• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Geografis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem Informasi Geografis"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Informasi Geografis

HTKK-320 (2 sks)

Nurhakim,MT

Studio Permodelan & Perencanaan Tambang

Fakultas Teknik

Universitas Lambung Mangkurat

Nurhakim,MT

Tatap Muka Perkuliahan 03

Proyeksi Peta dan Sistem Koordinat

nur hak im @ul m .ac. id

(2)

Learning Objectives

Setelah

mengikuti

tatap

muka

perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan

memiliki pengetahuan dasar tentang :

Proyeksi Peta

Proyeksi UTM

Sistem Koordinat

nur hak im @ul m .ac. id

(3)

Proyeksi Peta

nur hak im @ul m .ac. id

(4)

definisi

Peta

merupakan

suatu

representasi

konvensional

(miniatur) dari unsur-unsur

(features)

fisik

(alamiah

dan buatan manusia) dari

sebagian atau keseluruhan

permukaan bumi di atas

media bidang datar pada

skala tertentu [Rockville]

nur hak im @ul m .ac. id

(5)

Tetapi

Permukaan bumi ini secara keseluruhan merupakan permukaan yang melengkung dan sama sekali tidak memungkinkan untuk dibentangkan sehingga menjadi bidang datar sempurna tanpa mengalami perubahan atau kerusakan.

Dengan demikian…

Hasil pemetaan dari permukaan bumi yang luas dan

melengkung di atas tidak dapat dipetakan pada bidang datar tanpa mengalami distorsi atau perubahan dari bentuk aslinya.

Walaupun demikian…

Untuk kondisi-kondisi tertentu, masih dapat diusahakan

pembuatan peta yang ‘ideal’ dengan memenuhi persyaratan

-persayaratan geometriknya. nur hak im @ul m .ac. id

(6)

Persyaratan geometrik peta yang ideal adalah :

1. Jarak antara titik-titik yang terletak di atas peta harus sesuai dengan jarak aslinya (dengan memperhatikan faktor skala tertentu)

2. Luas suatu unsur yang direpresentasikan di atas peta harus sesuai dengan luas sebenarnya (juga dengan memperhatikan faktor skala)

3. Sudut atau arah suatu garis yang direpresentasikan di atas peta harus sesuai dengan arah yang sebenarnya (seperti di permukaan bumi)

4. Bentuk suatu unsur yang direpresentasikan di atas peta harus sesua dengan bentuk yang sebenarnya (juga dengan memperhatikan faktor skalanya)

nur hak im @ul m .ac. id

(7)

Maka,

pembuatan peta yang dapat memenuhi persyaratan geometrik

di atas menjadi tidak mudah…

Atau dengan kata lain,

Untuk membuat suatu peta yang memenuhi syarat-syarat di atas menjadi hal yang tidak mungkin.

nur hak im @ul m .ac. id

(8)

Pembuatan suatu peta akan menjadi sederhana jika pemetaannya dilakukan di daerah yang relatif sempit (dimana permukaan bumi diasumsikan sebagai bidang datar –

kelengkungan bumi diabaikan).

Apalagi apabila peta di daerah yang sempit ini tidak dikaitkan atau disambungkan dengan peta di lain yang ada di sebelahnya.

Oleh karena itu, untuk peta di daerah yang sempit seperti ini, persyaratan-persyaratan geometris secara praktis dapat dipenuhi. nur hak im @ul m .ac. id

(9)

Masalahnya adalah bagaimana halnya bila pemetaan dilakukan di daerah yang relatif luas. Prosesnya menjadi tidak sederhana karena permukaan bumi harus diperhitungkan sebagai permukaan yang melengkung.

Untuk memecahkan masalah ini, dikembangkanlah berbagai

metode proyeksi nur hak im @ul m .ac. id

(10)

definisi

Proyeksi Peta, merupakan suatu fungsi yang merelasikan koordinat titik-titik yang terletak di atas permukaan suatu kurva (biasanya berupa ellipsoid atau bola) ke koordinat titik-titik yang terletak di atas bidang datas [Rockville, 1986].

Jadi, Metode Proyeksi Peta bertujuan untuk “memindahkan”

pola-pola atau unsur-unsur yang terdapat di atas suatu permukaan ke permukaan yang lain dengan menggunakan rumus-rumus matematis tertentu sehingga tercapai kondisi yang diinginkan. nur hak im @ul m .ac. id

(11)

Jenis Proyeksi Peta

Hingga saat ini sudah banyak proyeksi peta yang pernah dibuat manusia, dan dapat dikelompokkan menurut jenis berikut:

1. Menurut Bidang Proyeksi yang digunakan

2. Menurut kedudukan garis karakteristik atau kedudukan bidang proyeksinya terhadap bidang datum yang digunakan

3. Menurut ciri-ciri asli yang tetap dipertahankan

4. Menurut karakteristik singgungan antara bidang proyeksi dengan bidang datumnya

nur hak im @ul m .ac. id

(12)

Jenis Proyeksi Peta

Menurut Bidang Proyeksi yang digunakan

1. Proyeksi Azimuthal, menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksi

2. Proyeksi kerucut (Conic), menggunakan kerucut (dapat didatarkan tanpa mengalami perubahan dan kerusakan) sebagai bidang proyeksi

3. Proyeksi silinder (Cylindrical), menggunakan silinder (dapat didatarkan tanpa mengalami perubahan dan kerusakan) sebagai bidang proyeksi

nur hak im @ul m .ac. id

(13)

Jenis Proyeksi Peta

Silinder Kerucut

Silinder Kerucut Bidang Datar

nur hak im @ul m .ac. id

(14)

Jenis Proyeksi Peta

Menurut kedudukan garis karakteristik atau kedudukan bidang proyeksi terhadap bidang datum yang digunakan

1. Proyeksi Normal, garis karakteristik berimpit dengan sumbu bumi

2. Proyeksi Miring, garis karakteristik membentuk sudut terhadap sumbu bumi

3. Proyeksi Transversal atau ekuatorial, garis karakteristik tegak lurus terhadap sumbu bumi

nur hak im @ul m .ac. id

(15)

Jenis Proyeksi Peta

Silinder Kerucut Bidang Datar

Silinder Kerucut Bidang Datar

Silinder Kerucut Bidang Datar

nur hak im @ul m .ac. id

(16)

Jenis Proyeksi Peta

Menurut Ciri-ciri asli yang tetap dipertahankan

1. Proyeksi Ekuidistan, jarak di atas peta sama dengan jarak di permukaan bumi

2. Proyeksi Konform, Sudut dan arah di atas peta sama dengan sudut dan arah di permukaan bumi

3. Proyeksi Ekuivalen, luas di atas peta sama dengan luas di permukaan bumi nur hak im @ul m .ac. id

(17)

Jenis Proyeksi Peta

Menurut karakteristik singgungan antara bidang proyeksi dengan bidang datumnya

1. Proyeksi menyinggung

2. Proyeksi memotong

3. Proyeksi yang tidak menyinggung maupun memotong, (Hampir tidak pernah ada)

nur hak im @ul m .ac. id

(18)

Jenis Proyeksi Peta

Bidang Proyeksi Bidang Datum nur hak im @ul m .ac. id

(19)

Pemilihan Proyeksi Peta

nur hak im @ul m .ac. id

(20)

Pemilihan Proyeksi Peta

Pemetaan topografi yang memiliki wilayah dengan arah Barat-Timur, umumnya menggunakan proyeksi kerucut, normal, konform, dan menyinggung di titik tengah wilayah yang dipetakan

… dikenal sebagai Proyeksi LAMBERT.

Pemetaan dengan wilayah mengarah Utara-Selatan, umumnya menggunakan proyeksi silinder, transversal, konform, dan menyinggung meridian yang berada tepat di tengah wilayah yang dipetakan

… dikenal sebagai Proyeksi TRANSVERSE MERCATOR atau UTM

nur hak im @ul m .ac. id

(21)

Pemilihan Proyeksi Peta

Pemetaan wilayah di sekitar kutub, umumnya digunakan proyeksi azimuthal, normal, konform

… dikenal sebagai Proyeksi STEREOGRAFIS. Dst… nur hak im @ul m .ac. id

(22)

Proyeksi UTM

nur hak im @ul m .ac. id

(23)

Proyeksi UTM

Salah satu proyeksi peta yang terkenal dan sering digunakan adalah UTM. Pada sistem proyeksi ini didefinisikan posisi horizontal dua dimensi (x,y)utm dengan menggunakan proyeksi silinder, transversal, dan konform yang memotong bumi pada dua meridian standar. Meridian standar ini diproyeksikan secara ekuidistan.

Seluruh permukaan bumi, dalam sistem proyeksi ini, dibagi menjadi 60 bagian, yang disebut sebagai Zona UTM. Setiap zona dibatasi oleh dua meridian selebar 6o dan memiliki

meridian tengah sendiri.

Zona 1 dimulai dari 180oBB hingga 174oBB,

Zona 2 dimulai dari 174oBB hingga 168oBB, dst

nur hak im @ul m .ac. id

(24)

Proyeksi UTM

Batas lintang di dalam sistem ini adalah 80oLS dan 84oLU. Setiap

bagian derajat memiliki lebar 8o yang pembagiannya dimulai dari

80oLS ke arah utara.

Setiap Zona UTM memiliki sistem koordinat sendiri dengan titik nol sejati pada perpotongan antara meridian sentralnya dengan ekuator. Dan, untuk menghindari koordinat negatif, meridian tengah diberi nilai awal absis (x) 500.000 meter.

Untuk zona yang terletak di bagian selatan ekuator (LS), juga untuk menghindari nilai negatif, ekuator diberi nilai awal ordinat (y) 10.000.000 meter. Sedangkan untuk zona yang terletak di bagian utara ekuator tetap memiliki nilai ordinat 0 meter.

nur hak im @ul m .ac. id

(25)

P(x,y)UTM 8 6o o Meridian Tengah Ekuator (500000,0) nur hak im @ul m .ac. id

(26)

Proyeksi UTM

Wilayah Indonesia terbagi dalam 9 Zona UTM, mulai dari meridian 90oBT 144oBT dengan batas paralel (lintang) 11oLS hingga 6oLU.

Dengan demikian, wilayah Indonesia dimulai dari zona 46 (meridian sentral 93oBT) hingga zona 54 (meridian sentral

141oBT). nur hak im @ul m .ac. id

(27)

Sistem Koordinat

nur hak im @ul m .ac. id

(28)

definisi

Sistem Koordinat, adalah sekumpulan aturan yang menentukan bagaimana koordinat-koordinat yang bersangkutat merepresentasikan titik-titik. Aturan ini biasanya mendefinisikan titik asal (origin) beserat beberapa sumbu-sumbu koordinat-koordinat yang digunakan untuk mengukur jarak dan sudut untuk menghasilkan koordinat-koordinat [Rockville, 1986]. nur hak im @ul m .ac. id

(29)

Sistem Koordinat

LINK nur hak im @ul m .ac. id

(30)

Materi kuliah ini bisa didapatkan di :

http://groups.yahoo.com/group/mining-unlam/gis/

http://www.mining-unlam.8m.net/kulon/gis/nur [email protected]©2006.10. 05

hak im @ul m .ac. id

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian di RSUD Ulin Banjarmasin bagian Obstetri dan Ginekologi didapatkan usia dengan risiko abortus berulang yaitu usia muda yg berkisar < 20

Usaha ini akan memproduksi dan menjual tanaman/hasil tanaman hidroponik yang kami garap, bahan bakunya adalah seperti paralon, lampu, bahan material, polibek, dan lain sebagainya. Produk yang dihasilkan dapat digunakan sepraktis

Tuberkulosis pada anak cukup penting dengan alasan bahwa tuberkulosis pada bayi dan anak akan lebih mudah berlanjut menjadi TBC paru yang lebih berat dan dapat

Berdasarkan pengujian yang dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan  bahwa komposisi dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba, berarti banyaknya

Proses inti adalah suatu rantai tugas, biasanya mencakup berbagai departemen atau fungsi yang mengirimkan nilai (produk, jasa, dukungan, informasi) kepada para pelanggan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada informan utama, didapatkan hasil bahwa semua baduta yang mengalami stunting sudah diberikan nasi ketika umur anak

Model transaksi seperti di atas sudah biasa dilakukan oleh masyarakat Desa Mawu, hal ini berdasarkan jawaban yang dikeluarkan oleh beberapa informan ketika peneliti melakukan

Home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,