• Tidak ada hasil yang ditemukan

GETARAN MEKANIK 2 dof

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GETARAN MEKANIK 2 dof"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang I.1 Latar belakang

Pengaplikasian ilmu getaran di lapangan mempunyai peranan yang sangat Pengaplikasian ilmu getaran di lapangan mempunyai peranan yang sangat  penting dalam

 penting dalam menentukan besarnmenentukan besarnya getaran ya getaran yang terjadi yang terjadi pada spada suatu batauatu batang yangng yang akan digunakanpada suatu alat konstruksi.Dan praktikum ini sangat berperan akan digunakanpada suatu alat konstruksi.Dan praktikum ini sangat berperan dalam menunjang ilmu-ilmu yang telah didapat dalam mata kuliah getaran teknik dalam menunjang ilmu-ilmu yang telah didapat dalam mata kuliah getaran teknik yang didapat sebelumnya.

yang didapat sebelumnya. I.2 Tujuan

I.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum getaran paksa 2 derajat kebebasan ini,yaitu: Adapun tujuan dari praktikum getaran paksa 2 derajat kebebasan ini,yaitu: 1.

1. Mengamati dan memahami fenomena getaran paksa 2 derajat kebebasanMengamati dan memahami fenomena getaran paksa 2 derajat kebebasan 2.

2. Mengamati dan memahami fenomena modus getar,resonansi,dean responMengamati dan memahami fenomena modus getar,resonansi,dean respon getaran dari alat uji getaran paksa 2 derajat kebebasan.

getaran dari alat uji getaran paksa 2 derajat kebebasan. 3.

3. Menghitung fekuensi pribadi getaran paksaMenghitung fekuensi pribadi getaran paksa

I.3 Manfaat I.3 Manfaat

Agar mahasiswa mengetahui aplikasi getaran paksa 2 derajat kebebasan Agar mahasiswa mengetahui aplikasi getaran paksa 2 derajat kebebasan dan mendapatkan dasar ilmu engineering sebagai pedoman di lapangan kerja dan mendapatkan dasar ilmu engineering sebagai pedoman di lapangan kerja nantinya.

(2)

BAB II

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 TEORI DASAR II.1 TEORI DASAR

Sistem yang membutuhkan dua buah koordinat bebas untuk menentukan Sistem yang membutuhkan dua buah koordinat bebas untuk menentukan kedudukannya disebut sistem kebebasan. Sistem kedudukannya disebut sistem kebebasan. Sistem dua-derajat-kebebasan d

kebebasan dibagi atas ibagi atas tiga sistem yaitu tiga sistem yaitu ::

1. Dalam sistem massa pegas seperti terlihat dalam Gambar 2-1 di bawah ini, bila 1. Dalam sistem massa pegas seperti terlihat dalam Gambar 2-1 di bawah ini, bila

gerakan massa

gerakan massa mm11 dandan mm22 secara vertikal dibatasi maka paling sedikitsecara vertikal dibatasi maka paling sedikit

dibutuhkan satu koordinat

dibutuhkan satu koordinat  x(t) x(t) guna menentukan kedudukan massa padaguna menentukan kedudukan massa pada  berbagai

 berbagai waktu. waktu. Berarti Berarti sistem sistem membutuhkan membutuhkan dua dua buah buah koordinat koordinat bersama- bersama-sama untuk menentukan kedudukan massa; sistem ini adalah sistem sama untuk menentukan kedudukan massa; sistem ini adalah sistem dua-derajat-kebebasan.

derajat-kebebasan.

2. Bila massa

2. Bila massa mm ditumpu dengan dua buah pegas yang sama seperti terlihat dalamditumpu dengan dua buah pegas yang sama seperti terlihat dalam gambar 2-2 di bawah ini gerakannya dibatasi secara vertikal, maka dibutuhkan gambar 2-2 di bawah ini gerakannya dibatasi secara vertikal, maka dibutuhkan dua buah koordinat untuk menentukan konfigurasi sistem. Salah satu dua buah koordinat untuk menentukan konfigurasi sistem. Salah satu konfigurasi ini merupakan perpindahan lurus, seperti perpindahan massa x(/). konfigurasi ini merupakan perpindahan lurus, seperti perpindahan massa x(/). Koordinat yang lain yaitu perpindahan sudut,

Koordinat yang lain yaitu perpindahan sudut, 8(t),8(t), yang mengukur rotasiyang mengukur rotasi massa. Kedua koordinat ini satu sama lain bebas; oleh karena itu sistem ini massa. Kedua koordinat ini satu sama lain bebas; oleh karena itu sistem ini adalah sistem dua derajat kebebasan.

adalah sistem dua derajat kebebasan.

3. Untuk pendulum ganda seperti terlihat dalam Gambar 2-3 di bawah ini, jelas 3. Untuk pendulum ganda seperti terlihat dalam Gambar 2-3 di bawah ini, jelas

 bahwa

 bahwa untuk untuk menentukan menentukan posisi posisi massamassa mm11 dandan mm22  pada  pada berbagai berbagai waktuwaktu

dibutuhkan dua buah koordinat dan sistem adalah dua derajat kebebasan. dibutuhkan dua buah koordinat dan sistem adalah dua derajat kebebasan. Tetapi x

Tetapi x11 dan dan x x22 atau yatau y11 dan dan y y22 , , atau θatau θ11 dan θdan θ22 , mungkin merupakan kelompok , mungkin merupakan kelompok

koordinat sistem ini. koordinat sistem ini.

(3)

Controh diketahui sistem dua derajat kebebasan berikut : Controh diketahui sistem dua derajat kebebasan berikut :

Diketahui massa =10 kg, konstanta pegas =30 N/m. Diketahui massa =10 kg, konstanta pegas =30 N/m.

a. Tentukan persamaan gerak sistem den gan memanfaatkan metode Lagrange! a. Tentukan persamaan gerak sistem den gan memanfaatkan metode Lagrange!  b. Carilah frekuensi pribadinya

 b. Carilah frekuensi pribadinya c. Tentukan rasio amplitudonya c. Tentukan rasio amplitudonya d. Analisislah persamaan geraknya d. Analisislah persamaan geraknya

e. Apabila massa sebelah kiri bergerak 1meter dari kedudukan setimbang statis e. Apabila massa sebelah kiri bergerak 1meter dari kedudukan setimbang statis

dan

(4)

Solusi Solusi

Persamaan umum Lagrange: Persamaan umum Lagrange:

 Ek

 Ek adalah energi kinetik(akibat gerakan massa);adalah energi kinetik(akibat gerakan massa);  Ep

 Ep adalah energi potensial pegas(akibat kerja pegas);adalah energi potensial pegas(akibat kerja pegas);

 Ed

 Ed adalah energi terbuang sistem(akibat kerja redaman); Kasus iniadalah energi terbuang sistem(akibat kerja redaman); Kasus ini Ed Ed = 0= 0 Qi

Qi adalah gaya luar yg bekerja pada sistem (eksitasi) ; Kasus iniadalah gaya luar yg bekerja pada sistem (eksitasi) ; Kasus ini QiQi _ 0 _ 0

a. Untuk kasus di atas merupakan 2 derajat kebebasan, sehingga persamaan umum a. Untuk kasus di atas merupakan 2 derajat kebebasan, sehingga persamaan umum Lagrange dapat dibuat menjadi 2 bentuk, yaitu penurunan terhadap u 1(t) dan Lagrange dapat dibuat menjadi 2 bentuk, yaitu penurunan terhadap u 1(t) dan u2(t).

(5)
(6)
(7)

Penggande

Penggandengan ngan Koordinat (ringkasan)Koordinat (ringkasan)

Persamaan gerak sistem dua derajat kebebasan biasanya gandeng (coupled) Persamaan gerak sistem dua derajat kebebasan biasanya gandeng (coupled) artinya kedua koordinat muncul dalam stiap persamaan gerak (diverensial). Massa artinya kedua koordinat muncul dalam stiap persamaan gerak (diverensial). Massa  penggandengan

 penggandengan dinamik dinamik ada ada bila bila matrik matrik massa massa adalh adalh non non diagonal.diagonal. Penggandengan statik ada bila matrik kekakuan a

Penggandengan statik ada bila matrik kekakuan adalah non-diagonal.dalah non-diagonal. Contoh matrik penggandengan dinamik

Contoh matrik penggandengan dinamik

Dapat dicari suatu sistem koordinat yang sama sekali tidak mempunyai salah satu Dapat dicari suatu sistem koordinat yang sama sekali tidak mempunyai salah satu  bentuk penggand

 bentuk penggandengan. Setiap persamaan dapat dipecahkan tanpa tergantung padaengan. Setiap persamaan dapat dipecahkan tanpa tergantung pada  persamaan

 persamaan lain. lain. Koordinat Koordinat semacam semacam ini ini dinamai dinamai koordinat koordinat utama utama (proncipal(proncipal koordinat) atau normat koordinat).

koordinat) atau normat koordinat). Pada sistem dengan redaman Pada sistem dengan redaman

Bila CC, maka redaman dikatakan sebanding (dengan matrik kekakuan atau Bila CC, maka redaman dikatakan sebanding (dengan matrik kekakuan atau matrik massa) dan persamaan menjadi tak gandeng.

matrik massa) dan persamaan menjadi tak gandeng.

Bila

(8)

Penggande

Penggandengan ngan StatikStatik

Dengan memilih koordinat x dan θ , yang ditunjukkan dalam gambar diatas maka Dengan memilih koordinat x dan θ , yang ditunjukkan dalam gambar diatas maka terbentuk persamaan matrik

terbentuk persamaan matrik

Bila

Bila k k 11l l 11 = k  = k 22l l 22 maka penggandengan akan hilang dan diperoleh getaran dengan xmaka penggandengan akan hilang dan diperoleh getaran dengan x

dan θ yang tak gandeng. dan θ yang tak gandeng. Penggande

Penggandengan ngan DinamikDinamik

Bila

Bila k k 11l l 33= k =k 22l l 44 maka persamaan gerak yang diperoleh maka persamaan gerak yang diperoleh

Penggande

Penggandengan Statik ngan Statik dan Dinamikdan Dinamik Bila ujung batang dipilih x = X

Bila ujung batang dipilih x = X11  maka   maka akan dakan diperoleh bentuk iperoleh bentuk matrik matrik persamaanpersamaan

gerak gerak

(9)

II.2 Teori Alat II.2 Teori Alat

1.

1. TachometerTachometer

Digunakan untuk mengetahui kecepatan putaran dari suatu benda yang Digunakan untuk mengetahui kecepatan putaran dari suatu benda yang  berputar.

 berputar. Pada Pada praktikum praktikum governor governor ini ini tachometer tachometer yang yang digunakan digunakan adalahadalah tachometer optik, diamana cahaya yang dihasilkan dari tachometer ditembakan tachometer optik, diamana cahaya yang dihasilkan dari tachometer ditembakan dengan arah tegak lurus terhadap sistem yang ingin diketahui berapa putarannya. dengan arah tegak lurus terhadap sistem yang ingin diketahui berapa putarannya. Selanjutnya cahaya tadi dipantulkan (direfleksikan) ke sensor yang ada pada Selanjutnya cahaya tadi dipantulkan (direfleksikan) ke sensor yang ada pada tachometer sehingga tanpil berapa nilai dari putaran sistem yang diamati.

tachometer sehingga tanpil berapa nilai dari putaran sistem yang diamati.

2.

2. Slide RegulatorSlide Regulator

Slide Regulator merupakan salah satu alat yang digunakan dalam mengatur Slide Regulator merupakan salah satu alat yang digunakan dalam mengatur kecepatan putaran mesin. Regulator ini dilengkapi dengan bandul bola, baik yang kecepatan putaran mesin. Regulator ini dilengkapi dengan bandul bola, baik yang mekanis maupun hirolis. Regulator mekanis biasanya dipakai pada mesin diesel mekanis maupun hirolis. Regulator mekanis biasanya dipakai pada mesin diesel yang dayanya kecil, sedangkan untuk daya kerja yang besar dipakai regulator yang dayanya kecil, sedangkan untuk daya kerja yang besar dipakai regulator hidrolis. Didalam pengoperasian governor pada mesin diesel, alat yang hidrolis. Didalam pengoperasian governor pada mesin diesel, alat yang merupakan fungsi yang sama dengan regulator ini dinamakan dengan automatic merupakan fungsi yang sama dengan regulator ini dinamakan dengan automatic advance timer. Automatic advance timer secara otomatis mengadakan variadi saat advance timer. Automatic advance timer secara otomatis mengadakan variadi saat  penyemprotan bahan bakar s

 penyemprotan bahan bakar sesuai dengan putaran esuai dengan putaran mesin, sehingga smesin, sehingga saat penyalaanaat penyalaan  bahan

 bahan bakar bakar tepat tepat pada pada saat saat yang yang ditentukan. ditentukan. Dengan Dengan kata kata lain lain dengan dengan bahanbahan  bakar yang tetap jumlahnya (konstan),

(10)

BAB III

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

METODOLOGI PERCOBAAN

III.1 Perangkat Percobaaan III.1 Perangkat Percobaaan

Sistem massa pegas dibentuk menjadi sitem getaran massa pegas dua Sistem massa pegas dibentuk menjadi sitem getaran massa pegas dua derajat kebebasan,yaitu system getaran yang memiliki dua buha massa yang dapat derajat kebebasan,yaitu system getaran yang memiliki dua buha massa yang dapat  bergerak

 bergerak bebas bebas dikoordinatnya dikoordinatnya masing-masing.Dua masing-masing.Dua buah buah massa massa tersebuttersebut dihubungkan pada tiga buah pegas yang dapta memberikan kekauan pada massa dihubungkan pada tiga buah pegas yang dapta memberikan kekauan pada massa trsebut.Untuk

trsebut.Untuk menggetarkan menggetarkan system system dua dua derajat derajat kebebasan kebebasan ini ini maka maka digunakandigunakan gaya gangguan yang diberikan pada salah satu masaa getaran.Hal ini dapat gaya gangguan yang diberikan pada salah satu masaa getaran.Hal ini dapat digambarkan melalui gambar dibawah ini.

digambarkan melalui gambar dibawah ini.

Gambar III.1

Gambar III.1 Sistem alat Sistem alat uji getaranuji getaran

III.2 Prosedur pengujian dan pengambilan Data Alat III.2 Prosedur pengujian dan pengambilan Data Alat

Adapun prosedur pengujian alat uji getaran ini,yaitu : Adapun prosedur pengujian alat uji getaran ini,yaitu : 1.

1. Sediakan Sediakan Komponen Komponen alat alat uji uji getaran,potensiometer,pegas,massagetaran,potensiometer,pegas,massa getaran,kertas grafik,pena pencatat,dan lainnya.

getaran,kertas grafik,pena pencatat,dan lainnya. 2.

2. Komponen alat uji getaran dirakit seperti pada gambar dan kertas grafikKomponen alat uji getaran dirakit seperti pada gambar dan kertas grafik dan pencatat dipasang pada alat uji getaran.

dan pencatat dipasang pada alat uji getaran. 3.

3. Pada Pada Rotor Rotor unbalance unbalance dan dan dynamo dynamo pemutar pemutar kertas kertas disambungkan disambungkan padapada  potensiometer dihubungkan p

(11)

4.

4. Kemudian alat ukur tachometer dikenakan pada sensor gerak yang terdapatKemudian alat ukur tachometer dikenakan pada sensor gerak yang terdapat  pada rotor unbalance.

 pada rotor unbalance. 5.

5. Potensiometer diputar perlahan hingga rotor unbalance berputar pelan danPotensiometer diputar perlahan hingga rotor unbalance berputar pelan dan kecepatan mulai dibaca oleh tachometer dalam rpm.

kecepatan mulai dibaca oleh tachometer dalam rpm. 6.

6. Dinamo memutar kertas dihidupkan sehingga kertas grafik berjalan dariDinamo memutar kertas dihidupkan sehingga kertas grafik berjalan dari  bawah

 bawah ke ke atas.Coretan atas.Coretan pena pena pada pada massa massa getaran getaran menyebabkan menyebabkan tercatanyatercatanya respons getaran pada kerta grafik.

respons getaran pada kerta grafik. 7.

7. Potensiometer dinaikkan putarannya sehingga rotor unbalance berputarPotensiometer dinaikkan putarannya sehingga rotor unbalance berputar terus meningkat sehingga terjadi putaran.Pada saat terjadi getaran pada terus meningkat sehingga terjadi putaran.Pada saat terjadi getaran pada frekuensi pribadi pertama dan modus getar pertama,kecepatan putar rotor frekuensi pribadi pertama dan modus getar pertama,kecepatan putar rotor unbalance pada tachometer dicatat , demikian juga untuk frekuensi pribadi unbalance pada tachometer dicatat , demikian juga untuk frekuensi pribadi kedua pada modus getar kedua.

kedua pada modus getar kedua. 8.

8. Jika rotor unbalance telah mencapai kecepatan maksimum dan telahJika rotor unbalance telah mencapai kecepatan maksimum dan telah melewati frekuensi pribadi kedua dan getaran tidak bergetar lagi maka melewati frekuensi pribadi kedua dan getaran tidak bergetar lagi maka  potensiometer,tachometer dan dynamo pemutar pada kertas dimatikan.  potensiometer,tachometer dan dynamo pemutar pada kertas dimatikan. 9.

9. Kertas grafik pada alat uji getaran dilepaskan.Kertas grafik pada alat uji getaran dilepaskan. 10.

10. Didapatkanlah besar frekuensi gangguan dari pembacaan tachometer danDidapatkanlah besar frekuensi gangguan dari pembacaan tachometer dan  besar

 besar frekuensi frekuensi pribadi pribadi serta serta amplitude amplitude getaran getaran dari dari pembacaan pembacaan kertaskertas grafik.

grafik. 11.

11. Ulangi langkah-langkah diatas untuk system getraran dengan kekeakuanUlangi langkah-langkah diatas untuk system getraran dengan kekeakuan  pegas

 pegas 2 2 yang yang berbeda berbeda yaitu,pegas yaitu,pegas 2 2 dengan dengan kekakuan kekakuan sedang,pegas sedang,pegas 22 dengan besar.

(12)

BAB IV

BAB IV

PENGOLAHAN DATA

PENGOLAHAN DATA

IV.1

IV.1 Tabel Tabel datadata  No  No K1 ( N/m) K1 ( N/m) K2K2 sedang sedang (N/m) (N/m) K2 K2 tinggi tinggi (N/m) (N/m) K3(N/m) M1 K3(N/m) M1 (Kg) (Kg) M2 M2 (Kg) (Kg) m(Kg) m(Kg) 1 1 2793 2793 670 670 20000 20000 2793 2793 2,63 2,63 3,052 3,052 0,0180,018 2 2 2793 2793 670 670 20000 20000 2793 2793 2,63 2,63 3,052 3,052 0,0180,018 3 3 2793 2793 670 670 20000 20000 2793 2793 2,63 2,63 3,052 3,052 0,0180,018 no

no Weksp pegas Weksp pegas sedangsedang (rad/s)

(rad/s)

Weksp pegas

Weksp pegas tinggi(rad/s) tinggi(rad/s) R R (m)(m) 1 1 63,5 63,5 40,589 40,589 0,050,05 2 2 73,14 73,14 26,428 26,428 0,050,05 3 3 71,96 71,96 24,57 24,57 0,050,05

(13)

IV.2 Contoh perhitungan IV.2 Contoh perhitungan

(14)
(15)

IV.3 Tabel

IV.3 Tabel perhitunganperhitungan 1.Data Perhitungan Praktikum 1.Data Perhitungan Praktikum  N0  N0 K1 (N/m) K1 (N/m) K2K2 sedang sedang (N/m) (N/m) K2 K2 tinggi tinggi (N/m) (N/m) K3 K3 (N/m) (N/m) M1 M1 (Kg) (Kg) M2 M2 (Kg) (Kg) m (Kg) m (Kg) 1 1 2793 2793 670 670 20000 20000 2793 2793 2,63 2,63 3,052 3,052 0,0180,018 2 2 2793 2793 670 670 20000 20000 2793 2793 2,63 2,63 3,052 3,052 0,0180,018 3 3 2793 2793 670 670 20000 20000 2793 2793 2,63 2,63 3,052 3,052 0,0180,018

2.Nilai Wn Teori Dan Wn Exp Pada Pada Pegas Sedang Dan Tinggi ( Rad/S) 2.Nilai Wn Teori Dan Wn Exp Pada Pada Pegas Sedang Dan Tinggi ( Rad/S) Wn teori pegas Wn teori pegas sedang (rad /s ) sedang (rad /s ) Wn teori pegas Wn teori pegas tinggi (rad /s) tinggi (rad /s) Wn exp pegas Wn exp pegas sedang (rad/s) sedang (rad/s) Wn

Wn exp exp pegaspegas sedang (rad /s) sedang (rad /s) 38,458 38,458 123,093 123,093 63,5 63,5 40,5840,58 35,312 35,312 31,3486 31,3486 73,4 73,4 26,4226,42 31,182 31,182 77,22 77,22 71,96 71,96 24,5724,57

3.Nilai X Teori Dan Xexp Pada Pegas Sedang Dan Tinggi (mm) 3.Nilai X Teori Dan Xexp Pada Pegas Sedang Dan Tinggi (mm) X teori pegas X teori pegas sedang sedang X teori pegas X teori pegas tinggi tinggi X eksp pegas X eksp pegas sedang sedang X eksp pegas X eksp pegas tinggi tinggi X1 X2 X1 X2 X1 X1 X2 X2 X1 X1 X2 X2 X1 X1 X2X2 -1,66 -1,66 1,069 1,069 -7,62 -7,62 6,5 6,5 1,5 1,5 1 1 2 2 1,51,5 -1,66 -1,66 1,069 1,069 -7,62 -7,62 6,5 6,5 2,25 2,25 1,75 1,75 1,5 1,5 0,50,5 -1,66 -1,66 1,069 1,069 -7,62 -7,62 6,5 6,5 2 2 1,5 1,5 1 1 0,50,5

(16)

IV.4

IV.4 Grafik Grafik PerhitunganPerhitungan

0 0 20 20 40 40 60 60 80 80 100 100 120 120 1 1 22 33 Wn (rad/s) Wn (rad/s) Percobaan Percobaan

Grafik Wn teori vs Wn eksp pegas sedang

Grafik Wn teori vs Wn eksp pegas sedang

Wn exp Wn exp Wn teori Wn teori 0 0 20 20 40 40 60 60 80 80 100 100 120 120 140 140 160 160 1 1 22 33 Wn (rad/s) Wn (rad/s) Percobaan Percobaan

Grafik Wn teori vs Wn eksp pegas tinggi

Grafik Wn teori vs Wn eksp pegas tinggi

Wn eksp Wn eksp Wn teori Wn teori

(17)

-2 -2 -1.5 -1.5 -1 -1 -0.5 -0.5 0 0 0.5 0.5 1 1 1.5 1.5 2 2 2.5 2.5 3 3 1 1 22 33 Wn (rad/s) Wn (rad/s) Percobaan Percobaan

Grafik X1 ,X2 teori vs X1,X2 eksp pegas sedang

Grafik X1 ,X2 teori vs X1,X2 eksp pegas sedang

X2 eksp X2 eksp X2 teori X2 teori X1 eksp X1 eksp X1 teori X1 teori -10 -10 -8 -8 -6 -6 -4 -4 -2 -2 0 0 2 2 4 4 6 6 1 1 22 33 Wn (rad/s) Wn (rad/s) Percobaan Percobaan

Grafik X1 ,X2 teori vs X1,X2 eksp pegas tinggi

Grafik X1 ,X2 teori vs X1,X2 eksp pegas tinggi

X2 eksp X2 eksp X2 teori X2 teori X1 eksp X1 eksp X1 teori X1 teori

(18)

IV.5 Pembahasan IV.5 Pembahasan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat kita peroleh serangkaian data Dari percobaan yang telah dilakukan dapat kita peroleh serangkaian data  baik

 baik untuk untuk memperoleh memperoleh nilai nilai frekuensi frekuensi pribadi pribadi getaran getaran 2 2 dof dof dengan dengan kekakuankekakuan  pegas

 pegas yang yang berbeda,yaitu berbeda,yaitu kekakuan kekakuan pegas pegas sedang sedang dengan dengan nilai nilai k=670 k=670 N/m N/m dandan tinggi dengan k=20000 N/m.Serta didapatkan juga nilai-nilai amplitudo getaran tinggi dengan k=20000 N/m.Serta didapatkan juga nilai-nilai amplitudo getaran massa 1 dan massa 2,baik itu nilai teoritis dan eksperimen.

massa 1 dan massa 2,baik itu nilai teoritis dan eksperimen.

Untuk nilai ferkuensi pribadi secara teoritis dapat diketahui bahwa Untuk nilai ferkuensi pribadi secara teoritis dapat diketahui bahwa semakin besar nilai kekeakuan pegas maka nilai frekuensi pribadinya pun semakin semakin besar nilai kekeakuan pegas maka nilai frekuensi pribadinya pun semakin  besar.Sedangkan

 besar.Sedangkan pada pada eksperimen eksperimen nilai nilai frekuensi frekuensi yang yang dihasilkan dihasilkan berbandingberbanding terbalik yaitu semakin rendah nilai kekakuan pegas,maka semakin tinggi nilai terbalik yaitu semakin rendah nilai kekakuan pegas,maka semakin tinggi nilai frekuensi pribadinya.Hal ini menunjukkan adanya hubungan timbale balik antara frekuensi pribadinya.Hal ini menunjukkan adanya hubungan timbale balik antara frekuensi pribadi teoritis dengan frekuensi pribadi eksperimen yang dicari dengan frekuensi pribadi teoritis dengan frekuensi pribadi eksperimen yang dicari dengan menggunakan alat tachometer.Sedangkan untuk amplitude dalam getaran 2 dof ini menggunakan alat tachometer.Sedangkan untuk amplitude dalam getaran 2 dof ini dapat diketahui bahwa semakin besar nilai konstanta pegas yang digunakan,maka dapat diketahui bahwa semakin besar nilai konstanta pegas yang digunakan,maka nilai amlitudo yang dihasilkan akan semakin besar,baik untuk nilai amplitude nilai amlitudo yang dihasilkan akan semakin besar,baik untuk nilai amplitude eksperimen dan nilai amplitude teoritis.Namun nilai amplitude untuk getaran eksperimen dan nilai amplitude teoritis.Namun nilai amplitude untuk getaran massa 1 selalu lebih besar daripada nilai amlitudo getaran massa 2.Hal ini karna massa 1 selalu lebih besar daripada nilai amlitudo getaran massa 2.Hal ini karna  jarak

 jarak motor motor penggerak penggerak atau atau daya daya luar luar yang yang diberikan diberikan pada pada system system getaran getaran 2 2 dofdof lebih dekat dengan massa1 daripada massa 2.Namun untuk beberapa saat lebih dekat dengan massa1 daripada massa 2.Namun untuk beberapa saat kemudian amplitude getaran massa1 akan memiliki nilai yang sama dengan kemudian amplitude getaran massa1 akan memiliki nilai yang sama dengan amplitude massa2 karena memiliki niliai frekuensi pribadi yang sama .Jadi pada amplitude massa2 karena memiliki niliai frekuensi pribadi yang sama .Jadi pada  permulaannya massa2 belum atau tidak akan bergetar selama

 permulaannya massa2 belum atau tidak akan bergetar selama frekuensi pribadinyafrekuensi pribadinya  belum

 belum sama sama dengan frekuensi dengan frekuensi pribadi pribadi massa1.Hal massa1.Hal inilah inilah yang dinamakan yang dinamakan dengandengan resonansi.

resonansi.

Lalu berdasarkan grafik perhitungan,didapatkan nilai perbandingan antara Lalu berdasarkan grafik perhitungan,didapatkan nilai perbandingan antara Wn teori versus Wn eksp.Pada pegas sedang,nilai Wn teori meningkat sesuai Wn teori versus Wn eksp.Pada pegas sedang,nilai Wn teori meningkat sesuai dengan grafik perhitungan.Hal ini serupa dengan nilai Wn eksp yang juga dengan grafik perhitungan.Hal ini serupa dengan nilai Wn eksp yang juga menunjukkan gejala progresif atau meningkatnya Wn pada percobaan.Untuk nilai menunjukkan gejala progresif atau meningkatnya Wn pada percobaan.Untuk nilai amplitude,pada pegas sedang nilai x1 teorinya adalah konstan sesuai dengan amplitude,pada pegas sedang nilai x1 teorinya adalah konstan sesuai dengan  perhitungan pada hasil.Hal ini dikarenakan nilai te

(19)

dan bersifat statis.Sedangkan pada x1 eksp nilainya cenderung menurun atau dan bersifat statis.Sedangkan pada x1 eksp nilainya cenderung menurun atau defresif.

defresif.

Lalu pada nilai x2 pada pegas sedang,nilai x2 teorinya cenderung defresif Lalu pada nilai x2 pada pegas sedang,nilai x2 teorinya cenderung defresif atau menurun.Sedangkan nilai x2 eksp juga cenderung menurun sesuai grafik dan atau menurun.Sedangkan nilai x2 eksp juga cenderung menurun sesuai grafik dan  pada

 pada amplitude amplitude untuk untuk pegas pegas kekakuan kekakuan tinggi tinggi nilai nilai x1 x1 teorinya teorinya konstan konstan dandan cenderung statis.Dan nilai x1 eksp cenderung menurun,sedangkan pada x2 cenderung statis.Dan nilai x1 eksp cenderung menurun,sedangkan pada x2 teorinya cenderung menurun sesuai grafik.Hal ini juga serupa dengan nilai x2 teorinya cenderung menurun sesuai grafik.Hal ini juga serupa dengan nilai x2 eksp yang cennderung menurun.

(20)

BAB V

BAB V

PENUTUP

PENUTUP

V.1 Kesimpulan V.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik pada laporan ini yaitu: Adapun kesimpulan yang dapat ditarik pada laporan ini yaitu: 1.

1. Dengan adanya getaran paksa 2 dof pada system maka dapat diketahuiDengan adanya getaran paksa 2 dof pada system maka dapat diketahui  bahwa

 bahwa adanya adanya gaya gaya dari dari luar luar da[pat da[pat mempengaruhi mempengaruhi keseimbangan keseimbangan massamassa dari system tersebut.

dari system tersebut. 2.

2. Dengan Dengan adanya adanya getran pgetran paksa 2doaksa 2dof maka f maka dapat dapat diketahui diketahui bagaimana bagaimana atauatau  berapa

 berapa banyak banyak cara cara struktur struktur yang yang dibuat dibuat bergetar.Untuk bergetar.Untuk system system ini ini ada ada 22 cara getaran yang terjadi,yaitu searah sumbu x horizontal atau searah cara getaran yang terjadi,yaitu searah sumbu x horizontal atau searah sumbu vertikal.Selain itu dapat diketahui juga bahwa massa2 akan ikut sumbu vertikal.Selain itu dapat diketahui juga bahwa massa2 akan ikut  bergetar

 bergetar juga,jika juga,jika frekuensi frekuensi pribadinya pribadinya ama ama dengan dengan massa1 massa1 yangyang diletakkan dynamo.Hal ini yang disebut dengan resonansi.

diletakkan dynamo.Hal ini yang disebut dengan resonansi. 3.

3. Dari hasil percobaan maka dapat dihitung nilia frekuensi pribadi getaranDari hasil percobaan maka dapat dihitung nilia frekuensi pribadi getaran  paksa

 paksa untuk untuk system system ini ini yaitu yaitu untuk untuk Wn Wn teoritis teoritis dengan dengan k1=670 k1=670 N/mN/m sebesar 38,458 rad/s dan untuk k2=20000 N/m sebesar 123,093 sebesar 38,458 rad/s dan untuk k2=20000 N/m sebesar 123,093 rad/s.Sedangkan pada Wn eksp untuk k1=670 N/m dihasilkan Wn eksp rad/s.Sedangkan pada Wn eksp untuk k1=670 N/m dihasilkan Wn eksp rata sebesar 69,53 rad/s dan untuk k2=20000 N.m Wn eksp rata sebesar 69,53 rad/s dan untuk k2=20000 N.m Wn eksp rata-ratanya sebesar 30,529 rad/s

ratanya sebesar 30,529 rad/s V.2 SARAN

V.2 SARAN

Adapun saran yang perlu diperhatikan dalam praktikum ini, yaitu : Adapun saran yang perlu diperhatikan dalam praktikum ini, yaitu : 1.

1. Utamakan keselamatan kerja selama praktikum berlangsung agar tidakUtamakan keselamatan kerja selama praktikum berlangsung agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 2.

2. Sebaiknya praktikum diaksanakan pada saat yang tidak menggangguSebaiknya praktikum diaksanakan pada saat yang tidak mengganggu kegiatan perkuliahan.

kegiatan perkuliahan. 3.

3. Sebaiknya gunakan waktu seefektif mungkin pada saat melakukanSebaiknya gunakan waktu seefektif mungkin pada saat melakukan  praktikum agar tidak menggangg

(21)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Team

Team asistensi asistensi LKM. LKM. 2008.2008.  Fenomena  Fenomena Dasar Dasar Mesin. Mesin. Bidang Bidang KonttruksiKonttruksi  Mesin

 Mesin dan dan PerancanganPerancangan. Jurusan Teknik Mesin. Fakultas Teknik.. Jurusan Teknik Mesin. Fakultas Teknik. Universitas Andalas. Padang

Universitas Andalas. Padang

Bur, Mulyadi.

Bur, Mulyadi.  Diktat  Diktat Getaran Getaran teknik. teknik. Laboratorium Laboratorium Dinamika Dinamika srtuktur srtuktur .. Jurusan teknik mesin. Fakultas teknik. Universitas andalas, Padang. Jurusan teknik mesin. Fakultas teknik. Universitas andalas, Padang.

Gambar

Gambar III.1
Grafik Wn teori vs Wn eksp pegas sedangGrafik Wn teori vs Wn eksp pegas sedang
Grafik X1 ,X2 teori vs X1,X2 eksp pegas sedangGrafik X1 ,X2 teori vs X1,X2 eksp pegas sedang

Referensi

Dokumen terkait

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara (1) menyimak lagu melalui VCD Misramolai, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data berupa lirik-lirik lagu Misramolai dalam

Berdasarkan pencatatan meter air pusat pertokoan B dan perhitungan pemakaian diketahui pemakaian airnya sebesar 174,48 m 3 dengan rata – rata pemakaian per jam pada saat

Penelitian ini mengambil studi kasus antarumat beragama di Kecamatan Klungkung Bali, karena di daerah tersebut masih menjaga tradisi budaya lokal oleh warisan leluhur

Terdapat perbedaan yang dapat dilihat dari rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang berarti bahwa ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden mempunyai Pengetahuan Baik sebanyak 25 orang atau (50,0%) dan sebagian kecil responden mempunyai

Kompensasi, Keefektifan Sistem Pengendalian Internal, dan Penalaran Moral Terhadap Kecurangan (Fraud) (Studi Empiris pada Sektor Perbankan di Kota Semarang) ”.

Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa moral berkaitan dengan karya sastra, maka moral yang ada di dalam karya sastra merupakan sekumpulan nilai

Oleh karena kondisi tersebut, tujuan kajian ini yaitu mengetahui karakteristik pengendara sepeda berdasarkan karakteristik sosial ekonomi dan karakteristik perjalanan,