantaranya adalah motif kupu-kupu, bunga, motif angka, huruf dan lain sebagainya. Sepatu bordir biasanya digunakan sehari-hari, namun beberapa ada pula yang menggunakan pada acara formal. Sepatu bordir ini tak hanya merambah pasar-pasar Indonesia yang meliputi Denpasar, Kalimantan, Sulawesi dan Madura, tetapi juga sudah ke Singapore, menjadi sasaran pasar sepatu bordir asli buatan Sidoarjo ini. Mekanisme pemasaran yang dilakukan selama ini oleh IKM Sepatu Bordir adalah dengan sistem jual lepas khususnya untuk penjualan ke luar negeri, dan yang kedua adalah dengan kontrak kerjasama untuk penjualan di dalam negeri.

IKM Sepatu Bordir melakukan sistem penjualan lepas dengan mengirimkan produk sesuai volume dan jenis yang diorder oleh ritel. IKM menetapkan harga jual produk ke ritel dan selanjutnya harga jual dari ritel ke konsumen menjadi kewenangan sepenuhnya pihak ritel. Konsekuensi dari sistem jual lepas ini IKM tidak menerima pengembalian produk dari ritel jika terjadi kelebihan/sisa produk pada akhir masa jualnya. Risiko kelebihan produk tersebut akan sepenuhnya ditanggung oleh pihak ritel.

Selanjutnya untuk kontrak kerjasama, IKM Sepatu Bordir yang melakukan proses produksi dengan sistem flexible capacity mempersilahkan ritel untuk merubah order dengan range yang telah disepakati bersama.Kebalikan dengan sistem jual lepas untuk

(16)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU &CALL FOR PAPERSUNISBANK (SENDI_U)

Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat

ISBN: 978-979-3649-81-8

model kontrak ini IKM menerima pengembalian produk dari ritel jika terjadi kelebihan/sisa produk pada akhir masa jualnya.Harga jual produk dari IKM Sepatu Bordir kepada ritel ditentukan oleh IKM, demikian juga untuk harga jual produk dari ritel ke konsumen ditentukan oleh ritel. Kontrak yang dijalankan IKM Sepatu Bordir ini dikenal dengan

Quantity Flexibility Contrarcts. Untuk pembahasan

selanjutnya penelitian ini akan menggunakan asumsi dan sistem yang ada pada model kontrak tersebut. Pada tabel 1 dapat dilihat permintaan pada ritel terhadap masing-masing motif sepatu bordir yang diorderoleh konsumen. Terdapat 8 motif sepatu bordir yang diorder konsumen dalam 12 bulan terakhir.

Tabel 1. Permintaan sepatu bordir untuk masing-masing motif dalam 12 bulan terakhir

Motif 1 Motif 2 Motif 3 Motif 4 Motif 5 Motif 6 Motif 7 Motif 8

1 360 300 390 250 225 - - - 1525 2 225 360 - 480 - 250 345 - 1660 3 160 450 - 250 - 450 - 250 1560 4 450 - 400 200 200 315 200 - 1765 5 - 480 400 - 250 - 360 185 1675 6 200 360 - 400 - 480 - 240 1680 7 480 - 250 - 190 360 - 450 1730 8 450 - 250 300 250 - 340 - 1590 9 - 500 - 300 - 250 450 145 1645 10 480 - 250 360 400 - 240 - 1730 11 - 300 250 150 - 450 230 250 1630 12 355 - 380 200 450 - - 200 1585

Bulan Permintaan 12 bulan terakhir (unit) Jumlah

Berdasarkan data permintaan tersebut, dengan asumsi bahwa data permintaan berdistribusi normal maka diperoleh rata-rata permintaan pada ritel untuk semua motif adalah sebesar 1648 unit dengan standar deviasi sebesar 74 unit.

Berikut adalah penggambaran struktur supply chainyang berlaku pada IKM Sepatu Bordir.

IKM Sepatu Bordir Ritel Konsumen

c harga jual IKM ke ritel p harga jual ritel ke konsumen v Biaya produksi pada IKM DR QR

Gambar 1. Struktur Supply Chain IKM Sepatu Bordir Pada model Quantity Flexibility Contrarcts untuk struktursupply chainIKM Sepatu Bordir diatas

menunjukkan bahwa IKM Sepatu Bordir

memproduksi produk dengan biaya v per unit dan kemudian menetapkan harga jual ke ritel sebesar c.

Selanjutnya ritel menjual produk sepatu bordir ke konsumen dengan harga p.

Meskipun motif sepatu bordir bervariasi tetapi harga yang ditetapkan oleh IKM dan ritel adalah sama untuk semua motif. Berikut adalah harga-harga yang ditetapkan tersebut : IKM Sepatu Bordir menetapkan biaya produksi v sebesar Rp. 10.000 per unit, kemudian harga jual ke ritel cditetapkan sebesar Rp. 20.000. Selanjutnya ritel menjual produk sepatu bordir ke konsumen dengan harga pyaitu sebesar Rp. 40.000/unit. Pada sistem ini jika terjadi kelebihan produk di akhir masa jual maka diasumsikan tidak memiliki nilai sisa. Nilaiαdanβdiasumsikan sama. Dengan informasi tersebut dapat dihitung tingkat service level yaitu :

CSL

= 0,5

40000 20000

40000

Sehingga jumlah order oleh ritel adalah sebesar

O= F-1(0,5, 1648, 74)

= NORMINV (0,5;1648; 74) = 1648

Kemudian selanjutnya berturut-turut akan dihitung

expected purchased by retail QR, expected sale by

retail DR, expected profit for retaildan manufactur,

serta expected supply chain profit. Hasil selengkapnya untuk perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2 memperlihatkan bahwa peningkatan nilai αdanβmenyebabkan peningkatan jumlah order yang dilakukan oleh ritel sehingga akan mengakibatkan peningkatan penjualan dari ritel ke konsumen. Peningkatan tersebut akan membuat ekspektasi profit untuk supply chain beserta pelaku bisnis di dalamnya juga meningkat. Kemudian pada saat dilakukan peningkatan harga jual dari IKM Sepatu Bordir ke ritel c maka jumlah order yang dilakukan oleh ritel cenderung menurun. Hal ini biasa terjadi karena kecenderungan permintaan konsumen adalah

price-sensitive artinya jumlah permintaan akan sangat

dipengaruhi oleh harga. Jika terjadi peningkatan harga maka permintaan akan turun, demikian juga sebaliknya jika harga turun maka permintaan akan meningkat. Karena permintaan menurun sebagai akibat dari peningkatan harga maka ekspektasi

(17)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU &CALL FOR PAPERSUNISBANK (SENDI_U)

Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat

ISBN: 978-979-3649-81-8

keuntungan supply chain pun akan turun. Namun dengan meningkatnya harga cmengakibatkan ekspektasi keuntungan pada manufaktur meningkat. Disini kita bisa melihat bahwa dengan

mengaplikasikan model Quantity Flexibility Contrarctsmanufaktur akan memperoleh keuntungan

yang lebih besar.

Tabel 2. Perhitungan Profit pada model Quantity Flexibility Contrarcts

α β c O Ekspektasi Pembelian oleh Ritel Ekepektasi Penjualan oleh Ritel Ekspektasi Profit pada Ritel Ekspektasi Profit Pada Manufaktur Ekspektasi Profit Supply Chain 0,00 0,00 20.000 1.648 1.648 1.618 31.760.000 16.480.000 48.240.000 0,20 0,20 20.000 1.674 1.650 1.648 32.920.000 16.260.000 49.180.000 0,40 0,40 20.000 1.665 1.655 1.654 33.060.000 16.447.807 49.507.807 0,00 0,00 25.000 1.624 1.624 1.605 23.600.000 24.355.793 47.955.793 0,20 0,20 25.000 1.637 1.630 1.623 24.170.000 24.379.841 48.549.841 0,40 0,40 25.000 1.642 1.638 1.634 24.410.000 24.531.282 48.941.282 0,00 0,00 30.000 1.598 1.598 1.586 15.500.000 31.959.122 47.459.122 0,20 0,20 30.000 1.634 1.634 1.619 15.740.000 32.680.000 48.420.000 0,40 0,40 30.000 1.645 1.629 1.627 16.210.000 32.420.000 48.630.000 KESIMPULAN

Selama ini kontrak kerjasama yang dilakukan antara IKM Sepatu Bordir dan ritel mengikuti modelquantity

flexibility contracts. Dimana manufaktur memperkenankan ritel untuk memodifikasi order pada range yang disepakati berdasarkan nilai αdanβ. Dari hasil penelitian diketahui semakin besar nilai αdanβmaka semakin besar keuntungan total supply

chain. Namun sebaliknya peningkatan harga jual dari

IKM Sepatu Bordir ke ritel cmenyebabkan keuntungan supply chain menurun. Penurunan keuntungan pada supply chain berbanding terbalik dengan keuntungan pada manufaktur. Terbukti bahwa model Quantity Flexibility Contrarctsmampu meningkatkan keuntungan manufaktur dalam hal ini adalah IKM Sepatu Bordir.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Burt, D., Dobler, D., and Starling, S., 2003, World Class Supply Management : The Key To Supply Chain Management. Seventh Edition, Mc Graw Hill, New Jersey.

[2] Copra, S., and Meindl, P. (2001), Supply Chain

Management:Strategy, Planning and Operation,

New Jersey, Prentice Hall.

[3] Hou, Jing, Zeng, Amy Z, Zhao, Lindu (2009),

Achieving Better Coordination Through Revenue Sharing and Bargaining in A Two-Stage Supply Chain, Computers & Industrial Engineering, 57, pp. 383-394

[4] Pasternack, B., 1985, Optimal Pricing and Returns Policies For Perishable Commodities, Marketing

Science, Vol 4, pp. 166-176.

[5] Yazlali, O., Erhun, F., (2007),Relating The

Multiple Supply Problem to Quantity Flexibility Contracts, Operations Research Letters, Vol. 35,

Gambar

Gambar 1. Struktur Supply Chain IKM Sepatu Bordir Pada model Quantity  Flexibility  Contrarcts untuk struktursupply  chainIKM  Sepatu  Bordir  diatas menunjukkan  bahwa IKM  Sepatu  Bordir memproduksi produk  dengan  biaya v per  unit  dan kemudian  meneta
Tabel 2. Perhitungan Profit pada model Quantity Flexibility Contrarcts

Referensi

Dokumen terkait

Kesalahpahaman sering terjadi karena faktor komunikasi Apabila pelayanan yang diberikan buruk, pasien akan memberikan respon negatif berupa ketidakpuasan sehingga pasien tersebut

Awalnya ilmuan hukum Belanda masih jernih dalam melihat kebenaran bahwa hukum Islam dalam masyarakat muslim nusantara lebih tinggi kedudukannya dari pada hukum adat

Untuk mengatur master dengan mudah dapat menggunakan ikon- ikon yang telah disediakan pada bagian master sisi atas pada dari pages palette atau dapat pula

Mengenai tata cara pemberian sita penyesuaian, perlu diperhatikan Putusan Mahkamah Agung Nomor 1326 K/Sip/1981 tanggal 19 Agustus 1982 yang menyebutkan jika barang

Menurut Priyo Sutopo, Dedi Cahyadi, Dan Zainal Arifin (Universitas Mulawarman, 2016) Penelitian yang berjudul “ Sistem Informasi Penjualan Penjualan Kendaraan

Rangkaian peristiwa kerusuhan dan tindak kekerasan yang terjadi, baik yang melibatkan etnik maupun kelompok masyarakat tersebut, memunculkan pertanyaan mengenai

NAMA ALAT MERK/TYPE JUMLAH TAHUN PEMBUATAN KONDISI ALAT STATUS

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Kanrung