• Tidak ada hasil yang ditemukan

etbis sap1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "etbis sap1"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Bany

Banyak ak fakfaktor tor yanyang g memmempenpengarugaruhi hi dan dan menmenententukaukan n kegkegiataiatan n berberbisbisnisnis. . SebSebagaagaii kegiatan sosial, bisnis dengan banyak cara terjalin dengan kompleksitas masyarakat modern. kegiatan sosial, bisnis dengan banyak cara terjalin dengan kompleksitas masyarakat modern. Dal

Dalam am kegkegiataiatan n berberbisbisnisnis, , menmengejgejar ar keukeuntuntungangan n adaadalah lah hal hal yanyang g wajwajarar, , asalasalkan kan daldalamam men

mencapcapai ai keukeuntuntungangan n terstersebuebut t tidtidak ak mermerugiugikan kan pihpihak ak lainlain. . JadiJadi, , daldalam am menmencapcapai ai tujtujuanuan da

dalam lam kekegigiatatan an beberbrbisisninis s adada a babatatasnysnya. a. KeKepepentntiningagan n dadan n hahak-k-hahak k ororanang g lailain n peperlurlu diperhatikan.

diperhatikan.

e

eririlalaku ku etetis is dadalalam m kekegigiatatan an beberbrbisisninis s adadalalah ah sesesusuatatu u yyanang g pepentntining g dedemimi kelangsungan hidup berbisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis itu kelangsungan hidup berbisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis itu sendiri terutama jika dilihat dari perspektif jangka panjang. Bisnis yang baik bukan saja sendiri terutama jika dilihat dari perspektif jangka panjang. Bisnis yang baik bukan saja  bisnis

 bisnis yang yang menguntungkan, menguntungkan, tetapi tetapi bisnis bisnis yang yang baik baik adalah adalah selain selain bisnis bisnis tersebuttersebut menguntungkan, juga bisnis yang baik secara moral. erilaku yang baik, juga dalam konteks menguntungkan, juga bisnis yang baik secara moral. erilaku yang baik, juga dalam konteks  bisnis,

 bisnis, merupakan merupakan perilaku perilaku yang yang sesuai sesuai dengan dengan nilai-nilai nilai-nilai moral. moral. !aka !aka dari dari itu, itu, dalamdalam  berbisnis

 berbisnis juga juga harus harus memerhatikan memerhatikan moralitas moralitas serta serta etika-etika etika-etika yang yang ada, ada, sehingga sehingga tidak tidak  merugikan orang lain.

merugikan orang lain.

Dalam beberapa tahun belakangan, etika semakin sering diperbincangkan, tidak saja Dalam beberapa tahun belakangan, etika semakin sering diperbincangkan, tidak saja di lingkungan akademis, tetapi hampir di seluruh lapisan masyarakat. Dalam berbisnis pu di lingkungan akademis, tetapi hampir di seluruh lapisan masyarakat. Dalam berbisnis pu etika berkaitan sangat erat. !araknya fenomena yang mengarah pada pelanggaran hak dan etika berkaitan sangat erat. !araknya fenomena yang mengarah pada pelanggaran hak dan disertai dengan lemahnya supremasi hukum telah menggugah kesadaran setiap orang bahwa disertai dengan lemahnya supremasi hukum telah menggugah kesadaran setiap orang bahwa etika sudah sepatutnya ditegakkan. "ntuk dapat berpartisipasi dalam penegakan etika dan etika sudah sepatutnya ditegakkan. "ntuk dapat berpartisipasi dalam penegakan etika dan moralitas, tentu harus dimulai dari melakkukan pemahaman yang baik terhadap istilah dan moralitas, tentu harus dimulai dari melakkukan pemahaman yang baik terhadap istilah dan konsep yang tepat agar tidak terjadi kerancuan.

konsep yang tepat agar tidak terjadi kerancuan.

1.2 Rumusan Masalah 1.2 Rumusan Masalah

#.$.# Bagaimanakah pengertian etika dan moral% #.$.# Bagaimanakah pengertian etika dan moral%

#.$.$ Bagaimana etika sebagai moralitas dan ilmu pengetahuan% #.$.$ Bagaimana etika sebagai moralitas dan ilmu pengetahuan%

#.$.& 'pakah yang dimaksud dengan kesadaran moral% #.$.& 'pakah yang dimaksud dengan kesadaran moral%

#.$.( Bagaimanakah perkembangan moral indi)idual% #.$.( Bagaimanakah perkembangan moral indi)idual%

(2)

#.$.* Bagaimana peran dan manfaat etika%

1.3 Tujuan

#.&.# "ntuk mengetahui pengertian etika dan moral

#.&.$ "ntuk mengetahui etika sebagai moralitas dan ilmu pengetahuan

#.&.& "ntuk mengetahui tentang kesadaran moral

#.&.( "ntuk mengetahui perkembangan moral indi)idual

#.&.* "ntuk mengetahui peran dan manfaat etika

1. Man!aat

!anfaat dari penulisan ini adalah agar para pembaca mengerti akan wawasan yang utuh mengenai prinsip-prinsip, tujuan serta peran etika sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kegiatan bisnis yang nyata di masyarakat pada umumnya.

(3)

BAB II

PEMBAHA"AN

2.1 Pengert#an Et#ka $an M%ral

2.1.1 Et#ka

!enurut Kamus Besar Bahasa +ndonesia #/, yang dimaksud dengan etika adalah 0

a. +lmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral ahklak/

 b. Kumpulan asas atau nilai yang berkenan dengan ahklak 

c. 1ilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat

Jadi secara garis besar etika dapat diartikan sebagai ajaran tentang baik buruknya  perbuatan dalam kehidupan bermasyarakat.

2.1.2 M%ral

!oral adalah kemampuan seseorang untuk menentukan baik buruknya dan benar salah tingkah laku. !oral juga merupakan nilai yang berlaku dalam suatu lingkungan social dan mengatur tingkah laku seseorang. Jadi moral adalah suatu keyakinan tentang benar salah,  baik buruk, sesuai dengan kesepakatan sosial, yang mendasari tindakan maupun pemikiran.

2.2 Et#ka "e&aga# M%ral#tas $an Ilmu Pengetahuan

2.2.1 Et#ka "e&aga# M%ral#tas

Sebagaimana dikutip oleh 2indjin $33(0$/, 4ncyclopedia 'mericana #5*, 6ol.#305#3/ menyebutkan bahwa etika berasal dari bahasa 7unani 08ethikos and ethos 9character:/ refreh to the )alue of rules of conduct held by a group or indi)idual8. !enurut Bartens ethos menunjukan cirri-ciri, pandangan, dan nilai yang menandai kelompok tertentu. Sedangkan ethos menurut ;oncise <=ford Dictionary 08characteristic spirit of community people of  system8. >al ini tercermin pada konsep ethos kerja atau ethos profesi. Semangat, ciri-ciri, dan  pandangan khas yang dirumuskan untuk profesi terntentu disebut kode etik. !isalnya kode

(4)

4nyiclopedia Britanica #5*, 6ol.0?*/ malah hany memberikan satu arti dari ethos yaitu character. Dalam pengertian ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik   pada diri seseorang maupun kepada suatu masyarakat.

Kata etika dalam bahasa +ndonesia umum kurang la@im digunakan. Biasanya istilah yang digunakan adalah susila atau kesusilaan. Kesusilaan bermakna sebagai tatanan kelakukan yang baik dalam wujud kaidah, norma, dan aturan yang menjadi dasar pergaulan manusia dalam social masyarakat.

!akna etika sebagai kebiasaan atau watak hamper sama dengan moral yang berasal dari  bahasa latin mos yang juga berarti kebiasaan atau adat, sehingga dari istilah ini lahir   penyebutan moralitas atau moral. !oralitas adalah system nilai yang terkandung dalam  petuah, perintah, atau aturan yang diwariskan melalui agama dan kebudayaan tentang  bagaimana manusia harus hidup dengan baik.

Sebagai kata sifat, moral mengandung makna berkenaan dengan perbuatan yang baik  dan buruk secara harfiah, etika dan moral sama-sama berarti system nilai tentang bagaimana manusia haru hidup baik sebagai manusia yang terwujud dalam pola perilaku yang ajeg dan terulang dalam kurun waktu yang lama sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Sebagai kata  benda, moral berarti norma-norma tingkah laku yang baik atau buruk yang diterima secara

umum.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa etika sebagai moralitas berarti sistem nilai tentang moral yaitu bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia. +stilah etika dan moral sering digunakan secara bergantian untuk maksud yang sama.

2.2.2 Et#ka "e&aga# Ilmu Pengetahuan

Kata ilmu merupakan terjemahan dari Ascience8 berasal dari kata latin Ascinre8, artinya, Ato know8. !enurut ensiklopedia +ndonesia, ilmu pengetahuan adalah suatu system dari  berbagai pengetahuan yang disusun sedemikian rupa menurut asas-asas tertentu hungga menjadi kesatuan, suatu system dari berbagai pengetahuan yang didapatkan sebagai hasil  pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan metode tertentu  deduksi atau

inuksi /. De 6os menyatakan bahwa etika adalah ilmu pengetahuan tentang moral. !enurut De eorge etika sebagai ilmu pengetahuan, pemahamannya dapat diklasifikasikan dalam &  pendekatan 0

(5)

a. 4tika deskriptif 0 berkenaan dengan gejala-gejala moral atau tingkah laku manusia dalam arti luas. enggambaran etika deskriptif yang cenderung hanya melukiskan saja, menyebabkan etika lebih dikenal dengan kemampuan empiris dan bukan filsafat. Saat ini etika deskriptif banyak dijalankan oleh ilmu-ilmu social, seperti antropologi, sosiologi, sejarah, dan sebagainya.

 b. 4tika normati)e 0 terkait dengan sifat hakiki moral manusia. !enurut etika normati)e manusia hanya menggunakan norma-norma sebagai panutan, tetapi tidak menanggapi kelayakan ukuran moral. Berbeda dengan etika deskriptif, etika normati)e harus memberikan penilaian tentang perilaku manusia. 4tika normati)e ini menjadi sesuatu yang sangat penting, diperlukan dan bermakna, sebab disinilah berlangsung diskusi-diskusi yang paling menarik tentang berbagai masalah-,asalah moral.

c. !etaetika meta dalam bahasa latin berarti mempunyai, lebih, melampaui/ menunjukkan  penggambaran tentang ucapan-ucapan moral. !etaetika bergerak dalam tatanan yang lebih tinggi dari hanya sekedar Aetis8, tetapi lebih pada tatanan filsafat analitis meski terkadang ada juga yang menyebutkan etika analitis/ terhadap sejumlah fenomena moral.

Dari uraian tersebut, tampak bahwa etika mempunyai pengertian yang jauh lebih luas dari moralitas. 4tika dalam pengertian ini lebih normatif dan dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai 0

a. 1ilai dan norma yan menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia  b. !asalah-masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan

norma-norma moral yang umum diterima

4tika sebagai ilmu pengetahuan menuntut orang untuk berperilaku moral secara kritis dan rasional. 4tika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara bebas tetapi dapat dipertanggungjawabkan. Bisa dipahami bahwa etika berkaitan dengan seluruh bidang dan aspek kehidupan seluruh manusia. <leh karenanya etika dalam pengertian ini membutuhkan  bantuan dan masukan dari hampir seluruh ilmu lain termasuk eksakta, semacam teori genetika dan kimia. 4tika lalu menjadi sebuah ilmu yang sangat luas dan kompleks. Cidak   berlebihan kalau dikatakan bahwa etika lalu menjadi sebuah ilmu interdisiplin. Sebagai ilmu

interdisiplin, disatu pihak ia bertumpu pada nilai dan norma moral yang ada, tetapi dipihak  lain ia juga mengandalkan kajian dan informasi dari ilmu lain untuk bias mengambil keputusan yang baik untuk bertindak maupun menge)aluasi tindakan tertentu yang telah dilaksanakan.

(6)

Kesadaran moral timbul apabila seseorang harus mengambil keputusn mengenai sesuatu yang menyangkut kepentingan, hak atau kebahagiaan orang lain !agnis, #?*0$$/. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa norma moral mengandung unsure kesadaran dalam diri manusia. jadi keputusan melakukan atau tidak melakukan sesuatu tidak disebabkan oleh factor dari luar kesadaran itu sendiri, misalnya, oleh tekanan dari orang lain, kelompok atau organisasi tertentu, masyarakat, atau pemerintah sekalipun.

Kesadaran moral merupakan kesadaran tentang suatu kenyataan yang tidak tergantung  pada siapa yang menyatakan, tetapi pada ada tidaknya kenyataan. <leh karena itu, kesadaran moral bersifat rasional, objektif, dan mutlak. !isalnya, apabila seseorang meminjam sesuatu dari orang lain, maka peminjam wajib mengembalikan. Jadi, kesadaran moral bukan perasaan yang irasional, yang bias berbeda-beda antara orang yang satu dengan yang lainnya. Karena kesadaran moral bersifat rasional, maka kesadaran moral juga berlaku secara umum dan  bersifat objektif. 'rtinya, setiap orang dalam situasi yang sama mempunyai kewajiban yang sama pula. Kesadaran moral ibarat suara dalam diri sendiri, yang disebut suara batin. Suara  batin merupakan keinsyafan untuk melakukan sesuatu sebagai suatu kewajiban. <leh karena itu, kewajiban moral mengikat batin seseorang sehingga ia bersifat mutlak. Suara batin memang harus ditaati. Seperti contoh yaitu 0

Seseorang mahasiswa secara tidak sengaja menemukan > 1okia terbaru di toilet kampus. Cidak ada orang lain yang mengetahui ia mengambil > itu. Sejenak ia merasa mendapat re@eki yang tak terduga, apalagi kebetulan ia tidak mempunyai >. Cetapi segera ia mengetahui bahwa > itu milik rekannya sendiri. +a tidak mempunyai hak untuk memiliki > itu dan merasa kasihan serta wajib mengembalikan > tersebut. Kesadaran inilah yang disebut kesadaran moral. !agnis, #?*0$&/.

Dengan memutuskan untuk mengembalikan > dalam contoh diatas, mahasiswa itu merasa bahwa rekannya akan sangat berterima kasih. Baik si rekan maupun dia sendiri akan menilai bahwa harga dirinya tidak ditentukan oleh materi, kekayaan atau kedudukan yang tinggi, melainkan oleh ketaatannya untuk melakukan kewaj iban sebagai perwujudan tuntunan nuraninya.

Sebuah tim riset dari "ni)ersity of 1ewcastle, +nggris, meletakkan sebuah kotak di depan kantin sekolah selama beberapa minggu. "ang pembayaran atas barang-barang yang dibeli dimasukkan ke dalam kotak tersebut. Cidak ada orang yang mengawasi. 1amun, di kotak tersebut ditempeli poster yang berbeda setiap minggunya, mulai dari gambar bunga

(7)

sampai gambar sepasang mata manusia. !enariknya ketika gambar yang dipasang adalah sepasang mata manusia, jumlah yang membayar meningkat $,?5 kali dibanding dengan gambar bunga.

Kewajban moral mempunyai unsur-unsur pokok berikut 0

#. Kewajiban itu bersifat mutlak sesuai dengan hati nurani

$. Kewajiban itu bersifat objektif, artinya berlaku untuk setiap orang yang berada dalam situasi yang sama.

&. Kewajiban itu bersifat rasional, karena yang bersangkutan menyadarinya sebagai ssesuatu yang memang sudah semestinya demikian.

2. Perkem&angan M%ral In$#(#$ual

 1orma moral seseorang tumbuh, dan berkembang sesuai dengan perjalanan usia,  pengalaman, serta situasi lingkungan. !enurut Kohlberg  dalam 2obby +. ;handra, #*0# /, perkembangan moral indi)idu terdiri dari & tiga/ tahap dan masing  masing tahap meliputi $ dua/ tingkatan moralitas, yaitu mulai dari tingkatan terendah/0

2..1 Taha) Prak%n(ens#%nal

ada tahap ini terdapat $ dua/ tingkat moralitas, yaitu0

a. >eteronom

!oralitas seseorang berada pada tingkatan ini apabila suatu tindakan dilakukan bukan atas kesadarannya sendiri, tetapi akibat adanya dorongan atau moti)asi dari luar. !isalnya, melakukan tindakan mematuhi peraturan dengan alas an untuk menghindari hukuman. Cingkat moralitas ini biasanya berkembang pada masa anak-anak, saat seorang anak mengetahui tindakan benar dan salah atau baik dan buruk bukan dari dirinya sendiri tetapi karena diperintah orang lain.

 b. +ndi)idulistik 

ada tingkat ini alas an moralitas seseorang melakukan suatu tindakan yang baik atau  benar untuk mematuhi kepentingan atau kebutuhan pribadinya. !isalnya, anak-anak 

melakukan tindakan baik untuk memperoleh pujian atau imbalan.

2..2 Taha) '%n(ens#%nal

Cingkat moralitas pada tahap ini adalah0

(8)

Seseorang merasa perlu menjaga tindakannya agar sesuai dengan harapan keluarga dan kelompok dimana ia menjadi anggota kelompok tersebut misalnya, sekolah, klub,  perkumpulan, dan lain-lain/ dan berusaha menunjukkan loyalitas terhadap keluarga atau kelompok tersebut. erilaku yang dianggap benar adalah perilaku yang sesuai dengan standar moral keluarga dan kelompok masyarakat tersebut.

 b. Konformitas dengan sistem social

!aralitas seseorang ditinjau dari loyalitasnya sebagai bagian dari sistem sosial terhadap standar moral lingkungan masyarakat yang lebih luas. !isalnya, loyalitas terhadap  bangsa dan 1egara.

2..3 Taha) Pas*a '%n(ens#%nal

Cingkat moralitas pada tahap ini adalah0

a. <tonom

ada tingkat ini, mulai disadari bahwa orang  orang mempunyai pandangan dan opini  pribadi yang sering bertentangan dan menekankan cara  cara yang adil untuk mencari

konsensus. !isalnya, suatu tindakan taat pada hukum dilakukan secara sadar demi ketertiban umum dan perlindungan terhadap hak semua orang, bukan sekadar untuk  menghindari hukuman.

 b. "ni)ersal

ada tingkat moralitas tertinggi ini suatu tindakan dilakukan dengan kesadaran tinggi  berdasarkan prinsip-prinsip moral yang dipilih, karena secara logis memang komprehensif, uni)ersal, dan konsisten. "ntuk mencapai tingkatan uni)ersal dalam s egala tindakan, bukanlah perkara mudah dan tingkatan ini menjadi cita-cita penegakan etika.

2.+ Peran $an Man!aat Et#ka

2.+.1 Peran Et#ka

erubahan sosial bergerak semakin dinamis dan menyusup ke setiap indi)idu dan komunitas melalui media cetak dan elektronik radio, tele)isi, dan computer/. Kemajuan teknologi membawa serta nilai-nilai baru yang belum tentu sesuai dengan nilai-nilai lama yang sudah ada. Disamping itu, kemajuan ilmu pengatahuan dan teknologi membuka peluang untuk rekayasa bali tabung, rencana cloning manusia, bank sperma, cyber crime kejahatan maya/, bom nuklir, senjata kimia, dan lain-lain. Di bidang ekonomi dan bisnis, muncul rekayasa yang menyesatkan, misalnya kolusi antara pemegang saham dan ;4< ;hief  4=ecuti)e <fficer/, serta antara analisis keuangan dan banker in)estasi yang menyebabkan

(9)

runtuhnya sejumlah perusahaan besar di 'merika Serikat tahun $33$, seperti 4nron ;orp, Eorldcom +nc., lobal ;rossing, Fero= ;orp. enyelewengan marak terjadi seperti monopoli, monopsoni, persaingan yang tidak sehat, insider trading , korupsi, nepotisme, dan lain-lain.

erubahan yang demikian cepat menimbulkan masalah etika dan mengundang pendapat yang setuju dan tidak setuju dengan berbagai alasan masing  masing. Kesulitan untuk  menilai apakah suatu tindakan benar atau salah secara moral akhirnya mengakibatkan kristis multidimensional, yaitu krisis moral. Kendati sudah ada norma hukum, penegakan etika sangat diperlukan demi terciptanya keadilan, keamanan, dan kesejahteraan umat manusia. 'lasannya adalah sebagai berikut.

#. 1orma hukum tidak mencakum semua akti)itas manusia, khususnya yang merupakan wilayah abu-abu. 1orma hukum tidak merinci semua jenis, kadar, serta motif kejahatan yang diancam dengan hukuman. !isalnya, kalau benar residen SB7 pernah menikah sebelumnya,haruskah ia diberhentikan sebagai presiden% !engapa banyak pejabat  pemerintah, elite politik dan pengusaha besar yang sudah dijatuhi hukuman oleh engadilan 1egeri, bahkan ada yang sudah diputuskan oleh engadilan Cinggi masih menyatakan diri tidak bersalah dan tetap aktif menjalankan tugas pemerintahan atau akti)itas bisnis.

$. 1orma hukum cepat ketinggalan @aman karena perubahan yang terjadi dalam masyarakat, sehingga senantiasa terdapat celah-celah hukum yang bisa dimanfaatkan oleh pihak yang suka bermain curang.

&. !ekanisme pasar tidak memberikan sinyal secara efektif kepada pemilik dan manajer   perusahaan untuk merespon situasi krisis yang mempunyai dampak etis dikemudian hari.

!isalnya, haruskah perusahaan melarang perempuan hamil bekerja di wilayah yang  beracun yang berbahaya terhadap janinnya% Cidakkah tindakan ini bisa dikatagorikan

diskriminasi terhadap perempuan%

(. !asalah etika mensyaratkan pemahaman dan kepedulian terhadap kejujuran, keadilan, dan prosedur yang wajar terhadap manusia, kelompok manusia, dan masyarakat. Biasanya dunia perusahaan dan pemerintahan mempunyai kebijakan dan prosedur yang tidak lengkap serta terperinci untuk menutupi biaya sosial dan lingkungan hidup manusia. >aruskah pemerintah memikul semua kesalahan dan biaya karena banyak CK+ gelap diusir dari !alaysia% Cahukah pemerintah tentang keberangkatan mereka%

*. 'sas legalitas harus dibedakan dari asas moralitas. Boleh saja penguasa eksekutif  maupun legislatif/ menyatakan bahwa pemerintah sejumlah hadiahdalam bentuk uang

(10)

kepada anggota legislati)e di daerah dengan jumlah ber)ariasi sebagai sesuatu yang sah menurut hukum karena memang meraka sendiri yang memasukkan dalam 'BD, yang dikukuhkan menjadi 42D'. !ereka tidak pernah melihat persoalannya dari sudut asas moralitas. 4tiskah mereka membagi  bagi hadiah, sengaja menggelembungkan anggaran legislatif, yang uangnya berasal dari rakyat, sementara sebagian besar rakyat +ndonesia dalam situasi krisis dan hidup dalam kemiskinan% Jadi, persoalannya sangat tidak  memadai kalau hanya dilihat dari sudut asas moralitas.

Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa peran etika adalah sebagai berikut0

#. Sebagai moralitas, etika membimbing tingkah laku manusia agar dapat mengelola kehidupan ini dengan lebih baik. Di samping itu, etika juga memberi ukuran terhadap tindakan manusia di dalam tata kehidupan sehari-hari, baik antarpribadi, antarkelompok  maupun antarprofesi. 4tika membantu mengatasi konflik-konflik dan mencegah meluasnya tindakan-tindakan immoral .

$. Sebagai ilmu pengetahuan, etika memberikan pemenuhan terhadap keingintahuan manusia dan menuntut manusia untuk dapat b erperilaku moral secara kritis dan rasional.

2.+.2 Man!aat Et#ka

'dapun manfaat etika adalah0

#. Dapat mendorong dan mengajak orang untuk bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan berdasarkan pendapatnya sendiri, yang dapat dipertanggungjawabkannya otonom/.

$. Dapat mengarahkan masyarakat untuk berkembang menjadi masyarakat yang tertib, teratur, damai, dan sejahtera dengan menaati norma-norma yang berlaku demi mencapai ketertiban dan kesejahteraan sosial. >al ini disebut justitia legalis atau justitia generalis,  yaitu keadilan yaitu keadilan yang menuntut keadaan setiap orang terhadap semua kaidah

sosial lainnya demi ketertiban dan kesejahteraan masyarakat bona communie/.

'A"U"

DI T,LA'N-A IND,MIE DI TAIAN

'khir-akhir ini makin banyak dibicarakan perlunya pengaturan tentang perilaku bisnis terutama menjelang mekanisme pasar bebas. Dalam mekanisme pasar bebas diberi kebebasan luas kepada pelaku bisnis untuk melakukan kegiatan dan mengembangkan diri dalam

(11)

 pembangunan ekonomi. Disini pula pelaku bisnis dibiarkan bersaing untuk berkembang mengikuti mekanisme pasar.

Dalam persaingan antar perusahaan terutama perusahaan besar dalam memperoleh keuntungan sering kali terjadi pelanggaran etika berbisnis, bahkan melanggar peraturan yang  berlaku. 'palagi persaingan yang akan dibahas adalah persaingan produk impor dari +ndonesia yang ada di Caiwan. Karena harga yang lebih murah serta kualitas yang tidak kalah dari produk-produk lainnya.

Kasus +ndomie yang mendapat larangan untuk beredar di Caiwan karena disebut mengandung bahan pengawet yang berbahaya bagi manusia dan ditarik dari peredaran. Gat yang terkandung dalam +ndomie adalah methyl parahydro=yben@oate dan ben@oic acid asam  ben@oat/. Kedua @at tersebut biasanya hanya boleh digunakan untuk membuat kosmetik, dan  pada Jumat 3H#3H$3#3/ pihak Caiwan telah memutuskan untuk menarik semua jenis  produk +ndomie dari peredaran. Di >ongkong, dua supermarket terkenal juga untuk 

sementara waktu tidak memasarkan produk dari +ndomie.

Kasus +ndomie kini mendapat perhatian 'nggota D2 dan Komisi +F akan segera memanggil Kepala B<! Kustantinah. AKita akan mengundang B<! untuk menjelaskan masalah terkait produk +ndomie itu, secepatnya kalau bisa hari Kamis ini,8 kata Ketua Komisi +F D2, 2ibka Cjiptaning, di edung D2, Senayan, Jakarta, Selasa #$H#3H$3#3/. Komisi +F D2 akan meminta keterangan tentang kasus +ndomie ini bisa terjadai, apalagi  pihak negara luar yang mengetahui terlebih dahulu akan adanya @at berbahaya yang

terkandung di dalam produk +ndomie.

' Dessy 2atnaningtyas, seorang praktisi kosmetik menjelaskan, dua @at yang terkandung di dalam +ndomie yaitu methyl parahydro=yben@oate dan ben@oic acid asam  ben@oat/ adalah bahan pengawet yang membuat produk tidak cepat membusuk dan tahan lama. Gat berbahaya ini umumnya dikenal dengan nama nipagin. Dalam pemakaian untuk   produk kosmetik sendiri pemakaian nipagin ini dibatasi maksimal 3,#*I.

Ketua B<! Kustantinah juga membenarkan tentang adanya @at berbahaya bagi manusia dalam kasus +ndomie ini. Kustantinah menjelaskan bahwa benar +ndomie mengandung nipagin, yang juga berada di dalam kecap dalam kemasam mie instan tersebut. tetapi kadar kimia yang ada dalam +ndomie masih dalam batas wajar dan aman untuk  dikonsumsi, lanjut Kustantinah.

Cetapi bila kadar nipagin melebihi batas ketetapan aman untuk di konsumsi yaitu $*3 mg per kilogram untuk mie instan dan #.333 mg nipagin per kilogram dalam makanan lain

(12)

kecuali daging, ikan dan unggas, akan berbahaya bagi tubuh yang bisa mengakibatkan muntah-muntah dan sangat berisiko terkena penyakit kanker.

!enurut Kustantinah, +ndonesia yang merupakan anggota ;ode= 'limentarius ;ommision, produk +ndomie sudah mengacu kepada persyaratan +nternasional tentang regulasi mutu, gi@i dan kemanan produk pangan. Sedangkan Caiwan bukan merupakan anggota ;odec. roduk +ndomie yang dipasarkan di Caiwan seharusnya untuk dikonsumsi di +ndonesia. Dan karena standar di antara kedua negara berbeda maka timbulah kasus +ndomie ini.

(13)

BAB III RIN/'A"AN

&.# 4tika dapat diartikan sebagai ajaran tentang baik buruknya perbuatan dalam kehidupan  bermasyarakat. !oral adalah suatu keyakinan tentang benar salah, baik buruk, sesuai

dengan kesepakatan sosial, yang mendasari tindakan maupun pemikiran.

&.$ 4tika sebagai moralitas berarti sistem nilai tentang moral yaitu bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia. 4tika sebagai ilmu pengetahuan menuntut orang untuk   berperilaku moral secara kritis dan rasional. 4tika bermaksud membantu manusia untuk   bertindak secara bebas tetapi dapat dipertanggungjawabkan.

&.& Kesadaran moral merupakan kesadaran tentang suatu kenyataan yang tidak tergantung  pada siapa yang menyatakan, tetapi pada ada tidaknya kenyataan. <leh karena itu,

kesadaran moral bersifat rasional, objektif, dan mutlak.

&.( erkembangan !oral +ndi)idual yaitu norma moral seseorang tumbuh, dan berkembang sesuai dengan perjalanan usia, pengalaman, serta situasi lingkungan. !enurut Kohlberg  dalam 2obby +. ;handra, #*0# /, perkembangan moral indi)idu terdiri dari & tiga/ tahap dan masing  masing tahap meliputi $ dua/ tingkatan moralitas, yaitu mulai dari tingkatan terendah/yaitu yang pertama tahap prakon)ensional. ada tahap ini terdapat $ dua/ tingkat moralitas, yaitu heteronomdan indi)idulistik. 7ang kedua tahap kon)ensional. Cingkat moralitas pada tahap ini adalah konformitas antarpribadi dan konformitas dengan sistem sosial. Dan yang ketiga adalah tahap pasca kon)ensional. Cingkat moralitas pada tahap ini adalah otonom dan uni)ersal.

&.* eran etika adalah sebagai moralitas dan sebagai ilmu pengetahuan. Sebagai moralitas, etika membimbing tingkah laku manusia agar dapat mengelola kehidupan ini dengan lebih baik. Sebagai ilmu pengetahuan, etika memberikan pemenuhan terhadap keingintahuan manusia dan menuntut manusia untuk dapat berperilaku moral secara kritis dan rasional. Sedangkan manfaat etika adalah dapat mendorong dan mengajak orang untuk bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan berdasarkan pendapatnya sendiri, yang dapat dipertanggungjawabkannya otonom/dan dapat mengarahkan masyarakat untuk berkembang menjadi masyarakat yang tertib, teratur, damai, dan sejahtera dengan menaati norma-norma yang berlaku demi mencapai ketertiban dan kesejahteraan sosial.

(14)

DA0TAR PU"TA'A

Dewi, Sutrisna.$3##.  Etika Bisnis Konsep Dasar +mplementasi dan Kasus/. Denpasar0 "dayana "ni)ersity ress

https0HHno)rygunawan.wordpress.comH$3#3H##H$Hcontoh-kasus-etika-bisnis-kasus-di-tolaknya-indomie-di-taiwan-tugas-etika-bisnis-ke-$H diakses pada tanggal #* September  $3#5.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembelajaran diperlukan suatu perlakuan (treatment) berupa penerapan model atau metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif agar siswa lebih maksimal dalam

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Untuk siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, tidak terdapat perbedaan hasil belajar fisika yang signifikan antara

Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati.. Ia seperti padi yang semakin berisi

Tetapi asas Nemo Plus Juris merupakan asas dimana seseorang tidak dapat melakukan tindakan hukum yang melampaui hak yang dimilikinya dan akibat dari

dengan Pakpak Dair i” dengan menggunakan teori Linguistik Historis Komparatif dengan menggunakan kosakata Mahsun yang berjumlah 809 kata. Metode yang digunakan adalah

Madrasah/Ponpes Salafiyah mengembalikan berkas DNS hasil verifikasi ke dinas pendidikan kabupaten/kota atau Kantor cabdis pendidikan provinsi dengan melampirkan file *.EZ

- Penelitian terdahulu menggunakan sampel KAP pada beberapa penelitian, sekarang perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI.. - Metode pengumpulan data menggunakan

Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi yang dilakukakan oleh Aliansi Mahasiswa Sidoarjo dalam membela Pedagang Kaki Lima (PKL) Gading Fajar adalah dengan melakukan