• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABM Kelompok 3 Ak. Manajemen & Biaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABM Kelompok 3 Ak. Manajemen & Biaya"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Suatu disiplin yang memfokuskan pada manajemen kegiatan agar  Suatu disiplin yang memfokuskan pada manajemen kegiatan agar  dapat dilakukan perbaikan yang berkesinambungan, baik pada nilai yang dapat dilakukan perbaikan yang berkesinambungan, baik pada nilai yang diterima oleh pelanggan maupun laba yang diperoleh dengan memberikan diterima oleh pelanggan maupun laba yang diperoleh dengan memberikan nilai. ABM terdiri atas analisis pemacu biaya, analisis kegiatan, dan analisis nilai. ABM terdiri atas analisis pemacu biaya, analisis kegiatan, dan analisis kinerja, serta menggunakan ABC sebagai sumber utama data dan informasi. kinerja, serta menggunakan ABC sebagai sumber utama data dan informasi.

ABC memberikan informasi untuk memanajemeni kegiatan dengan ABC memberikan informasi untuk memanajemeni kegiatan dengan menggunakan data ABC dan alat lain agar dapat dilakukan perbaikan yang menggunakan data ABC dan alat lain agar dapat dilakukan perbaikan yang  berkesinambungan. ABM

 berkesinambungan. ABM dinyatakan dinyatakan sebagai sebagai suatu suatu metode metode yang tyang tidak idak hanyahanya untuk memberikan laporan biaya tetapi juga untuk memanajemeninya. Tetapi untuk memberikan laporan biaya tetapi juga untuk memanajemeninya. Tetapi  jangan

 jangan menyamakan menyamakan memanajemeni memanajemeni dengan dengan mengendalikan. mengendalikan. Data Data ABC ABC atauatau ABM digunakan lebih banyak untuk pembuatan rumus-rumus yang sifatnya ABM digunakan lebih banyak untuk pembuatan rumus-rumus yang sifatnya ramalan daripada untuk pengendalian. Sekarang penggunaan data biaya untuk  ramalan daripada untuk pengendalian. Sekarang penggunaan data biaya untuk   pengendalian men

 pengendalian mengalami galami kemunduran karena kemunduran karena adanya adanya umpan umpan balik balik yang leyang lebihbih cepat yang diperoleh dari manajemen mutu terpadu (total quality cepat yang diperoleh dari manajemen mutu terpadu (total quality management), seperti praktek-praktek pengendalian proses secara statistik, management), seperti praktek-praktek pengendalian proses secara statistik, atau dari waktu riil, sistem informasi terpadu (integrated information system). atau dari waktu riil, sistem informasi terpadu (integrated information system). Estimasi dalam ABC / ABM memberikan tempat untuk uji kredibilitas Estimasi dalam ABC / ABM memberikan tempat untuk uji kredibilitas karena materialitas dan relevansi biaya dipertimbangkan di dalam tahap karena materialitas dan relevansi biaya dipertimbangkan di dalam tahap desain. Lebih lanjut, hukum Pareto yang menyatakan bahwa “yang sedikit desain. Lebih lanjut, hukum Pareto yang menyatakan bahwa “yang sedikit mewakili yang banyak” biasa dipakai untuk memahami sifat

(2)
(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Manajemen Berdasarkan Aktivitas

Manajemen berdasarkan aktivitas (Activity-Based Management) merupakan suatu konsep yang mengarahkan perhatian pada konsumsi sumber  daya terhadap aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan, sehingga untuk  dapat mengetahui bagaimana suatu perusahaan menggunakan sumber  dayanya, maka terlebih dahulu haruslah dipahami mengenai aktivitas-aktivitas apa sajakah yang telah terjadi di dalam perusahaan tersebut. Aktivitas-aktivitas tersebut merupakan Aktivitas-aktivitas yang telah mengkonsumsi sumber daya melalui pengidentifikasian pemicu biayanya, dimana biaya-biaya ini timbul karena dilaksanakannya aktivitas-aktivitas tersebut.

Pengertian dan pemahaman yang baik mengenai berbagai aktivitas yang telah dilaksanakan, akan dapat memberikan pandangan yang baik  tentang bagaimana menggunakan, mengelola, dan mengendalikan sumber  daya perusahaan, dan dapat pula digunakan untuk mengetahui peluang yang ada untuk meningkatkan kinerja perusahaan serta memberi pedoman yang  baik untuk menilai kinerja tersebut dalam rangka untuk mendukung perbaikan  berkesinambungan (continous improvement).

(4)
(5)

Actirity Based Management dapat diartikan sebagai suatu filosofi manajemen yang memfokuskan perhatian pada aktivitas yang menjadi sebab timbulnya biaya. Dalam proses manajemennya menggunakan informasi analisis biaya aktivitas, agar tujuan badan usaha (kepuasan konsumen dan  profitabilitas) dapat tercapai, misalnya dengan cara melaksanakan aktivitas secara lebih efisien, mengeliminasi aktivitas yang tidak menambah nilai, memperbaiki desain produk dan menjalin hubungan baik dengan pelanggan dan supplier.

Manajernen aktivitas adalah suatu proses yang mempunyai beberapa tahap, yaitu:

1. Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas dalam organisasi: fokus dari manajemen aktivitas adalah aktivitas-aktivitas yang ada dalam badan usaha

2. Menetapkan nilainya terhadap organisasi: setelah aktivitas-aktivitas tersebut diidentifikasi, maka ditetapkan nilainya terhadap organisasi

3. Menyeleksi dan mempertahankan aktivitas-aktivitas yang menambah nilai: aktivitas yang memberikan nilai tambah bagi badan usaha dipertahankan, sedangkan yang tidak member nilai tambah dieliminasi.

Activity-Based Management (ABM) mempunyai dua dimensi, yaitu: 1. Cost dimension: menyediakan informasi cost mengenai sumber daya

(6)
(7)

2. Control dimension: menyediakan informasi mengenai mengapa suatu  pekerjaan dilakukan, aktivitas apa yang dilakukan, bagaimana sebaiknya suatu pekerjaan dilakukan. Hal ini dilakukan melalui cost driver analysis, activity analysis, dan performance measurement.

B. Pengertian Manajemen Berdasarkan Aktivitas

Activity based management (manajemen berdasarkan aktivitas) merupakan pendekatan yang terintegrasi yang memfokuskan perhatian manajemen pada aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai yang diterima oleh pelanggan (customer value) dan meningkatkan laba perusahaan melalui penyediaan nilai pelanggan tersebut dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari activity-based costing system, dimana antara ABM dengan ABC saling berkaitan satu sama lain.

C. Dimensi Manajemen Berdasarkan Aktivitas

Manajemen berdasarkan aktivitas memiliki dua dimensi, yaitu sebagai  berikut:

a.  Dimensi biaya (cost dimension).

Memberikan informasi biaya mengenai sumber daya, aktivitas,  produk dan pelanggan (serta biaya-biaya lain yang diperlukan), dimana  biaya-biaya sumber daya dapat ditelusuri ke aktivitas-aktivitas dan kemudian biaya aktivitas tersebut dibebankan ke pelanggan. Dengan demikian dimensi ini merefleksikan kebutuhan untuk membagi sumber  daya biaya (cost of resources) terhadap aktivitas dan biaya aktivitas (cost

(8)
(9)

of activities) terhadap obyek biaya (cost object), seperti pelanggan dan  produk agar dapat menganalisis keputusan kritikal. Keputusan tersebut termasuk penetapan harga, pengadaan produk dan penetapan prioritas untuk usaha perbaikan.

b.  Dimensi proses (process dimension).

Memberikan informasi mengenai aktivitas apa saja yang dilaksanakan, mengapa aktivitas tersebut dilaksanakan dan seberapa baik   pelaksanaannya. Dimensi ini menjelaskan mengenai akuntasi pertanggung  jawaban berdasarkan aktivitas dan lebih memfokuskan pada pertanggung  jawaban aktivitas bukan pada biaya, dan menekankan pada maksimalisasi kinerja system secara menyeluruh bukan pada kinerja secara individu. Dengan demikian dimensi ini merefleksikan kebutuhan untuk suatu kategori informasi yang baru mengenai kinerja aktivitas. Informasi ini menunjukkan apa yang menyebabkan pemicu biaya dan bagaimana  pengukuran kinerjanya.

D. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan Activity based Management

Usaha perbaikan secara terus-menerus dengan cara penerapan system manajemen biaya yang baru ke dalam suatu organisasi tidak secara otomatis  bisa diterima oleh organisasi tersebut. Karyawan dari organisasi tersebut

umumnya cenderung untuk menolak perubahan yang terjadi, karena  perubahan dapat merupakan ancaman untuk berbagai alasan.

(10)
(11)

Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan activity based management dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut:

  Budaya organisasi

Budaya organisasi mencerminkan kerangka berpikir dari karyawan termasuk perilaku, nilai, keyakinan yang dianut oleh karyawan. Budaya organisasi menunjukkan keterlibatan, kerja sama serta partisipasi yang tinggi dari seluruh karyawan. Budaya organisasi sangatlah mendukung keberhasilan dari penerapan ABM di suatu organisasi.

 Top management support and commitment 

Penerapan suatu system manajemen biaya yang baru seperti ABM dan ABC membutuhkan waktu dan sumber daya, oleh karena itu dukungan dan peran serta top manajer sangatlah diperlukan untuk keberhasilan  penerapannya.

 Change process

Perubahan bisa terjadi apabila diterapkannya suatu proses yang sudah dirancang untuk menghasilkan perubahan tersebut. Perbaikan dari  proses yang sudah ada sangat mendukung keberhasilan penerapannya. Elemen-elemen dari proses diantaranya adalah daftar dari aktivitas, sekumpulan tujuan, dan tindakan lanjutan.

 Continuing education

Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengikuti  pelatihan serta meningkatkan keahlian mereka terhadap lingkungan kerja

(12)
(13)

yang cepat sangatlah penting. Keberhasilan penerapan dari program manajemen biaya yang baru membutuhkan keahlian, peran serta dan kerja sama dari karyawan suatu organisasi.

E. Pengertian Acti vity-Based Costi ng (ABC)

Sistem ABC dikembangkan dengan adanya suatu pemikiran bahwa setiap aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan mengkonsumsi sumber  daya. ABC melaporkan tingkat besarnya suatu aktivitas mengkonsumsi biaya sebagaimana perusahaan menggunakan sumberdaya-sumberdaya yang dimilikinya.

Hal yang menarik dalam ABC adalah adanya unsur “aktivitas” yang melekat pada setiap pengertianya. Pengertian aktivitas yang dimaksud dalam ABC adalah sebuah proses atau prosedur yang menyebabkan timbulnya sebuah pekerjaan. Contoh aktivitas adalah memindahkan bahan baku dari gudang ke proses produksi, melakukan set-up atas mesin-mesin produksi, melakukan order pembelian bahan baku, menghubungi pemasok untuk barang yang dibutuhkan dalam proses produksi dan lain sebagainya. Sistem ABC adalah adanya analisa terhadap keseluruhan aktivitas-aktivitas yang bertujuan untuk mengidentifikasi adanya hal-hal sebagai berikut :

 Aktivitas yang ada dalam tiap-tiap departemen dan sebab timbulnya aktivitas

 Dalam kondisi yang bagaimana setiap aktivitas tersebut dilaksanakan

(14)
(15)

 Sumber-sumber yang dikonsumsi untuk melaksanakan masing-masing aktivitas

 Faktor-faktor apa yang menjadi penyebab timbulnya aktivitas tersebut atau  penggunaan atas sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan

F. Alokasi Biaya

Secara tradisional, akuntan membebankan biaya kepada produk hanya  berpedoman pada banyak sedikitnya jumlah unit yang dihasilkan sebagai satu-satunya faktor yang menyebabkna biaya dan aktivitas muncul. Akuntan menggunakan volume-related cost driver untuk membebankan biaya. Setelah ditelusuri ternyata beberapa biaya dan aktivitas yang muncul bukan dipicu oleh jumlah unit yang diproduksi sehingga tidak semua biaya overhead yang muncul dipicu oleh jumlah unit yang diproduksi. Dalam hal ini akuntan harus mengetahui dasar apa yang bisa digunakan untuk mengalokasikan biaya atas aktivitas dan mengetahui cost driver  yang rasional (cost driver  merupakan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya biaya).

Dalam sistem ABC, setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok aktivitas yang berfungsi untuk  mengidentifikasi dasar alokasi yang dipilih oleh masing-masing cost driver  dari biaya yang dikeluarkan atas kelompok-kelompok biaya aktivitas. Penggolongan aktivitas tersebut yaitu:

a. Unit-Level activity

(16)
(17)

b.  Batch-Level activity

Adalah aktivitas yang berhubungan dengan sekelompok (grup) barang atau  jasa.

c.  Product Sustaining (or Service Sustaining) activity

Adalah aktivitas yang dilakukan untuk mendukung eksistensi produk yang dihasilkan di pasaran

d.  Facility Sustaining activity

Adalah aktivitas yang dilakukan untuk mempertahankan (eksistensi)  pabrik dalam beroperasi.

Sedangkan pada saat melakukan pembebanan biaya dari tiap kelompok  aktivitas tersebut, biaya-biaya yang muncul tersebut diklasifikasikan sesuai dengan kelompok aktivitasnya, sehingga dalam membebankan biaya, sistem ABC dapat digambarkan dengan dua tahapan, yaitu:

 Aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi keinginan customer  mengkonsumsi sumber daya dalam sejumlah uang tertentu.

 Biaya setiap sumberdaya yang dikonsumsi oleh setiap aktivitas harus dibebankan ke obyek biaya atas dasar unit aktivitas yang dikonsumsi oleh obyek biaya itu sendiri.

G. ABM Operasional dan ABM Strategis

Cooper dan Kaplan mengelompokkan penerapan ABM ke dalam dua kategori:

(18)
(19)

ABM operasional meningkatkan efisiensi operasi dan tingkat penggunaan aset serta menurunkan biaya; fokusnya adalah melakukan sesuatu dengan  benar dan melakukan aktivitas dengan lebih efisien. Penerapan ABM operasional menggunakan teknik manajemen seperti aktivitas manajemen,  proses rekayasa ulang bisnis, manajemen mutu total dan pengukuran

kinerja.

 b) ABM strategis

ABM strategis berusaha meningkatkan permintaan akan aktivitas dan  profitabilitas pada efisiensi aktivitas saat ini atau efisiensi aktivitas yang

telah ditingkatkan. ABM strategis berfokus pada pemilihan aktivitas yang tepat untuk operasi. Dengan menggunakan ABM strategis, perusahaan meningkatkan profitabilitas melalui pengurangan aktivitas yang tidak  menguntungkan, penghilangan aktivitas yang tidak penting dan pemilihan  pelanggan yang paling menguntungkan. Penerapan ABM strategis menggunakan teknik manajemen seperti perancangan proses, bauran lini  produk-pelanggan, hubungan dengan pemasok, hubungan dengan  pelanggan (penetapan harga, ukuran pesanan, pengiriman, pengemasan,

(20)
(21)

BAB III PENUTUP

Manajemen berdasarkan aktivitas (Activity-Based Management) merupakan suatu konsep yang mengarahkan perhatian pada konsumsi sumber  daya terhadap aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan, sehingga untuk  dapat mengetahui bagaimana suatu perusahaan menggunakan sumber dayanya, maka terlebih dahulu haruslah dipahami mengenai aktivitas-aktivitas apa sajakah yang telah terjadi di dalam perusahaan tersebut.

Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan activity based management dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut:

  Budaya organisasi

 Top management support and commitment   Change process

 Continuing education

Cooper dan Kaplan mengelompokkan penerapan ABM ke dalam dua kategori:

a) ABM operasional

ABM operasional meningkatkan efisiensi operasi dan tingkat penggunaan aset serta menurunkan biaya; fokusnya adalah melakukan sesuatu dengan benar  dan melakukan aktivitas dengan lebih efisien.

 b) ABM strategis

ABM strategis berusaha meningkatkan permintaan akan aktivitas dan  profitabilitas pada efisiensi aktivitas saat ini atau efisiensi aktivitas yang

(22)
(23)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.com

(24)
(25)

KATA PENGANTAR 

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjunan kita Nabi besar Muhammad SAW, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan lancar.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih  banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan keterbatasan pengetahuan yang  penulis miliki, maka kritik dan saran untuk perbaikan serta kelancaran makalah

sangat penulis harapkan.

Besar harapan penulis semoga amal baik yang telah mereka berikan mendapatkan balasan dari Allah SWT dengan berlipat ganda. Amin.

Makassar, 16 Februari 2013

(26)
(27)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

BAB II PEMBAHASAN ... 2

A. Manajemen Berdasarkan Aktivitas ... 2

B. Pengertian Manajemen Berdasarkan Aktivitas ... 4

C. Dimensi Manajemen Berdasarkan Aktivitas ... 4

D. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan Activity based Management ... 5

E. Pengertian Activity-Based Costing (ABC) ... 7

F. Alokasi Biaya ... 8

G. ABM Operasional dan ABM Strategis ... 9

BAB III PENUTUP ... 11

(28)
(29)

ACTIVITY-BASED MANAJEMENT (ABM)

MAKALAH

AKUNTANSI MANAJEMEN

KELOMPOK 3

1. NURHIKMAH MUKHTAR 014/PPAk-XVI/2012

2. SYAHID JAFAR 017/PPAk-XVI/2012

3. MUH. RIAZ PANGERANG 018/PPAk-XVI/2012

4. SYUHADA MANSUR 025/PPAk-XVI/2012

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR  2013

(30)

Referensi

Dokumen terkait

PMT udara hembus dirancang untuk mengatasi kelemahan pada PMT minyak, yaitu dengan membuat media isolator kontak dari bahan yang tidak mudah terbakar dan

Dari data tersebut pengaruh tingkat pengetahuan terhadap tingkat kesiapsigaan bencana masyarakat Sragen Kulon adalah sedang, karena pengetahuan bencana dan tingkat

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan penyertaan-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul

D 23 April 2015 14:00 wib Yohanes Widodo - Yohanes Widodo LUKAS Nobertus Ribut Catherine Dianti 080903594 3. PENGARUH TINGKAT KEPERCAYAAN ENDOSER IKLAN TERHADAP MINAT BELI

Tujuan umum penelitian ini adalah membantu pemilik usaha menerapkan konsep Activity Based Management (ABM) dan melakukan analisis terhadap aktivitas tidak bernilai tambah (non

Hasil yang di capai dalam proyek ini adalah sebuah iklan komersial makanan ringan yang sudah di kemas dalam sebuah keping DVD dan DVD Box beserta kemasanya yang akan di

Maka dari itu, untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai pengaruh profitabilitas yang diukur dengan Return on Equity Ratio terhadap underpricing

Variabel dependen adalah usia, jenis kelamin, status jaringan parut BCG, penyakit komorbid dan riwayat kontak TB, sedangkan variabel independen adalah kejadian TB