• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUBLIKASI ILMIAH REST AREA DI MANTINGAN KABUPATEN NGAWI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUBLIKASI ILMIAH REST AREA DI MANTINGAN KABUPATEN NGAWI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PUBLIKASI ILMIAH

REST AREA DI MANTINGAN KABUPATEN NGAWI

Disusun dalam Rangka Pemenuhan Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

Agustina Chandra Purnamasari D300 080 042

PROGAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

(2)

Penyusun

NIM

Judul

LEMBAR PENGESAHAN

Progam Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

: Agustina Chandra Purnamasari : D 3fi) {80 042

z

R&

Area Di Mentingan Kabupaten Ngawi

Mengetahui,

Pembimbing I

Dekan FAkultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Surakarta,.l.4.- 2012

(Nur Rahmawati S.. ST. MT.)

Ketua Progam Studi Arsitektur FAkultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pembimbing II

(3)

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH

B ismillahirahmanirrohim

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Nama

: Agustina Chandra Purnamasari

NIM

: D 300 080 042

Fakultas,lProdi

: Teknik/Arsitektur

Jenis

: Skripsi

Judul

: Rest Area Di Mantingan Kabupaten Ngawi Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :

1.

Memberikan hak bebas royalty kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2.

Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan

/

mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan, serta merulmpilkan dalam bentuk soficopl'untuk kepentingan akademis kepada perpusataan

L}{S-

tanpa perlu meminta rjin dari saya selama tetap mencanrumkan nama sava sebagai penulis pencipta.

-1

tsersedia

dan

menjamin unnrk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak perpustakaan

llMS,

dari semua tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaranhak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan

ini saya

buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana semestinya.

Surakarat, .L3... Okober 2012

w

Agustina Chandra Purnamasari D 300 080 042

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan

di

suatu perguruan tinggi

di

sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis dalam naskah dan disebutkan dalam daftff pustaka.

Apabila ternyab kelak kemudian hari terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya diatas, malra saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.

Surakarta, .yh... Oktober 2012

Agustina Chandra Purnamasan D 300 080 042

(5)

Rest Area Di Mantingan Kabupaten Ngawi

ABSTRAK

Indonesia adalah salah satu negara berkembang, untuk tercapainya ekonomi yang kuat dan matap diperlukan adanya transportasi yang cukup serta memadai. Transportasi dibagi menjadi tiga macam, antara lain transportasi darat, transportasi laut dan transportasi udara. Pertumbuhan transportasi di Indonesia, terutama transportasi darat saat ini berkembang sangat pesat, hal ini mengakibatkan jalan raya semakin padat. Kepadatan jalan raya dapat mengakibatkan kemacetan yang membuat pengemudi merasakan kelelahan, sehingga pengemudi perlu adanya tempat istirahat/ rest area yang nyaman.

Kabupaten Ngawi sebagai wilayah perbatasan antara Jawa Timur dengan Jawa Tengah mempunyai peluang besar dalam mengembangkan Rest Area

dikarenakan Kabupaten Ngawi didominasi dengan melewati hutan jati. Oleh karena itu untuk menghindari kepenatan dalam perjalanan maka diperlukan adanya tempat transit yang berfungsi untuk menghilangkan lelah. Salah satu kawasan yang sesuai untuk menghilangkan kepenatan dalam perjalanan adalah Rest Area yang terletak di Mantingan Kabupaten Ngawi. Kawasan Rest Area di mantingan merupakan salah satu kawasan yang terdapat di Desa Mantingan, Kecamatan mantingan. Kawasan ini merupakan kota perbatasan antara Jawa Timur dengan Jawa Tengah.

(6)

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara berkembang, untuk tercapainya ekonomi yang kuat dan matap diperlukan adanya transportasi yang cukup serta memadai. Transportasi dibagi menjadi tiga macam, antara lain transportasi darat, transportasi laut dan transportasi udara. Pertumbuhan transportasi di Indonesia, terutama transportasi darat saat ini berkembang sangat pesat, hal ini mengakibatkan jalan raya semakin padat. Kepadatan jalan raya dapat mengakibatkan kemacetan yang membuat pengemudi merasakan kelelahan, sehingga pengemudi perlu adanya tempat istirahat/ rest area yang nyaman.

Rest area merupakan sebuah fasilitas yang memberikan kesempatan kepada pengemudi, awak, penumpang maupun kendaraannya untuk berhenti dan beristirahat. Dengan adanya rest area, pengemudi, awak dan penumpang dapat beristirahat, makan, minum, beribadah dan melakukan berbagai aktivitas lainnya untuk mengembalikan stamina yang hilang selama berkendaraan. Sedangkan untuk kendaraannya, di rest area dapat mengisi bahan bakar, cek kendaraan, cuci kendaraan dan mengistirahatkan mesin.

Desa Mantingan merupakan desa yang terletak paling barat Kabupaten Ngawi, Propinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sragen, Propinsi Jawa Tengah. Sepanjang bahu Jalan di Desa Mantingan merupakan kawasan yang digunakan untuk beristirahat pengemudi kendaraan yang akan menuju ke Jawa Tengah, baik pengemudi mobil pengangkut barang, pengemudi mobil pribadi, dan lain-lain. Banyaknya kendaraan yang berhenti di bahu jalan mengakibatkan pengemudi yang tidak beristirahat terganggu, oleh sebab itu maka dibutuhkan adanya rest area yang dapat mewadahi semua pengemudi kendaraan untuk beristirahat. Infrastruktur pendukung perlu dipersiapkan secara matang dan optimal, agar memberikan manfaat yang diinginkan oleh semua pihak pengemudi kendaraan.

Salah satu cara yang paling baik untuk membuat pengemudi tidak memarkirkan kendaraan di bahu jalan adalah dengan adanya perencanaan rest area yang dapat menampung segala aktivitas dan kebutuhan baik pengemudi maupun kendaraannya.

(7)

I.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana membentuk rest area yang dapat memenuhi segala kebutuhan pengemudi, awak dan penumpang.

2. Bagaimana konsep penataan sirkulasi dan tata masa yang teratur dengan sirkulasi yang dinamis sehingga memberikan kenyamanan para pengunjung saat berada di dalam kawasan

3. Bagaimana menciptakan rest area yang memiliki daya tarik tersendiri, sehingga para pemakai jalan berkeinginan lebih untuk mengunjungi rest area.

I.3 Tujuan

Adapun tujuan dari laporan ini adalah menyusun konsep fisik perencanaan rest area/ tempat istirahat di Mantingan Kabupaten Ngawi sebagai tempat istirahat yang dapat menampung semua jenis kendaraan dan memberikan fasilitas pendukung untuk memenuhi kebutuhan pengemudi, awak/ kernet dan penumpang dalam beristirahat. Secara terperinci tujuan laporan ini yaitu :

1. Merumuskan konsep penetapan lokasi yang sesuai untuk rest area.

2. Merumuskan konsep penataan lansekap dengan pemanfaatan tumbuhan lokal dalam menjaga kualitas lingkungan.

3. Merumuskan konsep bangunan yang cepat jadi, sehingga apabila ada penambahan bangunan maka tidak memerlukan waktu yang lama dalam penyelesaiannya.

I.4 Lingkup Pembahasan

Materi yang dibahas pada laporan ini adalah tentang :

1. Perencanaan rest area di Mantingan Kabupaten Ngawi dan membawa implikasi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

2. Perencanaan area parkir kendaraan sesuai dengan jenis kendaraan. 3. Perencanaan pola lansekap pada kawasan.

4. Perencanaan fasilitas pendukung yang dapat memenuhi kebutuhan pengemudi, awak/ kenek, penumpang serta kendaraan.

(8)

I.5 Keluaran

Adapun keluaran/output dari laporan ini yaitu : 1. Pengaturan zona parkir kendaraan

2. Pengaturan tempat istirahat dan taman bermain 3. Pengaturan pola lansekap

4. Pengaturan bangunan fasilitas pendukung

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1Tinjauan Rest Area a. Rest Area

Dalam kamus bahasa Inggris – Indonesia Rest adalah istirahat (selain, sisa), sedangkan Area adalah daerah atau wilayah, jadi dapat disimpulkan Rest Area adalah sebuah kawasan peristirahatan yang bersifat sementara.

Rest area yang umumnya berada di jalan bebas hambatan adalah suatu tempat dan fasilitas yang disediakan bagi pemakai jalan sehingga baik pengemudi, awak, penumpang maupun kendaraannya dapat beristirahat untuk sementara karena alasan lelah. Oleh karena itu perlu dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memadai untuk menghilangkan dan mengusir rasa lelah sehingga dapat melanjutkan perjalanan dengan selamat.

b. Kondisi Rest Area di Indonesia

Rest Area di Indonesia kebanyakan merupakan fasilitas yang terbengkalai yang fungsinya tidak digunakan sebagaimana mestinya. Minimnya pengelolaan ini bahkan menyebabkan suatu rest area disalah fungsikan menjadi fungsi yang negative seperti judi, prostitusi, dan sebagainya. Imbasnya pengendara kendaraan menjadi kurang nyaman untuk meluangkan waktunya pada sebuah rest area. Disamping itu karena keternatasan fasilitas yang tersedia juga mempengaruhi sedikitnya jumlah pengendara untuk beristirahat di sebuah

rest area. Ketidaktepatan dalam pemilihan lokasi juga sedikit banyak mengurangi antusiasme pengendara untuk memanfaatkan rest area.

(9)

c. Fungsi Rest Area

Rest Area mempunyai fungsi utama yaitu sebagai tempat beristirahat bagi pengemudi, awak/ kernet, penumpang transportasi darat untuk mengembalikan kesegaran dan menghilangkan rasa lelah, letih, atau mengantuk sehingga dapat mengurangi tingkat kecelakaan.

2.2Kategaori Rest Area

Rest area mempunyai beberapa tipe yang didasarkan pada lama kunjungan pengandara dalam memanfaatkan fasilitas rest area. Adapun hal ini akan mempengaruhi kelengkapan fasilitas yang terdapat dalam rest area.

Klasifikasi rest area terbagi dalam 3 tipe yaitu: 1. Tipe I

Rest area dengan klasifikasi ringan dengan lama waktu berkunjung hanya sebentar namun tidak terburu-buru.

2. Tipe II

Rest area dengan klasifikasi sedang dengan lama waktu berkunjung yang tidak terlalu lama.

3. Tipe III

Rest area dengan klasifikasi berat dengan lama waktu berkunjung relative lama.

2.3Parkir

Parkir adalah setiap kendaraan yang berhenti pada tempat-tempat tertentu baik yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas ataupun tidak, serta tidak semeta-mata untuk kepentingan menaikan dan/ atau menurunkan orang dan/ atau barang (UU No. 22 tahun 2009 tentang lalu lintas angkutan jalan). Kapasitas untuk parkir kendaraan diharapkan dapat menampung banyak kendaraan. Kendaraan yang harus ditampung pada rest area adalah motor, kendaraan pribadi, bus dan truk.

(10)

a. Pola Parkir

Pola parkir kendaraan berdasarkan pengaturan posisi kendaraan ada 3 pola, antara lain:

1. Pola Parkir Pararel

Parkir pararel adalah parkir sejajar yang mana parkir diatur dalam sebuah baris, dengan bumper depan mobil menghadap salah satu bumper belakang yang berdekatan. Parkir pararel adalah cara paling umum dilakukan untuk parkir mobil dipinggir jalan.

2. Pola Parkir Tegak Lurus

Dengan cara ini kendaraan diparkir tegak lurus, berdampingan, menghadap tegak lurus ke lorong/ gang, trotoar atau dinding. Pola parkir ini lebih terukur jika dibandingkan dengan pola parkir pararel dan biasanya digunakan di tempat parkir atau gedung parkir. Tempat parkir mobil menggunakan parkir tegak lurus, dua baris tempat parkir dapat diatur berhadapan depan dengan depan, dengan atau tanpa gang diantara keduanya. Parkir tegak lurus pada umumnya digunakan untuk parkir sepeda motor.

3. Pola Parkir Serong

Pola parkir serong adalah salah satu cara parkir yang banyak digunakan dipinggir jalan ataupun di pelataran maupun gedung parkir.

III. GAMBARAN LOKASI 3.1Kabupaten Ngawi

Kabupaten Ngawi terletak dibagian paling barat dari wilayah propinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Propinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Kabupaten Ngawi ± 1.298,58 km², dimana sekitar 40% atau 506,6 km² berupa lahan persawahan. Secara administratif wilayah Ngawi terbagi menjadi 17 Kecamatan dan 217 Desa.

Ditinjau dari segi geografis, kabupaten Ngawi terletak pada posisi 7°21’-7°31’ Lintang Selatan (LS) dan 110°10’-111°40’ Bujut Timur (BT).dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

(11)

1. Bagian Utara : berbatasan dengan Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora dan Kabupaten Bojonegoro.

2. Bagian Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Madiun

3. Bagian Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Madiun dan Kabupaten Magetan

4. Bagian Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Sragen.

3.2Desa Mantingan

Desa Mantingan merupakan desa yang terletak paling barat Kabupaten Ngawi, Propinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sragen, Propinsi Jawa Tengah. Sepanjang bahu Jalan di Desa Mantingan merupakan kawasan yang digunakan untuk beristirahat pengemudi kendaraan yang akan menuju ke Jawa Tengah, baik pengemudi mobil pengangkut barang, pengemudi mobil pribadi, dan lain-lain.

IV. PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1Gagasan Umum Perancangan

Dalam perancangan ini terdiri dari beberapa point yang sangat penting dalam proses perencanaan dan perancangan kawasan tempat istirahat, antara lain:

a. Konsep Umum

Dalam perancangan rest area ini dibagi menjadi tiga zona, antara lain: 1. Zona Kendaraan Pribadi

2. Zona Kendaraan Angkutan Umum 3. Zona Kendaraan Angkutan Barang

b. Jenis Fasilitas Utama

Jenis Fasilitas utama yang ada pada rest area, antara lain: 1. Parkir

Parkir adalah setiap kendaraan yang berhenti pada tempat-tempat tertentu baik yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas ataupun tidak.

(12)

2. SPBU

Tempat pengisian bahan bakar ini tidak selalu menjadi fasilitas yang wajib bagi sebuah rest area.

c. Jenis Fasilitas Pendukung

Fasilitas Pendukung adalah fasilitas yang dapat mendukung kelancaran dalam suatu kegiatan dalam hal ini adalah tempat beristirahat, antara lain:

1. ATM Center

2. Tempat ibadah 3. Restaurant

4. Minimarkete

5. Toilet dan Kamar mandi 6. Bengkel dan Carwash

7. Penginapan 8. Apotik 9. Klinik

10.Komunikasi (wartel dan warnet), dll.

d. Tampilan Fasad

Tampilan fasade untuk bangunan rest area, penulis mengambil style bangunan modern dengan pertimbangan orang beristiharat hanya dengan waktu yang relatif singkat, sehingga membutuhkan waktu yang cepat, adapun ciri-ciri bangunan modern, antara lain:

1. Asimetris

2. Orientasi pola horisontal

3. Atap datar

4. Bentuk kotak

5. Halus

(13)

7. Jendela kaca

8. Aluminium dan stainless steel trim pada pintu dan jendela

9. Deretan jendela atau garis-garis

10. Sedikit atau tidak ada hiasan

11. Denah terbuka, dll

4.2Analisa dan Konsep Perancangan 4.2.1 Analisa Lokasi

Pemilihan lokasi rest area sangat mempengaruhi efektivitas sebuah rest area, hal ini merupakan faktor pertama yang dilihat tentang keberhasilan rest area. Lokasi rest area didasarkan pada faktor kondisi jalan yang sanggup menampung akan adanya rest area di daerah tersebut, Kondisi kepadatan penduduk dan tingkat rasa lelah pengemudi untuk bisa mengembalikan kesegaran agar bisa melanjutkan perjalanan.

Lokasi: Desa mantingan, Kec. Mantingan, Kab. Ngawi, Jawa Timur

Kriteria diatas sudah memenuhi kawasan Mantingan untuk dijadikan rest area, karena faktor yang ada menunjukkan bahwa sepanjang bahu jalan di Mantingan dijadikan tempat beristirahat bagi pengemudi. Selain itu kawasan Mantingan mempunyai tingkat rawan kecelakaan yang tinggi terutama yang pusangat luas sehingga bisa dijadikan untuk perencanaan rest area.

4.2.2 Analisa Site

Site terpilih merupakan lahan persawahan dengan luas 10,26 ha yang terletak di jalan raya Solo. Jalan lintas ini merupakan salah satu jalan yang menghubungkan Propinsi Jawa Tengah dan Propinsi Jawa Timur. Site ini dipilih dengan pertimbangan karena lokasi ini strategis berada pada daerah paling dekat perbatasan dan mudah diakses.

(14)

Adapun batasan site yang terletak di jalan Raya Solo, 1. Bagian Barat : Pemukiman Penduduk 2. Bagian Timur : Persawahan

3. Bagian Selalan : Persawahan 4. Bagian Utara : Jalan Raya Solo

4.2.3 Analisa Pencapaian

Terdapat jalan raya Solo yang menjadi akses utama yang menghubungkan antara Jawa Timur dengan Jawa Tengah. Pintu masuk kendaraan dibagi menjadi 3 jalan dan direncanakan sesuai dengan jenis kendaraan yang akan beristirahat.

4.2.4 Analisa Sirkulasi

Terdapat jalan raya Solo yang menjadi sirkulasi utama berbagai kendaraan yang dari Ngawi Jawa Timur menuju Sragen Jawa Tengah dan sebaliknya. Namun belum ada rest area yang layak untuk disinggahi pengemudi, awak/kernet dan penumpang dalam beristirahat, baik mengenai parkir dan fasilitas-fasilitas pendukungnya, sehingga mengakibatkan mereka memilih beristirahat di sepanjang bahu jalan Mantingan. Sirkulasi diluar kawasan harus lancar agar tidak terjadi kemacetan yang panjang. Pembuatan jalan agar tidak memotong lintasan dan pembuatan jalan diluar jalur jalan utama sebelum memasuki kawasan.

4.2.5 Orientasi Bangunan

Orientasi bangunan untuk kawasan yang dekat dengan jalan raya Solo akan dihadapkan ke jalan utama, sedangkan kawasan yang bagian belakang akan dihapkan kearah persawahan.Orientasi bangunan digunakan untuk penunjuk aktivitas yang berada didalam bangunan.Secara garis besar, kawasan yang dekat jalan raya Solo akan diarahkan kejalan utama.

4.2.6 View Bangunan

Berdasarkan letak site terhadap lingkungan sekitar, kawasan ini mempunyai view yang baik ke semua arah, baik nantinya dari dalam site maupun

(15)

dari luar site. View dari dalam site. Penataan tanaman dan taman yang sebaik mungkin.

4.2.7 Kebisingan

Kawasan merupakan rest area yang juga menampung kendaraan yang menyebabkan kebisingan bukan dari luar lingkungan saja, akan tetapi kebisingan juga berasal dari dalam lingkungan.Pemilihan vegetasi yang dapat meredam kebisingan.Perencanaan penanaman vegetasi menggunakan tanaman perdu dan tanaman yang berdaun lebat.

4.2.8 Klmatologi

Tapak di daerah Mantingan terletak pada daerah tropis, sehingga memiliki energi matahari, angin dan hujan yang berlimpah. Mengurangi intensitas panas matahari. Penanaman vegetasi dan penggunaan shading untuk mengurangi intensitas panas matahari.

4.2.9 Analisa Lansekap

Tapak berada dikawasan perbatasan dan memiliki karakteristik yang berbeda yang mana Jawa Tengah didominasi pemukiman dan industri sedangkan Jawa Timur didominasi dengan hutan. Konsep lansekap sangatlah penting dikarenakan lansekap yang diwujudkan sebagai sebuah ruang terbuka untuk publik harus aman, nyaman, dan aksesibel bagi semua kalangan. Penataan lansekap berfungsi sebagai ruang publik yang menarik. Desain lansekap dibuat atraktif dengan desain street furniture yang menarik dengan elemen perancangan arsitektur modern.

(16)

V.KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Perencanaan Rest Area di mantingan Kabupaten Ngawi sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai pintu gerbang masuk area Jawa Timur dan sekaligus dapat mengurangi tingginya angka kecelakaan yang diakibatkan faktor manusia yang merasa lelah dan mmbutuhkan tempat untuk beristirahat.

5.2 Saran

Dalam perencanaan tempat istirahat hendaknya diperhatikan kebutuhan penggunanya, sehingga pengguna dapat merasa tercukupi dan nyaman dalam beristirahatnya.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Amanda S.B 2007, Penekanan Rest Area Sebagai Perantara Antar Ruang Pamer JUTAP, UGM.

Dirjen Bina Marga, Tatacara Penentuan Lokasi Tempat Peristirahatan di Jalan Bebas Hambatan.

Irianto, 1989, Tata Kamus Bahasa Indonesia, Surabaya.

KBBI, 1987, Kamus Tim Penyusun Bahasa Besar, PT Balai Pustaka, Jakarta. Neufert, Ernst, 1996, Data Arsitek Edisi 33 Jilid 1, Erlangga, Jakarta. ( Alih

Bahasa oleh Sunarto Tjahjadi )

Neufert, Ernst, 2003, Data Arsitek Edisi Kedua Jilid 2, Erlangga, Jakarta. ( Alih Bahasa oleh Sjamsu Amril )

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, 1996, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir.

Peraturan Menteri No. 5 Tahun 2008, tentang Ruang Terbuka Hijau (RTH)

RTNH, Departemen Pekerjaan Umum, di Kawasan Perkotaan Direktorat Jenderal Penataan Ruang.

RTRW Kab. Ngawi, 2011, Peta Pelayanan Transportasi, Peta Perdagangan Dan Jasa, Peta Industri Dan Gudang Kab. Ngawi Tahun 2006 – 2016.

UPT LLAJ, Madiun, 2012, Data Jumlah Kendaraan Angkutan Barang yang Masuk Jembatan Timbang, Departemen Perhubungan Darat.

Website: http//www. Peta Pariwisata Kabupaten Ngawi.com, diakses pada bulan Februari 2012.

Website: http//www. Peta Kabupaten Ngawi.com, diakses pada bulan April 2012. Website: http//www. Peta Kecamatan Mantingan.com, diakses pada bulan April

2012.

(18)

Website: http//www. Rest Area Cipularang.com, diakses pada bulan Mei 2012. Website: http//www. Rest Area Cikampek.com, diakses pada bulan Mei 2012. Website: http//www. Fasilitas Nusantara.com, diakses pada bulan Mei 2012. Website: http//www. Pinangpoint.com, diakses pada bulan Mei 2012.

Website: http//www. Us.oto.detik.com, diakses pada bulan Mei 2012. Website: http//www. Penginapan.com, diakses pada bulan Mei 2012.

Website: http//www. Inforestarea@blogspot.com, diakses pada bulan Mei 2012. Website: http//www. Taman.com, diakses pada bulan Mei 2012.

Website: http//www. Klinik Rest Area.com, diakses pada bulan Mei 2012. Website: http//www. Direktoryofhamilton.com, diakses pada bulan Mei 2012. Website: http//www. Bangunan Arsitektur Modern.com, diakses pada bulan Mei

2012.

Website: http//www. Gogleeart.com, diakses pada bulan Juni 2012.

Website: http//www. Jenis-jenis Tanaman.com, diakses pada bulan Mei 2012. Website: http//www. Designboom.com, diakses pada bulan Mei 2012.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Keefektivan pendekatan saintifik da- lam meningkatkan keterampilan ber- pikir kritis siswa tidak hanya dapat dilihat dari rata-rata n-gain yang le- bih tinggi

1 Kehidupan / dunia malam atau yang sering dikenal dunia gemerlap atau dugem/ yang penuh dengan gaya hidup gelamor/ hura-hura dan pergaulan bebas/ ternyata tidak hanya

Universitas

Judul : Pengaruh Program Family Support Terhadap Resiliensi Keluarga Yang Memiliki Anak Autistik di Pondok Peduli Autis ‗Kaya Berkah‘

[r]

bulan november tahun 2004 lalu/tercatat 8.883 orang dan yang hadir dalam ujian seleksi hanya. 7.794 orang//Sesuai dengan Surat keputusan ketua panitia Pengadaan CPN tahun

BERSAMAAN DENGAN PERAYAAN ULANG TAHUN JOGJA/ AKTIVIS PRD JUGA MENGGELAR AKSI DEMONSTRASI DI DEPAN GEDUNG DPRD DIY// DALAM ORASINYA/ MEREKA MENUNTUT DIHENTIKANNYA PENGGUSURAN DAN