• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Organisasi dan Metode Manajemen Pelayanan Kesehatan Cost Benefit Analysis dan Cost Effectiveness Analysis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Organisasi dan Metode Manajemen Pelayanan Kesehatan Cost Benefit Analysis dan Cost Effectiveness Analysis"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1 Makalah

Organisasi dan Metode Manajemen Pelayanan Kesehatan “Cost Benefit Analysis dan Cost Effectiveness Analysis”

Oleh: Kelompok 6 AJB 1 1. Shofa Roshifanni 101311123014 2. Ika Avrianti 101311123030 3. Anis Boni S 101311123048 4. Jamaludin Abduh 101311123060 5. Sri Utami 101311123068 6. Rendys Septalia 101311123092 7. Aqso Ampri H 101311123096 8. Ellyanuar Ruri 101311123116

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA

(2)

2 KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat, Hidayah serta Inayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Organisasi dan Metode Manajemen ini dengan baik.

Tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing kami, Dr. Setya Haksama, drg., M.Kes dan Tito Yustiawan drg., M.Kes atas bimbingan dan pengarahan dalam pengerjaan makalah ini.

Makalah ini berisikan tentang Cost Benefit Analysis dan Cost Effectiveness Analysis, meliputi gambaran umum, manfaat, kelebihan dan kekurangan serta tools dari masing-masing pembahasan. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Cost Benefit Analysis dan Cost Effectiveness Analysis.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kririk dan saran sangat kami harapkan dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan maklah ini untuk kedepannya.

Akhir kata kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin

Surabaya, November 2013

(3)

3 DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….………... i

KATA PENGANTAR………...ii

DAFTAR ISI………...………... ………... iii

BAB 1: PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ……… 4

1.2Tujuan ………. 5

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Manfaat CBA dan CEA ………... ……….. .6

2.1.1. Cost Benefit Analysis………...………...6

2.1.2. Cost Effectiveness Analysis………... ………....8

2.2 Perbedaan CBA dan CEA………... ………...8

2.3 Kelebihan dan Kelemahan CBA dan CEA ………... ………...9

BAB 3 CONTOH DAN APLIKASI PENGGUNAAN CBA DAN CEA 3.1 CONTOH DAN APLIKASI PENGGUNAAN CBA………12

3.2 CONTOH DAN APLIKASI PENGGUNAAN CEA……….13

BAB 4: TAHAPAN PENGUKURAN 4.1 Tahapan Pengukuran CBA………...14

4.2 Tahapan Pengukuran CEA………...15

BAB 5 CONTOH PERHITUNGAN CBA DAN CEA 5.1 Contoh Perhitungan CBA……….………17

5.2 Contoh Perhitungan CEA ………19

BAB 6 Conclusion.………..22

(4)

4 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Biaya (Cost) adalah semua pengorbanan yang dikeluarkan untuk memproduksi atau memperoleh suatu komoditi. Biaya merupakan nilai dari sejumlah input (faktor produksi) yang dipakai untuk menghasilkan suatu produk (output). Dalam bidang kesehatan produk yang dihasilkan adalah jasa pelayanan kesehatan, misal di rumah sakit produk outputnya adalah pelayanan rawat jalan, rawat inap, laboratorium, radiologi, kamar bedah dan lain-lain . Penyedia pelayanan kesehatan akan membutuhkan adanya sumber daya kesehatan yang digunakan pada setiap program kesehatan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kesehatan dan manfaat lain sehingga para pengguna jasa pelayanan kesehatan membayar pelayanan tersebut sesuai dengan biaya dari jenis pelayanan yang didapatkan.

Dalam menganalisis sumber daya kesehatan yang digunakan dan dibutuhkan, maka harus dilakukan sebuah proses penghitungan untuk membantu pengambil keputusan dalam memilih suatu program dengan membandingkan keluaran yang diperoleh (manfaat = benefit), (efektifitas = effectiveness) dengan masukan (biaya = cost) yang dibutuhkan dari berbagai program yang tersedia. Teknik untuk menilai hal tersebut disebut dengan analisis biaya/keuntungan (cost/benefit analysis) dan analisis biaya/efektivitas (cost/ effectivenss analysis).

Berdasarkan alasan tersebut, makalah ini kami buat untuk memberikan penjelasan dan pemahaman dalam mempelajari Cost Benefit Analysis dan Cost Effectiveness Analysis.

(5)

5 1.2Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut ::

a. Memberikan penjelasan tentang pengertian Cost Benefit Analysis dan Cost Effectiveness Analysis

b. Memberikan penjelasan tentang perbedaan teknik Cost Benefit Analysis dan Cost Effectiveness Analysis

c. Memberikan penjelasan tentang Keunggulan dan Kelemahan Cost Benefit Analysis dan Cost Effectiveness Analysis

d. Memberikan penjelasan tentang langkah – langkah penghitungan Cost Benefit Analysis dan Cost Effectiveness Analysis

e. Memberikan contoh aplikasi tentang penghitungan Cost Benefit Analysis dan Cost Effectiveness Analysis

(6)

6 BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian, Tujuan dan Manfaat 2.1.1. Cost Benefit Analysis

Cost Benefit Analysis atau Benefit-Cost Analysis merupakan metode yang umum digunakan pada proses evaluasi manajemen. Tidak menutup kemungkinan juga analisis ini digunakan dalam tahap perencanaan. Analisis ini digunakan untuk menilai beberapa alternatif sumber daya maupun program yang memiliki manfaat lebih besar atau lebih baik dari alternatif lainnya.

Cost Benefit Analysis adalah tipe analisis yang mengukur biaya dan manfaat suatu intervensi dengan beberapa ukuran moneter dan pengaruhnya terhadap hasil perawatan kesehatan. Tipe analisis ini sangat cocok untuk alokasi beberapa bahan jika keuntungan ditinjau dari perspektif masyarakat. Analisis ini sangat bermanfaat pada kondisi antara manfaat dan biaya mudah dikonversi ke dalam bentuk rupiah (Orion, 1997).

Pengertian Cost Benefit Analysis menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

a. Menurut Siegel dan Shimp (1994), Cost Benefit Analysis merupakan cara untuk menemukan alas an dalam menentukan biaya pengambilan alternatif dari pengukuran hasil yang menguntungkan dari alternative tersebut. Analisis ini telah dipakai secara luas dalam hubungannya dengan proyek pengeluaran modal.

b. Vogenberg (2001) mendefinisikan Cost Benefit Analysis sebagai tipe analisis yang mengukur biaya dan manfaat suatu intervensi dengan beberapa ukuran moneter. CBA merupakan tipe

(7)

7 penelitian farmakoekonomi yang komprehensif dan sulit dilakukan karena mengkonversi benefit atau manfaat ke dalam nilai uang.

c. Menurut Schniedrjans, et. al. (2004), Cost Benefit Analysis adalah suatu teknik untuk menganalisis biaya dan manfaat yang melibatkan estimasi dan mengevaluasi dari manfaat yang terkait dengan alternatif tindakan yang akan dilakukan.

d. Menurut Keen (2003), Cost benefit Analysis merupakan analisis bisnis untuk memberikan gambaran kenapa harus memilih atau tidak memilih spesifikasi dari suatu investasi.

Tujuan dari metode Cost Benefit Analysis yaitu menetukan apakah merupakan suatu investasi yang baik. CBA juga betujuan untuk memberikan dasar untuk membandingkan suatu proyek. Termasuk membandingkan biaya total yang diharapkan dari setiap pilihan dengan total keuntungan yang diharapkan, untuk mengetahui apakah keuntungan melampaui biaya serta berapa banyak.

Cost Benefit Analysis digunakan untuk mengetahui besaran keuntungan atau kerugian serta kelayakan suatu proyek. Analisis ini memperhitungkan biaya serta manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan program. Perhitungan manfaat dan biaya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Cost Benefit Analysis juga digunakan untuk mengetahui seberapa baik atau seberapa buruk tindakan yang akan direncanakan akan berubah. Analisis ini sering digunakan oleh pemerintah dan organisasi lainnya, seperti perusahaan swasta, untuk mengevaluasi kelayakan dari kebijakan yang diberikan.

Manfaat Cost Benefit Analysis yaitu memasukkan keuntungan dan biaya sosial. Juga sebagai dasar yang kuat guna mempengaruhi keputusan legislatif atau sumber dana dan meyakinkan untuk menginvestasikan dana dalam berbagai proyek.

(8)

8 Jadi, Cost Benefit Analysis (CBA) adalah suatu proses sistematis yang digunakan untuk menghitung serta membandingkan biaya dan manfaat dari suatu proyek, keputusan maupun kebijakan pemerintah. CBA mengukur biaya dan manfaat dengan menggunakan beberapa ukuran moneter dan berguna untuk memilih alternatif terbaik atau mengevaluasi alternatif dan intervensi yang sudah diterapkan.

2.1.2. Cost Effectiveness Analysis

Cost effectivenes analysis adalah tipe analisis yang membandingkan biaya suatu intervensi dengan ukuran non-moneter, dimana pengaruhnya terhadap hasil perawatan kesehatan. Cost effectiveness analysis merupakan salah satu cara untuk memilih dan menilai program yang terbaik bila terdapat beberapa program yang berbeda dengan tujan yang sama.

Menurut Thomson (1980), Cost Effectiveness Analysis merupakan cara memilih untuk menilai program yang terbaik bila beberapa program yang berbeda dengan tujuan yang sama tersedia untuk dipilih. CEA merupakan metode untuk menilai alternative program mana yang paling murah dalam mengahsilkan output tertentu. Caranya dengan membandingkan biaya (cost) dengan output (objective) yang dihasilkan. Tujuan dari CEA adalah menentukan jika nilai suatu intervensi sangat ditentukan oleh biayanya. CEA terutama dalam menganalisis program kesehatan yang bersifat pencegahan yang ditujukan untuk memecahkan berbagai masalah pada populasi target (Rienke, 1994).

Jadi, Cost effectiveness Analysis adalah metode manajemen guna menilai efektiviivitas dari suatu program atau intervensi dengan membandingkan nilai biaya (cost) dengan outcome yang dihasilkan.

(9)

9 2.2. Perbedaan Teknik CBA dan CEA

CBA CEA

Tujuan a. Memilih diantara beberapa alternatif yang tujuannya berbeda.

b. Memutuskan apakah suatu rencana dilaksanakan atau tidak

Memilih yang terbaik diantara beberapa alternatif yang tujuannya sama.

Rumus Benefit: cost Cost : Objective

Cost : Outcome (QALY’s) Alokasi

Dana

Dana terbatas sehingga harus memilih yang paling menguntungkan

Dana sudah tersedia sehingga pilih yang paling efektif & murah

Manfaat Keuntungan program Kemurahan alternatif program

2.3. Kelebihan dan Kelemahan 2.3.1. Cost Benefit Analysis a. Kelebihan

1. Dapat dibandingkan. 2. Transparan.

3. Dapat mengukur efisiensi ekonomi (ketika satu pilihan dapat meningkatkan efisiensi, pilihan tersebut harus diambil).

4. Memasukkan keuntungan dan biaya sosial

5. Sebagai dasar yang kuat guna mempengaruhi keputusan dalam hal ini legislatif atau sumber dana dan meyakinkan mereka untuk mengivestasikan dana dalam berbagai proyek.

b. Kelemahan

1. Penghitungan ekonomi untuk public good dengan mengunakan Cost Benefit Analysis sulit untuk dilakukan.

(10)

10 2. Tidak dapat mengukur aspek multi dimensional seperti keberlangsungan, etika,

partisipasi publik dalam pembuatan keputusan dan nilai-nilai sosial yang lain.

3. Cost Benefit Analysis juga lebih berfungsi memberikan informasi kepada pengambil keputusan, tetapi tidak dengan sendirinya membuat keputusan.

4. Fokus pada efisiensi sehingga sering melupakan equity. Keduanya adalah dua kriteria yang berdiri sendiri dalam ekonomi kesejahteraan.

5. Efisiensi tergantung oleh beberapa pandangan, seperti pemerintah, masyarakat, generasi muda, tua, muda, pria, atau bahkan wanita.

6. Terdapat kesulitan dalam menghitung biaya dan manfaat sosial secara kuantitatif.

7. Manfaat dan biaya yang berwujud (tangible) lebih mudah untuk dihitung, akan tetapi yang bersifat tidak berwujud (intangible) relatif lebih sulit dihitung.

8. Membutuhkan sumber daya manusia dengan kemampuan dan pengetahuan yang baik untuk melakukan perhitungan CBA.

9. Tidak ada standar dalam kuantifikasi manfaat.

2.3.2. Cost Effectiveness Analysis a. Kelebihan

1. Membantu penetuan prioritas dari sumber daya yang terbatas.

b. Kelemahan

(11)

11 2. Seharusnya ada pembobotan terhadap tujuan dari setiap proyek karena beberapa tujuan

(12)

12 BAB 3

CONTOH DAN APLIKASI PENGGUNAAN CBA DAN CEA 2.1.Cost Benefit Analysis

2.1.1. Bidang Pembangunan

Perencanaan maupun evaluasi proyek pembangunan dapat menggunakan metode Cost Benefit Analysis (CBA) untuk meminimalisi risiko kerugian bagi perencanaan, dan evaluasi untuk perbaikan. Seperti proyek perluasan jalan raya oleh pemerintah kabupaten A. Oleh karena arus kendaraan yang padat, pemerintah A berencana melebarkan jalan dari empat lajur menjadi enam lajur. Asumsi bahwa, pelebaran jalan ini akan memberikan manfaat penghematan waktu pengguna jalan dan mengurangi kecelakaan di jalan tersebut.

2.1.2. Bidang Kesehatan

Cost Benefit Analysis juga sering diterapkan dalam pengambilan keputusan di bidang kesehatan. Dalam hal ini penulis mengemukakan contoh cost benefit analysis dalam program Keluarga Berencana (KB).

Program Keluarga Berencana adalah program mengendalikan pertumbuhan penduduk yang mempunyai elemen biaya (cost) dan manfaat (benefit) sebagai berikut:

a. Elemen biaya.

1. Biaya program KB untuk mencegah atau menjarangkan kelahiran.

2. Biaya atau kerugian yang timbul karena menurunnya jumlah tenaga kerja. b. Elemen manfaat:

1. Efek utama : berkurangnya belanja konsumsi karena kelahiran yang dapat dicegah, sehingga belanja yang tidak dikonsumsi tersebut tersedia untuk penduduk luas.

2. Meningkatnya public saving dari penurunan pendidikan karena menurunnya jumlah anak yang lahir

(13)

13

4. Meningkatnya private saving sebagai akibat menurunnya fertilitas.

2.2. Cost Effectiveness Analysis

2.2.1 Bidang Transportasi

Cost Effectiveness Analysis sangat diperlukan dalam bidang transportasi. Seseorang membutuhkan perhitungan waktu, jarak, medan, biaya yang dikeluarkan, kenyamanan, keamanan, serta keefektifan dalam memilih alat transportasi. Selain itu juga dapat menganalisis mengenai beberapa rencana program seperti rencana pembatasan jumlah kendaraan bermotor, pembangunan MRT di Jakarta dsb.

2.2.2 Bidang Kesehatan

Cost Effectiveness Analysis digunakan untuk memilih program pengobatan penyakit – penyakit yang terjadi di Indonesia salah satunya adalah TBC pada tahun 1984.

2.2.3 Bidang Industri

Perusahaan menggunakan Cost Effectiveness Analysis untuk menentukan program mana yang akan dijalankan atau mengevaluasi program – program yang telah dilakukan untuk melihat program mana yang paling efektif untuk meningkatkan income perusahaan.

(14)

14 BAB 4

TAHAPAN PENGUKURAN

4.1.Tahapan Pengukuran Cost Benefit Analysis (CBA)

Secara ringkas tahapan yang harus dilakukan dalam melakukan Cost Benefit Analysis adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi unsur benefit dan cost.

Langkah ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas alternative – alternative atau unsure – unsure apa yang tersedia. Unsure yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Unsur Benefit (Manfaat) adalah seluruh “manfaat” (pendapatan langsung dan tak langsung) yang didapat akibat berhasilnya suatu program ditambah seluruh biaya yg dapat dihemat akibat terlaksananya program adalah sebagai berikut :

1. Pada petugas (bukan gaji). 2. Pada sasaran.

3. Pada pihak ketiga

Unsur Cost (Biaya) adalah seluruh biaya (total cost) yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program BERSIFAT JANGKA PANJANG, termasuk seluruh hilangnya kesempatan yang tidak jadi diperoleh akibat adanya program adalah sebagai berikut:

1. Pada petugas. 2. Pada sasaran. 3. Pada pihak ketiga

2. Beri nilai setiap unsur benefit dan cost sesuai dengan besarnya nilai nominal. Memberi nilai di setiap unsure benefit dan cost sesuai dengan nilai nominal yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal ini nilai maksudnya adalah dalam rupiah.

(15)

15 3. Hitung nilai sekarang (present value) dari masing – masing alternative benefit dan cost. 4. Present value adalah total biaya yang diperlukan dari masing – masing alternative benefit

dan cost.

5. Hitung ratio benefitcost nya Ratio B/C =

Keterangan :

Bt = Benefit pada tahun ke - t Ct = Cost pada tahun ke - t i = Inflasi atau tingkat bunga

6. Bandingkan ratio B/C dari masing-masing program

7. Pilih ratio yang terbesar ratio B/C nya  paling menguntungkan

4.2.Langkah-Langkah Cost Effectiveness Analysis (CEA) Tahapan Dalam Menghitung CEA adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi unsur biaya dari alternatif program. 2. Hitung total cost yakni pada present value cost. 3. a. Hitung output yg berhasil (objectivenya) atau b. Hitung QALY’s (Quality Adjusted Life Years) 4. Hitung cost effectiveness ratio:

a. CER =

atau b. CER =

(16)

16 6. Pilih CER yang terkecil untuk direkomendasi.

FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM CBA DAN CEA : 1. Efek Inflasi

- constant price

- current price yaitu present value P =

2. Risiko Ketidakpastian dengan memberi angka probabilitas keberhasilan 3. Distribusi benefit dan cost

(17)

17 BAB 5

CONTOH PERHITUNGAN CBA DAN CEA

5.1Contoh perhitungan Cost Benefit Analysis

Rumah Sakit X sedang mempertimbangkan 4 alternatif pembangunan :

A.Gedung Rehab Medik, B. Gedung Diagnostic Center, C. Gedung Bedah Pusat Terpadu Gedung Diagnostic Center, dan D. Pembangunan gedung ICCU & NCCU

Alternatif Manfaat Equivalen Tahunan Ongkos Equivalen Tahunan Ratio B/C A 182 juta 87.5 juta 2.08 B 167juta 80.5 uta 2.07 C 115juta 88.5 juta 1.30 D 95juta 50 juta 1.90

Manfaat Equivalen diurutkan dari yang terbesar

Pertanyaan : Alternatif mana yang sebaiknya dipilih oleh Rumah Sakit tersebut jika hendak satu yang dipilih?

Langkah 1 :

Membandingkan alternatif yang mempunyai manfaat equivalen terkecil (alternatif D) dibandingkan dengan alternatif 0 (do nothing –tidak melakukan apa-apa).

Sehingga:

95 juta

B/CD-0 = --- = 1.90 50 juta

Karena B/CD-0 > 1, maka alternatif D yang dipilih. Langkah 2 :

(18)

18 Sehingga:

115 juta - 95 juta 20 juta

B/CC-D = --- = --- = 0.52 88.5 juta - 50 juta 38,5 juta

Karena B/CC-D < 1, maka alternatif D tetap yang dipilih dan tolak alternatif C (untuk selanjutnya tidak akan dipertimbangkan lagi).

Langkah 3 :

Membandingkan alternatif D dengan B. Sehingga

167 juta - 95 juta 72 juta

B/CB-D = --- = --- = 2.36 80.5 juta - 50 juta 30.5 juta

Karena B/CB-D > 1, maka alternatif B dipilih dan tolak alternatif D Langkah 4 :

Membandingkan alternatif B dengan alternatif A. Sehingga:

182 juta - 167 juta 15 juta

B/CA-B = --- = --- = 2.14 87.5 juta - 80.5 juta 7 juta

Karena B/CA-B > 1, karena alternatif A = 2.14 kurang dari alternatif B, berarti B yang layak dipilih. Manfaat Equivalen Tahunan Ongkos Equivalen Tahunan Ratio B/C

(19)

19 A 182 juta 87.5 juta 2.08 B 167juta 80.5 uta 2.07 C 115juta 88.5 juta 1.30 D 95juta 50 juta 1.90 c-d 0.52 b-d 2.36 a-d 2.32 a-b 2.14 a-c -67,00 b-c -6.50 Alternatif D = 1.90 Alternatif B = 2.36 Alternatif A = 2.14

Kemudian dilihat alternatif mana yang paling besar, maka alternatif tersebut yang dipilih. Karena alternatif B adalah 2.36 sehingga alternatif B yang dipilih  Gedung Diagnostic Center,

5.2 Contoh perhitungan Cost Effectiveness Analysis

Contoh 1

Departemen Kesehatan akan mengadakan seminar mengenai flu burung di Jakarta. Dinas Kesehatan di setiap propinsi wajib mengirimkan 4 orang perwakilan untuk mengikuti seminar ini.

Dinas Kesehatan Propinsi DIY tertarik untuk mengevaluasi alternatif transportasi untuk ke Jakarta. Pilihan alternatif tersebut adalah bis, kereta api, dan pesawat.

Seminar tersebut diadakan pada tanggal 8 November 2010, dan surat pemberitahuan dari kantor pusat diterima pada tanggal 1 Mei 2010.

(20)

20

Dalam kondisi ini menurut konsep value for money, semua alternatif efektif untuk dipilih karena semua alternatif dapat mencapai tujuan, hanya saja alternatif kereta api dan pesawat tidak ekonomis karena membutuhkan input yang lebih banyak daripada alternatif bis.

Pilihan alternatif dapat berubah bila seandainya perwakilan Dinas Kesehatan Propinsi DIY baru dapat berangkat pada tanggal 7 November 2010 sore hari. Dalam kondisi ini, pilihan alternatif yang paling efektif adalah dengan menggunakan pesawat.

Contoh 2

Dinas Kesehatan Kota Kabupaten X mempunyai dua program yaitu program A dan program B. Program A dengan biaya sebesar Rp.25.000.000. dari kegiatan tersebut dapat menyelamatkan 100 orang. Sedangkan dengan biaya yang sama, Program B hanya dapat menyelamatkan 10 orang. Maka cost effectiveness analisis nya adalah ………

Bis Kereta api Pesawat

Tiket per orang 140,000 190,000 400,000

Jumlah 560,000 760,000 1,600,000

Lama Perjalanan 14 Jam 10 Jam 1 Jam

Biaya (Ct) Orang Yang Terselamatkan (Output) CE Ratio (Ct /Output)

(21)

21 Pada contoh sederhana tabel diatas didapatkan CE ratio untuk program A sebesar 250.000/ life dan program B sebesar 2.500.000/ life. Karena nilai CE ratio A adalah paling rendah dari pada nilai CE ratio B maka jelaslah program A yang akan dipilih karena lebih efektif dari program B.

Program A 25 juta 100 250.000/ life

(22)

22 BAB 6

CONCLUSION

Conclusion

Cost Benefit Analysis is a systematic process that is used to calculate and compare the benefits and costs of a project, decisions or government policy. Cost Effectiveness Analysis is a form of economic analysis that compares the relative costs and outcomes (effects) of two or more programs. CBA and CEA can be used in various fields such as construction, economy, transportation, technology, healthcare, and others.

(23)

23 DAFTAR PUSTAKA

Boardman, A. A., Greenberg, D. H., Vining, A. R., and Weimer, D. L. Cost -Benefit Analysis: Concepts and Practice . (3rd ed.) Upper Saddle River, N.J.: Prentice Hall, 2006.

Drummond, Michael F et all.; Methods for the Economic Evaluation of Health Care Programmes, Second Edition, Oxford University Press, 1997

Levin, H. M., and McEwan, P. J. Cost - Effectiveness Analysis . (2nd ed.) Thousand Oaks, Calif.: Sage, 2001.

Watkins, T. 2012. An Introduction to Cost Benefit Analysis. [Online] Available at http://www.sjsu.edu/faculty/watkins/cba.htm [Accessed October 1, 2012]

Warner, Kenneth A. and Luce, Bryan R.; Cost-Benefit and Cost Effectiveness in Health Care, Health Administration Press, Ann Arbor, Michigan, 1982.

Referensi

Dokumen terkait

Pada umumnya, apabila penggantian cairan plasma diberikan secepatnya dan dilakukan koreksi asidosis dengan natrium bikarbonat, maka perdarahan sebagai akibat KID,

Saat ini, Hak dari pemilik tanah (Masyarakat) diatur dalam Pasal 60 Undang-Undang nomor 26 tahun 2007, yaitu bahwa masyarakat berhak untuk mengetahui rencana tata ruang melalui

kemiringan lereng, bentuk dan struktur lembah), dipisahkan menjadi: Morfologi Puncak (G.Papandayan, +2640 m, G. Nangklak, +2474 m, dicirikan dengan dinding tajam dan lembah

Perbedaan penelitian ini dengan peneliti terdahulu yaitu terletak pada variabel. Tahun dan sampel pada penelitian ini juga berbeda dari peneliti sebelumnya. Dalam

Suatu perusahaan berada dalam keadaan situasi yang tidak normal bila perusahaan tersebut menghadapi salah satu dari situasi-situasi ini, yaitu: laba bersih selama dua tahun

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010. (Expressed in millions of Rupiah, unless

Karya ilmiah tersebut membahas tentang : (1) Pengaruh kombinasi komposisi media organik dan konsentrasi nutrisi terhadap daya hasil tanaman Melon (Cucumis melo L.) , (2)

Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya performance atau keaktivan siswa dalam belajar antara lain; metode pembelajaran yang kurang sesuai, fasilitas yang tidak