• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM CU CINTA KASIH. Credit Union (CU) yang lazim disebut koperasi kredit merupakan kumpulan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM CU CINTA KASIH. Credit Union (CU) yang lazim disebut koperasi kredit merupakan kumpulan"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM CU CINTA KASIH 2.1 Sejarah Pendirian CU Cinta Kasih

Koperasi kredit/Credit Union berasal dari bahasa Yunani (Credere) yang berarti kepercayaan, dengan demikian dasar koperasi kredit adalah kepercayaan. Credit Union (CU) yang lazim disebut koperasi kredit merupakan kumpulan orang-orang yang saling percaya yang bersama-sama mengorganisir diri untuk menyediakan pelayanan bagi sesama mereka.

Koperasi kredit lahir pertama sekali di Jerman tahun 1889 dan menyebar di negara-negara Eropa dan Asia. Masuk ke Indonesia (Jakarta) tahun 1970 yang dikembangkan oleh BK3I (Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia), BK3I adalah Lembaga yang berazaskan Pancasila, yang selalu bekerjasama dengan pemerintah dalam hal ini Departemen Koperasi. BK3I mempunyai tujuan memasyarakatkan koperasi, menumbuhkan manusia-manusia untuk mencintai koperasi dan mendidik orang untuk menjadi terampil mengurus koperasi. Kini koperasi kredit sudah diakui di negara kita yang secara yuridis dan telah disahkan pemerintah menurut akta pendirian INKOPDIT tanggal 23 Juli 1998 dengan Badan Hukum No. 018/BH/M.I/VII/1998 dan telah menerima penghargaan dari pemerintah dengan pemberian Satya Lencana Pembangunan bidang Koperasi.

Adapun jati diri koperasi terdiri dari tiga serangkai yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain, yaitu:

1. Definisi

Koperasi kredit /CU adalah kumpulan otonomi dari orang-orang yang secara suka rela bergabung untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi,

(2)

sosial dan budaya yang sama melalui Badan Usaha yang dimilikinya dan diawasi secara demokratis.

2. Nilai-nilai

CU mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai luhur nenek moyang kita yaitu gotong royong karena CU bukanlah kumpulan uang tetapi kumpulan orang. 3. Prinsip-prinsip

Prinsip-prinsip koperasi adalah pedoman bagi CU-CU dalam melaksanakan nilai-nilai koperasi dalam menjalankan kegiatannya. CU memiliki 9 prinsip antara lain:

1. Keanggotaan terbuka dan suka rela 2. Kontrol secara demokratis

3. Tidak diskriminatif

4. Pelayanan kepada anggota 5. Distribusi kepada anggota 6. Membangun stabilitas keuangan 7. Pendidikan yang bersinambungan 8. Kerjasama antar koperasi kredit 9. Tanggung jawab sosial

Kini CU telah berkembang dengan pesat keseluruh daerah dipenjuru tanah air. Di Sumatera Utara berdiri tahun 1971 dengan BK3D (Badan Koordinasi Koperasi Kredit Daerah) yang membawahi semua kopdit primer yang berpusat di Pematang Siantar. Berdasarkan hasil data Statistik Kopdit Binaan Puskopdit Bekatigade Sumatera Utara terdapat 83 CU yang bernaung di bawahnya, dan untuk di wilayah Medan-Langkat terdapat 7 nama CU yang bernaung di bawah

(3)

BK3D seperti: Karya Murni, Harapan Kita, Rukun Damai, Cinta Kasih, Karya Murni (Binjai), Tunas Karya dan Karya Bersama. BK3D ini dikoordinir oleh BK3I yang berpusat di Jakarta.

CU Cinta Kasih yang merupakan salah satu wadah koperasi kredit ditingkat primer yang ada di Sumatera Utara berdiri pada tahun 1990 yang berawal dari sebuah perkumpulan doa agama Katolik di wilayah Pulo Brayan. CU ini pertama sekali diperkenalkan oleh Pastor Hubertus Tamba yang pada saat itu adalah seorang Pastor di Paroki Katedral Jl. Pemuda Medan1

1

Paroki (dari bahasa Inggris: Parish) adalah suatu tipe pembagian administratif. Istilah ini digunakan pada beberapa Gereja Liturgi, contohnya Gereja Katolik Roma, Komuni Anglikan, dan Gereja Ortodoks. Paroki dalam Gereja Katolik Roma di Indonesia adalah wilayah gereja di bawah Keuskupan. Paroki dipimpin oleh seorang Pastor Kepala Paroki dan beberapa Pastor Pembantu.

. Perkumpulan doa tersebut berada di lingkungan St.Bonaventura yang berada di wilayah Pulo Brayan Kota Lrg I. Lingkungan St.Bonaventura ini adalah salah satu lingkungan doa dari 12 lingkungan yang ada di Paroki Katedral. Alasan mengapa dibentuknya CU di lingkungan St.Bonaventura karena sebagian besar anggota perkumpulan tersebut termasuk kategori ekonomi lemah (miskin). Melihat kondisi perekonomian anggotanya yang begitu rendah, Pastor Hubertus Tamba merasa tergugah sehingga beliau menyarankan untuk didirikannya koperasi simpan pinjam di lingkungan St.Bonaventura. Anggota perkumpulan doa menyambut dengan baik usulan Pastor tersebut. Namun sebagian besar anggota perkumpulan belum begitu mengenal kegiatan CU, sehingga Pastor Hubertus meminta bantuan Suster Nikasya Sihombing untuk memperkenalkan CU di luar kegiatan doa lingkungan. Suster Nikasya adalah salah seorang Suster yang bernaung di Paroki Katedral

(4)

Pematang Siantar, di mana kegiatan CU ini sudah ada dan berjalan di Paroki tersebut.

Dengan adanya koperasi simpan pinjam ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup anggotanya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Untuk menunjang hal tersebut maka setiap calon anggota maupun anggota wajib menerima pendidikan mengenai pengetahuan berkoperasi, karena hanya melalui pendidikanlah dapat merubah pola pikir para anggotanya bagaimana berkoperasi dengan baik. Adanya pendidikan ini jugalah yang membuat anggota lingkungan St.Bonaventura yang semula belum mengenal koperasi kredit menjadi lebih mengenal maksud dan tujuan kegiatan dalam kopdit tersebut.

Pada awalnya CU di lingkungan St.Bonaventura diberi nama CU Santa Maria, di mana anggota lingkungan St.Bonaventura hanya berjumlah 20 orang dan mereka diwajibkan menabungkan uang sebesar Rp 10.000/orang. Uang yang ditabung bersama itu dapat langsung dipinjamkan kepada mereka yang memerlukan modal untuk tujuan produktif dan kesejahteraan. Ketua, wakil ketua dan bendahara dipilih dari anggota dan pada saat itu mereka belum memiliki kantor tetap karena hanya berjumlah 20 anggota saja sehingga diputuskan rumah ketua sebagai kantor CU sementara. Setelah satu tahun CU Santa Maria berdiri diadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT), pada saat RAT inilah para anggota diminta untuk memberikan masukan untuk mengubah nama CU Santa Maria. Hal ini dilakukan mengingat nama Santa Maria dianggap terlalu bersifat ke Katolikan sehingga mereka memutuskan untuk mengubahnya. Pada saat RAT tersebut para anggota diberi kesempatan untuk memberikan nama baru yang sesuai dengan

(5)

keinginan mereka, dan ada beberapa nama yang diusulkan anggota sebagai pengganti nama CU Santa Maria seperti CU Solidaritas dan CU Cinta Kasih. Kebanyakan dari anggota tersebut memilih nama CU Cinta Kasih sebagai pengganti nama CU yang baru dan akhirnya diputuskan bersama untuk memakai nama CU Cinta Kasih dalam kegiatan koperasi di lingkungan St.Bonaventura.

Pada tanggal 5 Mei 1990 CU Cinta Kasih diresmikan dan setelah tiga tahun berdirinya CU tersebut telah menunjukkan hasil yang memuaskan, ini dapat dilihat dari kehidupan anggotanya yang menjadi lebih baik dari sebelumnya terutama dalam perekonomian. Perbaikan kondisi ekonomi terjadi karena anggota CU ini memanfaatkan pinjaman uang dari CU yang digunakan sebagai penambah modal usaha, karena sebagian besar anggota CU ini adalah pedagang.

Seiring berjalannya waktu CU Cinta Kasih yang pada awalnya diperuntukkan bagi anggota perkumpulan doa St.Bonaventura, namun pada tahun 1994 memutuskan untuk menerima anggota non Katolik. Keputusan ini diambil setelah pihak CU Cinta Kasih melakukan studi banding ke CU Pardomuan di Dolok Sanggul yang difasilitasi oleh Pastor Libreak. Studi banding dan pelatihan itulah yang membuat CU Cinta Kasih membuka diri dan akhirnya memutuskan untuk menerima anggota di luar lingkungan St.Bonaventura.

Secara resmi pada tahun 1996 CU Cinta Kasih menerima anggota secara nasional yang berarti bahwa CU Cinta Kasih menerima siapa saja yang ingin menjadi anggotanya tanpa membedakan suku dan agama, hal yang diutamakan adalah keinginan untuk menabung uang di antara para anggotanya sehingga dapat menciptakan modal bersama yang nantinya dipinjamkan bagi mereka dengan bunga yang layak untuk tujuan produktif dan kesejahteraan. Namun, dalam

(6)

penerimaan anggota CU terlebih dahulu dilihat wilayah tempat tinggal calon anggota karena wilayah kerja CU Cinta Kasih hanya berada di sekitar Medan.

Dalam menjalankan kegiatannya, CU Cinta Kasih berpedoman pada koperasi. Namun CU Cinta Kasih lebih berkecimpung dalam bidang pelayanan jasa keuangan saja.

CU Cinta Kasih yang merupakan koperasi simpan pinjam pada dasarnya adalah untuk memenuhi kebutuhan akan uang dari para anggotanya, maka untuk dapat memperoleh uang, terlebih dahulu harus melakukan penyimpanan yang berdasarkan pada prinsip koperasi kredit. Berikut ini merupakan 3 prinsip utama koperasi kredit yaitu:

1.Tabungan hanya diperoleh dari anggota-anggotanya

2. Pinjaman hanya diberikan kepada anggota-anggotanya saja

3. Jaminan terbaik bagi pinjaman adalah watak sipeminjam itu sendiri

Ketiga prinsip tersebut mencerminkan adanya usaha swadaya dari kelompok masyarakat yang senasib sepenanggungan, karena dilakukan “Dari, Oleh dan Untuk Anggota”. Sedangkan caranya adalah melalui usaha simpan pinjam yang berdasarkan kerjasama dan saling percaya.

CU Cinta Kasih bukanlah bank walaupun memiliki kesamaan dalam usaha pelayanan yang dilakukan, yaitu pelayanan jasa keuangan. Perbedaan yang mendasar diantara keduanya adalah CU Cinta Kasih lebih mengutamakan modal sosial sedangkan bank lebih mengutamakan modal uang. Dalam praktiknya bank akan bekerja semata-mata mengejar keuntungan, sedangkan CU berorientasi untuk membangun manusia melalui kegiatan ekonomi. Bagi CU Cinta Kasih, keuntungan akan dikembalikan dalam bentuk pelayanan dan pembagian sisa hasil

(7)

usaha. Sehingga kerjasama, kebersamaan dan kepedulian (solidaritas) bersama akan menjadi kekuatan utama dalam menjaga dan mempertahankan keberlangsungan organisasi.

CU Cinta Kasih dapat dikatakan sebagai perkumpulan orang bukan sekedar perkumpulan uang, yang artinya orang-orang yang ada di dalam CU ini menjadi subyek sekaligus fokus perhatian. Bila orang-orang yang ada di dalam CU Cinta Kasih telah terbangun kesadaran dan kepeduliannya maka untuk memperoleh modal uang akan mudah dilakukan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa CU Cinta Kasih bukanlah perkumpulan uang melainkan perkumpulan manusia yang terbentuk dari rasa kepercayaan untuk menabung diantara mereka dan pendapat dari setiap orang apakah dia kaya atau miskin harus sama diperhatikan, ini merupakan prinsip dari CU Cinta Kasih yang telah ada sejak didirikan. Di dalam CU Cinta Kasih terdapat falsafah yang mengatakan “manusia yang kita utamakan sedangkan uang hanya sebagai alat saja”. Yang berarti bahwa meningkatkan penghasilan dan taraf hidup anggota-anggotanya itu merupakan tujuan CU dan uang menjadi alat untuk mencapai tujuan tersebut.

CU Cinta Kasih kini telah berBadan Hukum dengan No.480/KDK/2.17/X/2000 dan juga telah memiliki kantor tetap yang berada di Jl.KL.Yos Sudarso No.138-D Pulo Brayan Kota Medan. Seiring dengan meningkatnya jumlah anggota CU Cinta Kasih maka selain memiliki kantor pusat, kini CU Cinta Kasih telah memiliki 2 kantor cabang atau yang lebih dikenal dengan sebutan TPK (Tempat Pelayanan Khusus) yang berada di Jl.Flamboyan Raya No.16 Tj.Selamat dan Jl. Pintu Air I No.70 Simp.Pos P.Bulan. Hal ini

(8)

dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada anggota CU Cinta Kasih yang telah memberikan kepercayaan kepada CU dalam hal simpan pinjam.

Gambar 1. Kantor Pusat CU Cinta Kasih

(9)

2.2 Keorganisasian 2.2.1 Identitas

Nama : Kopdit (CU) Cinta Kasih Medan Berdiri : 5 Mei 1990

Alamat : Jl.KL.Yos Sudarso No.138-D Pulo Brayan Kota Medan Badan Hukum : No.480/KDK/2.17/X/2000

No.Anggota SPD : 068 No. Anggota Daperma: 687

Wilayah kerja : Kota Medan dan sekitarnya

Jumlah unit : 23 unit ditambah dengan 19 kelompok (lihat lampiran) 2.2.2 Visi, Misi dan Sasaran

Dalam melaksanakan kegiatannya CU Cinta Kasih mempunyai:

• Visi

CU Cinta Kasih merupakan lembaga usaha pelayanan keuangan yang dikelola dengan berpedoman pada prinsip-prinsip koperasi dan azas Swadaya, Solidaritas dan Pendidikan yang berkesinambungan.

• Misi

CU Cinta Kasih menciptakan kopdit yang sehat, aman dan profesional serta demokratis melalui pendidikan dan pelayanan yang berkwalitas demi meningkatkan taraf hidup hingga terwujudnya kesejahteraan para anggota.

• Sasaran

CU Cinta Kasih membantu mengembangkan kesejahteraan keluarga para anggotanya yang sasaran utamanya adalah masyarakat ekonomi lemah.

(10)

2.2.3 Keanggotaan

1. Jumlah anggota sampai Desember 2007 : 4.293 orang

Laki-laki : 1.723 orang

Perempuan : 2.570 orang

2. Jumlah anggota tarik diri (didominasi pindah) : 13 orang Laki-laki : 4 orang Perempuan : 9 orang 3. Jumlah anggota yang meninggal : 1 orang

Laki-laki : - orang Perempuan : 1 orang

Keanggotaan CU Cinta Kasih terdiri dari: Anggota Biasa

1. Berusia 17 tahun ke atas atau sudah berumah tangga 2. Berdomisili di wilayah kerja CU Cinta Kasih

3. Beritikat baik

4. Berminat untuk menabung

5. Usia anggota baru maksimun 65 tahun Anggota Luar Biasa

1. Berusia 6 bulan sampai dengan dewasa tetapi belum mempunyai penghasilan

(11)

Keanggotaan dinyatakan sah bila bermohon menjadi anggota yang diajukan kepada CU Cinta Kasih dengan mengisi formulir yang telah disediakan.

Anggota Biasa

1. Membuat surat permohonan dengan melampirkan foto copy KTP yang berlaku dan pas foto

2. Membayar uang pangkal : Rp 20.000

3. Simpanan pokok : Rp 30.000

4. Simpanan wajib : Rp 20.000

5. Simpanan sukarela kelipatan : Rp 500 6. Membayar DAKESMA : Rp 20.000 7. Mengikuti pendidikan

8. Memperoleh buku anggota yang telah disahkan pengurus Anggota Luar Biasa

1. Membayar uang pangkal : Rp 15.000 2. Membayar simpanan pokok : Rp 15.000 3. Membayar simpanan wajib : Rp 10.000 4. Simpanan sukarela kelipatan :Rp 500

5. Memperoleh buku anggota yang telah disahkan pengurus

Hak dan Kewajiban anggota CU Cinta Kasih Anggota Biasa

Anggota Biasa berhak:

1. Mendapatkan jasa-jasa pelayanan terutama bentuk pinjaman yang diberikan CU

(12)

2. Dipilih dan memilih untuk setiap jabatan dalam kepengurusan CU

3. Menarik simpanan sukarela jika dalam keadaan terpaksa pada jam kerja kantor

4. Menerima Deviden setelah tutup buku

5. Menerima jasa pinjaman setelah tutup buku bila pinjaman tersebut lunas lebih awal atau sesuai dengan kontrak perjanjian

6. Mengemukakan pendapatnya tentang segala sesuatu yang dapat dirundingkan dalam Rapat Anggota

Anggota Biasa berkewajiban:

1. Menghadiri dan ikut serta secara aktif memberikan suaranya dalam Rapat Anggota

2. Menabung secara rutin setiap bulan dan mengembalikan pinjaman serta bunga tepat pada waktunya

3. Membayar denda jika terjadi keterlambatan pengembalian pinjaman 4. Menjaga nama baik CU

5. Mengikuti pendidikan yang diselenggarakan oleh CU Anggota Luar Biasa

Anggota Luar Biasa berhak: 1. Menerima Deviden

2. Menjadi anggota biasa setelah menerima pendidikan Anggota Luar Biasa berkewajiban:

1. Menabung secara rutin tiap bulan 2. Menjaga nama baik CU

(13)

Selain memberikan hak dan kewajiban kepada anggotanya, CU Cinta Kasih juga memberikan angsuransi kepada setiap anggota, yaitu:

 DAPERMA

DAPERMA (Dana Perlindungan Bersama) merupakan suatu badan dalam CU yang dikelola langsung oleh BK3I (Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia) yang berpusat di Jakarta, yaitu memberikan perlindungan simpanan maupun pinjaman anggota. CU Cinta Kasih telah menjadi anggota DAPERMA dengan no. 687. DAPERMA diperuntukkan bagi anggota CU itu sendiri, misalnya: ada anggota CU yang masih punya sisa pinjaman, lalu dia tiba-tiba meninggal maka DAPERMA akan membayar semua sisa hutang berikut bunganya kepada CU Cinta Kasih (hutang di bawah Rp50 juta) dan kepada ahli warisnya akan diberikan santunan. Seluruh simpanannya akan dikembalikan oleh CU sesuai dengan batas buku sahamnya.

 DAKESMA

DAKESMA (Dana Kesejahteraan Bersama) merupakan angsuransi yang dikelola langsung oleh BK3D (Badan Koordinasi Koperasi Kredit Daerah) yang berpusat di P.Siantar yang baru dibentuk tahun 2008. Dengan perincian bahwa setiap anggota CU Cinta Kasih membayar sebesar Rp 20.000 setiap tahun. Misalnya: ada seorang anggota CU yang meninggal maka ahli warisnya akan mendapatkan santunan sebesar Rp 3.000.000.

Dengan adanya kedua angsuransi ini maka CU Cinta Kasih terlihat berbeda dengan Kopdit/CU yang lainnya maupun lembaga keuangan yang lain, hanya di CU Cinta Kasih setiap anggotanya diberikan angsuransi yang bertujuan

(14)

untuk memberikan perlindungan kepada semua yang menjadi anggota di dalamnya.

2.2.4 Mitra Usaha

Seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan yang telah dialami oleh Kopdit/CU Cinta Kasih dipandang perlu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak/organisasi antara lain:

1.Pihak Pemerintah

Kerjasama yang telah dibina antara lain:

1. Dinas Koperasi Provinsi Sumatera Utar banyak memberikan masukan/informasi mengenai kebijakan perkoperasian di Indonesia

2. Kehadiran Dinas Koperasi Medan pada saat peresmian kantor pada CU tanggal 5 Mei 1990

3. Kehadiran pihak Dinas Koperasi Medan dan Pemerintah setempat pada saat pelaksanaan RAT (Rapat Anggota Tahunan)

2.Pihak Pusat Koperasi/BK3D Sumut di P.Siantar Kerjasama yang telah dibina antara lain:

1. Kopdit/CU Cinta Kasih menjadi anggota Puskopdit 2. Penyelenggaraan Silang Pinjam Daerah (SPD) 3. Penyelenggaran pendidikan pengurus Koperasi/CU 3.Pihak BK3I di Jakarta

Kerjasama yang telah dibina antara lain:

1. CU Cinta Kasih menjadi anggota pelayanan DAPERMA 2. Penyelenggaran pendidikan tentang Koperasi/CU

(15)

4. Pihak Dealer Sepeda Motor

Kerjasama yang telah dibina antara lain:

1. Kerjasama dalam penyaluran kredit sepeda motor 2. Kerjasama dalam penyaluran kredit becak bermotor 5. Kerjasama antar CU tetangga

Kerjasama yang telah dibina antara lain:

1. Kehadiran para pengurus dan pengawas dari CU-CU tetangga pada saat pelaksanaan RAT

2. Kehadiran para pengurus dan pengawas dari CU-CU tetangga pada peresmian TPK (Tempat Pelayanan Khusus) yang baru

6. Pihak Gereja

Kerjasama yang telah dibina antara lain:

(16)

2.3 Struktur Organisasi Koperasi Kredit (CU) Cinta Kasih 2.3.1 Bagan Struktur

Anggota Calon Anggota

Rapat Anggota Penasehat Pengawas Ketua Sekretaris Anggota Pengurus Ketua Wakil Ketua Sekretaris Bendahara Anggota (1) orang Manager

(17)

2.3.2 Penjelasan Bagan Rapat Anggota

Rapat Anggota adalah pemegang kekuasan yang tertinggi dalam CU Cinta Kasih.

Pengawas

1. Menyusun rencana dan melaksanakan pengawasan/audit secara teratur

2. Melaksanakan pengawasan/audit sesuai standart audit yang sudah ditetapkan oleh BK3D Sumut

3. Melaporkan hasil pengawasan

4. Mengawasi temuan-temuan audit apakah sudah ditindaklanjuti oleh pengurus dimana tindak lanjut perbaikan oleh pengurus paling lama 10 hari setelah hasil temuan disampaikan

5. Menskorsing pengurus yang tidak menjalankan tugas dengan benar Pengurus

Pengurus dipilih dari dan oleh anggota, dan merupakan pemegang kuasa Rapat Anggota.

Manager Fungsi

1. Memastikan bahwa CU memiliki perencanaan operasional 3 bulanan, 6 bulanan dan setiap bulan sebagai penjabaran tahunan dan pola kebijakan yang sudah disahkan oleh RAT

2. Memastikan bahwa CU diorganisir dengan benar dan sesuai dengan standart operasional yang sudah ditetapkan

(18)

3. Memastikan bahwa semua staf bekerja dengan penuh motivasi

4. Memastikan bahwa sistem dan mekanisme CU berjalan secara benar dan berkelanjutan

Tugas

1. Memberikan masukan perencanaan kepada pengurus

2. Menjabarkan perencanaan strategis dan perencanaan tahunan secara operasional

3. Bersama pengurus menseleksi dan merekrut staf baru 4. Menyusun uraian tugas para staf

5. Membuat prosedur/alur kerja

6. Melaksanakan dan melaporkan hasil kerja 7. Menyusun semua data secara akurat Staf Pendidikan

Fungsi

1. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi pengurus, pengawas, staf, calon anggota dan anggota

2. Melaksanakan pemasaran produk dan pelayanan CU Tugas

1. Mengorganisir penyelenggaran pendidikan motivasi

2. Melakukan pengorganisasian untuk pendirian TPK (Tempat Pelayanan Khusus) baru

3. Membuat jadwal, menunjuk fasilitator, menentukan tempat dan peserta 4. Membuat penilaian dan mendiskusikan apakah seorang peserta pendidikan

(19)

5. Memilih pengurus, pengawas atau staf yang akan diikutkan sebagai peserta pelatihan ke BK3D Sumut, Dinas Koperasi Inkopdit, dll

6. Mempromosikan produk-produk simpanan CU Staf Perkreditan

Fungsi

1. Memberikan pelayanan kredit secara berkualitas sesuai dengan pola kebijakan dan program kerja yang sudah disahkan RAT

2. Memberikan nasehat keuangan bagi calon peminjam, memberi masukan bagi pengurus dalam rangka pembuatan pola kebijakan

3. Mengusahakan uang milik CU sebagai komoditi yang harus dijual, aman, menghasilkan dan memenuhi kebutuhan anggota

4. Mempertimbangkan permohonan kredit secara cermat untuk menjamin ke layakannya berdasarkan TUKKEPAR

Tugas

1. Menerima dan memeriksa surat permohonan pinjaman yang diajukan anggota

2. Mengadakan analisis kredit, wawancara dan penyelidikan lapangan 3. Menilai kelayakan penjamin dan barang-barang jaminannya

4. Melakukan kerjasama dengan pihak Notaris

5. Membuat rapat-rapat bagian kredit untuk memutuskan apakah suatu permohonan kredit disetujui/ditolak

Adm.Keuangan Fungsi

(20)

Tugas

1. Menyediakan kelengkapan administrasi baik administrasi keuangan maupun administrasi non keuangan

2. Melayani transaksi-transaksi keuangan secara berkualitas 3. Membukukan transaksi-transaksi keuangan sesuai pembukuan 4. Mengamankan uang di brankas

2.4 Bidang Usaha 2.4.1 Simpanan

Jenis-jenis simpanan yang ada dalam CU Cinta Kasih adalah sebagai berikut:

a. Simpanan Saham yaitu simpanan yang mendapat Deviden yang terdiri dari:

• Simpanan Pokok

• Simpanan Wajib

• Simpanan Sukarela

• Simpanan Kapitalisasi

b. Simpanan Non Saham yaitu simpanan yang tidak mendapatkan Deviden tetapi mendapatkan bunga setiap bulan sesuai dengan aturan yang berlaku antara lain:

• SISUKA (Simpanan Sukarela Berjangka) Bunga : 1,5% /bulan

• SIBUHA (Simpanan Bunga Harian) Bunga : 1,15% /bulan

(21)

Bunga : 15% /tahun

• SIPANDIK (Simpanan Pendidikan) Bunga : 15% /tahun

• SIHARA (Simpanan Hari Raya) Bunga : 1% /bulan

2.4.2 Pinjaman

CU Cinta Kasih melayani setiap anggotanya dalam bentuk pinjaman, baik pinjaman produktif (misalnya buat berdagang, membeli mesin jahit untuk usaha konfeksi dan sebagainya) dan kesejahteraan (misalnya biaya sekolah, perbaikan rumah, membeli tanah, membelialat rumah tangga, dan sebagainya). Namun dalam hal ini CU Cinta Kasih lebih memprioritaskan pinjaman yang bertujuan produktif. Sesuai dengan ART (Anggaran Rumah Tangga) CU Cinta Kasih dikatakan bahwa setiap anggota berhak untuk melakukan peminjaman. Untuk mendapatkan pinjaman di CU, seorang anggota terlebih dulu harus mendapatkan kepercayaan dari tiga anggota CU yang lainnya. Mereka ini disebut sebagai penjamin, yang berkewajiban membayar utang jika anggota yang dijaminnya gagal membayar. Dengan aturan seperti ini, kepercayaan menjadi modal utama bagi anggota CU CInta Kasih. Setelah memperoleh kepercayaan dari anggota CU yang lain, maka anggoat tersebut dapat melakukan peminjaman jika telah memenuhi persyaratan yang diajukan oleh pihak CU seperti:

(a). Sudah menjadi anggota CU dan menabung secara aktif dan rutin selama 4 bulan berturut-turut

(b). Membuat surat permohonan

(22)

• Surat permohonan yang ditanda tangani dengan lengkap

• Mengisi daftar isian yang disediakan CU

• Surat perjanjian pengembalian pinjaman bila terkabul

(c). Mengikuti wawancara oleh bidang perkreditan dengan acuan TUKKEPAR yaitu:

• Tujuan pinjaman

CU Cinta Kasih selalu mengarahkan anggotanya agar memanfaatkan pinjaman untuk tujuan produktif, agar memperoleh penghasilan sebagai upaya meningkatkan pendapatan.

• Kerajinan menabung

• Kemampuan mengembalikan pinjaman

• Prestise

• Partisipasi masa lampau

Perlu mengikuti kegiatan CU terutama kegiatan pendidikan karena merupakan pilar utama dalam CU Cinta Kasih.

Besarnya pinjaman yang dikabulkan oleh pihak perkreditan terletak pada TUKKEPAR di atas dengan pinjaman maksimum 3 kali besarnya saham/simpanan, dan bunga pinjaman sebesar 2,75% menurun serta pengembalian pinjaman sesuai dengan kontrak perjanjian.

Adapun jenis pinjaman yang disalurkan CU Cinta Kasih kepada anggota adalah:

1. Pinjaman Biasa, dengan syarat:

(23)

• Bunga pinjaman sebesar 2,75%

• Besarnya pinjaman antara Rp1.000.000 sampai Rp 9.000.000 2. Pinjaman Terbatas (Pintas), dengan syarat:

• Peminjaman ini dapat dilakukan oleh anggota yang baru masuk, namun telah memiliki rekomendasi dari kepala unit

• Mengikuti pendidikan

• Besarnya pinjaman antara Rp 1.000.000 sampai Rp 9.000.000

• Bunga pinjaman sebesar 4% 3. Pinjaman Proposal

• Besarnya pinjaman di atas Rp 9.000.000 namun menggunakan agunan (jaminan/surat berharga dari anggota)

• Disurvei ke lokasi

• Bunga pinjaman sebesar 2,75%

Meskipun CU memberikan bunga kepada anggota yang meminjam, tetapi bunga itu sama sekali tidak untuk mencari keuntungan melainkan untuk menutupi dana-dana yang telah dikeluar CU untuk kepentingan bersama. Sebab CU perlu dana untuk membeli: alat-alat tulis, alat-alat kantor, dana pendidikan, dana rapat dan lain sebagainya. Pada akhir tahun setelah dipotong untuk keperluan CU maka bunga pinjaman itu akan dibagikan kepada anggota, ini yang disebut Deviden.

(24)

Adapun data perkembangan CU Cinta Kasih dapat dilihat pada tabel di bawah ini. TAHUN BUKU JUMLAH ANGGOTA JUMLAH SIMPAAN JUMLAH

PINJAMAN JUMLAH ASET

SAHAM NON

SAHAM

2005 1125 Rp1.968.046.500 Rp1.285.369.150 Rp4.141.220.000 Rp4.240.217.554,39

2006 1744 Rp2.360.640.550 Rp3.086.370.600 Rp6.460.123.150 Rp6.827.487.420,15

2007 4293 Rp4.675.457.100 Rp5.142.737.025 Rp9.221.716.750 Rp10.883.912.618,7

Sumber: Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pangawas CU Cinta Kasih

Selama tahun 2007 terjadi peningkatan pinjaman, terutama peminjaman yang menggunakan agunan yang di bawah plafon (jumlah tabungan) dan pinjaman di atas plafon dengan melampirkan proposal dan harus melalui kebijakan dari pengurus. Berdasarkan surat permohonan pinjaman yang diterima oleh bagian perkreditan terdapat tujuan peminjaman yang dicantumkan oleh anggota antara lain: modal usaha, moda kerja, biaya perobatan, biaya pendidikan, membeli tanah, membangun rumah dan sebagainya. Namun dari surat permohonan pinjaman, bagian perkreditan memberi perhatian khusus pada pinjaman yang bersifat produktif. Berikut ini merupakan proses transaksi peminjaman.

(25)

Gambar.4 Transaksi peminjaman yang dilakukan oleh anggota setelah mendapatkan persetujuan dari bagian perkredit

Gambar.5 Para anggota CU Cinta Kasih yang menunggu giliran untuk melakukan transaksi peminjaman

Selain memperoleh dana dari simpan pinjam yang dilakukan oleh anggotanya, CU Cinta Kasih juga memperoleh dana dari SPD.

• SPD (Silang Pinjam Daerah)

SPD merupakan kerjasama antara kopdit-kopdit primer dengan BK3D (Badan Koordinasi Koperasi Kredit Daerah). Artinya bila terjadi kekurangan dana maka CU Cinta Kasih dapat memanfaatkan SPD. Hal ini dapat dilakukan karena CU Cinta Kasih telah terdaftar menjadi anggota SPD dengan nomor 068.

(26)

Penanggulangan Kredit Macet

Adapun kendala yang dihadapi CU Cinta Kasih terhadap anggota yang belum dapat memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian, maka panitia perkreditan akan mengambil tindakan bagi anggota yang bermasalah tersebut yaitu:

1. Bagi anggota yang pinjamannya menunggak, maka team kolektor akan mendatangi sipeminjam dan mengadakan perjanjian untuk menyelesaikan pinjamannya.

2. Bagi anggota yang tidak mengindahkan perjanjian pinjaman, maka pihak CU akan menyita agunan angota yang bersangkutan misalnya (tanah, rumah, sepeda motor dan barang berharga lainnya).

Wiyah Kerja

CU Cinta Kasih meliputi wilayah kerja pada unit-unit yang dikoordinir oleh seorang kepala unit . Di mana unitlah yang menjadi ujung tombak perkembangan CU dan kepala unit yang menjadi perpanjangan tangan CU seperti halnya menjadi kolektor, penghubung antara pengurus dengan para anggotanya dan sebagainya. Dengan meningkatnya jumlah anggota CU, maka telah menunjukkan bahwa masyarakat sudah percaya pada CU Cinta Kasih untuk mengelola keuangan anggota dan ini terlihat dari jumlah unit yang mencapai 23 unit dan 19 kelompok (lihat lampiran).

Dikatakan unit, karena jumlah anggota yang terdapat di dalamnya sudah berjumlah lebih dari 100 orang yang diketuai oleh seorang kepala unit yang ditunjuk langsung oleh pengurus CU dari seorang anggota yang tugasnya bertanggung jawab atas anggota unitnya. Sedangkan kelompok, jumlah anggota

(27)

yang bergabung di dalamnya masih di bawah 100 orang dan diketuai oleh seorang ketua kelompok. Kelompok ini dibentuk bagi calon anggota CU yang baru dan mereka mendapatkan pendidikan mengenai CU yang difasilitasi langsung oleh para pengurus CU Cinta Kasih.

Namundalam penelitian ini penulis telah menentukan unit-unit yang berada di Brayan dan sekitarnya sebagai lokasi penelitian, yang terdiri dari:

1. Unit Jl Mawar

Unit ini dikoordinir oleh kepala unit yang bernama bapak Wagiran dengan jumlah anggota sebanyak 91 orang

2. Unit PBB

Unit ini dikoordinir oleh kepala unit yang bernama bapak F.Simatupang dengan jumlah anggota sebanyak 103 orang

3. Unit Jl Bersama

Unit ini dikoordinir oleh kepala unit yang bernama bapak P.Situmorang dengan jumlah anggota sebanyak 241 orang

4. Kelompok Kapt Muslim

Kelompok ini dikoordinir oleh ketua kelompok yang bernama ibu Godlin Sipayung dengan jumlah anggota sebanyak 132 orang

Gambar

Gambar 2. Plakat CU Cinta Kasih yang berisikan mengenai produk simpanan

Referensi

Dokumen terkait