• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Proposal Survei Cepat DBD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh Proposal Survei Cepat DBD"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Contoh Proposal Survei Cepat DBD Contoh Proposal Survei Cepat DBD

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. Latar BelakangLatar Belakang Dem

Demam am beberdrdararahah denguedengue  (DB  (DBD) aD) atatauu dengudengue e haemohaemorrhagrrhagic ic fever fever   (DHF) adalah  (DHF) adalah  penyakit demam akut yang dapat menyebabkan kematian dan disebabkan oleh empat serotipe  penyakit demam akut yang dapat menyebabkan kematian dan disebabkan oleh empat serotipe

virus dari genus

virus dari genus Flavivirus Flavivirus, virus RNA dari keluarga, virus RNA dari keluarga Flaviviridae Flaviviridae. DBD bukan penyakit baru. DBD bukan penyakit baru di

di ndndoneonesiasia, , kaskasus us perpertamtama a DBD DBD sudsudah ah ditditemuemukan kan pulpuluhauhan n tahutahun n silsilam.am.!i!irusrus denguedengue  penyebab

 penyebab DBD DBD memerlukan memerlukan bantuan bantuan bantuan bantuan nyamuknyamuk Aedes  Aedes aegyptiaegypti atau atau Aedes  Aedes albopictusalbopictus untuk berpindah ke tubuh manusia.

untuk berpindah ke tubuh manusia.

"enyakit DBD hingga kini masih men#adi masalah kesehatan masyarakat yang harus "enyakit DBD hingga kini masih men#adi masalah kesehatan masyarakat yang harus sangat diprioritaskan dan di$ari #alan untuk peme$ahan masalahnya. DBD merupakan salah sangat diprioritaskan dan di$ari #alan untuk peme$ahan masalahnya. DBD merupakan salah satu penyakit menular yang berbasis lingkungan, yang artinya ke#adian dan penularannya satu penyakit menular yang berbasis lingkungan, yang artinya ke#adian dan penularannya sangat dipengaruhi oleh berbagi %aktor lingkungan. &ika %aktor lingkungan yang berpengaruh sangat dipengaruhi oleh berbagi %aktor lingkungan. &ika %aktor lingkungan yang berpengaruh antara lain lingkungan bologi, %isik dan sosisal budaya. 'ingkungan biologi seperti virus antara lain lingkungan bologi, %isik dan sosisal budaya. 'ingkungan biologi seperti virus dengue sebagai penyebab penyakit, nyamuk aedes sebagai penular disebut sebagai vektor  dengue sebagai penyebab penyakit, nyamuk aedes sebagai penular disebut sebagai vektor  DBD, manusia sebagai pen#amu atau hospes yang menderita

DBD, manusia sebagai pen#amu atau hospes yang menderita sakit dengue atau DBD.sakit dengue atau DBD.  Negara dengan kondisi iklim

 Negara dengan kondisi iklim tropis hingga sub tropis berada tropis hingga sub tropis berada dalam keadaan teradalam keadaan teran$amn$am inveksi virus dengue, perkembangannya sangat pesat dan seringkali menimbulkan 'B. inveksi virus dengue, perkembangannya sangat pesat dan seringkali menimbulkan 'B. ntuk e$amatan Bo#ong se$ara geogra%is merupakan salah satu dari *+ e$amatan di ntuk e$amatan Bo#ong se$ara geogra%is merupakan salah satu dari *+ e$amatan di abup

abupaten Boyolalaten Boyolali, i, terletaterletak antara k antara ****,-- **,-- **,/ Bu#u,/ Bu#ur 0imur dan 1,23 1,1* 'intanr 0imur dan 1,23 1,1* 'intangg 4elatan dengan keting

4elatan dengan ketinggian antara 1/5 gian antara 1/5 meter diatas permukaan meter diatas permukaan laut. e$amatan Ngemplak laut. e$amatan Ngemplak  terdiri dari *- desa yang hampir keseluruhan merupakan 6ilayah endemis DBD.

terdiri dari *- desa yang hampir keseluruhan merupakan 6ilayah endemis DBD.

7enurut data tahun -*/ penyakit DBD telah ter#adi di seluruh Desa di e$amatan 7enurut data tahun -*/ penyakit DBD telah ter#adi di seluruh Desa di e$amatan  Ngemplak,

 Ngemplak, dengan dengan kasus kasus tertinggi tertinggi berada berada di di Desa Desa 4obokerto 4obokerto *22,3 *22,3 8 8 dan dan tingkat tingkat kematiankematian tertinggi #uga berada di Desa 4obokerto *22,3 8. 0ahun -*3 hingga bulan april telah tertinggi #uga berada di Desa 4obokerto *22,3 8. 0ahun -*3 hingga bulan april telah dilakukan hingga *2 kali kegiatan %ogging dibeberapa desa. Akan tetapi ke#adian kasus tidak  dilakukan hingga *2 kali kegiatan %ogging dibeberapa desa. Akan tetapi ke#adian kasus tidak   berkurang,

 berkurang, bahkan bahkan semakin semakin meningkat meningkat angka angka penderita penderita pas$a pas$a dilakukan dilakukan tindakantindakan  penanggulangan %ogging.

 penanggulangan %ogging. 0

0iingnggiginynya a anangkgka a keke#a#adidian an kakasusus s dadan n kekemmatatiaian n akakibibat at DBDBD, D, peperlrlu u adadananyyaa  penanggulangan

(2)

dilakukan se$ara menyeluruh hingga keakar masalah sehingga angka ke#adian kasus dapat diturunkan. 9leh karena itu maka harus dilakukan penin#auan ulang mengenai tindakan  pen$egahan yang dilakukan untuk mengetahui e%ekti%itasnya sehingga dapat diketahui  program apa yang paling tepat untuk diterapkan.

B. Tujuan

*. 0u#uan mum

7engetahui e%ekti%itas kegiatan "4N untuk pengendalian penyakit DBD di 6ilayah e$amatan Ngemplak.

-. 0u#uan husus

a. 7engetahui apakah ada penderita baru setelah dilakukan kegiatan "4N di 6ilayah e$amatan Ngemplak.

 b. 7engetahui tingkat partisipasi masyarakat terhadap kegiatan "4N di 6ilayah e$amatan  Ngemplak.

$. 7engetahui kelengkapan kegiatan "4N yang dilakukan setiap desa di 6ilayah e$amatan  Ngemplak.

(3)

BAB II

TINAUAN PUSTA!A A. Pengertian

DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh in%eksi virus dengue. "enyakit ini ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang mempunyai kebiasaan menggit mangsanya pada saat siang hari. 7asa inkubasi virus ini adalah -* hari di dalam tubuh vektor dan akan mun$ul dikelen#ar liur nyamuk dan siap mengin%eksi manusia yang tergigit (4oegi#anto, -5).

!irus dengue mempunyai 5 serotipe, yaitu D:N *, D:N -, D:N 2 dan D:N 5. eempat serotipe tersebut yang menyebabkan in%eksi paling berat di ndonesia, yaitu D:N 2. !irus  Dengue berukuran 2/5/ nm, !irus ini dapat terus tumbuh dan berkembang dalam tubuh manusia dan nyamuk. Nyamuk betina menyimpan virus tersebut pada tubuhnya. Nyamuk   #antan akan menyimpan virus pada nyamuk betina saat melakukan kontak seksual.

4elan#utnya, nyamuk betina akan menularkan virus ke manusia melalui gigitan (4atari dan 7eiliasai, -5).

B. "ejala DBD

;H9 dalam (4oegi#anto, -5) diagnosis yang terdiri dari kriteria klinis dan laboratoris. "enggunaan kriteria ini dimaksudkan untuk mengurangi dioagnosis se$ara berlebihan, antara lain<

a. riteria klinis

*) Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang #elas, berlangsung selama -1 hari. -) 0erdapat mani%estasi perdarahan.

2) "embesaran hati.

5) 4yok, yang ditandai dengan nadi ke$il dan $epat dengan tekanan nadi, hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab dan pasien tampak gelisah.

 b. riteria laboratoris

*) 0rombositopeni (*.=mm2 atau kurang).

-) Hemakonsentrasi, dapat dilihat dari peningkatan hematokrit -8 atau lebih menurut standar  umum dan #enis kelamin.

C. Derajat DBD

7engingat dera#at berat ringan penyakit berbedabeda, maka diagnosa se$ara klinis dapat dibagi atas ;H9 dalam (4iregar, -5) adalah sebagai berikut<

a. Dera#at  (ringan)

Demam mendadak -1 hari disertai ge#ala klinis lain, dengan mani%estasi pendarahan.  b. Dera#at  (sedang)

"enderita dengan ge#ala yang sama, sedikit lebih berat karena ditemukan perdarahan spontan kulit dan perdarahan lain.

(4)

$. Dera#at  (berat)

"enderita dengan ge#ala kegagalan sirkulasi yaitu nadi $epat dan lemah, tekanan nadi menyempit (>- mmhg) atau hipotensi disertai kulit dingin, lembab dan penderita men#adi gelisah.

d. Dera#at ! (berat)

"enderita syok berat dengan tensi tak dapat diukur dan nadi yang tak dapat diraba.

D. Patogenesis

7enurut (4oegi#anto, -5) patogenesis DBD masih merupakan masalah yang kontroversi. Dua teori umum yang dipakai dalam men#elaskan perubahan patogenesis pada DBD. ?ang pertama adalah hipotesis in%eksi, yaitu hipotesis yang menyatakan se$ara tidak  langsung bah6a pasien yang mengalami in%eksi kedua kalinya dengan dengue serotipe yang heterolog (serotipe yang berbeda), mempunyai resiko lebih besar untuk kemungkinan mendapatkan DBD. Antibodi heterolog yang telah ada dalam tubuh sebelumnya akan mengenali virus lain yang mengin%eksi kemudian membentuk kompleks antigen antibodi. ?ang kedua, menyatakan bah6a virus dengue seperti halnya semua virus binatang yang lain se$ara genetik dapat merubah sebagai akibat dari tekanan pada seleksi se6aktu virus tersebut melakukan replikasi pada tubuh manusia maupun tubuh nyamuk. Di samping itu, terdapat  beberapa tingkatan virus yang mempunyai kemampuan untuk menimbulkan 6abah yang

lebih besar.

E. Penatalaksanaan

"asien demam dengue dapat berobat #alan, tidak perlu dira6at. "ada %ase demam, pasien sebaiknya dian#urkan pera6atan menurut (Hadinegoro dan 4atari, -5) adalah sebagai  berikut<

a. 0irah baring selama masih demam.

 b. 9bat kompres hangat diberikan apabila diperlukan. ntuk menurunkan suh men#adi @ 2+ dian#urkan pemberian parasetamol.

$. "ada pasien de6asa diperlukan obat yang ringan kadangkadang diperlukan untuk  mengurangi rasa sakit kepala dan nyeri otot.

d. Dian#urkan pemberian $airan dan elektrolit per oral, #us buah, sirop, susu, selain air putih, dian#urkan paling sedikit diberikan selama - hari.

e. 7onitor suhu badan dan #umlah trombosit serta kadar hematokrit (kadar trombosit dalam darah) sampai normal kembali.

"asien DBD saat suhu turun pada umumnya merupakan tanda penyembuhan. 7eskipun semua pasien harus diobservasi terhadap komplikasi yang dapat ter#adi selama - hari setelah

(5)

suhu turun. Hal ini disebabkan oleh karena kemungkinan kita sulit membedakan demam dengue dan demam berdarah dengue pada %ase demam. "erbedaan sangat #elas pada saat suhu turun, yaitu pada demam dengue akan ter#adi penyembuhan, sedangkan pada demam  berdarah dengue terdapat tanda a6al kegagalan sirkulasi (syok).

#. $or%ologi Dan Lingkaran Hi&up 'ektor DBD a. 7or%ologi

*)  Nyamuk de6asa

 Nyamuk de6asa berukuran lebih ke$il #ika dibandingkan dengan ratarata nyamuk lain dan mempunyai 6arna dasar hitam dengan bintikbintik putih pada bagian badan dan kaki.

-) epompong

epompong (pupa) berbentuk seperti koma. Bentuknya lebih besar namun ramping dibanding larvanya. "upa berukuran lebih ke$il #ika dibandingkan dengan ratarata pupa nyamuk lain.

2) &entik (larva)

Ada 5 tingkat (instar) #entik sesuai dengan pertumbuhan larva tersebut, yaitu< • nstar  < berukuran paling ke$il, yaitu *- mm

• nstar  < -,/2,C mm

• nstar  < lebih besar sedikit dari larva instar  • nstar ! < berukuran paling besar /mm

5) 0elur 

0elur ber6arna hitam dengan ukuran ,C mm, berbentuk oval yang mengapung satu  persatu pada permukaan air yang #ernih, atau menempel pada dinding tempat penampung air.  b. 'ingkaran hidup nyamuk 

 Nyamuk  Aedes aegypti seperti #uga nyamuk lainnya mengalami metamor%osis

sempurna, yaitu< telur men#adi #entik kemudian kepompong dan %ase yang terakir adalah nyamuk. 4tadium telur, #entik dan kepompong hidup di dalam air. "ada umumnya telur akan menetas men#adi #entik dalam 6aktu - hari setelah telur terendam dalam air. 4tadium #entik   biasanya berlangsung 3C hari dan stadium kepompong berlangsung antara -5 hari.

"ertumbuhan dari telur men#adi nyamuk de6asa selama +* hari. mur nyamuk betina dapat men$apai umur ratarata antara -2 bulan (;H9 dalam 4oegi#anto, -5).

". Pe()erantasan 'ektor DBD a. "emberantasan nyamuk de6asa

"emberantasan nyamuk de6asa dilakukan dengan $ara penyemprotan dengan insektisida. 7engingat kebiasaan nyamuk senang hinggap pada bendabenda bergantungan, maka penyemprotan tidak dilakukan di dinding rumah seperti pada pemberantasan nyamuk  menular malaria.

Alat yang digunakan adalah mesin fog  (pengasapan) dan penyemprotan dengan $ara

(6)

 penyemprotan dilakukan dua siklus dengan inetrval * minggu. "ada penyemprotan siklus  pertama, semua nyamuk yang mengandung virus dengue dan nyamuknyamuk lainnya akan mati. 0etapi akan segara mun$ul nyamuknyamuk baru yang diantaranya akan menghisap darah pada penderita viremia (pasien yang positi% terin%aksi DBD) yang masih ada yang dapat menimbulkan ter#adinya penularan kembali. 9leh karena itu perlu dilakukan penyemprotan yang pertama agar nymuk baru yang in%ekti% tersebut akan terbasmi sebelum sempat menularkan pada orang lain.

0indakan penyemprotan dapat membasmi penularan, akan tetapi tindakan ini harus diikuti dengan pemberantasan terhadap #entiknya agar populasi nyamuk penular dapat tetap ditekan serendahrendahnya.

 b. "emberantasan #entik 

7enurut (Depkes R, -/) dalam memberantasan #entik nyamuk  Aedes aegypty  yang dikenal dengan "4N DBD dilakukan dengan $ara<

*) Fisik 

"emberantasan dengan $ara ini dikenal sebagai kegiatan 2 7 yaitu menguras dan menyikat bak mandi, bak ;, menutup tempat penampungan air, mengubur, menyingkirkan atau memusnahkanbarangbarang bekas. "engurasan tempattempat penampungan air perlu dilakukan se$ara teratur sekurangkurangnya satu minggu sekali agar nyamuk tidak dapat  berkembang biak di tempat itu. "ada saat ini telah dikenal pula dengan istilah 27 "'4 yaitu, kegiatan 27 yang diperluas. Bila "4NDBD dilaksanakan oleh seluruh masyarakat, maka populasi nyamuk Aedes aegypti dapat ditekan serendahrendahnya, sehingga DBD tidak menular lagi. ntuk itu upaya penyuluhan dan motivasi kapada masyarakat harus dilakukan se$ar terusmenerus dan berkesinambungan, oleh karena keberadaan #entik nyamuk   berkaitan erat dengan perilaku masyarakat.

-) imia

"emberantasan #entik Aedes aegypti dengan mengunakan insektisida pembasmi #entik yang dikenal dengan istilah larvasidasi.

2) Biologi

"emberantasan $ara ini menggunakan ikan pemakan #entik (ikan kepala timah, ikan gupi, ikan $upang). Dapat #uga menggunakan Bacillus thuringiensis var sraeliensis (Bti).

H. uru Pe(antauan entik *u(antik+

(7)

ader #uru pemantau #entik (#umantik) adalah kelompok ker#a kegiatan pemberantasan  penyakit demam berdarah dengue di tingkat Desa dalam 6adah 'embaga etahanan

7asyarakat Desa (Depkes R, *++-). -. 0u#uan

7enggerakkan peran serta masyarakat dalam usaha pemberantasan penyakit DBD, terutama dalam pemberantasan #entik nyamuk penularnya sehingga penularan penyakit demam  berdarah dengue di tingkat desa, dapat di$egah atau dibatasi. 7enurut Depkes R (-/)  peran kader kesehatan dalam menanggulangi DBD adalah<

a. 4ebagai anggota "&B di rumahrumah dan tempat umum.  b. 7emberikan penyuluhan kepada keluarga dan masyarakat.

$. 7en$atat dan melaporkan hasil "&B epala Dusun atau "uskesmas se$ara rutin minimal setiap minggu dan bulanan.

d. 7en$atat dan melaporkan kasus ke#adian DBD kepada R;=epala Dusun atau "uskesmas. e. 7elakukan "4N dan pemberantasan DBD se$ara sederhana seperti pemberian bubuk abate

dan ikan pemakan #entik.

2. 4usunan 9rganisasi ader &umantik 

a. ader #umantik merupakan kelompok ker#a kegiatan pemberantasan penyakit demam derdarah dengue.

 b. epala desa selaku ketua umum.

$. 4usunan organisasi kader #umantik disesuiakan dengan kondisi dan situasi serta kebutuhan setempat.

d. Berdasarkan ketentuan yang ada, bah6a didalam organisasi '7D dapat dibentuk "ok#a yang hanya melaksanakan #enis kegiatan dari seksi yang sesuai dengan bidang dan tugas dan %ungsinya.

5. 0ugas dan Fungsi ader &umantik 

a. 7engkoordinir kegiatankegiatan #umantik.  b. 7emimpin dan menyelenggarakan pertemuan.

$. 7enetapkan #ad6al 6aktu pertemuan berkala. d. 7enetapkan langkahlangkah peme$ahan masalah. e. 7elaporkan hasil kegiatan.

%. 7enyiapkan penyelenggaraan pertemuan (undangan, tempat pertemuan). g. 7enyiapkan laporan berkala kegiatan "ok#a kepada ketua '7D.

h. 7enyiapkan bahan pertemuan misalnya datadata hasil "&B. i. 7emberikan bimbingan teknis pelaksanaan pemeriksaan #entik.

 #. 7emberiakan penyuluhan dan memberikan bimbingan teknis penyuluhan kepada para  penyuluh.

k. 7en$atat kegiatankegiatan penyuluhan dan lainlain.

l. 7elaksanakan pemeriksaan #entik di 2 rumah se$ara a$ak di tiap R; sekurangkurangnya tiap 2 bulan dan menyampaikan hasilnya kepada ketua '7D.

m. 7embantu pelatihan kader pemeriksa #entik.

n. 7eren$anakan kegiatan masyarakat se$ara bersamasama untuk melaksasnakan "4N. o. 7enyiapkan masyarakat dalam pelaksanaaan penanggulangan penyakit DBD.

(8)

7enurut Notoatmod#o (-1) "artisipasi masyarakat adalah ikut sertanya seluruh anggota masyarakat dalam meme$ahkan permasalahanpermasalahan masyarakat tersebut. "artisipasi dibidang kesehatan berarti keikutsertaan seluruh anggota masyarakat dalam meme$ahkan masalah kesehatan mereka sendiri. Dalam hal ini masyarakat sendirilah yang akti% memikirkan, meme$ahkan, melaksanakan dan mengevaluasikan programprogram kesehatan. nstitusi kesehatan hanya sekedar memotivasi dan membimbingnya. Di dalam  partisipasi setiap anggota masyarakat dituntut suatu kontibusi atau sumbangan. ontribusi tersebut bukan hanya terbatas pada dana dan %inansial sa#a tetapi dapat terbentuk dalam tenaga (daya) dan pemikiran (ide). Dalam hal ini dapat di6u#udkan dalam 57 yakni, manpower (tenaga),money (uang), material  (bendabenda) danmind  (ide atau gagasan).

Hubungan dengan %asilitas dan tenaga kesehatan, partisipasi masyarakat dapat diarahkan untuk men$ukupi kelengkaan tersebut. Dengan kata lain partisipasi masyarakat dapat men$iptakan %asilitas dan tenaga kesehatan pelayanan kesehatan yang di$iptakan dengan adanya partisipasi masyarakat didasarkan kepada idealisme<

*. Community fell need  ("engertian dari masyarakat). "elayanan itu di$iptakan oleh masyarakat sendiri, ini berarti bah6a masyarakat itu memerlukan pelayanan tersebut. 4ehingga pelayanan kesehatan bukan karena dibutuhkan karena diturunkan dari atas, yang belum dirasakan  perlunya, tetapi tumbuh dari ba6ah yang diperlukan masyarakat dan untuk masyarakat.

-. 9rganisasi pelayanan masyarakat kesehatan yang berdasarkan partisipasi masyarakat. Hal ini  bararti bah6a %asilitas pelayanan kesehatan itu timbul dari masyarakat sendiri.

2. "elayanan kesehatan tersebut akan diker#akan oleh masyarakat sendiri. Artinya tenaga dan  penyelenggaranya akan ditangani oleh anggota masyarakat itu sendiri yang dasarnya

sukarela.

ara yang dapat dilakukan utuk manga#ak atau menumbuhkan partisipasi masyarakat. "ada  pokoknya ada dua $ara, antara lain<

*. "artisipasi dengam paksaan

Artinya memakasa masyarakat untuk kontribusi dalam suatu program, baik melalui  perundangundangan, peraturanperaturan maupun dengan perintah lisan sa#a. ara ini akan lebih $epat hasilnya dan mudah. 0etapi masyarakat akan takut, merasa dipaksa dan kaget karena dasarnya bukan kesadaran tetapi ketakutan. Akibatnya masyarakat tidak akan mempunyai rasa memiliki terhadap program yang ada.

-. "artisipasi dengan persuasi (kesadaran)

Artinya suatu parisipasi yang didasari pada kesadaran. 4ukar tetapi bila ter$apai hasilnya akan mempunyai rasa memiliki dan rasa memelihara.

2. "artisipasi dengan edukasi (pendidikan)

"artisipasi ini dimulai dengan penerangan, pendidikaan dan sebagainya baik se$ara langsung maupun tidak langsung.

(9)

7etodemetode yang dipakai dalam partisipasi adalah sebagai berikut<

*. "endekatan masyarakat, diperlukan untuk memperoleh simpati masyarakat. "endekatan ini terutama ditun#ukan kepada pimpinan masyarakat, baik yang %ormal maupun in%ormal.

-. "engorganisasian masyarakat dan pembentukan tim. Dikoordinasikan oleh lurah atau kepala desa. 0im ker#a yang dibentuk tiap R0, anggota tim adalah pemukapemuka masyrakat R0 yang bersangkutan dan pimpinan oleh ketua R0.

2. 4urvei diri

0iap tim ker#a di R0 melakukan survei di masyarakatnya masingmasing dan diolah serta diprentasikan kepada 6arganya.

5. "eren$anaan program

"eren$anaan dilakukan oleh masyarakat sendiri setelah mendengarkan presentasi survei diri dari tim ker#a, serta telah menentukan bersama tentang prioritas masalah akan dipe$ahkan. /. 0raining ("elatihan)

3. Ren$ana evaluasi

Dalam menyusun ren$ana evaluasi perlu ditetapkan kriteria keberhasilan suatu program, se$ara sederhana dan mudah dilakukan oleh masyrakat atau kader itu sendiri.

. #aktor ,isiko Penularan DBD

7enurut penelitian Fathi, et al   (-/) ada peranan %aktor lingkungan dan perilaku terhadap penularan DBD, antara lain<

*. epadatan "enduduk 

epadatan penduduk turut menun#ang atau sebagai salah satu %aktor risiko penularan  penyakit DBD. 4emakin padat penduduk, semakin mudah nyamuk Aedes menularkan virusnya dari satu orang ke orang lainnya. "ertumbuhan penduduk yang tidak memiliki pola tertentu dan urbanisasi yang tidak teren$ana serta tidak terkontrol merupakan salah satu %aktor yang berperan dalam mun$ulnya kembali ke#adian luar biasa ('B).

-. 7obilitas "eduduk 

7obilitas penduduk di daerah yang mengalami 'B penyakit DBD sama dengan mobilitas penduduk di daerah yang tidak mengalami 'B penyakit DBD.

2. 4anitasi 'ingkungan

Hal ini disebabkan karena kenyataan di lapangan menun#ukkan kondisi sanitasi lingkungan yang tidak #auh berbeda antara daerah dengan 'B penyakit DBD tinggi dan daerah dengan 'B penyakit DBD. 4ebenarnya kondisi sanitasi lingkungan berperan besar  dalam perkembangbiakan nyamuk  Aedes, terutama apabila terdapat banyak kontainer   penampungan air hu#an yang berserakan dan terlindung dari sinar matahari, apalagi  berdekatan dengan rumah penduduk.

5. eberadaan ontainer 

eberadaan kontainer yang mempengaruhi keberadaan #entik adalah letak, ma$am,  bahan, 6arna, bentuk volume dan penutup kontainer serta asal air yang tersimpan dalam kontainer sangat mempengaruhi nyamuk  Aedes  betina untuk menentukan pilihan tempat

(10)

 bertelurnya. eberadaan kontainer sangat berperan dalam kepadatan vektor nyamuk Aedes, karena semakin banyak kontainer akan semakin banyak tempat perindukan dan akan semakin  padat populasi nyamuk Aedes. 4emakin padat populasi nyamuk Aedes, maka semakin tinggi  pula risiko terin%eksi virus DBD dengan 6aktu penyebaran lebih $epat sehingga #umlah kasus  penyakit DBD $epat meningkat yang pada akhirnya mengakibatkan ter#adinya 'B. Dengan demikian program pemerintah berupa penyuluhan kesehatan masyarakat dalam  penanggulangan penyakit DBD antara lain dengan $ara menguras, menutup, dan mengubur 

(27) sangat tepat dan perlu dukungan luas dari masyarakat dalam pelaksanaannya. /. epadatan !ektor 

Data kepadatan vektor nyamuk Aedes yang diukur dengan menggunakan parameter  AB& yang di peroleh dari Dinas esehatan ota. Hal ini nampak peran kepadatan vektor  nyamuk Aedes terhadap daerah yang ter#adi kasus 'B. 4esuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti sebelumnya yang menyatakan bah6a semakin tinggi angka kepadatan vektor akan meningkatkan risiko penularan.

3. 0ingkat "engetahuan DBD

"engetahuan merupakan hasil proses keinginan untuk mengerti, dan ini ter#adi setelah seseorang melakukan penginderaan terutama indera pendengaran dan pengelihatan terhadap obyek tertentu yang menarik perhatian terhadap suatu ob#ek.

1. 4ikap

4e$ara sederhana, sikap dapat dikatakan adalah respons terhadap stimulus (pemberian) sosial yang telah terkondisikan. Disimpulkan bah6a semakin kurang sikap seseorang atau masyarakat terhadap penanggulangan dan pen$egahan penyakit DBD maka akan semakin  besar kemungkinan timbulnya 'B penyakit DBD.

C. 0indakan "4N

0indakan "4N meliputi tindakan masyarakat menguras air kontainer se$ara teratur  seminggu sekali, menutup rapat kontainer air bersih, dan mengubur kontainer bekas seperti kaleng bekas, gelas plastik, barang bekas lainnya yang dapat menampung air hu#an sehingga men#adi sarang nyamuk yang dikenal dengan istilah tindakan 27 dan tindakan abatisasi atau menaburkan butiran abate ke dalam tempat penampungan air bersih yang mempunyai e%ek  residu sampai 2 bulan.

+. "engasapan ( Fogging )

0indakan pengasapan seharusnya dilaksanakan dalam - siklus, yaitu 6aktu antara  pengasapan pertama dan berikutnya (kedua) harus dalam interval 1 hari, dengan maksud  #entik yang selamat dan men#adi nyamuk Aedes dapat dibunuh pada pengasapan yang kedua. "engasapan pada umumnya menggunakan insektisida misalnya malathion  dalam larutan minyak solar tidak begitu e%ekti% dalam membunuh nyamuk de6asa dan ke$il pengaruhnya dalam menurunkan kepadatan populasi nyamuk Aedes, apalagi siklus pengasapannya tidak

(11)

-kali dengan interval 1 hari. 4ebaliknya tindakan pengasapan memberikan rasa aman yang semu kepada masyarakat yang dapat mengganggu program pembersihan sarang nyamuk  seperti 27 dan abatisasi. Dari segi politis, $ara ini disenangi karena terkesan pemerintah melakukan tindakan yang terlihat nyata untuk men$egah dan menanggulangi penyakit ini. *. "enyuluhan DBD

"enyuluhan dari Dinas esehatan dan kurangnya pengertian tentang apa yang harus dilakukan oleh petugas sebelum melakukan penyuluhan, seperti identi%ikasi halhal apa sa#a yang penting bagi masyarakat dan apa yang harus diimplementasikan pada tingkat masyarakat, tingkat 6ilayah, atau tingkat penentu kebi#akan. "erlu dipahami, penyuluhan  bukanlah sematamata sebagai %orum penyampaian halhal yang boleh atau tidak boleh dilakukan masyarakat. 4ebaiknya masyarakat dibekali pengetahuan dan ketrampilan tentang $ara$ara pengendalian vektor yang memungkinkan mereka menentukan pilihan terbaik  segala hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan se$ara individu maupun se$ara kolekti%. !. Partisipasi $as-arakat &ala( Pe()erantasan DBD

"rogram pen$egahan DBD yang e%ekti% adalah dilaksanakan se$ara integral men$akup  beberapa komponen. "endidikan bagi lingkungan kesehatan terutama dalam pengelolaan  penderita se$ara e%ekti% dan "4N dengan peran serta masyarakat. Banyak %aktor yang mempengaruhi ke#adian DBD. Beberapa %aktor yang mempengaruhi keberadaan #entik  nyamuk Aedes di suatu daerah adalah %aktor kesehatan lingkungan, pengetahuan dan  pelaksanaan "4N pada suatu daerah.

eberhasilan upaya "4N ini memerlukan 6aktu yang $ukup lama karena erat kaitannya dengan perilaku masyarakat. 4ementara penyakit DBD $enderung menyebar luas, insiden meningkat disertai kematian, oleh karena itu digunakan insektisida untuk membatasi  penyebaran penyakit dan men$egah 'B. 7enurut His6ani (-2) ada beberapa kebi#akan  pemerintah untuk mengurangi kasus DBD di ndonesia antara lain<

*. "enyuluhan dilaksanakan melalui berbagai #alur komunikasi dan in%ormasi kepada masyarakat oleh petugas kesehatan dan sektor terkait, pemuka masyarakat dan orang yang mengetahui tentang penyakit demam berdarah dengue.

-. paya pen$egahan DBD ditingkat desa dilaksankan se$ara s6adaya dan dikoordinasiakan oleh "ok#a DBD.

2. "embinaan pelaksanaannya dilakukan oleh "ok#anal DBD oleh tim "embina '7D ditiap tingkat administrasi pemerintah.

5. 4etiap kasus DBD dilaporkan kepada puskesmas untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan seperlunya.

/. Di desa endemis dilakukan penyemprotan dan abatisasi selekti% untuk membatasi penularan dan pen$egahan 'B.

(12)

7enurut A$hmad (*++1), menyatakan variabel yang mempengaruhi partisipasi ibu rumah tangga dalam "4NDBD yang meliputi pengetahuan dan adanya an#uran serta kun#ungan petugas kesehatan ke rumah yang menun#ukan hubungan se$ara bermakna antar  variabel.

(13)

BAB III

$ETDE PENELITIAN A. enis Penelitian

&enis penelitian yang digunakan adalah eksplanatori (pen#elasan), menggunakan metode survei $epat (rapid survey method) yang bertu#uan untuk mengetahui e%ekti%itas  penanggulangan DBD dengan "4N di e$amatan Ngemplak abupaten Boyolali.

B. De%inisi perasional 'aria)el "emberantasan 4arang Nyamuk 

"emberantasan sarang nyamuk dimaksudkan untuk memutus mata rantai penularan  penyakit DBD dengan memberantas siklus telur dan larva agar tidak men#adi nyamuk 

de6asa.

ara pengukuran < ;a6an$ara dengan kuesioner terstruktur  4kala pengukuran < Nominal

ategori <

a. ?a < bila melakukan pemberantasan sarang nyamuk ("4N)

 b. 0idak < bila tidak melakukan pemberantasan sarang nyamuk ("4N) C. Populasi/ Sa(pel/ &an ,espon&en

*. "opulasi

"opulasi dalam penelitian ini adalah #umlah seluruh penduduk yang tinggal di DesaDesa yang berada di e$amatan Ngemplak abupaten Boyolali.

-. 4ampel

4ampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dalam penelitian. &umlah sampel untuk survei $epat ditentukan sebanyak 2 E 1 (2 kluster, 1 orang tiap kluster) sudah men$ukupi untuk melihat $akupan atau %rekuensi ke#adian yang sering ter#adi (*/C/8) (Aria6an, dkk. *++3).

ara pengambilan sampel pada survei $epat dapat dilakukan dengan dua tahap yaitu <  pada tahap pertama harus dilakukan pemilihan 2 klaster se$ara probability proportionate to

sie (""4) atau menggunakan teknik probabilitas yang proporsional terhadap besar klaster. 0ahap kedua adalah tahap pemilihan sampel, dimana pada setiap kluster akan diambil 1 sampel atau keluarga sehingga total dari sampel bisa men$apai -*. eluarga pertama dipilih se$ara a$ak sederhana lalu untuk penentuan rumahrumah lainnya yaitu dengan menghitung  #arak kedekatan rumah pertama dengan rumah disekitarnya. 4urvei sederhana ini selan#utnya dikenal sebagai survei G2 E 1G (Depkes, *++C). 4ampel dalam survei $epat e%ekti%itas

(14)

 penanggulangan DBD dengan "4N ini yaitu sebagian 6arga yang berada di e$amatan  Ngemplak dengan karakteristik <

a. riteria inklusi

*) 0inggal di 6ilayah ke$amatan ngemplak kabupaten boyolali -) kut melakukan "4N

2) Berumur *3 / tahun  b. riteria eksklusi

*) 0idak bersedia di#adikan sebagai sample

-) "indah rumah atau pergi saat dilakukannya pengambilan data 2. Responden

Responden pada survei ini adalah kepala keluarga masingmasing rumah atau yang me6akili yang tinggal pada rumah tangga yang terpilih sebagai sampel di Desa yang berada di e$amatan Ngemplak abupaten Boyolali.

D. Bahan &an Peralatan Penelitian

Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar kuesioner, alat tulis dan netbook.

E. Prose&ur Penelitian *. "emilihan kluster 

4urvei ini menggunakan so%t6are 4R!:? untuk membantu dalam pemilihan kluster. "eneliti men$ari data kluster dimana dalam penelitian ini adalah desa, yang meliputi #umlah desa diseluruh ke$amatan Ngemplak abupaten Boyolali dan #umlah penduduk tiap desa. Data nama desa dan#umlah penduduk dimasukkan dalam  software  4urvey, kemudian dilakukan pemilihan #umlah kluster untuk tiaptiap desa. Dalam penelitian ini #umlah kluster  ditentukan sebanyak 2 kluster, sedangkan #umlah desa yang ada di 6ilayah e$amatan  Ngemplak sebanyak *- desa. 7enggunakan aplikasi 4R!:? dapat memudahkan dalam  pemilihan se$ara a$ak dengan menganut prinsip  probability proportionate to size, maka

terpilih #umlah kluster untuk tiaptiap desa sebagaimana dapat dilihat pada tabel diba6ah ini. 0abel *. &umlah 4ampel 0iap luster 4urvei :%ekti%itas "enanggulangan DBD Dengan "4N Di e$amatan Ngemplak abupaten Boyolali

N DESA U$LAH PENDUDU!  U$LAH !LUSTE,  U$LAH SA$PEL TIAP !LUSTE,  TTAL SA$PEL 0 4a6ahan C.3*- 1 1 Donohudan 3./- 1 2 Dibal /.+/+ 1 3 7anggung 3.*1* 1 4 4indon /.3- 1

(15)

5  Ngesrep 3.++ 1 6 ismoyoso 3.25 1 7 iriroto /.C/ 1 8 4obokerto /.+C+ 1 09  Ngargore#o 2./2* 1 00 agaksipat 3.551 1 01 "andeyan 1.55 1 &umlah 12./52 2 1 -*

4umber < "ro%il "uskesmas e$amatan Ngemplak abupaten Boyolali -*/ -. "emilihan sampel

"eneliti menu#u ke tempat yang diperkirakan merupakan pusat (tengah) 6ilayah kampung, yaitu Balai Desa. emudian dilakukan pelemparan koin Rp *, (lama) yang terdapat gambar gunungan, arah yang ditun#uk oleh keru$ut gunungan merupakan arah yang harus dilalui peneliti (Depkes R, *++3).

0ahap pertama dilakukan pemetaan dari rumahrumah yang ada di desa, baik yang berada di kiri maupun dikanan. 'alu #ika ditemukan persimpangan #alan digunakan koin untuk  menentukan arah mana yang ingin diambil untuk disurvei.

4etelah pemetaan selesai, rumahrumah yang dipetakan diberi nomor urut dari tempat a6al peneliti berangkat. "emilihan rumah pertama yang didatangi untuk penelitian dilakukan dengan bantuan tabel angka a$ak. "eneliti mendatangi rumah pertama yang terpilih, #ika ada sampel yang memenuhi syarat maka dilakukan 6a6an$ara. &ika tidak ada sampel yang memenuhi syarat maka mendatangi rumah berikutnya.

Rumah berikutnya yang didatangi adalah rumah yang terdekat dengan rumah yang telah didatangi (baik ada sampel yang memenuhi syarat atau tidak). "engertian rumah terdekat adalah yang #arak antar pintu utamanya paling dekat.

emudian dilakukan 6a6an$ara pendahuluan untuk perkenalan dan menanyakan apakah responden setu#u untuk men#alani prosedur penelitian. Dilakukan 6a6an$ara dengan kuesioner terstruktur oleh peneliti.

#. a&:al Survei

&ad6al survei $epat e%ektivitas penanggulangan DBD dengan "4N di 6ilayah ke$amatan Ngemplak kabupaten Boyolali tahun -*/ dapat dilihat pada tabel berikut ini< 0abel -. &ad6al egiatan 4urvei epat :%ekti%itas "enanggulangan DBD dengan "4N di ;ilayah e$amatan Ngemplak abupaten Boyolali -*3

 N o egiatan 7e i &uni &uli 5 * - 2 5 * - 2 5 * "enyusunan "roposal I

(16)

- "engumpula n Data I I I I I 2 "elaporan Hasil 4urvei I 5 Revisi 'aporan I / "engumpula n 'aporan I ". Pengolahan Data *. "enyuntingan

4ebelum data diolah lebih lan#ut dengan menggunakan bantuan perangkat komputer, dilakukan koreksi data bersamaan dengan pengambilan data dari responden setelah pengisian kuisioner.

-. "engkodean

"engkodeaan dilakukan pada kuisioner untuk memudahkan pengumpulan dan  pengelompokan data.

2. "embersihan

Dilakukan untuk menilai apakah data yang dikumpulkan sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. &ika ter#adi kesalahan atau kekurangan maka akan dilakukan kun#ungan lapangan lagi untuk memperbaiki kesalahan atau bila ter#adi kekurangan.

5. 0abulasi

Data yang telah dikumpulkan kemudian ditabulasi, disusun berdasarkan variabel yang diteliti menurut kelompok variabel. 0abulasi disusun berupa tabel distribusi dan tabulasi silang.

/. "enya#ian data

Data disa#ikan dalam bentuk gra%ik (batang, garis), cross table dan distribusi %rekuensi. 3. Ran$angan analisis data

Analisa yang dilakukan adalah analisa deskripti% analitik yaitu dengan menya#ikan distribusi %rekuensi dari masingmasing variabel yang diteliti. !ariabelvariabel tersebut disa#ikan dalam bentuk tabel untuk mengetahui proporsi pada masingmasing responden yang diteliti. Analisa data dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan software :pi n%o versi 2./C.

(17)

DA#TA, PUSTA!A

A$hmad HH. *++1. ariabel !ang "empengaruhi #artisipasi $bu %umah &angga dalam  #ela'sanaan #emberantasan arang yamu' . ermin Dunia edokteran. No. *++.

 November *++1

Aria6an, . *++3, 0in#auan 4tatistik 7etode 4urvei epat, &akarta< F7 dan "usdakes Depkes R.

Dalimunthe. -C. Fa'tor*fa'tor !ang "empengaruhi #artisipasi "asyara'at Dalam #rogram  #encegahan "alaria Di +ecamatan aibu +abupaten "andailing atal . J0esisK. 4umatera<

Fakultas esehatan 7asyarakat 4umatra tara

Departemen esehatan R. *++C. 7odul 7etode 4ervei epat untuk Dinas esehatan abupaten=otamadya (:disi kedua). &akarta< "usat Data esehatan

Depkes R. *++-. #etunu' &e'nis #enggera'an #emberantasan arang yamu' (#) Demam  Beradarah Dengue. &akarta< Direktorat &endral """'

Depkes R. -/ a. #encegahan dan #emberantasan Demam Berdarah Dengue di $ndonesia.

&akarta< Direktorat &endral """'

Depkes R. -/ b. Demam Berdarah Dengue udah ormal +embali #ada +ondisi ormal .

&akarta< Direktorat &endral """'

Fathi,et al . -/. #eran Fa'tor -ing'ungan dan #erila'u &erhadap #enularan Demam Berdarah  Dengue Di +ota "ataram. &urnal esehatan 'ingkungan !ol. -, No. *, &uli -/< **

Hadinegoro dan 4atari. *+++. Demam Berdarah Dengue as'ah -eng'ap #elatihan Bagi #elatih  Do'ter pesialis ana' dan Do'ter pesialis #enya'it Dalam &atala'sanaan +asus DBD.

&akarta< Fakultas edokteran niversitas ndonesia

His6ani. -2. #encegahan dan #emberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD). 4umatera<

Fakultas esehatan 7asyarakat niversitas 4umatra tara

 Notoatomod#o. -1. #romosi +esehatan dan $lmu #erila'u. &akarta< Rhineka ipta

4atari H dan 7eiliasari. -5. #erawatan Di %umah . %umah a'it . &akarta

4iregar FA. -5.  /pidemologi dan Demam Berdarah Dengue (DBD) di $ndonesia. Fakultas

esehatan 7asyarakat niversitas 4umatra tara

4oegi#anto H. -5.  +umpulan "a'alah #enya'it &ropis dan $nfe'si di $ndonesia. 4urabaya<

Referensi

Dokumen terkait

2) Sikap responden terhadap pelaksanaan 3M (Mengubur barang bekas, Menutup, dan menguras tempat penampungan air) di Kelurahan Padang Bulan Medan sebagian besar bersikap baik

Hasil penelitian terdapat 60% responden dengan bak mandi positif jentik, 50% responden tidak menutup tempat penampungan air dan 10% terdapat jentik pada tempat penampungan

Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan praktik menguras tempat penampungan air, praktik menutup tempat penampungan air di dalam rumah, dan

dengan rapat agar nyamuk Aedes aegypti tidak dapat bertelur di.. Adapun tempat-tempat yang perlu ditutup yaitu tempayan, bak penampungan air seperti ember maupun bak mandi.

Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan praktik menguras tempat penampungan air, praktik menutup tempat penampungan air di dalam rumah, dan

Kegiatan 3M yang telah dilakukan adalah menguras dan menutup tempat penampungan air dan mengubur barang-barang bekas yang berpotensi sebagai perkembangbiakan nyamuk,

Berdasarkan hasil dan pembahan dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan

Strategi untuk menekan kasus ini adalah melalui program Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN dengan cara 3M Plus, yaitu: Menguras tempat penampungan air, Menutup rapat-rapat tempat